!paparan Dit Gakum Pasca Ta - Bogor

STRATEGI PENEGAKAN HUKUM
PASCA TAX AMNESTY
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

DIREKTORAT PENEGAKAN HUKUM
1
STRATEGI PENEGAKAN HUKUM
PASCA TAX AMNESTY
1 ULTIMUM REMIDIUM DALAM PENEGAKAN HUKUM PAJAK
2 EVALUASI KINERJA PENEGAKAN HUKUM
3 MODUS OPERANDI & PENYIDIKAN TPPU
STRATEGI PENEGAKAN HUKUM DAN EXTRA EFFORT PASCA TAX

4
AMNESTY
a PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN
b PENYIDIKAN
c FORENSIK DAN BARANG BUKTI

DIREKTORAT PENEGAKAN HUKUM 2
I. KONSEP ULTIMUM
REMIDIUM DALAM
PENEGAKAN HUKUM
PAJAK
3
KONSEP ULTIMUM REMIDIUM
PENGADUAN
IDLP
Surat
Kaleng
SDM PPNS PADA UNIT PEMERIKSAAN

1. Agar dapat mengambil keputusan
jika pada saat melakukan pemeriksaan
ditemukan indikasi Tindak Pidana di Bidang
Perpajakan;
2. Mengatasi kesulitan bahan baku Pemeriksaan
Buper dan Penyidikan;
3. Meningkatkan modus-modus TPP yang
ditangani;
4. Memperluas wilayah penanganan TPP.
PENANGANAN TINDAK PIDANA DI BIDANG
PERPAJAKAN
Faktur Pajak
Bukti Potong / Tidak Berdasarkan Transaksi Primum

Pungut yang Sebenarnya Remidium
Surat Setoran
pajak / SSP
• Tidak Mendaftarkan NPWP/ Tidak dikukuhkan PKP

• Menyalahgunakan NPWP / PKP
• Tidak Menyampaikan SPT
• Menyampaikan SPT Tidak Benar
• Menolak dilakukan pemeriksaan
• Memperlihatkan Pembukuan,dokumen, pencatatan Palsu
• Tidak menyelenggarakan Pembukuan, atau pencatatan, Ultimum
tidak memperlihatkan / meminjamkan buku, Remidium
catatan/dokumen
• Tidak Menyimpan buku, catatan, atau dokumen yang
menjadi dasar pembukuan/ pencatatan
• Tidak Menyetorkan Pajak Yang Telah Dipotong / Dipungut
PENANGANAN TINDAK PIDANA DI BIDANG
PERPAJAKAN
Primum Remidium Ultimum Remidium
Ciri – Ciri : Ciri – Ciri :

1. Biasanya Menggunakan 1. Eksistensi wajib pajak valid
Identitas Palsu 2. Tempat kegiatan usaha benar-
2. Domisili Berpindah-pindah benar ada
3. Menggunakan SPV untuk 3. Nyata-nyata memiliki aset dan
melakukan perbuatan Pidana SDM
1. Tidak perlu mengikuti secara 1. Penegakan Hukum melalui

lengkap tahapan administratif, seluruh tahapan adminstratif,
sebelum dilakukan penyidikan sebelum dilakukan penyidikan
Tindak Pidana di Bidang tindak pidana di bidang
Perpajakan Perpajakan
2. Diutamakan upaya paksa 2. Tidak diutamakan upaya paksa
3. Dimungkinkan untuk 3. Tidak dilakukan tangkap
melakukan tindakan tangkap tangan
tangan
TINDAK PIDANA PERPAJAKAN DAN
SANKSINYA
TINDAK PIDANA PERPAJAKAN DAN
SANKSINYA
II. Evaluasi Kinerja
2016

9
KINERJA DIREKTORAT PENEGAKAN HUKUM (NASIONAL)
Pemeriksaan Bukti
2013 2014 2015 2016 2017
Permulaan
8 ayat 3 252.256.445.416 288.161.468.820 662.714.148.378 95.432.728.335 378.394.852.158
13A 40.248.691.143 73.054.482 1.141.480.650 - -

Ikut TA - - - 920.989.482.028 454.462.927.454
Satgas FP TBTS - - 3.366.821.081.422 - -
Subtotal 292.505.136.559 288.234.523.302 4.030.676.710.450 1.016.422.210.363 832.857.779.612
Penyidikan
44B 25.291.741.490 19.230.327.095 112.080.716.225 461.422.493.690 -

Ikut TA - - - 123.688.565.046 234.526.912.115
Subtotal 25.291.741.490 19.230.327.095 112.080.716.225 585.111.058.736 234.526.912.115
Forensik dan Barang

