PETA TEMATIK
LOKASI PEMUSATAN KEGIATAN
SOSIAL EKONOMI DI INDONESIA
(Berdasarkan Hasil Pendataan Potensi Desa 2008)
BUKU II
.id
go
s.
p
.b
w
w
w
://
tp
ht
BUKU II
.id
go
s.
p
.b
w
w
w
://
tp
ht
PETA TEMATIK LOKASI PEMUSATAN
KEGIATAN SOSIAL EKONOMI DI INDONESIA
ISBN : 978-979-064-236-2
No. Publikasi : 04310.1001
Katalog BPS : 1304029
Ukuran Buku: 21 cm X 29 cm
Penyunting:
Subdirektorat Statistik Ketahanan Wilayah
Gambar Kulit:
.id
Subdirektorat Statistik Ketahanan Wilayah
go
Diterbitkan oleh:
s.
- ii -
Posisi Indonesia terhadap Dunia
ht
tp
://
w
w
-
w
iii
.b
-
p s.
go
.id
ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
Indonesia Pada Malam Hari
Desa Memiliki Listrik dan Penerangan Jalan
ht
tp
-
://
w
v
w
w
-
.b
p s.
go
.id
ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
KATA PENGANTAR
Publikasi ini menyajikan hasil identifikasi lokasi pemusatan kegiatan sosial ekonomi di
Indonesia berdasarkan data Potensi Desa (Podes) tahun 2008. Proses identifikasi dilakukan
dengan menggunakan suatu teknik analisis spasial tertentu dan hasilnya disajikan dalam peta
tematik menurut wilayah dengan maksud agar mudah dipahami.
Publikasi ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai kalangan pengguna data berbasis
wilayah untuk berbagai keperluan baik dari kalangan perorangan maupun lembaga pemerintah
maupun non-pemerintah. Sebagai ilustrasi, pemerintah provinsi atau kabupaten/kota dapat
memanfaatkan publikasi ini untuk mengidentifikasi lokasi pemusatan kegiatan pertanian, misalnya,
sehingga target geografis (geographical targeting) suatu kebijakan yang relevan dapat ditentukan
secara lebih tepat. Calon investor dalam lapangan usaha pertanian, sebagai ilustrasi lain, juga dapat
.id
memanfaatkan publikasi ini untuk mengalokasikan sumber dayanya secara tepat sasaran dari sisi
geografis.
go
s.
Publikasi ini dapat direalisasikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Kepada mereka yang
p
telah memberikan kontribusi positif, baik secara individu ataupun lembaga, kami sampaikan
.b
penghargaan yang tulus dan terima kasih. Akhirnya, BPS secara terbuka tetap mengharapkan
w
tanggapan, kritik, dan saran yang konstruktif dari siapa saja demi perbaikan publikasi serupa di
w
masa datang.
w
://
tp
ht
- vii -
TIM PENYUSUN
.id
Jamilah, S.Si
Evi Oktavia, S.Si. M.T go
Yuyun Guna Winarti, SST
s.
- viii -
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul.......................................................................................................................................... i
Posisi Indonesia Terhadap Dunia......................................................................................................... iii
Indonesia Pada Malam Hari................................................................................................................... v
Kata Pengantar......................................................................................................................................... vii
Tim Penyusun .......................................................................................................................................... viii
Daftar Isi ................................................................................................................................................... ix
Daftar Tabel ............................................................................................................................................. xi
Daftar Gambar......................................................................................................................................... xxi
.id
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 3
1.2 Ruang Lingkup .................................................................................................................... 3
go
1.3 Tujuan .................................................................................................................................. 4
s.
