Tingkat kedua :
• Karakteristik Kualitatif
IASB mengidentifikasi karakteristik kualitatif
informasi akuntansi yang membedakan informasi yang lebih baik
(lebih berguna) dari
informasi inferior(kurang berguna) untuk tujuanpengambilan
keputusan.
• KualitasDasar–Relevansi
Relevansi adalah salah satu dari dua kualitas dasar yang
membuat informasi akuntansi.berguna untuk pengambilan
keputusan.
Tingkat kedua:
Asumsi-asumsi dasar :
• Entitas Ekonomi : perusahaan menjalankan aktivitas terpisah dari pemilik dan
perusahaan lain.
• Kelangsungan Usaha : perusahaan akan beroperasi dalam jangka panjang
untuk memenuhi tujuan dan komitmennya.
• Unit moneter : Seluruh kegiatan diukur dalam bentuk uang
• Periodisasi : perusahaan dapat membagi aktivitas ekonomi ke dalam periode
waktu yang lebih pendek.
• Berdasarkan akrual (waktu) : transaksi-transaksi dicatat pada periode
terjadinya transaksi tersebut.
Tingkat ketiga :
Pengukuran
• Kos diukur dari pengorbanan ekonomis yang bisa dihitung dengan uang.
• Nilai wajar adalah nilai dimana sebuah aset dapat diukur, atau sebuah
instrumen ekuitas yang dapat ditukar menjadi dana, tidak ada keterpaksaan
dari pihak-pihak yang bertransaksi (harga kesepakatan kedua belah pihak)
• IASB memperbolehkan perusahaan memilih untuk menggunakan nilai wajar
sebagai
Pengakuan pendapatan
• Pendapatan diakui ketika memungkinkan menaikkan nilai manfaat ekonomi
bagi perusahaan dan jumlahnya bisa diperkirakan.
Pengakuan beban
• Beban diakui dalam laporan laba-rugi kalau penurunan manfaat ekonomi
masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset/kenaikan kewajiban
telah terjadi dan dapat di ukur dengan andal
Tingkat ketiga :
Prinsip-prinsip
Full Disclosure: menyediakan informasi yang dapat mempengaruhi pembuatan keputusan dari
pemakaian laporan keuangan.
Terdiri dari:
1. Laporan Keuangan
2. Catatan-catatan untuk laporam keuangan
3. Informasi pendukung
Tingkat ketiga: keterbatasan