Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP SISTEM DAN PENDEKATAN SISTEM

DISUSUN OLEH: KELOMPOK IV

1. ANANDA YAYANG PRADESEVA(201211656)


2. DELA ARNELIA(201211760)
3. GUSTA RANDIVA (201211663)
4. PUTRI MELANNI (201211678)
5. RENI LARENZA PUTRI (201211681)
6. ROZAQ PERMANA YUDHA A.H (201211685)
7. SERI FAUZIAH (201211688)
8. SHAQIRA AMANDA (201211690)
9. SILVI RAHMAWATI PUTRI (201211691)
10. SUKMADARA(201211694)
11. SYALSHABILAH KHAIRANI(201211761)
12. VANY AFRIAN (201211740)
13. VINA SOFIANA (201211676)
14. WINDIA OSMIATI (201211755)

KELAS: I.A

Dosen Pembimbing:
Ns. Fitria Alisa, M. Kep

PRODI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU

KESEHATAN MERCUBAKTIJAYA PADANG

TAHUN AJARAN 2020/2021


Kata pengantar

Puji sukur kami panjat kan kehadirat allah SAW.Karna berkat rahmat,
nikmat inayah nya lah kami dapat menyelesai kan makalah yang berjudul
‘’konsep sistem dan pendekatan sistem’’.

Makalah ini di ajukan guna memenuhi tugas yamg dsudah di berikan


ke pada kami. Makalah ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu kami
mengharap kan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
tugas makalah kami.

Semoga makalah ini memberikan banyak informasi bagi pembaca dan


bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Padang, November 2020

Pemakalah

Kelompok IV
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 2
1.3 Tujuan.................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1Pengertian ............................................................................................................. 3
2.2 Komponen Sistem Dalam Keperawatan.............................................................. 4
2.3Penerapan Sistem Dalam Penggunaan Proses Keperawatan................................ .. 6
2.4 Hubungan Sistem Dengan Subsistem dan Suprasistem....................................... .10
2.5 Pengaruh Pada Pelayanan Kesehatan Ditinjau Dari Perspektif Sistem............... ..11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................... ..12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sistem perawatan kesehatan berubah dengan cepat. Perawat jaman
sekarang berhadapan dengan perawatan klien yang mengharapkan asuhan
keperawatan yang berkualitas dan perawatan yang profesionalsebagai
penyedia perawatan kesehatan terdidik dengan baik.
Pelayanan keperawatan mempunyai peranan penting dalam
menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Salah
satu faktor yang mendukung keyakinan diatas adalah kenyataan yang
dapat dilihat di unit pelayanan kesehatan seperti dirumah sakit, dimana
tenaga yang selama 24 jam harus berada disisi pasien adalah tenaga
perawat. Namun, sangat disayangkan bahwa pelayan keperawatan pada
saat ini masih jauh dari apa yang diharapkan. Keadaan inibukan saja
disebabkan oleh terbatasnya jumlah tenaga keperawatan yang kita miliki,
tetapi terutama disebabkan oleh terbatasnya kemampuan profesional yang
dimiliki oleh sebagian besar jenis tenaga ini.
Proses keperawatan merupakan suatu jawaban untuk pemecahan
masalah dalam keperawatan. Karena proses keperawatan merupakan
metode ilmiah yang digunakan secara sistematis dan menggunakan konsep
dan prinsip ilmiah yang digunakan secara sistematisdalam mencapai
diagnosa masalah kesehatan pasien, memutuskan tujuan yang ingin
dicapai, menentukan tindakan dan mengevaluasi mutuserta hasil asuhan
keperawatan.
Pendekatan sistem dapat didefenisikan untuk memandang sesuatu
sebagai suatu sistem yang terdiri dari unsur-unsur, komponen-komponen,
elemen-elemen, atau unit-unit yang saling berhubungan, saling
berinteraksi, saling tergantung dalam mencapai tujuan. Pendekatan
sistemmeliputi cara berpikir tentang fenomena secara keseluruhan, metode
atau teknik dalam memecahkan masalah atau pengambilan keputusan
(kesadaran adanyan masalah karena berbagai faktor).
1.2 RUMUSAN MASALAH
A. Bagaimana gambaran penerapan pendekatan sistem dalam
keperawatan?
B. Bagaimana pemecahan masalah demi pengembangan proses
keperawatan?
C. Bagaimana pelaksanaan proses keperawatan yang sesuai dengan
standar keperawatan?

