Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB 9
PELAKU-PELAKU EKONOMI

Disusun Oleh:

1. Diniatul Aulia (2012321025)

2. Lia Nur Afiza (2012321035)

3. Adik Arinda Wahyuni (2012322003)


A. LATAR BELAKANG

Di dalam sistem perekonomian Indonesia dikenal ada tiga pilar utama yang menyangga
perekonomian. Ketiga pilar itu adalah usaha milik negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS ), dan Koperasi atau dapat dikatakan bahwa di dalam perekonomian nasional ada dua
kelompok pelaku ekonomi yakni swasta dan pemerintah. Kelompok swasta dapat dibagi dalam
dua sub-kelompok yaitu koperasi dan perusahaan no-koperasi. Sedangkan kelompok pemerintah
adalah BUMN. Menurut jumlah unit usaha, jumlah BUMN jauh lebih kecil dibandingkan jumlah
perusahaan swasta, namun kelompok BUMN tersebut beroperasi di sektor-sektor ekonomi yang
sagat strategis seperti pertambangan, energi dan di sejumlah industri manufaktur.

Peran dari pelaku-pelaku ekonomi tersebut di dalam perekonomian Indonesia selama ini
dapat dilihat dari sejumlah indikator, terutaa dalam sumbangannya terhadap pembentukan atau
pertumbuhan PDB , kesempatan kerja, dan peningkatan cadangan valuta asing (devisa) terutama
lewat ekspor, dan sumbangannya terhadap keuangan pemerintah lewat pembayaran pajak dan
lainnya.

Suatu negara memiliki kondisi sosial ekonomi yang berbeda-beda. Ada yang masih
bergantung pada negara lain, ada yang sebatas mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, dan ada
yang telah mampu memberi bantuan kepada negara lain. Perbedaan kondisi tersebut
menyebabkan terjadinya pengelompokan-pengelompokan negara berdasarkan kondisi sosial
ekonominya. Kalian tentu pernah mendengar bahwa negara-negara, seperti Inggris, Amerika
Serikat, Prancis ataupun Jerman disebut sebagai negara maju. Kemajuan negara-negara tersebut
dapat dilihat dari banyaknya kota-kota metropolitan yang dicirikan dengan kondisi fisik berupa
banyaknya bangunan atau gedung-gedung tinggi sebagai kawasan industri dan perkantoran. Hal
tersebut dikarenakan mayoritas negara maju perekonomiannya bertumpu pada sektor industri,
jasa dan perdagangan. Adapun negara-negara seperti Afrika Selatan, India, Pakistan, Laos,
Malaysia, dan termasuk negara kita disebut negara berkembang. Negara berkembang pada
umumnya bercorak agraris, karena masih banyak ditemui lahan pertanian yang luas dan subur.

Suatu negara dapat disebut negara berkembang atau negara maju didasarkan pada
keberhasilan pembangunan oleh negara yang bersangkutan. Suatu negara digolongkan sebagai
negara berkembang jika negara tersebut belum dapat mencapai tujuan pembangunan yang telah
ditetapkan atau belum dapat menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan.
Adapun suatu negara digolongkan sebagai negara maju jika negara tersebut telah mampu
menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan, sehingga sebagian besar
tujuan pembangunan telah dapat terwujud, baik yang bersifat fisik ataupun nonfisik.
A. PERUSAHAAN NON KOPERASI

 Tujuan BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)


Tujuan BUMS adalah untuk mencari keuntungan seoptimal mungkin dalam mengembangkan
usaha dan modalnya serta membuka lapangan kerja.

 Fungsi BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)


Fungsi BUMS, diantara yaitu:

 Sebagai rekan kerja pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


 Sebagai rekan dalam pengelolaan sumber daya.
 Sebagai dinamisator dalam perekonomian masyarakat.
 Memberikan pelayanan bagi masyarakat.

 Peranan BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)


Peran badan usaha milik swasta (bums), diantaranya yaitu:

 Sebagai mitra BUMN (Badan Usaha Milik Negara)


 Sebagai Penambah produksi nasional
 Sebagai pembuka kesempatan kerja
 Sebagai penambah kas negara dan pemacu pendapatan nasional
 Membantu pemerintah dalam pengelolaan dan mengusahakan kegiatan ekonomi yang
tidak ditangani oleh pemerintah.
 Membantu pemerintah dalam usaha dalam pemerataan pendapatan.

 Ciri Ciri BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)


Ciri ciri atau karakteristik BUMS diantaranya yaitu:

 Modal sepenuhnya berasal dari pihak swasta.


