Anda di halaman 1dari 28

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

---------- .. _------------------ ----------------------------------------------------_.--------------------------------


PENDAPATAN
PSAK
23

IKATAN AKUNTAN INDONESIA


I------------l'fu-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------=--------------------

____________ ~- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - J
'--' __ Hak Cipta @ 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
___

I
I
PERNTATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
--:--PENDAPATAN-----------------------------------------------

Hak cipta © 2014, Ikatan Akuntan Indonesia


Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang menerjemahkan,
mencetak ulang, memperbanyak, atau menggunakan sebagian
atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun. baik secara
elektronik, mekanik atau cara lainnya, yang saat ini diketahui
atau nanti ditemukan, termasuk menggandakan dan mencatat,
atau menyimpan dalam sistem penyimpanan dan penyediaan
informasi, tanpa izin tertulis dari Ikatan Akuntan Indonesia.

Ikatan Akuntan Indonesia tidak bertanggungjawab atas kerugian


yang dialami aleh pihak yang melakukan atau menghentikan
suatu tindakan dengan mendasarkan pada materi dalam buku
ini, baik kerugian yang disebabkan oleh kelalaian atau hal
lainnya.

Sanksi Pelanggaran Pasal 72:


Undang-Undang Namar 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan
perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (I)
atau pasal49 ayat (I) dan ayat (2) dipidana dengan pidaoa
penjara paling singkat I (satu) bulan dan/atau denda paling
sedikit RpI.OOO.OOO,OO (satu juta rupiah), atau pidaoa
penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling
banyak RpS.OOO.OOO.OOO,OO (lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan. memamerkan,
mengedarkan, atau menjua! kepada umwn suatu ciptaan atau
barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagai mana dimaksud
dalam ayat (I), dipidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
dan/atau denda paling banyak RpSOO.OOO.OOO,OO (lima ratus
juta rupiah).

Diterbitkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia
Grha Akuntan. Jalan Sindanglaya No.1 Menteng. Jakarta 10310
Telp: (021) 31904232
Fax: (021) 3900016
IK.\TAN AKUNTAN INDONESIA Email: iai-info@iaiglobal.or.id.dsak@iaiglobal.or.id

Agustus '2014
l-----------GJ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------1£..--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
i __ <Cd Hak Cipta @ 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA I
...................'::§.~.~!.'!.'~!~!'!.......................................................................................................... ~~~~.2~.~ .......

PENGANTAR

PSAK 23 tentang Pendapatan telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi


Keuangan pada tanggal 19 Februari 2010.

PSAK 23 ini merevisi PSAK 23 tentang Pendapatan yang telah dikeluarkan


pada tanggal 7 September 1994.

Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak materiaL

Jakarta, 19 Februari 2010


Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Rosita Vii Sinaga Ketua


Roy Iman Wirahardja Wakil Ketua
Etty Retno Wulandari Anggota
Merliyana Syamsul Anggota
Meidyah Indreswari Anggota
Setiyono Miharjo Anggota
Saptoto Agustomo Anggota
Jumadi Anggota
Ferdinand D. Purba Anggota
Irsan Gunawan Anggota
Budi Susanto Anggota
Ludovicus Sensi Wondabio Anggota
Eddy R. Rasyid Anggota
Liauw She Jin Anggota
Sylvia Veronica Siregar Anggota
Fadilah Kartikasasi Anggota
G.A. Indira Anggota
Teguh Supangkat Anggota

........................................................................................................................................................~•............
Hak Gipta © 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto·kopi atau memperbanyak v
1____________ • ________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ _

I !
------------ ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------i
1 '- Hak Cipta 2014
@ IKATAN AKUNTAN INDONESIA i
....................r:~.~.~.':!:~!.I":t:!. .........................................................................................................r:.?'2I5..~~.f!!j•......

PENGANTAR PENYESUAIAN

Dewan Stan dar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas


PSAK 23 tentang Pendapatan pada tanggal 27 Agustus 2014.

Jakarta, 27 Agustus 2014


Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Rosita Uli Sinaga Ketua


Danil S. Handaya Wakil Ketua
Djohan Pinnarwan Wakil Ketua
Setiyono Miharjo Anggota
Irsan Gunawan Anggota
Budi Susanto Anggota
Sylvia Veronica Siregar Anggota
Patricia Anggota
Lianny Leo Anggota
Teguh Supangkat Anggota
L B. Aditya Jayaantara Anggota
P. M. John L. Hutagaol Anggota
Kristianto Andi Handoko Anggota

.........................................................................................................................................................~ .......... .
Hak Cipta © 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Difarang memfoto-kopi atau memperbanyak vii
I----------l~----------------------------------------------------------------------------------------------- _______________________________________________________ J

I .

!---------- -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
I 111- Hak Cipta @ 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

I
.....................'::~~.'?~!.'~:~~.......................................................................................................... 1'~!\1<..2~.~•......

PERBEDAAN DENGAN IFRSs

PSAK 23: Pendapatan mengadopsi seluruh pengaturan dalam lAS 18


Revenue per efektif 1 Januari 2014, kecuali:

L lAS 18 paragraf 06(f) dan (g) tentang ruang lingkup tidak diadopsi
karena lAS 41 Agriculture belum diadopsi.

2. lAS 18 paragraf 09 tentang pengukuran pendapatan dengan menghilang-


kan catatan kaki yang mengacu ke SIC 31 Revenue - Barter Transactions
Involving Advertising Services karena SIC 31 tidak diadopsi.

3. lAS 18 paragraf 37 tentang tanggal efektif.

4. lAS 18 paragraf 38-40 mengenai tanggal efektif tidak diadopsi karena


tidak relevan.

5. lAS 18 paragraf 41-42 tentang tanggal efektiftidak diadopsi karena tidak


relevan. Adopsi lAS 8 menjadi PSAK 23 telah menggunakan lAS 18 yang
telah mengakomodir amandemen tersebut.

6. lAS 18 Illustrative Example mengenai penjelasan penjualan barang yang


dipengaruhi oleh pengaturan hukum di suatu negara, tidak diadopsi
karena tidak relevan .

...........................................................................................................................................................~..........
Hak Cipla © 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak IX
l---------1:;J-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

_ _ _ _ _ ~_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ J
: ~:.::! Hak Cipta © 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA I
, I
---------------~----------------------------------------~I
_____________________f>f'-N_[)A~!\"':AI'l______________________ ------------------------------------------------------------------------------------f>~!\~-~~-rJl-----.

PERBEDAAN DENGAN PSAK 23 (2010)

Berikut adaIah perbedaan antara PSAK 23 (2010): Pendapatan dengan PSAK


23 (Penyesuaian 2014): Pendapatan yang mengadopsi lAS 18 Revenue per
efektif 1 Januari 2014:

Perihal PSAK 23 (2010) PSAK 23 (Penyesoaian 2014)


Roang Lingkup Pernyataan ini tidak mengatur Perubahan acuan ke PSAK 15:
pendapatan yang timhul dari: Investasi pada Entitas Asosiasi dan
(Paragraf 06) (a) .. Ventura Bersama .
(b) dividen yang timbul dari
investasi yang diperlakukan
dengan metode ekuitas (lihat
PSAK IS: Investasi pada Entitas
Asosiasi);
Definisi Nilai wajar adalah jumlah suatu a5et Nilai wajar adalah harga yang akan
dipertukarkan antara pihak-pihak diterima untuk menjual suatu a5et
(Paragraf 07) yang berkeinginan dan memiliki atau harga yang akan dibayar untuk
pengetahuan memadai dalam suatu mengalihkan suatu liabilitas dalam
transaksi yang wajar: transaksi teratuf antara pelaku pa-
sar pada tanggal pengukuran. (Lihat
PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar).

