Terbitan : 7
PETUNJUK PELAKSANAAN
Revisi : 0
PENGADAAN BARANG/JASA
Halaman 2 dari 51
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan .................................................................................................................. 1
Daftar Isi .................................................................................................................................... 2
I. TUJUAN ............................................................................................................................ 3
II. RUANG LINGKUP ............................................................................................................. 3
III. DEFINISI ........................................................................................................................... 3
IV. TANGGUNG JAWAB ........................................................................................................ 8
V. DOKUMEN TERKAIT ........................................................................................................ 8
VI. KETENTUAN UMUM ......................................................................................................... 9
VII. PETUNJUK PELAKSANAAN ............................................................................................. 11
A. KETENTUAN PENGADAAN BARANG/JASA .............................................................. 11
1. Pelaksana Pengadaan dan Kompilator Anggaran .................................................. 11
2. Metode Pengadaan ............................................................................................... 13
3. Kualifikasi Rekanan ............................................................................................... 17
4. Harga Perkiraan Sendiri (HPS)/Owner Estimate (OE) ........................................... 19
5. Penunjukkan Lebih Dari Satu Rekanan Pemenang (Multi Winners)....................... 20
6. Pengecualian ......................................................................................................... 21
B. PERMINTAAN PENGADAAN BARANG/JASA ............................................................ 21
1. Dasar Permintaan Pengadaan ............................................................................... 21
2. Cara Permintaan Pengadaan ................................................................................ 22
3. Konfirmasi Anggaran ............................................................................................. 24
C. PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA ......................................................... 24
1. Proses Pengadaan Barang/Jasa Dalam Negeri ..................................................... 24
2. Proses Pengadaan Barang/Jasa Luar Negeri ........................................................ 39
3. Biaya Tambahan Atas Pengadaan Barang Dalam dan Luar Negeri ...................... 43
4. Penyesuaian Kontrak ............................................................................................. 43
D. PENERIMAAN BARANG/JASA ................................................................................... 44
1. Penerimaan Barang ............................................................................................... 44
2. Penerimaan Jasa ................................................................................................... 45
3. Penerimaan Barang/Jasa Proyek Investasi Pengembangan ................................ 46
4. Penerimaan Barang/Jasa Yang Permintaannya Dikompilasi ................................. 46
E. PEMBAYARAN ........................................................................................................... 46
1. Pembayaran Transaksi Dalam Negeri ................................................................... 46
2. Pembayaran Transaksi Luar Negeri ...................................................................... 48
F. PENGADAAN BARANG/JASA UNTUK KEPERLUAN PENJUALAN JASA TEKNIK ... 51
VIII. LAMPIRAN ........................................................................................................................ 51
Nomor Dokumen : PD-02-0002 Tanggal : 31 Januari 2018
Terbitan : 7
PETUNJUK PELAKSANAAN
Revisi : 0
PENGADAAN BARANG/JASA
Halaman 3 dari 51
I. TUJUAN
Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa ini disusun untuk memberikan petunjuk
pelaksanaan teknis administratif yang lebih jelas dalam proses kegiatan pengadaan barang/jasa,
sehingga Perusahaan memperoleh barang/jasa dengan harga yang wajar, kualitas sesuai dengan
yang diinginkan, penyerahan pada jadwal yang ditentukan serta sesuai dengan ketentuan dan
prosedur yang berlaku.
Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Surat Keputusan Direksi yang mengatur tentang Ketentuan Pelaksanaan Pengadaan Barang/jasa
PT Petrokimia Gresik.
II. RUANG LINGKUP
Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa ini berlaku untuk pengadaan barang/jasa di
PT Petrokimia Gresik baik pengadaan barang/jasa dalam negeri maupun luar negeri, baik untuk
keperluan investasi maupun operasional yang pembiayaannya menggunakan dana/anggaran
Perusahaan, sebagaimana ketentuan yang telah diatur dalam Surat Keputusan Direksi
PT Petrokimia Gresik No. 0194/TU.04.02/30/SK/2016 tanggal 21 Juni 2016 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa PT Petrokimia Gresik.
III. DEFINISI
1. Perusahaan : adalah PT Petrokimia Gresik.
2. Direksi : adalah Direktur Utama dan/atau Direktur Perusahaan.
3. PT Pupuk Indonesia : adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan
(Persero) induk perusahaan dan pemegang saham mayoritas dari
PT Petrokimia Gresik.
4. Pihak yang Mempunyai : adalah Perusahaan dan/atau Organisasi yang mempunyai
Hubungan Istimewa hubungan istimewa dengan PT Petrokimia Gresik, meliputi:
a. Pemegang saham mayoritas dan/atau minoritas
PT Petrokimia Gresik;
b. Perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan
pemegang saham mayoritas PT Petrokimia Gresik;
c. Perusahaan yang sebagian pemegang sahamnya sama
dengan pemegang saham minoritas PT Petrokimia Gresik;
d. Perusahaan yang sebagian pemegang sahamnya adalah
PT Petrokimia Gresik;
e. Koperasi Karyawan Keluarga Besar Petrokimia Gresik
(K3PG).
5. RKAP : adalah Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan selama
1 (satu) tahun anggaran, dan telah disahkan oleh RUPS (Rapat
Umum Pemegang Saham).
6. Unit Kerja Peminta : adalah unit kerja yang bertanggung jawab untuk meminta
Barang/Jasa barang/jasa, dapat sebagai pengguna barang/jasa dan/atau
(Requisitioner) sebagai kompilator anggaran.
7. Unit Kerja Pengguna : adalah unit kerja yang bertanggung jawab untuk menggunakan
Barang/Jasa (End User) barang/jasa, termasuk unit kerja yang bertanggung jawab untuk
mengoperasikan Obyek (semua sarana dan/atau fasilitas milik
Perusahaan) yang dalam hal diperlukan berkewajiban untuk
mengajukan permintaan jasa pemeliharaan terhadap Obyek
yang menjadi tanggung jawabnya.
