➢ Memudahkan pengawasan
keuangan.
SEGMEN AKUN AKUN BELANJA
luar negeri, sebagai imbalan atas pekerjaan Belanja Pegawai difokuskan untuk membayar gaji dan
tunjangan ASN (PNS & PPPK) yang melekat dengan gaji,
yang telah dilaksanakan dalam rangka honor-honor pegawai non-PNS, serta tunjangan-tunjangan
mendukung tugas dan fungsi Unit Organisasi yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
51111x – Belanja Gaji PNS Pembayaran gaji pokok dan pembulatan gaji pokok PNS
51112x – Belanja Tunjangan Pengeluaran pembayaran tunjangan suami/istri, anak, struktural, fungsional, PPh, beras dan uang makan
PNS
51114x – Belanja Tunjangan Mencatat pembayaran sewa rumah di LN, social security, asuransi kecelakaan, penghidupan luar negeri bagi
Pegawai Negeri/Staff di Luar homestaf dan lokal staf, belanja lokal lainnya untuk gaji, tunjangan, dan lembur lokal staf, dan lain-lain
Negeri termasuk uang duka.
51131x – Belanja Gaji Pejabat Pembayaran gaji pokok dan pembulatan gaji pejabat negara (Menteri dan Wakil Menteri)
Negara
51132x – Belanja Tunjangan I Pengalokasian untuk Tunjangan Suami/Istri, Anak, Struktural, PPh, dan Tunjangan Beras bagi pejabat
Pejabat Negara Negara
51133x – Belanja Tunjangan II Pengalokasian Tunjangan Komunikasi, Uang Kehormatan, Paket Harian, Bantuan Penunjang Kegiatan
Pejabat Negara Dewan, Pelayanan Sidang dan Penyelesaian Tugas Mendesak, Pembinaan Kegiatan Khusus BPK, Uang Duka,
Fasilitas KPK, dan Tunjangan Penghasilan Pejabat Negara.
512211 – Belanja Uang Lembur Mencatat pembayaran uang lembur termasuk uang makan lembur bagi PNS
512411 – Belanja Pegawai Mencatat Tunjangan khusus/kegiatan/kinerja dan pembiayaan kepegawaian lainnya di dalam negeri
(Tunjangan
Khusus/Kegiatan/Kinerja)
Akun
pembayaran
Gaji dan
tunjangan
PPPK
Akun pembayaran Lembur dan
Potongan PFK PPPK
52 - BELANJA BARANG
Definisi :
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Pengeluaran untuk menampung pembelian 1. Diperuntukan pembelian ATK dan operasional kantor
barang dan jasa yang habis pakai untuk lainnya, biaya pemeliharaan, biaya perjalanan,serta
pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan
memproduksi barang dan jasa yang atau dijual kepada masyarakat;
dipasarkan maupun yang tidak 2. Dialokasikan untuk pembayaran honor-honor bagi para
pengelola anggaran (KPA, PPK, Bendahara, dan PPSPM);
dipasarkan, serta pengadaan barang 3. Diperuntukan:
yang dimaksudkan untuk diserahkan a. pengadaan Aset Tetap (AT) yang nilai persatuannya
di bawah nilai minimum kapitalisasi;
atau dijual kepada masyarakat, belanja b. Belanja pemeliharaan AT yang tidak menambah umur
pemeliharaan, dan belanja ekonomis, manfaat atau kapasitas;
c. belanja perjalanan perolehan barang pakai habis
perjalanan.
