Anda di halaman 1dari 30

PERNTATAAN STANDAf, AKUNTANST KEUANGAII

ASET TETAP
PSAK
{6

IKAIAn.'.{KUN.IIIN INDONEsI}r
T
!
l

- n"* o i*iton o*'*'oN INDoNESIA

"'oi" 'o'i
PERNYATAAN STANDAR AI(UNTANSI KEUANGAN

ASET TETAP
PSAK
{6 Hak cipta O 201'4, Ikatan Akuntar Indonesia
Hakcipta Jilindungi Undang-Unddrtg. Dilarangmenerjemahkan,
mencetak ulang. memperbanyak, atau menggunakan scbagian
atau seiuruh isi.buku ini dalam bentuk aPaPun, baik secala
elektroiik, mckarik atau cara lainDya,,l'ang saat ini diketahui
atau nantl ditemukan, termasuk menggandakan dan mencatat,
atau menyirnpan dal:rm sistefi pen)impanar dan penyediaan
irformasi taDpa izin tertulis dari lkatan Ak ntan Indonesia.

lkaLan ,\ku nta11 Irdoresia tidak bertirnggungjawab atas kerugian

yang Jialanri oleh pihak yang melakukan atau meflghentikar


suatu tindakan dengan meldasarkan pada materi dalam buku
irri. bcik LcruBi,n vrng di'ebrbkan oleh kelalaian atru h,rl
lainnva-

Sanksi Pelanggaran Pasal 72:


Undang-Undang Nonlor 19 tahun 2002 tentaDg Hak Cipta
1. BaranBsiapa dengan sengaia dan tanpa hak melakukan
perbuatnn 56|xgn;nruna dimakud dalam Pasal 2 ayat (I)
atau pasal49 ayat (l) dao ayat (2).dipidanx dengan pidana
i
pen'ara paling singkat (sar )bulan dan/atau denda paling
sedikit R91.000.000,00 (satu jl.td n/piafi), arau pidana
peniara palirg lama 7 (lrjrr) txhun dan/atau denda paling
ban,,ak Rp5.000.000.00U 00 {lrma niliat rupiahl.
2. Barangsiapa dengan sengaja meofarkan, oemamerkan,
mengedarkan, atau merrualkepada umum suatuciptaan atau
baI.lfrg hasil pelanggaran Hak Cipta sebagai mana dimakud
dalam aya!{1), dipidana penjara paling larna 5llima) tahun
daa/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus
iuto lupidh).

Diterbitkan oleh
D.wrn Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia
Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No. I Menteng, Jakarta 10310
TelV (021) 31904232
Fax : (021) 3900016
tx,ll:\\ 1KL\t\|i r\Dotirsrr Email: iai-iofo@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.id

Atustus 201,1
!
' Hak Cipta O 2014 IKATAN AKUNTAN INOONESIA
ASET TETAP PSAK
-r'q-*-.

PENGANTAR

PSAK 16 tentang Aset Tetap telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan pada tanggal 29 November 2011.

PSAK 16 ini merevisi PSAK 16 tentang Aset Tetap yang telah dikeluarkan
pada tanggal 29 Mei 2007.

Pernyataan ini tidak rva.lib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

lakarta, 29 November 201I


Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Rosita Uli Sinaga Ketua


Roy Iman Wirahardja Wakil Ketua
Etty Retno Wulandari Anggota
Merliyana Syamsul Anggota
Setiyono Miharjo Anggota
Saptoto Agustomo Anggota
Jumadi Anggota
Ferdinand D. Purba Anggota
Irsan Gunawan Anggota
Budi Susanto Anggota
Ludovicus Sensi Wondabio Anggota
Eddy R. Rasyid Anggota
Liauw She Jin Anggota
Sylvia Veronica Siregar Anggota
Fadilah Kartikasasi Anggota
G.A. Indira Anggota
Teguh Supangkat Anggota
Yunirwansyah Anggota

Hak Crpta O 2014 IKATAN AKUNTAN INOONESIA - D'ara'g nenfolo+oqi alau ne nPe rbanY ak
:t
I

Hak Cipta O 2014 TKATAN AKUNTAN |NDONEStA


ASET TETAP PSAK
r-q'l-.'

PENGANTAR PENYISUAIAN

Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas


PSAK 16 tentang Aset Tetap pada tanggal 27 Agustus 2014.

lakarta, 27 Agustus 2014


Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Rosita Uli Sinaga Ketua


Danil S. Handaya Wakil Ketua
Djohan Pinnarwan Wakil Ketua
Setiyono Miharjo Anggota
Irsan Gunawan Anggota
Budi Susanto Anggota
Sylvia Veronica Siregar Anggota
Patricia Anggota
Lianny Leo Anggota
Teguh Supangkat Anggota
I. B. Aditya Jayaantara Anggota
P. M. lohn L. Hutagaol Anggota
Kristianto Andi Handoko Anggota

Hak Cipta O 2014 IKATAN AKUNTAII INDONESIA - Dilara,1g memfoto-kopi aku menperbanyak ;t- -
I
-
a

.,.. )
Hak Ciita O 2014 TKATAN AKUNTAN |NDONES|A
ASET TETAP
PSAK 16
#

PERBEDAAN DENGAN IFRSS

PSAK 16: Aser Tetap mengadopsi seluruh Pengaturan dalam IAS L6 Property'
Plant, and Equipment per efektif I )anuari 2014, kecuali:

1. IAS 16 paragraf 3(b) tentang pengecualian untuk aset biolojik tidak


diadopsi karena IAS 41 Agriculture belum diadopsi.

2 PSAK 16 paragraf 42a tentang perubahan kebijakan akuntansi dari


model biaya ke model revaluasi.

3 IAS 16 paragraf 58 tentang tanah dan bangunan dengan tambahan


penjelasan terkait pen)'usutan tanah yang mengacu pada ISAK 25: Hak
Atas Tanah.

4 IAS l6 paragraf 80 tentang ketentuan transisi tidak diadopsi karena tidak


relevan.

f lAS 16 paragraf 8l
tentang tanggal etektif. Opsi penerapan dini
dihilangkan karena penerapan dini hanya dapat dilakukan dengan tepat
.jika seluruh pengaturan dalam IFRS terkait diadopsi secara bersamaan
menjadi SAK.

6 IAS 16 paragraf 8lA-8lE tentang tanggal efektif tidak diadopsi karena


tidak relevan.

7. IAS l6 paragraf 8lF-81G tentang tanggal efektif tidak diadopsi karena


tidak relevan. Adopsi IAS 16 menladi PSAK 16 telah menggunakan IAS
16 yang telah mengakomodir amandemen tersebut.

8. PSAK l6 paragraf 8la tentang tanggai efektif penyesuaian.

9 IAS 16 paragraf 82 tentang penarikan standar lain dengan tambahan


penarikan PSAK 47: Akuntansi Tanah.