Daftar Pustaka
Lampiran
- ix -
ht
tp
://
-
w
w
x
w
-
.b
p s.
go
.id
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.31-01 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Keperluan Air untuk Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari
PAM/Air dalam Kemasan di Wilayah Sumatera ....................................................................................... 28
Tabel 3.31-02 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Keperluan Air untuk Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari
PAM/Air dalam Kemasan di Wilayah Jawa dan Bali................................................................................ 30
Tabel 3.31-03 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Keperluan Air untuk Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari
PAM/Air dalam Kemasan di Wilayah Nusa Tenggara............................................................................. 32
Tabel 3.31-04 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Keperluan Air untuk Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari
PAM/Air dalam Kemasan di Wilayah Kalimantan................................................................................... 34
Tabel 3.31-05 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Keperluan Air untuk Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari
PAM/Air dalam Kemasan di Wilayah Sulawesi......................................................................................... 36
Tabel 3.31-06 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Keperluan Air untuk Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari
.id
PAM/Air dalam Kemasan di Wilayah Maluku dan Maluku Utara......................................................... 38
go
Tabel 3.31-07 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Keperluan Air untuk Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari
s.
Tabel 3.32-01 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
.b
Persentase Desa yang Keperluan Air untuk Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari
w
Tabel 3.32-02 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
w
Persentase Desa yang Keperluan Air untuk Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari
Pompa Listrik/Tangan atau Sumur di Wilayah Jawa dan Bali ................................................................ 46
://
tp
Tabel 3.32-03 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Keperluan Air untuk Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari
ht
Tabel 3.32-04 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Keperluan Air untuk Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari
Pompa Listrik/Tangan atau Sumur di Wilayah Kalimantan ................................................................... 50
Tabel 3.32-05 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Keperluan Air untuk Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari
Pompa Listrik/Tangan atau Sumur di Wilayah Sulawesi ......................................................................... 52
Tabel 3.32-06 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Keperluan Air untuk Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari
Pompa Listrik/Tangan atau Sumur di Wilayah Maluku dan Maluku Utara......................................... 54
Tabel 3.32-07 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Keperluan Air untuk Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari
Pompa Listrik/Tangan atau Sumur di Wilayah Papua ............................................................................. 56
Tabel 3.33-01 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Keperluan Air untuk Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari
Mata Air di Wilayah Sumatera....................................................................................................................... 60
Tabel 3.33-02 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Keperluan Air untuk Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari
Mata Air di Wilayah Jawa dan Bali................................................................................................................ 62
- xi -
Tabel 3.33-03 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Keperluan Air untuk Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari
Mata Air di Wilayah Nusa Tenggara............................................................................................................. 64
Tabel 3.33-04 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Keperluan Air untuk Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari
Mata Air di Wilayah Kalimantan.................................................................................................................... 66
Tabel 3.33-05 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Keperluan Air untuk Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari
Mata Air di Wilayah Sulawesi ......................................................................................................................... 68
Tabel 3.33-06 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Keperluan Air untuk Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari
Mata Air k di Wilayah Maluku dan Maluku Utara...................................................................................... 70
Tabel 3.33-07 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Keperluan Air untuk Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari
Mata Air di Wilayah Papua ............................................................................................................................. 72
Tabel 3.34-01 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Sebagian Besar Permukaan Jalannya Menggunakan Aspal/Beton di
Wilayah Sumatera.............................................................................................................................................. 76
Tabel 3.34-02 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Sebagian Besar Permukaan Jalannya Menggunakan Aspal/Beton di
.id
Wilayah Jawa dan Bali...................................................................................................................................... 78
Tabel 3.34-03 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
go
Persentase Desa yang Sebagian Besar Permukaan Jalannya Menggunakan Aspal/Beton di
s.
