Anda di halaman 1dari 13

1

ANALISIS PENGARUH GENDER, LOVE OF MONEY DAN RELIGIUSITAS


TERHADAP PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI
(Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Brawijaya)

Oleh:
Wildatara Wandari

Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Unti Ludigdo, SE., M.Si., Ak.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya

Abstract: Analysis of The Effect of Gender, Love of Money And Religiosity on Ethical Perception of
Accounting Students. This study aims to predict and explain the influence of gender, religiosity, and
love of money on the ethical perceptions of accounting students. The object of this research are the
students of class of 2014 and 2015 of the accounting department at Brawijaya University in Malang.
The method being used to collect the data is a questionnaire method with non-probability sampling
technique with a total of 100 respondents. While the method being used to analyze the data in this study
using multiple linear regression analysis with SPSS application. The test results shows that gender
variable affect the ethical perceptions of accounting students. Whereas love of money variable has a
negative effect on the ethical perception of accounting students. Furthermore, religiosity variable has
a positive effect on the ethical perception of accounting students.

Keywords: gender, love of money, religiosity, ethical perception


Abstrak: Analisis Pengaruh Gender, Love Of Money Dan Religiusitas Terhadap Persepsi Etis
Mahasiswa Akuntansi. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi dan menjelaskan pengaruh gender,
love of money dan religiusitas terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi. Objek penelitian ini adalah
mahasiswa angkatan 2014 dan 2015 jurusan akuntansi Universitas Brawijaya di Kota Malang. Metode
pengumpulan data yang digunakan yaitu metode kuisioner dengan teknik sampel non-probability
sampling dengan total responden sebanyak 100 responden. Metode analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis regresi linier berganda dengan aplikasi SPSS. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa variabel gender berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi. Variabel love of money
berpengaruh negatif terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi. Variabel religiusitas berpengaruh
positif terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi.

Kata kunci: gender, love of money, religiusitas, persepsi etis

laporan keuangan membutuhkan judgement


PENDAHULUAN
dari profesi akuntan untuk dapat mengambil
Etika selalu diterapkan dan dijunjung keputusan yang tepat.
tinggi dalam kehidupan sehari-hari, tak
Agar akuntan memiliki pedoman dalam
terkecuali dalam bisnis dan profesi. Metode
melaksanakan kegiatan dan menjaga
yang dilakukan ketika berbisnis haruslah
profesionalitasnya, Ikatan akuntan Indonesia
sama etisnya dengan berbagai aspek yang
(IAI) mengeluarkan suatu standar profesi yang
melingkupi bisnis tersebut, seperti peraturan
memuat seperangkat prinsip-prinsip moral dan
perundangan, ekonomi, politik dan sosial.
mengatur tentang perilaku profesional yaitu
Sementara itu profesi akuntan berkaitan erat
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia yang
dengan etika, sehingga seorang akuntan
mengatur tentang norma dalam perilaku antara
dituntut untuk memiliki profesionalisme yang
akuntan dengan para klien, antara akuntan
tinggi. Hal ini dikarenakan para pengguna
2

dengan sejawatnya dan antara profesi dengan etik.


masyarakat.
Pelanggaran etika akuntan, baik dalam Skandal akuntansi besar seperti Enron dan
skala nasional maupun internasional, selalu Arthur Andersen seharusnya tidak terjadi dan
menjadi perbincangan yang menarik dan tuntutan tersebut dapat dicapai dengan mudah
menyedot perhatian publik. Beberapa contoh jika saja para akuntan menerapkan prinsip
kasus pelanggaran etika akuntan yang etika secara memadai sejak dini. Elias (2010)
mendunia adalah skandal yang melibatkan mengemukakan bahwa mahasiswa akuntansi
Enron, KAP Arthur Anderson dan Worldcom sekarang akan menjadi tenaga profesional di
pada tahun 2002. masa mendatang. Diakibatkan akan besarnya
Menurut Comunale et al. (2006), Enron harapan masyarakat mengenai pentingnya
melakukan perubahan angka-angka pada etika dalam suatu profesi, membuat profesi
laporan keuangannya dari periode 1997 akuntansi berfokus pada persepsi etis para
hingga 2000 dengan menggelembungkan mahasiswa akuntansi sebagai dasar dalam
pendapatannya sebesar US$ 600 juta dan meningkatkan persepsi yang baik terhadap
menyembunyikan utangnya sebesar US$ 1,2 profesi akuntan.
miliar. Dalam memanipulasi laporan
Elias (2010) menyatakan bahwa
keuangannya, Enron dibantu oleh KAP
kehancuran moral yang diakibatkan oleh
Arthur Anderson. Pada periode yang hampir
penyimpangan perilaku dan moral dari aturan
sama, Worldcom pun tersandung skandal
dan standar yang berlaku seperti Enron dan
yang sama. Worldcom memanipulasi laporan
WorldCom menghasilkan The Sarbanes-
keuangannya dengan mencatat beban
Oxley (SOX) Act tahun 2002. SOX
interkoneksi dengan perusahaan
merupakan peraturan yang ditujukan untuk
telekomunikasi lain sebagai capital
menahan manajer perusahaan bertanggung
expenditures. Hal ini menyebabkan aktivitas
jawab atas tindakan yang mereka dan rekan-
yang seharusnya dicatat sebagai beban atau
rekan mereka lakukan. Saat ini, para akuntan
biaya justru dicatat sebagai aset, sehingga aset
menjadikan kode etik sebagai pedoman dalam
perusahaan overvalued.
bertindak dan menyampaikan tanggung
Indonesia pun tak luput dari skandal etis jawabnya kepada masyarakat. Karena akuntan
akuntan. Salah satunya yaitu Kantor Akuntan merupakan profesi yang kinerjanya diukur
Publik mitra Ernst & Young’s (EY) di dari profesionalisme, maka diperlukan
Indonesia, yakni KAP Purwantono, penguasaan keterampilan dan pengetahuan
Suherman & Surja pada tahun 2017. Dalam yang baik serta penguatan karakter diri yang
artikel yang dimuat tempo.co pada tanggal 11 dicirikan oleh kepatuhan terhadap etika sejak
Februari 2017, KAP Purwantono, Suherman dini (Ludigdo, 2007:52).
& Surja sepakat membayar denda senilai US$
Skandal akuntansi besar seperti Enron
1 juta kepada regulator Amerika Serikat,
dan Arthur Andersen seharusnya tidak terjadi
akibat divonis gagal melakukan audit laporan
dan tuntutan tersebut dapat dicapai dengan
keuangan kliennya. Hal ini dikarenakan
mudah jika saja para akuntan menerapkan
Badan Pengawas Akuntan Publik Amerika
prinsip etika secara memadai sejak dini. Elias
Serikat (Public Company Accounting
(2010) mengemukakan bahwa mahasiswa
Oversight Board atau PCAOB) menemukan
akuntansi sekarang akan menjadi tenaga
bahwa hasil audit dari anggota jaringan EY di
profesional di masa mendatang. Tingkat
Indonesia atas perusahaan telekomunikasi
keprofesionalan ini didukung dengan
pada 2011 memberikan opini berdasarkan
pendidikan mengenai etika yang baik dan
bukti yang tidak memadai. Hal ini
diharapkan dapat menguntungkan profesi
menimbulkan keprihatinan apakah kantor
akuntan dalam jangka panjang.
akuntan publik bisa menjalankan praktik
usahanya di negara berkembang sesuai kode Menurut Charismawati & Yuvetta
3