Bukti (Data PPATK)
Reaktif - 970.508.494 14.062.041.790 134.567.967.681 -

Proaktif 1.040.223.468.177 133.396.459.838 877.440.822.216 285.566.730.904 -
Penagihan - - 863.218.291.279 1.352.545.670.704 -
Subtotal 1.040.223.468.177 134.366.968.332 1.754.721.155.285 1.772.680.369.289 -
Total
1.358.020.346.226 441.831.818.729 5.897.478.581.960 3.374.213.638.388 1.067.384.691.727
10
KINERJA DIREKTORAT PENEGAKAN HUKUM (NASIONAL)
Pemeriksaan Bukti
2013 2014 2015 2016 2017
Permulaan
Sprin Terbit 703 479 421 380 395
Diselesaikan 8 ayat 3 165 122 178 60 9

Diselesaikan 13A 4 7 8 2 0
Ikut TA - - - 169 40
Dinaikkan Penyidikan 160 255 159 92 15
Penyidikan
Sprin Terbit 63 95 83 69 35
44B 1 6 2 2 1
Ikut TA - - - 16 15
P21 14 36 63 38 3
TPPU - - - 2 -
11
III. MODUS
OPERANDI DAN
PENYIDIKAN TPPU

JENIS PIDANA PERPAJAKAN YANG
TELAH DITANGANI
2 2
39
11
4
FP Fiktif
Pungut Tidak Setor MODUS JUMLAH PENYIDIKAN
SPT Tidak Benar
Tidak Menyampaikan SPT FAKTUR PAJAK TBTS 39
TPPU PUNGUT TIDAK SETOR 4
SPT TIDAK BENAR 11
TIDAK MENYAMPAIKAN SPT 2
TPPU 2
Grand Total 58

MODUS OPERANDI: TEKSTIL
PENJUALAN
BARANG
KAHATEX
🏰
----------------
ASIA PACIFIC
FIBER, TBK
PASAR TANAH ABANG
------------------------------------ ----------------
PASAR BARU BANDUNG
------------------------------------ DLL
CIGONDEWAH HARRY
FAKTUR
PAJAK
FEE
• CV Subur Jaya
• PT Arti Jaya
• CV Pelita Abadi
EKSPOR RESTITUSI
• CV Pelita Lestari
• CV Putra Makmur Lestari
• CV Martin Lestari
• CV Trijaya
• PT Kreatif Jaya Sentosa
• CV Mahkota Kencana DALAM PAJAK
• Setiadhy Dharmawan NEGERI MASUKAN

MODUS OPERANDI: KERTAS
Pengumpul
Kertas
BARANG
BARANG
FAKTUR
PAJAK
BROKER Industri Kertas
BARANG
FAKTUR
PAJAK
FAKTUR
PAJAK
PT Penerbit
FP TBTS

MODUS OPERANDI: CPO
PT Penerbit
FP TBTS
FAKTUR
PAJAK
FAKTUR
PAJAK
FAKTUR
PAJAK
BROKER CPO
BARANG
BARANG
Export
BARANG
Restitusi
Kebun Masyarakat
PKS Kecil
LUAR
NEGERI
MODUS OPERANDI: BAJA
End User
Non PKP
Jual Tanpa PKP Nakal
Faktur
Industri
Baja
FAKTUR
barang PAJAK
barang
Broker PKP Nakal
FAKTUR
PAJAK (Konstruksi,
Properti)

PENTINGNYA PENYIDIKAN TPPU
DETTERENT EFFECT
PENYIDIKAN TANPA PENYITAAN ASET
PESAN SALAH
PERLU PENYIDIKAN TPPU ASET DAPAT DISITA
NRA TPPU
Tindak Pidana di Bidang Perpajakan menempati peringkat ketiga

tindak pidana asal TPPU setelah korupsi dan narkoba
MENDORONG PENYIDIKAN TPPU
Meningkatkan Kompetensi PPNS
Pemberian Reward (Double IKU)

PERKARA RINALDUS ANDRY SUSENO
(TPPU)
TINDAK PIDANA ASAL ASET-ASET YANG DIAMANKAN
Modus Operandi: Apartemen di Central Park

menerbitkan FP TBTS Residence
Rp3,5M
DPP PPN: 5,773 Triliun
Kerugian Negara: 577 Miliar Apartemen di Soho
Podomoro City
Rp1,8M
Telah diputus bersalah Apartemen di Residence 8

Vonis: 2 tahun penjara dan denda Rp3,5M
Jakarta Selatan
2,5 Miliar oleh Pengadilan Negeri
Jakarta Barat Apartemen di Gandaria Rp2,75M
Height Jakarta Selatan
Putusan Banding menambah masa
hukuman selama 3 tahun
Rukan di Grand Galaxy
Rp1,2M
City Bekasi
TOTAL Rp12,75M

