Sistem biaya Madison menetapkan biaya tidak langsung pabrik untuk produk-
produk pada dasar biaya tenaga kerja langsung setiap produk. Tingkat overhead
sistem biaya saat ini adalah 240% dari biaya tenaga kerja
langsung. Kebanyakan orang di pabrik mengingat bahwa tidak terlalu banyak
tahun lalu, sebelum rasa khusus baru (stroberi dan moka-almond) Setelah
diperkenalkan, tingkat overhead kurang dari 140% dari biaya tenaga kerja
langsung.
2. Activity Based Costing
Setelah melakukan penelitian, dia mengetahui bahwa pendekatan seperti itu
baru-baru ini
diperkenalkan, di bawah nama penetapan biaya berbasis aktivitas ( TDABC ,
atau berdasarkan waktu)
didorong ABC). 2 Sistem biaya baru membutuhkan estimasi dua parameter,
seperti untuk
tenaga kerja dan bahan:
Parameter pertama adalah tingkat biaya untuk setiap jenis sumber daya
tidak langsung. Pertama, identify semua biaya yang dikeluarkan untuk
memasok sumber daya itu (seperti mesin, tidak langsung karyawan
produksi, sistem komputer, ruang pabrik, gudang, atau truk). Kedua,
identifikasi kapasitas yang disediakan oleh sumber daya itu. Kapasitas
akan menjadi jam kerja yang disediakan oleh mesin atau karyawan
produksi, atau ruang yang disediakan oleh gudang atau truk. Untuk
sebagian besar sumber daya (orang, peralatan, dan mesin), kapasitas
diukur dengan waktu yang disediakan. Itu tingkat biaya sumber daya
dihitung dengan membagi biayanya dengan kapasitas yang
disediakannya, biasanya dinyatakan sebagai biaya per jam atau biaya per
menit. Untuk gudang, ruang duksi, dan truk, tingkat biaya akan diukur
dengan biaya per kuadrat kaki (atau meter persegi) dari ruang yang dapat
digunakan. Untuk memori komputer, biaya sumber daya rate akan
menjadi biaya per megabyte atau gigabyte.
Parameter kedua adalah perkiraan seberapa besar kapasitas masing-
masing sumber daya (Seperti waktu atau ruang) digunakan oleh kegiatan
yang dilakukan untuk menghasilkan berbagai produk dan layanan (dan
pelanggan, seperti yang akan kita bahas di bab berikutnya). Dengan
perkiraan dua parameter ini untuk setiap sumber daya dan produk,
biayanya penugasan dapat dilakukan secara sederhana dan serupa
dengan yang dilakukan untuk bahan langsung dan biaya tenaga kerja:
b. Indirect Labor
Selanjutnya Lee beralih ke biaya tenaga kerja tidak langsung. Madison
memiliki tujuh em- produksi karyawan yang melakukan pekerjaan yang
sebenarnya menghasilkan es krim dan semua pekerjaan dukungan
produksi. Sistem akuntansi biaya standar memperlakukan karyawan sebagai
"tenaga kerja langsung" ketika mereka menjalankan proses produksi dan
"tidak langsung" ketika mereka melakukan segalanya, seperti mengubah
garis mesin dari satu kali produksi ke selanjutnya, penjadwalan produksi
berjalan, memesan dan menerima bahan baku, dan menyimpan catatan
tentang berbagai produk. Sistem akuntansi biaya pabrik memperkirakan
waktu kerja langsung yang dibutuhkan setiap bulan untuk volume aktual dan
campuran produk diproduksi dan diperlakukan semua waktu yang tersisa
sebagai "tidak langsung."
Madison membayar karyawan produksi gaji tetap per bulan $
3.724. Leemenambahkan tunjangan pinggiran sebesar 25% (sama dengan $
931) untuk mendapatkan total kompensasi bulanan $ 4.655 per karyawan
produksi. Selama sebulan rata-rata, dia memperkirakan itu seorang
karyawan datang untuk bekerja sekitar 19 hari. 4 Karyawan dibayar selama 8
jam bekerja per hari, tetapi tidak semua waktu tersedia untuk pekerjaan
produktif. Istirahat, pelatihan, dan rapat menghabiskan sekitar 1 jam per hari
dari waktu karyawan, menyisakan 7 jam per hari tersedia untuk
bekerja. Dengan demikian, setiap karyawan tersedia untuk 133 jam kerja
masing-masing bulan, mengarah ke perhitungan berikut
c. Permesinan ($15.400)
Pabrik es krim memiliki dua jalur produksi yang identik. Ini disewakan semua
mesin pada saluran dari pemasok luar, dan memiliki total pembayaran sewa
bulanan saat ini persen dari $ 15.400. Mesin produksi tersedia setiap hari
kerja bulan, atau sekitar 22 hari per bulan. Perusahaan beroperasi dengan
satu jam sehari delapan jam bergeser. Perawatan preventif normal dan
perbaikan kecil dilakukan untuk satu jam setiap hari, menyisakan tujuh jam
untuk pekerjaan produktif pada setiap produksi baris. Dengan demikian total
kapasitas yang tersedia per lini mesin adalah 22 hari 7 jam per hari atau 154
jam per bulan. 5 Dengan dua garis mesin, pabrik memiliki waktu mesin yang
tersedia mampu selama 308 jam setiap bulan. 6 demikian,
Activity Based Costing Sistem adalah suatu sistem akuntansi yang terfokus pada
aktivitas-aktifitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk/jasa. Activity Based
Costing menyediakan informasi perihal aktivitas-aktivitas dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut. Aktivitas adalah setiap
kejadian atau transaksi yang merupakan pemicu biaya (cost driver) yakni, bertindak
sebagai faktor penyebab dalam pengeluaran biaya dalam organisasi. Aktivitas-aktivitas
ini menjadi titik perhimpunan biaya. Dalam sistem ABC, biaya ditelusur ke aktivitas dan
kemudian ke produk. System ABC mengasumsikan bahwa aktivitas aktivitaslah, yang
mengkonsumsi sumber daya dan bukannya produk.