Wilayah Nusa Tenggara................................................................................................................................... 80
p
Tabel 3.34-04 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
.b
Tabel 3.34-05 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Sebagian Besar Permukaan Jalannya Menggunakan Aspal/Beton di
w
Wilayah Sulawesi............................................................................................................................................... 84
://
Tabel 3.34-06 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
tp
Tabel 3.34-07 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Sebagian Besar Permukaan Jalannya Menggunakan Aspal/Beton di
Wilayah Papua ................................................................................................................................................... 88
Tabel 3.35-01 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Sebagian Besar Permukaan Jalannya Diperkeras di Wilayah Sumatera ........ 92
Tabel 3.35-02 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Sebagian Besar Permukaan Jalannya Diperkeras di Wilayah Jawa dan
Bali ....................................................................................................................................................................... 94
Tabel 3.35-03 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Sebagian Besar Permukaan Jalannya Diperkeras di Wilayah Nusa
Tenggara ............................................................................................................................................................. 96
Tabel 3.35-04 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Sebagian Besar Permukaan Jalannya Diperkeras di Wilayah Kalimantan.... 98
Tabel 3.35-05 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Sebagian Besar Permukaan Jalannya Diperkeras di Wilayah Sulawesi.......... 100
Tabel 3.35-06 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Sebagian Besar Permukaan Jalannya Diperkeras di Wilayah Maluku dan
Maluku Utara..................................................................................................................................................... 102
- xii -
Tabel 3.35-07 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Sebagian Besar Permukaan Jalannya Diperkeras di Wilayah Papua ............. 104
Tabel 3.36-01 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Sebagian Besar Permukaan Jalannya berupa Tanah dan Lainnya di
Wilayah Sumatera............................................................................................................................................. 108
Tabel 3.36-02 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Sebagian Besar Permukaan Jalannya berupa Tanah dan Lainnya di
Wilayah Jawa dan Bali ..................................................................................................................................... 110
Tabel 3.36-03 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Sebagian Besar Permukaan Jalannya berupa Tanah dan Lainnya Lokasi
Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Sebagian Besar Permukaan Jalannya
berupa Tanah dan Lainnya di Wilayah Nusa Tenggara............................................................................ 112
Tabel 3.36-04 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Sebagian Besar Permukaan Jalannya berupa Tanah dan Lainnya di
Wilayah Kalimantan......................................................................................................................................... 114
Tabel 3.36-05 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Sebagian Besar Permukaan Jalannya Berupa Tanah, Papan dan
Sejenisnya di Wilayah Sulawesi...................................................................................................................... 116
Tabel 3.36-06 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Sebagian Besar Permukaan Jalannya berupa Tanah dan Lainnya di
.id
Wilayah Maluku dan Maluku Utara .............................................................................................................. 118
Tabel 3.36-07 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
go
Persentase Desa yang Sebagian Besar Permukaan Jalannya berupa Tanah dan Lainnya di
s.
Wilayah Papua................................................................................................................................................... 120
p
Tabel 3.37-01 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
.b
Persentase Desa yang Mempunyai Jalan dapat Dilalui Kendaraan Roda Empat atau Lebih
Sepanjang Tahun di Wilayah Sumatera........................................................................................................ 124
w
w
Tabel 3.37-02 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Mempunyai Jalan dapat Dilalui Kendaraan Roda Empat atau Lebih
w
Tabel 3.37-03 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
tp
Persentase Desa yang Mempunyai Jalan dapat Dilalui Kendaraan Roda Empat atau Lebih
ht
Tabel 3.37-04 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Mempunyai Jalan dapat Dilalui Kendaraan Roda Empat atau Lebih
Sepanjang Tahun di Wilayah Kalimantan.................................................................................................... 130
Tabel 3.37-05 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Mempunyai Jalan dapat Dilalui Kendaraan Roda Empat atau Lebih
Sepanjang Tahun di Wilayah Sulawesi ......................................................................................................... 132
Tabel 3.37-06 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Mempunyai Jalan dapat Dilalui Kendaraan Roda Empat atau Lebih
Sepanjang Tahun di Wilayah Maluku dan Maluku Utara......................................................................... 134
Tabel 3.37-07 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Mempunyai Jalan dapat Dilalui Kendaraan Roda Empat atau Lebih
Sepanjang Tahun di Wilayah Papua.............................................................................................................. 136
Tabel 3.38-01 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Penduduknya Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa
Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih ke Ibukota Kecamatan di Wilayah Sumatera.............. 140
Tabel 3.38-02 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Penduduknya Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa
Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih ke Ibukota Kecamatan di Wilayah Jawa dan Bali ...... 142
- xiii -
Tabel 3.38-03 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Penduduknya Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa
Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih ke Ibukota Kecamatan di Wilayah Nusa Tenggara.... 144
Tabel 3.38-04 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Penduduknya Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa
Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih ke Ibukota Kecamatan di Wilayah Kalimantan .......... 146
Tabel 3.38-05 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Penduduknya Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa
Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih ke Ibukota Kecamatan di Wilayah Sulawesi................ 148
Tabel 3.38-06 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Penduduknya Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa
Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih ke Ibukota Kecamatan di Wilayah Maluku dan
Maluku Utara..................................................................................................................................................... 150
Tabel 3.38-07 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Penduduknya Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa
Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih ke Ibukota Kecamatan di Wilayah Papua .................... 152
Tabel 3.39-01 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Penduduknya Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa
Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih ke Ibukota Kabupaten/Kota di Wilayah Sumatera.... 156
Tabel 3.39-02 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
.id
Persentase Desa yang Penduduknya Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa
Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih ke Ibukota Kabupaten/Kota di Wilayah Jawa dan go
Bali ....................................................................................................................................................................... 158
s.
