Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DALAM KEPERAWATAN

PERAN FUNGSI DAN PROSES MANAJEMEN RESIKO TERHADAP


KESELAMATA PASIEN

OLEH:
Kelas A
Kelompok 7

DWI RABIATUL ADWIYAH ALI KRISDIANTI.BEATRIKS.BADALIA


YESIKA MERZY INDAH TANGKUDUNG DADANG DJENAAN
RAHMADIYANTI BAGULU EIRENE BERADRI BENTIAN
JESICA CYNTIA MARCHELLA PITOY SASTIA SAROMENG

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkankehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karenadenganberkat dan
pimpinannyasehinggatimpenulisdapatmenyelesaikanmakalahini. Makalah Peran Fungsi dan
Proses ManajemenResikoterhadapKeselamataPasieninidibuatgunamemenuhitugas Mata
KuliahKeselamatan Kesehatan Kerja Dalam Keperawatan.

Tim penulismenyadaribahwamakalahinijauhdari kata sempurna. Oleh


sebabitutimpenulismemohonmaafjikaadakesalahdalampengetikan dan
timpenulisberharapadanyakritik dan saran yang sifatnyamembangun demi
kesempurnaanmakalahini.
Semogamakalahinidapatbergunabagitimpenulismaupunpembacauntukmeningkatkanpengetahuan
ataupundigunakansebagaireferensikeilmuan.

Manado, Juli 2021

Penulis

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR...............................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................
B. Tujuan............................................................................................
C. Manfaat..........................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN


A. PerawatanPaliatif Pada Lansia.......................................................
B. PerawatanPaliatif Pada Anak.........................................................

BAB III. PENUTUP .................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................

ii
ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sarana pelayanankesehatanmerupakantempat yang dikategorikantidakaman dan


berisikoterjadinyakejadian yang tidakdiharapkan, baikdariruanglingkup yang paling
kecilbahkansampaidengan Rumah Sakit sekalipun.Risikomungkinsajadialami oleh
setiap orang yang beradadalamsaranapelayanankesehatan, mulaidaripasien,
pengunjungsaranakesehatan, maupunpetugaskesehatan. Risikoataukejadian yang
tidakdiharapkanterjadibukankarenaadanyaunsurkesengajaan,
tetapikarenarumitnyapelayanankesehatan.

Banyak faktor yang berpengaruh, sebagaicontohtidaktersedianya SDM yang


kompeten, kondisifasilitas, ketersediaanobat, dan peralatankesehatan yang
tidakmemenuhistandarpasien, pengunjung, dan masyarakatdapatmengalamicidera
yang tidakdiharapkanterkaitdenganinfeksi, kesalahanpemberianobat,
kesalahanidentifikasi, kondisifasilitaspelayanan yang tidakaman,
maupunakibatpenyelenggaraankegiatan pada upayakesehatanmasyarakat yang
tidakmemperhatikanaspekkeselamatan. Risiko-risiko yang
mungkinterjadidalampelayanankesehatanperludiidentifikasi dan
dikeloladenganbaikuntukmengupayakankeselamatanpasien, pengunjung dan
masyarakat yang dilayani.

Keselamatanpasien di RS
adalahsuatusistemdimanarumahsakitmembuatasuhanpasienlebihaman. Hal
initermasuk: assesmentresiko, identifikasi dan pengelolaanhal yang
berhubungandenganrisikopasien, pelaporan dan analisisinsiden,
kemampuanbelajardariinsident dan
tindaklanjutnyasertaimplementasisolusiuntukmeminimalkantimbulnyarisiko.
Sisteminimencegahterjadinyacidera yang disebabkan oleh

1
kesalahanakibatmelaksanakansuatutindakanatautidakmengambiltindakan yang
seharusnyadilakukan.

B. Tujuan
a. Untukmengetahuipengertianmanajemen
b. Untukmengetahuiperanmanajemenresiko
c. Untukmengetahuifungsimanajemenresiko
d. Untukmengetahui proses manajemenresiko

C. Manfaat
a. Pembacamampumemahamipengertianmanajemen
b. Pembacamampumemahamimanajemenresiko
c. Pembacamampumemahamifungsimanajemenresiko
d. Pembacamampumemahami proses manajemenresiko