STRUKTUR BELANJA BARANG
52
Belanja Barang dan Jasa
Pemberian Penghargaan:
- Bentuk Uang: 521231
- Bentuk Barang: 521234
- Bentuk Jasa: 521219
Bantuan Tunjangan profesi guru dan
tunjangan lainnya (5115)
Pemberian Beasiswa Non PNS:
- Bentuk Uang: 521232
- Bentuk Jasa: 521219
Bantuan Pemerintah
Bentuk Uang :
Bantuan sarana prasarana, 526121, 526122, 526123, 526124
rehabilitasi/ pembangunan gedung/
bangunan (5261) Bentuk Barang :
526111, 526112, 526113, 526114, 526115
Pengadaan seminar kit untuk kegiatan Sosialisasi Aplikasi Belanja Bahan (521211) - perencanaan pengadaan hanya untuk satu kali
SAIBA oleh KPPN Jakarta II. kegiatan saja
Pengadaan perlengkapan gedung seperti engsel pintu, kunci, Belanja Barang Persediaan untuk - tidak habis dalam sekali pakai, sifatnya cadangan
lampu, dll untuk pemeliharaan gedung kantor oleh KPPN Pemeliharaan Gedung dan Bangunan atau berjaga-jaga
Klaten. (523112)
Service rutin dan ganti oli untuk kendaraan dinas di bengkel Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin - habis dalam sekali pakai
resmi oleh Sekretariat Ditjen SDPPI. (523121)
Pembelian oli pelumas dan BBM untuk peralatan genset oleh Belanja Barang Persediaan untuk - tidak habis dalam sekali pakai, sifatnya cadangan
pengelola Gedung Keuangan Negara. Pemeliharaan Peralatan dan Mesin (523123) atau berjaga-jaga
AKUN BELANJA BARANG PERSEDIAAN
Akun Keterangan
521811 – Belanja Barang Mencatat belanja barang yang menghasilkan persediaan berupa barang konsumsi seperti ATK, penggandaan
Persediaan Barang Konsumsi atau bahan cetakan, alat kerumahtanggaan kantor, dll
521812 – Belanja Barang Mencatat belanja barang yang menghasilkan persediaan berupa amunisi
Persediaan Amunisi
521813 – Belanja Barang Mencatat belanja barang yang menghasilkan persediaan berupa Pita Cukai, Materai, dan Leges
Persediaan Pita Cukai, Materai,
dan Leges
521821 – Belanja Barang Mencatat belanja barang yang menghasilkan persediaan yang menghasilkan persediaan berupa bahan untuk
Persediaan untuk Proses proses produksi berupa bahan baku
Produksi
521822 – Belanja Barang Mencatat belanja barang yang menghasilkan persediaan yang menghasilkan persediaan berupa barang dalam
Persediaan dalam proses proses produksi
521831 – Belanja Barang Mencatat belanja barang yang menghasilkan persediaan yang menghasilkan persediaan untuk tujuan
Persediaan untuk Tujuan strategis/berjaga-jaga
Strategis/Berjaga-jaga
521832 – Belanja Barang Mencatat belanja barang yang menghasilkan berupa persediaan lainnya
Persediaan Lainnya
523112/523123/523134/ Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan
523135/523136/523191 Mencatat belanja barang yang menghasilkan persediaan berupa bahan untuk pemeliharaan Gedung dan
bangunan, Peralatan dan Mesin, Jalan dan Jembatan, Irigasi, Jaringan, dan lainnya
53 - BELANJA MODAL
Definisi :
➢ Belanja Modal adalah Pengeluaran anggaran untuk perolehan
aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari
satu periode akuntansi.
➢ Aset Tetap adalah Aset Berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan, atau
dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
➢ Aset Lainnya diantaranya aset tak berwujud, tagihan penjualan
angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan, dan aset
kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan)
BELANJA BARANG vs BELANJA MODAL
➢ Pengeluaran untuk menampung pembelian barang ➢ Pengeluaran anggaran dalam rangka memperoleh
dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi atau menambah aset tetap dan/atau aset lainnya
barang dan jasa yang dipasarkan maupun tidak yang memberi manfaat ekonomis > 1 periode
dipasarkan; akuntansi (12 bulan) serta melebihi batasan
➢ Serta pengadaan barang yang dimaksudkan untuk minimum kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya
diserahkan atau dijual kepada masyarakat dan yang ditetapkan pemerintah.
belanja perjalanan
✓ Untuk memperoleh barang/jasa habis pakai, pemeliharaan, ✓ Untuk memperoleh BMN – AT/ATL/AL; dan
perjalanan; ✓ Untuk perolehan awal atau pengeluaran setelah perolehan
✓ Untuk menghasilkan BMN – Persediaan; atau aset yang memenuhi kapitalisasi
✓ Untuk perolehaan aset yang tidak memenuhi kapitalisasi.
53 - BELANJA MODAL
Struktur :
53
Belanja Modal
53 - BELANJA MODAL
Pemilihan Memenuhi
antara Belanja Kriteria Y Nilai Kapitalisasi
Memenuhi Jenis Aset Tetap
Barang dan Pengakuan (PMK 181/PMK.06/2016)
Aset
Nilai Min.