PERKARA AMIE HAMID (TPPU)
TINDAK PIDANA ASAL
Modus Operandi: ASET-ASET YANG DIAMANKAN

menerbitkan FP TBTS
DPP PPN: 1,23 Triliun Uang Tunai 0,44M
Kerugian Negara: 123 Miliar
Kendaran Bermotor Rp1,91M
Telah diputus bersalah
Vonis: 2 tahun 6 bulan penjara dan Tanah/Bangunan Rp24,52M
denda 246 Miliar oleh Pengadilan
Negeri Jakarta Utara
TOTAL Rp26,87M
Amie Hamid tidak mengajukan
langkah hukum pasca dijatuhi vonis

PERKARA AMIE HAMID (TPPU)
Tanah dan Bangunan Kendaran Bermotor
No Kendaraan Nilai Estimasi (Rp) No Tanah dan/atau Bangunan Nilai (Rp)
1. Tanah dan Bangunan di Jalan Ibu Ganirah RT 03 RW 02 Kelurahan 6.064.967.000,00

1 Mobil Jeep Wrangler-Sahara 699.000.000,00
Cibeber Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi, berupa kos-kosan
2. Mobil Mitsubishi Pajero Type Pajero 285.000.000,00 dan gedung olahraga
Sport 2. Tanah dan Bangunan di Kampung Ciconggang Desa Sukaharja 5.294.722.372,00
3. Mobil Volks-wagen Model Golf 250.000.000,00 Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor berupa Villa
3. Tanah dan Bangunan di Jalan RSC Veteran No. 30B, 5.091.998.000,00

4. Mobil Honda Jazz GE8.1.5 E A/T 147.000.000,00
Bintaro/Pesanggrahan, Jakarta Selatan berupa ruko 3 lantai
5. Mobil Daihatsu Luxio 1.5 D M/T 115.000.000,00 4. Tanah dan Bangunan seluas 184 m2 di Jalan Situsari VI No 24 RT 06 2.963.387.000,00
RW 03, Kel. Cijagra, Kec. Lengkong, Kota Bandung berupa bangunan
6. Mobil Daihatsu Xenia 98.000.000,00
rumah/kantor
7. Mobil Daihatsu Grand Max (Blindvan 58.000.000,00 5. Tanah dan Bangunan di Jalan Praja Dalam E-6 RT.002 RW. 05, 2.694.523.000,00
S401RV-BMREJJHF) Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama,
8. Sepeda Motor Harley Davidson type 240.000.000,00 Jakarta Selatan berupa kos-kosan
6. Rumah Susun/ Apartemen di Bintaro Plaza Residence, Tower Altiz, 947.379.000,00
VRSCF tahun 2010
Nomor Unit BPR/A7-38, Tipe Unit 2 BR-C, luas unit 45,06 m2
9. Sepeda Motor Vespa Piaggio Tahun 18.500.000,00
7. Kios Thamrin City Lt 2F Blok E28/01 758.105.000,00
Rakitan 2013
8. Apartemen Unit 29-AF Tipe 1 BR-B Luas 37,5 m2 Tower Cyprus 701.147.000,00
Newton Apartment
TOTAL Rp1,91M
TOTAL Rp24,52M

IV. STRATEGI PENEGAKAN HUKUM DAN
PENGAMANAN EXTRA EFFORT PASCA
TAX AMNESTY

RENSTRA DJP 2015-2019
KEBIJAKAN UMUM & TEKNIS DJP
2017
IV-A. STRATEGI PENEGAKAN HUKUM DAN
TAX AMNESTY
PENYIDIKAN

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA
PENYIDIKAN TAHUN 2017

PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENYIDIKAN TINDAK PIDANA
DIBIDANG PERPAJAKAN DAN TPPU
 PENINGKATAN KUANTITAS DAN KUALITAS PENYIDIKAN TPP MENDORONG

