1GedeJuliarta
1Nyoman Trisna Herawati, 2 Ni Luh Gede Erni Sulindawati
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi antara mahasiswa
jurusan akuntansi dan akuntan publik terhadap etika bisnis dan etika profesi akuntan.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian
ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi Program S1 semester delapan dan seluruh
auditor Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali. Metode pengambilan sampel menggunakan
metode purposive sampling. Jumlah kuesioner disebar adalah 67 kuesioner dan
keseluruhan kuesioner dapat digunakan dalam penelitian ini. Metode analisis untuk uji
hipotesis menggunakan Independent Sampel T-test. Alat analisis data menggunakan
program SPSS versi 19.0.
Berdasarkan hasil analisis Independent Sampel T-test menunjukkan bahwa (1)
Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa jurusan akuntansi dan akuntan publik
terhadap etika bisnis. (2) Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa jurusan
akuntansi dan akuntan publik terhadap etika profesi akuntan.
Kata kunci : Mahasiswa, Akuntan Publik, etika Binsis dan Etika Profesi Akuntan
Abstract
This study was aimed at finding out the difference of perception between the
students of accounting and public accounting toward business ethics and accountant
profession ethics. This was a study using quantitative method. The population consisted of
the eighth semester students of accountant Department of S1 Program and all public
accountant office auditors in Bali province. The method of sampling used was purposive
sampling method. The number of questionnaires distributed was 67 and all of them could
be used in this study. The method of analysis for hypothesis testing was Independent
Sample T-test. The tool of data analysis used was SPSS version 19.0 program.
Based on the result of independent sample t-test analysis it was found that (1)
there is a difference of perception among the accounting department students and public
accounts toward business ethics. (2) there is a difference of perception between
accountant department students and public accountants toward accountant profession
ethics.
Keywords: students, Public Accountant, Business Ethics and Accountant Profession Ethics.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1(Volume 3, No. 1 Tahun 2015)
mengatur perilaku hidup manusia baik berintikan prinsip moral sikap baik kepada
pribadi maupun kelompok. Jadi, etika orang lain. Dalam berhubungan dengan
adalah upaya merealisasika moralitas. orang lain, dalam bidang apa saja, kita
Bisnis dapat menjadi sebuah dituntut untuk besikap baik kapada
profesi etis apabila ditunjang oleh sistem mereka. Dua bentuk perwujudan prinsip ini
politik ekonomi yang kondusif (Keraf,1998) adalah : pertama, prinsip bersikap baik
yang berarti untuk menciptakan bisnis menuntut agar secara aktif dan maksimal
sebagai sebuah profesi yang etis maka kita semua berbuat hal yang baik bagi
dibutuhkan prinsip-prinsip etis untuk orang lain; kedua, wujudnya yang minimal
berbisnis yang merupakan suatu aturan dan pasif, sikap ini menuntut agar kita tidak
hukum yang mengatur kegiatan bisnis berbuat jahat kepada orang lain. Secara
semua pihak secara fair dan baik disertai maksimal orang bisnis dituntut melakukan
sistim pemerintahan yang adil dan efektif kegiatan yang menguntungkan bagi orang
dalam menegakkan aturan bisnis tersebut. lain (atau lebih tepat, saling
Beberapa prinsip etika bisnis yang menguntungkan), tapi kalau situasinya
diterapkan dalam dunia bisnis yaitu tidak memungkinkan, maka titik batas yang
pertama prinsip otonomi, dimana prinsip masih ditoleransi adalah tindakan yang
otonom yang dimaksud adalah sikap dan tidak merugikan pihak lain. Kelima, prinsip
kemampuan manusia untuk bertindak integritas moral maksunya Kita pantas
berlandaskan kesadarannya sendiri diperlakukan dan memperlakukan diri kita
tentang apa yang dianggap baik untuk sendiri sebagai pribadi yang mempunyai
diakukan. Orang otonom adalah orang nilai yang sama dengan pribadi lainnya.