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PengertianManajemen

Banyak sumbermengenaiistilahmanajemensecaraetimologis,
diantaranyaistilahmanajemenberasaldaribahasa Latin manus yang berarti
“tangan” (Online Etymology), dalambahasa Italia maneggiareberarti
“mengendalikan”, kemudianbahasaPrancismanagement yang berarti
“senimelaksanakan dan mengatur” (Oxford English Dictionary),
sedangkandalambahasaInggrisistilahmanajemenberasaldari kata to manage
yang berartimengatur. Pengaturan yang dilakukanmelalui proses aktivitas dan
diaturberdasarkanurutan dan fungsinyadinamakanManajemen.
Istilah
manajemenberhubungandenganusahauntuktujuantertentudenganjalanmenggun
akansumber-sumberdaya yang tersediadalamorganisasidengancara yang
sebaikmungkin. Dalam pengertian “organisasi”
selaluterkandungunsurkelompokmanusiamakamanajemenbiasanyadigunakand
alamhubunganusahasuatukelompokmanusia, walaupunmanajemenitudapat
pula diterapkanterhadapusaha-usahaindividu.
Manajemenadalahseni dan ilmudalamperencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pemotivasian, dan pengendalianterhadap orang dan
mekanismekerjauntukmencapaitujuan.
MenurutMelayu S.P Hasibuan yang
mendefenisikanmanajemensebagaiilmu dan senimengatur proses

3
pemanfaatansumberdayamanusia dan sumberdayalainnya, secaraefektif dan
efisienuntukmencapaisuatutujuantertentu.
Menurutpakardibidangmanajemen, John F Mee (1962) “Management is
the art of securing maximum result with minimum of effort as to secure
maximum prosper and happiness for both employer and employee and give
the public the best possible service”.
(Manajemenadalahseniuntukmencapaihasil yang maksimaldenganusaha yang
minimal, demikian pula mencapaikesejahteraan dan
kebahagiaanmaksimalbaikbagipimpinanmaupun para
pekerjasertamemberikanpelayanan yang sebaikmungkinkepadamasyarakat).

Gorge R Terry (1966) “Management is distinct prosess consisting of


planning, organizing, actuating, controlling, utilizing in each both sience and
artand follow in oreder to accomplisihpredetemind objectives”.
(Manajemenadalah proses yang khas yang terdiridaritindakan-
tindakanperencana, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang
masing-masing
bidangtersebutdigunakanbaikilmupengetahuanmaupunkeahlian dan yang
diikutisecaraberurutandalamrangkausahamencapaisasaran yang
telahditetapkansemula).
Dari beberapapengertiandiatasmanajemendidefenisiskansebagaisuatu
proses yang meliputiperencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengendalian. Perencanaanberartikegiatanmemilihdaribeberapaalternatif yang
ada. Pengorganisasianberarti proses penentuan, pengelompokan dan
pengaturanbermacam-macamaktivitas yang
diperlakukanuntukmencapaitujuandenganmenempatkan orang-orang pada
setiapaktivitas, penyediaanalat-alat yang diperlukan, menetapkanwewenang
yang secararelatifdidelegasikankepadasetiapindividu yang
akanmelakukanaktivitassebuahusaha.

4
B. Peran ManajemenResiko
Peran ManajemenResikodalamPelayanan Kesehatan
merupakanupayauntukmereduksi KTD yang
dalampelayanankesehatanapabilahaliniterjadiakanmerupakanbebantersendiri,
terlepasdari KTD tersebutkarenaresiko yang
melekatataupunmemangsetelahdianalisiskarenaadanyaerror ataunegligence
dalampelayanan. Apabila KTD sudahterjadi, bebanpelayanantidakhanya pada
sisifinansialsemata, namunbebanpsikologis dan sosialkadang-
kadangterasalebihberat. Untukmencegah KTD dan menempatkanresiko KTD
secaraprorposionalbeberapapendekatandapatdilakukan pada
sumberpenyebabitusendiri, baik pada faktormanusianya (pasien dan
tenagakesehatannya), maupundarisisiorganisasinya.
Rumah sakitsebagaiinstansipelayanankesehatan yang
berhubunganlangsungdenganpasienharusmengutamakanpelayanankesehatan
yang aman, bermutu, antidiskriminasi dan
efektifdenganmengutamakankepentinganpasiensesuaidenganstandarpelayanan
rumahsakit (Undang-Undangtentang Kesehatan dan Rumah Sakit Pasal 29b
UU No.44/2009).
Pasiensebagaipenggunapelayanankesehatanberhakmemperolehkeamanan dan
keselamatandirinyaselamadalamperawatan di rumahsakit (Undang-
Undangtentang Kesehatan dan Rumah Sakit Pasal 32n UU No.44/2009).
Secaraumumdapatdikatakanbahwakejadian yang
tidakdiharapkandalampelayanankesehatansemakinmeningkat. Kejadian yang
tidakdiharapkan (KTD) atau dalam literarur berbahasa Inggris dikenal dengan
istilah adverse event adalah kondisi akibat pelayanan yang menimbulkan rasa
tidak nyaman, tidak sembuh, kecacatan bahkan kematian. KTD pada
dasarnyaadalahresiko yang melekatdaritindakanpelayanankesehatan,
halinimengingatbahwadalampelayanankesehatan yang diukuradalahupaya