DAN TPPU; PENINGKATAN
(Diharapkan setiap Kanwil dapat menyelesaikan penyidikan sesuai
dengan komitmen IKU yang telah ditetapkan );
KEPATUHAN
 PERENCANAAN PENYIDIKAN YANG BAIK WAJIB PAJAK
(Penyidikan Dapat Diselesaikan Dengan Efektif Dan Dalam
Waktu Yang Tidak Terlalu Lama);
 PERLUASAN PENANGANAN TINDAK PIDANA DIBIDANG
PERPAJAKAN DENGAN MODUS LAIN SELAIN MODUS FP
TBTS;
 PERLUASAN WILAYAH PENANGANAN TINDAK PIDANA
DIBIDANG PERPAJAKAN DAN MERATA DI SETIAP KANWIL
(Diharapkan dengan semakin luas wilayah penanganan Penyidikan PENERIMAAN
TPP di masing-masing Kanwil dapat memberikan efek jera yang
semakin luas dan dapat mendorong peningkatan kepatuhan wajib
APBN
pajak di wilayah tersebut );
 PENINGKATAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN
UANG ( TPPU ) DENGAN TINDAK PIDANA ASAL PENYIDIKAN
TINDAK PIDANA PERPAJAKAN

PENGEMBANGAN SDM

1. FUNGSIONAL
SEBARAN SDM PPNS
DIT. PENEGAKAN HUKUM 42
KANWIL 368
KPP 95
KPDJP NON UP3 9
SUBTOTAL 514
2. STRUKTURAL
KABID P2IP 24
KASI ADMINBUPERDIK 26
SUBTOTAL 50
TOTAL 564
2
SEBARAN SDM PPNS
3
PENYIAPAN SDM:
RENCANA DIKLAT PPNS
400 450 Orang
(15 angk.)
Jam Selama 60 Hari
60 Orang
200 (2 angk.)
Jam Selama 30 Hari
90 Orang
Penye (3 angk.)
garan Selama 5 Hari
3
PENYIAPAN SDM:
RENCANA DIKLAT PPNS
Jumlah : 120 Orang

TARGET IKU P21

TARGET EXTRA EFFORT
NO Kanwil DJP Usulan NO Kanwil DJP Usulan

1 Kanwil DJP Aceh Rp 13.528.021.497 18 Kanwil DJP Jawa Tengah II Rp 43.268.168.597
2 Kanwil DJP Sumatera Utara I Rp 38.618.172.435 19 Kanwil DJP DI Yogyakarta Rp 24.091.537.019
3 Kanwil DJP Sumatera Utara II Rp 20.494.691.226 20 Kanwil DJP Jawa Timur I Rp 73.483.517.738
4 Kanwil DJP Riau dan Kepri Rp 36.040.016.221 21 Kanwil DJP Jawa Timur II Rp 50.746.668.219
5 Kanwil DJP Sumbar dan Jambi Rp 24.391.057.510 22 Kanwil DJP Jawa Timur III Rp 48.726.441.159
6 Kanwil DJP Sumsel dan Babel Rp 37.246.184.976 23 Kanwil DJP Kalimantan Barat Rp 21.308.432.148
7 Kanwil DJP Bengkulu & Lampung Rp 28.160.153.450 24 Kanwil DJP Kalselteng Rp 27.701.445.173
8 Kanwil DJP Jakarta Pusat Rp 106.300.995.660 25 Kanwil DJP Kalimantan Timur dan Utara Rp 28.727.024.193
9 Kanwil DJP Jakarta Barat Rp 80.577.255.895 26 Kanwil DJP Sulselbartra Rp 37.082.060.725
10 Kanwil DJP Jakarta Selatan I Rp 80.570.087.247 27 Kanwil DJP Suluttenggomalut Rp 21.932.808.734
11 Kanwil DJP Jakarta Timur Rp 55.905.133.763 28 Kanwil DJP Bali Rp 24.256.980.015
12 Kanwil DJP Jakarta Utara Rp 69.347.770.284 29 Kanwil DJP Nusa Tenggara Rp 20.473.045.451
13 Kanwil DJP Jakarta Khusus Rp 210.345.569.426 30 Kanwil DJP Papua dan Maluku Rp 22.221.153.032
14 Kanwil DJP Banten Rp 75.163.660.443 31 Kanwil DJP Wajib Pajak Besar Rp 391.013.521.636
15 Kanwil DJP Jawa Barat I Rp 61.947.312.384 32 Kanwil DJP Jakarta Selatan II Rp 54.762.005.791
16 Kanwil DJP Jawa Barat II Rp 61.060.064.567 33 Kanwil DJP Jawa Barat III Rp 47.416.863.686
17 Kanwil DJP Jawa Tengah I Rp 63.092.179.699 Total Rp 2.000.000.000.000

STRATEGI PENCAPAIAN EXTRA EFFORT
PERKIRAAN REALISASI (S.D. APRIL
NO STRATEGI %
PENERIMAAN 2017)
Penangan Kasus Faktur Pajak Tidak Berdasarkan
1 Rp 200.000.000.000 Rp 1.067.384.691.727 533,69
Transaksi yang Sebenarnya
Penanganan Tindak Pidana Pajak atas Data yang