yang sadar sepenuhnya akan apa yang Sebagaimana kitasepantasnya tidak boleh
menjadi kewajibannya dalam dunia bisnis. memperlakukan orang lain secara tidak
Ia tahu mengenai bidang kegiatannya, adil, tidak jujur ,dan sebagainya, kitapun
situasi yang dihadapinya, apa yang berhak memperlakukan diri kita dan
diharapkan, tuntutan atau aturan yang diperlakukan secara baik. Kita wajib
berlaku untuk bidang kegiatannya dan tahu membela dan mempertahankan
pula mengenai keputusan dan tindakan kehormatan diri kita, jika martabat kita
yang pantas diambilnya. Orang yang sebagai manusia dilanggar.
otonom adalah orang yang tahu aturan dan Setiap profesi pasti sudah memiliki
tuntutan sosial, tetapi bukan orang sekedar etika di setiap profesinya masing-masing,
mengikuti begitu saja aturan yang berlaku begitu juga dengan profesi akuntan.
dalam masyarakat atau mengikuti begitu Akuntan merupakan suatu profesi yang
saja apa yang dilakukan orang lain. Orang melaksanakan tugasnya secara
otonom adalah orang yang mampu profesional. Institut Akuntan Publik
mengambil keputusan sendiri dan Indonesia (IAPI) sebagai salah satu profesi
bertindak berlandaskan keputusan itu, sudah memiliki etika profesi dan
karena ia sadar bahwa itulah yang baik mewajibkan aturan etika itu diterapkan
(dalam situasi konkret yang dihadapi). oleh anggota IAPI. Etika ini menyebutkan
Kedua, prinsip kejujuran yang dimaksud bahwa akuntan harus mempertahankan
adalah aspek kejujuran dalam berbisnis sikap independen dan tidak boleh
meliputi (a) Kejujuran dalam pemenuhan dipengaruhi oleh kepentingan apapun,
syarat-syarat perjanjian dan kontrak.(b) kecuali etika profesi, menjaga integritas
Kejujuran dalam penawaran barang dan dan objektivitas, menerapkan semua
jasa dengan mutu yang baik. (c) Kejujuran prinsip dan standar akuntansi yang ada,
menyangkut hubungan kerja dalam serta memiliki tanggungjawab moral
perusahaan. Ketiga, prinsip keadilan dalam terhadap profesi, kolega, klien, dan
berbisnis meliputi (a) prinsip ini menuntut masyarakat (Harahap, 2011:27-28).
agar kita memperlakukan orang lain sesuai Adapun prinsip etika profesi akuntan yang
dengan haknya, (b) Menghargai hak orang ada meliputi pertama, prinsip
lain dan tidak perlu dilanggar. Keempat, tanggungjawab profesi maksudnya Dalam
prinsip saling menguntungkan dimana melaksanakan tanggung jawabnya sebagai
maksud dari prinsip ini adalah Prinsip ini profesional, setiap anggota harus
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1(Volume 3, No. 1 Tahun 2015)
akuntan publik dan mahasiswa jurusan etika profesi akuntan yang merujuk pada
akuntansi terhadap etika profesi akuntan. skala likert. Teknik ini menentukan scorring
Dimana akuntan memiliki persepsi yang untuk masing-masing item pernyataan
lebh baik dibandingkan dengan mahasiswa dengan lima alternatif jawaban yaitu setuju,
jurusan akuntansi. tidak setuju, netral , sangat setuju dan
Kartika Amanda (2013) pada sangat tidak setuju dengan rentang nilai
penelitiannya yang berjudul Persepsi diantara 1 sampai 5.
Akuntan dan Mahasiswa Jurusan Dalam menguji kebenaran hipotesis
Akuntansi Terhadap Etika Profesi yang telah dirumuskan dan diajukan maka
Dipandang Dari Segi Gender dan Level teknik analisis yang digunakan adalah
Hierarki, menemukan pada penelitiannya analisis Independent Sampel T-test namun
bahwa (1) tidak terdapat perbedaan terlebih dahulu akan diuji validitas dan
persepsi antara akuntan pria dan akuntan reabilitas kemudian Uji asumsi klasik ada
wanita terhadap etika profesi akuntan. (2) beberapa asumsi yang harus di penuhi
terdapat perbedaan persepsi antara dalam penyusunan model regresi linier
akuntan senior dan akuntan junior berganda agar hasilnya tidak bias. Pada
terhadap etika profesi akuntan. (3) tidak penelitian ini uji asumsi klasik yang
terdapat perbedaan persepsi antara digunakan yaitu : Uji Normalitas, Uji
mahasiswa pria dan mahasiswa wanita homogenitas.