1.3 TUJUAN
Pada makalah ini mempunyai tujuan yakni :
A. Memberi gambaran bagaimana penerapan pendekatan sistem dalam
keperawatan
B. Memberi pemecahan masalah demi pengembangan proses
keperawatan
C. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan proses keperawatan yang sesuai
standar keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kata sisitem menjadi sangat populer dengan munculnya pendekatan
sistem yang digunakan dalam berbagai bidang ilmu. Sistem secara teknis
berarti seperangkat komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan. Kata sistem berasal dari bahasa latin (syst
dan ema) dan bahasa yunani (sust dan ema) adalah suatu kessatuan yang
terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, energi, atau materi. Istilah ini sering
digunakan untuk mengungkapkan suatu set kesatuan yang berinteraksi,
ketika suatu model matematika sering kali dapat dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item
penggerak. Misalnya, negara yang merupakan suatu kumpulan dari
beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan
sehingga membentuk suatu negara dengan rakyat sebagai penggeraknya.
Kata “sistem” sering digunakan baik dalam percakapan sehari-hari, forum
diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal dan
berbagai bidang. Sehingga memiliki makna yang beragam.
Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah
sekumpulan alat yang memiliki hubungan diantara mereka. Sistem secara
sederhana dapat didefenisikan sebagai satu kesatuan dari berbagai elemen
atau bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dan
berinteraksi untuk mencapai hasil yang diharapkan. Dengan demikian,
keperawatan dapat diartikan sebagai suatu keseluruhan karya insani yang
terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsionaldalam
upaya mencapai tujuan akhir.
2.2 Komponen Sistem Dalam Keperawatan
1. Manusia
Manusia adalah makhluk bio-psikososial yang utuh dan unik yang
mempunyai kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual. Manusia dipandang
secara menyeluruh dan holistik mempunyai siklus kehidupan meliputi
tumbuh kembang, memberi keturunan, memiliki kemampuan untuk
mengatasi perubahan dengan menggunakan berbagai mekanisme yang
dibawa sejak lahir maupun yang didapat bersifat biologis, psikologis
dan sosial.
Manusia selalu mencoba memnuhi kebutuhannya melalui
serangkaian peristiwa yang mencakup belajar, menggali, serta
menggunakan sumber-sumber yang diperlukan berdasarkan potensi
dan keterbaasannya.

2. Lingkungan
Manusia selalu hidup dalam suatu lingkungan tertentu, lingkungan
meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan
merupakan tempat dimana manusia berada, yang selalu mempengaruhi
dan dipengaruhi manusia sepanjang hidupnya.
Setiap ligkungan mempunyai karakteristik tersendiri dan
memberikan dampak yang berbeda pada setiap manusia, dalam
menanggapi dampak lingkungan ini, manusia selalu merespon untuk
melakukan adaptasi agar keseimbangan dirinya tetap terjaga. Adaptasi
dapat bersifat positif, dapat pula negatif (apabila manusia beradaptasi
negatif pada pengaruh lingkungan maka akan menimbulkan masalah).
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem tetapi dapat
mempengaruhi kesehatan. Lingkungan ini dapat berupa kondisi sosial
budaya, lingkungan geografis yang ada di lingkungan masyarakat yang
berada di luar institusi kesehatan.
3. Kesehatan
Sehat merupakan suatu persepsi yang sangat individual, beberapa
definisi tentang sehat adalah sebagai berikut :
a. WHO(1947) : Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik
fisik, mental, sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit atau cacat.
b. Parson(1972) : Sehat adalah kemampuan individu secara optimal
untuk menjalankan peran dan tugasnya secara efektif.
c. Dubois(1978) : Sehat adalah suatu proses yang kreatif individu
secara aktif dan terus menerus beradaptasi denga lingkungannya.
Kesehatan adalah suatu proses yang dinamis, terus menerus
berubah sebagai interaksi antara individu dengan perubahan
lingkungan baik internal maupun eksternal.