2 Rp 500.000.000.000 Rp -
diperoleh dari PPATK
Penanganan Tindak Pidana Perpajakan yang
3 dilakukan oleh Wajib Pajak dengan kategori Rp 525.000.000.000 Rp -
Prominent People
Penanganan Tindak Pidana Perpajakan yang

4 memanfaatkan sistem e-faktur (pungut tidak setor & Rp 500.000.000.000 Rp -
potong tidak setor), data PKPM dari Direktorat TTKI
Lain-lain:
a. Wajib Pajak Sektor Tertentu (Baja, Semen,
Konstruksi, CPO, Kertas, Tekstil, dan
5 Rp 275.000.000.000 Rp -
Konstruksi)
b. Percobaan Restitusi (WP LB belum terbit SKP)
c. Persandingan PPN Impor & PPh 22
TOTAL Rp 2.000.000.000.000 Rp 1.067.384.691.727 53,37
Kegiatan Penyidikan Tindak Pidana Perpajakan dengan modus Faktur TBTS dan/atau Pungut/Potong Tidak Setor apabila
ditemukan indikasi tindak pidana pencucian uang maka dilakukan penyidikan TPPU dengan tujuan efek jera yang lebih besar,
mendorong peningkatan kepatuhan serta adanya Asset Recovery.

PENANGANAN KASUS FP TBTS
Pasal Modus Kriteria
39 (A) Menerbitkan
• Berdasarkan SE-
dan/atau menggunakan
132/PJ/2010
Faktur Pajak, Bukti Menerbitkan
• Lebih memfokuskan
Potput, dan atau SSP yg dan/atau
kepada Penyidikan
tdk berdasarkan menggunakan
Pengguna FPTBTS
transaksi sebenarnya Faktur Pajak
• Transaksi Penyerahan
Menerbitkan faktur pajak TBTS
BKP dan JKP > Rp
tetapi belum dikukuhkan
1.000.000.000
sebagai PKP

PENANGANAN TINDAK PIDANA
YANG DILAKUKAN NOTARIS
• Notaris/ PPAT tidak pernah

39 (A) Menerbitkan dan/atau melaporkan Laporan Bulanan ke
menggunakan Faktur Pajak, Bukti KPP
Potput, dan atau SSP yg tdk • Terdapat data dari ILAP (Misal
Membuat SSP
berdasarkan transaksi BPN, BANK) mengenai Transaksi
Palsu
sebenarnya yang tidak dilaporkan oleh
Menerbitkan faktur pajak tetapi Notaris/ PPAT
belum dikukuhkan sebagai PKP • SSP yang diduga dipalsukan
senilai > Rp 100.000.000

PENANGANAN TINDAK PIDANA
OLEH PROMINENT PEOPLE
• Peredaran Usaha yang

dilaporkan di SPT tidak sama
dengan Peredaran Usaha riil.
• Peredaran Usaha yang tidak
Membuat SSP Palsu
dilaporkan > 30% dari
peredaran usaha di SPT,
39 (1) huruf d : Menyampaikan SPT dengan nominal > Rp
yang isinya tidak benar/tidak 10.000.000.000.
lengkap
• Harta yang dilaporkan di SPT

tidak sama dengan harta riil.
Tidak melaporkan harta
• Harta yang tidak dilaporkan >
dengan benar
30% dari Harta di SPT, dengan
nominal > Rp 5.000.000.000.

PENANGANAN TINDAK PIDANA PERPAJAKAN
YANG MEMANFAATKAN SISTEM E-FAKTUR

• Terdapat kekurangan pembayaran dibandingkan
Memotong PPh/
Pasal 39 ayat (1) data pada e-Faktur ataupun PKPM
memungut PPN dari
huruf i: Tidak • Terdapat kekurangan pembayaran dibandingkan
rekanan/karyawan/l
menyetorkan pajak data pada Bukti Potong Elektronik
awan transaksi tapi
yang telah • Memotong/Memungut tetapi tidak menyetorkan
tidak disetorkan ke
dipotong/dipungut PPh/PPN yang telah dipotong
kas negara
• Kekurangan pembayaran > Rp 200.000.000,00

IV-b. STRATEGI PENEGAKAN HUKUM DAN
TAX AMNESTY
PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN

Strategi Pemeriksaan Bukti Permulaan
Pasca Pengampunan Pajak
No. Masalah Strategi
1. Target Penegakan hukum akan diterapkan lebih tegas terhadap Wajib Pajak
2. Kendala a. Menipisnya persediaan saldo pemeriksaan bukti permulaan

pasca Tax Amnesty Program
b. Perkembangan modus kejahatan tindak pidana di bidang
perpajakan seiring dengan perkembangan sistem yang
ditetapkan Direktorat Jenderal Pajak
3. Kegiatan yang a. Pelaksanaan Workshop Tindak Pidana di Bidang Perpajakan ke
dilakukan Kantor Wilayah DJP untuk memastikan suplai bahan baku
Pemeriksaan Buper
b. Mendorong Pemeriksaan Buper dari laporan perkembangan
Pemeriksaan Buper dan penyidikan
c. Menggalakkan penanganan seketika terhadap tindak pidana di
bidang perpajakan (Operasi Tangkap Tangan)
d. Mendorong percepatan pelaksanaan Pemeriksaan Buper
dengan penerapan aplikasi AKASIA

Kendala
Pemeriksaan Bukti Permulaan
 Direktorat Penegakan Hukum belum memiliki sumber

daya dan kewenangan untuk memproduksi bahan
pemeriksaan bukti permulaan sendiri
 Hasil Pemeriksaan sesuai Pasal 8 ayat (4) harus melalui

analisis kembali untuk dapat dilanjutkan menuju
Pemeriksaan Bukti Permulaan

43
111 WP dibuper
• 68 Ktr Pst Dari Lapbang PT.
18 WP dibuper • 4 Kwl Jakut Asia Pacific
Lapju PT. 7 WP • 32 Kwl Jabar1
• 14 Ktr Pst Fibers, Tbk.
Osie Fanina dibuper Ktr • 2 Kwl Jakut • 1 Kwl Jabar2 Dilaporkan ada
Pst • 1 Kwl Banten • 2 Kwl Jakbar 220 WP Lain
• 1 Kwl Jatim1 • 3 Kanwil terindikasi kuat
Jaksus sbg
• 1 Kwl Jakpus penerbit/pengguna
FP TBTS

Perkembangan Penanganan Penggunaan dan/atau
Penerbitan Faktur Pajak TBTS Sektor Tekstil & turunannya
FP TBTS sekarang sudah dilakukan secara massal dengan

1 sengaja oleh WP eksis (Pabrikan & Perdagangan)
Hampir Semua Sistem Usaha (termasuk WP LTO a/n. PT.

2 Kahatex dan Go Public a/n. PT. Asia Pacific Fiber, Tbk)
terindikasi sebagai penerbit dan/atau pengguna FP TBTS
Sebagian besar WP yg terlibat FP TBTS sektor tekstil dan

3 turunannya melaporkan SPT nya LB untuk tahun pajak 2013
s/d 2016 dan telah direstitusi.
Sistem Pengenaan PPN melalui PK-PM sudah tidak dapat

4
dipertahankan lagi
Pengawasan peredaran FP TBTS hanya dilakukan oleh PPNS

5 yg kegiatannya hanya mengandalkan Informasi, Data, Laporan
dan Pengaduan (IDLP).

PENGEMBANGAN PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN
WAJIB PAJAK DI BIDANG USAHA TEKSTIL
PERBANDINGAN PEMBAYARAN SEBELUM DAN

PADA BULAN DESEMBER 2016,
DIREKTORAT PENEGAKAN HUKUM TELAH SESUDAH DILAKUKAN PEMERIKSAAN BUKPER DI
MELAKUKAN PENGEMBANGAN KANWIL DJP JABAR I UNTUK TEKSTIL
PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN
TERHADAP WAJIB PAJAK DENGAN 2016 2017
(Sebelum Bukper) (Setelah Bukper)
BIDANG USAHA TEKSTIL DI KANWIL DJP
JAWA BARAT I JANUARI 170.117.303.007 259.584.392.572
GROWTH
FEBRUARI 188.314.177.279 188.299.013.303 38,5%

DENGAN MELAKUKAN PENGEMBANGAN MARET 167.434.422.602 305.638.962.261
PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN YANG APRIL 212.772.948.648 269.437.215.299
MASIF TERHADAP SEKTOR TERTENTU,
TERBUKTI DAPAT MEMBERIKAN Total 738.638.851.536 1.022.959.583.435
DETERRENT EFFECT YANG CUKUP
350,000,000,000
SIGNIFIKAN, SEHINGGA STRATEGI INI 300,000,000,000
AKAN DIIMPLEMENTASIKAN KE SEKTOR 250,000,000,000
200,000,000,000
LAIN DAN JENIS PAJAK PPh 150,000,000,000 2016
100,000,000,000 2017
50,000,000,000
-

PENGEMBANGAN PEMERIKSAAN BUKTI
PERMULAAN
KONSTRUKSI
TEKSTIL
DATA
PPATK
CPO
PROMINENT
FAKTUR PEOPLE
KERTAS PAJAK
TBTS
BAJA NOTARIS
SEMEN

