Anda di halaman 1dari 16

639 Atika Mutia: Pengaruh Kecerdasan Emosional...

Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Perilaku Belajar Terhadap Tingkat


Pemahaman Akuntansi Mahasiswa
(Studi Empiris Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi di Kota Padang)

Atika Mutia
(Alumni Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNP, e-mail: atikawahyu93@gmail.com)

Abstract
The purpose of this study is to get empirical evidence about the extent of the influence of emotional intelligence ,
learning behavior of the level understanding of accounting students . This study classified causative research .
The study population was a college accounting students in Padang . The sample is determined based on
purposive sampling method by 4 colleges in Padang, with respondents as many as 120 accounting students .
Methods of data collection using the questionnaire . Types and sources of data are the primary data . Analysis of
data using multiple regression with F test and t test. The results of this study indicated ( 1 ) emotional
intelligence positive significant effect on the level understanding of accounting students ( 2 ) learning behavior
positive significant effect on the level understanding of accounting students.

Keywords : emotional intelligence , learning behavior , the level understanding of accounting students

1. Pendahuluan mahasiswa dalam mengembangkan ilmu


Belajar merupakan suatu aktivitas pengetahuannya. Namun, teknologi yang
mental atau psikis yang berlangsung dalam semakin berkembang tersebut bukanlah
interaksi aktif dengan lingkungan dan jaminan bagi dunia pendidikan untuk
membutuhkan pemahaman. Pemahaman berhasil dan mencapai hasil yang maksimal.
mengenai konsep sangat diperlukan dalam Salah satu faktor yang dapat mendukung
dunia pendidikan khususnya perguruan keberhasilan program studi akuntansi
tinggi. Pada jenjang pendidikan tinggi adalah sikap dan mental mahasiswa dalam
khususnya jurusan akuntansi dituntut untuk mengembangkan kepribadiannya dan
memiliki kemampuan dalam pemahaman memiliki kemampuan dalam pemahaman
ilmu akuntansi. Akuntansi merupakan suatu ilmu akuntansi.
sistem informasi yang mengidentifikasikan, Menurut Kamus Besar Bahasa
mencatat, dan mengkomunikasikan Indonesia (2008), kata paham sebagai asal
peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu kata dari pemahaman diartikan sebagai
organisasi (Kieso, 2007). Dalam mengerti benar atau tahu benar. Jadi,
pembelajaran mata kuliah ini mahasiswa pemahaman dapat diartikan sebagai proses,
tidak lepas dari tuntutan untuk mencapai perbuatan, cara untuk mengerti benar
kompetensi yang diharapkan dalam atau mengetahui benar. Seseorang dapat
pembelajaran. Kompetensi tersebut dikatakan paham mengenai sesuatu apabila
diwujudkan melalui hasil belajar. Salah satu orang tersebut sudah mengerti benar
cara untuk mencapai kompetensi tersebut mengenai hal tersebut.
adalah dengan memahami konsep yang ada Tingkat pemahaman akuntansi
di dalamnya. merupakan sejauh mana kemampuan untuk
Fakultas Ekonomi Program Studi memahami akuntansi baik sebagai
Akuntansi untuk lulusan program tersebut seperangkat pengetahuan (body of
dari berbagai perguruan tinggi saat ini knowledge) maupun sebagai proses atau
dituntut untuk memiliki kemampuan dalam praktik. Penguasaan pengetahuan atau
pemahaman ilmu akuntansi. keterampilan yang dikembangkan oleh
Berkembangnya teknologi sekarang ini guru/dosen. Nilai yang diperoleh peserta
seperti internet, komputerisasi dan didik mempunyai fungsi ganda, sebagai
sebagainya sangat memudahkan seorang ukuran keberhasilan peserta didik dalam
Jurnal WRA Vol 3, No 2, Oktober 2015 640

mempelajari mata kuliah dan sekaligus alat memahami dan secara efektif menerapkan
evaluasi keberhasilah mata kuliah dan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber
sekaligus sebagai alat evaluasi energi, informasi, koneksi dan pengaruh
keberhasilan mata kuliah itu sendiri yang manusiawi. Dengan kemampuan ini
(Muliono dalam Mawardi 2011). maka mahasiswa akan mampu untuk
Mahasiswa yang belajar di perguruan mengenal siapa dirinya, mengendalikan
tinggi dituntut tidak hanya mempunyai dirinya, memotivasi dirinya, berempati
keterampilan teknis tetapi juga memiliki terhadap lingkungan sekitarnya dan
daya dan kerangka pikir luas serta sikap memiliki keterampilan sosial yang akan
mental dan kepribadian tertentu sehingga meningkatan kualitas pemahaman mereka
mempunyai wawasan luas dalam tentang akuntansi karena adanya proses
menghadapi masalah-masalah dalam dunia belajar yang didasari oleh kesadaran
nyata (masyarakat) dan dalam dunia kerja mahasiswa itu sendiri.
nantinya. Goleman (2005) yang mengadaptasi
Persaingan dalam dunia kerja saat ini model Salovey–Mayer membagi EQ ke
sangat ketat. Orang yang memiliki dalam lima unsur yang meliputi : kesadaran
kecerdasan pikiran dan gelar yang tinggi diri, pengaturan diri, motivasi,empati, dan
belum tentu sukses berkiprah di dunia kerja. kecakapan dalam membina hubungan
Bahkan sering kita jumpai orang yang dengan orang lain. Kelima unsur tersebut di
berpendidikan lebih rendah banyak yang kelompokkan ke dalam dua kecakapan,
berhasil(Ginanjar, 2007). Kebanyakan yaitu: Kecakapan pribadi, yang meliputi
program pendidikan hanya berpusat pada kesadaran diri, pengaturan diri, dan
kecerdasan akal (IQ) saja, padahal yang emosi,serta Kecakapan sosial, yang
diperlukan sebenarnya adalah bagaimana meliputi empati dan keterampilan sosial.
mengembangkan kecerdasan hati, seperti Selain kecerdasan emosional (EQ),
ketangguhan, inisiatif, optimisme, perilaku belajar selama di perguruan tinggi
kemampuan beradaptasi yang kini telah juga mempengaruhi prestasi akademik
menjadi dasar penilaian baru. Saat ini seorang mahasiswa. Suwardjono (1991)
banyak orang berpendidikan dan tampak menyatakan bahwa belajar di perguruan
begitu menjanjikan, namun karirnya tinggi merupakan suatu pilihan srategik
terhambat atau lebih buruk lagi, tersingkir, dalam mencapai tujuan individual
akibat rendahnya kecerdasan emosional seseorang. Semangat, cara belajar, dan
mereka (Melandy, Risso & Aziza,2006). sikap mahasiswa terhadap belajar sangat
McClelland dalam Goleman (2000) dipengaruhi oleh kesadaran akan adanya
menyatakan bahwa kemampuan akademik tujuan individual dan tujuan lembaga
bawaan, nilai rapor, dan prediksi kelulusan pendidikan yang jelas. Kuliah merupakan
pendidikan tinggi tidak memprediksi ajang untuk mengkonfirmasi pemahaman
seberapa baik kinerja seseorang sudah mahasiswa dalam proses belajar mandiri.
berkerja atau seberapa tinggi sukses yang Pengendalian proses belajar lebih penting
dicapainya dalam hidup. Sebaliknya ia daripada hasil atau nilai ujian. Jika proses
menyatakan bahwa seperangkat kecakapan belajar dijalankan dengan baik, nilai
khusus seperti empati, disiplin diri, dan merupakan konsekuensi logis dari proses
inisiatif mampu membedakan orang sukses tersebut.
dari mereka yang berprestasi biasa-biasa Roestiah dalam Hanifah dan Syukriy
saja. Selain kecerdasaan kognisi yang dapat (2001) bependapat bahwa, belajar yang
mempengaruhi keberhasilan orang dalam efektif dapat dicapai apabila menggunakan
bekerja. Faktor ini dikenal sebagai strategi yang tepat, yakni adanya
kecerdasaan emosional. pengaturan waktu yang baik dalam
Kecerdasan emosional (Goleman, mengikuti perkuliahan, belajar di rumah,
2000) merupakan kemampuan merasakan, berkelompok ataupun untuk mengikuti
641 Atika Mutia: Pengaruh Kecerdasan Emosional...

