s
i
n
e
J
Rekonsiliasi internal (UAKPA vs UAKPB)
Ketentuan rekonsiliasi antara
satker vs BUN (eksisting):
Rekonsiliasi internal (UAKPA vs Bendahara)
1. Periode: bulanan.
Rekonsiliasi eksternal pelaporan keuangan (satker vs 2. Tools: Aplikasi e-Rekon&LK
BUN) 3. Jika selesai: terbit Berita Acara
Rekonsiliasi eksternal pelaporan barang (K/L vs Rekonsiliasi (BAR).
Pengelola Barang) 4. Jika tidak selesai tepat waktu:
Rekonsiliasi (BUN vs Pengelola Barang) dikenakan sanksi.
Perubahan Sistem Aplikasi dan Regulasi Tahun 2022
Tahun 2021
• Aplikasi pelaporan: offline dan Tahun 2022 dst
online (Aplikasi Persediaan, SIMAK
• Aplikasi pelaporan: online (SAKTI
BMN, SAIBA, e-Rekon&LK).
dan MONSAKTI).
• Aplikasi rekonsiliasi: e-Rekon&LK.
• Data satker tersebar pada aplikasi 2022 •
•
Aplikasi rekonsiliasi: MONSAKTI.
01 02 03 04
Terdapat selisih
data, rekonsiliasi
ditolak,
Data di-upload Aplikasi KPPN dan Satker pengenaan sanksi
Satker input transaksi
di aplikasi pelaporan dan/atau di-push oleh e-Rekon&LK secara melakukan analisa
(Aplikasi Persediaan, sistem ke e-Rekon&LK otomatis melakukan atas hasil rekonsiliasi Data sama,
SIMAK BMN, SAIBA, secara periodik sesuai rekonsiliasi/ beserta perbaikan rekonsiliasi
SAKTI*) jadwal rekonsiliasi pencocokan data SAI data. disetujui, terbit
dengan SiAP. BAR
Satker merekam
transaksi di SAKTI
01 02 03 04
Data SAKTI terbaca di TDK, to do list, posisi TDK dan data tidak Pada bulan
MONSAKTI secara & kondisi data wajar ditelusuri dan berikutnya,
realtime, data SPAN termonitor, baik oleh diselesaikan. diterbitkan Surat
di-push ke MONSAKTI satker, KPPN, serta Keterangan Telah
Data SPAN secara periodik, kedua pihak-pihak terkait. Selesai Rekonsiliasi
data disandingkan
Ilustrasi Timeline Rekonsiliasi
1. Tgl 1-31 Agustus: satker merekam transaksi keuangan dan BMN pada SAKTI; satker, KPPN, dan pihak terkait
memonitor data melalui MONSAKTI (TDK, To Do List, Monitoring Pelaporan).
2. Awal September: tutup buku/periode oleh satker; jika OK otomatis terbentuk Surat Keterangan Selesai
Rekonsiliasi; jika tidak OK dikenakan sanksi.
3. Awal bulan – 30 September: satker merekam transaksi keuangan dan BMN pada SAKTI; satker, KPPN, dan pihak
terkait memonitor data; satker melakukan perbaikan yang belum tuntas atas transaksi bulan Agustus.
4. Awal Oktober: tutup buku/periode oleh satker; jika OK otomatis terbentuk Surat Keterangan Selesai Rekonsiliasi;
jika tidak OK dikenakan sanksi.
5. Dst.
5
Status Rekonsiliasi
Tidak periode Rekon selesai, Rekon selesai Permintaan
tindak lanjut belum tutup hasil rekonsiliasi persetujuan
rekonsiliasi periode terbentuk rekonsiliasi
01 02 03
08 04
07 06 05
Pengembalian Pendapatan
Estimasi Pendapatan Pendapatan Bukan Pajak Bukan Pajak
Mutasi
Selain data Uang Persediaan
di atas,
Pengesahan Hibah Kas di Bendahara
terdapat pula data yang dilakukan rekonsiliasi terpusat, misalnya data perpajakan dan PNBP
Langsung B/J/S Pengeluaran
tertentu dengan volume dan nilai yang sangat besar.