Belanja Modal
Tetap/Aset kapitalisasi? Peralatan dan Mesin ≥ 1.000.000
dalam
pengadaan awal Lainnya? (termasuk AT Renovasi Peralatan dan Mesin)
Gedung dan Bangunan ≥ 25.000.000
(termasuk AT Renovasi Gedung dan Bangunan
T T Y MULAI BERLAKU Mulai tahun 2018
Belanja Barang
sesuai
peruntukannya
Belanja Modal
sesuai
peruntukannya
BELANJA MODAL
BELANJA MODAL
Belanja Modal
Hibah merupakan penyerahan asset tetap dari Instansi Pusat ke Pemerintah Daerah
atau Masyarakat. Sebagai contoh, pembangunan sanitasi untuk masyarakat di desa.
Belanja Barang
Dalam penyerahan perlu diperhatikan aset tersebut diserahkan kepada siapa. Sebagai contoh:
- Pemberian aset kepada pesantren perlu ditinjau apakah pesantren tersebut dibawah Kementerian Agama atau tidak.
- Pembangunan stadion apakah stadion tersebut dikelolah oleh Pemerintah Daerah atau dibawah Kemenpora.
BELANJA MODAL
Apa itu Rehabilitas, Renovasi, dan Restorasi?
Rehabilitasi adalah perbaikan asset tetap yang rusak sebagian dengan tanpa meningkatkan nilai
kualitas dan atau kapasitas dengan maksud dapat digunakan sesuai dengan kondisi semula.
Belanja Barang
Renovasi adalah perbaikan asset tetap yang rusak atau mengganti yang baik
dengan maksud meningkatkan nilai kualitas atau kapasitas.
Belanja Modal
Belanja Modal
BELANJA MODAL
PEMBANGUNAN IBU KOTA NEGARA
Sesuai dengan Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, pada pasal 36 ayat (5) dijelaskan bahwa “Barang Milik Negara
yang dihasilkan oleh Kementerian/Lembaga dalam rangka kegiatan pembangunan di Ibu Kota Nusantara dialihkan kepada Otorita Ibu Kota
Nusantara dimulai pada Tahun 2023 kecuali ditentukan lain oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintah di Bidang Keuangan”.
Pada pasal 4 ayat 1 (b) dijelaskan bahwa Otorita Ibu Kota Nusantara sebagai Lembaga setingkat Kementerian yang menyelenggarakan
Pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota Nusantara.
Undang – undang 3 Tahun 2022 tentang IKN Pasal 4
Undang – undang 3 Tahun 2022 tentang IKN Pasal 36
Tunjangan Kinerja pada Kelas Jabatan Tertinggi (17) di - Honorarium pengajar yang berasal dari dalam satuan
Kementerian PUPR sesuai dengan Kepmen PUPR Nomor satuan kerja penyelenggara dapat diberikan kepada pengajar
yang berasal dari dalam satuan kerja penyelenggara baik
404/KPTS/2022 dengan Tunjangan Kinerja sebesar
widyaiswara maupun pegawai lainnya. Untuknya
Rp33.240.000. Sehingga, Kementerian PUPR masuk dalam widyaiswara diberikan honorarium atas kelebihan jumlah
Klasifikasi II. minimal jam tatap muka.
Tunjangan Kinerja pada Kelas Jabatan Tertinggi (17) di - Honorarium pengajar yang berasal dari dalam satuan
Kementerian PUPR sesuai dengan Kepmen PUPR Nomor satuan kerja penyelenggara dapat diberikan kepada pengajar
yang berasal dari dalam satuan kerja penyelenggara baik
404/KPTS/2022 dengan Tunjangan Kinerja sebesar
widyaiswara maupun pegawai lainnya. Untuknya
Rp33.240.000. Sehingga, Kementerian PUPR masuk dalam widyaiswara diberikan honorarium atas kelebihan jumlah
Klasifikasi II. minimal jam tatap muka.
Satuan Biaya Transportasi Darat dari Ibu Kota Provinsi ke Kabupaten/Kota dalam Provinsi yang Sama
Biaya transportasi darat yang dipertanggungjawabkan sesuai dengan harga pasar (at costI) dengan tetap mempertimbangkan
prinsip efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan.