Anda di halaman 1dari 18

DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.10 No.

2 September 2017

PENGARUH PEMAHAMAN KODE ETIK PROFESI


AKUNTAN TERHADAP PERILAKU ETIS PADA
MAHASISWA STIE NASIONAL BANJARMASIN
Soedjatmiko
Hilmi Abdullah
Nor Asiah
Miko_djatmiko@yahoo.com.sg

STIE NASIONAL BANJARMASIN

Abstract,
The purpose of this study is to provide empirical evidence of the
influence of understanding the ethical code of the accountant profession
against ethical behavior in accounting students STIENAS Banjarmasin.
Population and sample in this study are students majoring in
accounting given some questions about understanding the ethical code of
accountant profession and ethical behavior. The method used in this
research is quantitative descriptive to describe the understanding of
ethics code of accountant profession to the ethical behavior of STIE
students of Banjarmasin.
The results of this study indicate that understanding the ethical
code of the accountant profession affect the ethical behavior of the
students of National STIE Banjarmasin.

Keywords: Code of Ethics, Accounting Profession, Ethical Behavior

Abstrak,
Tujuan penelitian ini adalah memberikan bukti empiris pengaruh
pemahaman kode etik profesi akuntan terhadap prilaku etis pada
mahasiswa akuntansi STIENAS Banjarmasin.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa
jurusan akuntansi diberi beberapa pertanyaan tentang pemahaman kode
etik profesi akuntan dan perilaku etis. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif untuk menggambarkan
pemahaman kode etik profesi akuntan terhadap prilaku etis mahasiswa
STIE Nasional Banjarmasin.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman kode etik
profesi akuntan berpengaruh terhadap perilaku etis pada mahasiswa STIE
Nasional Banjarmasin.

Kata kunci: Kode etik, Profesi Akuntan, Perilaku Etis

18
Soedjatmiko, Hilmi Abdullah, dan Nor Asiah. Pengaruh Pemahaman Kode Etik …

Era globalisasi saat ini, rinci, perusahaan justru menderita


persaingan menjadi semakin ketat dan kerugian sebesar Rp63 Miliar. Dalam
hanya mereka yang siap dan hal ini Pihak yang diuntungkan adalah
mempunyai bekal serta sikap Manajemen PT KAI karena kinerja
profesionalisme yang memadai saja keuangan perusahaan seolah-olah baik
yang dapat tumbuh dan bertahan. (laba Rp 6.9 M), meskipun pada
Setiap profesi dituntut untuk bekerja kenyataannya menderita kerugian Rp
secara profesional. Kemampuan dan 63 M. Tidak tertutup kemungkinan,
keahlian khusus yang dimiliki oleh pihak manajemen memperoleh bonus
suatu profesi adalah suatu keharusan dari “laba semu” tersebut. Pihak lain
agar profesi tersebut mampu bersaing yang diuntungkan adalah KAP S.
didunia usaha sekarang ini. Namun, Manan & Rekan, dimana
selain kemampuan dan keahlian dimungkinkan memperoleh Fee
khusus, suatu profesi harus memiliki khusus karena memberikan opini
etika yang merupakan aturan-aturan Wajar Tanpa Pengecualian.
khusus yang harus ditaati oleh pihak Pelanggaran yang dilakukan
yang menjalankan profesi tersebut. oleh KAP S. Manan & Rekan telah
karena banyak sekali kasus mencoreng nama baik profesi sebagai
pelanggaran-pelanggaran terutama akuntan yang dimiliki karna telah
banyak terjadi di Indonesia, salah melakukan kesalahan dalam hal
satunya yaitu kasus pelanggaran etika pencatatan laporan keuangan. hal ini
profesi akuntansi yang dilakukan oleh disebabkan karna KAP S. Manan &
KAP S. Manan & Rekan pada tahun Rekan serta akuntan internal di PT.
2005 yang di duga melakukan KAI belum sepenuhnya menerapkan 8
manipulasi data dalam laporan prisip etika akuntan. Dari kedelapan
keuangan PT KAI tahun 2005, prinsip akuntan yaitu tanggung jawab
perusahaan BUMN itu dicatat meraih profesi, kepentingan publik, integritas,
keutungan sebesar Rp6,9 Miliar. objektifitas, kompetensi dan kehati-
Padahal apabila diteliti dan dikaji lebih hatian profesional, kerahasiaan,