(2011), keahlian intelektual yang harus berlimpah dianggap sebagai sebuah ujian
dimiliki oleh mahasiswa lulusan akuntansi mengenai kuat-lemahnya etika dan moral
adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dalam hati nurani seseorang. Oleh karena itu,
seperti apa perilaku etis dan tidak etis dalam dibutuhkan pembelajaran mengenai etika dan
dunia profesi sebagai seorang akuntan. moral sejak dini. Tang (2008) juga
Diakibatkan akan besarnya harapan mengungkapkan bahwa mahasiswa yang
masyarakat mengenai pentingnya etika dalam memahami etika profesi dengan baik akan
suatu profesi, membuat profesi akuntansi secara signifikan mengubah pola pikir mereka
berfokus pada persepsi etis para mahasiswa untuk menjauhi tindakan tidak etis.
akuntansi sebagai dasar dalam meningkatkan
Penelitian ini mengacu pada penelitian-
persepsi yang baik terhadap profesi akuntan.
penelitian sebelumnya yaitu Tang & Chen
Penelitian-penelitian terdahulu (2008) dan Charismawati & Yuyetta (2011)
mengungkapkan beberapa faktor yang dengan menggabungkan faktor-faktor yang
mempengaruhi seseorang untuk bertindak mempengaruhi persepsi etis mahasiswa
tidak etis dalam menekuni profesinya. akuntansi. Dalam penelitian ini peneliti akan
Beberapa faktor diantaranya adalah gender menguji faktor faktor yang mempengaruhi
dan religiusitas. Penelitian yang dilakukan persepsi etis mahasiswa akuntansi seperti
oleh Becker dan Ulstad (2007) menemukan gender, religiusitas dan love of money dengan
bahwa perempuan menemukan kecurangan sampel penelitian mahasiswa S1 Jurusan
tidak dapat diterima dibandingkan laki-laki. Akuntansi Universitas Brawijaya.
Sehingga perempuan cenderung lebih enggan
untuk melakukan perilaku tidak etis daripada
laki-laki. TINJAUAN TEORITIS
Dalam hal faktor religiusitas, Etika dan Persepsi
Charismawati and Yuyetta (2011) Etika dapat didefinisikan sebagai
mengungkapkan bahwa agama dipercaya panduan seseorang dalam berperilaku yang
dapat mengontrol perilaku seseorang dalam baik dan benar sesuai dengan norma agama,
betindak tidak etis. Hal ini juga diharapkan sosial dan budaya. Menurut Munawir (dalam
akan berlaku pada persepsi etis mahasiswa Marwanto, 2007) etika merupakan suatu
akuntansi. Dengan demikian diharapkan prinsip perbuatan dan moral yang menjadi
dengan semakin tingginya tingkat religiusitas landasan individu dalam bertindak sehingga
seseorang maka dapat mengurangi perbuatan yang dilakukannya dipandang
kecenderungan untuk berperilaku tidak etis. sebagai tindakan yang terpuji oleh masyarakat
Faktor lainnya yang mempengaruhi dan meningkatkan kehormatan atau martabat
seseorang untuk bertindak tidak etis dalam individu tersebut.
menekuni profesinya yaitu love of money atau Bertens (2013) membedakan definisi etika
kecintaan terhadap uang. Di Amerika, uang menjadi dua, yaitu etika sebagai praksis dan
yang banyak dan pendapatan yang dihasilkan etika sebagai refleksi. Etika sebagai praksis
merupakan tolak ukur kesuksesan (Elias, berarti nilai-nilai dan norma-norma moral
2010). Tang & Chen (2008) menemukan sejauh dipraktekkan atau justru tidak
bahwa love of money, baik secara langsung dipraktekkan, walaupun seharusnya
maupun tak langsung, dapat mempengaruhi dipraktekkan. Dengan kata lain, etika sebagai
seseorang untuk bertindak tidak etis. praksis adalah apa yang dilakukan sejauh
Selain itu, Mawarni dan Ludigdo (2013) sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma
mengungkapkan bahwa uang dimaknai moral. Sedangkan etika sebagai refleksi adalah
sebagai tolak ukur seseorang dalam pemikiran moral. Etika sebagai refleksi
berperilaku dan sebagai penunjuk kuat atau berfokus pada penilaian baik buruknya
lemahnya moral dan etika seseorang. Hal ini perilaku seseorang.
dikarenakan keberadaan uang yang Menurut Ludigdo (2007) etika sebagai
4

pemikiran dan pertimbangan moral dilihat dari berbagai sudut non-biologis, yaitu
memberikan dasar bagi seseorang maupun dari aspek sosial, budaya, maupun psikologis
sebuah komunitas dalam melakukan suatu (Mutmainah, 2006). Dalam penelitian ini
tindakan. Etika memberikan pedoman bagi gender dibedakan menjadi dua kategori, yaitu
seseorang maupun sebuah komunitas untuk laki-laki dan perempuan.
dapat menentukan baik buruk atau benar
Penilaian etis berdasarkan perbedaan
salahnya suatu tindakan yang akan diambil.
gender terbilang cukup kompleks dan penuh
Keragaman pemikiran etika ini berkembang
ketidakpastian. Beberapa penelitian
membentuk suatu teori etika. Teori Etika
sebelumnya menyatakan bahwa tidak terdapat
dapat disebut sebagai gambaran rasional
perbedaan antara perempuan maupun laki-laki
mengenai hakekat dasar perbuatan dan
dalam menyikapi skandal etis maupun
keputusan yang benar serta prinsip-prinsip
perilaku etis yang terjadi di dalam profesi
yang menentukan klaim bahwa perbuatan dan
akuntansi. Sedangkan penelitian yang
keputusan tersebut secara moral
dilakukan oleh Sankaran dan Bui (2003)
diperintahkan dan dilarang.
menunjukkan bahwa seorang perempuan akan
Sedangkan persepsi menurut Robbins lebih peduli terhadap perilaku etis dan
dan Judge (2015) adalah sebuah proses pelanggarannya dibandingkan dengan seorang
dimana setiap individual mengatur dan laki-laki. Mahasiswa akuntansi yang berjenis
menginterpretasikan kesan sensoris kelamin perempuan akan memiliki ethical
memberikan pengertian kepada reasoning yang lebih tinggi dibandingkan
lingkungannya. Bagaimanapun, apa yang kita dengan siswa laki-laki.
nilai dapat berbeda secara substansial dari
Terdapat dua pendekatan untuk
kenyataan yang sebenarnya. Kenyataannya memberikan pendapat mengenai pengaruh
adalah bahwa tak seorang pun dari kita
gender terhadap perilaku etis maupun persepsi
melihat realitas. Yang kita lakukan adalah individu terhadap perilaku tidak etis, yaitu
menginterpretasikan apa yang kita lihat dan pendekatan struktural dan pendekatan
menyebutnya sebagai realitas. sosialisasi. Pendekatan struktural menyatakan
Persepsi seseorang mengenai perilaku bahwa perbedaan antara laki-laki dan
etis atau etika merupakan dasar bagi seorang perempuan disebabkan oleh sosialisasi awal
individu dalam bertindak dan menjalankan terhadap pekerjaan dan kebutuhan-kebutuhan
kegiatan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan peran lainnya. Sedangkan pendekatan
hasil penelitian dari Albrecht (Albrecht, Hill, sosialisasi menyatakan bahwa pria dan wanita
& Albrecht, 2006) mengenai Model membawa seperangkat nilai dan yang berbeda
Pengembangan Etika (The Ethics ke dalam suatu lingkungan kerja maupun ke
Development Method). Model ini terdiri dari dalam suatu lingkungan belajar (Coate dan
empat tingkatan dimana tingkatan pertama Frey, 2000).
dan yang paling penting yaitu menganggap
Love of Money
pemahaman etis pribadi sebagai fondasi dari
semua tindakan. Apa yang benar atau salah, Uang memegang peranan yang sangat
apa yang merupakan permainan yang adil, penting dalam kehidupan sehari-hari. Elias
peduli dan memiliki empati terhadap orang (2010) berpendapat bahwa di Amerika
lain, dan memiliki rasa hormat dan integritas Serikat, kesuksesan diukur dengan uang dan
adalah atribut yang sebagian besar diperoleh pendapatan. Tang et al. (2005) berpendapat
pada kehidupan awal seseorang dan sulit bahwa sikap terhadap uang dipelajari melalui
untuk berubah. proses sosialisasi yang didirikan pada masa
kanak-kanak dan dipelihara dalam kehidupan
Gender dewasa. Dalam dunia bisnis, manajer
Gender merupakan suatu konsep analisis menggunakan uang untuk menarik,
yang digunakan untuk mengidentifikasi mempertahankan, dan memotivasi karyawan
perbedaan antara laki-laki dan perempuan (Elias, 2010).
5

Walaupun uang digunakan universal, atau nilai-nilai tertinggi.


