Jam 09.00
P = 100jt/(1+0,1)^1 + ………………. + 1,1milyr/(1+0,1)^10
P = 1milyar
Jam 15.00
P = 100jt/(1+r)^1 + ………………. + 1,1milyr/(1+r)^10
P = 100jt/(1+0,12)^1 +……………..+ 1,1milyar/(1+0,12)^10
P=960jt –> terjual dengan diskonto
Valuasi 2010
1 8 9
0
Here:
rd = Required rate of return on a debt
security.
r* = Real risk-free rate.
IP = Inflation premium.
DRP = Default risk premium.
LP = Liquidity premium.
MRP = Maturity risk premium.
12
Bila nilai pasar obligasi lebih tinggi dibandingkan dengan
nilai nominalnya. Obligasi dikatakan dijual dengan
premi (premium).
Nilai pasar obligasi akan menyatu (converge) menjadi
sama dengan nilai nominal pada saat jatuh tempo.
• PU = 10.000 / (1+0,12)^1
• PS = 10.000 / (1+0,15)^1
2.1. Penilaian Saham yang dipegang Satu Periode
Harga yang pantas tersebut bisa dihitung dengan formula
sebagai berikut ini.
D1 P1
Po = PV = -------------- + -------------- ……… (4)
(1 + ks)1 (1 + ks)1
dimana Po = PV = harga saham yang pantas
D1 = dividen yang akan dibayarkan satu tahun
mendatang
P1 = harga saham satu tahun mendatang
ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan
untuk saham tersebut
2.2. Penilaian Saham yang dipegang Selamanya
Dalam situasi ini aliran kas yang relevan untuk pemegang
saham adalah dividen, karena diasumsikan saham akan
dipegang selamanya. Model penilaian tersebut sering
disebut juga sebagai model penilain dividen (dividend
valuation model). Dengan demikian harga saham
ditentukan oleh nilai sekarang dari aliran kas yang akan
diterima investor dalam bentuk dividen.
Ada beberapa variasi dalam model tersebut:
(a) Model dividen konstan
(b) Model dividen tumbuh dengan tingkat pertumbuhan
yang konstan
(c) Model dividen dengan tingkat pertumbuhan yang
berbeda (tidak konstan).
Model Discounted Dividend
• Perusahaan membayarkan dividen sebesar
Rp1.000 pertahun selamanya. r=discount
rate=20%. Berapa nilai saham tsb?
• Perusahaan membayarkan dividen Rp1.000 tahun
ini. Dividen diperkirakan tumbuh 10% pertahun
selamanya. r = 20%. Berapa nilai saham tsb?
• Perusahaan membayarkan dividen Rp1.000 tahun
ini. Tahun ke1-3 tumbuh 50%. Tahun ke4 dan
seterusnya, dividen tumbuh 10%. r=20%. Berapa
nilai saham?
2.2.1. Model Dividen Konstan
Model ini mengasumsikan dividen tidak tumbuh, dan
saham dipegang selamanya.
D D
Po = PV = -------------- + ……… + ------------- +
(1 + ks)1 (1 + ks)2
D
--------------
(1 + ks)~
dimana PV= Harga saham
D = Dividen perperiode yang besarnya
konstan
ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan
oleh pemegang saham
Perhitungan di atas bisa disederhanakan menjadi sebagai
berikut ini.
Po = D / ks ……… (5)
Dividen (t+1)
P = --------------------
ks – g
Jika kedua sisi dibagi dengan E (earning per-lembar), dan
karena dividen pada tahun pertama sama dengan dividen
tahun 0 × (1 + g), kita akan memperoleh,
P/E = [ Dividen 0 (1 + g) / (ks – g) ] × 1/E
Faktor-faktor yang mempengaruhi PER adalah tingkat
pertumbuhan, ks (tingkat keuntungan yang disyaratkan),
dividen pada tahun awal.
Semakin tinggi tingkat pertumbuhan suatu perusahaan,
akan semakin tinggi pengurang pada pembagi di atas,
berarti angka pembagi akan semakin kecil. Maka angka
PER akan semakin tinggi. Prediksi semacam itu
nampaknya didukung oleh kenyataan empiris.
Tingkat keuntungan (ks) yang disyaratkan tergantung dari
risiko. Semakin tinggi risiko, semakin tinggi tingkat
keuntungan yang disyaratkan. Semakin tinggi ks, maka
pembagai akan semakin besar, yang mengakibatkan
semakin kecilnya PER.
Faktor terakhir adalah dividen. Dengan menganggap faktor
lain konstan, perusahaan yang membayar dividen tinggi
akan mempunyai PER yang tinggi juga.
PER IHSG dan S&P500
35.00
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
0.00
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
IHSG S&P500
PBV untuk IHSG dan S&P500
7
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
IHSG S&P500
3. Saham Preferen
Saham preferen mempunyai karakteristik gabungan antara
karakteristik saham dengan obligasi. Saham preferen
membayarkan dividen (mirip seperti saham), tetapi
dividen tersebut dibayar tetap berdasarkan persentase
tertentu dari nilai nominal saham preferen. Tetapi ada
perbedaan lain. Karena dividen yang dibayarkan,
perusahaan tidak mempunayi kewajiban untuk
membayarkan dividen tersebut. Jika perusahaan gagal
membayarkan dividen, maka perusahaan tidak bisa
dibangkrutkan. Hal semacam itu berbeda dengan
obligasi. Pada obligasi, jika perusahaan tidak bisa
membayar bunga, maka perusahaan dibangkrutkan.
Meskipun demikian, dividen saham preferen biasanya
harus dibayarkan jika perusahaan membayarkan
dividen untuk pemegang saham biasa.
Formula untuk menghitung harga saham preferen adalah
PV = ( D / kp) ……… (9)
dimana PV = Harga saham preferen
D = Dividen saham preferen
kp = tingkat keuntungan yang
disyaratkan untuk saham preferen
4. Penilaian Suatu Perusahaan[1]
Pembicaraan sebelumnya memfokuskan konsep penilaian
untuk surat berharga. Meskipun demikian, konsep
penilaian juga bisa dilakukan, dan sering dilakukan,
untuk menilai aset lainnya. Sebagai contoh, jika manajer
keuangan ingin mengakuisisi (membeli) perusahaan lain,
maka dia harus mengajukan harga penawaran. Untuk
mengajukan harga penawaran tersebut, akan lebih baik
jika ia mengetahui harga atau nilai yang pantas
(seharusnya) untuk perusahaan tersebut.