Anda di halaman 1dari 13

A Conceptual Framework for Financial

Accounting and Reporting

DISUSUN OLEH :
• Prina Putri Aulia (2014190043)
• Melisa (2014190058)
• G. Alwindra Wardhana (2014190041)
PERAN KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka konseptual adalah seperangkat ide atau prinsip yang digunakan sebagai
panduan untuk merencanakan atau memutuskan sesuatu di area tertentu. Kerangka konseptual
adalah teori normatif yang menetapkan prinsip-prinsip dasar yang harus diikuti dalam penyusunan
laporan keuangan. Prinsip-prinsip dalam kerangka konseptual adalah konsep umum. Kerangka
konseptual dirancang untuk memberikan panduan dan berlaku untuk berbagai keputusan yang
berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan. Standar akuntansi memberikan persyaratan
khusus untuk area pelaporan keuangan tertentu. IASB menggambarkan kerangka konseptual
sebagai alat praktis yang:
1. Membantu dewan untuk mengembangkan Standar IFRS yang didasarkan pada konsep
yang konsisten.
2. Membantu penyusun untuk mengembangkan kebijakan akuntansi yang konsisten ketika tidak
ada Standar IFRS yang berlaku untuk transaksi atau peristiwa tertentu, atau ketika
suatu standar mengizinkan pilihan kebijakan akuntansi.
3. Membantu orang lain untuk memahami dan menafsirkan standar.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TERKINI KERANGKA
KONSEPTUAL

Kerangka Konseptual dikeluarkan oleh IASB tahun 2010 sebagai hasil revisi
dari proyek bersama antara IASB dan Financial Accounting Standards Board
(FASB) dari tahun 2004. Kerangka Konseptual ini berisi bagian dari Kerangka
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (dikenal sebagai 'Kerangka') yang
awalnya dikeluarkan oleh IASC (sebelum IASB) pada tahun 1989. Proyek kerangka
konseptual dimulai kembali oleh IASB dan direvisi dengan harapan akan selesai
pada tahun 2017.
MANFAAT-MANFAAT KERANGKA KONSEPTUAL

Terdapat tiga manfaat potensial dari kerangka konseptual dalam akuntansi, yaitu sebagai
berikut.
• Teknis: untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan dengan memberikan panduan
kepada pembuat standar dan untuk pengguna dan penyusun
• Politik: untuk mengurangi campur tangan politik dalam penetapan persyaratan
akuntansi
• Profesional: untuk memberikan klaim atas kumpulan pengetahuan untuk memastikan
status profesional 'akuntan' dipertahankan.
Kerangka Konseptual Untuk
Pelaporan Keuangan

Tingkat Pertama
Tujuan-tujuan pelaporan
keuangan

Karakteristik Kualitatif Unsur-unsur Laporan Tingkat kedua


Informasi akuntansi Keuangan

Konsep-konsep pengukuran dan pengakuan


Tingkat Ketiga

Asumsi-asumsi Prinsip-prinsip Kendala-kendala


Tingkat Pertama : Tujuan-tujuan Dasar

1. Berguna bagi para pengambil keputusan investasi dan kredit yang mempunyai cukup pengertian
dalam kegiatan bisnis dan ekonomi
2. Membantu investor dan kreditur saat ini dan yang potensial serta pemakai-pemakai lain dalam
menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian dalam arus kas.
3. Mengenai sumber daya ekonomi, klaim terhadapnya, dan perubahan-perubahannya.

