KELAS: I.A
Dosen Pembimbing:
Ns. Fitria Alisa, M. Kep
Puji sukur kami panjat kan kehadirat allah SAW.Karna berkat rahmat,
nikmat inayah nya lah kami dapat menyelesai kan makalah yang berjudul
‘’konsep sistem dan pendekatan sistem’’.
Pemakalah
Kelompok IV
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1Pengertian ............................................................................................................. 3
2.2 Komponen Sistem Dalam Keperawatan.............................................................. 4
2.3Penerapan Sistem Dalam Penggunaan Proses Keperawatan................................ .. 6
2.4 Hubungan Sistem Dengan Subsistem dan Suprasistem....................................... .10
2.5 Pengaruh Pada Pelayanan Kesehatan Ditinjau Dari Perspektif Sistem............... ..11
A. Kesimpulan.................................................................................................... ..12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Pada makalah ini mempunyai tujuan yakni :
A. Memberi gambaran bagaimana penerapan pendekatan sistem dalam
keperawatan
B. Memberi pemecahan masalah demi pengembangan proses
keperawatan
C. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan proses keperawatan yang sesuai
standar keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kata sisitem menjadi sangat populer dengan munculnya pendekatan
sistem yang digunakan dalam berbagai bidang ilmu. Sistem secara teknis
berarti seperangkat komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan. Kata sistem berasal dari bahasa latin (syst
dan ema) dan bahasa yunani (sust dan ema) adalah suatu kessatuan yang
terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, energi, atau materi. Istilah ini sering
digunakan untuk mengungkapkan suatu set kesatuan yang berinteraksi,
ketika suatu model matematika sering kali dapat dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item
penggerak. Misalnya, negara yang merupakan suatu kumpulan dari
beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan
sehingga membentuk suatu negara dengan rakyat sebagai penggeraknya.
Kata “sistem” sering digunakan baik dalam percakapan sehari-hari, forum
diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal dan
berbagai bidang. Sehingga memiliki makna yang beragam.
Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah
sekumpulan alat yang memiliki hubungan diantara mereka. Sistem secara
sederhana dapat didefenisikan sebagai satu kesatuan dari berbagai elemen
atau bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dan
berinteraksi untuk mencapai hasil yang diharapkan. Dengan demikian,
keperawatan dapat diartikan sebagai suatu keseluruhan karya insani yang
terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsionaldalam
upaya mencapai tujuan akhir.
2.2 Komponen Sistem Dalam Keperawatan
1. Manusia
Manusia adalah makhluk bio-psikososial yang utuh dan unik yang
mempunyai kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual. Manusia dipandang
secara menyeluruh dan holistik mempunyai siklus kehidupan meliputi
tumbuh kembang, memberi keturunan, memiliki kemampuan untuk
mengatasi perubahan dengan menggunakan berbagai mekanisme yang
dibawa sejak lahir maupun yang didapat bersifat biologis, psikologis
dan sosial.
Manusia selalu mencoba memnuhi kebutuhannya melalui
serangkaian peristiwa yang mencakup belajar, menggali, serta
menggunakan sumber-sumber yang diperlukan berdasarkan potensi
dan keterbaasannya.
2. Lingkungan
Manusia selalu hidup dalam suatu lingkungan tertentu, lingkungan
meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan
merupakan tempat dimana manusia berada, yang selalu mempengaruhi
dan dipengaruhi manusia sepanjang hidupnya.
Setiap ligkungan mempunyai karakteristik tersendiri dan
memberikan dampak yang berbeda pada setiap manusia, dalam
menanggapi dampak lingkungan ini, manusia selalu merespon untuk
melakukan adaptasi agar keseimbangan dirinya tetap terjaga. Adaptasi
dapat bersifat positif, dapat pula negatif (apabila manusia beradaptasi
negatif pada pengaruh lingkungan maka akan menimbulkan masalah).
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem tetapi dapat
mempengaruhi kesehatan. Lingkungan ini dapat berupa kondisi sosial
budaya, lingkungan geografis yang ada di lingkungan masyarakat yang
berada di luar institusi kesehatan.
3. Kesehatan
Sehat merupakan suatu persepsi yang sangat individual, beberapa
definisi tentang sehat adalah sebagai berikut :
a. WHO(1947) : Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik
fisik, mental, sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit atau cacat.
b. Parson(1972) : Sehat adalah kemampuan individu secara optimal
untuk menjalankan peran dan tugasnya secara efektif.
c. Dubois(1978) : Sehat adalah suatu proses yang kreatif individu
secara aktif dan terus menerus beradaptasi denga lingkungannya.
Kesehatan adalah suatu proses yang dinamis, terus menerus
berubah sebagai interaksi antara individu dengan perubahan
lingkungan baik internal maupun eksternal.
4. Keperawatan
Tindakan keperawatan berdasarkan pada kebutuhan manusia,
keperawatan dilaksanakan secara universal terjadi pada semua tingkat
manusia. Tingkah laku dalam keperawatan meliputi rasa simpati,
empati, menghargai orang lain dan tenggang rasa. Keperawatan
menghargai nilai kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut manusia.
Keperawatan membantu klien mengenal dirinya, sebagai makhluk
yang memiliki kebutuhan yang unik.
Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan
kesehatan keperawatan adalah salah satu bentuk “pelayan profesional
sebagai integral dari pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan
biologis, psikologi sosial dan spiritual secara komprehensif ditujukan
kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat maupun sakit,
mencakup siklus hidup manusia”.