10. IAS l6 paragraf 83 tentang penarikan standar lain tidak diadopsi karena
tidak relevan.

Iix ''
Hak Cipla O 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - D,/ararg memfato-kopi atau nempetbanyak
ASET TETAP
PSAK 16
f

PERBEDAAN DENGAN PSAK 16 (2OTI)

Berikut adalah perbedaan antara PSAK 16 (2011): Aset TetaP dengan PSAK
16 (Penyesuaian 2014): Aset Tetap yang mengadopsi IAS 16 ProPerty, Plant,
and Equipment per efektif 1 Januari 20i4:

Perihal PSAK 16 (20r1) PSAK 16 (Penyesuaian 2014)


Definisi Nilai wa,ar adalah .iumlah suatu Nilai wajar adalah harga yang akan
aset dipertukalkan antara pihak diterima untuk menjual suatu aset
(Paragraf 06) pihak yang berkeinginan dan atau harga yang akan dibayar untuk
memiliki pengetahuan memadai mengalihkan suatu liabilitas dalam
dalam suatu transaksi yang wajar. transaksi teratur antara pelaktr pa-
sar pada tadg8al pengukuran. (Li-
hat PSAK 68: Pengukuran Nilai
Wajat).
Pengakuan Suku cadang dan peaalatan peme- Klarifikasi bahwa suku cadang,
liharaan biasanya dicatat sebagai peralatan siap pakai dan peralatan
(Paragraf 08) persediaan dao diakui dalam laba pemeliharaan diakui sesuai dengan
rugi pada saat dipakai. Namun Pernyataan ini ketika memenuhi
demikian, suku cadang utama dan defnisi dari aset tetap. Namun, jika
peralatan siap pakai memenuhi tidak maka suku cadang peralatan
kiteria sebagai aset tetap ketika siap pakai dan peralatan pemeliha-
entitas memperkimkan akan meng-
raan diklasifikasikan sebagai per-
gunakan aset tersebut selama lebih
sediaan.
dari satu periode. Sama halnya jika
suku cadang dan pera.latan pemeli-
haraan yang hanya bisa digunakan
untuk aset tetap tertentu, hal ini
iuga dicatat sebagai aset tetap.
Pengukuran Biava Nilai wajar suatu aset, ketika trans- Menghapus lingkup transaksi pasar
Perolehan aksi pasar yang serupa tidak terse- yang serupa tidak terscdia dalam
dia, dapat di:r1:ur secara aodal jika: pengukuran nilai lvaiar dan per-
(Paragraf 26) (a) .... ; atau ubahan konsep estimasi ke pengu-
(b) probabilitas dari beragam es- kuran nilai wajar.
timasi dalam rentang tersebut
dapat dinilai secara rasional
dan digunakan dalam menges
timasi nilai wajar.

a
xiM
...,
Hak Clpta O 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfato-kopi atau nemperbanyak
ET TETAP PSAK 16

i Perihal PSAK 16 (2011) .PSAK 16 (Penyesuaian 2014)


Model Ravaluasi Nilai wajar taaah dan bangunan Dihapus
biasanya ditentukan melalui pe-
(Paragraf 32) nilaian berdasarkan buki pasar
yang dilakukan oleh pe[ilai yang
memiliki kualifikasi profesional.
Nilai waiar pabrik dan peralatan
biasanya menggunakan nilai pasar
yang ditentukan oleh penilai.
(Paragraf 33) Iika tidak ada pasar yang dapat Dihapus
dijadikan dasar penentuan nilai
waiar karena sifat dari aset tetap
yang khusus dan jarang diperjual-
belikan, kecuali sebagai bagian
dari suatu bisnis yang berkelanjut-
I
an, maka entitas mungkin perlu
mengestimasi nilai wajar meng-
gunakar pendekatan penghasilan
atau biava pengganti tersusutkan
(income or a dePreciated rePlace
ment cost aPPtuach).
(Paragraf 35) Iika aset tetap direvaluasi, maka Perubahan konsep meniadi biaya
akumulasi pen)'usutan pada tang- pengganti, sesuai PSAK 68:
gal revaluasi diperlakukan dengan Pengukuro t ; Nilai Waj ar.
salah satu cara berikut ini:
(a) disajikan kembali
secara pro
porsional dengan perubahan
dalam jumlah tercatat bruto
aset sehingga iumlah tercatat
I
aset setelah revaluasi sama
dengan jumlah revaluasiannya.
Metode ini seri[g digunakan
jika aset direvaluasi dengan
cara memberi indeks untul<
menentukan biaya pengganti
tersusutkan.
(b)...

I
xli Hak Cipla O 2014 IKATAI{ AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memi)to'kapi atau nenperbanyah
ASET TETAP PSAK 1
e#
Perihal PSAK r6.(201r) PSAK 1-6 (Peryesuaian 2q14)

Pengungkapan fika aset tetap disajikan pada jum- Klarifikasi bahwa pengungkapan
lah revaluasian, hal berikut diung- merupakan persyaratan pengung
(PaIa$af 77) kapkan: kapan tambahan atas PSAK 68,
(a) tanggal efektif revaluasi; deogan menghapus (c) dan (d)
(b) apakah melibatkan penilai in- yang sudah diatur di PSAK 68:
dependen; Pengukuran Nilai Wajar dan me-
(c) metode dan asumsi signiflkan nambahkan persyaratan pengung-
yang digunakan dalam esti- kapan atas:
masi nilai waiar;
(e) untuk setiap kelas aset tetap,
(d) penjelasan mengenai nilai wa jumlah tercatat aset seandaifl-
jar aset tetap yang ditentukan
ya aset tersebut dicatat dengan
secara langsung dengan meng-
model biaya; dan
acu pada harga terobservasi (f) surplus revaluasi, yang meng-
dalam pasar aktif atau tran- indikasikan perubahan selama
saksi pasar terkini yang wajar periode dan setiap pen1batasar)
atau diestimasi menggunakan distrihusi kepada pemegang
teknik penilaian lain; saham.

Hak Cipta O 2014 IKATAN AKUNTAN |NDONES|A - Oiiararg menfoto-kopi alau menperbanyak ;t-
1

x Hak cipra @ 2014 TKATAN AKuNTAT{ rNooNEsrA


PSAK 1
ASET TETAP

DAFTAR ISI

Paragraf
PENDAHULUAN. 0l-06
'I'ujuan ol
Ruang lingkup........ 02-05
Definisi................ o6

PENGAKUAN ...... 07 -t4


Biaya perolehan awal................,......... l1
Biaya selaniutnya... t2-L4

PENGU(URAN SAAT PENGAKUAN 15-28


Elemen biaya peroIehan.................... .. 16-22
PenguJ<uran biaya pero1ehan.................... 23 28

PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN ...... 29-66


Model biaya............. 30
Model revaluasi..... 3l-42a
Pen)rusutan.............. 43 62
Jumlah tersusutkan dan periode pen),usutan 50-59
Metode pen) usutan 60-62
Penurunan n:1ai................................. 63-64
Kompensasr untuk penurunan nilai.. 65-66

PENGHENTIAN PENGAKUAN 67 -72

PENGUNGKAPAN 73-79

KETENTUATT- TRANSISI 80

.TANGGAL
EFEKTIF 8l-8rG

PENARIIGN 82-83

Hak Cipta O 2014 IKATAN AKUiITAN INDONESIA - Dilarang memfalo-kopj alau nenperbanyak
:. I

--__.."i:"_l
ESIA
ASET TETAP
PSAK 16 I
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 16

ASET TETAP

Pernfataan Stafidar Akuntansi Keuo flgan 1 6: Aset Tetap tetditi dari patagraf 0 I -83.
s eluruh pa ragtof dalam i nl iliki kekuakfii melStttur yottc
yaflg dice tak deflgt7tl hwrf tebal Itt tg ,nerrgatur pri nsip-ptinsiP y flg u tastxP,

1 6 ha dib.t dal kon teks tuiua pengatutqfl dot IGlangka Dasa Peny
dan Penyojiafl LaPorafl Ket\ngan. PSAK 25: Kebijakan Aku tansi, Perubaharl Esti,nosi
Akuntonsi, dan Kesslahon membetikon ilasar ufltuk flernilih dan rfienerapkdn kebijaka't
oklir/flta/,si ketika tidak oda panduan eksPlisit. Pernyatoan ini tidak woiib dileroPkatt
l,;ntuk lnsur-unsur yafig tidak rnaterial.

PENDAHULUAN

Tujuan

01. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur Pellakuan akuntansi aset tetap, sehingga
pengguna Iaporan keuangan daPat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam
aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalarn akuntansi aset
tetap adalah pengakuan aset, penentuarr jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi
penurunan nilainya.

Ruang Lingkup

02. Pentyatoan ifli dilerupkan dalafl akuntansi aset tetap, kecuali PSAK loifi
nensyaratkan atdu ,nengizinkan perlokuan akuttansi yang berbeda.

03. Pernyataan ini tidak diterapkafl untulc


(a) aset tetap yang diklasilikasikan sebagai dimiliki untuk dirual sesuai dengan PSAK 58:
Aset Tidak Lancat yaflg Diniliki urltuk Dijual dan Opetusi yang Dihentikan;
(b) dikosongkan;
(c) pengakuan dan pengukuran aset eksplorasi dan evaluasi (lihat PSAK 64 Aktivitas
Eksplorasi dan htaluasi pada Pertafibangan Sumber Daya Mineral);
(d) hak penambangan dan cadangan mineral seperti minyak, gas alam, dan sumber daya
5erupa yang tidak dapat diperbarur.
Akan tetapi, Pernyataan ini berlaku untuk aset tetap yalg digunakan untuk mengembangkan
atau memelihara aset yang dideskripsikan dalam huruf (b)-(d).

04. PSAK lain mungkin mensyaratkan pengakuan aset tetap berdasarkan pendekatan
yang berbeda dari Perlyataan ini. Sebagai contoh, PSAK 30: Serva mensyaratkan entitas untuk
mengevaluasi pengakuan aset tetap sewaan dengan dasar pemindahan risiko dan manfaat.
Akan tetapi, dalam aspek perlakuan akuntansi tertentu Iain untuk aset tersebut, trmasuk
pen)'usutan, diatur oleh Pernyataan ,ni.

05. Entitas yang menggunakan model biaya untuk properti investasi sesuai dengan
PSAK l3t Properti Inyestdsi menggunakan model biaya dalam Pernyataan ini.

Definisi

06. Belikut adalah pengertian istiloh yafig digunakan ilalam Pernyatoan ini:

Aset tetap adalah aset berwujurl yatg


(a) dimiliki untuk digunakan dalom produksi atau pefiyediaafi barang atau jasa, untuk
diettalkan kepada pihak lain, atau ufltuk tuj an adniflistratiJ; dah

Hak Cipla @ 2014 IKATAN AKUNTAN II.{DONESIA D,/arang rnemfoto-kopi atau nemperbanya| 1
ET TETAP
PSAK 16

(b) diperkha*an tntuk digunakan selarflo lebih dari sotu peiode.

Biala perclehat adalah juulah kas atau setora kas yarrg dilrayalkan atau fiilai .,..ajat
.lati imbalafi lain yang diserahkan untuk nefipercIeh suatt aset pailo saat perolehafl
atau koflstruksi atau, jika dagat diterapkan, j rrrlah y.,ttg diatribusikan pada aset ketika
pertama kali diakui sestai dangat persyatatafl tertettu dalafi PSAK lain, cofitohnya RSAK
53: Pembayatan Berbasis Saham.

lltnlah tercatat adalah jumlah suatu aset diokui setelah dikurafigi ok rnulosi penyusutafi
dat akamulasi rtgi peflurufiafi flilai.

Iurnlah terp ihkafl adalah jtmlah yatg tebih tifiggi a tata nilai wajar dikurungi biaya
ufituk, errjual dafi fiilai pakaiflya,

Iut tlah tefiusutkafl adalah biaya perolehafi a-set, atau jumlah lain yang merapakan
pefiggaflti biaya perolehan, dikuratgi filai residufila.

Nilai yajar adolah harga yang akan ditelirna ufituk fie jual s at aset dtdu hatga yang
akafl dibq,ar unttk mengalihkan s atu liobilitas dalam *anscksi tetatul o.fltaru. pelaku
pasn ?a.la taflggal Pengukurun. (Lihat PSAK 68: Pengukuran l,Iitai Waiar).

Nilai ftsidu dari aset odolah estittasi jut llah yang dapat diperoleh efititas soat ini .lali
dik rdngi estimasi biaya pelepasafl, jiko nset telah fiencapai uttur
PelepLsan aset, setclah
dan kondisi yang diperkirakan patla akhir umw manfaatnya.

Niloi spesirtk e titas adalah nilai kini dari arus kas yatg dihorapkafl e itas tit tbul dari
perrgguaaa dset secora berkelanjutafi dan dati pelepasofl aset lercebut Pada qkhir ufi1tt
manfaobrya atau diharapkafl terjadi ketika penyelesoian liabilitas,

Pefit)usutafi adalah olokasi sistematis jumlah tersusutkon ilari asei selama umw ,nafifaatfiya.

Rugi pefiutufiafl ,tilai adaloh jumlah yang metupakon selisih lebih juulah tercatat aset
atas jurnlah tetpulihka.flflla.

Unut maflfaat adolah:


(o) petiode aset diperkirakan daPat diguflakafl oleh entitas; atau
(b) iumlah produksi atau uflit serupo dori aset laflg diperkirakax akan diPetoleh dati
aset efltitos.

PENGAKUAN

07, Biaya perolehat aset tetap diakui sebagai aset jiko ddn hanya jika:
(a) kemungkitan besar efi.titos akafl mefiperoleh ,nafifaat ekononik masa ilepofl ilari aset
tetsebut; dafi
(b) biaya perolehannya .lapat diukur secara afidal.

0t. Suku cadang, peralatan siap pakai dan peralatan pemeliharaan diakui sesuai dengan
Pernyataan ini ketika memenuhi definisi dari aset tetaP. Namun, jika tidak maka suku cadang
peralatan siap pakai dan peralatan pemelihanan diklasifikasikan sebagai persediaan-

09. Pernyataan ini tidak mengatur unit ukuran dalam pengakuan asel tetap, yaitu aPa
yang menbentuk asel tetap. Oleh karena itu, disyaratkan Pertimbangan untuk meneraPkan
kiteria pengakuan yang sesuai dengan keadaan spesifik entitas. Hal yang mungkin sesuai
untuk menggabungka, unit unit yang secara individual tidak signifikan, seperti cetakan dan
perkakas, kemudian menerapkan kiteria pengakuan terhadap nilai Sabungan tersebut.

- -da 2 Hak cipta o 2014 TKATAN AKUNTAN lNDoNEslA - Dilararg n enfala-kopi alau nemperbanyak
ASFT TETAP
PSAK 16
,t
10. Entitas mengevaluasi berdasarkan PrinsiP Pengakuan ini terhadaP seluruh
biaya perolehan aset teip pada saat terjadinya. Biaya tersebut termasuk biaya awal untuk
memperoleh atau mengkonstruksi aset tetaP dan biaya selaniutnya yang timbul untuk
menambah, mengganti bagian, atau memPerbaikinya'

Biaya Perolehan Awal

ll. Aset tetap dapat diperoleh untuk alasan keamanan atau lingkungan Perolehan
aset tetap tenebut, meskipun tidak secara langsung meningkatkan manfaat ekonomik masa
depan diri aset tetap tertentu yaDg ada, mungkin diperlukan bagi entitas untuk memPeroleh
manfaat ekonomik masa depan dari aset lain. Aset tetap tersebut memenuhi syarat pengakuan
aset, karena aset tersebut memungkinkan entitas memPeroleh manfaat ekonomik masa depan
yang Iebih besar dari aset terkait dibandingkan dengan manfaat ekonomik yang dihasilkan
seandainya aset tersebut tidak diperoleh. Sebagai contoh, pabrik kimia mungkin mengistalasi
proses penangana[ kimiawi baru dalam rangka memenuhi Persyaratan lingkungan yang
berlaku dalam produksi dan penyimpanan zat kimiawi berbahaya, perbailan pabrik yang
trkait diakui sebagai aset karena tanpa perbaikan tersebut entitas tidak dapat memproduksi
dan menjual zat kimiawi. -{kan tetapi, jumlah tercatat aset tersebut dan aset terkcit dikaii
untuk penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 Penurunai Nilai Aset.

Biaya Selaniutnya

12. Sesuai dengan prinsip pengakuan di paragraf 07, entitas tidak mengakui biaya
perawatan sehari'hari aset tetap sebagai bagian dari aset telap tersebut. Sebaliknya, biaya
tersebut diakui dalam laba rugi pada saat teriadinya. Biaya perawatan sehai hari terutama
terdiri dari biaya tenaga kerja dan bahan habis pakai termasuk suku cadang kecil. Tujuan
pengeluaran ini sering dideskipsikan sebagai "perbaikan dan pemeliharaa!' aset tetap.