ujian. Perilaku belajar yang baik dapat kecerdasan emosional tidak berpengaruh
terwujud apabila mahasiswa sadar akan secara signifikan terhadap tingkat
tanggung jawab mereka sebagai mahasiswa, pemahaman akuntansi.
sehingga mereka dapat membagi waktu Hariyoga dan Suprianto (2011)
mereka dengan baik antara belajar dengan melakukan penelitian tentang Pengaruh
kegiatan di luar belajar. Motivasi dan Kecerdasan Emosional, Perilaku Belajar,
disiplin diri sangat penting dalam hal ini dan Budaya terhadap Tingkat Pemahaman
karena motivasi merupakan arah bagi Akuntansi, Kepercayaan Diri sebagai
pencapaian yang ingin diperoleh dan Variabel Pemoderasi dengan sampel
disiplin merupakan perasaan taat dan patuh mahasiswa tingkat akhir pada beberapa
pada nilai-nilai yang diyakini dan perguruan tinggi yang ada di Semarang.
melakukan pekerjaan dengan tepat jika Hasil penelitian menunjukkan kecerdasan
dirasa itu adalah sebuah tanggung jawab. emosional dan perilaku belajar berpengaruh
Menurut Prastiti dalam Ika (2011), positif dan signifikan terhadap tingkat
individu dalam belajar memiliki berbagai pemahaman akuntansi mahasiswa.
macam cara,ada yang belajar dengan Suryanti dan Ika (2004) juga meneliti
membaca, serta belajar dengan cara pengaruh kecerdasan emosional terhadap
menemukan. Kebiasaan-kebiasaan belajar tingkat pemahaman akuntansi. Sampel
yang dilakukan oleh mahasiswa secara penelitian di ambil dari mahasiswa tingkat
berulang-ulang pun menjadi perilaku akhir jurusan akuntansi di Universitas
belajar mahasiswa, seperti kebiasaan Diponegoro. Berdasarkan hasil penelitian,
membaca buku teks,kunjungan ke pengaruh positif ditunjukkan oleh variabel
perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi pengenalan diri, motivasi, empati,
ujian. sedangkan pengaruh negatif ditunjukkan
Fenomena yang terjadi mengenai oleh variabel pengendalian diri dan
salah satu komponen perilaku belajar yaitu ketrampilan sosial.
kunjungan ke perpustakaan, hasil survei Berdasarkan penelitian Rachmi
dari koran Ganto kunjungan yang dilakukan (2010), perilaku belajar berpengaruh
seorang mahasiswa UNP ke signifikan terhadap pemahaman akuntansi
perpustakaan ketika ada keperluan saja mahasiswa. Septian dan Suprianto (2011),
sebanyak 64,41%,dan sebanyak 4,81% perilaku belajar berpengaruh positif dan
tidak pernah berkunjung ke perpustakaan signifikan terhadap tingkat pemahaman
(Ganto, edisi169). Data tersebut akuntansi mahasiswa.
menunjukkan bahwa perilaku belajar Variabel dependen dalam penelitian
mahasiswa yang ditunjukkan dengan ini adalah tingkat pemahaman akuntansi
kunjungan ke perpustakaan masih hanya mahasiswa. Variabel independen dalam
sekedar memenuhi kebutuhan tugas penelitian ini yaitu kecerdasan emosional
belajarnya saja. Sedangkan sebagian dan perilaku belajar. Sedangkan sampel
mahasiswa tidak ada keinginan untuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah
memanfaatkan perpustakaan tersebut mahasiswa tingkat akhir pada Universitas
sebagai sarana pendukung belajar. Negeri Padang, Universitas Andalas,
Penelitian sebelumnya oleh Universitas Bung Hatta, dan Universitas
Suryaningrum dan Trisnawati (2003), Putra Indonesia. Alasan pemilihan sampel
melakukan penelitian tentang Pengaruh karena keempat universitas tersebut
Kecerdasan Emosional terhadap Tingkat merupakan universitas terbesar di kota
Pemahaman Akuntansi dengan sampel Padang.
mahasiswa akhir akuntansi yang telah Kecerdasan emosional yang akan
menempuh 120 SKS pada beberapa diteliti terbagi menjadi 5 komponen, yaitu
universitas di Jogjakarta. Hasil pengenalan diri, pengendalian diri,
pengujiannya menunjukkan bahwa motivasi, empati, dan keterampilan sosial
Jurnal WRA Vol 3, No 2, Oktober 2015 642