Tabel 3.39-03 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Penduduknya Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa
p
Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih ke Ibukota Kabupaten/Kota di Wilayah Nusa
.b
Tabel 3.39-04 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
w
Tabel 3.39-05 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Penduduknya Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa
ht
Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih ke Ibukota Kabupaten/Kota di Wilayah Sulawesi.... 164
Tabel 3.39-06 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Penduduknya Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa
Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih ke Ibukota Kabupaten/Kota di Wilayah Maluku
dan Maluku Utara ............................................................................................................................................ 166
Tabel 3.39-07 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Penduduknya Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa
Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih ke Ibukota Kabupaten/Kota di Wilayah Papua ........ 168
Tabel 3.40-01 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Persentase
Keluarga Pelanggan Telepon Kabel di Wilayah Sumatera....................................................................... 172
Tabel 3.40-02 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Persentase
Keluarga Pelanggan Telepon Kabel di Wilayah Jawa dan Bali ............................................................... 174
Tabel 3.40-03 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Persentase
Keluarga Pelanggan Telepon Kabel di Wilayah Nusa Tenggara............................................................ 176
Tabel 3.40-04 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Persentase
Keluarga Pelanggan Telepon Kabel di Wilayah Kalimantan................................................................... 178
Tabel 3.40-05 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Persentase
Keluarga Pelanggan Telepon Kabel di Wilayah Sulawesi ........................................................................ 180
- xiv -
Tabel 3.40-06 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Persentase
Keluarga Pelanggan Telepon Kabel di Wilayah Maluku Dan Maluku Utara ....................................... 182
Tabel 3.40-07 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Persentase
Keluarga Pelanggan Telepon Kabel di Wilayah Papua............................................................................. 184
Tabel 3.41-01 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan
Sarana Komunikasi dan Informasi (Telepon Umum Koin/Kartu, Wartel, dan Warnet) di
Wilayah Sumatera............................................................................................................................................. 188
Tabel 3.41-02 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan
Sarana Komunikasi dan Informasi (Telepon Umum Koin/Kartu, Wartel, dan Warnet) di
Wilayah Jawa dan Bali ..................................................................................................................................... 190
Tabel 3.41-03 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan
Sarana Komunikasi dan Informasi (Telepon Umum Koin/Kartu, Wartel, dan Warnet) di
Wilayah Nusa Tenggara .................................................................................................................................. 192
Tabel 3.41-04 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan
Sarana Komunikasi dan Informasi (Telepon Umum Koin/Kartu, Wartel, dan Warnet) di
Wilayah Kalimantan......................................................................................................................................... 194
Tabel 3.41-05 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan
Sarana Komunikasi dan Informasi (Telepon Umum Koin/Kartu, Wartel, dan Warnet) di
Wilayah Sulawesi .............................................................................................................................................. 196
Tabel 3.41-06 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan
.id
Sarana Komunikasi dan Informasi (Telepon Umum Koin/Kartu, Wartel, dan Warnet) di
Wilayah Maluku dan Maluku Utara .............................................................................................................. 198
go
Tabel 3.41-07 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan
s.