Tingkat Kedua : Konsep-konsep Dasar


1. Dapat dipahami dalam proses pengambilan keputusan
2. Kualitas primer : memiliki Relevansi dan keandalan
3. Kualitas sekunder : memiliki keterbandingan dan konsistensi.
Hierarki Kualitas Informasi
Unsur-unsur Laporan Keuangan

1. Harta
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Investasi Pemilik
5. Pembagian kepada pemilik
6. Laba komprehensif
7. Pendapatam
8. Beban
9. Keuntungan
10. Kerugian
Asumsi-Asumsi Dasar Akuntansi
a. Kesatuan ekonomi
adalah aktivitas ekonomi dapat dianggap sebagai pertanggungjawaban tersendiri

b. Asumsi perusahaan berjalan


asumsi bahwa perusahaan akan berumur panjang
c. Asumsi unit moneter
adalah transaksi yang akan dilaporkan dalam catatan ankuntansi dan dinyatakan dalam satuan mata
uang (unit moneter)

d. Asumsi perioditas
adalah dengan menilai perusahaan pada saat
perusahaan mengalami likuidasi,
asumsi periodisitas menyatakan bahwa aktivitas- aktivitas
ekonomis dari suatu perusahaan dapat dibagi menjadi periode waktu
buatan
Prinsip-Prinsip Dasar Akuntansi
a. Prinsip biaya historis
b. Prinsip pengakuan pendapatan
c. Prinsip pencocokan
d. Prinsip pengungkapan penuh

MENERAPKAN KERANGKA KONSEPTUAL


Meskipun persyaratan dalam standar akuntansi tidak mengutamakan konsep dalam
kerangka konseptual, penerapan konsep dalam kerangka konseptual diperlukan untuk:
1. Akun untuk transaksi dan peristiwa di mana tidak ada standar akuntansi khusus.
2. Melakukan penilaian profesional.
3. Memahami persyaratan akuntansi.
Penerapan konsep yang efektif dalam kerangka konseptual membutuhkan pendekatan yang
sistematis.
Kendala-Kendala
● Hungan Kos Manfaat & Kos Benefit Relationship
Batasan ini berkaitan dengan gagasan bahwa manfaat informasi akuntansi harus lebih besar
dibandingkan dengan kos untuk menyiapkan informasi tersebut. Kesulitan yang timbul dalam hal
ini adalah baik kos,khususnya manfaat tidak selalu merupakan kejadian atau dapat diukur.

●  Materialitas (Materiality)
Suatu item dikatakan material, apabila item tersebut dicantumkan atau dihilangkan akan
mempengaruhi atau mengubah pertimbangan seseorang secara wajar. Sebaliknya suatu item dikatakan
tidak wajar, apabila item tersebut dicantumkan atau pun dihilangkan tidak akan memepengaruhi
pertimbangan atau keputusan seseorang.Sesuatu yang dicantumkan dala statemen keuangan harus
membuat suatu perbedaan, dan biasanya memiliki ukuran relatif besar dan penting.
Kendala-Kendala
● Praktik-praktik dalam lndustri
Pertimbangan praktik kadangkala membutuhkan pemahaman terhadap sifat khas (sesuatu yang
menjadi kebiasaan) suatu industri atau bisnis. Sebagai ilustrasi, gedung dan tanah bagi sebagian perusahaan dilaporkan
sebagai aktiva tetap,dan bagi perusahaan real-estate gedung dilaporkan sebagai sediaan gedung atau tanah. olehkarena
itu penyajian secara wajar informasi posisi keuangan dan basil operasi untuk industri tertentu, membutuhkan
pemahaman terhadap kebiasaan dari teori akuntansi dasar.

● Konservatisme
Batasan ini diterapkan dalam kondisi keragu-raguan. Jika terdapat keraguan tentang perlakuan akuntansi yang akan
diterapkan, maka akuntan harus memilih solusi paling akhir, misalnya dalam hal melaporkan aktiva atau laba lebih besar.
Akan tetapi harus diingat bahwa batasan ini hanya digunakan, apabila konsep yang lain tidak dapat memberikan jalan
keluar atau pemecahan terhadap permasalahan tertentu,
dengan perkataan lain hanya digunakan sebagai altematif terakhir, yaitu terdapat keraguan terhadap perlakuan yang
disediakan oleh konsep yang lain (when doubt exist).
Terima Kasih...

Anda mungkin juga menyukai