Oleh :
UNIVERSITAS UDAYANA
JUDUL…………………………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………. ii
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………… 1
ii
PEMBAHASAN
Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil dan menengah dapat menyusun
laporan keuangannya sendiri dan dapat diausit untuk mendapatkan opini audit.Informasi
keuangan yang sederhana tetapi memberikan informasi yang andal.SAK ETAP disusun
dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi sesuai dengan kondisi Indonesia.
2. Entitas signifikan
Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika:
a) Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan pernyataan
pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di
pasar modal; atau
b) Entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar
masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang adan atau pedagang efek, dana pensiun,
reksa dana dan bank investasi.
c) Harus menggunakan PSAK – IFRS based
d) Namun, dapat menggunakan SAK ETAP jika ada regulasi yang mengijinkan penggunaan
SAK ETAP.
1
3. Alasan SAK ETAP Harus Diterapkan
PSAK – IFRS based sulit diterapkan bagi perusahaan menengah kecil mengingat penentuan
fair value memerlukan biaya yang tidak murah. PSAK – IFRS rumit dalam implementasinya
seperti kasus PSAK 50 dan PSAK 55 meskipun sudah disahkan tahun 2006 namun
implementasinya tertunda bahkan 2010 sudah keluar PSAK 50 (revisi). PSAK – IFRS
menggunakan principle based sehingga membutuhkan banyak professional judgement. PSAK
– IFRS perlu dokumentasi dan IT yang kuat .SAK ETAP sebagai solusi utk SME (ETAP).
SAK ETAP diterbitkan tahun 2009 berlaku efektif 1 Januari 2011 dan dapat diterapkan lebih
awal yaitu 1 Januari 2010. Diterapkan secara retrospektif, jika tidak praktis diperkenankan
prospektif. Diberlakukan Prospektif dengan cara:
a) Mengakui semua aset dan kewajiban sesuai SAK ETAP
b) Tidak mengakui aset dan kewajiban jika tidak diijinkan oleh SAK ETAP
c) Mereklasifikasi pos-pos yang sebelumnya menggunakan PSAK lama menjadi pos-pos
sesuai SAK ETAP
d) Menerapkan pengukuran aset dan kewajiban yang diakui sesuai SAK ETAP
e) ETAP dapat memilih tetap menggunakan PSAK – IFRS atau menggunakan SAK ETAP
f) Seluruh entitas sampai dengan 31 Desember 2009 menggunakan satu PSAK yaitu PSAK
yang berlaku per 31 Desember 2009
g) ETAP yang tetap memilih menggunakan PSAK – IFRS tidak boleh dikemudian hari
berubah menggunakan SAK ETAP
h) Entitas dengan akuntabilitas publik yang kemudian telah memenuhi persyaratan sebagai
ETAP dapat menggunakan SAK ETAP
i) ETAP yang kemudian berubah menjadi bukan ETAP maka harus menggunakan PSAK –
IFRS dan tidak boleh lagi menggunakan SAK ETAP.
2
c. Posisi keuangan: asset, kewajiban, ekuitas
d. Kinerja keuangan: pendapatan dan beban
e. Pengakuan dan pengukuan unsur-unsur laporan keuangan
f. Dasar akrual
g. Saling hapus tidak diperkenankan.
4. Prinsip Pengakuan
Aset diakui sebagai manfaat ekonomi dikemudian hari yang mengalir ke entitas dan nilainya
dapat diukur secara andal. Kewajiban diakui jika entitas menstransfer sumberdaya dikemudian
hari akibat peristiwa masa alu dan nilainya dapat diukur dengan andal. Pengakuan penghasilan
dan beban sebagai akibat langsung pengakuan asset dan kewajiban. Kebijakan akuntansi
adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan, dan praktik tertentu yang diterapkan oleh suatu entitas
dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangannya.
SAK ETAP adalah bentuk mini dari SAK IFRS dengan (1) terdapat pengurangan opsi dan
pengungkapan; (2) tidak terdapat pengakuan dan pengukuran yang berbeda; (3) targetnya
adalah perusahaan menengah ke atas, termasuk anak dari perusahaan terbuka. IFRS for SMEs,
merupakan bentuk mini dariFull IFRS.
Pada SAK ETAP terdapat pengurangan opsi dan pengungkapan.Tidak terdapat pengakuan dan
pengukuran yang berbeda dengan Full IFRS, kecuali borrowing cost dibebankan langsung dan
tidak dikapitalisasi, dan terdapat pengaturan mengenai ekuitas. Target dari IFRS for SMEs
adalah perusahaan menengah ke atas, termasuk entitas anak dari perusahaan terbuka.
3
5. Rangkuman Perbedaan SAK ETAP dengan SAK Besar (IFRS)
a. SAK ETAP sebagian besar sama dengan SAK 2004
Semangat sama dan disclosure. Untuk entitas yanfg tidak berakuntabilitas public (tidak
listing.)Untuk tujuan umum pelaporan keuangan bagi pengguna eksternal.
b. Konsep dan Prinsip Pervasif
Conceptual frame work sama. Biaya historis dan nilai wajar (LOCOM). Konsep dasar
penyusunan dan pelaporan keuangan terdiri dari Tujuan Laporan Keuangan, Karakteristik
kualitatif Laporan Keuangan, Unsur-Unsur Laporan Keuangan, dan Konsep Pengakuan
dan pengukuran unsur-unsur laporan keuangan. Pengukuran unsur Laporan Keuangan
dengan biaya historis dan nilai wajar. Konsep dasar: penyajian yang wajar, kepatuhan
terhadap SAK ETAP, Kelangsungan Usaha, frekuensi pelaporan, konsistensi penyajian,
informasi komparatif, materialitas dan agregasi, laporan keuangan lengkap.
4
DAFTAR PUSTAKA