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------.~------------
Hak Cipla © 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Difarang memfotcrkopi atau memperbanyak XI
. . . . . ",-•. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . J
l.. J

"..........._ •.... _.............................................................._.....................................................................................1


___:__1_ Hak Cipla © 2014 lKATAN AKUNTAN INDONESIA I
.....................f'E.~.~.I\!.'~:~!!..........................................................................................................f'~~I:<.~~.~......

DAFTAR lSI

Paragraf
PENDAHULUAN.................................................................................................... 01-08
Tujuan
Ruang lingkup .......................................................................................................... 01-06
DefinisL..................................................................................................................... 07-08

PENGUKURAN PENDAPATAN................................................................. 09-12

PENGIDENTIFIKASlAN TRANSAKSI ..................................................... 13

PENJUALAN BARANG............................................................................... 14-19

PENJUALAN JASA ...................................................................................... 20-28

BUNGA, ROYALTI, DAN DIVIDEN ......................................................... 29-34

PENGUNGKAPAN ...................................................................................... 35-36

TANGGAL EFEKTIF................................................................................... 37-42

PENARlKAN ................................................................................................ 42a

LAMPIRAN

..........................................................................................................................................................'Cl •••••••••••.
Hak Cipta © 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dlfarang memfoto-kopi atau memperbanyak xiii W
I ·
------------Jl-------------------------------------------------,--------------------------------------------------------------------------------------------------------I

, !

:-----------""'----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------1'
I W Hak Cipta @ 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
....................P.E.Ng!:~':::'::~. _____________________ ------------------------------------------------------------------------------------~?!:.~-~'!._rI"-------

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 23

PENDAPATAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 23: Pendapatan terdiT; dari paragraj


01-42a. PSAK 23 dilengkapi dengan Lampiran yang bukan merupakan bagian dari
PSAK 23. Seluruh paragraf dalam Pernyataan in; memiliki kekuatan mengatur yang
sarna. Paragra! yang dicetak dengan huru! tehal dan miring mengatur prinsip-prinsip
"tama. PSAK 23 harus dibaca da/am konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian LapoTan Keuangan. PSAK 25: Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan memberikan dasar memilih dan
menerapkan kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan yang eksplisit. Pernyataan
ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material.

PENDAHULUAN

Tujuan

Penghasilan didefinisikan dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan


Keuangan sebagai kenaikan manfaat ekonomikselama suatu peri ode akuntansi dalam bentuk
pemasukan atau penambahan aset, atau penurunan liabilitas yang mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Penghasilan meliputi pendapatan
maupun keuntungan. Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktivitas
entitas yang normal dan dikenal dengan sebutan yang berbeda, seperti penjualan, penghasilan
jasa, bunga, dividen, royalti, dan sewa. Tujuan Pernyataan ini adalah mengatur perlakuan
akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu.

Permasalahan utama dalam akuntansi pendapatan adalah menentukan saat pengakuan


pendapatan. Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomik masa depan
akan mengalir ke entitas dan manfaat ini dapat diukur secara andal. Pernyataan ini
mengidentifikasi keadaan saat kriteria tersebut akan terpenuhi, sehingga pendapatan dapat
diakui. Pernyataan ini juga memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria tersebut.

Ruang Lingkup

01. Pernyataan ini diterapkan dalam akuntansi pendapatan yang timbul dari
transaksi dan kejadian berikut ini:
(aJ penjualan barang;
(bJ penjualan jasa; dan
(c) penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti, dan
dividen.

02. Dikosongkan.

03. Barang meliputi barang yang diproduksi oleh entitas untuk dijual dan barang
yang dibeli untuk dijual kembali, seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah dan
properti lain yang dimiliki untuk dijual kembali.

04. Penjualan jasa biasanya menyangkut pelaksanaan tugas entitas yang telah
disepakati secara kontraktual untuk dilaksanakan selama suatu periode waktu. Jasa tersebut
dapat diserahkan dalam satu periode atau lebih dari satu periode. Beberapa kontrak untuk
penjualan jasa secara langsung terkait dengan kontrak konstruksi, sebagai contoh kontrak
penjualan jasa dari manajer proyek dan arsitek. Pendapatan yang timbul dari kontrak tersebut
tidak diatur dalam Pernyataan ini tetapi diatur sesuai dengan persyaratan kontrak konstruksi
yang diatur dalam PSAK 34: Kontrak Konstruksi.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------~-----------_.
Hak Cipta © 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi Btau memperbanyak 23.1
1_______ .=_~_~_~_D!\I'I\TI\~ __________________________________________________________________________________________________________ I'~I\~_2_3________________
ffiJ
J
05. Penggunaan a5et entitas oleh pihak lain menimbulkan pendapatan dalam bentuk:
(a) bunga yaitu pembebanan uotuk penggunaan kas atau setara kas, atau jumlah terutang
kepada entitas;
(b) royalti yaitu pembebanan untuk penggunaan aset jangka panjang entitas, sebagai contoh
paten, merek dagang, hak cipta. dan piranti lunak komputer; dan
(c) dividen yaitu distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesuai dengan proporsi
kepemilikan mereka atas kelompok modal tertentu.

06. Pernyataan ini tidak mengatur pendapatan yang timbul dari:


(aJ perjanjian sewa (liha! PSAK 30: Sewa);
(b) dividen yang timbul dari investasi yang diperlakukan dengan metode ekuitas Clihat PSAK
15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama);
(c) kontrak asuransi yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 62: Kontrak Asuransi;
(d) perubahan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan atau pelepasannya (lihat PSAK
55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran);
(e) perubahan nilai aset lancar lain; dan
(f) ekstraksi hasU tambang.

Definisi

07. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:

Nila; waiar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang
akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam tra"saksi teratur antara pelaku
pasar pada tanggal pengukuran. (Lihat PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar).

Pendapatan adalah arus masuk bruto dari man/aat ekonomik yang limbul dari aktivitas
normal enlitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

08. Pendapatan hanya meliputi arus masuk bruto dari manfaat ekonomik yang diterima
dan dapat diterima oleh entitas untuk entitas itu sendiri. Jumlah yang ditagih untuk kepentingan
pihak ketiga, seperti pajak pertarnbahan nilai dan pajak penjualan, bukan merupakan manfaat
ekonomik yang mengalir ke entitas dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas. Oleh karena itu,
hal tersebut dikeluarkan dari pendapatan. Hal yang sarna berlaku dalam hubungan keagenan,
arus masuk bruto manfaat ekonomik mencakup jumlah yang ditagih untuk kepentingan
prinsipal dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas entitas. Jumlah yang ditagih atas nama
prinsipal bukan merupakan pendapatan. Sebaliknya, pendapatan adalah jumlah komisi yang
diterima.

PENGUKURAN PENDAPATAN

09. Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat
diterima.