terhadap etika profesi akuntan. (4) terdapat
perbedaan persepsi antara mahasiswa HASIL PEMBAHASAN
senior dan mahasiswa junior terhadap Responden dalam penelitian
etika profesi akuntan. adalah mahasiswa jurusan akuntansi
Berdasarkan pemaparan veriabel- Program S1 dan para auditor pada Kantor
variabel dan penelitian-penelitian diatas, Akuntan Publik di Provinsi Bali. Waktu
maka penelitian ini bermaksud untuk yang digunakan untuk menyebarkan
menguji lebih lanjut apakah ada atau tidak kuesioner sampai kuesioner terkumpul
perbedaan persepsi antara mahasiswa adalah kurang lebih 3 minggu.
akuntansi dengan akuntan publik terhadap Distribusi responden jika dilihat
etika bisnis dan etika profesi akuntansi menurut jenis kelamin pada mahasiswa
dengan menguji hipotesis berikut ini : jurusan akuntansi 50 berjenis kelamin laki-
H1 : Terdapat perbedaan persepsi laki 20 orang (40%) dan perempuan 30
antara mahasiswa jurusan akuntansi (60%). Pada Kantor Akuntan Publik di
dengan akuntan publik tentang etika bisnis Provinsi Bali bahwa dari 17 berjenis
H2 : Terdapat perbedaan persepsi kelamin laki-laki sebanyak 10 orang (51%)
antara mahasiswa jurusan akuntansi dan perempuan 7 orang (49%).
dengan akuntan publik tentang etika Distribusi responden menurut
profesi akuntan. pengalaman kerja pada Kantor Akuntan
Publik di Provinsi Bali bahwa dari 17 orang
METODE responden 8 orang (47%) sudah bekerja
Rancangan penelitian dalam kurang dari dua tahun dan 9 (53%) orang
penelitian ini menggunakan penelitian sudah bekerja lebih dari dua tahun.
kuantitatif. Adapun variabel dalam Distribusi responden menurut
penelitian ini yaitu etika bisnis dan etika jenjang pendidikan pada mahasiswa
profesi akuntan. jurusan akuntansi dari 50 (100%)
Populasi dalam penelitian ini mahasiswa memilki tingkat pendidikan
adalah mahasiswa jurusan akuntansi SMA/SMK. Pada Kantor Akuntan Publik di
program S1 semester delapan dan seluruh Provinsi Bali dari 17 orang responden yaitu
auditor pada Kantor Akuntan Publik di SMA/SMK tidak ada, D3 sebanyak 2 orang
Provinsi Bali. Teknik pengambilan sampel (11%), S1 sebanyak 12 orang (71%), dan
yang digunakan adalah purpossive S2 sebanyak 3 orang (18%), dan S3 tidak
sampling. ada.
Penyusunan struktur pernyataan Syarat minimum suatu kuesioner
yang memuat tentang etika bisnis dan untuk memenuhi validitas adalah jika
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1(Volume 3, No. 1 Tahun 2015)
korelasi antara butir dengan skor total diuji, dengan membandingkan dua mean
tersebut positif dan nilainya lebih besar sampelnya. Pengujian hipotesis uji beda t-
dari rtabel pada 67 responden yaitu test dengan sampel Independen
sebesar 0,240. Berdasarkan pada hasil (Independent Sampel T-test) digunakan
pengolahan uji validitas terhadap 67 untuk menentukan apakah dua sampel
responden menggunakan SPSS versi 19.0 yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-
setiap item pernyataan memiliki rhitung rata yang berbeda. Ada dua tahap analisis
lebih besar dari rtabel sehingga setiap item yang dilakukan dalam uji beda: Pertama,
pernyataan adalah valid. menguji apakah asumsi varian populasi
Uji asumsi homogenitas varians kedua sampel tersebut sama atau berbeda
antara kelompok ditujukan untuk dengan melihat nilai Levene test. Kedua,
mengetahui bahwa masing-masing dengan melihat nilai t-test untuk
kelompok sampel berasal dari populasi menentukan apakah terdapat perbedaan
yang sama dan varian dari masing-masing nilai rata-rata secara signifikan.