Nomor Dokumen : PD-02-0002 Tanggal : 31 Januari 2018
Terbitan : 7
PETUNJUK PELAKSANAAN
Revisi : 0
PENGADAAN BARANG/JASA
Halaman 4 dari 51
8. Unit Kerja Pemelihara : adalah unit kerja yang bertanggung jawab atas pemeliharaan
suatu Obyek (semua sarana dan/atau fasilitas milik Perusahaan)
sesuai wilayah kerjanya.
9. Unit Kerja Perencana : adalah unit kerja pengelola kebutuhan barang/jasa yang
merencanakan dan membuat permintaan pengadaan
barang/jasa (Purchase Requisition).
10. Kompilator Anggaran : adalah unit kerja yang ditunjuk dan bertanggung jawab sebagai
koordinator penyusunan mata anggaran untuk barang/jasa
tertentu.
11. Pelaksana Pengadaan : adalah Kepala Unit Kerja yang diberi wewenang untuk
melaksanakan pemilihan Penyedia Barang/Jasa sesuai dengan
obyek pengadaan sebagaimana ditetapkan dalam petunjuk
pelaksanaan ini.
12. Panitia Pengadaan : adalah panitia yang dibentuk oleh Direksi untuk melaksanakan
pemilihan Penyedia Barang/Jasa, dengan susunan yang
ditetapkan dalam petunjuk pelaksanaan ini.
13. Pemilihan Penyedia : adalah kegiatan untuk menetapkan Penyedia Barang/Jasa yang
Barang/Jasa akan ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan.
14. Penyedia Barang/Jasa : adalah badan usaha, badan hukum, atau orang
perseorangan/subjek hukum yang kegiatan usahanya
menyediakan barang/layanan jasa.
15. Rekanan : adalah Penyedia Barang/Jasa yang telah diseleksi oleh
Perusahaan dan masuk dalam Master Data Rekanan (MDR).
16. Master Data Rekanan : adalah daftar Rekanan yang berisikan nama-nama Rekanan
(MDR) yang telah lulus seleksi dan setiap saat dapat disertakan dalam
kegiatan pengadaan barang/jasa sesuai dengan bidangnya.
17. Kegiatan Pengadaan : adalah kegiatan membelanjakan dana anggaran perusahaan yang
Barang/Jasa tersedia dengan tujuan untuk memperoleh barang/ jasa yang
dibutuhkan Perusahaan untuk melaksanakan operasinya
dimulai dari kegiatan perencanaan pembelian, pengiriman,
inspeksi dan penerimaan serta penyimpanannya.
18. Kontrak : Kontrak adalah perikatan antara Perusahaan dengan Penyedia
Barang/Jasa dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa,
antara lain berupa Purchase Order (PO)/Order Pembelian (OP)/
Order Kerja (OK), Perjanjian, dan Kontrak Induk.
19. Barang : adalah bahan baku dan penolong, barang setengah jadi, barang
jadi, peralatan dan sejenisnya yang spesifikasinya ditetapkan
oleh Unit Kerja Peminta Barang.
20. Jasa : adalah pekerjaan dan/atau penyediaan jasa termasuk jasa
konsultansi, pekerjaan konstruksi, jasa pemborongan, dan jasa
sejenisnya yang spesifikasinya ditetapkan oleh Unit Kerja
Peminta Jasa.
21. Barang Dagangan : adalah barang yang diadakan untuk dijual kembali.
Nomor Dokumen : PD-02-0002 Tanggal : 31 Januari 2018
Terbitan : 7
PETUNJUK PELAKSANAAN
Revisi : 0
PENGADAAN BARANG/JASA
Halaman 5 dari 51
22. Dokumen Pengadaan : adalah dokumen yang disiapkan oleh Unit Kerja Peminta,
Unit Kerja Perencana dan Panitia/Pelaksana Pengadaan
sebagai kelengkapan dalam proses pengadaan barang/jasa
sesuai kebutuhannya, antara lain meliputi: Kerangka Acuan Kerja
(KAK)/Terms of Reference (TOR)/Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS)/Invitation For Bid (IFB), Harga Perkiraan
Sendiri (HPS)/Owner Estimate (OE), Permohonan Persetujuan
Pengadaan Barang/Jasa, Material Request (MR) atau
Service Request (SR), Purchase Requisition (PR), Daftar Usulan
Rekanan (DUR), Undangan kepada Penyedia Barang/Jasa /
Request For Quotation (RFQ), serta Konsep Kontrak (draft
contract).
23. Pagu Anggaran : adalah batasan/plafond anggaran yang disediakan untuk barang
atau jasa yang akan diadakan untuk setiap commitment item
yang sama.
24. Tarif Dasar : adalah tarif pengadaan barang/jasa yang nilai satuan, perkiraan
kuantum dan biaya dalam periode tertentu telah mendapat
persetujuan dari Direksi.
25. Harga Perkiraan Sendiri : adalah perhitungan harga barang/jasa yang dilakukan oleh Unit
(HPS) atau Owner Kerja Perencana dan/ atau Peminta Barang/Jasa yang
Estimate (OE) dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan dan digunakan sebagai acuan dalam
evaluasi penawaran, klarifikasi, dan/atau negosiasi dengan calon
penyedia barang/jasa.
26. Prakualifikasi : adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha
serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari Penyedia
Barang/Jasa sebelum memasukkan penawaran.
27. Pascakualifikasi : adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha
serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari Penyedia
Barang/Jasa setelah memasukkan penawaran.
28. Investasi : adalah penanaman modal yang dilakukan oleh Perusahaan
melalui pertimbangan sedemikian rupa sehingga dapat
menunjang kontinuitas dan perkembangan usaha serta
menghindari pemborosan dalam investasi tersebut.
Investasi dibedakan atas Investasi Pengembangan dan
Investasi Rutin.
29. Investasi Pengembangan : Investasi pengembangan adalah penanaman modal berupa
penggantian/penambahan asset yang mengakibatkan terjadinya
penambahan kapasitas dan/atau efisiensi untuk memperoleh
keuntungan serta mampu memberikan nilai manfaat yang lebih
dari setahun.
