Rina Robiati
PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN
REVALUASI VALUTA ASING PADA PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN UAKBUN-DAERAH
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan, pada Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP)
nomor 01 dinyatakan bahwa transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam
mata uang rupiah. Penyajian transaksi mata uang asing tersebut meliputi aset
moneter dan kewajiban. Aset moneter dalam mata uang asing dijabarkan dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah dimana penjabaran mata uang asing tersebut
menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca, sedangkan kewajiban
dicatat sebesar nilai nominal dimana kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan
dan dinyatakan dalam mata uang rupiah dengan penjabaran menggunakan kurs
tengah bank sentral pada tanggal neraca.
Oleh sebab itu, dalam hal satuan kerja (satker) kementerian
negara/lembaga mendapatkan uang persediaan dalam mata uang asing, maka akun
Kas di Bendahara Pengeluaran dan Uang Muka dari KPPN pada Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) harus disajikan berdasarkan kurs tengah Bank
Indonesia tanggal neraca.
Dalam rangka implementasi ketentuan tersebut, Direktorat Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan telah menerbitkan surat nomor S-3467/PB.6/2017 tanggal 6
April 2017 hal Kebijakan Penyajian Akun Kas di Bendahara Pengeluaran dalam mata
uang asing. Dalam ketentuan tersebut antara lain mengatur kewajiban KPPN untuk
melakukan revaluasi atas Kas di Bendahara Pengeluaran dan Utang kepada Pihak
Ketiga untuk satker kementerian negara/lembaga yang mendapatkan Uang
Persediaan (UP) valas. Seluruh KPPN lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta merupakan KPPN yang memiliki mitra satuan
kerja kementerian negara/lembaga dengan kriteria dimaksud. Oleh karenanya KPPN
Jakarta I sampai dengan KPPN Jakarta VII dan KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah
wajib melaksanakan revaluasi secara periodik yaitu semesteran dan tahunan dalam
rangka penyusunan Laporan Keuangan UAKBUN-D.
Sampai saat ini, pelaksanaan revaluasi belum dapat berjalan lancar. Hal ini
antara lain disebabkan belum ada buku pedoman/juknis revaluasi yang komprehensif.
Buku pedoman tersebut sangat diperlukan mengingat rotasi/mutasi sumber daya
manusia (SDM) pada KPPN yang sangat cepat. Adanya buku pedoman tersebut,
diharapkan dapat menjadi panduan bagi SDM pada KPPN khususnya seksi Verifikasi
dan Akuntansi (Vera) untuk melaksanakan revaluasi Kas di KPPN, Kas di Bendahara
Pengeluaran,dan Utang kepada Pihak Ketiga dengan benar.
B. TUJUAN SASARAN
Tujuan dari penyusunan pedoman ini adalah memberikan panduan kepada
KPPN dalam melaksanakan revaluasi Kas di KPPN, Kas di Bendahara Pengeluaran,
1
dan Utang kepada Pihak Ketiga terhadap transaksi keuangan yang menggunakan
mata uang asing (valas) termasuk melakukan pengujian data laporan keuangan hasil
revaluasi agar sesuai dengan kaidah yang diatur dalam PSAP nomor 1.
2
c) Langkah-Langkah Revaluasi:
1) Pengecekan saldo awal seluruh akun;
a. Tarik neraca per 1 Januari baik ledger kas maupun ledger akrual
atau bisa juga tarik neraca percobaannya;
b. Bandingkan seluruh akun pada ledger akrual dengan ledger kas;
serta
c. Bandingkan seluruh akun dengan neraca audited tahun
sebelumnya.
2) Pengecekan setoran selain valas:
a. Tarik laporan A4 dari SPAN pada ledger kas dengan parameter
akun 815xxx sampai dengan akun 8155xx;
b. Pastikan semua setoran dalam bentuk valas.
3) Rekon valas:
a. Seksi Vera vs seksi PD dilakukan secara manual;
Tarik neraca lajur ledger akrual dengan parameter valas,
kemudian buat daftar, dan sandingkan dengan seksi PD;
b. Seksi Vera vs satker dilakukan dengan manual;
Setelah sama dengan seksi PD, lakukan rekon valas dengan
satker secara manual.
4) Memastikan Nilai Kas di KPPN tidak negative/data sudah terposting
Hal ini dilakukan dengan cara melakukan tarik laporan dari
SPAN, yaitu Neraca baik ledger kas maupun ledger akrual dan
Laporan Perubahan Posisi Keuangan (LPPK). Setelah itu lakukan
pengecekan nilai Kas di KPPN, baik pada ledger kas dan akrual harus
memiliki nilai yang sama.
5) Memastikan apakah masih terdapat akun selisih kurs atas transaksi
belanja dalam valuta asing 423943, 425753, dan 581611.
Dilakukan dengan cara menarik Laporan Neraca Lajur/Neraca
Percobaan ledger akrual, setelah itu lakukan pengecekan untuk
memastikan bahwa akun 423943, 425753, dan 581611 sudah tidak
ada. Apabila masih terdapat akun tersebut, maka lakukan penjurnalan
dengan kontra akun 212191.