19
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.10 No.2 September 2017

perilaku profesional, dan standar Akuntan Indonesia menyatakan


teknis. Selain itu juga akuntan telah pengakuan profesi akan tanggung
melanggar kode etik profesi akuntan. jawabnya kepada publik, pemakai jasa
Kode etik profesi merupakan akuntan, dan rekan. Prinsip ini
suatu tatanan etika yang telah memandu anggota dalam memenuhi
disepakati oleh suatu kelompok tanggung jawab profesionalnya dan
masyarakat tertentu. Kode etik merupakan landasan dasar perilaku
umumnya termasuk dalam norma etika dan perilaku profesionalnya.
sosial, namun bila ada kode etik yang Selain itu, prinsip ini meminta
memiliki sanksi yang agak berat maka komitmen untuk berperilaku
masuk dalam kategori norma hukum terhormat, bahkan dengan
yang didasari kesusilaan. Menurut pengorbanan keuntungan pribadi (IAI,
Yatimin (2006 : 684) “Kode etik 1998 dalam Ludigdo, 2007: 58).
ibarat kompas yang menunjukkan arah Akuntan adalah suatu profesi
etika bagi suatu profesi dan sekaligus yang salah satu tugasnya adalah
juga menjamin mutu profesi itu di melaksanakan audit terhadap laporan
mata masyarakat” keuangan sebuah entitas dan
Etika profesi akuntan di memberikan opini atau pendapat
Indonesia diatur dalam kode etik terhadap saldo akun dalam laporan
akuntan Indonesia. Kode Etik Ikatan keuangan apakah telah disajikan secara
Akuntansi Indonesia dimaksudkan wajar sesuai dengan standar akuntansi
sebagai panduan dan aturan bagi keuangan atau prinsip akuntansi yang
seluruh anggota, baik yang berpraktik berlaku umum dan standar atau prinsip
sebagai akuntan publik, bekerja di tersebut diterapkan secara konsisten.
lingkungan dunia usaha, pada instansi Yang dimaksud dengan profesi
pemerintah, maupun di lingkungan akuntan adalah semua bidang
dunia pendidikan dalam memenuhi pekerjaan yang mempergunakan
tanggung jawab profesinya. Prinsip keahlian di bidang akuntansi, termasuk
Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan bidang pekerjaan akuntan publik,

20
Soedjatmiko, Hilmi Abdullah, dan Nor Asiah. Pengaruh Pemahaman Kode Etik …

akuntan intern yang bekerja pada diatas dan melebihi yang disyaratkan
perusahaan industri, keuangan atau oleh hukum dan peraturan.
dagang, akuntan yang bekerja di Semua profesi apapun harus
pemerintah, dan akuntan sebagai berperilaku etis yaitu bertindak sesuai
pendidik. dengan moral dan nilai-nilai yang
Profesionalisme akuntan dapat berlaku. Untuk mendukung
didukung dengan Ikatan Akuntan profesionalisme auditor, Ikatan
Indonesia (IAI) yang sejak tahun 1975 Akuntan Indonesia (IAI)
telah mengesahkan “Kode Etik mengeluarkan suatu standar profesi
Akuntan Indonesia” yang telah yang memuat seperangkat prinsip-
mengalami revisi pada tahun 1986, prinsip moral tentang perilaku
tahun 1994 dan terakhir pada tahun profesional yaitu kode etik Akuntan
1998. Etika profesional dikeluarkan Indonesia yang mengatur hubungan
oleh organisasi profesi untuk mengatur antara akuntan dengan para klien,
perilaku anggotanya dalam antara akuntan dengan sejawarnya dan
menjalankan praktik profesinya bagi antara profesi dengan masyarakat.
masyarakat. Kepatuhan terhadap kode Kode Etik Akuntan Indonesia
etik sama seperti semua standar dalam disebutkan bahwa tujuan profesi
masyarakat terbuka, terutama sekali akuntansi adalah memenuhi tanggung
pada pemahaman atau persepsi jawabnya dengan standar
terhadap kode etik. Oleh karena itu, profesionalisme tertinggi, mencapai
pemahaman setiap akuntan tentang tingkat kinerja tertinggi dengan
kode etik profesi akuntansi yang orientasi kepada kepentingan publik.
berlaku di Indonesia dapat pula Ikatan Akuntansi Indonesia telah
berbeda antara satu dengan yang lain. berupaya untuk melakukan penegakan
Prinsip etika profesi antara lain etika profesi bagi auditor.
menyebutkan bahwa dengan menjadi Mahasiswa yang merupakan
anggota, seorang akuntan mempunyai calon akuntan akan berguna bagi
kewajiban untuk menjaga disiplin diri masyarakat dan menjadi kepercayaan