5
yang dilakukan(inspaningverbentenis),
bukanlahhasilakhirnya(resultanteverbintennis). Dalam
halinikejadiantidakdiinginknan (KTD)
tidakdapatdikatakanmalpraktikmedikapabilaterbuktinantinyaupaya yang
dilakukansudahbenarwalaupunkenyataannyahasilpelayanantersebutbisasajame
nyebabkankecacatanbahkankematian.
Keselamatanpasiensaatinimenjadiisu global dan terangkumdalam lima
isupenting yang terkait di rumahsakityaitu: keselamatanpasien (patient safety),
keselamatanpekerjaataupetugaskesehatan, keselamatanbangunandan peralatan
di rumahsakit yang bisaberdampakterhadapkeselamatanpasien dan petugas,
keselamatanlingkungan (green productivity) yang
berdampakterhadappencemaranlingkungan dan keselamatan ”bisnis”
rumahsakit yang terkaitdengankelangsunganhiduprumahsakit.
Keselamatanpasienmerupakanprioritasutamauntukdilaksanakanterkaitdengani
sumutu dan citraperumahsakitan (Depkes, 2006).
Keselamatanpasienmerupakanlangkahkritispertamauntukmemperbaikikual
itaspelayanan. Tercermindarilaporan Institute Of Medicine (IOM) tahun 2000
tentang KTD (adverse event) di rumahsakitkota Utah dan Colorado sebesar
2,9% dan 6,6% KTD berupameninggal dunia. Di kota New York KTD
(adverse event) sebesar 3,7% dan 13,6% KTD berupameninggal dunia. Angka
kematianakibat KTD pada pasienrawatinap di Amerika adalah 33,6 juta di
tahun 1997, di kota Utah dan Colorado berkisar 44.000, sementara di New
York 98.000 per tahun (IOM, 2000).
Laporantersebutmencerminkanbahwakeselamatanpasienkurangditerapkan,
sehinggabanyak KTD yang akhirnyamenciptakanpelayanankesehatan yang
kurangbermutu. Menanggapihalini Indonesia telahmendirikan KKP-RS
(KomiteKeselamatanPasien Rumah Sakit) oleh PERSI (Perhimpunan Rumah
Sakit Indonesia) (Depkes, 2008).

6
Powell (2004)
menyatakanbahwabudayakeselamatanmerupakanfaktordominandalamupayake
berhasilankeselamatan dan kuncibagiterwujudnyapelayanan yang bermutu dan
aman. Kedisiplinan, ketaatanterhadapstandar, prosedur dan protokol,
bekerjadalamtim, kejujuran, keterbukaan, salingmenghargaiadalahnilaidasar
yang harusdijunjungtinggi. Manajemendiperlukandalamuntukmencapaitujuan
yang telahditetapkan.
Seluruhtingkatanmanajerdituntutuntukmemilikikemampuankepemimpinan
dan menjalankanfungsimanajerial. Pemimpinbertugasmembangunvisi, misi,
mengkomunikasikan ide perubahan, menyusun strategi
sehinggasetiapkomponendalamorganisasiakanbekerjadenganmemperhatikank
eselamatan (Cahyono, 2008).
Mutu
pelayanansebagaihasildarisebuahsistemdalamorganisasipelayanankesehatandi
pengaruhi oleh komponenstruktur dan proses. Organisasi (struktur dan
budaya), manajemen, sumberdayamanusia, teknologi, peralatan,
finansialadalahkomponendaristruktur. Proses pelayanan, prosedurtindakan,
sisteminformasi, sistemadministrasi, sistempengendalian,
pedomanmerupakankomponen proses.
Keselamatanpasienmerupakanhasilinteraksiantarakomponenstruktur dan
proses. Mutu pelayananrumahsakitdapatdilihatdarisegiaspek-
aspeksebagaiberikut: aspekklinis (pelayanandokter, perawat dan
terkaitteknismedis), aspekefisiensidanefektifitaspelayanan, keselamatanpasien
dan kepuasanpasien (Donabedian 1988, dalam Cahyono, 2008).