Sarana Komunikasi dan Informasi (Telepon Umum Koin/Kartu, Wartel, dan Warnet) di
p
Tabel 3.42-01 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
w
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Logam/Logam Mulia Per 100 Keluarga di
w
Tabel 3.42-02 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Logam/Logam Mulia Per 100 Keluarga di
://
Tabel 3.42-03 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
ht
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Logam/Logam Mulia Per 100 Keluarga di
Wilayah Nusa Tenggara .................................................................................................................................. 208
Tabel 3.42-04 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Logam/Logam Mulia Per 100 Keluarga di
Wilayah Kalimantan......................................................................................................................................... 210
Tabel 3.42-05 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Logam/Logam Mulia Per 100 Keluarga di
Wilayah Sulawesi .............................................................................................................................................. 212
Tabel 3.42-06 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Logam/Logam Mulia Per 100 Keluarga di
Wilayah Maluku dan Maluku Utara .............................................................................................................. 214
Tabel 3.42-07 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Logam/Logam Mulia Per 100 Keluarga di
Wilayah Papua................................................................................................................................................... 216
Tabel 3.43-01 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Gerabah/Keramik Per 100 Keluarga di
Wilayah Sumatera............................................................................................................................................. 220
- xv -
Tabel 3.43-02 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Gerabah/Keramik Per 100 Keluarga di
Wilayah Jawa dan Bali..................................................................................................................................... 222
Tabel 3.43-03 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Gerabah/Keramik Per 100 Keluarga di
Wilayah Nusa Tenggara.................................................................................................................................. 224
Tabel 3.43-04 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Gerabah/Keramik Per 100 Keluarga di
Wilayah Kalimantan ........................................................................................................................................ 226
Tabel 3.43-05 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Gerabah/Keramik Per 100 Keluarga di
Wilayah Sulawesi............................................................................................................................................. 228
Tabel 3.43-06 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Gerabah/Keramik Per 100 Keluarga di
Wilayah Maluku dan Maluku Utara............................................................................................................. 230
Tabel 3.43-07 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Gerabah/Keramik Per 100 Keluarga di
Wilayah Papua ................................................................................................................................................. 232
Tabel 3.44-01 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga Makanan dan Minuman Per 100 Keluarga di
.id
Wilayah Sumatera............................................................................................................................................. 236
Tabel 3.44-02 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
go
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga Makanan Dan Minuman Per 100 Keluarga Di
s.
Tabel 3.44-03 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
.b
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga Makanan dan Minuman Per 100 Keluarga di
w
Tabel 3.44-04 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga Makanan dan Minuman Per 100 Keluarga di
w
Tabel 3.44-05 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
tp
Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga Makanan dan Minuman Per 100 Keluarga di Wilayah
ht
Sulawesi............................................................................................................................................................. 244
Tabel 3.44-06 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga Makanan dan Minuman Per 100 Keluarga di Wilayah
Maluku dan Maluku Utara............................................................................................................................. 246
Tabel 3.44-07 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga Makanan dan Minuman Per 100 Keluarga di Wilayah
Papua................................................................................................................................................................. 248
Tabel 3.45-01 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Kulit dan Kain/Tenun Per 100 Keluarga di
Wilayah Sumatera............................................................................................................................................. 252
Tabel 3.45-02 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Kulit dan Kain/Tenun Per 100 Keluarga di
Wilayah Jawa Dan Bali.................................................................................................................................... 254
Tabel 3.45-03 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Kulit dan Kain/Tenun Per 100 Keluarga di
Wilayah Nusa Tenggara.................................................................................................................................. 256
Tabel 3.45-04 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Kulit dan Kain/Tenun Per 100 Keluarga di
Wilayah Kalimantan ......................................................................................................................................... 258
- xvi -
Tabel 3.45-05 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga dari Kulit dan Kain/Tenun Per 100 Keluarga di
Wilayah Sulawesi ............................................................................................................................................... 260
Tabel 3.45-06 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga dari Kulit dan Kain/Tenun Per 100 Keluarga di
Wilayah Maluku Dan Maluku Utara.............................................................................................................. 262
Tabel 3.45-07 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga Dari Kulit Dan Kain/Tenun Per 100 Keluarga di
Wilayah Papua.................................................................................................................................................... 264
Tabel 3.46-01 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Kayu dan Anyaman Per 100 Keluarga di
Wilayah Sumatera.............................................................................................................................................. 268
Tabel 3.46-02 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Kayu dan Anyaman Per 100 Keluarga di
Wilayah Jawa Dan Bali ..................................................................................................................................... 270
Tabel 3.46-03 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Kayu dan Anyaman Per 100 Keluarga di
Wilayah Nusa Tenggara ................................................................................................................................... 272
Tabel 3.46-04 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Kayu dan Anyaman Per 100 Keluarga di
.id
Wilayah Kalimantan.......................................................................................................................................... 274
Tabel 3.46-05 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
go
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Kayu dan Anyaman Per 100 Keluarga di
s.