21
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.10 No.2 September 2017

masyarakat jika mahasiswa tersebut Sikap profesional yang dimilik, maka


paham akan kode etik sebagai akuntan, para akuntan akan mampu menghadapi
karena pemahaman mengenai kode tekanan yang muncul dari dirinya
etik sangatlah berguna untuk menjadi sendiri ataupun dari pihak lain. Oleh
kan seseorang sebagai akuntan yang karena itu, perlu diketahui seberapa
profesional serta di percaya besarkah pemahaman mahasiswa
masyarakat, namun sebaliknya apabila sebagai calon akuntan terhadap
mahasiswa tidak paham tentang kode masalah-masalah etika, dalam hal ini
etik akuntan maka akan membuat berupa etika profesi akuntan yang
pelanggaran-pelanggaran yang pada mungkin akan dihadapi nantinya.
akhirnya akan menghancurkan profesi Pendidikan akuntansi juga
akuntan tersebut. memegang peran penting dalam
Akuntan mendapat menciptakan calon akuntan yang
kepercayaan dari publik untuk kompeten dan berkualitas. Maka,
membuiktikan kewajaran laporan dalam pendidikan akuntansi
keuangan yang disajikan oleh suatu pemahaman atas kode etik akuntan
perusahaan karena pentingnya peran oleh mahasiswa akuntansi sangat
akuntan tersebut, maka setiap akuntan diperlukan dan diharapkan dapat
dituntut untuk mempunyai menciptakan calon akuntan yang
pengetahuan, pemahaman dan profesional serta menciptakan kinerja
penerapan etika secara memedai dalam yang baik.
pelaksanaan pekerjaan profesionalnya.

Pemahaman Kode etik Perilaku Etis


profesi akuntan H1

Gambar 1: Model Penelitian


Sumber : Diolah penulis, 2016

22
Soedjatmiko, Hilmi Abdullah, dan Nor Asiah. Pengaruh Pemahaman Kode Etik …

Pengertian Etika mewujudkan unjuk kerja sesuai


Etika berasal dari bahasa dengan profesinya.
Yunani ethos yang bearti adat istiadat / Pengertian Etika Profesi
kebiasaan yang baik. Etika adalah ilmu Etika profesi menurut Keiser
tentang apa yang baik dan yang buruk, (Lubis, 1994:6-7) adalah “sikap hidup
tentang hak dan kewajiban moral. berupa keadilan untuk memberikan
Etika juga dapat diartikan sebagi pelayanan profesional terhadap
sekumpulan asas/nilai yang berkenaan masyarakat dengan penuh ketertiban
dengan akhlak, nilai yang mengenai dan keahlian sebagai pelayanan dalam
yang benar dan salah yang dianut rangka melaksanakan tugas berupa
masyarakat. kewajiban terhadap masyarakat”.
Pengertian Profesi Pengertian Kode Etik
Profesi adalah suatu pekerjaan Menurut Berten K. (1993)
yang melaksanakan tugasnya menyatakan bahwa “kode etik profesi
memerlukan atau menuntut keahlian merupakan norma yang telah
(expertise), menggunakan teknik- ditetapkan dan di terima oleh
teknik ilmiah, serta dedikasi yang kelompok profesi dan untuk
tinggi.Keahlian yang diperoleh dari mengarahkan atau memberikan
lembaga pendidikan khusus petunjuk kepada para anggotanya,
diperuntukkan untuk itu dengan yaitu bagaimana “seharusnya” berbuat
kurikulum yang dapat dipertanggung dan sekaligus menjamin kualitas moral
jawabkan. Seseorang yang menekuni profesi yang bersangkutan di mata
suatu profesi tertentu disebut masyarakat untuk memperoleh
profesional, sedangkan profesional tanggapan yang positif”. Menurut
sendiri mempunyai makna yang Mulyadi (2001:53) Kode etik akuntan
mengacu kepada sebutan orang yang Indonesia memuat delapan prinsip
menyandang suatu profesi dan sebutan etika sebagai berikut :
tentang penampilan seseorang dalam a. Tanggung Jawab Profesi