2. Pengumpulan data
Dimulai sejak klien masuk rumah sakit, selama klien dirawat
secara terus menerus serta pengkajian daat dilakukan ulang untuk
menambah dan melengkapi data yang telah ada. Berdasarkan sumber
data, data pengkajian dibedakan atas pengkajian data primer dan data
sekunder.
a) Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari klien
bagaimanapun kondisi klien.
b) Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari selain dari pasien
seperti dari perawat, dokter, ahli gizi, ahli fisotherapy, keluarga
atau kerabat klien, catatan keperawatan serta hasil pemeriksaan
penunjang lainnya.
5. Tahap Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan
status/masalah kesehatan aktual atau potensial. Tujuannya adalah
mengidentifikasi :
a) Adanya masalah aktual berdasarkan respon klien terhadap masalah
atau penyakit
b) Faktor-faktor berkontraksi atau penyebab adanya masalah
c) Kemampuan klien mencegah atau menghilangkan masalah.
Diagnosa keperawatan berorientasi kepada kebutuhan dasar
manusia, berdasrkan pada kebutuhan dasar menurut Abraham Maslow,
memperlihatkan respon individu atau klien terhadap penyakit dan
kondisi yang dialaminya.
6. Tahap Perencanaan
Setelah merumuskan diagnosa keperawatan maka perlu dibuat
perencanaan intervensi keperawatan dan aktifitas keperawatan. Tujuan
perencanaan adalah untuk mengurangi, menghilangkan dan mencegah
masalah keperawatan klien.
Tahap perencanaan keperawatan adalah :
a. Proses penentuan prioritas
Dimulai dengan membuat prioritas diagnosa keperawatan,
urutan prioritas keperawatan menunjukkan masalah tersebut
sebagai prioritas untuk dilakukan intervensi keperawatan.
b. Penetapan sasaran dan tujuan
Proses ini dilakukan setelah penetapan umum prioritas
diagnosan keperawatan. Sasaran adalah hasil yang diharapkan
dalam mengurangi atau mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa
keperawatan. Sedangkan tujuan menggambarkan penampilan, hasil
atau perilaku klien yang berhubungan dengan sasaran. Perencanaan
tujuan bermanfaat dalam merancang, mengimplementasikan dan
mengevaluasi asuhan keperawatan kepada klien.
7. Tahap Implementasi
Merupakan pelaksanaan perencanaan keperawatan oleh perawat
dan klien. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan
implementasi adalah intervensi dilakukan sesuai rencana setelah
dilakukan validasi, penguasaan, keterampilan interpersonal, intelektual,
dan tekhnikal.
Intervensi harus dilakukan dengan cermat dan efisien pada
situasi yang tepat. Keamanan fisik dan psikologi dilindungi dan
didokumentasi keperawatan berupa pencatatan dan pelaporan.
Ada tiga fase implementasi keperawatan, yaitu :
a. Fase persiapan, meliputi pengetahuan tentang rencana, validasi
rencana, pengetahuan dan keterampilan mengimplementasikan
rencana, persiapan klien dan lingkungan.
b. Fase operasional, merupakan puncak implementasi dengan
berorientsi pada tujuan (intervensi, independent, dependen dan
iterdependen)
c. Fase terminasi, merupakan terminasi perawat dengan klien setelah
implementasi dilakukan.
8. Tahap Evaluasi
Hal yang dievaluasi adalah keakuratan, kelengkapan dan kualitas
data, teratasi atau tidaknya maslah klien, serta pencapaian tujuan
secara tepat pada praktek keperawatan akan memberi keuntungan pada
klien dan perawat.
9. Tahap Dokumentasi
Dokumentasi proses keperawatan merupakan metode pencatatan
proses keperawatan yang tepat untuk pengambilan keputusan yang
sistematik. Dokumentasi proses keperawatan mencakup pengkajian,
dokumentasi masalah, perencanaan, tindakan.
1. Internal
a. Bagi profesi dengan pendekatan sistem dan proses keperawatan,
perawat dapat mempertanggung jawabkan tugasnya sesuai dengan
standar. Jadi, akhirnya dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan
profesi keperawatan secara keseluruhan.
b. Bagi perawat akan meningkatkan kepuasan dalam bekerja dan
meningkatkan kecintaan pada profesi.
c. Kemampuan memanfaatkan hasil atau keluaran dari pendidikan.
d. Kemampuan dalam pengadaan dan pengembangan sumber daya
pendidikan.
2. Eksternal
a. Bagi klien dapat memfasilitasi keterlibatan klien dan keluarga dalam
perawatan disetiap tahapan proses keperawatan
b. Tekanan dan tuntutan masyarakat
c. Perkembangan global keperawatan profesional
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah
sekumoulan alat yang memiliki hubungan diantara mereka. Sistem secara
sederhana dapat didefenisikan sebagai sesuatu kesatuan dari berbagai
elemen atau bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dan
berinteraksi secara dinamis untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Dengan demikian keperawatan, dapat diartikan sebagai satu keseluruhan
karya insani yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai
hubungan fungsional dalam upaya mencapai tujuan akhir.
Komponen sistem dalam keperawatan meliputu manusia, lingkungan,
kesehatan, keperawatan. Manusia adalah amkhluk bio-psikososial yang
utuh dan unik yang mempunyai kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual.
Manusia selalu hidup dalam suatu lingkungan tertentu meliputi lingkungan
fisik dan lingkungan sosial.
Dalam sistem terdapat input, proses, output, dan umpan balik.
Pendekatan sistem merupakan suatu cara yeng memandang keperawatan
secara menyeluruh dan sistematik, tidak parsial dan fragmentis.
Beberapa penerapan sistem keperawatan :
1. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pelayanan keperawatan
2. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pendidikan kesehatan
3. Penerapam sistem dalam penyelenggaraan pengembangan profesi
keperawatan
4. Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara
umum
DAFTAR PUSTAKA