30. Investasi Rutin : Investasi rutin adalah pengeluaran modal berupa
pembelian/penggantian mesin, peralatan, bangunan,
kendaraan, alat berat dan asset produktif lainnya yang sifatnya
berulang/rutin dan dapat mengakibatkan bertambahnya umur
asset dan memberikan nilai manfaat yang lebih dari setahun.
31. Multi Winners : adalah penunjukkan lebih dari satu Rekanan pemenang dalam
satu proses pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang
diadakan oleh Pelaksana Pengadaan.
Nomor Dokumen : PD-02-0002 Tanggal : 31 Januari 2018
Terbitan : 7
PETUNJUK PELAKSANAAN
Revisi : 0
PENGADAAN BARANG/JASA
Halaman 6 dari 51
32. Usaha Kecil : adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau
usaha besar, yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus
juta rupiah);
c. Milik Warga Negara Indonesia;
d. Berdiri sendiri, bukan merupakan Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak
langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar;
e. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang
tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan
hukum, termasuk koperasi;
33. Pengadaan Luar Negeri : Pengadaan Luar Negeri atau Pengadaan Impor adalah proses
atau Pengadaan Impor pengadaan kebutuhan barang/jasa luar negeri yang
dilakukan dengan Rekanan Luar Negeri.
34. Penawaran : adalah penawaran administasi & teknis dan/atau penawaran
harga/komersial.
35. Metode Satu Sampul : adalah metode pemasukan penawaran, yang terdiri dari
persyaratan administrasi, teknis, dan penawaran harga yang
dimasukkan ke dalam 1 (satu) sampul tertutup dan diserahkan
dalam waktu yang sama.
36. Metode Dua Sampul : adalah metode pemasukan penawaran, dimanan dokumen
penawaran disampaikan dalam 2 (dua) sampul, yaitu
persyaratan administrasi dan teknis dimasukkan dalam sampul
tertutup I sedangkan harga penawaran dimasukkan dalam
sampul tertutup II, selanjutnya sampul I dan sampul II
dimasukkan kedalam I (satu) sampul (sampul penutup) dan
diserahkan dalam waktu yang sama.
37. Metode Dua Tahap : adalah metode pemasukan penawaran, dimana dokumen
penawaran disampaikan dalam 2 (dua) sampul, yaitu
persyaratan administrasi dan teknis dimasukkan dalam sampul
tertutup I, sedangkan harga penawaran dimasukkan dalam
sampul tertutup II, dan penyampaiannya dilakukan dalam
2 (dua) tahap secara terpisah dan dalam waktu yang berbeda.
Nomor Dokumen : PD-02-0002 Tanggal : 31 Januari 2018
Terbitan : 7
PETUNJUK PELAKSANAAN
Revisi : 0
PENGADAAN BARANG/JASA
Halaman 7 dari 51
38. PO STO with condition : atau Purchase Order Stock Transport Order with condition
adalah surat perintah kerja berdasarkan Kontrak/Perjanjian,
ditujukan kepada Rekanan transportir untuk memindahkan
sejumlah barang/produk tertentu dari Gudang asal ke Gudang
tujuan sesuai yang tertera dalam dokumen PO STO.
PO STO juga merupakan dokumen Kontrak yang sah.
39. Daftar Usulan Rekanan : adalah dokumen sistem ERP-SAP yang berisikan daftar nama-
(DUR) nama Rekanan dari database MDR Perusahaan yang akan
diundang mengikuti proses pengadaan, usulan metode
pengadaan, dan perkiraan nilai pengadaan barang/jasa.
40. MR : atau Material Request adalah dokumen permintaan material/
barang stock, non-stock dan aset/investasi yang diterbitkan oleh
Unit Kerja Peminta Barang atau Unit Kerja Kompilator
Anggaran.
41. SR : atau Service Request adalah dokumen permintaan pekerjaan
jasa yang diterbitkan oleh Unit Kerja Peminta Jasa atau Unit
Kerja Kompilator Anggaran.
42. PR : atau Purchase Requisition adalah dokumen dalam sistem yang
diterbitkan oleh Unit Kerja Perencana dari dasar MR/SR/
Running MRP/Order/Reservasi lain didalam sistem ERP-SAP
sebagai permintaan pembelian/pengadaan barang/jasa.
43. Running MRP : Atau Running Materials Requirement Planning adalah
permintaan material yang dihasilkan secara otomatis dalam
sistem ketika level stock mencapai batas minimal dan
membutuhkan verifikasi Unit Kerja Perencana.
44. RFQ (Request For : atau Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH) adalah
Quotation) dokumen dalam sistem yang diterbitkan oleh Pelaksana
Pengadaan untuk permintaan penawaran harga/komersial
kepada Rekanan.
45. GR : atau Goods Receipt adalah dokumen dalam sistem yang
diterbitkan oleh Unit Kerja Perencana sebagai dasar
penerimaan barang/material/barang dagangan dari
Rekanan/Penyedia Barang.
46. Release GR : adalah dokumen GR yang telah diverifikasi dan digunakan
sebagai dasar pembayaran (GR Slip).
47. Berita Acara Penerimaan : adalah dokumen hasil dari SES (Service Entry Sheet) dalam
Pekerjaan (BAPP) sistem yang diterbitkan oleh Unit Kerja Perencana sebagai
dasar penerimaan pekerjaan jasa dari Rekanan/Penyedia Jasa
dan digunakan sebagai dasar pembayaran.
48. ERP-SAP : atau Enterprise Resource Planning berbasis System Aplication
and Product in Data Processing adalah sistem software untuk
mengintegrasikan keseluruhan aktivitas operasional bisnis
Perusahaan dan terintegrasi di dalam bisnis proses anggota
PT Pupuk Indonesia (Persero)
49. MVP : atau Memo Verifikasi Pembayaran adalah dokumen sistem
yang diterbitan oleh Dep Akuntansi sebagai dasar proses
pembayaran oleh Dep Keuangan kepada Rekanan/Pihak
Eksternal Perusahaan.