dan perialku belajar terbagi menjadi 4 sekaligus sebagai suatu disiplin


komponen kebiasaan mengikuti pelajaran, pengetahuan yang diajarkan di perguruan
kebiasaan membaca buku, kunjungan ke tinggi. Akuntansi sebagai objek
perpustakaan dan kebiasaan menghadapi pengetahuan di perguruan tinggi, akademisi
ujian. Variabel dependen yang digunakan memandang akuntansi sebagai dua bidang
pada penelitian ini yaitu tingkat kajian yaitu bidang prakyek dan teori.
pemahaman akuntansi yang diproksikan Bidang praktek berkepentingan dengan
dengan nilai mata kuliah yang berkaitan masalah bagaimana praktek dijalankan
dengan akuntansi, yaitu nilai mata kuliah sesuai dengan prinsip akuntansi. Bidang
Pengantar Akuntansi, Akuntansi Keuangan teori berkepentingan dengan penjelasan,
Menengah 1, Akuntansi Keuangan deskripsi, dan argumen yang dianggap
Menengah 2, Akuntansi Keuangan Lanjutan melandasi praktek akuntansi yang
1, Akuntansi Keuangan Lanjutan 2, semuanya dicakup dalam suatu
Pemeriksaan Akuntansi 1, Pemeriksaan pengetahuan yang disebut teori akuntansi.
Akuntansi 2, dan Teori Akuntansi, karena Dari pengertian di atas dapat
di dalamnya menggambarkan akuntansi disimpulkan bahwa akuntansi merupakan
secara umum. suatu disiplin ilmu yang untuk
Berdasarkan paparan masalah di atas, mengidentifikasi, mengukur, dan
maka peneliti menganggap perlunya melaporkan informasi ekonomi, untuk
dilakukan penelitian mengenai “Pengaruh memberikan penilaian dan keputusan yang
Kecerdasan Emosional Dan Perilaku jelas dan tegas bagi pengguna informasi
Belajar Terhadap Pemahaman tersebut.
Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi
Di Kota Padang”. 2.2 Pemahaman Akuntansi
Menurut Kamus Besar Bahasa
2. Telaah Literatur Dan Indonesia, kata paham sebagai asal kata
P e r u m u s a n Hipotesis dari pemahaman diartikan sebagai
2.1 Pengertian Akuntansi mengerti benar atau tahu benar. Jadi,
American Accounting Association pemahaman dapat diartikan sebagai
mendefinisikan akuntansi sebagai proses proses, perbuatan, cara untuk mengerti
mengidentifikasikan, mengukur, dan benar atau mengetahui benar. Seseorang
melaporkan informasi ekonomi, untuk dapat dikatakan paham mengenai sesuatu
memungkinkan adanya penilaian dan apabila orang tersebut sudah mengerti benar
keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka mengenai hal tersebut.
yang menggunakan informasi tersebut Tingkat pemahaman akuntansi
(Soemarso, 2004). Definsi ini mengandung merupakan sejauh mana kemampuan untuk
beberapa pengertian, yaitu: memahami akuntansi baik sebagai
1. Akuntansi merupakan proses yang terdiri seperangkat pengetahuan (body of
dari identifikasi, pengukuran dan knowledge) maupun sebagai proses atau
pelaporan informasi ekonomi. praktik. Pengusaan pengetahuan atau
2. Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh keterampilan yang dikembangkan oleh
akuntansi diharapkan beguna dalam guru/dosen. Nilai yang diperoleh peserta
penilaian dan pengambilan keputusan didik mempunyai pungsi ganda, sebagai
mengenai kesatuan usaha yang ukuran keberhasilan peserta didik dalam
bersangkutan. mempelajari mata kuliah dan sekaligus alat
Menurut Suwardjono dalam Lauw evaluasi keberhasilah mata kuliah dan
(2009) pengetahuan akuntansi dapat sekaligus sebagai alat evaluasi
dipandang dari dua sisi pengertian yaitu keberhasilan mata kuliah itu sendiri
sebagai pengetahuan profesi (keahlian) (Muliono dalam Mawardi 2011).
yang dipraktekkan di dunia nyata dan
643 Atika Mutia: Pengaruh Kecerdasan Emosional...

2.3 Kecerdasan Emosional perasaan kita sendiri dan perasaan orang


Kamus Besar Bahasa Indonesia lain, kemampuan memotivasi diri sendiri,
mendefinisikan emosi sebagai luapan dan kemampuan mengelola emosi dengan
perasaan yang berkembang dan surut dalam baik pada diri sendiri dan dalam hubungan
waktu singkat serta keadaan dan reaksi orang lain. Kemampuan ini saling berbeda
psikologi dan fisiologis seperti dan melengkapi dengan kemampuan
kegembiraan, kesedihan, keharuan dan akademik murni, yaitu kognitif murni yang
kecintaan. Goleman (2003) dalam diukur dengan IQ.
menganggap emosi merujuk pada suatu Menurut Goleman (2003) dalam
perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu Maslahah (2007) terdapat lima dimensi atau
keadaan yang biologis dan psikologis serta komponen kecerdasan emosional (EQ)
serangkain kecenderungan untuk bertindak. yaitu (1) pengenalan diri (Self awareness),
Emosional adalah hal-hal yang (2) pengendalian diri (self regulation, (3)
berhubungan dengan emosi. motivasi (motivation), (4) empati
Peter Salovey dan Jack Mayer dalam (empathy), (5) keterampilan sosial (social
Anggun (2010) mendefinisikan kecerdasan skills).
emosional sebagai kemampuan untuk
mengenali perasaan, meraih dan 1. Pengenalan Diri
membangkitkan perasaan untuk membantu Menurut Gea et al. (2002), mengenal
pikiran, memahami perasaan dan diri berarti memahami kekhasan fisiknya,
maknanya, dan mengendalikan perasaan kepribadian, watak dan temperamennya,
secara mendalam sehingga membantu mengenal bakat-bakat alamiah yang
perkembangan emosi dan intelektual. dimilikinya serta punya gambaran atau
Menurut Robbins (2010), emosi konsep yang jelas tentang diri sendiri
adalah perasaan intens yang ditujukan bagi dengan segala kesulitan dan kelemahannya.
seseorang atau sesuatu. Emosi itu spesifik Ada beberapa cara untuk mengembangkan
terhadap objek dengan kata lain, emosi kekuatan dan kelemahan dalam pengenalan
adalah reaksi akan suatu objek sedangkan diri yaitu introspeksi diri, mengendalikan
kecerdasan emosional merupakan diri, membangun kepercayaan diri,
kemampuan seseorang untuk mendeteksi mengenal dan mengambil inspirasi dari
serta mengelola petunjuk-petunjuk dan tokoh-tokoh teladan, dan berpikir positif
informasi emosional. dan optimis tentang diri sendiri. Dari
Menurut Shapiro (2003) istilah beberapa cara untuk mengembangkan
“kecerdasan emosional” pertama kali di pengenalan diri, dapat diketahui bahwa
lontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog kepercayaan diri merupakan salah satu hal
Peter Salovey dari Harvard University dan yang dapat mempengaruhi bagaimana
John Mayer dari University of New mahasiswa mengenal dirinya.
Hampshire Amerika untuk menerangkan Goleman (2003) menyatakan bahwa
kualitas-kualitas emosional yang kesadaran diri dalam mengenali perasaan
tampaknya penting bagi keberhasilan. sewaktu perasaan itu terjadi merupakan
Kualitas-kualitas itu antara lain adalah: dasar kecerdasan emosional. Pada tahap ini
empati (kepedulian), mengungkap kan dan diperlukan adanya pemantauan perasaan
memahami perasaan, mengendalikan dari waktu ke waktu agar timbul
amarah, kemandirian, kemampuan pemahaman tentang diri. Berdasarkan
menyesuaikan diri, bisa memecahkan uraian ini dapat diasumsikan bahwa
masalah antar pribadi, ketekunan, pengenalan diri dapat mempengaruhi
kesetiakawanan, keramahan, dan sikap tingkat pemahaman akuntansi. Kesadaran
hormat. diri dianggap dapat merubah proses belajar
Menurut Goleman (2003), kecerdasan mahasiswa dimana mereka memperoleh
emosional adalah kemampuan mengenali tingkat pemahaman yang lebih baik.
Jurnal WRA Vol 3, No 2, Oktober 2015 644