kelompok adalah homogeny (Ghozali 2012 Pengambilan keputusan berdasarkan : (a)
: 28). Uji homogenitas data dalam Jika p-value > 0,05 maka H1 ditolak,(b)
penelitian ini menggunakan metode Jika p-value < 0,05 maka H1 diterima.
Statistical Packages for Social Science Dari tabel 2 hasil pengujian
(SPSS) Test of Homogenity Of Variances. Independent Sampel T-test untuk variabel
Dalam uji homogenitas ini, peneliti akan etika bisnis dapat diketahui nilai t sebesar -
membandingkan nilai sig. Dari hasil uji 5,963 dan nilai Sig. (2-tailed) sebesar
dengan 0,05. Jika hasil uji homogenitas 0,000. Ini berarti hipotesis diterima yang
menunjukkan nilai signifikansi lebih besar menyatakan bahwa terdapat perbedaan
dari nilai 0,05 maka data tersebut persepsi antara mahasiswa jurusan
homogen. Dan jika hasil dari pengujian akuntansi dan akuntan publik terhadap
homogenitas menunjukan bahwa nilai etika bisnis. Sementara untuk variabel
signifikansi lebih kecil dibandingkan Independen Sampel T-test untuk etika
dengan 0,05 maka data tersebut tidak profesi akuntan dapat diketahui nilai t
homogen. sebesar -6,148 dan nilai Sig. (2-tailed)
Dilihat pada tabel 1 hasil uji sebesar 0,000. Ini berarti hipotesis diterima
homogenitas nilai sig etika bisnis adalah yang menyatakan bahwa terdapat
sebesar 0,60 yang berarti lebih besar dari perbedaan persepsi antara mahasiswa
0,05 dan dapat disimpulkan bahwa data jurusan akuntansi dan akuntan publik.
tersebut homogen. Dan nilai sig dari etika Dari tabel 3 hasil pengujian
profesi akuntan sebesar 0,222 berarti yang deskriptif statistik dari variabel etika bisnis
lebih besar dari 0,05 dan dapat nilai mean dari akuntan publik lebih besar
disimpulkan bahwa data tersebut homogen daripada mahasiswa jurusan akuntansi.
jadi dalam pengujian hipotesis yang Nilai mean dari akuntan publik sebesar
dilakukan membuktikan bahwa kedua 77,29, sementara hasil mean dari
sampel tersebut homogen atau bisa mahasiswa jurusan akuntansi sebesar
dikatakan sama. 74,42. Ini membuktikan bahwa persepsi
Untuk pengujian hipotesis dari akuntan publik lebih baik dibandingkan
digunakan alat analisis statistik dengan mahasiswa jurusan akuntansi
Independent Sampel T-test dengan terhadap etika bisnis.
menggunakan program SPSS karena Dari tabel 4 hasil pengujian
sampel yang diuji terdiri dari dua kelompok deskriptif statistik dari variabel etika profesi
yang saling independent dan bertujuan akuntan nilai mean dari akuntan publik
untuk mengetahui apakah terdapat atau sebesar 161,65, sementara hasil mean
tidak terdapat perbedaan persepsi antara dari mahasiswa jurusan akuntansi sebesar
kelompok sampel yang akan diuji nantinya. 138,70. Ini membuktikan bahwa persepsi
Independent Sampel T-test, prinsipnya dari akuntan publik lebih baik dibandingkan
ingin mengetahui apakah terdapat dengan mahasiswa jurusan akuntansi
perbedaan mean antara dua sampel yang terhadap etika profesi akuntan publik.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1(Volume 3, No. 1 Tahun 2015)
bagi orang lain. Kelima prinsip integritas terlibat di lapangan. Akuntan publik sudah
moral, dimana dalam bisnis kita pantas memiliki pengalaman kerja dibandingkan
diperlakukan dan memperlakukan diri kita dengan mahasiswa jurusan akuntansi.