Nomor Dokumen : PD-02-0002 Tanggal : 31 Januari 2018
Terbitan : 7
PETUNJUK PELAKSANAAN
Revisi : 0
PENGADAAN BARANG/JASA
Halaman 8 dari 51
50. Kondisi urgent : Suatu kondisi yang belum terjadi, yang apabila tidak segera
dilakukan tindakan berpotensi untuk menyebabkan unsafe
condition/penurunan kapasitas pabrik/segala bentuk kerugian
lain.
51. Kondisi darurat : Suatu kondisi mendesak yang harus mendapatkan
(emergency) penanganan/ tindakan saat itu juga, dengan kriteria sebagai
berikut :
i. Kondisi bahaya/musibah (force majeur) yang telah terjadi
serta dapat menyebabkan berhentinya proses produksi
atau dapat menyebabkan tertundanya proses start up
pabrik atau menyebabkan pabrik terkena pemotongan rate;
atau
ii. Kondisi mendesak dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pengiriman/penyaluran/pengadaan pupuk terkait kebijakan
Pemerintah dan/atau Perusahaan yang berpotensi
menyebabkan terjadinya kelangkaan pupuk atau hilangnya
peluang penjualan bagi Perusahaan.
IV. TANGGUNG JAWAB
Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa ini disiapkan dan telah dikoordinasikan dengan Unit
Kerja Terkait oleh Staf Pengembangan Sistem Manajemen, diperiksa oleh Manager Perencanaan
SDM dan disahkan oleh General Manager Sumber Daya Manusia.
Pelaksanaan atas ketentuan yang diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan ini menjadi tanggung jawab
semua pihak yang terkait.
V. DOKUMEN TERKAIT
1. Surat Keputusan Direksi PT Petrokimia Gresik No. 0496/TU.04.02/30/SK/2017 tanggal
29 Desember 2017 tentang Perubahan Surat Keputusan Direksi PT Petrokimia Gresik
No. 0194/TU.04.02/30/SK/2016 tentang Ketentuan Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
PT Petrokimia Gresik.
2. Surat Keputusan Direksi PT Petrokimia Gresik No. 0180/LI.00.01/30/SK/2017 tanggal
23 Mei 2017 tentang Struktur Organiasi PT Petrokimia Gresik.
3. Surat Keputusan Direksi PT Petrokimia Gresik No. 0194/TU.04.02/30/SK/2016 tanggal
21 Juni 2016 tentang Ketentuan Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa PT Petrokimia Gresik.
4. Surat Keputusan Direksi PT Petrokimia Gresik No. 0232/TU.04.02/30/SK/2015 tanggal
7 September 2015 tentang Kewenangan Pengesahan Prosedur Operasional
PT Petrokimia Gresik.
5. Surat Keputusan Direksi PT Petrokimia Gresik No. 0431/TU.04.02/30/SK/2013 tanggal
22 November 2013 tentang Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Kepada Perusahaan Lain.
6. PM-01-0001 Panduan Sistem Manajemen PT Petrokimia Gresik.
7. Nota Dinas Direksi PT Petrokimia Gresik tentang Kompilator Anggaran.
8. Nota Dinas Direksi PT Petrokimia Gresik No. 0508/TU.04.02/30/ND/2011 tanggal
22 Februari 2011 tentang Uang Muka.
Nomor Dokumen : PD-02-0002 Tanggal : 31 Januari 2018
Terbitan : 7
PETUNJUK PELAKSANAAN
Revisi : 0
PENGADAAN BARANG/JASA
Halaman 9 dari 51
2.4.4. Untuk menjamin adanya transparansi dan perlakuan yang sama (equal
treatment) dalam setiap pengadaan barang/jasa, maka pihak yang kalah
pada saat pengumuman pemenang berhak untuk mengajukan sanggahan.
Sanggahan dapat dilakukan dengan syarat memberikan jaminan sanggahan
kepada Perusahaan dengan besaran 1% (satu persen) dari nilai penawaran
dan disertai pembuktian dari pihak penyanggah.
2.4.5. Jaminan sanggahan sebagaimana dimaksud diatas dikembalikan kepada
peyanggah apabila sanggahannya terbukti benar secara hukum dan
menjadi hak Perusahaan apabila sanggahannya terbukti tidak benar
secara hukum.
Mekanisme penyerahan Jaminan Sanggahan sama dengan penyerahan
Jaminan Penawaran dan Jaminan Pelaksanaan.
2.4.6. Jaminan Penawaran, Jaminan Pelaksanaan, Jaminan Uang Muka, dan
Jaminan Sanggahan yang diserahkan oleh Penyedia Barang/Jasa
diterbitkan oleh Bank Umum (berupa Bank Garansi) atau perusahaan
penjamin yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas. Khusus
Jaminan Penawaran dapat diterbitkan oleh perusahaan asuransi (berupa
Jaminan/Suretyship).
Perusahaan penjamin, Bank Umum dan perusahaan asuransi yang
dimaksud adalah yang direkomendasi oleh Dep Keuangan PT Petrokimia
Gresik, melalui memo internal.
Jaminan yang diserahkan oleh Penyedia Barang/Jasa kepada Perusahaan
disertai dengan Surat Kuasa Pencairan kepada PT Petrokimia Gresik.
2.4.7. Untuk pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan melalui proses
pengadaan luar negeri dan pekerjaan jasa konsultansi, tidak diperlukan
Jaminan Penawaran dan Jaminan Pelaksanaan, kecuali untuk proyek
investasi pengembangan Pelaksana Pengadaan atau Panitia Pengadaan
dapat mensyaratkan Jaminan Penawaran dan Jaminan Pelaksanaan.
Ketentuan terkait jaminan dalam proses pengadaan bahan baku/barang
dagangan diatur dalam prosedur tersendiri yang terpisah dari petunjuk
pelaksanaan pengadaan barang/jasa ini.