2. Pengendalian Diri mengenal emosi orang lain di bangun


Menurut Goleman (2000), berdasarkan pada kesadaran diri. Jika
pengendalian diri merupakan sikap hati- seseorang terbuka pada emosi sendiri, maka
hati dan cerdas dalam mengatur kehidupan, dapat di pastikan bahwa ia akan terampil
keseimbangan emosi, bukan menekan membaca perasaan orang lain. Sebaliknya
emosi, karena setiap perasaan mempunyai orang yang tidak mampu menyesuaikan diri
nilai dan makna. Menurut Melandy dan dengan emosinya sendiri dapat di pastikan
Aziza (2006), pengendalian diri merupakan tidak akan mampu menghormati perasaan
pengelolaan emosi yang berarti menangani orang lain.
perasaan agar perasaan dapat terungkap Empati yang paling efektif di
dengan tepat. Kepercayaan diri mahasiswa kalangan mahasiswa adalah mempunyai
akan mempengaruhi kemampuan untuk kemampuan paling tinggi dalam penolakan
mengendalikan dirinya. Mahasiswa yang terhadap sinyal-sinyal emosi tubuh sendiri
memiliki kepercayaan diri yang kuat maka mulai dari mendengar, memahami, dan
akan cenderung lebih mampu bersosialisasi dengan lingkungan kampus.
mengendalikan dirinya dalam menghadapi Orang yang memiliki empati yang tinggi
permasalahan yang terjadi dibandingkan akan lebih mampu membaca perasaan
dengan mahasiswa yang memiliki dirinya dan orang lain, yang akan berakibat
kepercayaan diri lemah pada peningkatan kualitas belajar sehingga
akan tercipta suatu pemahaman yang baik
3. Motivasi tentang akuntansi (Melandy dan Aziza,
Menurut Terry dalam Melandy dan 2006).
Aziza(2006),motivasididefinisikan sebagai
keinginan dari dalamyang kemudian 5. Keterampilan Sosial
mendorong seseorang untuk bertindak. Menurut Jones (1996), kemampuan
Motivator yang paling berdaya guna adalah membina hubungan dengan orang lain
motivator dari dalam, bukan dari luar. adalah serangkaian pilihan yang dapat
Keinginan untuk maju dari dalam diri membuat anda mampu berkomunikasi
mahasiswa akan menimbulkan semangat secara efektif dengan orang yang
dalam meningkatkan kualitas mereka. Para berhubungan dengan anda atau orang lain
mahasiswa yang memiliki upaya untuk yang ingin anda hubungi.
meningkatkan diri akan menunjukkan
semangat juang yang tinggi kea rah 2.4 Perilaku Belajar
penyempurnaan diri yang merupakan inti Perilaku belajar dapat diartikan
dari motivasi untuk meraih prestasi. sebagai sebuah aktivitas belajar. Konsep
Ada banyak faktor yang dan pengertian belajar sendiri sangat
mempengaruhi motivasi seorang beragam, tergantung dari sisi pandang
mahasiswa, salah satunya adalah setiap orang yang mengamatinya. Dalam
kepercayaan diri. Mahasiswa yang memiliki kamus besar bahasa indonesia, perilaku
kepercayaan diri kuat cenderung lebih memiliki arti teanggapan atau reaksi
memiliki motivasi yang tinggi karena dia individu terhadap ransangan atau
percaya akan kemampuan dirinya sendiri lingkungan.
dibandingkan dengan mahasiswa yang Belajar adalah perubahan yang relatif
mempunyai kepercayaan diri lemah yang permanen dalam perilaku atau potensi
cenderung memiliki motivasi yang rendah perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau
pula. latihan yang diperkuat. Belajar merupakan
akibat adanya interaksi antara stimulus dan
4. Empati respon. Seseorang dianggap telah belajar
Goleman (1995) dalam Anggun sesuatu jika dia dapat menunjukkan
(2010) berpendapat bahwa empati atau perubahan perilakunya.
645 Atika Mutia: Pengaruh Kecerdasan Emosional...

Dalam Kamus Besar Bahasa saat pelajaran sedang berlangsung.