13. Bagian tertentu aset tetap dapat mensyaratkan penggantian secara periodik.
Sebagai contoh, tungku pembakaran mensyaratkan penggantian lapisannya seteiah digunakan
selama sejumlah jam tertentu, atau interior pesawat terbang seperti tempat duduk dan
dapur perlu diperbarui beberapa kali selama umur rangka pesawat. Entilas dapat melakukan
penggantian yang tidak terlalu sering atas aset tetap yang diperoleh, seperti mengganti dinding
i[terior bangunan, atau melakukan pnggantian yang tidak berulang. Sesuai dengan pnnsrp
pengakuan di paragraf 07, entitas mengakui biaya penggantian komponen aset tetap dalam
iumlah tercatat aset tetap ketika biaya tersebut teriadi jika pengeluaran tersebut memenuhi
k teria pengakuan. fumlah tercatat komponen yang diganti dihentikan pengakuannya sesuar
dengan ketentuan penghentian pen",kuan dalam Penyataan ini (lihat paragraf 67-72).

14. Supaya aset tetap (sebagai contoh, airctult) dapat beroperasi secara berkelanjutan,
perir-r dilakukan inspeksi teratur teriepas apakah terdapat komponen yang digaDti. Dalam
setiap inspeksi signifikan yang dilakukan, biaya inspeksi diakui ddam jumlah ter.atat aset
tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Sisa jumlah tercatat
biaya inspeksi yang terdahulu, jika ada (yang dibedakan dari komponen 6sik), dihentikan
pengakuannya. Hal ini teriadi terlepas apakah biaya inspeksi terdahulu teridentifikasj dalam
transaksi perolehan atau konstruksi aset tetap. Jika diperlukan, estinlasi biaya inspeksi serupa
masa depan dapat digunakan sebagai indikasi biaya inspeki ketika aset tersebut dipcroleh
atau dikonstruksi.

PENGUKURAN SAAT PENGAKUAN

15. Aset tetap yong memenuhi kuolijkasi pcfigakuan sebagoi aset diukur pada bioya
perolehot

Hak Cipla @ 2014 IKATAN AKUNTAN IIDOiIESIA - D/ararg memfolo-kopi alau menperbanyak 1 6:L --
ET TETAP PSAK 16

Elemen Biaya Perolehan

16. Biaya perolehan aset tetap meliputi:


(a) harga peroleharnya, termasul( bea impor dan pajak pembelian yang tidak dapat
dikeditkan setelah dikurangi diskon dan potongan lain.
(b) setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membar/a aset ke lokasi
dan kondisi yang diinginkan supaya aset te6ebut siap digunakan sesuai dengan intensi
manajemen.
(c) estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tet.rp dan restorasi lokasi aset
tetap, kewaiiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi
penggunaan aset tetap selama pe ode te entu untuk tuiuan selai[ untuk memproduksi
persediaan selama periode tersebut.

17, Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah:


(a) biaya imbalan keria (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 24. Inbalan Ketjo) yanr
timbul se(ara langsung daii konsrruksi atau perolehan aset retapl
(b) biaya penyiapan lahan untuk pabrik;
(c) biaya penanganan dan penl.erahan awal;
(d) biaya instalasi dan perakitan;
(e) biaya pengujian aset apakah aset bertungsi dengan baik, $teiah dikurangi hasil neto
penjuaian setiap produk yang dihasilkan sehubungan dengan penguiian tersebut (seperti
contoh hasil dari peralatan yang sedang diuji); dan
(0 /ee profesional.

18. EDtitas menempkan PSAK l4t Petsediadh terhadap biaya yarlg terkait dengan
kewajiban untuk membongkar, memindahkan, dan merestorasi lokasi aset yang terjadi dalam
suatu periode tertentu sebagai akibat dari penggunaan aset tersebut untuk menghasilkan
persediaan selama periode tersebut. Kewajibal atas biaya yang dicatat sesuai dengan PSAK l4
atau Pernyataan ini diakui dan diukur sesuai dengan PSAK 57: P,orii,, Liobilitas Kontinjensi,
datt Aset Korttinjensi.

19. Contoh biaya )ang bukan merupakan biaya perolehan aset tetap adalah:
(a) biaya pembukaan fasilitas baru;
(b) biaya pengenalan produk atau iasa baru (termasuk biaya iklrn dan aktivitas promosi);
(c) biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru atau kelas pelanggan bam (termasuk biaya
pelatihan sta0; dan
(d) biaya administrasi dan biaya o'terhearl rmrm lain.

20. Pengakuan biaya dalam iumlah tercatat aset tetap dihentikan ketika aset tetap
tersebut berada pada lokasi dan kondisi yang diperlukan supaya aset siap digunakan sesuai
dengan intensi manaiemen. Oleh karena itu, biaya pemakaian dan pengembanga! aset tidak
dimasukkan dalam jumlah tercatat aset tersebut. Sebagai contoh, biaya berikut ini tidak
termasuk dalam jumiah tercatat aset tetap:
(a) biaya yang terjadi ketika aset telah mampu beroperasi sesuai dengan intensi mana]emen
namun belum digunakan atau masih beroperasi Ci bawah k.rpasitas penuh;
(b) kerugian awal operasi, seperti ketika permintaan terhadap ou?r, masih rendah; dan
(c) biaya relokasi atau reorganisasi sebagian atau seluruh operasi entitas.
21. Sebagian kegiatan terjadi sehubungan dengan konstruksi atau pengembangan
aset tetap, tetapi tidak diperlukan untuk membawa aset tersebut ke lokasi dan kondisi yang
diperlukan supaya aset siap digunakan sesuai dengan intensi man.riemen. Kegiatan insidental
ini mungkin terjadi sebelum atau selama aktivitas konstruksi at,ru pengembangan. Sebagai
contoh, penghasilan yang diperoleh dari pengunaan lahan lokasL bangunan sebagai tempat
parkir mobil sampai konstruksi dimulai. Karena kegiatan insidental initidak diperlukan untuk
membalva aset tersebut ke lokasi dan kondisi yang diperlukan iupaya aset siap digunakan

-l? 6.4 Hak cipla o 2014 IKATAN AKUNTAN INOONESIA - Dilarang ,i enfoto-kopi atau menperbanyak
ASET TEIAP PSAK 1 qI
I
sesuai dengan intensi manajemen, maka penghasilan dan beban terkait dari kegiatan insidental
diakui dalam laba rugi dan diklasiftasikan dalam penghasilan dan beban.

22. Biaya perolehan suatu aset yang dikonstruksi sendiri ditentukan dengan
menggunalan prinsip yang sama sebagaimana aset yaog diperoleh bukan dengan konstruksi
sendiri. ]ika entitas membuat aset serupa untuk diiual dalam kegiatan usaha normal, biaya
perolehan aset biasanya sama dengan biaya konstruksi aset untuk diiual (lihat PSAK 14:
Persediaan)- Oleh karena itu, dalam menetapkan biaya perolehan maka setiap laba internal
dieliminasi. Serupa dengan hal tersebut, iumlah tidak normal dari biaya pemborosan yang
terjadi dalam pemakaian bahan baku, tenaga kerja, atau sumber daya lain dalam aset yang
dikonstruksi sendiri tidak termasuk biaya perolehan aset tersebut, PSAK 26: Biaya Pinjama.rl
menetapkan kriteria pengakuan bunga sebagai komponen iumlah tercatat aset tetap yang
dikonstruksi sendiri.

Pengukuran Biaya Perolehan

23. Bi^ya perolehan aset tetap adalah sctara harga tunai pada tanggal pengakuan. Iika
pembayaran ditangguhkan melampaui iangka waktu kredit normal, inaka perbedaan antara
harga tunai dan total pembayaran diakui sebagai beban bunga selama periode kedit kecuali
beban bunga tersebut dikapitalisasi sesuai dengan PSAK 26 Biq1.t Pinjonan.