arti dan pentingnya uang tidak diterima
Religiusitas memiliki dimensi yang
secara universal (Elias, 2010). Karena
sangat komplek yang di dalamnya
pentingnya uang dan interpretasi yang
menampilkan bentuk fisik dari kecedasan
berbeda inilah, Tang (1992) berusaha
spiritual yang berupa kegiatan spiritual.
mengukur perasaan seseorang terhadap uang.
Aktivitas beragama erat kaitannya dengan
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa love
religiusitas, bukan hanya terjadi ketika
of money terkait dengan beberapa perilaku
melakukan ritual (ibadah) tetapi juga aktivitas
organisasi yang diinginkan dan tidak
lain yang didorong oleh kekuatan batin.
diinginkan. Tang et al. (2000) menemukan
bahwa kesehatan mental profesional dengan Dalam penelitian ini, religiusitas diukur
love of money yang rendah memiliki menggunakan Religious Orientation Scale
perputaran kesengajaan yang rendah, bahkan yang dikembangkan oleh Allport and Ross
dengan kepuasan kerja rendah. (1967) dalam Kutcher et al. (2010). Skala ini
terdiri dari 2 indikator pengukuran yaitu
Tang dan Chiu (2003) dalam Elias Extrinsic Orientation Subscale dan Intrinsic
(2010) berteori bahwa konsep love of money Orientation Subscale. Extrinsic Orientation
sangat terkait dengan konsep ketamakan. Subscale mengukur bagaimana agama
Mereka menemukan bahwa karyawan di berperan sebagai karakteristik eksterior dalam
Hong Kong dengan love of money yang tinggi mendukung aktivitas sosial individu.
kurang memuaskan dalam bekerja Sedangkan Intrinsic Orientation Subscale
dibandingkan dengan rekan-rekan mereka. mengukur bagaimana agama memberikan
Konsep love of money atau cinta uang jaminan internal yang kuat sebagai bagian dari
yang dipelopori oleh Tang (1992) berusaha kehidupan sehari-hari individu.
mengukur perasaan seseorang terhadap uang
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
dengan menggunakan skala Money Ethics
Scale (MES). Menurut Toriq (2015) terdapat Gender dan Persepsi Etis
beberapa indikator pengukuran dalam skala Nilai pribadi dan perilaku etis merupakan
tersebut, yaitu budget, evil, equity, success, hal yang sangat pribadi dan dalam beberapa
self-expression, social influence, power of kasus, individu cenderung memberi kesan
control, happiness, richness, motivator. palsu pada dirinya sendiri untuk mendapatkan
Religiusitas hasil yang diinginkan secara sosial. Beberapa
studi mengemukakan bahwa perempuan lebih
Menurut Mc Daniel & Burnett (1990) etis daripada laki-laki. Studi dari Becker dan
dalam Fauzan (2014), religiusitas merupakan Ulstad (2007) melaporkan bahwa perempuan
tingkat keyakinan yang spesifik dalam nilai- menganggap kecurangan sebagai sesuatu yang
nilai agama dan cita-cita yang tidak dapat diterima dibandingkan laki-laki.
diselenggarakan dan dipraktekkan oleh Hal ini juga sesuai dengan studi yang
seorang individu. Religiusitas juga dilakukan oleh Sankaran dan Bui (2003) yang
digambarkan sebagai kepercayaan kepada melaporkan bahwa perempuan lebih peduli
Tuhan (iman) dan berkomitmen untuk terhadap permasalahan mengenai etika
mengikuti prinsip-prinsip yang diyakini akan dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini
ditetapkan oleh Allah. dikarenakan mahasiswa perempuan memiliki
Sedangkan Glock dan Stark (1965) ethical reasoning yang lebih tinggi
dalam Ancok dan Suroso (2001) dibandingkan dengan mahasiswa laki-laki.
mendefinisikan religiusitas sebagai suatu
H1: Gender berpengaruh terhadap persepsi
sistem yang terintegrasi dari keyakinan
etis mahasiswa akuntansi
(belief), gaya hidup, aktivitas ritual dan
institusi yang memberikan makna dalam Love of Money dan Persepsi Etis
kehidupan manusia pada nilai-nilai yang suci Love of money atau kecintaan terhadap
6

uang yang dipelopori oleh Tang (1992) Hal ini dikarenakan religiusitas memang dapat
merupakan sebuah konsep yang berusaha dikaitkan ke berbagai aspek kehidupan, salah
mengukur perasaan seseorang terhadap uang. satunya adalah aspek dalam berperilaku.
Sikap love of money yang berlebihan Penelitian Magill (dalam Wati dan Sudibyo,
mendorong seseorang untuk berperilaku tidak 2016) mengungkapkan bahwa pelatihan
etis. Toriq (2015) mengemukakan bahwa religiusitas dan keyakinan berpotensi untuk
seseorang yang mempunyai tingkat kecintaan mempengaruhi perilaku dengan menyediakan
terhadap uang yang tinggi akan cenderung kerangka kerja untuk membantu membedakan
melakukan perilaku tidak etis yang tinggi antara benar dan salah.
dalam pekerjaan. Charismawati (2011) juga
Woodbine et al. (2009) menyatakan
meneliti hubungan antara love of money dan
bahwa hampir semua agama dan sistem
persepsi etis mahasiswa akuntansi di dua
kepercayaan memiliki aturan untuk semua
universitas yang berbeda. Dari kedua
penganutnya agar berperilaku etis dalam
penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa
semua aspek kehidupan termasuk bisnis. Maka
love of money mempunyai pengaruh yang
dari itu dapat dikatakan bahwa religiusitas
signifikan terhadap persepsi etis mahasiswa
mempunyai peran bagi seseorang dalam
akuntansi. Semakin tinggi tingkat love of
berperilaku.Semakin tinggi tingkat religiusitas
money maka semakin rendah persepsi etis
maka semakin tinggi pula persepsi etis
mahasiswa akuntansi.
mahasiswa akuntansi.
H2: Love of Money berpengaruh negatif
H3: Religisuitas berpengaruh positif terhadap
terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi persepsi etis mahasiswa akuntansi.
Religiusitas dan Persepsi Etis Rerangka Konseptual Penelitian
Menurut Glock dan Stark (1965) dalam
Bagan rerangka teoritis digunakan sebagai
Pamungkas (2014), religiusitas adalah suatu gambaran visual mengenai dasar pemikiran
sistem yang terintegrasi dari keyakinan dalam penelitian yang dilakukan. Berdasarkan
(belief), gaya hidup, aktivitas ritual dan hipotesis yang akan diteliti, maka peneliti
institusi yang memberikan makna dalam
menyusun rerangka teoritis sebagai berikut:
kehidupan manusia dan mengarahkan
manusia pada nilai–nilai suci atau nilai-nilai
tertinggi. Perihal religiusitas merupakan hal
yang semakin marak dibahas akhir-akhir ini.

