BAB 9
PELAKU-PELAKU EKONOMI
Disusun Oleh:
Di dalam sistem perekonomian Indonesia dikenal ada tiga pilar utama yang menyangga
perekonomian. Ketiga pilar itu adalah usaha milik negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS ), dan Koperasi atau dapat dikatakan bahwa di dalam perekonomian nasional ada dua
kelompok pelaku ekonomi yakni swasta dan pemerintah. Kelompok swasta dapat dibagi dalam
dua sub-kelompok yaitu koperasi dan perusahaan no-koperasi. Sedangkan kelompok pemerintah
adalah BUMN. Menurut jumlah unit usaha, jumlah BUMN jauh lebih kecil dibandingkan jumlah
perusahaan swasta, namun kelompok BUMN tersebut beroperasi di sektor-sektor ekonomi yang
sagat strategis seperti pertambangan, energi dan di sejumlah industri manufaktur.
Peran dari pelaku-pelaku ekonomi tersebut di dalam perekonomian Indonesia selama ini
dapat dilihat dari sejumlah indikator, terutaa dalam sumbangannya terhadap pembentukan atau
pertumbuhan PDB , kesempatan kerja, dan peningkatan cadangan valuta asing (devisa) terutama
lewat ekspor, dan sumbangannya terhadap keuangan pemerintah lewat pembayaran pajak dan
lainnya.
Suatu negara memiliki kondisi sosial ekonomi yang berbeda-beda. Ada yang masih
bergantung pada negara lain, ada yang sebatas mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, dan ada
yang telah mampu memberi bantuan kepada negara lain. Perbedaan kondisi tersebut
menyebabkan terjadinya pengelompokan-pengelompokan negara berdasarkan kondisi sosial
ekonominya. Kalian tentu pernah mendengar bahwa negara-negara, seperti Inggris, Amerika
Serikat, Prancis ataupun Jerman disebut sebagai negara maju. Kemajuan negara-negara tersebut
dapat dilihat dari banyaknya kota-kota metropolitan yang dicirikan dengan kondisi fisik berupa
banyaknya bangunan atau gedung-gedung tinggi sebagai kawasan industri dan perkantoran. Hal
tersebut dikarenakan mayoritas negara maju perekonomiannya bertumpu pada sektor industri,
jasa dan perdagangan. Adapun negara-negara seperti Afrika Selatan, India, Pakistan, Laos,
Malaysia, dan termasuk negara kita disebut negara berkembang. Negara berkembang pada
umumnya bercorak agraris, karena masih banyak ditemui lahan pertanian yang luas dan subur.
Suatu negara dapat disebut negara berkembang atau negara maju didasarkan pada
keberhasilan pembangunan oleh negara yang bersangkutan. Suatu negara digolongkan sebagai
negara berkembang jika negara tersebut belum dapat mencapai tujuan pembangunan yang telah
ditetapkan atau belum dapat menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan.
Adapun suatu negara digolongkan sebagai negara maju jika negara tersebut telah mampu
menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan, sehingga sebagian besar
tujuan pembangunan telah dapat terwujud, baik yang bersifat fisik ataupun nonfisik.
A. PERUSAHAAN NON KOPERASI
Berdasarkan fungsinya, ciri-ciri BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) diantaranya yaitu:
Perusahaan Perseorangan
Perusahaan Perseorangan adalah badan usaha yang modal dan tanggung jawabnya dipegang oleh
satu orang secara pribadi yang merupakan pemilik perusahaan. Ciri atau karakteristik Perusahaan
Perseorangan, diantaranya yaitu:
Mudah didirikan.
Sederhana dan mudah karena aktivitas relatif terbatas dan perusahaan relatif kecil.
Pemilik memiliki kebebasan yang seluas-luasnya.
Modal terbatas
Segala tanggung jawab dan resiko badan usaha perseorangan ditanggung sendiri oleh
pemilik perusahaan.
Kualitas manajerial dan pekerja terbatas.
Firma (Fa)
Firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih di mana tiap- tiap anggota
bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firma berasal dari anggota pendiri serta
laba/keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta pendirian. Ciri atau
karakteristik Firma, diantaranya yaitu:
Kelangsungan hidup tidak menentu, karena banyak bergantung pada sekutu aktif yang
bertindak sebagai pemimpin persekutuan dan perusahaan.
Bisa terjadi selisih paham antar pemilik.
Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas (PT) adalah badan usaha yang modalnya diperoleh dari hasil penjualan saham.