3
D. PROSES REVALUASI:
1. Kas di KPPN
Melakukan revaluasi Kas di KPPN, baik pada ledger akrual dan ledger
kas. Caranya:
a. masuk ke SPAN => GL VERA USER => Permintaan
4
c. Pilih program – Revaluasi Saldo
5
d. Untuk melihat prosesnya selesai atau belum, bisa dicek di menu “view”,
terus klik Kirim Permintaan Baru, dan klik “Temukan”. Jika permintaan
belum selesai, maka akan muncul warna kuning atau warna hijau, dan
bila permintaan telah selesai, warnanya akan menghilang.
6
2. Kas di Bendahara Pengeluaran
Revaluasi Kas di Bendahara Pengeluaran pada ledger akrual dilakukan
melalui system di SPAN (otomatis) sedangkan untuk ledger kas
menyesuaikan atau dengan kata lain dilakukan dengan jurnal manual.
a. Revaluasi Kas di Bendahara Pengeluaran Ledger Acrual. Caranya:
1) masuk ke SPAN => GL VERA USER => Permintaan
7
3) Pilih Program – Revaluasi Saldo
8
4) Untuk melihat prosesnya selesai atau belum, bisa dicek di menu
“view”, terus klik Kirim Permintaan Baru, dan klik “Temukan”.
Jika permintaan belum selesai akan muncul warna kuning atau
warna hijau, dan bila permintaan telah selesai, warnanya akan
menghilang..
Warna kuning artinya permintaan dipending;
Warna hijau artinya permintaan sedang dalam proses.
9
b. Revaluasi Kas di Bendahara Pengeluaran Ledger Cash.
Proses ini dilakukan dengan jurnal manual melalui web-adi (excel untuk
menjurnal ke SPAN). Langkah – langkah yang dilakukan:
1) Menarik neraca lajur akrual dan neraca lajur cash
Untuk menarik neraca lajur akrual dan neraca lajur cash dilakukan
dengan cara berikut:
a) Masuk ke SPAN => GL VIEW => Permintaan
10
c) Lalu pilih neraca lajur – detail segmen tambahan
11
e) Kemudian pilih OK, dan cari permintaan
12
Tunggu sampai prosesnya selesai atau warna hijaunya hilang, kemudian
lihat keluaran dalam bentuk TXT, dan selanjutnya hapus seluruh simbol ♀
pada file .txt tersebut lalu simpan.
AKRUAL KAS
UP 111611 111611, 815111, 815113, 815114
825111, 825113, 825114
TUP 111613 111613, 815511, 815513, 815514
825511, 825513, 825514
13
3) Selisih antara ledger akrual dan ledger kas, akan dijurnal melalui
web-adi, contoh tampilan web-adi sebagai berikut:
14
4) Setelah diupload, tayangkan jurnal tersebut pada SPAN, dan jangan
lupa lakukan posting/bukukan.
15
2) Mengisi informasi umum jurnal dengan ketentuan sebagai berikut:
16
b. Revaluasi akun Utang kepada Pihak Ketiga
Setelah melakukan penjurnalan pendapatan/beban 425973/581611 dan
selisih kurs SPM/SP2D ke akun 212191, kemudian melakukan proses
revaluasi Utang kepada Pihak Ketiga pada ledger akrual, sedangkan
untuk ladger kas menyesuaikan ledger akrual dengan jurnal manual.
1) Revaluasi utang kepada Pihak Ketiga pada ledger akrual.
Adapun revaluasi Utang kepada Pihak Ketiga pada ledger akrual
untuk akun Utang kepada Pihak Ketiga sebagai berikut:
a) Caranya masuk ke SPAN => GL VERA USER => Permintaan
17
c) Pilih Program – Revaluasi Saldo
18
e) Untuk melihat prosesnya selesai atau belum, bisa dicek di menu
“view”, terus klik Kirim Permintaan Baru, dan klik “Temukan”.
Jika permintaan belum selesai, akan muncul warna kuning
atau warna hijau dan bila permintaan telah selesai, warnanya akan
menghilang.
Warna kuning artinya permintaan dipending
Warna hijau artinya permintaan sedang dalam proses
19
Berikut
Daftar Kode KPPN
sebagai Satker BUN dan Satker Transaksi Khusus.