4. Keperawatan
Tindakan keperawatan berdasarkan pada kebutuhan manusia,
keperawatan dilaksanakan secara universal terjadi pada semua tingkat
manusia. Tingkah laku dalam keperawatan meliputi rasa simpati,
empati, menghargai orang lain dan tenggang rasa. Keperawatan
menghargai nilai kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut manusia.
Keperawatan membantu klien mengenal dirinya, sebagai makhluk
yang memiliki kebutuhan yang unik.
Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan
kesehatan keperawatan adalah salah satu bentuk “pelayan profesional
sebagai integral dari pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan
biologis, psikologi sosial dan spiritual secara komprehensif ditujukan
kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat maupun sakit,
mencakup siklus hidup manusia”.

2.3 Penerapan Sistem Dalam Penerapan Proses Keperawatan


Penerapan sisem dalam penggunaan proses keperawatan meliputi
beberapa tahapan, yaitu :
1. Tahap Pengkajian
Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan
data dan menganalisanya sehingga dapat diketahui masalah dan
kebutuhan perawatan seorang pasien.
Tujuan pengkajian adalah untuk memberikan suatu gambara yang
terus menerusmengenai kesehatan pasien, yang memungkinkan tim
perawat merencanakan asuhan keperawatan kepada pasien secara
perorangan.

2. Pengumpulan data
Dimulai sejak klien masuk rumah sakit, selama klien dirawat
secara terus menerus serta pengkajian daat dilakukan ulang untuk
menambah dan melengkapi data yang telah ada. Berdasarkan sumber
data, data pengkajian dibedakan atas pengkajian data primer dan data
sekunder.
a) Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari klien
bagaimanapun kondisi klien.
b) Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari selain dari pasien
seperti dari perawat, dokter, ahli gizi, ahli fisotherapy, keluarga
atau kerabat klien, catatan keperawatan serta hasil pemeriksaan
penunjang lainnya.

Secara umum ada beberapa cara pengumpulan data, yaitu :


a) Wawancara, yaitu melalui komiunikasi untuk mendapatkan
respon dari pasien dengan tatap muka.
b) Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan secara visual
atau secara langsung kepada pasien.
c) Konsultasi, yaitu dengan melakukan konsultasi kepada yang
ahli spesialis bagian yang mengalami gangguan.
d) Melalui pemeriksaan seperti inspeksi(melihat), palpasi(meraba),
perkusi(mengetuk), auskultasi serta pemeriksaan fisik lainnya,
seperti pengukuran EKG.
3. Pengelompokan data
Setelah selesai mengumpulkan data maka selanjutnya data-data
terkumpul dikelompokkan. Data dapat dibagi atas data dasar dan data
khusus.
a) Data dasar terdiri atas data fisiologis/biologis, data psikologis, data
sosial, data spiritual dan data tentang tumbuh kembang klien.
b) Data khusus adalah data yang bersifat khusus. Misalnya, laporan
intake dan output cairan selama operasi, hasil pemeriksaan
hematology, pemeriksaan roentgen dan sebagainya.

Selain data diatas, berdasarkan cara pengumpulannya, data dibagi


atas data objektif dan data subjektif.
a) Data objektif, adalah data yang diperoleh perawat berdasarkan
hasil pemeriksaan atau observasi secara langsung.
b) Data subjektif, adalah data yang diperoleh berdasrkan keluhan atau
perkataan klien atau keluarganya.

4. Analisa Data dan Perumusan Diagnosa Keperawatan


Tahapan terakhir dari pengkajian adalah analisa data untuk
menentukan diagnosa keperawatan. Proses keperawatan analisa adalah
menghubungkan data yang diperoleh dengan konsep teori, prinsip
asuhan keperawatan yang relevan dengan kondisi pasien. Analisa data
dilakukan melalui pengasuhan data, pengelompokkan data,
membandingkan data, menentukan ketimpangan/kesenjangan serta
membuat kesimpulan tentang kesenjangan masalah yang ada.