Indonesia, belajar memilki arti berusaha Mahasiswa yang mengikuti pelajaran
memperoleh kepandaian atau ilmu. dengan tertib dan penuh perhatian serta
Definisi ini memiliki pengertian bahwa dicatat dengan baik akan memperoleh
belajar adalah sebuah kegiatan untuk pengetahuan lebih banyak. Kebiasaan
mencapai kepandaian atau ilmu. mengikuti pelajaran ini ditekankan pada
Menurut Davidoff dalam Veronica kebiasaan memperhatikan penjelasan dosen,
(2008), Perilaku belajar dapat diartikan membuat catatan, dan keaktifan di kelas.
sebagai sebuah aktivitas belajar. Konsep
dan pengertian belajar sendiri sangat 2. Kebiasaan Membaca Buku
beragam, tergantung dari sisi pandang Kebiasaan membaca buku merupakan
setiap orang yang mengamatinya. Belajar merupakan ketrampilan membaca yang
sendiri diartikan sebagai erubahan yang paling penting untuk dikuasai mahasiswa.
secara relatif berlangsung lama pada Kebiasaan membaca harus di budidayakan
perilaku yang diperoleh kemudian dari agar pengetahuan mahasiswa dapat
pengalaman-pengalaman. bertambah dan dapat meningkatkan
Suwardjono (2004), menyatakan pemahaman mahasiswa dalam mempelajari
bahwa belajar di perguruan tinggi suatu pelajaran.
merupakan suatu pilihan srategik dalam
mencapai tujuan individual seseorang. 3. Kunjungan ke Perpustakaan
Semangat, cara belajar, dan sikap Kunjungan ke perpustakaan
mahasiswa terhadap belajar sangat merupakan kebiasaan mahasiswa
dipengaruhi oleh kesadaran akan adanya mengunjungi perpustakaan untuk mencari
tujuan individual dan tujuan lembaga referensi yang dibutuhkan agar dapat
pendidikan yang jelas. Kuliah merupakan menambah wawasan dan pemahaman
ajang untuk mengkonfirmasi pemahaman terhadap pelajaran. Walaupun pada
mahasiswa dalam proses belajar mandiri. dasarnya sumber bacaan bisa ditemukan
Pengendalian proses belajar lebih penting dimana-mana, namun tempat yang paling
daripada hasil atau nilai ujian. Jika proses umum dan memiliki sumber yang lengkap
belajar dijalankan dengan baik, nilai adalah perpustakaan.
merupakan konsekuensi logis dari proses
tersebut. 4. Kebiasaan Menghadapi Ujian
Dalam proses belajar diperlukan Kebiasaan menghadapi ujian
perilaku belajar yang sesuai dengan tujuan merupakan persiapan yang biasa dilakukan
pendidikan, dimana dengan perilaku mahasiswa ketika akan menghadapi ujian.
belajar tersebut tujuan pendidikan dapat Setiap ujian tentu dapat dilewati oleh
dicapai secara efektif dan efisien, sehingga seorang siswa dengan berhasil jika sejak
prestasi akademik dapat ditingkatkan. awal mengikuti pelajaran, siswa tersebut.
Perilaku belajar sering juga disebut
kebiasaan belajar yaitu merupakan proses 2.5 Pengembangan Hipotesis
belajar yang dilakukan individu secara 2.5.1 Hubungan Kecerdasan Emosional
berulang-ulang sehingga menjadi otomatis Terhadap Tingkat Pemahaman
atau spontan. Perilaku ini yang akan Akuntansi
mempengaruhi prestasi belajar (Hanifah Kecerdasan emosional
dan Syukriy ,2001). memungkinkanseseoranguntuk
Menurut Suwardjono (2004) perilaku memutuskan dalam situasi apa dirinya
belajar yang baik terdiri dari: beradalalubersikapsecaratepat di dalamnya.
1.Kebiasaan Mengikuti Pelajaran EQ memberikan kesadaran mengenai
Kebiasaan mengikuti pelajaran adalah perasaan milik diri sendiri dan juga
kebiasaan yang dilakukan mahasiswa pada perasaanmilikorang lain. EQ memberikan
Jurnal WRA Vol 3, No 2, Oktober 2015 646

rasa empati, cinta, motivasi dankemampuan menentukandan mendorong mahasiswa


untuk menanggap kesedihan atau untuk belajar dengan penuh perhatian dan
kegembiraan secara tepat. (Goleman dalam konsenterasidalam menerima pelajaran,
Pangestu 2009). sehingga tercapai tujuan yang diharapkan
Dengan kecerdasan emosi yang baik yaitu peningkatan pemahaman akuntansi
dari seseorang, akan menimbulkan sikap mahasiswa
yang baik sehingga pengalaman positif Berdasarkan penelitian Rachmi
akan diperoleh. Jika seseorang yang (2010), perilaku belajar berpengaruh
memiliki kecerdasan emosi yang baik, signifikan terhadap pemahaman akuntansi
maka orang tersebut akan berusaha untuk mahasiswa. Septian Haryoga (2011),
memperoleh pengalaman yang positif perilaku belajar berpengaruh positif dan
dengan memahami ilmu pengetahuan signifikan terhadap tingkat pemahaman
selama kuliah. Seseorang dengan akuntansi mahasiswa. Aditya Prima (2013)
keterampilan emosional yang berkembang Perilaku Belajar berpengaruh positif
baik berarti ia akan berhasil dalam signifikan terhadap Tingkat Pemahaman
kehidupan dan memiliki motivasi untuk Akuntansi. Jadi perilaku belajar dan tingkat
berprestasi. pemahaman akuntansi memiliki hubungan
Berdasarkan penelitian Septian yang positif karena semakin baik perilaku
Haryoga (2011), Pengaruh kecerdasan belajar seseorang maka tingkat pemahaman
emosional, perilaku belajar,dan budaya akuntansi juga semakin baik.
terhadap tingkat pemahaman akuntansi Rumusan hipotesis yang didasarkan
dengan kepercayaan diri sebagai variabel pada latar belakang dan permasalahan yang
pemoderasi, kecerdasan emosional telah dijelaskan sebelumnya antara lain :
berpengaruh positif dan signifikan terhadap H2: Perilaku belajar mahasiswa akuntansi
tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa. berpengaruh positif dan signifikan
Jadi kecerdasan emosional dan terhadap pemahaman akuntansi.
tingkat pemahaman akuntansi memiliki
hubungan yang positif karena semakin baik 3. Metodologi Penelitian
seseorang mengendalikan emosinya maka 3.1. Populasi dan Sampel
tingkat pemahaman akuntansi juga semakin Populasi dalam penelitian ini adalah
baik. seluruh mahasiswa akuntansi perguruan
Rumusan hipotesis yang didasarkan tinggi di Padang. Dengan sampel
pada latar belakang dan permasalahan yang mahasiswa akuntansi yang terdaftar pada 4
telah dijelaskan sebelumnya antara lain : perguruan tinggi (universitas) dan yang
H1: Kecerdasan emosional berpengaruh menjadi responden sebanyak 140
positif dan signifikan terhadap mahasiswa.
pemahaman akuntansi
3.2. Jenis dan Sumber Data
2.5.2 Hubungan Perilaku Belajar Jenis data yang digunakan dalam
Terhadap Tingkat Pemahaman penelitian ini adalah data subjek.
Akuntansi Sedangkan sumber data dalam penelitian ini
Hal-hal yang berhubungan dengan adalah data primer.
perilaku belajar yang baik dapat dilihat dari
kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan 3.3. Teknik Pengumpulan Data
membaca buku, kunjungan ke perpustakaan Pengumpulan data dari penelitian ini
dan kebiasaan menghadapi ujian. dilakukan dengan menyabar kuesioner
Mahasiswa yang memiliki perilaku belajar (angket). Kuesioner diantarkan langsung
yang baik berkemungkinan besar memiliki kepada responden.
pemahaman akuntansi yang baik pula.
Perilaku belajar memiliki peranan yang
647 Atika Mutia: Pengaruh Kecerdasan Emosional...