Dalam penerapannya, penentuan harga pokok dengan menggunakan sistem ABC
menyaratkan tiga hal:
a. Perusahaan mempunyai tingkat diversitas yang tinggi
Sistem ABC mensyaratkan bahwa perusahaan memproduksi beberapa macam produk
atau lini produk yang diproses dengan menggunakan fasilitas yang sama. Kondisi
yang demikian tentunya akan menimbulkan masalah dalam membebankan biaya ke
masing-masing produk.
b. Tingkat persaingan industri yang tinggi
Yaitu terdapat beberapa perusahaan yang menghasilkan produk yang sama atau
sejenis. Dalam persaingan antar perusahaan yang sejenis tersebut maka perusahaan
akan semakin meningkatkan persaingan untuk memperbesar pasarnya. Semakin
besar tingkat persaingan maka semakin penting peran informasi tentang harga pokok
dalam mendukung pengambilan keputusan manajemen.
c. Biaya pengukuran yang rendah
Yaitu bahwa biaya yang digunakan system ABC untuk menghasilkan informasi biaya
yang akurat harus lebih rendah dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh.
Penerapan ABC sistem akan relevan bila biaya overhead pabrik merupakan biaya yang
paling dominan dan multiproduk. Dalam merancang ABC sistem, aktivitas untuk
membuat dan menjual produk digolongkan dalam 4 kelompok, yaitu:
1. Facility sustaining activity cost: biaya yang berkaitan dengan aktivitas
mempertahankan kapasitas yang dimiliki perusahaan. Misal biaya depresiasi, biaya
asuransi, biaya gaji pegawai kunci
2. Product sustaining activity cost: biaya yang berkaitan dengan aktivitas penelitian dan
pengembangan produk dan biaya untuk mempertahankan produk untuk tetap dapat
dipasarkan. Misal biaya pengujian produk, biaya desain produk
3. Bacth activity cost: biaya yang berkaitan dengan jumlah bacth produk yang
diproduksi. Misalnya biaya set-up mesin
4. Unit level activity cost: biaya yang berkaitan dengan besar kecilnya jumlah unit
produk yang dihasilkan. Misalnya biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
5. Penggolongan aktivitas menjadi empat ketegori diatas disebut cost
hierarchy (struktur biaya).
Langkah-langkah ABC sistem:
1. Tahap pertama pengelompokan biaya overhead ke dalam kelompok biaya yang
homogen. Kelompok biaya homogen merupakan kumpulan overhead yang
variasinya dapat dijelaskan oleh satu faktor penyebab (cost driver). Untuk
menentukan mana kelompok biaya yang homogen, dapat melihat biaya yang
mempunyai rasio konsumsi sama untuk seluruh produk.
2. Tahap kedua alokasi biaya overhead pabrik:
Alokasi biaya overhead = Tarif kelompok x Dasar pembebanan yang dikonsumsi
Pembebanan Biaya Overhead pada Activity Based-Costing
Pada Activity-Based Costing meskipun pembebanan biaya-biaya overhad pabrik dan
produk juga menggunakan dua tahap seperti pada akuntansi biaya tradisional, tetapi
pusat biaya yang dipakai untuk pengumpulan biaya-biaya pada tahap pertama dan
dasar pembebanan dari pusat biaya kepada produk pada tahap kedua sangat berbeda
dengan akuntansi biaya tradisional.
Activity-Based costing menggunakan lebih banyak cost driver bila dibandingkan
dengan sistem pembebanan biaya pada akuntansi biaya tradisional. Sebelum sampai
pada prosedure pembebanan dua tahap dalam Activity-Based Costing perlu dipahami
hal-hal sebagai berikut:
1. Cost Driver adalah suatu kejadian yang menimbulkan biaya. Cost Driver merupakan
faktor yang dapat menerangkan konsumsi biaya-biaya overhead. Faktor ini
menunjukkan suatu penyebab utama tingkat aktivitas yang akan menyebabkan
biaya dalam aktivitas aktivitas selanjutnya.
2. Rasio konsumsi adalah proporsi masing-masing aktivitas yang dikonsumsi oleh
setiap produk, dihitung dengan cara membagi jumlah aktivitas yang dikonsumsi
oleh suatu produk dengan jumlah keseluruhan aktivitas tersebut dari semua jenis
produk.
3. Homogeneous Cost Pool merupakan kumpulan biaya dari overhead yang variasi
biayanya dapat dikaitkan dengan satu pemicu biaya saja. Atau untuk dapat disebut
suatu kelompok biaya yang homogen, aktivitas-aktivitas overhead secara logis harus
berhubungan dan mempunyai rasio konsumsi yang sama untuk semua produk.
4. Masalah Implementasi