PENANGANAN KASUS PENERBITAN FAKTUR PAJAK TIDAK
BERDASARKAN TRANSAKSI SEBENARNYA (FP TBTS)
PENINDAKAN
• PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN
• PENYIDIKAN
PENCEGAHAN
• PENERBITAN INSTRUKSI KEPADA KPP
UNTUK MELAKUKAN VERIFIKASI DALAM
RANGKA PENGAWASAN DAN
PENCABUTAN PKP

Pengguna FP
TBTS
Belum Bukper Sedang Bukper

SPT LB sudah SPT LB sudah
terbit SKPLB terbit SKPLB
15 ayat 3 KUP 16 ayat 1 KUP 16 ayat 1 KUP 8 ayat 3 KUP

Pembetulan Pembetulan Pembetulan Pengungkapan
oleh WP oleh KPP oleh KPP Ketidakbenaran
WP ikut TA tetap dapat dibukper untuk Tahun 2016
HAL INI TERJADI DI PERLU DIBENTUK SATGAS

SEMUA SEKTOR
Usul Perubahan Kebijakan dan Regulasi :
1. Segera mengganti system pengenaan PPN dari PK-PM
menjadi system GST atau PPN dg menggunakan nilai
lain setara 3%
2. Pengenaan Pajak secara Final bagi Importir dan
Indentor.
3. Percepat petunjuk pelaksanaan Perpu 1 tahun 2017
tentang Akses Informasi Keuangan untuk
Kepentingan Perpajakan
Usul Pencegahan :
1. Perketat pengukuhan PKP
2. Instruksi Pengawasan & pencabutan
PKP yg tidak memenuhi syarat
subyektif dan/atau obyektif

STRATEGI PENCEGAHAN MELALUI PENGAWASAN
PKP
Sesuai PER-20/PJ/2013 jo. PER-38/PJ/2013 dan PER-40/PJ/2013 jo. PER-30/PJ/2014
• MASIH BANYAK FAKTUR PAJAK YANG DITERBITKAN

SUBJEKTIF OLEH PKP TERDAFTAR YANG TERNYATA TIDAK
BERDASARKAN TRANSAKSI YANG SEBENARNYA
PENGUSAHA • SALAH SATU PENYEBAB MASIH MARAKNYA
(OP ATAU BADAN) PENERBITAN FAKTUR PAJAK TBTS ADALAH
YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA LEMAHNYA KEGIATAN PENGAWASAN OLEH KPP
TERHADAP PKP
SELURUH KPP DIINSTRUKSIKAN UNTUK

OBJEKTIF MELAKUKAN VERIFIKASI ULANG TERHADAP PKP
TERDAFTAR
PENGUSAHA MELAKUKAN PENYERAHAN ------------------------
BKP/JKP DI DALAM DAERAH PABEAN WALAUPUN WAJIB PAJAK MELAKUKAN PELAPORAN SECARA RUTIN,
DAN/ATAU MELAKUKAN EKSPOR BKP NAMUN HASIL VERIFIKASI LAPANGAN DIKETAHUI BAHWA ALAMAT
DAN/ATAU JKP PKP TIDAK MEMENUHI SYARAT OBJEKTIF (TIDAK ADA
PENYERAHAN) MAKA PENGUKUHAN PKP WAJIB DICABUT
------------------------

IV-c. STRATEGI PENEGAKAN HUKUM DAN
TAX AMNESTY
FORENSIK DAN BARANG BUKTI

STRATEGI FORENSIK DIGITAL PASCA
TAX AMNESTY
Mendorong Pemanfaatan forensik
Mendorong Pembentukan gugus
digital pada kegiatan Pem. Buper dan
tugas forensik digital di Kanwil
Penyidikan, serta pemeriksaan
Pengembangan bahan buper dari

SDM: Bimtek, DTSS, sertifikasi,
pemanfaatan data elektronik hasil
Jabatan fungsional
kegiatan forensik digital
Penguatan organisasi Forensik Digital Sarana/prasarana: pengadaan

dan Barang Bukti dari segi SDM, peralatan dan fasilitas lab.forensik,
sarana dan prasarana, dan kebijakan pembangunan sistem informasi
Pemanfaatan kerja sama dengan

Standardisasi/
PPATK dan penyediaan dukungan
Kebijakan/organisasi
pemeliharaan barang sitaan

PEMANFAATAN FORENSIK DIGITAL

Pengembangan bahan buper dari
pemanfaatan data elektronik hasil
kegiatan forensik digital