3.4. Variabel Penelitian dan Pengukuran digunakan. Uji normalitas digunakan untuk
Variabel mengetahui apakah data berdistribusi
Variabel yang digunakan dalam normal atau tidak.
penelitian ini terdiri atas dua variabel antara
lain: 3.5.2. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan
3.4.1. Variabel Terikat (Y) untuk menguji apakah dalam suatu model
Menurut Kuncoro (2003:26) variabel regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
terikat (dependent variable) adalah variabel residual pengamatan ke pengamatan
yang menjadi perhatian utama dalam lainnya.
sebuah pengamatan. Pengamatan akan
dapat mendeteksikan ataupun menerangkan 3.5.3. Uji Multikolinearitas
variabel dalam variabel terikat beserta Uji Multikolinearitas digunakan
perubahannya yang terjadi kemudian. untuk mengetahui apakah terjadi korelasi
Variabel terikat (dependent variable) dalam yang kuat di antara variabel-variabel
penelitian ini adalah pemahaman akuntansi. independen yang diikutsertakan dalam
Pemahaman akuntansi akan diukur pembentukan model. Untuk mendeteksi
dengan menggunkan nilai mata kuliah apakah model regresi linier mengalami
akuntansi yaitu Pengantar Akuntansi 1&2, multikolinearitas dapat diperiksa
Akuntansi Keuangan 1&2, Akuntansi menggunakan Variance Inflation Factor
Keuangan Lanjutan 1&2, Audit 1&2 dan (VIF).
Teori Akuntansi. Mata kuliah tersebut
merupakan mata kuliah yang didalamnya 3.6. Teknik Analisis Data
terdapat unsur-unsur yang menggambarkan Teknik analisis data menggunakan
akuntansi secara umum. analisis deskriptif dan metode analisis
menggunakan analisis regresi berganda,
3.4.2. Variabel Bebas (X) koefisien determinasi (adjusted R2), uji F,
Variabel bebas (independent variable) dan uji t.
adalah variabel yang dapat mempengaruhi
perubahan dalam variabel terikat 3.7. Definisi Operasional
(dependent variable) dan mempunyai 1. Pemahaman Akuntansi
pengaruh positif ataupun negatif bagi Seberapa mengerti seorang mahasiswa
variabel terikat nantinya. Dalam penelitian terhadap apa yang sudah dipelajari yang
ini yang menjadi variabel bebas dalam konteks ini mengacu pada mata
(independent variable) adalah kecerdasan kuliah-mata kuliah akuntansi.
Emosional (X1) dan perilaku Belajar (X2) 2. Kecerdasan Emosional
Pengukuran variabel dalam penelitian Kecerdasan emosional adalah
ini menggunakan skala likert dengan lima kemampuan mengenali perasaan kita
alternatif jawaban dan masing-masing sendiri dan perasaan orang lain,
diberi skor yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju kemampuan memotivasi diri sendiri, dan
(S), Ragu-Ragu (R), Tidak Setuju (TS), kemampuan mengelola emosi dengan
Sangat Tidak Setuju (STS). Kecerdasan baik pada diri sendiri dan dalam
emosional terdiri atas 22 item pertanyaan hubungan orang lain. Kemampuan ini
dan untuk perilaku belajar terdapat 17 item saling berbeda dan melengkapi dengan
pertanyaan. kemampuan akademik murni, yaitu
kognitif murni yang diukur dengan IQ.
3.5. Uji Asumsi Klasik 3. Perilaku Belajar.
3.5.1. Uji Normalitas Belajar adalah perubahan yang relatif
Uji normalitas digunakan untuk permanen dalam perilaku atau potensi
mengetahui model statistik yang akan perilaku sebagai hasil dari pengalaman
Jurnal WRA Vol 3, No 2, Oktober 2015 648

atau latihan yang diperkuat. Belajar Berdasarkan tabel 5 (lampiran)


merupakan akibat adanya interaksi besarnya Adjusted R Square adalah 0,233.
antara stimulus dan respon. Seseorang Hal ini mengindikasikan bahwa keterlibatan
dianggap telah belajar sesuatu jika dia variabel kecerdasan emosional dan perilaku
dapat menunjukkan perubahan perilak belajar terhadap tingkat pemahaman
unya. akuntansi mahasiswa sebesar 23,3%
sedangkan 76,7% lagi ditentukan oleh
4. Hasil dan Pembahasan variabel lain diluar model yang tidak
4.1 Hasil Uji Asumsi Klasik terdeteksi dalam penelitian ini.
Jumlah kuesioner yang bisa diolah Uji F dilakukan untuk menguji
dalam penelitian ini adalah sebanyak 120 apakah secara bersama-sama variabel
kuesioner dari 140 buah kuesioner yang independen mampu menjelaskan variabel
disebar. Responden terdiri dari 47 orang dependen secara baik atau untuk menguji
mahasiswa akuntansi laki-laki dan 73 apakah model yang digunakan telah fix atau
orang mahasiswa akuntansi perempuan. tidak. Hasil pengolahan data uji F tabel
Sebanyak 80 orang atau 66,67% 4 (lampiran) menunjukkan nilai F = 19,089
merupakan mahasiswa angkatan 2010, 19 dan signifikan pada level 0,000. Hal ini
orang dari 120 responden merupakan menunjukkan bahwa model regresi dapat
mahasiswa angkatan 2011, 18 orang atau digunakan untuk menguji pengaruh variabel
15% responden merupakan mahasiswa independen terhadap variabel dependen.
angkatan 2009, dan sebanyak 2,5% Uji t dilakukan untuk mengetahui
responden merupakan mahasiswa angkatan seberapa besar pengaruh variabel
2008. independen terhadap variabel dependen
Hasil Uji Asumsi Klasik yaitu hasil secara parsial. Patokan yang digunakan
uji normalitas residual menyatakan nilai adalah dengan membandingkan nilai
Kolmogorov-Smirnov Smirnov sebesar singnifikan yang dihasilkan dengan alpha
0,165 dengan signifikan 0,05. Berarti data 0,05 atau dengan membandingkan thitung
dapat dinyatakan berdistribusi normal dan dengan ttabel. tabel 6 (lampiran)
bisa dilanjutkan untuk diteliti lebih lanjut. Hipotesis pertama adalah kecerdasan
Hasil pengujian ini dapat dilihat pada tabel emosional berpengaruh signifikan positif
1 (lampiran) . terhadap pemahaman akuntansi mahasiswa.
Uji Heterokedastisitasmodel regresi Nilai ttabel pada α = 0,05 adalah 1,658
yang digunakan dalam penelitian ini Nilai thitung untuk variabel kecerdasan
terbebas dari heteroskedastisitas dan hasil emosional (X1) adalah 4,753. Dengan
ini dapat dilihat pada tabel 3 (lampiran).
demikian dapat diketahui bahwa t hitung > t
Berdasarkan tabel 3 diperoleh nilai sig
masing-masing 0.887untuk kecerdasan tabel yaitu 4,753> 1,658 (sig 0,000 < 0,05)
emosional dan 0,697 untuk perilaku dengan nilai β 0,171. Hal ini menujukkan
belajar dimana sig>0,05. Berdasarkan tabel bahwa kecerdasan emosional berpengaruh
2 (lampiran) diperoleh nilai VIF untuk secara signifikan positif tingkat pemahaman
masing-masing variabelbebaskurangdari 10 akuntansi mahasiswa, dengan demikian
dan tolerance value berada diatas 0,10. hipotesis pertama diterima.
Hipotesis kedua adalah perilaku
belajar berpengaruh signifikan positif
4.2 Hasil Pengolahan Data
Dari pengolahan data statistik, terhadap tingkat pemahaman akuntansi
diperoleh persamaan regresi linear berganda mahasiswa. Nilai t tabel pada α = 0,05
sebagai berikut : adalah 1,658 Nilai t hitung untuk variable
perilaku belajar (X2) adalah 2,395 dengan
Y = 9, 960+ 0, 171 X1 + 0, 055 X2 nilai β 0,55, maka dapat diketahui bahwa t
hitung > t tabel yaitu 2,395 > 1,658(sig
649 Atika Mutia: Pengaruh Kecerdasan Emosional...