10. Jumlah pendapatan yang tirnbuI dari transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan
antara entitas dengan pembeli atau pengguna aset tersebut Jumlah tersebut diukur pada nilai
wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dikurangi jumlah diskon usaha dan rabat
volume yang diperbolehlean oleh entitas.

11. Pada urnumnya, imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah
pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diterima atau dapat diterima. Akan tetapi,
jika arus masuk dari kas atau setara leas ditangguhkan, maka nilai wajar dari imbalan tersebut
mungkin kurang dari jumlah nominal kas yang diterima atau dapat diterima. Sebagai contoh.
entitas dapat memberikan kredit bebas bunga kepada pembeli atau menerima wesel tagih
L___________ ~----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ___
I ,J 23.2 Hak Cipta © 2014 lKATAN AKUNTAN INDONESIA - OHarang memfolo-kopi alau memperbanyak
I
___, _______________ I'_E_N_D!\I'I\TI\~ __________________________________________________________________________________________________________ I'?I\~_~~_~-------

dari pembeli dengan suku bunga di bawah pasar sebagai imbalan dari penjualan barang. Jika
perjanjian tersebut secara efektif merupakan transaksi keuangan, maka nilai wajar imbalan
ditentukan dengan pendiskontoan seluruh penerimaan di masa depan dengan menggunakan
suku bunga tersirat (imputed). Suku bunga tersirat yang digunakan adalah yang lebih jelas
ditentukan antara:
(a) suku bunga yang berlaku bagi instrumen serupa dari penerbit dengan penilaian kredit
yang sarna; atan
(b) suku bunga yang mendiskonto nilai nominal instrumen tersebut ke harga jnal tunai saat
ini dari barang atan jasa.
Perbedaan antara nilai wajar dan jumlah nominal dari imbalan tersebut diakui sebagai
pendapatan bunga sesuai dengan paragraf 29 dan 30 dan sesuai dengan PSAK 55: Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.

12. Jika barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat dan nilai
yang serupa, maka pertukaran tersebut tidak dianggap sebagai transaksi yang menghasilkan
pendapatan. Hal ini sering terjadi pada komoditas seperti minyak atau susu ketika penyalur
menukarkan persediaan di beberapa lokasi untuk memenuhi permintaan secara tepat waktu
dalam suatu lokasi tertentu. Jika barang dijual atau jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan
barang atau jasa yang tidak serupa, rnaka pertukaran tersebut dianggap sebagai transaksi
yang menghasilkan pendapatan. Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau
jasa yang diterirna, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang dialihkan. Jika nilai
wajar dari barang atau jasa yang diterirna tidak dapat diukur secara andal, rnaka pendapatan
tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan
jurnlah kas atau setara kas yang dialihkan.

PENGIDENTIFIKASIAN TRANSAKSI

13. Kriteria pengakuan dalam Pernyataan ini biasanya diterapkan secara terpisah pada
setiap transaksi. Akan tetapi, dalam keadaan tertentu, adalah perlu untuk menerapkan kriteria
pengakuan tersebut pada komponen-kornponen yang dapat diidentifikasi secara terpisah dari
suatu transaksi tunggal, agar mencerminkan substansi dari transaksi tersebut. Contohnya,
jika harga penjualan dari suatu produk termasuk jumlah yang dapat diidentifikasi untuk
jasa berikutnya, maka jurnlah tersebut ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama
periode jasa tersebut dilaksanakan. Sebaliknya, kriteria pengakuan diterapkan pada dua
atau lebih transaksi bersarna-sama jika transaksi tersebut terkait sedemikian rupa sehingga
pengaruh kornersialnya tidak dapat dirnengerti tanpa melihat pada rangkaian transaksi
tersebut secara keseluruhan. Sebagai contoh, entitas menjual barang, dan pada saat yang sarna
menyetujui perjanjian yang terpisah untuk mernbeli kembali barang tersebut di kemudian
hari, sehingga meniadakan pengaruh 5ubstantif dari transaksi tersebut, dalam hal ini kedua
transaksi tersebut diberlakukan bersamaan.

PENJUALAN BARANG

14. Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut dipenuhi:
(a) entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang seeara signifikan
kepada pembeli;
(b) entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan IrepemUikon
alas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijualj
(e) jumlah pendapatan dapat diukur seeara andal;
(d) kemungkinan besar mwrfaat ekonomik yanglerkait dengan transaksi tersebut akan mengalir
ke entitas; dan
(e) biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat
diukur seeara andal.

._------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------.~-------------
Hak Cipta © 2014 )KATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto·kopi atau memperbanyak 23.3 L.J
l. . . .lI\T~.~.~g~!:!":i\~ , ~!"K. ~.~...................I
..........................................................................................................

15. Penentuan kapan entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan
secara signifikan kepada pembeli memerlukan pengujian atas keadaan transaksi tersebut. Pada
umumnya, pemindahan risiko dan manfaat kepemilikan terjadi pada saat yang bersamaan
dengan pemindahan hak milik atau penguasaan atas barang tersebut kepada pembeli. Hal ini
terjadi pada kebanyakan" penjualan eceran. Dalam kasus lain, pemindahan risiko dan manfaat
kepemilikan terjadi pada saat yang berbeda dengan pemindahan hak milik atau penguasaan
atas barang tersebut.

16. Jika entitas menahan fisiko signifikan dari kepemilikan. maka transaksi tersebut
bukanlah penjualan dan pendapatan tidak diakui. Entitas clapat menahan risiko dan rnanfaat
kepemilikan secara signifikan dalam berbagai eara, sebagai eontoh, situasi dimana entitas
dapat mempertukarkan risiko dan manfaat kepemilikan seeara signifikan adalah:
(a) jika entitas menahan kewajiban sehubungan dengan pelaksanaan suatu hal tidak
memuaskan yang tidak dijamin oleh ketentuan jaminan normal;
(b) jika penerimaan pendapatan dari penjualan bergantung pada pendapatan pembeli dari
penjualan barang yang bersangkutan;
(e) jika pengiriman barang bergantung pada instalasinya dan instalasi tersebut merupakan
bagian signifikan dari kontrak yang belum diselesaikan oleh entitas; dan
(d) jika pembeli berhak membatalkan pembelian berdasarkan alasan yang ditentukan dalarn
kontrak dan entitas tidak dapat memastikan kemungkinan akan terjadi retur.

17. Jika entitas hanya menahan risiko tidak signifikan atas kepemilikan, maka transaksi
tersebut adalah penjualan dan pendapatan diakui. Sebagai eontoh, penjual mungkin menahan
hak milik atas barang semata-mata untuk melindungi kolektibilitas jumlah yang jatuh tempo.
Dalarn hal seperti itu. jika entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan seeara
signifikan, maka transaksi tersebut adalah penjualan dan pendapatan diakui. Contoh lain
entitas yang hanya menahan risiko yang tidak signifikan dari kepemilikan adalah dalam
penjualan eeeran dengan syarat dapat dikembalikan jika pelanggan tidak puas. Pendapatan
dalam hal ini diakui pada waktu penjualan dilakukan jika penjual dapat mengestimasi seeara
andal retur yang akan terjadi dan mengakui liabilitas untuk retur berdasarkan pengalaman
sebelumnya dan faktor lain yang relevan.

18. Pendapatan diakui hanya jika kemungkinan besar manfaat ekonomik sehubungan
dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas. Dalam beberapa kasus, kemungkinan hal
tersebut terjadi sangat keeil sampai imbalan diterima atau faktor ketidakpastian dihilangkan.
Sebagai eontoh. belum ada kepastian bahwa pemerintah aSing akan memberi izin pengiriman
imbalan atas penjualan di negara asing. Jika izin diberikan, maka ketidakpastian tersebut
hHang dan pendapatan diakui. Akan tetapi, jika ketidakpastian timbul dari kolektibilitas
jumlah tertentu yang telah terma,uk dalam pendapatan. maka jumlah yang tidak tertagih
atau jumlah pemulihan yang kemungkinannya tidak besar lagi diakui sebagai beban bukan
sebagai penyesuaian terhadap jumlah pendapatan yang diakui semula.

19. Pendapatan dan beban sehubungan dengan transaksi atau peristiwa lain yang sarna
diakui seeara bersarnaan; proses ini biasanya mengacu pada pengaitan pendapatan dengan
beban. Beban, termasuk garansi dan biaya lain yang terjadi setelah pengiriman barang,
biasanya dapat diukur secara andal jika kondisi lain untuk pengakuan pendapatan telah
dipenuhi. Akan tetapi, pendapatan tidak diakui jika beban yang berkaitan tidak dapat diukur
seeara andal. Dalarn keadaan tersebut, setiap imbalan yang diterima untuk penjualan barang
tersebut diakui sebagai liabilitas.

PENJUALAN JASA

20. /ika hasil transaksi yang terkait dengan penjualan jasa dapat diestimasi secara
anda', maka pendapatatr sehubungan dengan transaksi tersebut diakui dengan mengacu
pada tingkat penyelesaian dan transaksi pada akhir periode pelaporan. Hasil transaksi
dapat diestimasi secara andal jika seluruh kotrdisi berikut ini dipenuhi:
············0·········································................................................................................................................
.-,' 23.4 Hak Cipta © 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
.....................~.~.~g!'f'I\T!\~..........................................................................................................f'1l1\1<..2~.~ ......

(a) jumlah pendapatan dapat diukur secara anda';


(b) kemungkinan besaT manfaat ekonomik sehubungan dengan transaksi tersebut akan
mengalir ke entitas;
(e) tingkat penyelesaian dari suatu transaks; pada akhir periode pelaporan dapat diukur
secara andal; dan
(d) biaya yang timbul untuk transaks; dan biaya untuk menyelesaikan transaksi tersebut
dapat djukur secara andal l •

21. Pengakuan pendapatan dengan mengaeu pada tingkat penyelesaian dari suatu
transaksi sering disebut sebagai metode persentase penyelesaian. Dengan metode ini,
pendapatan diakui dalam periode akuntansi pada saat jasa diberikan. Pengakuan pendapatan
atas dasar ini memberikan informasi yang berguna mengenai tingkat kegiatan jasa dan kinerja
dalam suatu periode. PSAK 34: Kontrak Konstruksi juga mensyaratkan pengakuan pendapatan
berdasarkan hal inL Persyaratan pada PSAK 34 secara umum berlaku untuk pengakuan
pendapatan dan beban terkait untuk transaksi yang melibatkan pemberian jasa.

22. Pendapatan diakui hanya jika kemungkinan besar manfaat ekonomik sehubungan
dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas. Akan tetapi, jika ketidakpastian timbul
atas kolektibilitas jumlah yang telah termasuk dalam pendapatan. maka jumlah yang tidak
tertagih atau jumlah pemulihan yang kemungkinannya tidak lagi besar diakui sebagai beban,
bukan sebagai penyesuaian terhadap jumlah pendapatan yang diakui semula.

23. Entitas pada umumnya dapat membuat estimasi andal setelah entitas mencapai
persetujuan dengan pihak lain mengenai hal·hal berikut dalam transaksi:
(a) hak masing·masing pihak yang pelaksanaannya dapat dipaksakan ,ecara hukum terkait
dengan jasa yang diberikan dan diterima pihak tersebut;
(b) imbalan yang dipertukarkan: dan
(c) cara dan persyaratan penyelesaian.
Biasanya, entitas juga perlu mempunyai sistem anggaran dan pelaporan keuangan internal
yang efektll. Entitas menelaah dan jika perlu merevisi estimasi pendapatan sewaktu jasa diberikan.
Kebutuhan revisi tersebut tidak berarti mengindikasikan bahwa hasil transaksi tersebut tidak dapat
diestimasi secara andal.

24. Tingkat penyelesaian transaksi dapat ditentukan dengan berbagai metode. Entitas
menggunakan metode yang dapat mengukur secara andal jasa yang diberikan. Bergantung
pada sifat transaksi, metode tersebut dapat mencakup:
(a) survei pekerjaan yang telah dilaksanakan;
(b) jasa yang dilakukan hingga tanggal tertentu sebagai persentase dari total jasa yang dilakukan;
atau
(c) proporsi biaya yang timbul hingga tanggal tertentu dibagi estimasi total biaya transaksi
tersebut. Hanya biaya yang mencerminkan jasa yang dilaksanakan hingga tanggal
tertentu yang dimasukkan dalam biaya yang terjadi hingga tanggal tersebut. Hanya biaya
yang mencerminkan jasa yang dilakukan atau akan dilakukan dimasukkan ke dalam
estimasi total biaya transaksi tersebut.
Pembayaran berkala dan uangmuka yang diterima dari pelanggan sering kali tidak mencerminkan
jasa yang dilakukan.

25. Untuk tujuan praktis, jika jasa dilakukan melalui sejumlah kegiatan yang tidak
dapat ditentukan selama suatu periode tertentu, maka pendapatan diakui atas dasar garis
lurus selama periode tertentu tersebut, kecuali jika ada bukti bahwa terdapat metode lain
yang lebih baik dalam mencerminkan tingkat penyelesaian. Jika kegiatan tertentu jauh lebih
signifikan daripada kegiatan yang lain, maka pengakuan pendapatan ditunda sampai kegiatan
yang signifikan tersebut dilakukan.

1 Lilrat juga ISAK 24: Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa .
..........................................................................................................................................................~......... .
Hak Cipta © 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Di/arang memfoto-kopi atau memperbanyak 23.5
l......._.P.E.N.D~:.~!~"
u
~
.................................................. ....................................................... :.,,~1<.2.3....................
26. /ika hasil transaksi terkait dengan penjualan jasa tidak dapat diestimasi secara
andal, maka pendapatan diakui hanya sebesar beban yang telah diakui yang dapat
dipulihkan.

27. Selama tahap awal transaksi, hasil dad suatu transaksi sering kali tidak dapat
diestimasi seeara andal. Namun demikian, besar kemungkinan entitas tersebut akan
memperoleh kernbali biaya transaksi yang telah terjadi. Oleh karena itu, pendapatan diakui
hanya yang berkaitan dengan biaya yang telah terjadi yang. diharapkan dapat dipulihkan.
Karena hasil transaksi tersebut tidak dapat diestimasi seeara andal, maka tidak ada laba yang
diakui.