Wilayah Sulawesi ............................................................................................................................................... 276
p
Tabel 3.46-06 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
.b
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Kayu dan Anyaman Per 100 Keluarga di
Wilayah Maluku dan Maluku Utara ............................................................................................................... 278
w
w
Tabel 3.46-07 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari Kayu dan Anyaman Per 100 Keluarga di
w
Tabel 3.47-01 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
tp
Tabel 3.47-02 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Tersedia Kelompok Pertokoan di Wilayah Jawa dan Bali ................................ 286
Tabel 3.47-03 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Tersedia Kelompok Pertokoan di Wilayah Nusa Tenggara ............................. 288
Tabel 3.47-04 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Tersedia Kelompok Pertokoan di Wilayah Kalimantan.................................... 290
Tabel 3.47-05 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Tersedia Kelompok Pertokoan Di Wilayah Sulawesi ........................................ 292
Tabel 3.47-06 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Tersedia Kelompok Pertokoan di Wilayah Maluku dan Maluku Utara ......... 294
Tabel 3.47-07 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Tersedia Kelompok Pertokoan di Wilayah Papua.............................................. 296
Tabel 3.48-01 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Tersedia Pasar dengan Bangunan Permanen/Semi Permanen di Wilayah
Sumatera.............................................................................................................................................................. 300
Tabel 3.48-02 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Tersedia Pasar dengan Bangunan Permanen/Semi Permanen di Wilayah
Jawa Dan Bali..................................................................................................................................................... 302
- xvii -
Tabel 3.48-03 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Tersedia Pasar dengan Bangunan Permanen/Semi Permanen di Wilayah
Nusa Tenggara................................................................................................................................................... 304
Tabel 3.48-04 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Tersedia Pasar Dengan Bangunan Permanen/Semi Permanen di Wilayah
Kalimantan......................................................................................................................................................... 306
Tabel 3.48-05 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Tersedia Pasar dengan Bangunan Permanen/Semi Permanen di Wilayah
Sulawesi............................................................................................................................................................... 308
Tabel 3.48-06 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Tersedia Pasar dengan Bangunan Permanen/Semi Permanen di Wilayah
Maluku Dan Maluku Utara ............................................................................................................................. 310
Tabel 3.48-07 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Tersedia Pasar dengan Bangunan Permanen/Semi Permanen di Wilayah
Papua................................................................................................................................................................... 312
Tabel 3.49-01 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Mini
Market Dan Toko Kelontong Per 100 Penduduk di Wilayah Sumatera ............................................... 316
Tabel 3.49-02 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Mini
Market Dan Toko Kelontong Per 100 Penduduk di Wilayah Jawa dan Bali........................................ 318
Tabel 3.49-03 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Mini
.id
Market Dan Toko Kelontong Per 100 Penduduk di Wilayah Nusa Tenggara..................................... 320
go
Tabel 3.49-04 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Mini
Market Dan Toko Kelontong Per 100 Penduduk di Wilayah Kalimantan ........................................... 322
s.