X1

Gender H1
Y
X2
H2 Persepsi Etis
Love of Mahasiswa
Money Akuntansi
H3
X3

Religiusitas

Gambar 1
Rerangka Konseptual Penelitian
Sumber: data yang diolah (2018)
7

METODE PENELITIAN primer dalam penelitian ini diperoleh langsung


dari sumber melalui kuisioner yang disebarkan
Populasi adalah elemen-elemen yang
kepada mahasiswa jurusan akuntansi
dapat digunakan untuk membuat kesimpulan-
Universitas Brawijaya angkatan 2014 dan
kesimpulan. Sampel adalah bagian dari
2015. Sedangkan data sekunder adalah data
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
yang diterbitkan atau digunakan oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011:81).
organisasi yang bukan pengolahannya
Populasi yang digunakan dalam (Siregar, 2013). Sumber data sekunder dalam
penelitian ini adalah mahasiswa jurusan penelitian ini berasal dari adalah buku-buku,
akuntansi Universitas Brawijaya angkatan literatur, artikel, jurnal, serta situs di internet
2014 dan 2015. Hal ini dikarenakan yang berkaitan dengan penelitian yang
mahasiswa angkatan tersebut mayoritas telah dilakukan.
menempuh Matakuliah Etika Bisnis dan
Teknik pengumpulan data dalam
Profesi dan telah menekuni bidangnya
masing-masing dalam waktu yang cukup penelitian ini menggunakan metode kuisioner.
lama. Sehingga mahasiswa yang telah Kuisioner adalah suatu daftar pertanyaan
menempuh Matakuliah Etika Bisnis dianggap tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya
telah mengerti perilaku etis yang seperti apa yang akan dijawab oleh responden (Sekaran,
yang akan diterapkannya saat memasuki 2013). Kuisioner dalam penelitian ini akan
dunia kerja nantinya. diberikan langsung secara pribadi kepada
Jumlah sampel penelitian dihitung responden. Kuisioner dalam penelitian ini
menggunakan rumus Slovin. Hasil dari merupakan kuisioner dengan pertanyaan
perhitungan adalah sebanyak 84 responden. tertutup dimana responden hanya dapat
Namun sampel yang menjadi responden memilih beberapa alternatif yang diberikan
dalam penelitian ini disesuaikan menjadi 100 oleh peneliti (Sekaran 2013). Kuisioner
orang atau sekitar 17,8% dari total populasi. menggunakan skala likert satu sampai dengan
Tujuannya adalah agar mempermudah lima. Skor penelitian yang digunakan untuk
peneliti dalam mengolah data dan untuk hasil setiap pertanyaan dimulai dari nilai 1 yang
artinya sangat tidak setuju, hingga nilai 5 yang
pengujian yang lebih baik. Sampel yang
artinya sangat setuju.
diambil berdasarkan teknik purposive
sampling, yaitu peneliti menentukan sampel Variabel gender dalam penelitian ini
berdasarkan karakteristik yang telah merupakan variabel dummy dimana konstruk
ditentukan. Karakteristik sampel dalam nilai yang digunakan adalah skala biner
penelitian ini adalah mahasiswa angkatan dengan angka 1 untuk laki-laki dan 2 untuk
2014 dan 2015 yang telah menempuh perempuan. Konsep love of money diukur
matakuliah Etika Bisnis dan Profesi. menggunakan skala Money Ethics Scale
Jenis penelitian ini adalah penelitian (MES) yang dipelopori oleh Tang (1992)
kuantitatif deskriptif, dimana penelitian ini melalui beberapa indikator pengukuran Toriq
menjelaskan variabel-variabel yang dapat (2015) yaitu budget, evil, equity, success, self-
diidentifikasi dan hubungan antar variabel- expression, social influence, power of control,
variabel tersebut dapat diukur, sehingga dapat happiness, richness, motivator. Variabel
menghasilkan kesimpulan yang dapat religiusitas diukur oleh skala yang terdiri dari
digeneralisasikan. Sumber data dalam 2 indikator pengukuran yang dikembangkan
penelitian ini berasal dari data primer dan data oleh Kutcher et al. (2010) yaitu Extrinsic
sekunder. Orientation Subscale dan Intrinsic Orientation
Subscale. Untuk mengukur persepsi etika,
Data Primer merupakan informasi yang skenario yang digunakan adalah skenario yang
dikumpulkan peneliti dari tangan pertama dikembangkan oleh Landry et al. (2004) yang
yang berkaitan dengan variabel dan tujuan diadopsi Alleyne dan Persaud (2012) yang
spesifik studi (Sekaran, 2013). Sumber data
terdiri dari 8 kasus.
8