24. Satu atau lebih aset tetap mungkin diperoleh daiam pertukaran dengan aset-
moneter atau aset nonmoneter atau kombinasi aset moneter dan nonmoneter. Pernbahasan
berikut mengacu pada pertukaran satu aset nonmoneter dengan aset nonmoneter lain, tetapi
hal ini juga berlaku untuk seluruh pertuJ<aran yang dideskipsitan dalim kalimat sebelumnya.
Biaya perolehan aset tetap tersebut diukur pada nilai wajar kecuaii:
(a) transaki pertukaran tidal memiliki substaflsi komersial; atau
(b) nilai wajar aset yang diterima dan aset yang diserahkan tidak dapat diukur secara
andal.
Aset yang diperoleh diukur dengan cara tersebut bahkan jika entitas tidak dapat segera
menghentikan pengakuan aset yang diserahkan. |ika aset yang diproleh tidak dapat
diukur pada nilai wajar, maka biaya perolehannya diukur pada iumlah tercatat aset yang
diserahlen.

25. Entitas menentukan apakah transaksi pertukaran mcmiliki substansi komersial


dengan memprtimbangkan sejauh mana arus kas masa depan yang diharapkan dapat
berubah sebagai akibat dari tmnsaksi tersebut. Suatu transaki pertukamn memiliki substansi
kon:ersial jila:
(a) konfigurasi (risiko, waktu, dan jumlah) arus kas dari aset yang diterima berbeda dengan
konfigurasi arus kas dari aset yang diserahkan; atau
(b) nilai spesifik entitas dari bagian operasi entitas yang terpengaruh oleh transaksi berubah
sebagai akibat dari pertukaran; dan
(c) selisih di (a) atau (b) adalah relatif signilikan terhadap nilai wajar dari aset yang
dipertukarkan.
Untuk tu.iuan penentuan apakah transaksi pertukaran memiliki substansi komersial,
nilai spesifik entitas dari bagian operasi entitas yang terpengaruh oleh transaksi tersebut
mencerminkan arus kas sesudah pajak- Hasil analisis ini dapat meniadi relas tanpa entitas
menyajikan perhitungan yang rinci.

26. Nilai wajar suatu aset dapat diukur secara andal jika:
(a) variabilitas dalam rentang pengukuran nilai wajar yang rasional untuk aset tersebut
adalah tidak signifikan; atau
(b) probabilitas dari beragam estimasi dalam rentang tersebut dapat dinilai secara rasional
dan digunakan dalam mengukur oilai wajar.

I.at
Hak Cipta O 2014 IXATAN AKUNTAN INDONESIA D/arang memfoto-kopi atau nemperbanyak 16
ET TETAP PSAK 16

Jika entitas dapat mengukur nilai wajar secara andal, baik dari aset yang diterima atau
diserahkan, maka nilai wajar dari aset yang diserahkan digunakan untuk mengukur biaya
perolehan dari aset yang diterima, kecuali jika nilai wajar aset yang diterima lebih jelas.

27. Biaya perolehan aset tetap yang dicatat oleh lessee daTarrt sewa pembiayaan
ditentukan sesuai dengan PSAK 30: Serva.

28. Jumlah tercatat aset tetap dapat dikurangi dengan hibah pemerintah sesuai dengan
PSAK 6l: AftlrfarJiHibah Pemeintah dan Pengungkapon Bofltunfi Peflerintoh.

PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN

29. Entitas mernilih model biaya di paragral jo atau fiodel reraluosi di patograf 31
sebagoi kebijakat akufitansinya ilan nenerapkah kebijakon tenebut telhodap seluiuh aset
tetap dolarn kelos yaag soma.

Ilodel Biaya

30. Setelah pengakuafl sebagai aset, oset tetap di.atat pado biaya perolehon dikurangi
akumulosi pehyusutot dat akumulasi rtgi penurunafl fliloi.

Model Revaluasi

31. Setelah pengokuan sebagai oset, aset tetap yaflg flil.ti i'ajarnya dopot diukur
secaro andal .licatat pada jurnlah reroluosian, yaitu flilai tajn pada laflggal revoluosi
dikurangi akumulasi penyusutan dar akumulasi tugi penuttlna niloi seteloh tanggal
revoluasi. Ret'aluasi dilakukan dengaa keteraturan yang cukup reguler fiituk fiefiostikan
bahwa jrmlah tercatat tidak berbeda secara rnaterial detgan jumloh yottg ditentukan
dengan metggunakan niloi yojar pada akhi periode pelaPorun.

32. Dikosongkan

33. Dikosongkan

34. Frekuensi revaluasi bergantung pada perubahan nilai rvajar dari aset tetap yang
direvaluasi. Jika nilai wa.iar dari aset yanS direvaluasi berbeda secrra material dengan jumlah
tercatatnya, maka revaluasi laniutao disyaratkan. Beberapa aset tetap mengalami perubahan
nilai wajar secara signilikan dan fluktuatifsehingga perh: direvaluasi secara tahunan. Revaluasi
tahunan tersebut tidak perlu dilakukarr untuk aset tetap yang perubahan nilai wajarnya tidak
signifikan. Sebalikaya, aset tetap tersebut mungkin perlu direvaluasi setiap tiga atau lima
tahun sekali.

35. Jika aset tetap direvaluasi, maka akumulasi penyusutan pada tanggal levaluasi
dipedakukan dengan salah satu cara berikut ini:
(a) disajikan kembali secara proporsional dengan perubahan dalam jumlah tercatat bruto
aset sehingga jumlah tercatat aset setelah revaluasi sama dengan .iumlah revaluasiannya.
Metode ini sering digunakan iika aset direvaluasi dengan cara memberi indeks untuk
menentukan biaya pengSantiannya. (l-ihat PSAK 68: Pengukurun Nilai Wdjar)
(b) dielimiDasi terhadap iumlah tercatat bruto aset dan lumlah tercatat neto setelah eliminasi
disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian dari aset tersebut. Metode ini sering
digunakan untuk bangunan.
Jumlah penyesuaian yang timbul dari penyajian kembali atau eliminasi akumulasi penfrsutan
tersebut membentuk bagian kenaikan atau penurunan dalam jumlah tercatat yang ditentukan
sesuai dengan paragraf 39 dan 40.

*Iro 6 Hak cipta @ 2014 TKATAN AKUNTAN |NDONES|A - D,iararg m enfoto-kopi ata! menpetbanyak
ASET TETAP PSAK 16
F
i6. Jika suot, Ltet tetap direvoluosi, ,rraka seluruh aset tetap dalam kelas yatg sama
diretaltasi.

37. Suatu kelas aset tetap adalah pengelompokkan aset-aset yang memiliki sifat dan
kegunaan yang serupa dalam operasi entitas. Berikut adalah contoh dari kelas tersendiri:
(a) tanah;
(b) tanah dan bangunan;
(c) mesin;
(d) kapal;
(e) pesawat udara;
(f) kendaraanbermotor;
(g) perabotan; dan
(h) peralatan kantor.

38. Aset-aset dalarn suatu kelas aset tetap direvaluasi secara bersamaan untuk
menghindari revaluasi aset secara selektif dan bercampurnya biaya perolehan dan nilai
lain pada tanggal berbeda. Akan tetapi, suatu kelas aset dapat direvaluasi secara bergantian
sepanjang revaltrasi dari kelas aset tersebut dapat diselesalkan secara lengkap dalam periode
yang singkat dan sepanjang revaluasi dimutakhirkan.

39, Jika jurnlah tercatat aset meningkat ak;bat rclal asi, fioko keflaikafi tefiebut
diakui dalam penghasilafi komprehelsif lain dan terakumulasi ilalam ekuitas pada bagian
sutPlus reval asi. Akan tetdpi, kenaikan tefieb diakui dalam laba rugi hingga sebesat
jtulah penurunan nilai aset lang sdna akibat rclaluasi yaflg petnah diakui sebelumnya
dalam laba tugi.