23
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.10 No.2 September 2017

Dalam melaksanakan tanggung dan menunjukkan komitmen atas


jawabnya sebagai profesional, profesionalisme. Satu ciri utama
setiap anggota harus senantiasa dari suatu profesi adalah
menggunakan pertimbangan moral penerimaan tanggung jawab
dan professional dalam semua kepada publik. Profesi akuntan
kegiatan yang dilakukannya. memegang peran yang penting di
Sebagai profesional, anggota masyarakat, dimana publik dari
mempunyai peran penting dalam profesi akuntan yang terdiri dari
masyarakat. Sejalan dengan peran klien, pemberi kredit, pemerintah,
tersebut, anggota mempunyai pemberi kerja, pegawai, investor,
tanggung jawab kepada semua dunia bisnis dan keuangan, dan
pemakai jasa profesional mereka. pihak lainnya bergantung kepada
Anggota juga harus selalu obyektivitas dan integritas akuntan
bertanggungjawab untuk bekerja dalam memelihara berjalannya
sama dengan sesama anggota fungsi bisnis secara tertib.
untuk mengembangkan profesi Ketergantungan ini menimbulkan
akuntansi, memelihara tanggung jawab akuntan terhadap
kepercayaan masyarakat dan kepentingan publik. Kepentingan
menjalankan tanggung jawab publik didefinisikan sebagai
profesi dalam mengatur dirinya kepentingan masyarakat dan
sendiri. Usaha kolektif semua institusi yang dilayani anggota
anggota diperlukan untuk secara keseluruhan.
memelihara dan meningkatkan Ketergantungan ini menyebabkan
tradisi profesi. sikap dan tingkah laku akuntan
b. Kepentingan Publik dalam menyediakan jasanya
Setiap anggota berkewajiban mempengaruhi kesejahteraan
untuk senantiasa bertindak dalam ekonomi masyarakat dan negara.
kerangka pelayanan kepada publik, Kepentingan utama profesi
menghormati kepercayaan publik, akuntan adalah untuk membuat

24
Soedjatmiko, Hilmi Abdullah, dan Nor Asiah. Pengaruh Pemahaman Kode Etik …

pemakai jasa akuntan paham bersikap jujur dan berterus terang


bahwa jasa akuntan dilakukan tanpa harus mengorbankan rahasia
dengan tingkat prestasi tertinggi penerima jasa. Pelayanan dan
sesuai dengan persyaratan etika kepercayaan publik tidak boleh
yang diperlukan untuk mencapai dikalahkan oleh keuntungan
tingkat prestasi tersebut. Semua pribadi. Integritas dapat menerima
anggota mengikat dirinya untuk kesalahan yang tidak disengaja dan
menghormati kepercayaan publik. perbedaan pendapat yang jujur,
Atas kepercayaan yang diberikan tetapi tidak menerima kecurangan
publik kepadanya, anggota harus atau peniadaan prinsip.
secara terus menerus menunjukkan d. Objektivitas
dedikasi mereka untuk mencapai Setiap anggota harus menjaga
profesionalisme yang tinggi. Untuk obyektivitasnya dan bebas dari
memelihara dan meningkatkan benturan kepentingan dalam
kepercayaan publik, setiap anggota pemenuhan kewajiban
harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya. Objektivitasnya
profesionalnya dengan integritas adalah suatu kualitas yang
setinggi mungkin. memberikan nilai atas jasa yang
c. Integritas diberikan anggota. Prinsip
Integritas adalah suatu elemen objektivitas mengharuskan anggota
karakter yang mendasari timbulnya bersikap adil, tidak memihak, jujur
pengakuan profesional. Integritas secara intelektual, tidak
merupakan kualitas yang berprasangka atau bias, serta bebas
melandasi kepercayaan publik dan dari benturan kepentingan atau
merupakan patokan (benchmark) dibawah pengaruh pihak lain.
bagi anggota dalam menguji Anggota bekerja dalam berbagai
keputusan yang diambilnya. kapasitas yang berbeda dan harus
Integritas mengharuskan seorang menunjukkan objektivitas mereka
anggota untuk, antara lain, dalam berbagai situasi. Anggota