 Pengawasan secara hierarki dan fungsional dijalankan oleh pemegang perusahaan.
 Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.
 Pembagian laba berdasarkan pada memiliki saham atau modal terbanyak
 Memiliki badan hukum.

 Berdasarkan Kepemilikannya, ciri-ciri Badan Usaha Milik Swasta yaitu:

Badan Swasta Perseorangan

 Pemilik badan usaha adalah perseorangan.


 Pemilik adalah pemegang tertinggi kekuasaan yang mengatur segala usahanya.
 Jalannya bergantung pada kebijakan perseorangan.
 Seluruh tanggung jawab kewajiban dan resiko yaitu pemilik secara perseorangan.

Badan Swasta Persekutuan

 Pemilik badan usaha persekutuan dua atau lebih.


 Kewenangan badan usaha ditetapkan pada perjanjian persekutuan.
 Kemajuan dan Kemunduran badan usaha bergantung pada pengurusan sekutu.
 Segala kegiatan badan usaha dijalankan dan diarahkan untuk mencapai keuntungan
bersama.

Berdasarkan fungsinya, ciri-ciri BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) diantaranya yaitu:

 Bertujuan memperoleh dan membagikan keuntungan


 Sebagai lembaga ekonomi yang berperan dalam pemenuhan barang dan jasa kepada
masyarakat
 Sebagai dinamisator kehidupan perekonomian indonesia
 Sebagai pengelola dan sumber daya alam dan manusia
 Rekan kerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

 Berdasarkan Permodalannya, ciri-ciri BUMS (Badan Usaha Milik Swasta),


diantaranya yaitu:

 Keseluruhan modal dimiliki pihak swasta atau pengusaha.


 Pinjaman diperoleh dari lembaga keuangan baik bank maupun non bank.
 Penerbitan dan penjualan saham melalui bursa efek.
 Sebagian laba dibagi ke pemegang saham dan sisanya ditahan.
 Memiliki cadangan dalam pengembangan usaha.
 Dapat menerbitkan obligasi dalam jangka waktu yang panjang.

 Jenis BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)


Berikut beberapa jenis perusahaan swasta ada 3 (tiga), diantaranya yaitu:

Perusahaan Swasta Nasional


Perusahaan swasta nasional adalah sebuah perusahaan yang modal usahanya berasal dari pihak
masyarakat lokal dari dalam negeri misalnya swasta nasional. Contoh BUMS nasional
diantaranya PT. Djarum, PT. Indofood Sukses Makmur, PT. Agung Podomoro Group.
Perusahaan Swasta Asing
Perusahaan swasta asing adalah sebuah perusahaan yang modal usahanya yang modal usahanya
berasal dari pihak masyarakat luar negeri misalnya dari Jepang menanamkan modal serta
implementasi perusahaannya di Indonesia. Contoh BUMS asing adalah PT. CHEVRON, PT.
MITSUBHISI, PT. ASTRA, dan lainnya.

Perusahaan Swasta Campuran


Perusahaan swasta campuran adalah sebuah bentuk koorporasi perusahaan yang modal usahanya
didapatkan dari kerjasama antar pengusaha nasional (dalam negeri) dan pengusaha dari luar
negeri. Contoh perusahaan campuran multinasional adalah PT. AL AXIATA Group.

 Bentuk BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)


Berikut beberapa bentuk badan usaha milik swasta, diantaranya yaitu:

Perusahaan Perseorangan
Perusahaan Perseorangan adalah badan usaha yang modal dan tanggung jawabnya dipegang oleh
satu orang secara pribadi yang merupakan pemilik perusahaan. Ciri atau karakteristik Perusahaan
Perseorangan, diantaranya yaitu:

 Dimiliki secara pribadi atau perseorangan.


 Pengelolaan badan usaha mudah dan murah.
 Pengusaha sebagai pemilik bebas dalam mengemukakan dan menerapkan kebijakan pada
bawahan, tanpa melalui jalur birokratis.

Kelebihan Perusahaan Perseorangan, diantaranya yaitu:

 Mudah didirikan.
 Sederhana dan mudah karena aktivitas relatif terbatas dan perusahaan relatif kecil.
 Pemilik memiliki kebebasan yang seluas-luasnya.

Kekurangan Perusahaan Perseorangan, diantaranya yaitu:

 Modal terbatas
 Segala tanggung jawab dan resiko badan usaha perseorangan ditanggung sendiri oleh
pemilik perusahaan.
 Kualitas manajerial dan pekerja terbatas.