NAMA BAGIAN ANGGARAN / Eselon 1 / Kode
No Kode
Satuan Kerja KPPN
20
E. PENGUJIAN HASIL REVALUASI
1. Kirim permintaan Neraca Lajur detail segmen tambahan KPPN-Satker
(ledger kas dan akrual);
2. Pastikan nilai antara ledger kas dan akrual sama;
3. Pastikan tidak ada nilai minus;
4. Bandingkan Nilai Kas di Bendahara Pengeluaran per satker untuk UP dan
TUP;
a) UP akun = 111611 - 8151xx + 8251xx
b) TUP akun = 111613 - 8155xx + 825511
5. Pastikan nilai UP dan TUP jika dikalikan dengan kurs tanggal pelaporan
hasilnya sama dengan hasil revaluasi;
6. Pastikan sudah tidak ada akun 423943, 425973, dan 581611;
7. Bandingkan nilai Utang kepada Pihak Ketiga KPPN sebagai kuasa BUN
pada ledger akrual dan legder kas, harus bernilai sama;
Akrual Cash
212145 212191
212191 219913
Akun 219913 816111
219941 817111
219944 826111
827111
8. Setelah bernilai sama, bandingkan kembali nilai Utang kepada Pihak Ketiga
KPPN sebagai kuasa BUN dengan retur di OMSPAN (Modul Bank =>
Monitoring Retur SP2D).
F. PENDOKUMENTASIAN
Tahapan dalam proses revaluasi harus didukung dengan membuat
dokumen/ kertas kerja/ memo penyesuaian. Setelah proses revaluasi selesai
dilakukan, seksi Verak-KPPN wajib mengarsipkan dokumen/ kertas kerja/ memo
penyesuaian tersebut sehingga memudahkan proses penelusuran
permasalahan dan memudahkan proses saat pemeriksaan laporan keuangan.
21
Lampiran:
PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN
REVALUASI VALUTA ASING PADA
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
UAKBUN-DAERAH
Untuk mengubah neraca lajur dalam bentuk txt dari SPAN ke dalam bentuk
excel dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Pastikan neraca lajur yang kita minta sudah selesai/ sudah tayang semua pada
layar komputer dengan cara mengecek halaman paling akhir;
2. Mengcopy semua halaman, dengan cara mem-blok dari halaman awal sampai
dengan halaman akhir dan kemudian mengcopynya (bisa juga dengan cara
menekan Ctrl + A untuk memblok dan kemudian menekan Ctrl + C untuk
mengcopy);
3. Membuka notepad dengan cara klik Start => pilih notepad. Setelah muncul
program notepad dengan halaman kosong, pastikan kursor pada posisi paling
1
awal (sudut kiri atas) dan kemudian mengcopy-paste (sambungan point 2)
dengan cara mengklik kanan mouse => pilih paste (bisa juga dengan cara
menekan Ctrl + V);
2
Isi kotak dialog sesuai gambar dibawah, kemudian klik Replace ALL
Agar tampilan data pada excelnya rapi, space kosong di atas judul/ tulisan Span
All Ledgers dihapus (tanda panah merah).
3
Berikut tampilan halaman setelah dihapus:
5. Simpan data pada notepad dengan nama dan lokasi file yang baru dan mudah
dicari;
6. Membuka program excel dengan caran mengklik Start => pilih microsoft excel;
7. Kemudian pilih menu File => Open => pilih file neraca lajur dalam bentuk TXT
(poin 5). Selanjutnya klik tombol Open;
4
Setelah muncul tampilan di atas, pilih tombol Next. Pada tampilan
berikutnya,sesuaikan garis tegak lurus yang ada sesuai dengan keperluan
(tujuannya untuk memisahkan per kolom dalam excel) dengan cara klik garis
tersebut. Kemudian pilih tombol Finish.
5
8. Setelah muncul data neraca lajur dalam bentuk excel, kemudian hapus baris/ row
ke 1 sampai dengan baris ke 12 sehingga tulisan SATKER berada pada posisi
paling atas kiri (A1);
9. Kemudian untuk kode satker yang masih kosong pada kolom A, isi dengan rumus
sebagai berikut:
a. Ketik rumus =IF(A3=0;I2;A3) pada kolom I3 (sebelah kanan angka paling
atas (H3)) kemudian klik tombol enter, sehingga muncul kode satker sesuai
dengan kode satker pada kolom A3
6
b. Pada kolom I3 klik pojok kanan bawah sampai muncul tanda (+) kemudian
tarik tanda (+) sampai posisi paling bawah atau halaman akhir;
c. Setelah kolom I terisi semua dengan kode satker, copy kolom I ke kolom A
dengan pilih paste values sehingga kolom A akan sama dengan kolom I
terisi dengan kode satker.
7
10. Setelah selesai merapikan data, hapus kolom yang tidak perlu, dan buat filter
sesuai kebutuhan yang dinginkan. Contoh mencari Kas di Bendahara
Pengeluaran pada Ledger Kas, dengan memfilter akun 111611, 111613,
81511X, 81551X, 82511X, 82551X;
8
12. Selanjutnya pada sheet 1 klik menu Insert => PivotTable;
13. Kemudian pilih tombol OK, sehingga muncul tampilan seperti gambar di bawah
ini dan pengelompokan data dapat dibuat sesuai kebutuhan (Choose fields to
add to report)
9
14. Setelah pengelompokan data selesai dibuat sesuai kebutuhan, file disimpan
dengan extensi file excel (contoh nama file : Neraca Lajur Kas Semester I.xlsx).
10
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2019