28. Jika hasil transaksi tidak dapat diestimasi seeara andal dan kemungkinan keeil
biaya yang terjadi akan dipulihkan, maka pendapatan tidak diakui dan biaya yang timbul
diakui sebagai beban. Jika tidak ada lagi kondisi semula yang mengakibatkan hasil kontrak
tidak dapat diestimasi seeara andal, maka pendapatan diakui sesuai dengan paragraf 20 bukan
paragraf 26.

BUNGA, ROYALTI, DAN DIVIDEN

29. Pendapatan yang timbul dari penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang
menghasilkan bunga, royalti, dan dividen diakui dengan dasar yang dijelaskan di paragraf
30, jika:
(a) kemungkinan besar manfaat ekonomik sehubungan dengan transaksi tersebut akan
mengalir ke entitas; dan
(b) jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.

30. Pendapatan diakui dengan dasar sebagai berikut:


(a) bunga diakui menggunakan metode suku bunga efektif sebagaimana yang dijelaskan di
PSAK 55: Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran paragraf 09 .dan PA05-
PAOS;
(b) royalti diakui dengan dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang relevan;
dan
(c) dividen diakui jika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.

31. Dikosongkan.

32. Jika bunga yang belum dibayar telah diakru sebelum perolehan investasi yang
berbunga. maka penerimaan bunga kemudian dialokasikan antara periode sebelum pembelian
dan sesudah pembelian; hanya bagian setelah perolehan yang diakui sebagai pendapatan.

33. Royalti diakru sesuai dengan syarat perjanjian yang relevan dan biasanya diakui
dengan dasar tersebut keeuali, dengan memperhatikan substansi perjanjian, akan lebih sesuai
untuk mengakui pendapatan atas dasar sistematis dan rasional lain.

34. Pendapatan diakui hanya jika kemungkinan besar rnanfaat ekonomik sehubungan
dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas. Namun, jika k~tidakpastian timbul atas
kolektibilitas jumlah tertentu yang telah termasuk dalam pendapatan. jumlah yang tidak dapat
ditagih, atau jumlah yang kemungkinan pemulihannya tidak besar lagi. maka jumlah tersebut
diakui sebagai beban, bukan penyesuaian terhadap jumlah pendapatan yang diakui semula.

.......... ~................................................. :.........................................................................................................


[ . 23.6 Hak C;pta © 2014 IKAlAN AKUNlAN INDONESIA - Oilarang memfolo-kop; alau memperbanyak I
--------------------~-~-~-~~~~~~~-------------------------------------------------------------------------------------------.--------------~?.~~..~~..".------.

PENGUNGKAPAN

35. Entitas tnengungkapkan:


(a) kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan, tennasuk tnetode
yang digunakan untuk tnenentukan tingkat penyelesaian transaksi penjualan jasa;
(b) jutnlah setiap kategori signiJikan dari pendapatan yang diakui selatna periode tersebut,
tertnasuk pendapatan yang berasal daTi:
(i) penjualan barang;
(ii) penjualan jasa;
(iii) bunga;
(iv) royalti;
(v) dividen; dan
(c) jutnlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa yang tercakup
dalatn setiap kategori signifikan dari pendapatan.

36. Entitas mengungkapkan setiap liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi sesuai
dengan PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi. Liabilitas kontinjensi
dan aset kontinjensi dapat timbul dari pos-pos seperti biaya jaminan. klaim. denda. atau
kemungkinan kerugian lain.

TANGGAL EFEKTIF

37. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 ]anuari 2011.

37a. Entitas menerapkan penyesuaian paragraf 06(b) secara restropektif dan definisi
nilai wajar di paragraf 07 secara prospektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 ]anuari 2015.

38-42. Dikosongkan.

PENARlKAN

42a. Pernyataan ini menggantikan PSAK 23 (1994): Pendapatan.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------~----------
Hak Cipla © 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 23.7 ..
-------...-~-~-~-'?~.!:~!~~----------------------------------------------------------------------------------------------------------~~~~-~-~--------------------

CaNTOR ILUSTRATIF

Contoh ilustratif in; melengkapi. letapi bukan bagian dari, PSAK 23. Contoh berfokus pada aspek
tertentu dari transaksi dan bukan pembahasan yang komprehensif dari seluruh faktor relevan
yang mungkin mempengaruhi pengakuan pendapatan. Contoh seeara umum mengasumsikan
bahwa jumlah pendapatan dapat diukur seeara andal, besar kemungkinan bahwa manfaat
ekonomik akan mengalir ke entitas. dan biaya yang terjadi atau akan terjadi dapat diukur
seeara andal.

PENJUALAN BARANG

01. Penjualan 'bill and hold' ketika pengiriman ditunda sesuai permintaan pembeli
tetapi pembeli mendapatkan hak milik dan menerima tagihan.
Pendapatan diakui pada saat pembeli mendapatkan hak milik. jika:
(a) terdapat kemungkinan besar bahwa pengiriman akan dilakukan;
(b) barang sudah di tangan. teridentifikasi dan siap untuk dikirimkan ke pembeli pada saat
penjualan diakui;
(c) pembeli secara khusus menyatakan instruksi pengiriman ditangguhkan; dan
(d) berlaku syarat-syarat pembayaran yang lazim.
Pendapatan tidak diakui ketika terdapat keinginan untuk memperoleh atau memproduksi
barang di waktu pengiriman.

02. Barang yang dikirim bergantung pada kondisi.


(a) instalasi dan inspeksi
Pendapatan biasanya diakui pada saat pembeli menerima pengiriman. serta instalasi
dan inspeksi selesai. Akan tetapi. pendapatan diakui segera setelah pembeli menerima
pengiriman ketika:
(i) proses instalasi bersifat sederhana. contohnya instalasi televisi penerima siaran
yang hanya perlu membongkar dan menyambungkan daya dan antena; atau
(ii) inspeksi dilakukan hanya untuk tujuan penentuan akhir atas harga kontrak.
contohnya. pengiriman bijih besi. gula. atau kacang kedelai.
(b) persetujuan saat pembeli telah menegosiasikan hak terbatas atas pengembalian
Jika terdapat ketidakpastian tentang kemungkinan pengembalian. maka pendapatan
diakui pada saat pengiriman telah secara resmi diterima oleh pembeli atau barang telah
dikirimkan dan jangka waktu untuk penolakan telah berlalu.
(c) penjualan konsinyasi ketika penerima (pembeli) berjanji untuk menjual barang untuk
kepenlingan pengirim (penjua/)
Pendapatan diakui oleh pengirim ketika barang dijual oleh penerima ke pihak ketiga.
(d) pembayaran secara kas pada pengiriman penjualan
Pendapatan diakui jika pengiriman dilakukan dan kas diterima oleh penjual atau
agennya.

03. Penjualan 'layaway' adalah penjualan yang mana barang akan dikirimkan keUka
pembeli telah melakukan pembayaran terakhir dalam suatu rangkaian dei/an.
Pendapatan dari penjualan tersebut diakui pada saat barang dikirimkan. Akan tetapi.
jika pengalaman menunjukkan bahwa sebagian besar penjualan tersebut terealisasi. maka
pendapatan dapat diakui ketika setoran yang signifikan diterima dengan syarat barang ada
di tangan. diidentifikasi. dan siap untuk dikirimkan kepada pembeli.