Setiap pemegang surat saham mempunyai hak atas perusahaan dan setiap pemegang surat saham
berhak atas keuntungan (dividen). Ciri atau karakteristik Perseroan Terbatas (PT), diantaranya
yaitu:
Cepat dalam pengambilan keputusan karena pemilik modal juga kadang kala menjadi
pengelola.
Sebagai penyumbang pajak pada kas pemerintah.
Memberi kontribusi dalam menaikkan Produk Domestik Bruto (PDB).
Sebagai penyedia barang dan jasa.
Cepat dalam mendapatkan modal karena dalam pengelola umumnya juga pemilik.
Banyak menampung tenaga kerja.
Terlalu mementingkan laba sehingga sering kali tidak memperhatikan lingkungan.
Sering mengalami kesulitan dalam mendapat pinjaman.
Sering terjadinya silang pendapat antara manajemen perusahaan dengan para serikat
buruh.
Menimbulkan persaingan tidak sehat.
Mengalirnya devisa ke luar negeri.
PT Djarum
PT Holcim
PT Astra Internasional
PT Freeport Indonesia
PT Krakatau Steel
PT XL Axiata Tbk
PT Aneka Elektrindo Nusantara
PT Ghobel Dharma Nusantara
PT Union Metal
PT Fastfood Indonesia
PT Exxon Company
1. Sebagai penyedia barang ekonomis dan jasa yang tidak disedikan oleh swasta
3. Sebagai pengelola dari cabang-cabang produksi sumber daya alam untuk masyarakat banyak
Bentuk-Bentuk BUMN – BUMN memiliki berbagai macam atau jenis bentuk-bentuk yang
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, Badan
Usaha Milik Negara terdiri dari dua bentuk, yaitu badan usaha perseroan (persero) dan badan
usaha umum (perum).
Badan usaha perseroan (persero) adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang
modalnyaterbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% (lima puluh satu persen)
sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.
Badan usaha umum (perum) adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara dan
tidak terbagi atas saham. Badan usaha umum memiliki maksud dan tujuan yang didukung
menurut persetujuan menteri adalah melakukan penyertaan modal dalam usaha yang lain.
Menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyedia barang dan
jasa berkualitas dengan harga yang dapat dijangkau masyarakat menurut prinsip pengelolaan
badan usaha yang sehat.
Contoh-Contoh Badan Usaha Umum (Perum)
1. Perum Damri
2. Perum Bulog
3. Perum Pegadaian
4. Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri)
5. Perum Balai Pustaka
Manfaat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) –BUMN dalam fungsi dan peranannya memiliki
berbagai macam manfaat-manfaat yang diberikan kepada negara dan rakyat indonesia.
Manfaat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah sebagai berikut
C. KOPERASI
Pengertian Koperasi
Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang ataupun badan yang
melakukan kerja sama. Keperasi juga merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan
kekeluargaan dan koperasi itu sendiri memiliki tujuan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
anggota dan di dalam koperasi itu sendiri memiliki landasan bahwa anggota koperasi harus
bergotong royong dan setia kawan.
Hal ini sesuai dengan sifat asli bangsa Indonesia berdasarkan latar belakang di atas maka
penulis memilih pembahasan tentang koperasi. Karena di dalam koperasi banyak sekali yang
dapat di pelajari baik dari sistem kerjanya maupun dari keanggotaannya.
Jadi, Koperasi adalah Asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha
bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar
dengan biaya rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh
anggotanya.
Ciri-Ciri Koperasi
Landasan koperasi:
1. Landasan idill, untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur tidak lepas dari
hukum, lamdasan berpijak koperasi adalah panscasila.
2. Landasan struktural UUD 1945, koperasi berkedudukan sebagai guru perekonomian
nasional yang tercantum di UUD 1945.
3. Landasan mental.
Asas koperasi:
1. Gotong royong, semua anggota koperasi harus memiliki sifat berkerja sama, toleransi,
dan tidak boleh memtingkan diri sendiri.
2. Kekeluargaan, dalam koperasi semua anggota harus saling mempercayai dan saling
membantu satu sama lain.