Analisis data dalam penelitian ini


menggunakan analisis linier berganda.
Analisis linier berganda merupakan cara yang
digunakan untuk melihat hubungan variabel
bebas terhadap variabel terikat. Analisis ini
digunakan untuk menguji hipotesis dan
melihat kuat atau tidaknya pengaruh dari
variabel bebas (gender, love of money, dan
religiusitas) terhadap variabel terikat
(persepsi etis mahasiswa akuntansi).
Metode statistik untuk menguji hubungan
antara satu variabel terikat (metrik) dan satu
atau lebih variabel bebas (metrik) adalah
regresi. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan analisis linier berganda untuk
menguji pengaruh tiga variabel bebas
terhadap satu variabel terikat.Penelitian ini
juga menggunakan bantuan perangkat lunak
Statistical Product and Service Solution
(SPSS) versi 22.0 untuk pengujian dan
analisis data.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menguji parameter individual
yang bertujuan untuk melihat variabel secara
individu (gender, religiusitas dan love of
money) mempunyai pengaruh terhadap
variabel dependen (persepsi etis mahasiswa
akuntansi) dengan asumsi variabel indepeden
lainnya konstan. Kriteria pengujian adalah
berdasarkan probabilitas, yaitu jika
probabilitas signifikansi pada nilai t lebih
kecil dari 0,05 (α), maka variabel independen
secara individu berpengaruh terhadap
variabel dependen (Imam Ghozali, 2011: 98).
Hasil analisis regresi dijelaskan dalam tabel
berikut:
9

ini menunjukkan bahwa


Tabel 1 H0 ditolak dan Ha diterima,
Hasil Analisis Regresi
Unstandardized
Coefficients Nilai p
Variabel t
Beta (Sig)
X1 0,203 2.707 0.008
X2 -0,529 -6.613 0.000
X3 0,188 2.349 0.021
Sumber: Data primer diolah (2018) sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel love of money berpengaruh
Dari tabel diatas, maka diperoleh signifikan terhadap variabel persepsi etis
penjelasan sebagai berikut: mahasiswa akuntansi.

Hasil pengujian hipotesis koefisien


regresi variabel gender (X1) didapatkan nilai
thitung sebesar 2,707 dan didapatkan nilai
signifikansi sebesar 0,008. Nilai statistik uji
thitung tersebut lebih besar daripada ttabel Hasil pengujian hipotesis koefisien
(2,707 > 1,985) dan nilai signifikansi lebih regresi variabel religiusitas (X3)
kecil daripada α = 0,05. Pengujian ini didapatkan nilai thitung sebesar 2,349 dan
menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha didapatkan nilai signifikansi sebesar
diterima, dapat disimpulkan bahwa variabel 0,021. Nilai statistik uji thitung tersebut
gender berpengaruh signifikan terhadap lebih besar daripada ttabel (2,349 > 1,985)
variabel persepsi etis mahasiswa. Koefisien dan nilai signifikansi lebih kecil daripada
regresi (Beta) sebesar 0,203 (bernilai positif) α = 0,05. Koefisien regresi (Beta)
menunjukkan gender perempuan akuntansi. sebesar 0,188 (bernilai positif)
menunjukkan hubungan yang searah
antara variabel independen dengan
variabel dependen. Pengujian ini
menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima, sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel religiusitas berpengaruh
positif terhadap variabel persepsi etis
mahasiswa akuntansi.
Gender
Hasil dari penelitian menunjukkan
bahwa gender berpengaruh terhadap
persepsi etis mahasiswa, dengan
mahasiswa perempuan memiliki tingkat
persepsi etis yang lebih tinggi daripada
mahasiswa laki-laki. Hasil ini sesuai
Hasil pengujian hipotesis koefisien dengan teori yang diungkapkan oleh
regresi variabel love of money (X2) Gilligan (1982) yang mengungkapkan
didapatkan nilai thitung sebesar 6,613 dan bahwa perempuan dan laki-laki
didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000. menggunakan orientasi moral atau
Nilai statistik uji thitung tersebut lebih besar pendekatan kognitif yang berbeda dalam
daripada ttabel (6,613 > 1,985) dan nilai menyelesaikan dilema moral. Hal ini
signifikansi lebih kecil daripada α = 0,05. dikarenakan perempuan cenderung
Koefisien regresi (Beta) sebesar 0,529 menilai persepsi etis berdasarkan
(bernilai negatif) menunjukkan hubungan pengertian, tanggungjawab dan
yang berlawanan arah antara variabel perhatian kepada orang lain. Sedangkan
independen dan variabel dependen. Pengujian laki-laki cenderung memandangnya
berdasarkan hak, aturan-aturan, justice,
10