04. Pemesanan keUka pembayaran (atau pembayaran parsial) diterima di muka atas
pengiriman barang yang saat ini Udak dimiliki dalam persediaan, eontohnya. barang masih
harus dipabrikasi atau akan dikirimkan seeam langsung kepada pelanggan dari pihak ketiga.
Pendapatan diakui pada saat barang dikirimkan kepada pembeli.

l. . .
I
-----c.------------..-------------------..-------------------.--:---------____________ ._______________ ---.-...---------_________ ._._.______________________ .------
liEI23.8 Hak C;pta © 2014 lKArAN AKUNrAN INDONESIA - Dil"rang memfolo-kopi alau memperbanyak .1
...................~.~t:!.r:!:~':.T':.~ ......................................................................,................................... ~'!.~.2~-,f!........

05. Perjanjian jual dan beU kembali (sela;n transaksi swap) ketika penjual secara
bersamaan setuju untuk membeli kembali barang yang sarna di kemudian hari, atau ketika
penjual memiliki opsi beU untuk memheli kemhali, atau pembeli memiliki opsi jual yang
mensyaratkan pernbelian kemhali oleh penjual atas barang tersehut.
Untuk perjanjian jual dan beli kembali atas snatu aset selain aset keuangan, persyaratan
perjanjian perIu dianalisa untuk memastikan apakah secara substansi penjual telah mengalihkan
manfaat dan risiko kepemilikan ke pembeli dan dengan demikian pendapatan diakui. Jika
penjual masih menaban manfaat dan risiko kepemilikan meskipun hak milik telab dialihkan,
maka transaksi tersebut rnerupakan perjanjian pendanaan dan tidak menimbulkan pendapatan.
Untuk perjanjian jua! dan bell kembali aset keuangan diterapkan PSAK 55: Instromen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran.

06. Penjualan kepada pihak perantara, seperti distributor, dealer atau pihak lain untuk
dijual kembali.
Pendapatan dari penjuaIan tersebut umumnya diakui ketika manfaat dan risiko kepemilikan
telah beralih. Namun, ketika secara substansi pembeli bertindak sebagai agen, maka penjualan
diperlakukan sebagai penjualan konsinyasi.

07. Langganan publikasi dan hal serupa.


Jika hal yang termasuk dalam langganan bernilai setara pada setiap periode waktu, maka
pendapatan diakui atas dasar garis lurus selama periode pengiriman hal tersebut. Jika hal tersebut
berbeda nilainya dari waktu ke waktu, maka pendapatan diakui atas dasar nilai penjualan hal
yang dikirimkan dalam hubungannya dengan total estimasi nilai penjualan dari seluruh hal
yang tercakup dalam langganan.

OS. Penjualan cicilan ketika imbalan dapat diterima seeam cicilan.


Pendapatan yang dapat diatribusikan pada harga jual, tidak tennasuk bunga, diakui pada tanggal
penjualan. Harga jual adalab nilai kini imbalan yang ditentukan dengan mendiskontokan cicilan
piutang dengan suku bunga tersirat. Elemen bunga diakui sebagai pendapatan pada saat
diterima dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

09. Penjualan real estat.


Contoh ini telah digantikan oleh ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat.

PENJUALAN JASA

10. Imbalan instalasi.


ImbaIan instalasi diakui sebagai pendapatan dengan mengacu pada tahap penyelesaian
instalasi, kecuali imbalan instalasi tidak signifikan terhadap penjualan suatu produk, maka
dalam hal ini diakui pada saat barang dijual.

11. Imbalan jasa termasuk dalam harga produk.


Jika harga jual produk mencakup suatu jwnlab teridentifikasi untuk jasa berikutnya (contohoya,
dukungan purnajual dan peningkatan produk pada penjualan piranti lunak), maka jwnlab
tersebut ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama periode jasa dilakukan. Jurnlab yang
ditangguhkan akan menutupi ekspektasi biaya jasa dalam perjanjian, bersamaan dengan laba
wajar atas jasa tersebut.

12. Komisi iklan.


Komisi media diakui ketika iklan atau komersial terkait tetap ada dipublikasikan. Komisi produksi
diakui dengan mengacu pada tahap penyeJesaian proyek.

13. Komisi keagenan asuransi.


Komisi keagenan asuransi yang diterima atau dapat diterima yang tidak mensyaratkan agen
untuk menjual jasa lebih lanjut diakui sebagai pendapatan oleh agen pada tanggal efektif pennulaan
.........................................................................................................................................................~ ............
Hak Cipta © 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Difarang memfotcrkopi a/au memperbanyak 23.9
________ ~-P-E-Ng!:.':~!!\~-------------------------------- __________________________________________________________________________ ~~!\~_2_3 __________________ _

atan pembaruan atas polis terkait. Akan tetapi, jika terdapat kemungkinan besar bahwa agen
disyaratkan untuk menjnal jasa lebih lanjnt selarna umur polis, maka komisi atau bagian
komisi ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama periode polis berlaku.

14. Imbalan jasa keuangan.


Pengakuan pendapatan untuk imbalan jasa keuangan berganhmg pada tujuan imbalan tersebut
dinilai dan dasar akuntansi untuk instrumen keuangan terkait. Penjelasan imbaIan untuk jasa
keuangan rnungkin tidak mengindikasikan 8ifat dan substansi jasa yang diberikan. Oleh karena
itu, perlu dibedakan antara imbalan yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif
instrumen keuangan, imbalan atas jasa yang diherikan, dan imbalan atas pelaksanaan suatu
aktivitas signifikan.
(a) Imbalan yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif instrumen keuangan.
Imbalan tersebut umumnya diperlakukan sebagai penyesuaian suku bunga efektif. Namun,
jika instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar
diakui dalam laba rugi, maka imbalan diakui sebagai pendapatan ketika pengakuan
awal instrumen keuangan tersebut.
(i) Imbalan penerbitan yang diterima oleh entitas sehubungan dengan pengadaan atau
perolehan aset keuangan selain yang dikIasifikasikan sebagai aset keuangan 'diukur pada
nilai wajar meialui laba mgt sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran.
Imbalan tersebut tennasuk kompensasi untuk kegiatan seperti evaluasi kondisi keuangan
peminjam, evaluasi dan pencatatan jaminan, agunan, dan perjanjian penjaminan
lain, negosiasi persyaratan instrumen, penyiapan dan pemrosesan dokumen.
dan penye1esaian transaksi. Imbalan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari
instrumen keuangan dan bersamaan dengan biaya transaksi terkait (sebagaimana
didefinisikan dalam PSAK 55), ditangguhkan dan diakui sebagai penyesuaian atas
suku bunga efektif.
(ii) Imba/an komitmen yang diterima o/eh entitas atas penerbitan suatu pinjaman ketika
komitmen pinjaman tersebut tidak termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55.
Jika terdapat kemungkinan besar bahwa entitas akan melakukan perjanjian
pinjaman tertentu dan komitmen pinjaman tersebut tidak termasuk dalam ruang
lingkup PSAK 55, maka imbalan komitmen yang diterima dianggap sebagai
koinpensasi atas keterlibatan dalam perolehan instrumen keuangan dan bersama
dengan biaya transaksi terkait (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 55)
ditangguhkan dan diakui sebagai penyesuaian terhadap suku bunga efektif. Jika
komitmen tersebut berakhir tanpa entitas memberikan pinjaman. maka imbalan diakui
pada saat komitmen kedaluwarsa. Komitmen pinjaman yang termasuk dalam ruang
lingkup PSAK 55 diperlakukan sebagai derivatif dan diukur pada nHai wajar.
(iii) Imbalan penerbitan yang diterima saat penerbitan liabilitas keuangan yang diukur
pada biaya perolehan diamortisasi.
Imbalan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari liabilitas keuangan. Jika
liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan sebagai 'diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi: maka imbalan penerbitan yang diterima termasuk. dengan biaya transaksi
terkait (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 55) yang terjadi, termasuk dalam
nilai tercatat awal liabilitas keuangan serta diakui sebagai penyesuaian atas suku
bunga efektif. Entitas membedakan imbalan penerbitan dan biaya transaksi yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif untuk liabilitas
keuangan dengan imbalan penerbitan dan biaya transaksi atas hak untuk
menyediakan jasa. seperti jasa manajemen investasi.
(b) Imbalan yang diterima atas jasa yang diberikan.
(i) Imbalan yang dibebankan untuk penyediaan jasa pinjaman.
Imbalan yang dibebankan oleh entitas untuk penyediaan jasa pinjaman diakui
sebagai pendapatan saat jasa dilakukan.
(ii) Imbalatl komitmen untuk menerbitkan suatu pinjaman ketika komitmen pinjaman
tersebut di luar ruallg lingkup PSAK 55.
-----------~----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
I 23.10 Hak Cipta © 2014 IKAlAN AKUNlAN INDONESIA - Dilarang memfolo-kopi atau memperbanyak I
.. _________________P_E_N_~!::.!\TI\~ __________________________________________________________________________________________________________ ~s.!\~__~~_~--------