40. Jika jumlah tercatat aset turufl okibat revaluasi, maka pefiu/ nan tersebtt
diakui dalam loba rugi, Akan tetapi, penutunan nilai tersebut diokui dalam penghasilan
kouprehensif lain sepofijang tidak rnelebihi saldo sutplus re!.rluasi untuk aset tersebut.
Penuttnan niloi yoflg diakui dalam perlghosilofl kornpreheflsif lain tersebut neflgur.hgi
jumlah akumulasi dolarfl ekuitas pa.la bagian surplus revaluasi.

4L Surplus revaluasi aset tetap yang termasuk dalam ekuitas dapat dialihkan
langsung ke saldo laba ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya. Hal ini meliputi
penSalihan sekaligus surplus revaluasi ketika penghentian atau pelepasan aset tersebut. Akan
tetapi, sebagian surplus revaluasi tersebut dapat dialihkan seialan dengan penggunaan aset
oleh entitas. Dalam kasus tersebut, surplus revaluasi yang dialihkan ke saldo Iaba adalah
sebesar perbedaan antara jumlah pen),usutan berdasarkan nilai revaluasian aset dan jumlah
penl$utan berdasarkan biaya perolehan awalnya. Pengalihan surplus revaluasi ke saldo laba
tidak dilakukan melalui laba rugi.

42. Dampak atas pajak penghasilan, jika ada, yang dihasilkan dari revaluasi aset tetap
diakui dan diungkapkan sesuai dengan PSAK 46: Pajak Pehghasilan.

12a, lika efltitas ,nengubah kebijakan akutitansi dati ,ficdel biaya ke model revaluasi
dalon petgukuran aset tetap, fiakd perubahan tersebut berlaku secaru prospektif,

Penvusutan

43- Setiap bogian da aset tetap yang memiliki biaya perclehan cl1kup signifkofi
terhad.ap totdl biaya perolehan seluruh aset tetap disus tkafl secaro terpisah.

44. Entitas rpengalokasikan jumlah pengakuan awal aset tetap pada bagian aset telap
yang signifikan dafr menyusutkan secara terpisah setiap bagian tersebut. Sebagai contoh,
hal yang sesuai untuk menyrsutkan secara terpisah antara rangka pesawat dan mesin pada

Hak Cipta O 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Oilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 16 r"-
a ASET TETAP PSAK 16

pesawat terbang, baik yang dimiliki sendiri maupun yang berasal dari sewa pembiayaan.
Serupa dengan hal tersebut, jika entitas memperoleh aset tetap yang disewakan dalam sewa
operasi, maka entitas sebagai lessor mungkin akan sesuai untuk mcflyNutkan secara terpisah
jumlah yang tereflekikan dalam biaya perolehan aset telsebut yang dapat diatribusikan
langsung pada persyaratan sewa, baik yang menguntungkan aliru tidak menguntungkan,
secara relatif terhadap ketentuan pasar.

45. Bagian yang signilikan dari aset tetap mungkin memiliki umur manfaat dan metode
pen)'usutan yang sama dengan urnur manfaat dan metode penFsutan bagian signihkan lain
dari aset tersebut. Bagian tersebut dapat dikelompokkan dalam penentuan beban peryusutan.

46. Sepanjang ntitas menflsutkan secara terpisah beberapa bagian dari aset tetap,
maka entitas juga menFrsutkan secara terpisah bagian yang tersisa. Bagian yang tersisa
terdiri atas bagian yang tidak signifikaD secara individual. Jika entitas memiliki perkiraan
yang bervariasi untuk bagian tefiebut, maka teknik penaksiran tertentu diperlukan untuk
menentukan pen),usutan bagian yang tersisa sehingga mampu mencerminkan pola pemakaian
dan/atau umur manfaat dari bagian tersebut.

47. tsntitas dapat juga memilih untuk menFsutkan secara terpisah bagian dari Jset
yang biaya perolehannya tidak signilikan terhadap total biaya perolehaD aset tersebut.

48. Bebaa penyusutan untuk setiap periode diokui dalom labo rngi, kecuali jiko
bebafi lenebxt tennasuk dalam jumlah tercotot aset laifl.

49. Beban pen).usutan untuk suatu periode biasanya diakui dalam laba rugi. Akan
tetapi, kadang-kadang, manfaat ekonomik masa depan dari suatu aset adalah menghasilkan
aset lain. Dalam kasus ini, beban penpsutan merupakan bagian dari biaya perolehan aset lain
dan dimasukkan dalam iumlah tercatatnya. Sebagai contoh, peryusutan pabrik dan peralatan
dimasuk{<an dalam biaya konversi dari persediaan (lihat PSAK 14: Persediaan). Sertpa dengan
hal tersebut, penfusutan aset tetap untuk aktivitas pengembangan munglqn termasuk dalam
biaya perolehan aset takberwujud yang diakui sesuai dengan PSAK l9i AJef Takberwujud.

lumlah Terstsutkoa dafi Perio.le Penyusuton

50. lurnloh ,ercusutkon ilari suafit oset dialokasikan secara sistematis sepaniafig
urnur ,flonJoatnya.

51. Nilai residu dan umur manfaat .lali suatu aset ditelaah sekuratg-kurungnya
seliap okhir tahu baku dan jiko hasil kajiot berbeda ilefigan estit tosi sebelumnyo, noka
perbedoaa te$ebut dicatat sebagai estifiasi akufitaflsi tesuoi dengan PSAI( 25r Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.

52. Pen)'usutan diakui bahkan jika nilai wa.jar aset melebihi jumlah tercatatnya,
sepanjang nilai residu aset tidak melebihi iumlah tercatatnya. Perbaikan dan pemeliharaan
aset tidak meniadakal kehatusan untuk menFsutkan aset.

53. Jumlah tersusutkan suatu aset ditentukan setelah diktLrangi nilai residunya. Dalam
praktik, nilai residu aset terkadang tidak signifikan dan oleh karena itu tidak material dalam
penghituDgan iumlah tersusutkan.

54. Nilai residu suatu aset dapat meningkat meniadi suatu jumlah yang setara atau
lebih besar daripada jumlah tercatatnya. Iika hal tersebut terjadi, maka beban penyrsutan aset
tersebut adalah nol, hingga nilai residu selanjutnya betLurang menjadi lebih rendah daripada
jumlah tercatatflya.

a
'16 8 nak Cipta @ 20t4 IKATAN AKUNTAN |NOONES|A - D,Iarang ,r emfoto-kopi atau mempelbanyak
ASET TETAP PSAK 16
#
55. Penyusutan suatu aset dimulai ketika aset siap untuk digunakan, yaitu ketika aset
berada pada lokasi dan kondisi yang diperlukan supaya aset siap digunakan sesuai dengan
iitensi manajemen. Pen)'usutan aset dihentikal lebih awal ketika aset tersebut diklasifikasikan
sebagai aset dimiliki untuk dijual (atau termasuk dalam kelompok aset lepasan yang
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual) sesuai dengan PSAK 58:, rer Tidak Lancar
yang Dimiliki untuk Dijual dan Operqti yang Dihentikah dan pada tanggal aset dilepaskan.
OIeh karena itu, pen),usutan tidak dihentikan pengakuannya ketika aset tidak digunakan
atau dihentikan penggunaannya, kecuali telah habis disusutkan. Akan tetapi, jika metode
penyusutan yang digunakan adalah metode pemakaian (seperti metode unit produksi), maka
beban penyr.rutan menjadi nol ketika tidak ada produksi.

56. Manfaat ekonomik masa depan suatu aset dipakai oleh entitas terutama melalui
penggunaannya. Akan tetapi, beberapa faktor lain seperti keusangan teknis, keusangan
komersial, dan keausan selarna aset tidak terpakai, sering mengakibatkan me[umnnya
manfaat ekonomik yang dapat diperoleh dari aset tersebut. Sebagai konsekuensinya, seluruh
faltor berikut ini diperhitungkan dalam menentukan umur manfaat dali suatu aseti
(a) perkiraan daya pakai. D.Lya pakai dinilai dengan merujuk pada kapasitas atau outprf
fisik dari aset;
(b) perkiraan tingkat keausan fisik, vang bergantung pada faktor pengoperasian aset seperti
jumlah penggiliran penggunaan aset dan prcgram perbaikan darl pemeliharaannya, serta
pemwatan dan pemeliharaan kelika aset tidak digunakan;
(c) keusangan teknis atau keusangan komersial yang timbul dari perubahan atau peningkatan
produksi, atau dari perubahan permintaan pasar atas produk atau oafPuf jasa yang
dihasilkan oleh asel dan
(d) pembatasan hukum atau yang serupa atas penggunaan aset, seperti berakhirnya waku
PenSSunaan terkait dengan se\,ra.