Tujuan Koperasi
Jenis-Jenis Koperasi
Berdasarkan keanggotaannya
1. Koperasi Pegawai Negeri (Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri baik pegawai
pusat maupun daerah)
2. Koperasi Pasar (Koppas) (Koperasi pasar beranggotakan para pedagang pasar)
3. Koperasi Unit Desa (KUD) (Koperasi Unit Desa beranggotakan masyarakat pedesaan.
KUD melakukan kegiatan usaha bidang ekonomi terutama berkaitan dengan pertanian
atau perikanan (nelayan)
4. Koperasi Sekolah (Koperasi sekolah beranggotakan warga sekolah yaitu guru, karyawan,
dan siswa)
Berdasarkan Tingkatannya
Manfaat Koperasi
Berdasarkan fungsi dan peran koperasi, manfaat koperasi dapat dibagi menjadi dua wilayah,
yaitu:
D. ISU-ISU PENTING
Permasalahan ekonomi tidak hanya meliputi masalah-masalah mikro seperti kekakuan harga,
monopoli, dan eksternalitas yang memerlukan intervensi pemerintah. Permasalahan ekonomi
juga terjadi dalam lingkup ekonomi makro yang memerlukan kebijakan pemerintah. Dinegara-
negara sedang berkembang, pada umumnya terdapat tiga masalah besar pembangunan ekonomi.
Ketiga masalah tersebut berkaitan dengan kemiskinan, kesenjangan ekonomi, dan pengangguran
yang terus meningkat. Permasalahan ekonomi makro Indonesia dalam membangun negara
sebenarnya tidak hanya sebatas itu. Inflasi yang tidak terkendali, ketergantungan terhadap impor
dan utang luar negeri merupakan masalah pemerintah dalam bidang ekonomi makro.
Adapun penjelasannya yaitu sebagai berikut :
1. Masalah Kemiskinan
Kemiskinan merupakan suatu keadaan ketidakmampuan yang bersifat ekonomi (ekonomi lemah)
jadi dimana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok (kebutuhan primer) karena
pendapatannya rendah. Kemiskinan terjadi karena beberapa faktor. Karena rendahnya
pendapatan yang menyebabkan rendahnya daya beli. Selain itu karena rendahnya pendidikan
masyarakat sehingga masyarakat tidak mendapatkan hidup yang layak.
Untuk mengatasi kemiskinan yaitu dengan cara membatu masayarakat pemerintah melakukan
program ‘Program Inpres Desa Tertinggal’ atau IDT, pemberian kredit untuk para petani dan
pengasuh kecil berupa ‘Kredit Usaha Kecil’ atau KUK, Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP),
Program Kawasan Terpadu (PKT), Program Gerakan Orang Tua Asuh (GN-OTA), Raskin,
Bantuan Langsung Tunai (BLT), serta program-program lainnya.
Kemiskinan merupakan masalah utama yang dihadapi pemerintah. Memang sudah menjadi
tanggung jawab pemerintah untuk mengatasinya. Namun kita semua juga haruslah ikut serta
dalam upaya pengentasan kemiskinan karena kita merupakan mahluk sosial yang beragama.
Dimulai dari upaya kecil dan nantinya akan melakukan perubahan besar.
Solusi atas masalah kemiskinan yang dapat kita upayakan yaitu dengan dimulai dari diri sendiri,
mulai detik ini, dan hingga akhir nanti. Maksudnya kalian sebagai pelajar, belajarlah dengan
tekun untuk masa depan diri kalian sendiri serta nantinya akan berkembang potensi positif kalian
untuk berguna bagi masyarakat. Contohnya, jika kalian belajar dengan tekun maka kalian
membentuk diri sebagai pribadi yang intelektual serta berakhlak mulia. Potensi positif tersebut
dapat digunakan untuk memperoleh pekerjaan yang layak sehingga pendapatan yang kalian
dapatkan akan membuat kalian jauh dari kemiskinan dan pendapatan tersebut dapat kalian
sisihkan untuk membantu sesama seperti membagikan sembako atau kebutuhan-kebutuhan
lainnya, berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial, dan lain-lain.
2. Masalah Keterbelakangan
Keterbelakangan merupakan suatu keadaan yang kurang baik jika dibandingkan dengan keadaan
lingkungan lainnya. Keterbelakangan dalam hal ini maksudnya adalah ketertinggalan dengan
negara lain di lihat dari berbagai aspek serta berbagai bidang.
Dilihat dari penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), Indonesia masih
dikategorikan sebagai negara sedang berkembang. Ciri lain dari negara sedang berkembang
adalah rendahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya tingkat kemajuan dan
pelayanan fasilitas umum/publik, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, rendahnya tingkat
keterampilan penduduk, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya modal, dan rendahnya
produktivitas tenaga kerja, serta lemahnya tingkat manajemen usaha.
Untuk mengatasi masalah keterbelakangan tersebut, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas
SDM dengan melakukan program pendidikan seperti wajib belajar 9 tahun dan mengadakan
pelatihan-pelatihan seperti Balai Latihan Kerja (BLK). Selain itu, melakukan pertukaran tenaga
ahli, melakukan transfer teknologi dari negara-negara maju.