25
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.10 No.2 September 2017

dalam praktik publik memberikan ini mengandung arti bahwa


jasa atestasi, perpajakan, serta anggota mempunyai kewajiban
konsultasi manajemen. Anggota untuk melaksanakan jasa
yang lain menyiapkan laporan profesional dengan sebaik-baiknya
keuangan sebagai seorang sesuai dengan kemampuannya,
bawahan, melakukan jasa audit demi kepentingan pengguna jasa
internal dan bekerja dalam dan konsisten dengan tanggung
kapasitas keuangan dan jawab profesi kepada publik.
manajemennya di industri, Kompetensi diperoleh melalui
pendidikan, dan pemerintah. pendidikan dan pengalaman.
Mereka juga mendidik dan melatih Anggota seharusnya tidak
orang - orang yang ingin masuk menggambarkan dirinya memiliki
kedalam profesi. Apapun jasa dan keahlian atau pengalaman yang
kapasitasnya, anggota harus tidak mereka miliki. Kompetensi
melindungi integritas pekerjaannya menunjukkan terdapatnya
dan memelihara objektivitas. pencapaian dan pemeliharaan suatu
e. Kompetensi dan Kehati - hatian tingkat pemahaman dan
Profesional Setiap anggota pengetahuan yang memungkinkan
harus melaksanakan jasa seorang anggota untuk
profesionalnya dengan berhati-hati, memberikan jasa dengan
kompetensi dan ketekunan, serta kemudahan dan kecerdikan.
mempunyai kewajiban untuk Penugasan profesional
mempertahankan pengetahuan dan melebihi kompetensi anggota atau
ketrampilan profesional pada perusahaan, anggota wajib
tingkat yang diperlukan untuk melakukan konsultasi atau
memastikan bahwa klien atau menyerahkan klien kepada pihak
pemberi kerja memperoleh lain yang lebih kompeten. Setiap
manfaat dari jasa profesional dan anggota bertanggungjawab untuk
teknik yang paling mutakhir. Hal menentukan kompetensi masing –

26
Soedjatmiko, Hilmi Abdullah, dan Nor Asiah. Pengaruh Pemahaman Kode Etik …

masing atau menilai apakah klien atau pemberi kerja yang


pendidikan, pedoman dan diperoleh melalui jasa profesional
pertimbangan yang diperlukan yang diberikannya. Kewajiban
memadai untuk bertanggungjawab kerahasiaan berlanjut bahkan
yang harus dipenuhinya. setelah hubungan antar anggota
f. Kerahasiaan dan klien atau pemberi jasa
Setiap anggota harus berakhir.
menghormati kerahasiaan g. Perilaku Profesional
informasi yang diperoleh selama Setiap anggota harus
melakukan jasa profesional dan berperilaku yang konsisten dengan
tidak boleh memakai atau reputasi profesi yang baik dan
mengungkapkan informasi tersebut menjauhi tindakan yang dapat
tanpa persetujuan, kecuali bila ada mendiskreditkan profesi.
hak atau kewajiban profesional Kewajiban untuk menjauhi tingkah
atau hukum untuk laku yang dapat mendiskreditkan
mengungkapkannya. Kepentingan profesi harus dipenuhi oleh
umum dan profesi menuntut bahwa anggota sebagai perwujudan
standar profesi yang berhubungan tanggung jawabnya kepada
dengan kerahasiaan didefinisikan penerima jasa, pihak ketiga,
bahwa terdapat panduan mengenai anggota yang lain, staf, pemberi
sifat – sifat dan luas kewajiban kerja dan masyarakat umum.
kerahasiaan serta mengenai h. Standar Teknis
berbagai keadaan di mana Setiap anggota harus
informasi yang diperoleh selama melaksanakan jasa profesionalnya
melakukan jasa profesional dapat sesuai dengan standar teknis dan
atau perlu diungkapkan. standar profesional yang
Anggota mempunyai relevan.Sesuai dengan keahliannya
kewajiban untuk menghormati dan dengan berhati-hati, anggota
kerahasiaan informasi tentang mempunyai kewajiban untuk