2.4.8. Untuk pengadaan barang/jasa yang sudah ada Kontrak Induknya, apabila
pelaksanaan Kontrak Induk dilakukan secara parsial, penyerahan
Jaminan Pelaksanaannya dapat dilakukan berdasarkan Kontrak
Pelaksanaan/ Kontrak Eksekusi/Kontrak Parsial tersebut.
2.5. Untuk pengadaan Bahan Baku dan Barang Dagangan serta pengadaan barang/
jasa yang dilakukan dalam rangka penjualan jasa teknik, dapat dilakukan dengan
metode Penunjukan Langsung atas persetujuan Direksi, untuk memperoleh harga
yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggung-jawabkan.
3. Kualifikasi Rekanan
3.1. Seluruh Rekanan dalam negeri, harus tercantum dalam Master Data Rekanan
(MDR) setelah melalui seleksi & evaluasi tertentu sebelumnya.
3.2. Dalam melakukan seleksi & evaluasi Rekanan, aspek yang dievaluasi/dinilai, adalah:
3.2.1. Aspek Administrasi, diperlukan untuk menilai legalitas usaha, pendataan
pemilik dan pengurus Rekanan;
Nomor Dokumen : PD-02-0002 Tanggal : 31 Januari 2018
Terbitan : 7
PETUNJUK PELAKSANAAN
Revisi : 0
PENGADAAN BARANG/JASA
Halaman 18 dari 51
5.3. Alokasi penyediaan barang/jasa dengan Multi Winners diatur sebagai berikut :
5.3.1. Untuk pengadaan barang, pembagian penyediaan barang kepada masing-
masing Rekanan didasarkan pada kuantum yang berbeda; dan
5.3.2. Untuk pengadaan jasa, pembagian penyediaan jasa kepada masing-
masing Rekanan didasarkan pada volume dan/atau wilayah kerja yang
berbeda.
5.4. Penentuan prioritas Rekanan-Rekanan pemenang (Multi Winners) didasarkan
pada kemampuan melaksanakan pekerjaan sesuai volume/kuantum barang/jasa
yang ditentukan pada saat final proses pengadaan berdasarkan harga penawaran
hasil klarifikasi & negosiasi dan justifkasi oleh Panitia Pengadaan (dituangkan
dalam Berita Acara Hasil Pelelangan).
5.5. Pengadaan barang/jasa dengan Multi Winners hanya terbatas untuk Rekanan
yang sudah masuk dalam MDR Perusahaan dan mempunyai kompetensi untuk
penyediaan barang/jasa yang diminta oleh Panitia Pengadaan.
5.6. Ketentuan mengenai Multi Winners seperti disebutkan diatas dapat disampaikan
oleh Panitia Pengadaan kepada peserta lelang pada saat aanwizjing dan jika
dipandang perlu dapat dituangkan dalam dokumen pengadaan demi tercapainya
proses pengadaan yang transparan, adil dan wajar.
6. Pengecualian
Apabila proses pengadaan barang/jasa menyimpang dari ketentuan yang diuraikan
dalam petunjuk pelaksanaan pengadaaan barang/jasa ini, maka pengecualian tersebut
harus mendapat persetujuan minimum 2 (dua) orang Direksi yaitu Direktur atasan
Unit Kerja Pelaksana Pengadaan dan Direktur Utama.
B. PERMINTAAN PENGADAAN BARANG/JASA
1. Dasar Permintaan Pengadaan
1.1. Barang/jasa yang diminta harus sesuai dengan RKAP dan sesuai dengan hasil
evaluasi atas kebutuhan barang/jasa yang harus dibeli.
1.2. Barang/jasa khusus untuk proyek-proyek, pengadaannya dilakukan berdasarkan
Bill of Material yang proposal kontraknya telah disetujui oleh Pejabat Yang
Berwenang.
1.3. Pengadaan barang/jasa dapat dilakukan setelah permintaan pengadaannya
diusulkan dan mendapat persetujuan dari:
1.3.1. Untuk perkiraan nilai barang/jasa sampai dengan Rp. 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah), diusulkan dan disetujui oleh Kepala Unit Kerja Peminta
Barang/Jasa (Pejabat Grade II).
1.3.2. Untuk perkiraan nilai barang/jasa di atas Rp. 50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) sampai dengan Rp. 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta
rupiah), diusulkan oleh Kepala Unit Kerja Peminta Barang/Jasa (Pejabat
Grade II) dan disetujui oleh Pejabat Grade I atasan Unit Kerja Peminta
Barang/ Jasa.
1.3.3. Untuk perkiraan nilai barang/jasa di atas Rp. 250.000.000,00 (dua ratus
lima puluh juta rupiah), diusulkan oleh Pejabat Grade I atasan Unit Kerja
Peminta Barang/Jasa (Pejabat Eselon II) dan disetujui oleh Direktur yang
membawahi Unit Kerja Peminta Barang/Jasa.
Nomor Dokumen : PD-02-0002 Tanggal : 31 Januari 2018
Terbitan : 7
PETUNJUK PELAKSANAAN
Revisi : 0
PENGADAAN BARANG/JASA
Halaman 22 dari 51
a. Kualitas yang sesuai atau sesuai dengan ketentuan teknis yang telah
ditetapkan;
b. Harga dan biaya yang dapat dipertanggungjawabkan;
c. Waktu pengiriman yang paling menguntungkan Perusahaan (ketepatan
waktu pengiriman).
1.7. Penerbitan Kontrak
1.7.1. Kontrak antara Perusahaan dengan Penyedia Barang/Jasa dilakukan dengan
memperhatikan beberapa aspek namun tidak terbatas pada hal-hal sebagai
berikut:
a. Identitas yang meliputi nama, jabatan, alamat badan usaha masing-
masing dan ditandatangani oleh pihak yang bersangkutan;
b. Pokok pekerjaan yang diperjanjikan dengan uraian yang jelas
mengenai jenis dan jumlah barang/jasa yang diperjanjikan;
c. Hak dan kewajiban para pihak yang terikat di dalam Kontrak;
d. Nilai atau harga pekerjaan serta syarat-syarat pembayaran;
e. Persyaratan dan spesifikasi teknis yang jelas dan terinci;
f. Keluaran atau hasil (output) dari pengadaan barang/jasa;
g. Jadwal pelaksanaan dan kondisi serah terima;
h. Jaminan teknis/hasil pekerjaan yang dilaksanakan dan/atau
ketentuan mengenai kelayakan;
i. Cidera janji dan sanksi dalam hal pihak tidak memenuhi kewajibannya;
j. Pemutusan Kontrak secara sepihak;
k. Etika bisnis;
l. Keadaan memaksa (force majeure);
m. Penyelesaiaan sengketa yang mengutamakan penyelesaian melalui
musyawarah dan alternatif penyelesaian sengketa;
n. Jangka waktu berlakunya Kontrak;
o. Persyaratan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH) yang berlaku di Perusahaan;
p. Kewajiban perpajakan dan bea meterai;
q. Kepastian adanya jaminan terhadap barang/jasa yang diperjanjikan.
Kontrak sebagaimana dimaksud diatas tetap harus mengindahkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tata
kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) serta
prinsip kehati-hatian dalam pengambilan keputusan bisnis (business
judgement rule).
Dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa agar tetap mengindahkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tata kelola perusahaan
yang baik (Good Corporate Governance), maka setiap pengadaan
barang/jasa harus diterbitkan Pakta Integritas (Letter of Undertaking).
1.7.2. Kontrak dibuat oleh Unit Kerja Pelaksana Pengadaan/Panitia Pengadaan
dengan ketentuan :
a. Setiap Kontrak yang berupa Perjanjian/Kontrak Induk harus mendapat
persetujuan dari Dep Hukum & Sekretariat dan pengajuan persetujuannya
kepada Pejabat yang Berwenang menggunakan FM-30-0313 (Form
Permohonan Penandatanganan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa.
Nomor Dokumen : PD-02-0002 Tanggal : 31 Januari 2018
Terbitan : 7
PETUNJUK PELAKSANAAN
Revisi : 0
PENGADAAN BARANG/JASA
Halaman 35 dari 51
i. Cidera janji dan sanksi dalam hal pihak tidak memenuhi kewajibannya;
j. Pemutusan Kontrak secara sepihak;
k. Etika bisnis;
l. Keadaan memaksa (force majeure);
m. Penyelesaiaan sengketa yang mengutamakan penyelesaian melalui
musyawarah dan alternatif penyelesaian sengketa;
n. Jangka waktu berlakunya Kontrak;
o. Persyaratan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH) yang berlaku di Perusahaan;
p. Kewajiban perpajakan dan bea meterai;
q. Kepastian adanya jaminan terhadap barang/jasa yang diperjanjikan.
Kontrak sebagaimana dimaksud diatas tetap harus mengindahkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) serta prinsip
kehati-hatian dalam pengambilan keputusan bisnis (business judgement
rule).
Dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa agar tetap mengindahkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tata kelola perusahaan
yang baik (Good Corporate Governance), maka setiap pengadaan
barang/jasa harus diterbitkan Pakta Integritas (Letter of Undertaking).
2.9.2. Kontrak dibuat oleh Unit Kerja Pelaksana Pengadaan/Panitia Pengadaan
dengan ketentuan :
a. Setiap Kontrak yang berupa Perjanjian/Kontrak Induk harus mendapat
persetujuan dari Dep Hukum & Sekretariat;
b. Perubahan terhadap ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam
Kontrak yang berupa PO/OP/OK/PO STO with condition yang
telah disahkan sebelumnya harus mendapat persetujuan dari
Dep Hukum & Sekretariat.
2.9.3. Penandatanganan Kontrak dilakukan oleh Pejabat Yang Berwenang
dengan ketentuan sama dengan penandatanganan Kontrak pengadaan
barang/jasa dalam negeri.
2.9.4. Kontrak dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli dan beberapa copy dengan
distribusi kepada:
a. Asli 1 untuk Rekanan;
b. Asli 2 untuk Dep Hukum & Sekretariat;
c. Copy 1 untuk Dep Akuntansi;
d. Copy 2 untuk Dep Keuangan;
e. Copy 3 untuk Pelaksana Pengadaan;
f. Copy 4 untuk Penerima Barang/Jasa (Dep PPBJ).
2.9.5. Pengurusan inklaring untuk pengadaan barang dilakukan oleh Bagian
Pengadaan Terkait di Dep Pengadaan Barang yang dilaksanakan setelah
menerima surat laporan pemeriksaan barang dari surveyor dan Surat
Pemberitahuan Impor Untuk Dipakai (PIUD) serta telah dilaksanakan
pembayaran bea masuk dan pajak impor.
Nomor Dokumen : PD-02-0002 Tanggal : 31 Januari 2018
Terbitan : 7
PETUNJUK PELAKSANAAN
Revisi : 0
PENGADAAN BARANG/JASA
Halaman 43 dari 51
D. PENERIMAAN BARANG/JASA
1. Penerimaan Barang
1.1. Semua barang yang diadakan oleh Dep Pengadaan Barang harus diterima oleh
Dep PPBJ.
1.1.1. Setelah dilakukan pengujian kualitas dan kuantitas serta dinyatakan baik,
barang tersebut harus dicatat dalam kartu persediaan barang dan
ditempatkan pada tempat yang telah ditentukan sesuai dengan kode
barang Material Number dan diterbitkan Goods Receipt-GR (Arrival
Report) oleh Dep PPBJ.
1.1.2. Dalam melakukan pengujian kualitas barang, Dep PPBJ dapat melibatkan
Unit Kerja lain yang berkompeten.
1.1.3. Khusus untuk penerimaan barang Eks Luar Negeri (pembayarannya
dengan TT atau L/C) setelah Dep Akuntansi menerima tembusan GR dari
Dep PPBJ, Dep Akuntansi melakukan pembukuan Hutang Usaha dengan
melakukan Offset Uang Muka TT atau L/C terkait.
Dalam hal penerimaan barang Eks Luar Negeri (pembayarannya dengan
TT atau L/C) dilakukan secara bertahap, maka Offset Uang Muka TT atau
L/C terkait dilakukan oleh Dep Keuangan.
1.2. Khusus untuk pengadaan barang tanpa Kontrak yang dilakukan oleh
Dep Pengadaan Barang, penerima barang adalah pelaku pengadaan, selanjutnya
barang diserahkan kepada Dep PPBJ dan setelah melalui pemeriksaan dan uji
mutu maka jika barang sesuai dengan spesifikasi yang diminta dapat diterbitkan
GR yang diikuti pembuatan Pick List for Material Requisition saat barang diambil
oleh Unit Kerja Peminta Barang.
1.3. Sedangkan penerima barang untuk pengadaan barang yang diadakan melalu
metode pembelian langsung oleh Dep Pelayanan & Komunikasi Produk,
Dep RPPH/Dep RPPHT dan Proyek Investasi Pengembangan yang ditetapkan
dalam Nota Dinas yang disahkan oleh Direksi PT Petrokimia Gresik adalah unit
kerja Peminta/Pengguna Barang. Untuk penerimaan pupuk petroganik diatur
secara rinci dalam prosedur tersendiri.
Nomor Dokumen : PD-02-0002 Tanggal : 31 Januari 2018
Terbitan : 7
PETUNJUK PELAKSANAAN
Revisi : 0
PENGADAAN BARANG/JASA
Halaman 45 dari 51
1.4. Untuk penerimaan barang, Dep PPBJ dapat melibatkan Unit Kerja Terkait
(Dep Istek, Dep PPE, Unit Kerja Peminta Barang dan Unit Kerja lainnya sesuai
kebutuhan) dan diterbitkan hasil uji oleh Dep Istek/Dep PPE pada saat
penerimaan sebagai dasar diterbitkannya GR oleh Dep PPBJ.
Apabila diperlukan, verifikasi antara Dep PPBJ dengan Unit Kerja Peminta
Barang dituangkan melalui stempel “VERIFIKASI” dalam dokumen Surat
Pengantar Barang.
1.5. Untuk PO Barang yang terdapat additional cost-nya, maka pada saat pembuatan
PO Barang, diestimasikan segala biaya jasa (additional cost) yang terkait dengan
barang tersebut.
Apabila barang akan diterima oleh Perusahaan (melalui fungsi GR dalam sistem)
namun masih terdapat additional cost yang biayanya belum dapat ditetapkan
sepenuhnya, maka GR dapat dilakukan terlebih dahulu, kemudian diterbitkan OK
jasa terpisah yang kemudian akan di jurnal manual oleh Dep Akuntansi untuk
menggabungkan beban pekerjaan jasa tersebut kedalam PO Barang yang
dimaksud (syarat : anggaran OK jasa tersebut sudah ada dan tersedia).
Atas pembuatan OK jasa yang terpisah tersebut, maka Dep Pengadaan Jasa akan
memberikan notes/remark dalam OK jasa tersebut untuk dasar Dep Akuntansi
dapat membebankan ke PO Barang yang dimaksud (batas maximal untuk menjadi
beban yang sama dengan PO Barang adalah 1 bulan dari saat GR).
2. Penerimaan Jasa
2.1. Pengadaan jasa oleh Dep Pengadaan Jasa diterima oleh Unit Kerja Peminta Jasa
dengan cara menerbitkan Berita Acara Hasil Pemeriksaan Bersama (FM-30-0123).
Berita Acara Hasil Pemeriksaan Bersama (FM-30-0123) adalah Berita Acara
Serah Terima Jasa antara PT Petrokimia Gresik dengan Rekanan, yang
merupakan dokumen bukti penyerahterimaan penyelesaian pekerjaan jasa oleh
Rekanan kepada PT Petrokimia Gresik.
2.2. Pembuatan FM-30-0123 harus didasarkan atas hasil pemeriksaan bersama yang
melibatkan unit-unit kerja yang terkait dan berkemampuan untuk memberikan
penilaian atas hasil penyelesaian pekerjaan yang dilaksanakan oleh Rekanan.
2.3. Setelah melaksanakan pekerjaan jasa sesuai perintah dari Perusahaan (OK),
maka Rekanan menerbitkan surat permintaan verifikasi pekerjaan kepada Unit
Kerja Peminta Jasa (User) dengan tembusan kepada Dep PPBJ (c.q. Bagian
Pengawasan & Penerimaan Jasa) sebagai dasar dilakukan dan diterbitkannya
Berita Acara Hasil Pemeriksaan Bersama (FM-30-0123).
Dalam hal pekerjaan jasa yang diminta adalah permintaan jasa emergency, maka
FM-30-0123 diterbitkan dengan tanggal pada hari selesai dilaksanakannya
pekerjaan tersebut.
2.4. FM-30-0123 yang telah ditandatangani oleh Kepala Unit Kerja Peminta Jasa dibuat
rangkap 2 (dua) dan di distribusikan sebagai berikut :
a. Asli : Untuk Rekanan
b. Copy 1 : Untuk Unit Kerja Peminta Jasa
c. Copy 2 : Untuk Dep PPBJ (c.q. Bagian Pengawasan & Penerimaan Jasa)
d. Copy 3 : Untuk Unit Kerja Pengawas (apabila ada)
Nomor Dokumen : PD-02-0002 Tanggal : 31 Januari 2018
Terbitan : 7
PETUNJUK PELAKSANAAN
Revisi : 0
PENGADAAN BARANG/JASA
Halaman 46 dari 51
2.5. FM-30-0123 asli dibawa oleh Rekanan untuk ditukarkan dengan Berita Acara
Penerimaan Pekerjaan (BAPP) hasil dari Service Entry Sheet (SES) dari sistem
ERP-SAP di Dep PPBJ.