sendiri sebagai pribadi yang mempunyai Pemahaman tentang etika bisnis dan etika
nilai yang sama dengan pribadi lainnya. profesi akuntan diterapkan dalam
Sementara mahasiswa baru mempelajari pemberian jasa kepada klien. Selain itu,
mengenai prinsip-prinsip etika bisnis dan jika dilihat dari tingkat pendidikan dari
belum pernah menerapkan secara kedua responden, akuntan memiliki tingkat
langsung di lapangan. pendidikan yang lebih tinggi seperti S1, S2
Berdasarkan uraian diatas dapat hingga S3. Sementara mahasiswa jurusan
disimpulkan bahwa ada perbedaan akuntansi baru dipersiapkan sebagai calon
persepsi antara mahasiswa jurusan akuntan yang perlu lebih banyak lagi
akuntansi dan akuntan publik terhadap dibekali dengan materi-materi mengenai
etika bisnis dan etika profesi akuntan. Dan etika profesi akuntan dan nantinya dapat
jika dibandingkan, persepsi dari akuntan menjadi akuntan yang bisa mematuhi atau
publik lebih baik dibandingkan dengan mentaati prosedur dari etika profesi
mahasiswa jurusan akuntansi. akuntan dalam menjalankan pekerjaan.
Pemahaman tentang etika profesi
Terdapat perbedaan persepsi antara akuntan serta tingkat pendidikan dari
mahasiswa jurusan akuntansi dan seorang akuntan sangat penting bagi
akuntan publik terhadap etika profesi bidang pekerjaan yang dijalani oleh
akuntan. seorang akuntan ini dikarenakan dengan
Hasil pengujian hipotesis kedua adanya etika profesi akuntan secara tidak
menunjukkan bahwa hasil Independent langsung akan melindungi masyarakat dan
Sampel T-test dari nilai sig variabel etika yang akan menjadi klien dari akuntan
profesi akuntan sebesar 0,000 yang nantinya. Kemudian dalam menjalankan
artinya lebih kecil dari 0,05. Dari hasil pekerjaan sebagai seorang akuntan, agar
tersebut hipotesis diterima. Tujuan dari tidak terjadi penyimpangan dan tidak
penelitian ini adalah untuk mengetahui terjadi kasus-kasus yang melibatkan
apakah terdapat perbedaan antara akuntan. Selain itu agar tumbuh kembali
mahasiswa jurusan akuntansi dan akuntan kepercayaan masyarakat terhadap profesi
publik terhadap etika profesi akuntan. Hasil seorang akuntan setelah terjadinya banyak
penelitian ini sesuai dan konsisten dengan kasus pelanggaran yang dilakukan oleh
teori, literatur maupun penelitian akuntan publik beberapa tahun belakangan
sebelumnya (Agung Wirayudha: 2014) ini.
bahwa terdapat perbedaan persepsi antara Berdasarkan uraian diatas dapat
mahasiswa jurusan akunansi dan akuntan disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
publik terhadap etika profesi akuntan. persepsi antara mahasiswa jurusan
Dari hasil pengujian deskriptif akuntansi dan akuntan publik terhadap
statistik akuntan publik memilki nilai mean etika profesi akuntan. Dan jika
yang lebih tinggi dibandingkan dengan dibandingkan, akuntan publik memiliki
mahasiswa jurusan akuntansi. Nilai mean persepsi yang lebih baik dibandingkan
dari akuntan publik sebesar 161,65 dan dengan mahasiswa jurusan akuntansi
nilai mean dari mahasiswa jurusan terhadap etika profesi akuntan.