57. Umur manfaat aset ditentukan berdasarkao kegunaan 1.ang diperkirakan oleh
entitas. KebUakan manajemen aset dari entitas mungkin mencakup pelepasan aset setelah
jangka waktu tertentu atau setelah pemakaian sejumlah proporsi tertentu dari manfaat
ekonomik masa depaa aset. Oleh karena itu, umur manfaat aset dapat Iebih pendek daripada
umur ekonomik aset tersebut. Estimasi umur manfaat suatu aset membutuhkan pertimbangan
berdasarkan pengalaman entitas terhidap aset yang serupa.

58. Ianah dan bangunan merupakan aset Fng dapat dipisailan dan dicatat terpisah
walaupun keduanya diperoleh bersama. Pada umumnya tanah memiliki umur manfaat
tidak terbatas dan oleh karena itu tidak disusutkan, kecuali ntitas meyakini bahwa umur
manfaat tanah terbatas contohnya tanah yang ditambang dan tanah yang diguoakan untuk
tempat pembuangan akhir'. Bangunan memiliki umur manfaat terbatas dan oleh karena
itu merupakan aset tersusutkan. Peningkatan nilai tanah dengan bangunan di atasnya tidak
mempengaruhi penentuan jumlah tersusutkan dari bangunan tersebut.

59. Jika biaya perolehan taDah termasuk biaya pembongkaran, pemindahan, dan
restorasi lokasi, maka biaya tersebut disusutkan selama periode manfaat yang diperolehnya.
Dalam beberapa kasus, tanah itu sendiri memiliki umur manfaat yang terbatas, dalam hal
ini disusutkan dengan cara yang mencerminkan manfaat yang diperoleh dari tanah tersebut.

Metode Penrltsutatl

60. Metode penyusuton yang digurakan ,neflceflninkon Pola pernakaiafl fianfaat


ekoflomik itoso depofl aset yang diharopkafi oleh entitas.

1 l.ihat ISAK 25 Hdk Ata\'fannh

1'..
Hak Cipla @ 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA D,/ararg m emfolo-kopi atau nempehanyak 16 .98
a ASET TETAP PSAK 16

61. Meto.te pefiyusutsa yaflg ditercPkafl tntuk suar aset .litelqah Pqliflg sediki,
setia| akhir tohun buku dan, jika terjadi perubahot ysng signirtkln dalom polo
pemakaion yarg dipetkirakot atos flaflfoat ekonomik fiosa depan aset tersebut, nako
fietoile penfltsutan dfubah ufltuk neflcerfiiflkan pettbahot pola tersebut. Petubahan
rnetoile penytsuton dicatat sebagoi perubahan estinasi ak\ntafisi sesuai dengan PSAK 25:
Kebiiakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.

62. Berbagai metode penl'usutan dapat digunakan untuk mengalokasikan jumlah


te$usutkan dari aset secara sistematis selama umur manfaatnya. Metode tersebut altara lain
metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode unit produksi. Metode pen,'usutan
garis lurus menghasilkan pembebanan yang tetap selama umlLr manfaat aset jika nilai
residunya tidak berubah. Metode saldo menurun menghasilkan pembebanan yang menurun
selama umur manfaat aset. Metode unit produksi menghasilkan pembebanan berdasarkan
pada penggunaan atan o tput yaog dipelkirakan dari aset. Entitas memilih metode ,\'ang
paling mencerminkan pola pemakaian yang diperkirakan atas manfaat ekonomik masa depan
aset. Metode tersebut diterapkan secara konsisten dari periode ke periode, kecuali terdapat
perubahan dalam pola pemakaian manfaat ekonomik masa depan yang diperkirakan aset
tersebut.

Penurunan Nilai

63. Dalam menentukan apakah aset tetap mengalami penurunan r)ilai, entitas
menerapkan PSAK 48l. Penurunan Nilai Aset- PSAK '18 menjtlaskan bagarnrana entrtas
menelaah jumlah tercatat asetnya, bagaimana menertukan jurniah terpulihkan dari aset, dan
kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai-

64. Dikosongkan.

Kompensasi untuk Penurunan Nilai

65. Ko Pensasi dari pihak ketiga untnk dset tetap yang hrcngalorni penuluflan niloi,
hilang atau dihentikafi dimasukkan dalom loba rugi ketika konpensasi rnenjodi piutang,

66. Penurunan nilai atau kerugian aset tetap, klaim atas alau pemba,varan kompensasi
dari pihak ketiga, dan setiap pembelian atau konstruksi selanir:tn,"-a dari penggannan rset
adalah peristiwa ekonomik terpisah dan dicatat secara terpisah sebagai berikut:
(a) penurunan nilai aset tetap diakui sesuai dengan PSAK 48: Pefiurunan Nilai Aset;
(b) penghentian pengakuan aset tetap yang dihentikan atau dilepaskan ditentukan sesuar
dengan Pernyataan ini;
(c) kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami penurunan nilai, hilang
atau dihentikal dimasukkan dalam laba rugi pada saat kompensasi meniadi piutang;
dan
(d) biaya perolehan aset tetap yang diperbaiki, dibeli, atau dikonstruksi sebagai penggantian
ditentukan sesuai dengan Pernyalaa, ini.

PENGHENTIAN PENGAKUAN

67. Jrmlah tenatat oset tetap dihe\tikan pengakuantya:


(o) pado soat pelepasan; atou
(b) keliko ti.lak terdapat logi nanJaat ekononik flasa ilepan yang diharapkan dari
P enggufl aan atal, p elepos anny a.

68. Keufltungafi atau ketugiafl yaflg tirfibul dati penghc tian pengakuofi aset tetop
dimasukkon dalam labo rtgi ketika aset tetap te6ebrt dihentikan pengakuannya (kecuali

-- -.ia r; Hak Cipta O 2014 IKATAN AKUNTAN INDONES|A - D,7arang ,T emIoto-kapj atau nenperbanyak
ASET TETAP PSAK 1 6
*
PSAI( 30. Sewa ,nensyoratkan perlakuan yang berbeda dalam trunsaki juol daa sewa-
balik). Keuttungan tidak boleh d.iklosifiktsikal sebogai pendapotan.

68A. Akan tetapi, entitas yang kegiatan usaha sehari hari adalah menjual aset yang
sebelumoya direntalkan kepada pihak lain, maka entitas memindahkan aset tetap tersebut
menjadi persediaan sesuai nilai tercatat ketika aset tidak lagi direntalkan dan menjadi aset
dimiliki untuk dijual. Hasil dari penjualan aset diakui sebagai pendapatan sesuai dengan PSAK
23: Pendapatan. PSAK 58:,4se, Tidak Lancar yong Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikafl ttd6k ditetapkan ketika aset dimiliki untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari
dialihkan ke persediaan.

69. Pelepasan aset tetap dapat dilakukan dengan berbagai cara (contohnya: dijual,
disewakan dalam sewa pembiayaan, atau disumbangkan). Dalam menentukan tanggal
pelepasan aset, entitas menerapkan kriteria dalam PSAK 231 Pefidapata, uotuk mengakui
pendapatan dari penjualan barang. PSAK 30: Serya diterapkan untuk pelepasan melalui iual
dan sewa-balik.