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
PENEGAKAN HUKUM

KOORDINASI DENGAN PENEGAK HUKUM DAN
INSTANSI LAINNYA
• Penanganan Permintaan informasi intelijen keuangan
Pemanfaatan Data dan Kerja Sama
• Gelar perkara, penyidikan TPPU
dengan PPATK
• Pembentukan Satgas DJP-PPATK 2017
• Kementerian Kelautan dan Perikanan

Pemanfaatan Data dan Kerja
• Kementerian ESDM
Sama dengan
• Kementerian Kehutanan
Kementerian/Lembaga
• Kementerian Pertanian
• Sektor Pertambangan
• Sektor Kehutanan Pemanfaatan Data dan Kerja Sama
• Sektor Kelautan dengan KPK melalui Koordinasi
• Sektor Perkebunan Supervisi Pencegahan:
• Sektor Migas
Inpres Nomor 10 Tahun 2016

• Pencegahan
tentang Aksi Pencegahan dan
• Penegakan Hukum
Pemberantasan Korupsi
Penyitaan harta kekayaan dalam rangka asset recovery untuk Pemeliharaan Barang Sitaan Hasil
menimbulkan detterent effect yang lebih luas Penyidikan TP Pajak dan TPPU

KESIMPULAN
Wajib Pajak yang sudah
beberapa kali dilakukan
himbauan dan pemeriksaan
seharusnya sudah bisa
diarahkan penanganannya Makna Ultimum Remidium
ke Pemeriksaan Bukti adalah pada tiap tahapan
Permulaan penegakan hukum,
diberikan kesempatan bagi
Wajib Pajak untuk
memperbaiki kesalahannya
Bidang DP3 Kanwil DJP yang
mempunyai data sesuai
dengan kriteria di atas agar
dapat mendorong data
tersebut menjadi bahan
Pemeriksaan Bukti
Permulaan

TERIMA KASIH


!paparan Dit Gakum Pasca Ta - Bogor

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

!paparan Dit Gakum Pasca Ta - Bogor

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

STRATEGI PENEGAKAN HUKUM

PASCA TAX AMNESTY

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

2 EVALUASI KINERJA PENEGAKAN HUKUM

3 MODUS OPERANDI & PENYIDIKAN TPPU

STRATEGI PENEGAKAN HUKUM DAN EXTRA EFFORT PASCA TAX

a PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN

c FORENSIK DAN BARANG BUKTI

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

SDM PPNS PADA UNIT PEMERIKSAAN

Bukti Potong / Tidak Berdasarkan Transaksi Primum

• Tidak Mendaftarkan NPWP/ Tidak dikukuhkan PKP

Ciri – Ciri : Ciri – Ciri :

1. Tidak perlu mengikuti secara 1. Penegakan Hukum melalui

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

8 ayat 3 252.256.445.416 288.161.468.820 662.714.148.378 95.432.728.335 378.394.852.158

13A 40.248.691.143 73.054.482 1.141.480.650 - -

44B 25.291.741.490 19.230.327.095 112.080.716.225 461.422.493.690 -

Forensik dan Barang

Reaktif - 970.508.494 14.062.041.790 134.567.967.681 -

Sprin Terbit 703 479 421 380 395

Diselesaikan 8 ayat 3 165 122 178 60 9

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PENYIDIKAN TANPA PENYITAAN ASET

PERLU PENYIDIKAN TPPU ASET DAPAT DISITA

Tindak Pidana di Bidang Perpajakan menempati peringkat ketiga

MENDORONG PENYIDIKAN TPPU

Meningkatkan Kompetensi PPNS

Pemberian Reward (Double IKU)

Modus Operandi: Apartemen di Central Park

Telah diputus bersalah Apartemen di Residence 8

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Modus Operandi: ASET-ASET YANG DIAMANKAN

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

No Kendaraan Nilai Estimasi (Rp) No Tanah dan/atau Bangunan Nilai (Rp)

1. Tanah dan Bangunan di Jalan Ibu Ganirah RT 03 RW 02 Kelurahan 6.064.967.000,00

3. Tanah dan Bangunan di Jalan RSC Veteran No. 30B, 5.091.998.000,00

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

 PENINGKATAN KUANTITAS DAN KUALITAS PENYIDIKAN TPP MENDORONG

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KPDJP NON UP3 9

Jumlah : 120 Orang

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NO Kanwil DJP Usulan NO Kanwil DJP Usulan

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Penanganan Tindak Pidana Pajak atas Data yang

Penanganan Tindak Pidana Perpajakan yang

TOTAL Rp 2.000.000.000.000 Rp 1.067.384.691.727 53,37

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Pasal Modus Kriteria

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Pasal Modus Kriteria

• Notaris/ PPAT tidak pernah