0,018 < 0,05). Hal ini menujukkan bahwa pertanyaan lisan. Sebaiknya dalam
perilaku belajar berpengaruh secara mengumpulkan data dilengkapi dengan
signifikan positif terhadap tingkat menggunakan pertanyaan lisan dan
pemahaman akuntansi mahasiswa, dengan tertulis. Karena persepsi responden yang
demikian hipotesis kedua diterima. disampaikan belum tentu
mencerminkan keadaan yang
5. Kesimpulan, Keterbatasan Dan Saran sebenarnya (subjektif) dan akan berbeda
5.1 Kesimpulan apabila data diperoleh melalui
Kesimpulan yang dapat diambil dari wawancara langsung dengan responden.
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kecerdasan emosional berpengaruh 5.3 Saran
signifikan positif terhadap tingkat Berdasarkan pada pembahasan dan
pemahaman akuntansi mahasiswa. kesimpulan di atas, maka peneliti
Dimana semakin tinggi kecerdasan menyarankan bahwa:
emosional mahasiswa maka semakin 1. Dapat memperluas populasi, sehingga
baik tingkat pemahaman akuntansi populasi penelitian tidak hanya diambil
mahasiswa. dari empat perguruan tinggi yang berada
2. Perilaku belajar mahasiswa berpengaruh di Kota Padang.
signifikan positif terhadap tingkat 2. Menambah variabel-variabel bebas
pemahaman akuntansi mahasiswa. lainnya yang memiliki kemungkinan
Dimana semakin tinggi perilaku belajar adanya pengaruh terhadap pemahaman
mahasiswa maka semakin baik tingkat akuntansi selain variabel-variabel yang
pemahaman akuntansi mahasiswa. digunakan dalam penelitian ini.
Sebaiknya peneliti selanjutnya
5.2 Keterbatasan menambahkan beberapa faktor lagi
Meskipun peneliti telah berusaha seperti kecerdasan spiritual,kecerdasan
merancang dan mengembangkan penelitian intelektual dan kecerdasan sosial.
sedemikian rupa, namun masih terdapat 3. Memperluas penelitian, mungkin lebih
beberapa keterbatasan dalam penelitian ini baik apabila dilakukan penelitian pada
yaitu: obyek dan subyek penelitian yang
1. Dimana dari model penelitian yang berbeda.
digunakan, diketahui bahwa variabel 4. Penelitian ini masih memilki
penelitian yang digunakan hanya dapat keterbatasan, yaitu pada metode
menjelaskan sebesar 23,3%. Sedangkan penelitian yang dipakai. Untuk penelitian
76,7% dijelaskan oleh faktor lain yang selanjutnya dapat dilakukan dengan
tidak diteliti. Sehingga variabel metode lapangan dan wawancara.
penelitian yang digunakan kurang dapat
menjelaskan pengaruhnya terhadap Daftar Pustaka
tingkat pemahaman akuntansi Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
mahasiswa di Kota Padang. Penelitian. Edisi Revisi V.
2. Diantara variabel yang diteliti pada Jakarta:PT. Rineka Cipta.
penelitian ini masih terdapat beberapa Budhiyanto, Suryanti J. Dan Nugroho, Ika
item pada kuesioner dimana TCR yang P., 2004, “Pengaruh Kecerdasan
diperoleh masih pada kategori cukup Emosional terhadap Tingkat
baik. Bagi peneliti selanjutnya Pemahaman Akuntansi”, Jurnal
diharapkanuntuklebih menyempurnakan Ekonomi Bisnis, Vol. X,
lagi hasil penelitian ini. No.2, Hal.260-281.
3. Penelitian ini merupakan metode survei Buku Panduan Mahasiswa. 2012. Fakultas
menggunakan kuesioner tanpa Ekonomi: Universitas Negeri
dilengkapi dengan wawancara atau Padang.
Jurnal WRA Vol 3, No 2, Oktober 2015 650

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Mawardi, M, Cholid. (2011) Tingkat