Jika keeil kemungkinan bahwa perjanjian pinjaman tertentu akan dilakukan dan
kornitmen pinjaman di luar ruang lingkup PSAK 55, maka imbalan komitmen
tersebut diakui sebagai pendapatan atas dasar proporsi waktu selama periode
komitmen. Komitmen pinjaman dalam ruang lingkup PSAK 55 diperhitungkan
sebagai derivatif dan diukur pada nilai wajar.
(iii) Imbalan manajemen investasi.
Imbalan yang dibebankan untuk manajemen investasi diakui sebagai pendapatan
pada saat jasa diherikan.
Biaya tambahan yang clapat diatribusikan secara langsung untuk menjamin
suatu kontrak manajemen investasi diakui sebagai a5et jika biaya tersebut
clapat diidentifikasi secara terpisah dan diukur secara andal serta jika terdapat
kemungkinan besar bahwa biaya tambahan tersebut akan dipulihkan. Sebagaimana
dalam PSAK 55, biaya tambahan merupakan biaya yang tidak akan terjadi jika
entitas tidak menjamin kontrak manajemen investasi. Aset tersebut mencerminkan
hak kontraktual entitas untuk memperoleh manfaat dari penyediaan jasa
manajemen investasi, dan diamortisasi sebagaimana entitas mengakui pendapatan
terkait. Jika entitas memiliki portofolio kontrak manajemen investasi, maka entitas
dapat menilai pemulihannya atas dasar portofolio. Beberapa kontrak jasa keuangan
melibatkan penerbitan satu atau lebih instrumen keuangan dan penyediaan jasa
manajemen investasi. Contohnya, kontrak tabungan bulanan jangka panjang terkait
dengan manajemen suatu kelompok e~ek ekuitas. Pemberi kontrak membedakan
biaya transaksi terkait dengan penerbitan instrumen keuangan dengan biaya untuk
menjamin hak untuk memberikan jasa manajemen investasi.
(c) Imbalan yang diperoleh atas pelaksanacm suatu aktivitas signifikan.
Imbalan diakui sebagai pendapatan pada saat aktivitas signifikan telah diselesaikan,
seperti pada contoh di bawah ini.
(i) Komisi penjatahan saham kepada klien.
Komisi diakui sebagai pendapatan pada saat saham telah dib,agikan.
(ii) Imbalan penempatan untuk pengaturan pinjaman antara peminjam dan investor.
Imbalan diakui sebagai pendapatan pada saat pengaturan pinjaman telah dilakukan.
(iii) Imbalan sindikasi pinjaman.
Imbalan sindikasi yang diterima oleh entitas yang mengatur pinjaman dan tidak
mempertahankan bagian dari paket pinjaman tersebut untuk diri sendiri (atau
mempertahankan suatu bagian pada suku bunga efektif yang sama untuk risiko
sebanding dengan peserta lain) adalah kompensasi untuk jasa sindikasi. Imbalan
tersebut diakui sebagai pendapatan pada saat sindikasi telah diselesaikan.

15. Imbalan admisi.


Pendapatan dari pertunjukan seni, perjamuan, dan acara khusus lain diakui ketika acara
berlangsung. Jika tiket langganan atas sejurnlah acara dijual, maka imbalan dialokasikan pada
setiap acara atas dasar yang mencerrninkan seJauh mana jasa dilakukan pada setiap acara.

16. Imbalan pendidikan.


Pendapatan diakui selama periode pengajaran.

17. Imba/an inisiasi, penerimaan, dan keanggotaan.


Pengakuan pendapatan bergantung pada sifat dari jasa yang diberikan. Jika imbalan hanya
untuk keanggotaan, dan semua jasa atau produk lain dibayarkan secara terpisah, atau jika
ada langganan tahunan yang terpisah, maka imbalan diakui sebagai pendapatan pada saat
tidak ada ketidakpastian yang signifikan terhadap kolektibilitas dan imbalan tersebut. Jika
imbalan memberikan hak kepada anggota atas jasa atau publikasi yang diberikan selama periode
keanggotaan. atau untuk membeli barang atau jasa dengan harga lebih rendah daripada yang
dikenakan pada nonanggota, maka imbalan diakui atas dasar yang rnencerminkan waktu. sifat
dan nilai dari rnanfaat yang diberikan .