Firma (Fa)
Firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih di mana tiap- tiap anggota
bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firma berasal dari anggota pendiri serta
laba/keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta pendirian. Ciri atau
karakteristik Firma, diantaranya yaitu:

 Para sekutu aktif di dalam mengelola perusahaan.


 Tanggung jawab yang tidak terbatas atas segala risiko yang terjadi.
 Berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia.

Kelebihan Persekutuan Firma (Fa), diantaranya yaitu:

 Jumlah modal besar.


 Kemampuan Manajemen lebih besar.
 Pendirian relatif mudah.

Kekurangan Badan Usaha Persekutuan Firma (Fa), diantaranya yaitu:

 Pengambilan keputusan atau kebijakan kurang cepat karena menunggu musyawarah.


 Bila ada anggota yang mengundurkan diri atau meninggal dunia, perusahaan dikatakan
bubar.
 Bila salah satu anggota membuat kerugian, maka anggota lain ikut menanggung.

Persekutuan Komanditer (CV)


Persekutuan Komanditer (CV) adalah persekutuan dua atau lebih orang yang beberapa sekutu
atau anggota hanya menyerahkan modal dan sekutu yang lain menjalankan perusahaan. Ciri atau
karakteristik Persekutuan Komanditer (CV), diantaranya yaitu:

 Keanggotaan terdiri atas anggota pasif dan aktif.


 Badan usaha persekutuan yang memiliki beberapa orang anggota.
 Sekutu aktif menjalankan perusahaan.
 Sekutu pasif tidak menjalankan perusahaan, tapi hanya penanam modal.

Kelebihan CV, diantaranya yaitu:

 Proses pendirian mudah.


 Kebutuhan modal lebih terjamin dan terpenuhi.
 Cenderung lebih mudah mendapatkan kredit.

Kekurangan CV, diantaranya yaitu:

 Kelangsungan hidup tidak menentu, karena banyak bergantung pada sekutu aktif yang
bertindak sebagai pemimpin persekutuan dan perusahaan.
 Bisa terjadi selisih paham antar pemilik.
Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas (PT) adalah badan usaha yang modalnya diperoleh dari hasil penjualan saham.
Setiap pemegang surat saham mempunyai hak atas perusahaan dan setiap pemegang surat saham
berhak atas keuntungan (dividen). Ciri atau karakteristik Perseroan Terbatas (PT), diantaranya
yaitu:

 Kelangsungan hidup perusahaan PT berapa ditangan pemilik saham.


PT berorientasi mencari keuntungan atau profit.
 Pendirian PT dilakukan oleh 2 orang atau pribadi hukum.
 Pendirian PT disahkan dalam akta notaris dan berlaku sejak pengesahan kementerian
hukum dan ham.
 Pemimpin PT berupa direksi yang bisa saja tidak memiliki bagian saham dan bertugas
memimpin pihak perusahaan
 Pemegang saham memiliki tanggung jawab yang terbatas, namun modal perusahaan
bergantung pada pemegang saham.
 Karyawan PT berstatus sebagai pegawai swasta.
 Saham mudah diperjualbelikan.

Kelebihan PT, diantaranya yaitu:

 Pengalihan kepemilikan mudah dilakukan


 Kebutuhan terhadap pengembangan modal terjamin dan terpenuhi
 Kelangsungan perusahaan lebih terjamin

Kekurangan PT, diantaranya yaitu:

 Biaya pembentukan relatif tinggi.


 Pembayaran pajak yang besar.
 Proses pendirian perusahaan yang panjang.

 Kelebihan dan Kekurangan BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)


Berikut ini kebaikan atau kelemahan BUMS (Badan Usaha Milik Swasta), diantaranya yaitu:

 Cepat dalam pengambilan keputusan karena pemilik modal juga kadang kala menjadi
pengelola.
 Sebagai penyumbang pajak pada kas pemerintah.
 Memberi kontribusi dalam menaikkan Produk Domestik Bruto (PDB).
 Sebagai penyedia barang dan jasa.
 Cepat dalam mendapatkan modal karena dalam pengelola umumnya juga pemilik.
 Banyak menampung tenaga kerja.
 Terlalu mementingkan laba sehingga sering kali tidak memperhatikan lingkungan.
 Sering mengalami kesulitan dalam mendapat pinjaman.
 Sering terjadinya silang pendapat antara manajemen perusahaan dengan para serikat
buruh.
 Menimbulkan persaingan tidak sehat.
 Mengalirnya devisa ke luar negeri.