Indonesia. Edisi IV. Jakarta:PT Pemahaman Mahasiswa Akuntansi
Gramedia Pustaka Utama. Terhadap Konsep Dasar Akuntansi
Gea et al. 2002. “Relasi Dengan Diri di Perguruan Tinggi Negeri di Kota
Sendiri”. Jakarta: Alex Media Malang.
Komputindo Melandy, Rissyo dan Aziza, Nurna. 2006.
Gozhali,imam. 2006. Partial Least Square. Pengaruh Kecerdasan Emosional
Semarang: Universitas Diponegoro Terhadap Tingkat Pemahaman
Goleman, Akuntansi, Kepercayaan Diri Sebagai
Daniel. 2000. Working With Emotional Variabel
Intelligence.Jakarta.: PTGramedia Pemoderasi. SimposiumNasional
Pustaka Utama. Akuntansi IX: Padang.
Goleman,Daniel.2001.Kecerdasan Emosi Melandy, Rissyo. dkk. 2007. Sinkronisasi
Untuk Mencapai Puncak Prestasi. Komponen Kecerdasan Emosional
Jakarta: PT.GramediaPustaka Utama. Dan Pengaruhnya Terhadap
Goleman, Daniel. 2003. Emotional TingkatPemahaman Akuntansi
Intelligence. Jakarta: PT. Gramedia Dalam Sistem Pendidikan Tinggi
Pustaka Utama. Akuntansi.SimposiumNasional
Hanifah dan Abdullah Syukri. 2001. AkuntansiX: Makassar.
PengaruhPerilakuBelajar Terhadap Rachmi, Filia. 2010. Pengaruh Kecerdasan
PrestasiAkademik Mahasiswa Emosional, Kecerdasan Spiritual,
Akuntansi.MediaRiset Akuntansi, Dan Perilaku Belajar Terhadap
Auditing,danInformasi. Volume 1, Tingkat Pemahaman Akuntansi.
No. 3, 63-86. Jurnal Akuntansi
Haryoga,SeptiandanEdySupriyanto. 2011. Raharjo, Sahid. 2014. Cara mudah
Pengaruh Kecerdasan emosional, melakukan uji T dengan SPSS.
perilakubelajar, dan budaya www. Spssindonesia.wordpress.com. di
terhadaptingkatpemahaman akses pada tanggal 30 november
akuntansidengan kepercayaan diri 2014..
sebagaivariabel pemoderasi. Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian
Simposiumnasional akuntansiXIV: Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
Aceh. Empat.
Indah,Eka Trisniwati dan SriSuryaningsum. Shapiro, L.E. 2003. Mengajarkan
2003. Pengaruh Kecerdasan Emosional Intelligence Pada Anak,
Emosional Terhadap Tingkat Jakarta: PT GramediaPustaka Utama.
Pemahaman Akuntansi. Prosiding Sodik, Ichwan.2014. pengaruh kecerdasan
SimposiumNasional AkuntansiVI: emosional dan kecerdasan spiritual
Surabaya. terhadap tingkat pemahaman
Jones, R. N. 1996. “Cara Membina akuntansimahasiswa.
Hubungan Baik dengan Orang Lain”. http://brotherichwan.blogspot.com.
Jakarta: Bumi Aksara. S.R, Soemarsono. (2004) Akuntansi Suatu
Pengantar. Edisi IV. Jakarta: PT
Marita. dkk. 2008. Kajian Empiris atas Rineka Cipta.
Perilaku Belajar dan Kecerdasan Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis.
Emosional dalam Mempengaruhi Bandung: Alfabeta
Stres Kuliah Mahasiswa Akuntans. Suwardjono. 2004, Perilaku Belajar di
SNA XI:Pontianak. Perguruan Tinggi,
Maruli. Pengertian Belajar dan Perubahan www.suwardjono.com. Di akses pada
Perilaku dalam elajar. cafestudi061. tanggal 3 Januari 2014.
wordpress.com Tjun, Lauw. dkk. 2009. Pengaruh
651 Atika Mutia: Pengaruh Kecerdasan Emosional...

Kecerdasan Emosional Terhadap


Pemahaman Akuntansi Dilihat
DariPerspektif Gender. Jurnal
Akuntansi,Vol.1 No.2, Hal 101-118
Wayan, I Suartana. 2010. Akuntansi
Keprilakuan Teori dan Implikasi.
Yogyakarta: ANDI.
Widiaryanti, Veronica. 2008. Perilaku
Belajar Ditinjau Dari Dukungan
Sosialdan Kemandirian Pada Siswa
Sltp Santo Yoseph Denpasar
Bali. Skripsi.
Wiratna, V Sujarweni. 2014. SPSS untuk
penelitian.Edisi I. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
Yuli, Marta Khristi. 2012. Pengaruh
Kecerdasan Emosional, Perilaku
Belajar Terhadap Tingkat
Pemahaman Akuntansi Mahasiswa.
Jurnal Akuntansi.
Yuniani, Anggun. 2010. Pengaruh
Kecerdasan Emosional terhadap
Tingkat Pemahaman Akuntansi.
Skripsi.
Jurnal WRA Vol 3, No 2, Oktober 2015 652

LAMPIRAN

Tabel 1. Uji Normalitas


Tabel 1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 120

Normal Parametersa Mean .0000000

Std.
2.32168230
Deviation

Most Extreme Differences Absolute .102

Positive .059

Negative -.102

Kolmogorov-Smirnov Z 1.117

Asymp. Sig. (2-tailed) .165

a. Test distribution is Normal.

Tabel 2 Uji Moltikolinieritas


Coefficientsa

Collinearity
Statistics

Model Tolerance VIF

(Constant)

Kecerdasan Emosional .915 1.092

Perilaku Belajar .915 1.092

a. Dependent Variable: Pemahaman Akuntansi


653 Atika Mutia: Pengaruh Kecerdasan Emosional...

Tabel 3 Uji Heteroskedastisitas


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Std.
Model B Error Beta t Sig.

1 (Constant) 1.674 1.946 .860 .391

kecerdasan -.003 .023 -.014 -.143 .887


emosional

perilaku .006 .015 .038 .391 .697


belajar
a. Dependent Variable: RES2

Tabel 4. Uji F
ANOVAb

Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.

1 Regression 209.301 2 104.651 19.089 .000a

Residual 641.435 117 5.482

Total 850.736 119

a. Predictors: (Constant), perilaku belajar, kecerdasan emosional

b. Dependent Variable: pemahaman akuntansi

Tabel 5. Model Summary


Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .496a .246 .233 2.34144

a.Predictors: (Constant), perilaku belajar, kecerdasan emosional


Jurnal WRA Vol 3, No 2, Oktober 2015 654

Tabel 6. Uji t
Coefficientsa

Standar
d ized
Unstandardize d Coefficie
Coefficients nts

Std.
Model B Error Beta t Sig.

1 (Constant) 9.960 2.998 3.322 .001

kecerdasan .171 .036 .399 4.753 .000


emosional

perilaku .055 .023 .201 2.395 .018


belajar

a. Dependent Variable: pemahaman


akuntansi

Anda mungkin juga menyukai