._-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------_._------------------gj----------_.
Hak Cipta © 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Di/arang memfoto-kopi a/au memperbanyak 23.11 ",'
1_________ ~-P-E-Ng!\:.~:!\~------------------------------ ____________________________________________________________________________ :.~!\K._?_~_________________ _
18. Imbalan waralaba.
Imbalan waraIaba dapat rnencakup pemasokan jasa awal dan jasa selanjutnya, peralatan,
dan aset berwujud lain, serta know-how. Dengan demikian, imbalan waralaba diakui sebagai
pendapatan atas dasar yang mencerminkan tujuan imbalan tersebut dibebankan. Berikut ini
adalah metode pengakuan imbalan waralaba yang sesuai:
(a) Pasokan peralatan dan aset berwujud lain.
Jumlah, berdasarkan nilai wajar aset yang dijual. diakui sebagai pendapatan pada saat
aset dikirimkan atau hak milik dialihkan.
(b) Pasokan jasa awal dan jasa selanjutnya.
Irnbalan untuk penyediaan jasa berkelanjutan, apakah bagian dari imbalan awal atau
imbalan terpisah, diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diberikan. Jika imbalan
terpisah tidak menutupi biaya jasa berkelanjutan bersama dengan laba yang wajar, maka
bagian dari imbalan awal, yang cukup untuk menutup biaya jasa berkelanjutan dan laba
yang wajar atas jasa tersebut, ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan pada saat
jasa diberikan.
Perjanjian waralaba dapat mengatur pemilik waralaba untuk memasok peralatan,
persediaan, atau aset berwujud lain, pada harga yang lebih rendah daripada yang
dibebankan pada piliak lain atau pada harga yang tidak memberikan laba yang wajar
atas penjualan tersebut. Dalam keadaan ini, bagian dari imbalan awaI, yang mencukupi
untuk menutup estimasi biaya yang melebihi harga tersebut dan memberikan laba yang
wajar atas penjualan tersebut, ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama
periode barang tersebut kemungkinan akan dijual ke pewaralaba. Saldo imbalan awal
diakui sebagai pendapatan ketika pelaksanaan seluruh jasa awal dan kewajiban lain yang
disyaratkan atas pemilik waralaba (seperti asistensi pemilihan tempat, pelatihan staf,
pendanaan dan periklanan) secara substansial telah selesai.
Jasa awal dan kewajiban lain dalam area perjanjian waralaba bergantung pada jumlah gerai
individual yang didirikan di area tersebut Dalam hal ini, imbalan yang clapat diatribusikan
pada jasa awal diakui sebagai pendapatan sebanding dengan jumlah gerai yang secara
substansial telah menerima penyelesaian jasa awal.
Jika imbalan awal dap'at ditagih selama pedode yang diperpanjang dan terdapat
ketidakpastian yang signifikan imbalan tersebut akan ditagih secara keseluruhan, maka
imbalan diakui sebagai pendapatan pada saat cicilan tunai diterima.
(c) Imbalan waralaba berkelanjutan.
Imbalan yang dibebankan atas hak berkelanjutan dalam perjanjian, atau jasa lain yang
disediakan selama periode perjanjian, diakui sebagai pendapatan pada saat jasa tersebut
disediakan atau hak tersebut digunakan.
(d) Transaksi keagenan.
Transaksi dapat terjadi antara pemilik waralaba dan pewaralaba yang secara substansi
melibatkan pemilik waralaba bertindak sebagai agen Wltuk pewaralaba Contohnya, pemilik
\vara1aba dapat memesan pasokan dan mengatur pengiriman ke pewaralaba tanpa memperoIeh
laba Transaksi tersebut tidak menimbuIkan pendapatan.

19. Imbalan dari pengembangan piranti lunak yang sesuai kebutuhan.


Imbalan dari pengembangan piranti lunak yang sesuai kebutuhan diakui sebagai pendapatan
dengan mengacu pada tahap penyeIesaian pengembangan, termasuk penyelesaian jasa yang
diberikan untuk dukungan pascapengiriman.

BUNGA, ROYALTI, DAN DIVIDEN

20. Imbalan lisensi dan royalti.


Imhalan dan royalti yang dibayarkan untuk penggunaan aset entitas (seperti merek dagang,
paten, piranti lunak, hak cipta musik, rekaman master, dan film) normalnya diakui sesuai
dengan substansi perjanjian. Dalam prakteknya, hal ini dapat digunakan dasar garis lurus
selama masa perjanjian, contohnya, ketika pemegang lisensi memiliki hak untuk memakai
teknoIogi tertentu selama jangka waktu tertentu.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
I .. 23.12 Hak Cipta © 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Difarang memfoto-kopi atau memperbanyak
..................~.~!!.~!:Y'.t::T.'::~ ..........................................................................................................Y'.?t::~.~~.rJl .........

Penyerahan hak dengan imbalan tetap atau jaminan yang tidak clapat dikembalikan dalam
suatu kontrak yang tidak clapat dibatalkan yang mengizinkan pemegang lisensi untuk
mengeksploitasi hak tersebut secara bebas dan pernberi lisensi tidak memiliki sisa kewajiban
untuk dilaksanakan, secara substansi, merupakan penjualan. Contohnya perjanjian lisensi
uotuk penggunaan piranti lunak ketika pemberi lisensi tidak memiliki kewajiban selanjutnya
untuk melakukan pengiriman. Contoh lain adalah pemberian hak untuk memamerkan film
di pasar ketika pemberi lisensi tidak memiliki pengendalian atas distributor dan tidak lagi
memperkirakan menerima pendapatan dari penjualan tiket. Dalam hal tersebut, pendapatan
diakui pada saat penjualan.
Pada beberapa kasus, imbalan lisensi atau royalti akan diterima atau tidak diterima bergantung
pada kejadian suatu peristiwa masa depan. Dalam kasus tersebut, pendapatan hanya diakui
jika terdapat kemungkinan besar bahwa imbalan atau royalti akan diterima. normalnya pada
saat peristiwa tersebut telah terjadi.

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

21. Penentuan apakah entitas bertindak sebagai prinsipal atau agen.


Paragraf 08 menyatakan bahwa, "dalam hubungan keagenan. arus masuk bruto manfaat
ekonomik meliputi jumlah yang ditagih untuk kepentingan prinsipal dan tidak mengakibatkan
kenaikan ekuitas entitas. Jumlah yang ditagih atas nama prinsipal bukan merupakan
pendapatan. Sebaliknya. yang merupakan pendapatan adalah jumlah komisi yang diterima".
Penentuan apakah entitas bertindak sebagai prinsipal atau agen mensyaratkan adanya
pertimbangan dan penilaian dari seluruh faleta dan kondisi yang relevan.
Entitas bertindak sebagai prinsipal jika terekspos atas dampak manfaat dan risiko signifikan
terkait dengan penjualan barang atau jasa. Fitur yang mengindikasikan bahwa entitas
bertindak sebagai prinsipal mencakup:
(a) entitas mempunyai tanggung jawab utama menyediakan barang atau jasa untuk
pelanggan, atau memenuhi pesanan. contohnya, entitas bertanggung jawab untuk
penerimaan atas produk dan jasa yang dipesan atau dibeli oleh pelanggan;
(b) entitas mempunyai risiko persedian sebelum atan setelah pesanan pelanggan, selama
pengiriman atau pengembalian;
(c) entitas mempunyai kebebasan untuk menentukan harga baik secara langsung maupun
tidak langsung. contohnya menyediakan barang dan jasa tarnbahan; dan
(d) entitas menanggung risiko kredit pelanggan atas jumlah yang dapat diterima dari
pelanggan.
Entitas bertindak sebagai agen jika entitas tidak menanggung dampak manfaat dan risiko
signifikan terkait dengan penjualan barang dan jasa. Salah satu fitur yang mengindikasikan
entitas bertindak sebagai agen adalah jumlah yang diterima entitas ditetapkan sebelumnya.
apakah dalam bentuk imbalan tetap per transaksi atau persentase tertentu dari jumlah tagihan
pelanggan .

......................................................................................................................................................~ .••.•.........
Hak Cipla © 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Di/arang memfotcrkopi atau memperbanyak 23.13 .~
I_____________ ~.-------------------------------------- ______________________________________________________________________________________________________________ J

--------------.JI-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
i"" Hak C;pla © 2012 IKATAN AKUNTAN INDONESIA I
-- -

Anda mungkin juga menyukai