 Contoh BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)


Berikut ini beberapa contoh BUMS (Badan Usaha Milik Swasta), diantaranya:

 PT Djarum
 PT Holcim
 PT Astra Internasional
 PT Freeport Indonesia
 PT Krakatau Steel
 PT XL Axiata Tbk
 PT Aneka Elektrindo Nusantara
 PT Ghobel Dharma Nusantara
 PT Union Metal
 PT Fastfood Indonesia
 PT Exxon Company

B. BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)


BUMN adalah Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk Perusahaan Perseroan
(PERSERO) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 dan
Perusahaan Umum (PERUM) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 1998. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku kegiatan
ekonomi yang penting di dalam perekonomian nasional, yang bersama-sama dengan pelaku
ekonomi lain yaitu swasta (besar-kecil, domestik-asing) dan koperasi, merupakan
pengejawantahan dari bentuk bangun demokrasi ekonomi yang akan terus kita kembangkan
secara bertahap dan berkelanjutan.

 Fungsi dan Peranan BUMN adalah sebagai berikut :

1. Sebagai penyedia barang ekonomis dan jasa yang tidak disedikan oleh swasta

2. Merupakan alat pemerintah dalam menata kebijakan perekonomian

3. Sebagai pengelola dari cabang-cabang produksi sumber daya alam untuk masyarakat banyak

4. Sebagai penyedia layanan dalam kebutuhan masyarakat


5. Sebagai penghasil barang dan jasa demi pemenuhan orang banyak

Bentuk-Bentuk BUMN – BUMN memiliki berbagai macam atau jenis bentuk-bentuk yang
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, Badan
Usaha Milik Negara terdiri dari dua bentuk, yaitu badan usaha perseroan (persero) dan badan
usaha umum (perum).

a. Badan Usaha Perseroan (Persero)

Badan usaha perseroan (persero) adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang
modalnyaterbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% (lima puluh satu persen)
sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.

Maksud dan Tujuan Badan Usaha Perseroan (Persero)


Menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya sang kuat
Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai badan usaha.

Contoh – Contoh Badan Usaha Perseroan (Persero)


PT Pertamina,
PT Kimia Farma Tbk
PT Kereta Api Indonesia
PT Bank BNI Tbk

Ciri-Ciri Badan Usaha Perseroan (Persero)


Dalam pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden
Pelaksanaan pendirian yang dilakukan oleh menteri berdasarkan Perundang – undangan
Modal berbentuk saham
Status perseroan terbatas diatur berdasarkan perundang-undangan

b. Badan Usaha Umum (Perum)

Badan usaha umum (perum) adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara dan
tidak terbagi atas saham. Badan usaha umum memiliki maksud dan tujuan yang didukung
menurut persetujuan menteri adalah melakukan penyertaan modal dalam usaha yang lain.

Maksud dan Tujuan Badan Usaha Umum (Perum)

Menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyedia barang dan
jasa berkualitas dengan harga yang dapat dijangkau masyarakat menurut prinsip pengelolaan
badan usaha yang sehat.
Contoh-Contoh Badan Usaha Umum (Perum)
1. Perum Damri
2. Perum Bulog
3. Perum Pegadaian
4. Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri)
5. Perum Balai Pustaka

Ciri-Ciri Badan Usaha Umum (Perum)

Melayani kepentingan masyarakat yang umum


Pemimpin berupa direksi atau direktur
Pekerja merupakan pegawai perusahaan dari pihak swasta
Dapat menghimpun dana dari pihak
Pengelolaan dari modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan negara

Manfaat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) –BUMN dalam fungsi dan peranannya memiliki
berbagai macam manfaat-manfaat yang diberikan kepada negara dan rakyat indonesia.
Manfaat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah sebagai berikut

Memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memperoleh kebutuhan hidup berupa


barang dan jasa
Membuka dan memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk angkatan kerja
Mencegah monopoli pihak swasta dipasar dalam pemenuhan barang dan jasa
Meningkatkan kuantitas dan kualitas dalam komiditi ekspor berupa penambah devisa baik
migas maupun non migas.
Mengisi kas negara yang bertujuan memajukan dan mengembangkan perekonomian Negara

C. KOPERASI

 Pengertian Koperasi

Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang ataupun badan yang
melakukan kerja sama. Keperasi juga merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan
kekeluargaan dan koperasi itu sendiri memiliki tujuan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
anggota dan di dalam koperasi itu sendiri memiliki landasan bahwa anggota koperasi harus
bergotong royong dan setia kawan.

Hal ini sesuai dengan sifat asli bangsa Indonesia berdasarkan latar belakang di atas maka
penulis memilih pembahasan tentang koperasi. Karena di dalam koperasi banyak sekali yang
dapat di pelajari baik dari sistem kerjanya maupun dari keanggotaannya.
Jadi, Koperasi adalah Asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha
bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar
dengan biaya rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh
anggotanya.

 Ciri-Ciri Koperasi

 Sifat sukarela pada keanggotannya


 Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam kopeerasi
 Koperasi bersifat nonkapitalis
 Kegiatannya berdasarkan pada prinsip swadaya (usaha sendiri), swakerta (buatan
sendiri), swasembada (kemampuan sendiri).
 Perkumpulan orang.
 Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa. Jasa modal dibatasi.
 Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki kesejahteraan
anggotanya, pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
 Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggota.
 Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi keanggotaan pribadi
dengan prinsip kebersamaan.
 Dalam rapat anggota tiap anggota masing-masing satu suara tanpa memperhatikan jumlah
modal masing-masing.

 Landasan dan Asas Koperasi

Landasan koperasi:

1. Landasan idill, untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur tidak lepas dari
hukum, lamdasan berpijak koperasi adalah panscasila.
2. Landasan struktural UUD 1945, koperasi berkedudukan sebagai guru perekonomian
nasional yang tercantum di UUD 1945.
3. Landasan mental.

Asas koperasi:

1. Gotong royong, semua anggota koperasi harus memiliki sifat berkerja sama, toleransi,
dan tidak boleh memtingkan diri sendiri.
2. Kekeluargaan, dalam koperasi semua anggota harus saling mempercayai dan saling
membantu satu sama lain.
Tujuan Koperasi

 Tujuan koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.


 Prinsip-prinsip koperasi keanggotaan sukarela dalam manajemen yang demokratis,
pembagian SHU sebanding dengan layanan bisnis besar dan kemerdekaan.
 Anggota koperasi harus membayar iuran dasar, biaya wajib dan sumbangan sukarela.
 Elemen yang ada dalam lambang koperasi adalah rantai, roda gigi, beras, kapas,
timbangan, perisai bintang, pohon beringin, penulisan koperasi Indonesia, dan merah dan
putih.
 Anggota harus mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
 Setiap akhir buku tertutup diadakan Rapat Anggota.
 Modal koperasi terdiri dari ekuitas dan pinjaman modal.
 Modal sendiri dapat berasal dari tabungan, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah.
 Modal pinjaman dapat berasal dari anggota, koperasi lain, bank dan lembaga keuangan
lainnya, penerbitan obligasi dan surat utang lainnya, dan sumber-sumber lain yang sah.
 Selain ekuitas dan pinjaman modal, koperasi dapat melakukan akumulasi modal dari
partisipasi.
 Modal investasi berasal dari pemerintah dan masyarakat.

Jenis-Jenis Koperasi

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis koperasi, terdiri atas:

Koperasi Berdasarkan Jenisnya ada 4, yaitu :

1. Koperasi Produksi (Koperasi Produksi melakukan usaha produksi atau menghasilkan


barang)
2. Koperasi konsumsi (Koperasi Konsumsi menyediakan semua kebutuhan para anggota
dalam bentuk barang)
3. Koperasi Simpan Pinjam (Koperasi Simpan Pinjam melayani para anggotanya untuk
menabung dengan mendapatkan imbalan)
4. Koperasi Serba Usaha (Koperasi Serba Usaha (KSU) terdiri atas berbagai jenis usaha)

Berdasarkan keanggotaannya

1. Koperasi Pegawai Negeri (Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri baik pegawai
pusat maupun daerah)
2. Koperasi Pasar (Koppas) (Koperasi pasar beranggotakan para pedagang pasar)
3. Koperasi Unit Desa (KUD) (Koperasi Unit Desa beranggotakan masyarakat pedesaan.
KUD melakukan kegiatan usaha bidang ekonomi terutama berkaitan dengan pertanian
atau perikanan (nelayan)
4. Koperasi Sekolah (Koperasi sekolah beranggotakan warga sekolah yaitu guru, karyawan,
dan siswa)

Berdasarkan Tingkatannya

1. Koperasi Primer (Koperasi primer merupakan koperasi yang beranggotakan orang-orang)


2. Koperasi sekunder (Koperasi sekunder merupakan koperasi yang beranggotakan
beberapa koperasi)

Jenis koperasi berdasarkan fungsinya

1. Koperasi Konsumsi (didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para


anggotanya)
2. Koperasi Jasa (adalah untuk memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman kepada
para anggotanya)
3. Koperasi Produksi (Bidang usahanya adalah membantu penyediaan bahan baku,
penyediaan peralatan produksi, membantu memproduksi jenis barang tertentu serta
membantu menjual dan memasarkannya hasil produksi tersebut)

Manfaat Koperasi

Berdasarkan fungsi dan peran koperasi, manfaat koperasi dapat dibagi menjadi dua wilayah,
yaitu:

1. Manfaat Koperasi Di Bidang Ekonomi

 Meningkatkan pendapatan anggotanya. Dari laba bersih yang diperoleh koperasi


didistribusikan kembali kepada anggota sesuai dengan jasa.
 Penawaran barang dan jasa dengan harga lebih murah. Barang dan jasa yang ditawarkan
oleh koperasi lebih murah daripada yang ditawarkan di toko-toko. Hal ini dimaksudkan
bahwa barang dan jasa yang mampu dibeli kurangmampu anggota koperasi.
 Menumbuhkan sikap kejujuran dan keterbukaan dalam pengelolaan koperasi. Setiap
anggota berhak menjadi pengurus koperasi dan berhak mengetahui laporan
keuangankoperasi.

2. Manfaat Koperasi Di Didang Sosial


 Mempromosikan pembentukan kehidupan yang damai dan tenang dari masyarakat.
 Mempromosikan pembentukan aturan yang manusia dibangun bukan pada materi
hubungan tapi lebih rasa kekeluargaan.
 Mendidik anggota untuk memiliki semangat kerja sama dan semangat persaudaraan.
 Peran Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia
 Pada saat ini perkembangan koperasi kurang mendapat perhatian karena koperasi
menunjukkan kinerja yang kurang dan citra yang lebih baik dari sebelumnya. Situasi ini
merupakan salah satu bukti bahwa komitmen pemerintah masih kurang dalam
pembangunan dan pengembangan koperasi. Pembangunan adalah proses yang harus
berkelanjutan dan tersistem.
 Pertanyaan berikutnya prospek bagaimana koperasi di masa depan. Jawabannya sangat
prospektif, jika koperasi yang memiliki identitas. Koperasi yang mempraktekkan prinsip-
prinsip koperasi dalam organisasi dan bisnis. Koperasi sebagai badan usaha, organisasi
dan kegiatan usaha harus didasarkan pada prinsip-prinsip koperasi.
 Karena prinsip kerjasama adalah garis membimbing oleh koperasi untuk melaksanakan
nilai-nilai mereka ke dalam praktek seperti keanggotaan sukarela dan terbuka, kontrol
demokratis oleh anggota, partisipasi ekonomi anggota, pendidikan, pelatihan dan
informasi, kerjasama antar koperasi dan kepedulian terhadap masyarakat.

D. ISU-ISU PENTING

Permasalahan ekonomi tidak hanya meliputi masalah-masalah mikro seperti kekakuan harga,
monopoli, dan eksternalitas yang memerlukan intervensi pemerintah. Permasalahan ekonomi
juga terjadi dalam lingkup ekonomi makro yang memerlukan kebijakan pemerintah. Dinegara-
negara sedang berkembang, pada umumnya terdapat tiga masalah besar pembangunan ekonomi.
Ketiga masalah tersebut berkaitan dengan kemiskinan, kesenjangan ekonomi, dan pengangguran
yang terus meningkat. Permasalahan ekonomi makro Indonesia dalam membangun negara
sebenarnya tidak hanya sebatas itu. Inflasi yang tidak terkendali, ketergantungan terhadap impor
dan utang luar negeri merupakan masalah pemerintah dalam bidang ekonomi makro.
Adapun penjelasannya yaitu sebagai berikut :

1. Masalah Kemiskinan

Kemiskinan merupakan suatu keadaan ketidakmampuan yang bersifat ekonomi (ekonomi lemah)
jadi dimana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok (kebutuhan primer) karena
pendapatannya rendah. Kemiskinan terjadi karena beberapa faktor. Karena rendahnya
pendapatan yang menyebabkan rendahnya daya beli. Selain itu karena rendahnya pendidikan
masyarakat sehingga masyarakat tidak mendapatkan hidup yang layak.
Untuk mengatasi kemiskinan yaitu dengan cara membatu masayarakat pemerintah melakukan
program ‘Program Inpres Desa Tertinggal’ atau IDT, pemberian kredit untuk para petani dan
pengasuh kecil berupa ‘Kredit Usaha Kecil’ atau KUK, Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP),
Program Kawasan Terpadu (PKT), Program Gerakan Orang Tua Asuh (GN-OTA), Raskin,
Bantuan Langsung Tunai (BLT), serta program-program lainnya.
Kemiskinan merupakan masalah utama yang dihadapi pemerintah. Memang sudah menjadi
tanggung jawab pemerintah untuk mengatasinya. Namun kita semua juga haruslah ikut serta
dalam upaya pengentasan kemiskinan karena kita merupakan mahluk sosial yang beragama.
Dimulai dari upaya kecil dan nantinya akan melakukan perubahan besar.
Solusi atas masalah kemiskinan yang dapat kita upayakan yaitu dengan dimulai dari diri sendiri,
mulai detik ini, dan hingga akhir nanti. Maksudnya kalian sebagai pelajar, belajarlah dengan
tekun untuk masa depan diri kalian sendiri serta nantinya akan berkembang potensi positif kalian
untuk berguna bagi masyarakat. Contohnya, jika kalian belajar dengan tekun maka kalian
membentuk diri sebagai pribadi yang intelektual serta berakhlak mulia. Potensi positif tersebut
dapat digunakan untuk memperoleh pekerjaan yang layak sehingga pendapatan yang kalian
dapatkan akan membuat kalian jauh dari kemiskinan dan pendapatan tersebut dapat kalian
sisihkan untuk membantu sesama seperti membagikan sembako atau kebutuhan-kebutuhan
lainnya, berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial, dan lain-lain.

2. Masalah Keterbelakangan
Keterbelakangan merupakan suatu keadaan yang kurang baik jika dibandingkan dengan keadaan
lingkungan lainnya. Keterbelakangan dalam hal ini maksudnya adalah ketertinggalan dengan
negara lain di lihat dari berbagai aspek serta berbagai bidang.
Dilihat dari penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), Indonesia masih
dikategorikan sebagai negara sedang berkembang. Ciri lain dari negara sedang berkembang
adalah rendahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya tingkat kemajuan dan
pelayanan fasilitas umum/publik, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, rendahnya tingkat
keterampilan penduduk, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya modal, dan rendahnya
produktivitas tenaga kerja, serta lemahnya tingkat manajemen usaha.
Untuk mengatasi masalah keterbelakangan tersebut, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas
SDM dengan melakukan program pendidikan seperti wajib belajar 9 tahun dan mengadakan
pelatihan-pelatihan seperti Balai Latihan Kerja (BLK). Selain itu, melakukan pertukaran tenaga
ahli, melakukan transfer teknologi dari negara-negara maju.
Masalah keterbelakangan merupakan masalah yang harus kita atasi bersama. Karena kita
merupakan subjek atau obejek dari permasalahan ini. Upaya yang dapat kita lakukan adalah
dengan memiliki semangat ingin maju sehingga kita memiliki hasrat untuk belajar dan belajar
terus. Negara kita belum dikategorikan sebagai negara maju. Kita sebagai masyarakatnya
haruslah membantu pemerintah untuk mengejar ketertinggalan dari segala bidang dengan negara
lain. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan IPTEK karena merupakan kunci
untuk mengatasi masalah keterbelakangan. Apa yang dapat kalian lakukan untuk mengatasi
keterbelakangan ? Kalian harus belajar dengan tekun. Jika kalian pintar maka kalian dapat
melakukan sesuatu yang berguna seperti mengikuti olympiade mata pelajaran atau kegiatan-
kegiatan lainnya yang akan mengangkat nama negara dimata dunia. Selain itu, kalian semestinya
menjaga pembangunan seperti fasilitas publik yang telah dilakukan pemerintah. Jangan sampai
merusaknya karena jika rusak maka akan membutuhkan biaya untuk memperbaikinya. Selain itu,
pembangunan yang dilakukan pemerintah semestinya dipergunakan dengan baik jangan sampai
diabaikan karena pembangunan tersebut dibangun dengan menggunakan biaya yang tidak
sedikit. Contohnya seperti kebiasaan membuang sampah sembarangan, tindakan anarki seperti
kerusuhan, korupsi, mutu pendidikan rendah karena banyak peserta didik yang kurang memenuhi
standar nilai, pelanggaran lalu lintas, dan lain-lain sehingga akan banyak hal yang dirugikan dan
membutuhkan biaya untuk mengatasinya. Jadi kita sebagai warga negara yang baik semestinya
membantu pemerintah supaya menjadi negara maju dengan menjadi warga negara yang tidak
menjadi beban atau merugikan negara serta menjadi warga negara yang produktik sehingga dapat
berguna bagi bangsa.