Monitoring TDK: TDK Rp, TDK CoA, TDK Detail
Selisih data Rp dan CoA di atas antara SAI dengan SiAP memunculkan TDK.
Monitoring Ketuntasan Prosedur dan Data Tidak Wajar
• Menyajikan perbandingan saldo BMN per akun antara laporan BMN dengan
laporan keuangan.
Selisih rekonsiliasi internal • Ditambahkan rekonsiliasi internal data piutang (antara Modul Piutang dengan
Modul Akuntansi dan Pelaporan Keuangan)
Monitoring Ketuntasan Prosedur dan Data Tidak Wajar
Setiap transaksi transfer keluar wajib dicatat transfer masuknya oleh satker
penerima, dan setiap transaksi reklasifikasi keluar wajib dicatat reklasifikasi
masuknya oleh satker berkenaan.
Simplifikasi Rekonsiliasi dengan MONSAKTI
Data SAKTI otomatis terbaca di MONSAKTI, KPPN tidak perlu mengingatkan atau
mem-push satker untuk mengunggah data.
01
Tidak lagi terbit BAR yang ditandatangani satker dan KPPN. Sebagai gantinya,
KPPN berwenang menerbitkan Surat Keterangan Telah Selesai Rekonsiliasi
03
tidak perlu permintaan reset dan terbit BAR berkali-kali.
Satker diberikan waktu yang relatif panjang untuk menindaklanjuti TDK dan data
tidak wajar, yaitu sejak dilakukan perekaman transaksi pada SAKTI sampai batas
04 waktu rekonsiliasi di bulan berikutnya.
• Simplifikasi rekonsiliasi dengan MONSAKTI menjadi salah 1 quickwins DJPb tahun 2022.
• Kebijakan rekonsiliasi setelah penerapan SAKTI dan MONSAKTI di seluruh K/L akan dituangkan dalam PMK mengenai
SAPP dan Rekonsiliasi.
• Mekanisme rekonsiliasi baru dengan MONSAKTI diterapkan secara bertahap.
Tantangan Mekanisme Rekonsiliasi Baru & Antisipasinya
Antisipasi
Tantangan & Risiko 1. Syarat terbit Surat Keterangan Telah
Selesai Rekonsiliasi: tidak terdapat TDK
dan data tidak wajar.
1. Satker tidak proaktif/ tidak segera 2. Satker diberikan waktu yang panjang
menindaklanjuti TDK dan data tidak wajar, untuk menyelesaikan TDK dan data
meskipun monitoring data di MONSAKTI tidak wajar (sejak perakaman transaksi
dapat dilakukan sedini mungkin sejak di SAKTI s.d. bulan berikutnya).
dilakukan perekaman transaksi di SAKTI. 3. Satker yang tidak menyelesaikan TDK
2. Poin 1 berdampak pada tidak cukupnya dan data tidak wajar sampai dengan
waktu bagi satker untuk melakukan perbaikan batas waktu yang ditentukan
data hingga tuntas. dikenakan sanksi hingga batas waktu
3. TDK dan data tidak wajar yang tidak rekonsiliasi periode berikutnya.
diselesaikan berdampak ke kualitas laporan 4. Kelengkapan pencatatan dan
keuangan. ketuntasan penyelesaian TDK dan data
tidak wajar akan dijadikan bagian dari
penilaian satker.
Kebijakan Penyelesaian Rekonsiliasi Tahap I (Semester I 2022)
Identifikasi atas hasil rekonsiliasi pada MONSAKTI
Data Beda
Data Sama
Melakukan tutup buku pada Modul Menunggu update data dari Menunggu update data dari
GL SAKTI Tindak lanjut pada SAKTI
SPAN SPAN
Persetujuan/penolakan dari
KPPN Sanksi (tentative)
TERIMA KASIH