TEORI AKUNTANSI
SAK ETAP
1
GALUH TIARAMURTI - NPM 19062020002
2
RATNA ACHJUNINGRUM – NPM 19062020004
ETAP adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan dan menerbitkan
laporan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal.
Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika diizinkan
oleh otoritas berwenang, contoh : BPR
a. PSAK yang mengadopsi IFRS terlalu kompleks untuk diterapkan oleh perusahaan kecil
menengah di Indonesia.
b. Pada awalnya SAK ETAP mengikuti IFRS for SME yang dikeluarkan oleh IASB.
Namun IFRS for SMEs masih terlalu kompleks untuk ukuran perusahaan menengah di
Indonesia, sehingga SAK ETAP berbeda cukup signifikan dengan IFRS for SMEs.
1
b. Tidak terdapat pengakuan dan pengukuran yang berbeda dengan Full IFRS, kecuali:
borrowing cost dibebankan langsung dan tidak dikapitalisasi serta terdapat pengaturan
mengenai ekuitas
c. Target dari IFRS for SMEs adalah perusahaan menengah ke atas, termasuk entitas anak
dari perusahaan terbuka.
4. Keunggulan dan kelemahan Alternatif antara SAK internasional dan SAK nasional
Standar Akuntansi Internasional Standar Akuntansi Nasional
PRO 1. Persyaratan akuntansi lebih sederhana jika 1. Membutuhkan biaya, waktu dan sumber
dibandingkan dengan full IFRS atau SAK daya yang lebih banyak dibandingkan
Umum. dengan mengadopsi standar internasional.
2. Pengakuan di dunia internasional karena 2. Jika menggunakan acuan SAK efektif per 1
IFRS for SMEs merupakan standar Januari 2012 maka akan lebih dekat dengan
akuntansi yang diterbitkan oleh IASB. IFRS sehingga memudahkan pengguna
3. Biaya, waktu, dan sumber daya yang untuk melakukan konvergensi.
dikeluarkan akan lebih sedikit 3. Revisi yang dihasilkan akan mengakomodir
dibandingkan dengan membuat revisi seluruh kebutuhan entitas tanpa
ETAP sendiri akuntabilitas publik signifikan.
4. Semakin mendekati pengaturan dan prinsip
dalam IFRS Standards, walapun beberapa
pengaturan lebih disederhanakan.
KONTRA 1. Persyaratan akuntansi mungkin lebih 1. IFRS Standards per 2009 yang merupakan
kompleks dari SAK ETAP sebelumnya acuan SAK efektif per 1 Januari 2012 tidak
karena telah mengakomodir dikhususkan untuk entitas tanpa
mendemenamendemen yang diterbitkan akuntabilitas publik signifikan, tetapi tujuan
IASB utamanya adalah untuk entitas yang
2. Akan direviu setiap tiga tahun sekali memiliki akuntabilitas publik signifikan.
3. Harus mengikuti pengaturan yang 2. Persyaratan pengungkapan yang lebih rinci.
diterbitkan oleh IASB.
Conseptual Framework
No SAK Umum SAK ETAP
1 Tujuan Laporan Keuangan Sama
2 Karakteristik kualitatif laporan keuangan Sama
2
2 Tanggung jawab atas laporan keuangan Tidak ada
Instrumen Keuangan
No SAK Umum SAK ETAP
1 Ruang lingkup: aset dan kewajiban keuangan. Ruang lingkup: investasi pada efek tertentu
2 Diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba Klasifikasi trading, held to maturity, dan
rugi, dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, available for sale.
dan pinjaman yang diberikan.
3
3 Hedging dan derivatif.
Sewa
No SAK Umum SAK ETAP
1 Klasifikasi sewa: substansi Klasifikasi sewa: substansi transaksi dan bukan
transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya pada bentuk kotraknya(pengalihan aset, opsi beli,
min 75% umur ekonomis, min 90% nilai wajar,
dan aset bersifat khusus)
4 Klasifikasi berifat principle based Klasifikasi sewa; kombinasi IFRS for SMEs dan
SFAS 13 (rule based)
4
Biaya Pinjaman dan Penurunan Nilai
No SAK Umum SAK ETAP
1 Biaya pinjaman dikapitalisasi Biaya pinjaman dibebankan
2 Penurunan nilai Penurunan nilai
•Pengaturan lebih spesifik untuk Goodwill dan aset Melingkupi semua aset kecuali aset yang muncul
tidak berwujud dengan umur manfaat tidak dari imbalan kerja
terbatas
•Unit penghasil kas
3 Sama
•Indikasi penurunan nilai bila nilai tercatat lebih tinggi
dari nilai wajar dikurangi biaya menjual
4 Sama
•Pemulihan penurunan nilai dijinkan
Imbalan Kerja
No SAK Umum SAK ETAP
1 Imbalan kerja jangka pendek sama
2 Imbalan pasca kerja Imbalan pasca kerja, perhitungan lebih sederhana
Pajak
No SAK Umum SAK ETAP
1 Konsep pajak tangguhan (deferred tax concept) Konsep pajak terutang (tax liability concept)