3. Masalah Pengangguran dan Keterbatasan Kesempatan Kerja

Pengangguran merupakan suatu kondisi kurang produktif atau pasif sehingga kurang mampu
menghasilkan sesuatu. Sedangkan keterbatasan kesempatan kerja merupakan suatu keadaan
kekurangan peluang untuk mendapatkan pekerjaan karena tidak dapat masuk dalam kuota atau
pekerjaan yang tersedia.
Masalah pengangguran dan keterbatasan kesempatan Kerja saling berhubungan satu sama
lainnya. Masalah pengangguran timbul karena adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan
kerja yang tersedia. Hal ini terjadi karena Indonesia sedang mengalami masa transisi perubahan
stuktur ekonomi dari negara agraris menjadi negara industri.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka solusinya adalah dengan melaksanakan program
pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memiliki keahlian yang sesuai dengan
lapangan yang tersedia, pembukaan investasi-investasi baru, melakukan program padat karya,
serta memberikan penyuluhan dan informasi yang cepat mengenai lapangan pekerjaan.
Supaya kita tidak menjadi pengangguran karena kurangnya kesempatan kerja maka kita dapat
berupaya secara aktif sehingga menjadi produktif yang pada akhirnya kita tidak ketergantungan
pada pekerjaan yang telah tersedia. Lebih baik kita menciptakan pekerjaan yakni berwirausaha
dari pada kita ketergantungan pada pekerjaan yang belum pasti kita akan dapatkan. Kalaupun
kita tidak dapat menciptakan pekerjaan maka kita harus bersiap untuk bersaing dengan para
pencari pekerja baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Untuk itu, kalian semestinya
memanfaatkan kegiatan belajar dengan baik untuk memupuk ilmu pengetahuan serta kepribadian
yang baik supya kita memiliki kompetensi atau kemampuan untuk bersaing dalam mendapatkan
pekerjaan. Dalam mendapatkan pekerjaan, yang perlu diperhatikan bukan nilai dari pendidikan
formal (sekolah,kuliah) dan non-formal (kursus ketrampilan,kepribadian, serta pengalaman) saja
yang dijadikan bahan pertimbangan utama namun penerapan atau aplikasi dari ilmu pengetahuan
yang dimiliki. Artinya percuma jika nilai tinggi di ijazah tetapi setelah diuji kembali tidak dapat
membuktikannya. Maka kalian disaat ujian janganlah membiasakan mencontek atau bekerja
sama supaya mendapatkan nilai yang tinggi.

4. Masalah Kekurangan Modal


Masalah kekurangan modal adalah salah satu ciri penting bagi setiap negara yang memulai
proses pembangunan. Kekurangan modal tidak hanya mengahambat kecepatan pembangunan
ekonomi yang dapat dilaksanakan tetapi dapat menyebabkan kesulitan negara tersebut untuk
lepas dari kemiskinan.
Pemerintah banyak melakukan program-program bantuan modal salah satunya yakni PNPM
MANDIRI. Selain pemerintah, badan usaha juga membantu dalam masalah kekurangan modal
seperti bank, koperasi, BUMN seperti PLN dan lain-lain.
Untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan melakukan program-program yang meningkatan
kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih produktif. Kekurangan modal dapat
diatasi secara bijak dengan tidak meminjam kepada retenir. Lebih baik meminjam kepada
koperasi karena koperasi jasa yang dikenakan bersifat menurun dan kita akan mendapatkan Sisa
Hasil Usaha (SHU). Kalaupun dirasa tidak akan mampu mengembalikan pinjaman maka
semestinya kita berfikir kreatif dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

5. Masalah Pemerataan Pendapatan


Pemerataan pendapatan bukan berarti pendapatan masyarakat harus sama. Pemerataan pendapat
supaya keadaan masyarakat semakin membaik bukan semakinrendah. Pemerataan Pendapatan
merupkan upaya untuk membantu masyarakat yang ekonominya rendah supaya tidak jauh
terpojok. Artinya untuk menghindari dari adanya gap atau batas antara yang kaya dan yang
miskin. Jadi supaya yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin.
Ketidakmerataan pendapatan terjadi karena sebagian besar pembangunan Indonesia
terkonsentrasi hanya dikota-kota besar saja. Oleh sebabitulah supaya pendapatan masyarakat
merata, perlu perhatian pemerintah yang didukung oleh masyarakat untuk bersama
meningkatkan pelayanan kualitas publik, meningkatkan kualitas SDM dan SDA supaya dapat
mengatasi ketidakmerataan pendapatan. Penerapan pajak bagi masyarakat yang berpenghasilan
tinggi lebih dicermati lagi untuk subsidi silang bagi masyarakat yang ekonominya masih rendah.

Anda mungkin juga menyukai