Tabel 3.49-05 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Mini
p
Market dan Toko Kelontong Per 100 Penduduk di Wilayah Sulawesi .................................................. 324
.b
w
Tabel 3.49-06 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Mini
Market dan Toko Kelontong Per 100 Penduduk di Wilayah Maluku dan Maluku Utara.................. 326
w
Tabel 3.49-07 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Mini
w
Market dan Toko Kelontong Per 100 Penduduk di Wilayah Papua ...................................................... 328
://
Tabel 3.50-01 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
tp
Restoran Dan Rumah Makan Per 100 Penduduk di Wilayah Sumatera................................................ 332
ht
Tabel 3.50-02 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Restoran Dan Rumah Makan Per 100 Penduduk di Wilayah Jawa dan Bali......................................... 334
Tabel 3.50-03 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Restoran Dan Rumah Makan Per 100 Penduduk di Wilayah Nusa Tenggara ..................................... 336
Tabel 3.50-04 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Restoran Dan Rumah Makan Per 100 Penduduk di Wilayah Kalimantan............................................ 338
Tabel 3.50-05 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Restoran dan Rumah Makan Per 100 Penduduk di Wilayah Sulawesi................................................... 340
Tabel 3.50-06 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Restoran dan Rumah Makan Per 100 Penduduk di Wilayah Maluku dan Maluku Utara................... 342
Tabel 3.50-07 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah
Restoran dan Rumah Makan Per 100 Penduduk di Wilayah Papua....................................................... 344
Tabel 3.51-01 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan
Sarana Hotel di Wilayah Sumatera ................................................................................................................ 348
Tabel 3.51-02 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan
Sarana Hotel di Wilayah Jawa dan Bali......................................................................................................... 350
Tabel 3.51-03 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan
Sarana Hotel di Wilayah Nusa Tenggara...................................................................................................... 352
- xviii -
Tabel 3.51-04 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan
Sarana Hotel di Wilayah Kalimantan............................................................................................................. 354
Tabel 3.51-05 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan
Sarana Hotel di Wilayah Sulawesi .................................................................................................................. 356
Tabel 3.51-06 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan
Sarana Hotel di Wilayah Maluku dan Maluku Utara.................................................................................. 358
Tabel 3.51-07 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan
Sarana Hotel di Wilayah Papua ...................................................................................................................... 360
Tabel 3.52-01 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan
Sarana Penginapan (Hostel/Motel/Losmen/Wisma) di Wilayah Sumatera......................................... 364
Tabel 3.52-02 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan
Sarana Penginapan (Hostel/Motel/Losmen/Wisma) di Wilayah Jawa dan Bali.................................. 366
Tabel 3.52-03 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan
Sarana Penginapan (Hostel/Motel/Losmen/Wisma) di Wilayah Nusa Tenggara............................... 368
Tabel 3.52-04 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan
Sarana Penginapan Hostel/Motel/Losmen/Wisma) di Wilayah Kalimantan ...................................... 370
Tabel 3.52-05 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan
Sarana Penginapan (Hostel/Motel/Losmen/Wisma) di Wilayah Sulawesi........................................... 372
.id
Tabel 3.52-06 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan
Sarana Penginapan (Hostel/Motel/Losmen/Wisma) di Wilayah Maluku Dan Maluku Utara.........
go 374
Tabel 3.52-07 Daftar Kabupaten/Kota Terindikasi Memiliki Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan
Sarana Penginapan (Hostel/Motel/Losmen/Wisma) di Wilayah Papua............................................... 376
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
- xix -
ht
tp
://
-
w
w
xx
w
-
.b
p s.
go
.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Peta 3.31-01 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Keperluan Air untuk
Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari PAM/Air dalam Kemasan di Wilayah
Sumatera.......................................................................................................................................................... 29
Peta 3.31-02 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Keperluan Air untuk
Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari PAM/Air dalam Kemasan di Wilayah
.id
Jawa dan Bali.................................................................................................................................................. 31
Peta 3.31-03 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Keperluan Air untuk
go
Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari PAM/Air dalam Kemasan di Wilayah
s.