70. Jika, berdasarkan prinsip pengakuan di paragraf 07, entitas mengakui biaya
penggantian sebagian aset tetap dalam jumlah tercatat aset tetap tersebut, maka entitas
menghentikan pengakuan jumlah tercatat dari bagian,vang diganti tanpa mempe.hatikan
apakah bagiar, yang diganti telah disusutkan secara terpisah. Jika hal ini tidak praktis untuk
menentukan jumlah tercatat dari bagias yang diganti, maka entitas dapat menggunakan biaya
penggantian tersebut sebagai indikasi biaya perolehan dari bagian yang diganti pada saat
diperoleh atau dikonstruksi.

71. Keuntungafl atau kerugian yang timbul dafi peflghention pengtkuafi oset
junlah hasil pelepasat neto, jika ada, dat jumlah
tetap ditenttkan sebesar selisih dltaru
tercatatny@.

72. Imbalan yang akan diterima atas pelepasan aset tetap diakui awalnya Pada nilai
wajarnya. Jika pembayaran ditangguhkan, maka imbalan yang akan diterima diakui awalnya
pada nilai yang setara dengan harga jual tunai. Perbedaan antara jumlah nominal imbalan
dan nilai yang setara dengan harga jual tunai diakui sebagai pendapatan bunga sesuai dengan
PSAK 23: Pendapatan yang mencerminkan imbalan efektif atas piutang tersebut.

PENGTINGKAPAN

73. Laporan keuangan mengungkapkon untuk seliap kelos a-set tetap:


(a) dasar pengukurut yatg digunakat dalam menentukat jurfiloh tetcotot bruto;
(b) ,fletode peiyusutat yang digurrokan;
(c) untttt fiaflIaal atd tarif penyusutafi ya g digunakan;
(d) jlriloh tercatal bntto ilan akumulasi Peflyusutan (digabungkan ilengan akumulasi
rugi penurunan ailai) poda o*al daa akhb petiode; dafl
(e) rekonsiliasi jumlah tercatat paila awal dan okhir periode yang mentnjrkkan:
(i) penambahaq
(ii) aset yang diklasifkasikon sebagai dimiliki ufltuk dijual atau tetrflastk dalorn
kelompok lepasat yong iiklasifkasikan sebagai dittiliki utltuk dijusl sesuoi
dengan PSAK 58 Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Diiual dan t)perasi
yang Dihentikan don pelepasot lain;
(iii) perolehon melalui kombinasi bisnis:
(iv) peningkatan atau penurufiofi akibdt dari reroluosi sesuai dengan paragraf 31,
39, dan 40 sefia dai rugi geflltt flan nilai yang diakui atau dibalik dalam
peflghasilafl komprehensif lah sesuai dengan PSAK 48: Penurunan Nilai Aset;
(v) tugi peturunan dlai yang diak dalan laba tugi sesuoi dengafl PSAK 48;
(ti) pembalikon rtgi penurunin fiiloi dalan laba rugi sesuoi.lengon PSAK 48;

Hak Cipla o 2014 IKATAN AKUNTAN INDoNESIA D/ararg memfolo-kopi atau nenpehanyak i6lltr -
ASET TETAP PSAK 16
-*
(t'ii) penyusutan;
(t'iii)selisih kurs neto yang timbul dalam petjabarur loporan keuangat dori ,nata
uang f ngsionol fienjadi fiata uang peloPot*n yang betbe.la, teflnasuk
pe\jabaran dari kegiatafl usaha lual negei menjadi flata uahg Pelaporan dari
entitas pelapot dafi
(Lr) petubahat lain.

74. Lalorafl keuangan juga mengragkapkan:


(a) keberadaan dan jrmlah pembatasan atos hak ttilik dafl oset teta| yang tlijarnirtkon
untuk liabilitas;
(b) jumlah pengeluaran yong diakui dolarn jumlah tercatat aset tetaP yaflg sedafig dalom
koa,strucsi;
k) jumloh komitmen kontraktuol untuk ,nernperuIeh aset tetap; dan
(d) jumlah kompensasi dari pihak ketiga ufltuk oset tetop yong fiengalarni penurunafi
lai, hilang atau dihentikon rong termasuk dalam laba rugi, jiko ti.lok divngkapkan
secara terpisah dolam laporon laba rugi dat penghasilan komprehensiJ lain.

75. Pemilihan metode pen),usutan dan estimasi umur manfaat aset adalah hal
yang memerlukan pertimbangan. Oleh karena itu, peogungkapan metode yang digunakan
dan estimasi umur manfaat atau tarif peryllsutan menyediakar: informasi bagi pengguna
laporan keuangan dalam mengkaji kebiiakan yang dipilih manaiemen dan memungkinkan
perbandingan dengan entitas lain. Untuk alasan yang serupa, iuii perlu diungkapkan:
(a) pen,'usutan, apakah diakui dalam laba rugi atau diakui sebagai bagian dari biaya
perolehan aset lain, selama suatu periodei dan
(b) akumulasi penFrsutan pada akhir periode.
76. Sesuai dengan PSAK 25. Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estifiasi Akuntansi,
dan Kesalahan entitas mengungkapkan sifat dan dampak perubahan estimasi akuntansi
yang berdampak material pada periode berialan atau diperkirakan berdampak material pada
periode berikutnya. Untuk aset tetap, pengungkapan tersebut dapat timbul dari perubahan
estimasi dalam:
(a) nilai residu;
(b) estimasi biaya pembongkaran, pemindahan atau restorasi aset tetap;
(c) umur manfaat; dan
(d) metode pen)'usutan.

77. lika aset tetap disojikafl pada jumlah retaluasiar, hal beikut diungkapkan
sebogai tarnbdhon peigungkopsn lofig disyoratkan oleh PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar:
(o) tanggol eJektiJ revoluasi;
(b) apokoh melibatkan pefliloi itdependen:
(c) dikosongkan;
(d) dikosongkan;
(e) wttuk setiaP kelas oset tetap yang direraluesi, jufilah tercatat aset seanilainya aset
tetsebtt dicotot dengan model biaya; dan
ff) surplus retaluasi, yong mengindikasikan perubahan selafia periode dan setiop
pefibatasat disttibusi kepada pemeganX saham.

78. Sesuai dengan PSAK 48i Penuluflan Nildi Aret entitas mengungkapkan informasi
penurunan nilai aset tetap sebagai tambahan informasi yang disyaratkan di paragraf 73(e)
(iv) (vi).
79. lnformasi berikut mungkin relevan dengan kebutuhan pengguna laporan keuangan: a
(a) jumlah tercatat aset tetap yang tidak dipakai sementara;
(b) jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih
digunakan;

-"! 6.'12 Hak Cipta O 2014 IKATAN AKUNTAN |NDONES|A - D,iarang ,r emtoto-kopi atau nempedanyak
ASET TETAP PSAK 1

(c) jumlah tercatat aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktifdan tidak diklasifkasikan
sebagai dimiliki untuk diiual sesuai dengan PSAK 58: Asef Tidak Lancat yang Ditfliliki
wiuk Dijual dan Opercsi yang Dihentikani dan
(d) jika model biaya digunakan, nilai wajar aset tetap ketika berbeda secara material dengan
iumlah tercatat.
Oleh karena itu, entitas dianjurkan mengungkapkan jumlah tersebut.

KETENTUAN TRANSISI

80. Dikosongkan.

TANGGAL EFEKTIF

8I. Pernyataan ini berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada
atau setelah tanggal I Januari 2012.

8la. Entitas menerapkan penyesuaian definisi nilai rvajar dalam patu$^f 06,26,
32, 33, 35, dan 77 secara prospektif dan paragraf 08 secara retrospektif untuk periode tahun
buku yang dimulai pada atau setelah tanggal I Januari 2015.

3IA 81G. Dikosongkan

PENARIKAN

82. Pernyataar ini menggantikan:


(a) PSAK 16 (2007\ Aset Tetap:
(b) PSAK 47. Ak ntonsi Tanah.

83 Dikosongkan.

il ;';; ; ;;;;ilil, i^unii*


^"o*ii^ -'
;;;;*,;;;;;;;; ";;; ;;;;;;:;;;,;, 6.,!L
l

T
:t Hak cipta o 2014 lll\ATAN AKUNTAN INDONTSIA

Anda mungkin juga menyukai