akuntansi sebesar 138,70 itu artinya
akuntan publik memiliki persepsi yang SIMPULAN DAN SARAN
lebih baik dibandingkan dengan Simpulan
mahasiswa jurusan akuntansi. Berdasarkan hasil pengolahan data
Lebih baiknya persepsi akuntan serta hasil uji hipotesis yang dilakukan
publik dibandingkan dengan mahasiswa pada bab sebelumnya dapat disusun
jurusan akuntansi disebabkan karena simpulan sebagai berikut :
pemahaman terhadap etika profesi 1. Terdapat perbedaan persepsi antara
dipengaruhi oleh pengalaman kerja mahasiswa jurusan akuntansi dan
seorang akuntan yang sudah langsung akuntan publik terhadap etika bisnis.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1(Volume 3, No. 1 Tahun 2015)
Dan akuntan publik memilki persepsi Nurlan, Andi Besse. 2011. Analisis
yang lebih baik dibandingkan dengan Persepsi Akuntan Publik dan
mahasiswa jurusan akuntansi terhadap Mahasiswa Jurusan Akuntansi
etika bisnis. Terhadap Kode Etik Ikatan Akuntan
2. Terdapat perbedaan persepsi antara Indonesia. Skripsi Sarjana
mahasiswa jurusan akuntansi dan Fakultas Ekonomi Jurusan
akuntan publik terhadap etika profesi Akuntansi. Universitas Hasanuddin :
akuntan. Dan dilihat dari nilai mean, Makasar.
akuntan publik memilki persepsi yang
lebih baik dibandingkan dengan Kurniasih, Feronika Dwi. 2005. Persepsi
mahasiswa jurusan akuntansi terhadap Akuntan Publik, Akuntan Pendidik,
etika profesi akuntan. Dan Mahasiswa Akuntansi
Terhadap Etika Bisnis Dan Etika
Saran Profesi Akuntan. Skripsi Sarjana
Berdasarkan kesimpulan diatas, Akuntansi di Fakultas Ekonomi.
maka peneliti dapat mengajukan saran Universitas Katholik Soegijapranata
sebagai berikut: : Semarang.
1. Penelitian selanjutnya dapat
memperluas area survai atau Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis
mengambil penelitian diluar kota Multivariate dengan Program SPSS.
Denpasar. Cetakan IV. Semarang: Badan
2. Penelitian selanjutnya dapat sebaiknya Penerbit Universitas Diponogoro.
dapat menambah kelompok akuntan
yang dijadikan sampel (akuntan pajak, Harahap, Sofyan S. 2011. Etika Bisnis dan
akuntan pemerintah dan akuntan Perspektif Islam. Jakarta : Selemba:
pendidik). Empat.
3. Penelitian selanjutnya hendaknya dapat
membedakan persepsi antara kelompok Kartika, Amanda. 2013. Persepsi Akuntan
profesi akuntan mengenai etika bisnis dan Mahasiswa Akuntansi Terhadap
dan etika profesi akuntan, sehingga Etika Profesi Dipandang dari segi
dapat diketahui kelompok akuntan yang Gender dan Level Hierarki (Studi
memiliki persepsi yang paling baik. Kasus Pada Kantor Akuntan Publik
di Bali). Skripsi. Jurusan Akuntansi
Program S1. Fakultas Ekonomi dan
DAFTAR PUSTAKA Bisnis. Universitas Pendidikan
Agung, Wirayuda. 2013. Perbedaan Ganesha.
persepsi antara akuntan publik
terhadap etika profesi akuntan Keraf,A. Sony. 1998. Etika Bisnis
(Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Membangun Citra Bisnis Sebagai
Publik di Bali). Skripsi. Jurusan Profesi yang Luhur. Yogyakarta:
Akuntansi Program S1. Fakultas Kanisius.
Ekonomi dan bisnis. Universitas
Pendidikan Ganesha. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatifdan Kualitatif dan R&D.
Agustini, Syukriah. 2012. Pengaruh Bandung: Alfabeta.
Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan
Emosional, dan Kecerdasan Tim Penyusun Kamus Pusat Pembina dan
Spiritual terhadap Sikap Etis Pengembangan Bahasa. 2007.
Mahasiswa Jurusan Akuntansi S1 Kamus Besar Bahasa
Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia. Ed. Departemen
Ganesha. Skripsi. Jurusan Pendidikan dan Kebudayaan.
Akuntansi. Fakultas Ilmu Sosial. Jakarta: Balai Pustaka.
Universitas Pendidikan Ganesha.