27
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.10 No.2 September 2017

melaksanakan penugasan dari perguruan tinggi dan telah terdaftar


penerima jasa selama penugasan pada Departemen Keuangan Republik
tersebut sejalan dengan prinsip Indonesia.
integritas dan obyektivitas. Standar Profesi Akuntan dapat
teknis dan standar professional dibedakan menjadi beberapa macam :
yang harus ditaati anggota adalah 1. Akuntan Perusahaan (Internal)
standar yang dikeluarkan oleh adalah akuntan yang bekerja pada
Ikatan Akuntan Indonesia. suatu unit organisasi atau
Internasional Federation of perusahaan. Akuntan ini disebut
Accountants, badan pengatur, dan juga akuntan perusahaan atau
pengaturan perundang-undangan akuntan manajemen. Jabatan
yang relevan. tersebut dapat diduduki mulai dari
Pengertian Akuntan staf biasa sampai dengan Kepala
Akuntan adalah sebutan dan Bagian Keuangan atau Direktur
gelar profesional yang diberikan Keuangan. Tugas akuntan
kepada seorang sarjana yang telah perusahaan antara lain; menyusun
menempuh pendidikan di fakultas sistem akuntansi, menyusun
ekonomi jurusan akuntansi pada suatu laporan akuntansi untuk pihak luar
universitas atau perguruan tinggi dan perusahaan, menyusun anggaran
telah lulus Pendidikan Profesi dan menangani masalah pajak.
Akuntansi (PPAk). Ketentuan 2. Akuntan Publik (Eksternal) adalah
mengenai praktik Akuntan di akuntan yang bekerja memberikan
Indonesia diatur dengan Undang- layanan kepada masyarakat yang
Undang Nomor 34 Tahun 1954 memerlukan jasa akuntan. Tugas
tentang Pemakaian Gelar Akuntan akuntan publik antara lain;
(Accountant) yang mensyaratkan pemerikasaan laporan keuangan,
bahwa gelar akuntan hanya dapat penyusunan sistem akuntansi,
dipakai oleh mereka yang telah penyusunan laporan keuangan
menyelesaikan pendidikannya dari

28
Soedjatmiko, Hilmi Abdullah, dan Nor Asiah. Pengaruh Pemahaman Kode Etik …

untuk kepentingan perpajakan dan luar yang kemudian menjadi prinsip


konsultasi manajemen. yang dijalani dalam bentuk perilaku.
3. Akuntan Pemerintah adalah
akuntan yang bekerja pada METODE
lembaga-lembaga pemerintahan. Metode yang digunakan dalam
Tugas akuntan pemerintah antara penelitian ini adalah metode kuantitatif
lain; pemeriksaan dan pengawasan deskriptif, menganalisis pengaruh
terhadap aliran keuangan negara, pemahaman kode etik profesi akuntan
melakukan perancangan sistem terhadap perilaku etis pada mahasiswa
akuntansi untuk pemerintah. akuntansi STIE Nasional Banjarmasin.
4. Akuntan Pendidik adalah akuntan Populasi dan sampel penelitian yang
yang bekerja pada lembaga menjadi penelitian ini adalah
pendidikan. Tugas akuntan mahasiswa jurusan akuntansi STIE
pendidikan antara lain; menyusun Nasioal Banjarmasin angkatan
kurikulum pendidikan akuntansi, berjumlah 124 mahasiswa.
mengajar akuntansi di berbagai Teknik pengambilan sampel
lembaga pendidikan dan mengunakan metode purposive
melakukan penelitian untuk sampling dengan kriteria yaitu
pengembangan ilmu akuntansi. mahasiswa akuntansi angkatan 2013
Pengertian Perilaku Etis dan telah menempuh mata kuliah
Menurut Ricky dan Ronald pengauditan I sehingga di dapat
(2006:58) “perilaku etis adalah jumlah sampel sebanyak 124
perilaku yang sesuai dengan norma- mahasiswa. Data penelitian ini di
norma sosial yang diterima secara peroleh dari sumber primer, yaitu
umum sehubungan dengan tindakan penyebaran kuesioner terhadap 124
tindakan yang benar dan baik’’. mahasiswa STIE Nasional
Perilaku etis ini dapat menentukan Banjarmasin.
kualitas individu yang dipengaruhi
oleh faktor-faktor yang diperoleh dari

29
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.10 No.2 September 2017

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Hasil Analisa Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Pemahaman Kode Etik 124 86 118 100.57 7.195
Prilaku Etis 124 31 75 63.22 5.584
Valid N (listwise) 124