5. Tahap Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan
status/masalah kesehatan aktual atau potensial. Tujuannya adalah
mengidentifikasi :
a) Adanya masalah aktual berdasarkan respon klien terhadap masalah
atau penyakit
b) Faktor-faktor berkontraksi atau penyebab adanya masalah
c) Kemampuan klien mencegah atau menghilangkan masalah.
Diagnosa keperawatan berorientasi kepada kebutuhan dasar
manusia, berdasrkan pada kebutuhan dasar menurut Abraham Maslow,
memperlihatkan respon individu atau klien terhadap penyakit dan
kondisi yang dialaminya.

6. Tahap Perencanaan
Setelah merumuskan diagnosa keperawatan maka perlu dibuat
perencanaan intervensi keperawatan dan aktifitas keperawatan. Tujuan
perencanaan adalah untuk mengurangi, menghilangkan dan mencegah
masalah keperawatan klien.
Tahap perencanaan keperawatan adalah :
a. Proses penentuan prioritas
Dimulai dengan membuat prioritas diagnosa keperawatan,
urutan prioritas keperawatan menunjukkan masalah tersebut
sebagai prioritas untuk dilakukan intervensi keperawatan.
b. Penetapan sasaran dan tujuan
Proses ini dilakukan setelah penetapan umum prioritas
diagnosan keperawatan. Sasaran adalah hasil yang diharapkan
dalam mengurangi atau mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa
keperawatan. Sedangkan tujuan menggambarkan penampilan, hasil
atau perilaku klien yang berhubungan dengan sasaran. Perencanaan
tujuan bermanfaat dalam merancang, mengimplementasikan dan
mengevaluasi asuhan keperawatan kepada klien.

c. Penentuan kriteria evaluasi


Kriteria adalah standar yang dipakai untuk mengevaluasi
penampilan klien. Penentuan kriteria evaluasi adalah bagian akhir
dari perencanaan dimana perawat memutuskan strategi dan
intervensi yang akan dilakukan. Strategi dan tindakan yang
dilakukan diserahkan langsung pada etiologi atau faktor pendukung
dari diagnosa keperawatan.

7. Tahap Implementasi
Merupakan pelaksanaan perencanaan keperawatan oleh perawat
dan klien. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan
implementasi adalah intervensi dilakukan sesuai rencana setelah
dilakukan validasi, penguasaan, keterampilan interpersonal, intelektual,
dan tekhnikal.
Intervensi harus dilakukan dengan cermat dan efisien pada
situasi yang tepat. Keamanan fisik dan psikologi dilindungi dan
didokumentasi keperawatan berupa pencatatan dan pelaporan.
Ada tiga fase implementasi keperawatan, yaitu :
a. Fase persiapan, meliputi pengetahuan tentang rencana, validasi
rencana, pengetahuan dan keterampilan mengimplementasikan
rencana, persiapan klien dan lingkungan.
b. Fase operasional, merupakan puncak implementasi dengan
berorientsi pada tujuan (intervensi, independent, dependen dan
iterdependen)
c. Fase terminasi, merupakan terminasi perawat dengan klien setelah
implementasi dilakukan.

8. Tahap Evaluasi
Hal yang dievaluasi adalah keakuratan, kelengkapan dan kualitas
data, teratasi atau tidaknya maslah klien, serta pencapaian tujuan
secara tepat pada praktek keperawatan akan memberi keuntungan pada
klien dan perawat.
9. Tahap Dokumentasi
Dokumentasi proses keperawatan merupakan metode pencatatan
proses keperawatan yang tepat untuk pengambilan keputusan yang
sistematik. Dokumentasi proses keperawatan mencakup pengkajian,
dokumentasi masalah, perencanaan, tindakan.