dan fairness. dari itu keberadaan orang dapat


menunjukkan lemah atau kuatnya etika
Selain itu, penelitian Elias (2010) juga
seseorang.
menemukan bahwa perempuan lebih etis
daripada laki-laki. Dalam penelitian tersebut, Seseorang yang terlalu terfokus
perbedaan terjadi karena perempuan lebih kepada uang akan menimbulkan
berhati-hati dalam mengambil tindakan dan berbagai sifat negatif lainnya, seperti
mempertimbangkan risiko-risiko jangka berkurangnya rasa tolong-menolong
panjang dalam pengambilan keputusan. terhadap sesama, terbiasa untuk
Berbeda dengan laki-laki yang tidak terlalu berperilaku curang, bersikap acuh tak
memikirkan akibat jangka panjang dalam acuh terhadap lingkungannya, dan
membuat keputusan. menghalalkan segala cara demi
kepentingan pribadi (Zhou, Vohs &
Love of Money
Baumeister, 2012). Hal-hal negatif
Peneliti menggunakan skala MES itulah yang dapat memicu manusia untuk
(Money Ethics Scale) untuk mengukur melakukan perilaku negatif yang lebih
variabel Love of Money. Skala MES terdiri besar lagi, yaitu korupsi. Korupsi
dari budget, evil, equity, success, self- merupakan suatu bentuk degradasi
expression, social influence, power of control, moral manusia. Korupsi muncul dari
happiness, richness, dan motivator. Orang keserakahan manusia yang bermula dari
yang lebih tua dan perempuan sifat tak pernah puas, yang diimbangi
menganggarkan uang mereka dengan baik. dengan sikap mental yang tidak pernah
Orang yang berpenghasilan tinggi cukup dengan keinginan yang tak pernah
menganggap uang sebagai sebuah prestasi usai (Puspito et al., 2011).
dan bukan merupakan sesuatu yang jahat.
Orang yang menganut prinsip ekonomi dan Religiusitas
Hasil penelitian menunjukkan
politik menganggap uang sebagai prestasi,
bahwa semakin tinggi tingkat
rasa hormat dan kekuasaan. Sedangkan orang
religiusitas seseorang, maka semakin
yang berpegang pada nilai sosial dan agama
tinggi tingkat persepsi orang tersebut.
tidak terlalu mengasosiasikan uang dengan
Hasil ini sesuai dengan penelitian Basri
prestasi dan kekuasaan. Orang yang
(2015) yang menyatakan bahwa semakin
menganggap uang sebagai prestasi biasanya
religius seseorang maka dapat
merasakan ketidakpuasan terhadap kerja,
mengontrol perilakunya dengan
promosi, pengawasan, rekan kerja dan hidup
menghindari sikap yang tidak etis.
secara keseluruhan. Sedangkan orang yang
Sehingga agama dipercaya dapat
menganggap uang sebagai kekuasaan
mengontrol perilaku individu.
biasanya merasakan ketidakpuasan yang lebih
Agama menghasilkan norma atau
lagi. Orang-orang yang memiliki tingkat
aturan yang bersifat formal dan informal
kepuasan kerja yang tinggi cenderung
dan memberikan kebebasan sekaligus
menganggap bahwa uang bukanlah sesuatu
batasan dengan menetapkan perilaku-
yang jahat. Individu yang dapat
perilaku ke dalam batasan-batasan yang
menganggarkan uangnya dengan baik
dapat diterima. Nilai-nilai, norma dan
biasanya merasa puas dengan hidupnya.
keyakinan itulah yang sering disusun ke
Pendapatan yang tinggi secara signifikan
dalam kitab keagamaan seperti Alquran
berhubungan dengan pekerjaan, upah dan
dan Alkitab. Nilai-nilai ini pula yang
promosi (Tang & Liu, 2012).
dijadikan panduan untuk berperilaku etis
Peneliti menemukan bahwa variabel bagi sebagian besar agama di dunia
Love of Money berpengaruh signifikan negatif (Fisher, 2001). Lebih jauh lagi, di
terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi. lingkungan dimana satu atau beberapa
Hasil ini mendukung penelitian Gino & agama lebih dominan, nilai-nilai utama
Pierce (2009) yang berpendapat bahwa dari agama tersebut cenderung
keberadaan uang yang berlimpah akan dicerminkan dalam nilai-nilai sekuler di
memicu seseorang untuk bertindak tidak etis masyarakat yang mengatur aktivitas
karena kecenderungan perilaku manusia sehari-hari dan perilaku etis (Parboteeah
untuk mementingkan dirinya sendiri. Maka et al., 2008).
11

Sebagian besar agama menggabungkan Disarankan untuk peneliti selanjutnya


ajaran-ajaran yang kuat mengenai bagaimana agar mengeksplorasi dan menambahkan
perilaku etis yang seharusnya. Orang-orang variabel lain yang berkaitan dengan
yang memiliki religiusitas yang kuat faktor eksternal yang mempengaruhi
menyiratkan pemahaman atas ajaran agama persepsi etis seseorang. Hal ini
yang jelas yang mengecilkan kemungkinan dikarenakan persepsi seseorang tidak
seseorang untuk berperilaku tidak etis. hanya terbentuk dan dipengaruhi oleh
Selanjutnya Conroy dan Emerson (2004) juga faktor internal saja, tetapi juga
mengemukakan bahwa orang-orang yang dipengaruhi faktor eksternal seperti
percaya kepada Tuhan cenderung tidak sistem pengendalian internal organisasi,
melakukan tindakan yang tidak etis karena lingkungan organisasi, dan lain
mereka takut akan dihukum atau diadili oleh sebagainya.
Tuhan Yang Maha Mengetahui. Maka dari Kedua, peneliti hanya berfokus
itu, dapat diyakini bahwa religiusitas pada satu universitas saja. 2.Akan lebih
berhubungan negatif dengan pembenaran atas baik jika peneliti selanjutnya melakukan
perilaku yang tidak etis. penelitian dengan sampel yang lebih
luas, besar jumlahnya, dan representatif
SIMPULAN DAN SARAN mewakili seluruh mahasiswa akuntansi
Perguruan Tinggi Negeri, sehingga
Penelitian ini bertujuan untuk hasilnya dapat digeneralisasikan
menjelaskan apakah gender, love of money, mahasiswa akuntansi Perguruan Tinggi
dan religiusitas berpengaruh terhadap Negeri di Indonesia.
persepsi etis mahasiswa program studi S1
Akuntansi berdasarkan data dan fakta yang DAFTAR PUSTAKA
diperoleh di lapangan. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti Albrecht, W. S., Hill, N. C., & Albrecht,
akan menyampaikan kembali kesimpulan atas C. C. (2006). The Ethics
temuan di lapangan. Development Model Applied To
Pertama, variabel gender berpengaruh Declining Ethics in Accounting.
terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi. Australian Accounting Review,
Pengaruh ini dapat dijelaskan melalui 16(1), 30-40.
persamaan regresi yang muncul dari hasil Alleyne, P., Mc-Clean, C. C., Harper, A.
penelitian. Koefisien X1 di persamaan regresi (2013). Examining Personal Values
menunjukkan hasil positif, yang berarti and Ethical Behaviour Perceptions
mahasiswa perempuan mempunyai persepsi between Accounting and Non-
etis yang lebih tinggi dibandingkan accounting Students in the
mahasiswa laki-laki. Caribbean. The Accounting
Kedua, variabel love of money Educators’ Journal, 23, 47-70.
berpengaruh signifikan negatif terhadap Ancok, Jamaludin dan Suroso. 2001.
persepsi etis mahasiswa akuntansi. Hal ini Psikologi Islami: Solusi atas
menunjukkan bahwa semakin tinggi Problem-problem Psikologi.
kecintaan mahasiswa terhadap uang, maka Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
semakin rendah persepsi etis yang Aziz, Toriq Ibnu. (2015). Pengaruh love
dimilikinya. of money dan machiavellian
Ketiga, variabel religiusitas berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa
signifikan positif terhadap persepsi etis akuntansi (studi empiris pada
mahasiswa akuntansi. Hal ini menunjukkan mahasiswa akuntansi uny angkatan
bahwa semakin religius mahasiswa, maka 2013 dan angkatan 2014). Jurnal
semakin tinggi persepsi etis yang dimilikinya. Nominal, 4(2), 31-44.
Ada beberapa keterbatasan dan saran ke Basri, Y. M. (2015). Pengaruh gender,
depannya untuk menyempurnakan penelitian religiusitas dan sikap love of money
ini. Pertama, peneliti hanya berfokus pada pada persepsi etika penggelapan
pengaruh tiga variabel independen yang pajak mahasiswa akuntansi. Jurnal
hanya berkaitan dengan faktor yang berasal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, 10(1).
dari dalam diri seseorang atau faktor internal. Becker, D.A., & Ulstad, I. (2007).
12