Sumber: Output Statistik SPSS 2016

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat nilai Nilai rata-rata (Mean) Variabel


minimum, maksimum, rata-rata dan pemahaman kode etik yang dihasilkan
stanadar deviasi untuk masing-masing secara keseluruhan dari 124 responden
variabel N merupakan jumlah data adalah sebesar 100,57 dengan nilai
valid yang digunakan untuk mengukur standar deviasi sebesar 7,195%.
variabel pemahaman kode etik profesi Sementara untuk analisis statistik
akuntan terhadap perilaku etis deskeriptif dari variabel perilaku etis
mahasiswa akuntansi STIENAS menunjukan bahwa variabel ini
Banjarmasin. Analisis statistik memiliki nilai terendah sebesar 31
deskeriptif dari variabel pemahaman sedangkan nilai tertinggi variabel
kode etik menunjukan bahwa nilai perilaku etis sebesar 75. Nilai rata-rata
terendah sebesar 86 sedangkan nilai atau (Mean) variabel perilaku etis yang
tertinggi pemahaman kode etik sebesar dihasilkan secara keseluruhan dari 124
118. responden adalah 63,22 dengan nilai
standar deviasi sebesar 5.584%.
Tabel 2. Hasil Uji Realibilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.845 33
Sumber: Output Statistik SPSS 2016

30
Soedjatmiko, Hilmi Abdullah, dan Nor Asiah. Pengaruh Pemahaman Kode Etik …

Pengujian ini dimaksudkan untuk konsisten atau stabil dari waktu ke


mengetahui sejauh mana hasil waktu. Metode yang digunakan adalah
pengukuran tetap konsisten. Apabila metode crombach’s alpha coefficient.
dilakukan pengukuran lebih dari satu Berdasarkan tabel pengujian
kali terhadap gejalan yang sama reliabilitas di atas diperoleh hasil
dengan menggunakan alat ukur yang semua item pertanyaan tersebut adalah
sama. Suatu kuesioner dikatakan reliabel, karena memiliki nilai
reliable dan handal jika jawaban cronbach’s alpa. Di atas 0,6.
responden terhadap pertanyaan adalah

Gambar 2. Hasil uji normalitas


Sumber: Output Statistik SPSS 2016

Berdasarkan hasil uji normalitas, kumulatif dari distribusi normal. Jika


gambar 2 terlihat bahwa pola distribusi distribusi data residual normal, maka
mendekati normal, metode lain yang garis yang menggambarkan data
digunakan dalam analisis grafik adalah sesungguhnya akan mengikuti garis
dengan melihat normal probability diagonalnya.
plot yang membandingkan data

31
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.10 No.2 September 2017

Gambar 3. Hasil Normal Probability Plot


Sumber: Hasil SPSS, 2016

Gambar 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas


Sumber: Output Statistik SPSS 2016

Berdasarkan gambar scatter plot diatas teratur, serta titik-titik menyebar diatas
terlihat bahwa titik-titik menyebar dan dibawah 0 pada sumbu Y. Hal ini
secara acak dan merata serta tidak mengidentifikasikan tidak terjadinya
membentuk pola tertentu atau tidak heteroskedestisitas pada model regresi.

Tabel 3. Hasil Uji t


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 40.531 6.778 5.980 .000
PKE .226 .067 .291 3.356 .001
a. Dependent Variable: PE
Sumber: Output Statistik SPSS 2016

32
Soedjatmiko, Hilmi Abdullah, dan Nor Asiah. Pengaruh Pemahaman Kode Etik …

Berdasarkan tabel 3 variabel bahwa H1 diterima yang artinya


pemahaman kode etik memiliki nilai t bahwa terdapat pengaruh Pemahaman
sebesar 3.356 dengan nilai signifikan Kode Etik Profesi Akuntan terhadap
sebesar 0,001 yang berarti nilai Perilaku Etis pada Mahasiswa
tersebut lebih kecil dibandingkan Akuntansi.
0,05.maka dapat ditarik kesimpulan

Tabel 4. Hasil Uji F


ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 324.048 1 324.048 11.260 .001a

Residual 3511.073 122 28.779

Total 3835.121 123


a. Predictors: (Constant), PKE
b. Dependent Variable: PE
Sumber: Output Statistik SPSS 2016
Berdasarkan uji ANOVA diperoleh berarti bahwa terdapat pengaruh secara
nilai F hitung sebesar 11,260 dengan simultan antara pemahaman kode etik
tingkat signifikan sebesar 0.001 yang profesi akuntan terhadap prilaku etik
berarti lebih kecil dari 0,05 maka dapat mahasiswa akuntansi STIENAS
disimpulkan bahwa H1 diterima. Yang Banjarmasin.