C. FungsiManajemenResiko
Fungsimanajemenresiko dan penjelasannyasebagaiberikut:
1. Perencanaan (Planning)

7
Perencanaandimulaidenganmenetapkanvisi, misi, tujuan yang
berkaitandenganmanajemenrisiko. Kemudiandilanjutkandenganpenetapan
target, kebijakan dan prosedur yang berkaitandenganmanajemenrisiko.
Visi, misi, prosedur dan
kebijakantersebutditulisuntukmemudahkanpengarahan,
sekaligusmenegaskandukunganmanajementerhadap program
manajemenrisiko
2. Pelaksanaan (Actuating)
Proses identifikasi dan pengukuranrisiko (risk measurable)
diteruskandenganmanajemenpengelolaanrisiko yang
merupakanaktivitasoperasionalutamadarimanajemenrisiko

3. Pengendalian (Controling)
Pengendaliandalammanajemenresikomeliputievaluasisecaraperiodikpelaks
anaanmanajemenresiko, output pelaporan yang dihasilkandari risk
management dan umpanbalik (feed back)
D. Proses ManajemenRisiko
Adapun elemenutamadari proses dan tahapan risk management, yaitu:
1. Penetapantujuan
Langkah pertama yang perludilakukanadalahmenetapkan strategi,
kebijakanorganisasi dan ruanglingkup risk management yang
akandilakukan
2. Identifikasirisiko
Setelah menetapkantujuan, langkahselanjutnyayaitumengidentifikasiapa,
mengapa dan bagaimanafaktor-faktor yang
mempengaruhiterjadinyarisikountukanalisislebihlanjut
3. Analisisrisiko

8
Menganalisisrisikodengancaramenentukantingkatanprobabilitas dan
konsekuensi yang mungkinterjadi. Kemudianmenentukantingkatanrisiko
yang adadenganmengalikankeduavariabeltersebut (probabilitas x
konsekuensi)
4. Evaluasirisiko
Membandingkantingkatrisiko yang adadengankriteriastandar. Selanjutnya,
tingkatanrisiko yang ada pada beberapa hazards
ditentukantingkatanprioritasmanajemennya. Jika tingkatrisikorendah,
makarisikotersebutmasukkedalamkategori yang bisaditerima dan
mungkinhanyamembutuhkanpemantauansajatanpaharusmelakukanpengen
dalian
5. TanggapanRisiko (Risk Response)
Manajemen melakukan penilaian terhadap risiko, selanjutnya mengambil
respon terhadap risikot ertersebut. Respon tersebut tergantung risiko apa
yang dihadapi
Tanggapan atau respon bisa berbentuk:
a. MenerimaRisiko (Acceptance)
b. MenghindariRisiko (Avoidance)
c. MengurangiRisiko (Reduction)
d. MemindahkanRisiko (Transfer)
6. Pengendalianrisiko
Melakukanpenurunanderajatprobabilitas dan konsekuensi yang
adadenganmenggunakanberbagaialternatifmetode, bisadengan transfer
risiko dan lain sebagainya
7. Monitor dan Review
Monitor dan review
terhadaphasilsistemmanajemenrisikountukmengidentifikasiperubahan
yang perludilakukan.
8. Komunikasi dan konsultasi

9
Komunikasi dan konsultasiinidilakukandenganpengambilkeputusan
internal dan eksternal yang tepat, bertujuanuntukmenindaklanjutihasil risk
management yang dilakukan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Peningkatanmutu dan keselamatanpasiensalingberhubungan,
pemberianasuhanpasiensesuaikebutuhan, dokter, perawat, tenagabedah yang
berkompeten, SDM sesuaikompetensi, alatsesuaikebutuhanpasien,
peralatanmendukungpasiensafety dapatmeningkatkanmutupelayanan.
pelayananbermutudiartikansejauh mana realitaspelayanankesehatan yang
diberikansesuaidengankriteria, standarprofesionalmedisterkini, baik yang
telahmemenuhiataumelebihikebutuhan dan

10
keinginanpelanggandengantingkatefisiensi yang optimal
sehinggapetugasmudahuntukberbuatbenar dan
tidakmudahmembuatkesalahanmelaluidukunganteknologi, kerjasamatim,
komunikasi, SDM yang memenuhisyarat, supervisi, standarisasiprosedur dan
lainnya.
Dalam peningkatanmutupelayananuntukmenghindarkandarikesalahan
yang mungkinakanterjadi di pelayananrumahsakit di haruskanseluruh SDM
khususnyatenagamedis dan paramedismembuatrancangan proses
manajamenrisikodalammemberipelayanankesehatankepasienuntukmeminimal
kanadanyakesalahan yang terjadi di proses pelayanankesehatantersebut.
B. Saran
Saran timpenuliskepadapembacayaitutimpenulismengharapkankritik
dan saran yang membangundaripembaca demi
kesempurnaanpembuatanmakalahini.

DAFTAR PUSTAKA

https://kotakpintar.com/manajemen-risiko/#1_Perencanaan_Planning

https://www.scribd.com/document/349593662/makalah-manajemen-resiko

11

Anda mungkin juga menyukai