Sebelum digunakan sebagai salah satu dokumen penagihan, maka BAPP harus
ditandatangani oleh Rekanan dan Dep PPBJ.
2.6 BAPP dibuat 2 rangkap, dengan distribusi sebagai berikut :
a. Lembar 1 : Untuk Rekanan
b. Lembar 2 : Untuk Dep PPBJ
3. Penerimaan Barang/Jasa Proyek Investasi Pengembangan
Untuk barang/jasa yang diadakan oleh Ketua Panitia Pengadaan Persiapan Proyek/
Kepala Proyek, maka penerimaan barang/jasa terkait proyek investasi pengembangan
tersebut diterima oleh Kepala Proyek yang bersangkutan.
4. Penerimaan Barang/Jasa Yang Permintaannya Dikompilasi
Untuk barang/jasa yang permintaan barang/jasanya (MR/SR) diterbitkan oleh
Kompilator Anggaran maka dokumen penerimaan barang (GR) atau dokumen
penerimaan jasa manual (FM-30-0123) diberikan tembusan kepada Kompilator
Anggaran yang bersangkutan.
E. PEMBAYARAN
1. Pembayaran Transaksi Dalam Negeri
1.1. Pembayaran kepada Rekanan dilakukan dengan cara transfer melalui Rekening
Bank Rekanan sesuai dengan yang dicantumkan dalam tagihan/faktur.
1.2. Pembayaran kepada Rekanan dapat dilakukan setiap hari kerja.
Apabila hari tersebut jatuh pada hari libur, maka pembayaran dapat dilaksanakan
pada hari kerja berikutnya.
1.3. Cek, Bilyet Giro atau Nota Transfer dapat disimpan oleh Kasir Dep Keuangan
paling lama 2 (dua) hari, kecuali atas perintah tertulis dari Mgr Keuangan.
1.4. Ketentuan Administrasi Pembayaran
1.4.1. Dokumen Persyaratan Tagihan/Pembayaran:
a. Kontrak (copy Perjanjian / PO/OP/OK lembar untuk
Rekanan/Pemasok dan lembar untuk Dep Akuntansi);
b. Kwitansi bermeterai secukupnya;
c. Faktur/Invoice;
d. Fotocopy Surat pemberian Nomor Seri Faktur Pajak (electronic
nomor faktur pajak) dari KPP tempat pemasok terdaftar;
e. Faktur Pajak rangkap 2 (dua) dengan Nomor Seri Faktur Pajak
sesuai dengan yang tercantum di dokumen tagihan pada poin (d),
dengan tanggal faktur pajaknya tidak boleh mendahului tanggal
dokumen tagihan pada poin (d);
f. Surat Jalan asli (untuk barang);
g. Tagihan/pembayaran juga harus melampirkan dokumen pendukung:
1) Tagihan/pembayaran untuk barang harus melampirkan Goods
Receipt Slip (GR Slip);
2) Tagihan/pembayaran untuk jasa harus melampirkan Berita Acara
Penerimaan Pekerjaan (BAPP);
Nomor Dokumen : PD-02-0002 Tanggal : 31 Januari 2018
Terbitan : 7
PETUNJUK PELAKSANAAN
Revisi : 0
PENGADAAN BARANG/JASA
Halaman 47 dari 51
2.5.6. Setelah barang dapat diterima dengan baik dan sesuai dengan Kontrak,
maka kepada bank dapat diberitahukan bahwa L/C yang berkaitan dapat
dibayar.
2.6. Pedoman Pelaksanaan Pembayaran
Dep Keuangan-Bagian Perbendaharaan:
2.6.1. Berdasarkan dokumen LPS, PIB dan SSPCP, pajak yang berkaitan
dengan impor serta polis asuransi, memeriksa kebenaran perhitungan
atas kewajiban Perusahaan;
2.6.2. Atas dasar MVP dari Dep Akutansi, membuat bukti pembayaran (Voucher
Pembayaran) bank keluar pembayaran bea masuk, pajak impor dan
premi asuransi;
2.6.3. Menyiapkan surat perintah/nota transfer, Surat Setoran Bea Cukai
(SSBC) dan Surat Setoran Pajak (SSP);
2.6.4. Melakukan proses penandatanganan surat perintah/nota transfer oleh
Pejabat Yang Berwenang;
2.6.5. Mengirimkan surat perintah/nota transfer ke bank untuk diproses lebih
lanjut sehingga pengeluaran barang dan pembayaran luar negeri dapat
berjalan lancar.
F. PENGADAAN BARANG/JASA UNTUK KEPERLUAN PENJUALAN JASA TEKNIK
1. Permintaan pengadaan barang/jasa untuk keperluan penjualan jasa teknik dibuat oleh
Dep PPNPJ dengan menerbitkan MR/SR dengan dilampiri formulir Permintaan Jasa
Atas Pendapatan (PJAP).
Untuk mengefisienkan waktu agar Perusahaan tidak kehilangan peluang atau
menambah biaya dari yang direncanakan, Dep PPNPJ dengan mengirimkan MR/SR
dengan dilampiri formulir (PJAP) kepada Dep PPBJ dan Dep Pengadaan Barang/
Dep Pengadaan Jasa.
2. Berdasarkan PJAP dan MR/SR, Dep PPBJ membuat dan me-release PR dalam sistem
ERP-SAP.
3. Berdasarkan PR yang di-release oleh Dep PPBJ, Dep Pengadaan Barang/
Dep Pengadaan Jasa melakukan pengadaan barang/jasa untuk keperluan penjualan
jasa teknik.
Pengadaan barang/jasa untuk keperluan penjualan jasa teknik yang apabila tidak
segera diadakan akan menimbulkan kehilangan peluang bagi Perusahaan atau
penambahan biaya dari yang direncanakan, dapat dilakukan dengan metode
Penunjukan Langsung setelah mendapat persetujuan Direksi.
VIII. LAMPIRAN
1. Alur Poses Pengadaan Barang/Jasa.
2. Formulir Pengadaan Barang/Jasa.