2.4 Hubungan Sistem Dengan Subsistem Dan Supra Sistem


Dalam sistem terdapat input(masukan), proses, output, dan umpan
balik. Pendekatan sistem merupakan suatu cara yang memandang
keperawatan secara menyeluruh dan sistematik, tidak parsial atau
fragmentis. Keperawatan seabagai suatu sistem merupakan satu kesatuan
yang utuh dengan bagian-bagiannya yang berinteraksi satu sama lain.
Keperawatan dapat diartikan sebagai keseluruhan karya insani yang
terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dalam
usaha mencapai tujuan akhir.
Keperawatan dapat digambarkan sebagai kesatuan dari subsistem
dan membentk satu sistem yang utuh. Sistem pendidikan ini memperoleh
inputb dari suprasistem(masyarakat atau lingkungan) dan memberikan
output bagi suprasistem tersebut. Subsistem yang membentuk sistem
keperawatan adalah tujuan, klien, manajemen, struktur dan jadwal waktu,
asuhan keperawatan, tenaga perawat dan tim kesehatan lain, teknologi,
fasilitas, kendali, mutu, penelitian serta biaya keperawatan.
Interaksi fungsional antara subsistem keperawatan disebut sebagai
proses keperawatan, proses keperawatan dapat terjadi dimana saja, tidak
terbatas lingkungan rumah sakit dan pusat kesehatan lainnya. Melalui
proses keperawatan diperoleh hasil keperawatan, hasil keperawatan adalah
asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada klien berdasarkan tujuan
keperawatan yang telah ditetapkan. Tujuan keperawatan masing-masing
tingkatan perawatan ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan bermuara pada
tujuan kesehatan nasional.
Beberapa penerapan sistem keperawatan, anatara lain :
a. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pelayanan keperawatan
b. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pendidikan keperawatan
c. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pengembangan profesi
keperawatan
d. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
secara umum

2.5 Pengaruh Pada Pelayanan Kesehatan Ditinjau dari Persprektif Sistem

1. Internal
a. Bagi profesi dengan pendekatan sistem dan proses keperawatan,
perawat dapat mempertanggung jawabkan tugasnya sesuai dengan
standar. Jadi, akhirnya dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan
profesi keperawatan secara keseluruhan.
b. Bagi perawat akan meningkatkan kepuasan dalam bekerja dan
meningkatkan kecintaan pada profesi.
c. Kemampuan memanfaatkan hasil atau keluaran dari pendidikan.
d. Kemampuan dalam pengadaan dan pengembangan sumber daya
pendidikan.
2. Eksternal
a. Bagi klien dapat memfasilitasi keterlibatan klien dan keluarga dalam
perawatan disetiap tahapan proses keperawatan
b. Tekanan dan tuntutan masyarakat
c. Perkembangan global keperawatan profesional
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah
sekumoulan alat yang memiliki hubungan diantara mereka. Sistem secara
sederhana dapat didefenisikan sebagai sesuatu kesatuan dari berbagai
elemen atau bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dan
berinteraksi secara dinamis untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Dengan demikian keperawatan, dapat diartikan sebagai satu keseluruhan
karya insani yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai
hubungan fungsional dalam upaya mencapai tujuan akhir.
Komponen sistem dalam keperawatan meliputu manusia, lingkungan,
kesehatan, keperawatan. Manusia adalah amkhluk bio-psikososial yang
utuh dan unik yang mempunyai kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual.
Manusia selalu hidup dalam suatu lingkungan tertentu meliputi lingkungan
fisik dan lingkungan sosial.
Dalam sistem terdapat input, proses, output, dan umpan balik.
Pendekatan sistem merupakan suatu cara yeng memandang keperawatan
secara menyeluruh dan sistematik, tidak parsial dan fragmentis.
Beberapa penerapan sistem keperawatan :
1. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pelayanan keperawatan
2. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pendidikan kesehatan
3. Penerapam sistem dalam penyelenggaraan pengembangan profesi
keperawatan
4. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara
umum
DAFTAR PUSTAKA

Aziz, A. Halimul Hidayat, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Catatan


Ketiga- Jakarta ; Salemba Medika, 2008
Gaffa, JL, 1999 ; 2. Pengantar keperawatan profesional
Haryanto, 2007, Konsep dasar keperawatan dengan penataan konsep Jakarta ;
Salemba Medika
Kusnanto, S.Kep, M.Kes, 2010. Materi seminar Nanda NIC NOC dalam
kurikulum pendidikan ners
Ns. Roymond H. Simmamora, M.Kep, 2009. Buku ajar pedidikan dalam
keperawatan, Jakarta : EGC
Kusnanto, S.Kep, M.Kes, 2004. Pengantar profesan praktikkeperawatan
profesional. Jakarta ; EGC

Anda mungkin juga menyukai