Masalah keterbelakangan merupakan masalah yang harus kita atasi bersama. Karena kita
merupakan subjek atau obejek dari permasalahan ini. Upaya yang dapat kita lakukan adalah
dengan memiliki semangat ingin maju sehingga kita memiliki hasrat untuk belajar dan belajar
terus. Negara kita belum dikategorikan sebagai negara maju. Kita sebagai masyarakatnya
haruslah membantu pemerintah untuk mengejar ketertinggalan dari segala bidang dengan negara
lain. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan IPTEK karena merupakan kunci
untuk mengatasi masalah keterbelakangan. Apa yang dapat kalian lakukan untuk mengatasi
keterbelakangan ? Kalian harus belajar dengan tekun. Jika kalian pintar maka kalian dapat
melakukan sesuatu yang berguna seperti mengikuti olympiade mata pelajaran atau kegiatan-
kegiatan lainnya yang akan mengangkat nama negara dimata dunia. Selain itu, kalian semestinya
menjaga pembangunan seperti fasilitas publik yang telah dilakukan pemerintah. Jangan sampai
merusaknya karena jika rusak maka akan membutuhkan biaya untuk memperbaikinya. Selain itu,
pembangunan yang dilakukan pemerintah semestinya dipergunakan dengan baik jangan sampai
diabaikan karena pembangunan tersebut dibangun dengan menggunakan biaya yang tidak
sedikit. Contohnya seperti kebiasaan membuang sampah sembarangan, tindakan anarki seperti
kerusuhan, korupsi, mutu pendidikan rendah karena banyak peserta didik yang kurang memenuhi
standar nilai, pelanggaran lalu lintas, dan lain-lain sehingga akan banyak hal yang dirugikan dan
membutuhkan biaya untuk mengatasinya. Jadi kita sebagai warga negara yang baik semestinya
membantu pemerintah supaya menjadi negara maju dengan menjadi warga negara yang tidak
menjadi beban atau merugikan negara serta menjadi warga negara yang produktik sehingga dapat
berguna bagi bangsa.
Pengangguran merupakan suatu kondisi kurang produktif atau pasif sehingga kurang mampu
menghasilkan sesuatu. Sedangkan keterbatasan kesempatan kerja merupakan suatu keadaan
kekurangan peluang untuk mendapatkan pekerjaan karena tidak dapat masuk dalam kuota atau
pekerjaan yang tersedia.
Masalah pengangguran dan keterbatasan kesempatan Kerja saling berhubungan satu sama
lainnya. Masalah pengangguran timbul karena adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan
kerja yang tersedia. Hal ini terjadi karena Indonesia sedang mengalami masa transisi perubahan
stuktur ekonomi dari negara agraris menjadi negara industri.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka solusinya adalah dengan melaksanakan program
pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memiliki keahlian yang sesuai dengan
lapangan yang tersedia, pembukaan investasi-investasi baru, melakukan program padat karya,
serta memberikan penyuluhan dan informasi yang cepat mengenai lapangan pekerjaan.
Supaya kita tidak menjadi pengangguran karena kurangnya kesempatan kerja maka kita dapat
berupaya secara aktif sehingga menjadi produktif yang pada akhirnya kita tidak ketergantungan
pada pekerjaan yang telah tersedia. Lebih baik kita menciptakan pekerjaan yakni berwirausaha
dari pada kita ketergantungan pada pekerjaan yang belum pasti kita akan dapatkan. Kalaupun
kita tidak dapat menciptakan pekerjaan maka kita harus bersiap untuk bersaing dengan para
pencari pekerja baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Untuk itu, kalian semestinya
memanfaatkan kegiatan belajar dengan baik untuk memupuk ilmu pengetahuan serta kepribadian
yang baik supya kita memiliki kompetensi atau kemampuan untuk bersaing dalam mendapatkan
pekerjaan. Dalam mendapatkan pekerjaan, yang perlu diperhatikan bukan nilai dari pendidikan
formal (sekolah,kuliah) dan non-formal (kursus ketrampilan,kepribadian, serta pengalaman) saja
yang dijadikan bahan pertimbangan utama namun penerapan atau aplikasi dari ilmu pengetahuan
yang dimiliki. Artinya percuma jika nilai tinggi di ijazah tetapi setelah diuji kembali tidak dapat
membuktikannya. Maka kalian disaat ujian janganlah membiasakan mencontek atau bekerja
sama supaya mendapatkan nilai yang tinggi.