Tabel 5. Hasil perhitungan koefisien Determinasi (R2)


Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 .291a .084 .077 5.36463 1.117

a. Predictors: (Constant), PKE

b. Dependent Variable: PE

Sumber: Output Statistik SPSS 2016

33
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.10 No.2 September 2017

Berdasarkan table 5 dapat diketahui profesi akuntan berpengaruh


bahwa besarnya pengaruh variabel terhadap prilaku etis mahasiswa
pemahaman kode etik profesi akuntan akuntansi STIENAS Banjarmasin.
terhadap perilaku etis mahasiswa
akuntansi menunjukan bahwa R Saran
sebesar sebesar 0,291 sedangkan (R2) 1. Bagi akuntan pendidik khususnya
0,084. Nilai (R2) tersebut tersebut di STIENAS Banjarmasin untuk
sebesar 8,4% Perubahan pada variabel lebih memperbaiki materi-materi
perilaku etis mahasiswa akuntansi kuliah yang diajarkan kepada
yang dapat diterangkan oleh variabel mahasiswa, terutama materi-materi
pemahaman kode etik profesi akuntan. yang berkaitan dengan masalah
etika profesi akuntan.
SIMPULAN DAN SARAN 2. Penelitian selanjutnya diharapkan
Simpulan dapat menggunakan responden dari
1. Berdasarkan analisis yang telah mahasiswa yang mengikuti
dilakukan, maka dapat ditarik pendidikan profesi akuntan agar
kesimpulan bahwa secara parsial dapat menghasilkan jawaban yang
variabel pemahaman kode etik lebih akurat.
profesi akuntan berpengaruh 3. Penelitian selanjutkan diharapkan
terhadap prilaku etis mahasiswa dapat menambahkan jumlah
akuntansi STIENAS Banjarmasin. variabel seperti variabel persiapan
Hal ini dilihat dari hasil analisis dalam mengikuti pendidikan
statistik dengan nilai signifikan profesi akuntan.
sebesar 0,001 yang berarti lebih 4. Penelitian selanjutnya di harapkan
kecil dari 0,05. dapat menggunakan responden dari
2. Berdasarkan analisis yang telah seluruh Universitas yang ada di
dilakukan, maka dapat ditarik Banjarmasin baik perguruan tinggi
kesimpulan bahwa secara simultan swasta atau negri yang memiliki
variabel pemahaman kode etik urusan akuntan, sehingga hasil

34
Soedjatmiko, Hilmi Abdullah, dan Nor Asiah. Pengaruh Pemahaman Kode Etik …

penelitian dapat digeneralisasi di Kota Banda Aceh. Skripsi.


Universitas Syiah Kuala.
secara luas.

DAFTAR PUSTAKA
Arifiyanti, Hesti Arlich. 2012.
Pengaruh pengendalian Intern
Kepatuhan dan kompensasi
Manajemen Terhadap Perilaku
Etis Karyawan (Studi Kasus PT
Adi Satria Abadi Yogyakarta).
Skripsi. Universitas Negeri
Yogyakarta

Bartens, K. (1993). Etika. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama.

Graffin, R. w., & Ebert, R. J. (2006).


Bisnis. Jakarta: Erlangga.

Nugrahaningsih, Putri. 2005. Analisis


Perbedaan Perilaku Etis Auditor di
KAP dalam Etika Profesi (Studi
Terhadap Peran Faktor - Faktor
Individual: Locus Of Control,
Lama Pengalaman Kerja, dan
Aquity Sensitivy) Simposium
Nasional Akuntansi VIII, Solo.

Pamela, Astriana. 2014. Pengaruh


Kode Etik Profesi Akuntan
Terhadap Perilaku Etis Pada
Mahasiswa Akuntansi Universitas
Negeri Yogyakarta. Skripsi.
Yogyakarta : Fakultas
Ekonomi,Universitas Negeri
Yogyakarta.

Zulfahmi, 2005. Analisa Faktor -


Faktor Yang Mempengaruhi Sikap
dan Perilaku Etis Akuntan Publik

35

Anda mungkin juga menyukai