Gender differences in student ethics: Are Novita, Santi. (2012). Menguak persepsi
females really more ethical? Plagiary: etika mahasiswa akuntansi.
Cross-disciplinary studies in plagiarism, EKUITAS (Jurnal Ekonomi dan
fabrication, falsification, and Keuangan), 17(4), 486-502.
falsification 2: 77-9. Parboteeah, K. P., Hoegl, M., and
Bertens, K. 2013. Etika. Yogyakarta: Cullen, J.B. (2008). Ethics and
Kanisius. religion: test of multidimentional
Charismawati, Celvia Dewi. (2011). Analisis model. Journal of Business Ethics,
hubungan antara love of money dengan 80, 387-398.
persepsi etika mahasiswa akuntansi. Puspito, N. T., M. Elwina S., I. S. Utari,
Jurnal Akuntansi Universitas dkk. 2010. Pendidikan Anti
Diponegoro. Korupsi untuk Perguruan Tinggi.
Coate, C. J., Frey, K. J. 2000. Some evidence Kementrian Pendidikan dan
on the ethical disposition of accounting Kebudayaan RI, Direktorat
students: Context and gender Jenderal Pendidikan Tinggi,
implications. Teaching Business Ethics, Bagian Hukum Kepegawaian:
4(4), 379-404. Jakarta.
Comunale, dkk. (2006). Professional ethical Robbins, S.P dan Timothy A. Judge.
crises: a case study of accounting majors. (2015). Perilaku Organisasi,
Manajerial Auditing Journal, 21(6), 636 Edisi 16. Jakarta: Salemba Empat.
- 656. Sekaran, Uma. (2016). Research
Elias, R. Z. (2010). "The Relationship Methods for Business: A Skill
Between Accounting Students' Love of Building Approach. Illinois:
Money and Their Ethical Perception". JohnWiley & Sons.
Managerial Auditing Journal, 25(3). Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Fauzan. (2014). Pengaruh Religiusitas terhadap Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Etika Berbisnis (Studi pada RM. Padang Tang, T. L.-P. (1992). The meaning of
di Kota Malang). Jurnal Manajemen dan money revisited. Journal of
Kewirausahaan, 15(1), 53-64. Organizational Behavior, 13, 197-
Fisher, M. P. (2001). Living Religions 202.
(Prentice Hall, Upper Saddle River, Tang, T. L.-P. & Liu, His. (2012). Love
NJ). of money and unethical behavior
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis intention: does an authentic
Multivariate dan Program SPSS. supervisor’s personal integrity and
Semarang: Badan Penerbit Universutas character (aspire) make a
Diponegoro. difference?. Journal of Business
Gilligan, C. 1982. In a Different Voice: Ethics, 107, 295-312.
Psychological Theory and Women’s Wati, Mirna dan Sudibyo, Bambang.
Development. Harvard Business Press: (2016). Pengaruh etika bisnis dan
Amerika. religiusitas terhadap persepsi etis
Kutcher, Eugene. J., Bragger, Jennifer D., mahasiswa akuntansi. Jurnal
Rodriguez-Srednicki, Ofelia., & Masco, Economia, 12(2), 183-201.
J.L. (2010). The Role of Religiosity in Woodbine, G. P. (2009). Does
Stress, Job Attitudes, and Organizational Religiosity Influence Ethical
Citizenship Behavior. Journal of Sensitivity? An Investigation on
Business Ethics, 95(2), 319-337. Malaysia Future Accountants.
Ludigdo, Unti. 2007. Paradoks Etika Malaysian Accounting Review, 8,
Akuntan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 17-41.
Mawarni, P. D., & Ludigdo, Unti. (2013). Zhou, X. Y., Vohs, K. D., & Baumeister,
Makna uang dalam perspektif mahasiswa R. F. (2009). The symbolic power
akuntansi. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB of money: Reminders of money
UB. alter social distress and physical
pain. Psychological Science,
20(6).

Anda mungkin juga menyukai