Nusa Tenggara............................................................................................................................................... 33
p
Peta 3.31-04 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Keperluan Air untuk
.b
Peta 3.31-05 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Keperluan Air untuk
Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari PAM/Air dalam Kemasan di Wilayah
w
Sulawesi........................................................................................................................................................... 37
://
Peta 3.31-06 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Keperluan Air untuk
tp
Peta 3.31-07 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Keperluan Air untuk
Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari PAM/Air dalam Kemasan di Wilayah
Papua ............................................................................................................................................................... 41
Peta 3.32-01 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Keperluan Air untuk
Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari Pompa Listrik/Tangan atau Sumur di
Wilayah Sumatera.......................................................................................................................................... 45
Peta 3.32-02 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Keperluan Air untuk
Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari Pompa Listrik/Tangan atau Sumur di
Wilayah Jawa dan Bali .................................................................................................................................. 47
Peta 3.32-03 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Keperluan Air untuk
Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari Pompa Listrik/Tangan atau Sumur di
Wilayah Nusa Tenggara ............................................................................................................................... 49
Peta 3.32-04 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Keperluan Air untuk
Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari Pompa Listrik/Tangan atau Sumur di
Wilayah Kalimantan...................................................................................................................................... 51
Peta 3.32-05 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Keperluan Air untuk
Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari Pompa Listrik/Tangan atau Sumur di
Wilayah Sulawesi ........................................................................................................................................... 53
- xxi -
Peta 3.32-06 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Keperluan Air untuk
Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari Pompa Listrik/Tangan atau Sumur di
Wilayah Maluku dan Maluku Utara............................................................................................................ 55
Peta 3.32-07 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Keperluan Air untuk
Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari Pompa Listrik/Tangan atau Sumur di
Wilayah Papua ................................................................................................................................................ 57
Peta 3.33-01 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Keperluan Air untuk
Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari Mata Air di Wilayah Sumatera........................ 61
Peta 3.33-02 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Keperluan Air untuk
Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari Mata Air di Wilayah Sumatera........................ 63
Peta 3.33-03 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Keperluan Air untuk
Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari Mata Air di Wilayah Sumatera........................ 65
Peta 3.33-04 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Keperluan Air untuk
Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari Mata Air di Wilayah Sumatera........................ 67
Peta 3.33-05 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Keperluan Air untuk
Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari Mata Air di Wilayah Sulawesi......................... 69
Peta 3.33-06 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Keperluan Air untuk
Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari Mata Air di Wilayah Maluku dan Maluku
.id
Utara................................................................................................................................................................. 71
Peta 3.33-07 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Keperluan Air untuk
go
Minum/Memasak pada Umumnya Bersumber dari Mata Air di Wilayah Sulawesi......................... 73
s.
Peta 3.34-01 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Sebagian Besar
p
Peta 3.34-02 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Sebagian Besar
w
Peta 3.34-03 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Sebagian Besar
w
Peta 3.34-04 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Sebagian Besar
tp
Peta 3.34-05 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Sebagian Besar
Permukaan Jalannya Menggunakan Aspal/Beton di Wilayah Papua .................................................. 85
Peta 3.34-06 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Sebagian Besar
Permukaan Jalannya Menggunakan Aspal/Beton di Wilayah Maluku dan Maluku Utara.............. 87
Peta 3.34-07 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Sebagian Besar
Permukaan Jalannya Menggunakan Aspal/Beton di Wilayah Papua .................................................. 89
Peta 3.35-01 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Sebagian Besar
Permukaan Jalannya Diperkeras di Wilayah Sumatera........................................................................... 93
Peta 3.35-02 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Sebagian Besar
Permukaan Jalannya Diperkeras di Wilayah Jawa dan Bali ................................................................... 95
Peta 3.35-03 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Sebagian Besar
Permukaan Jalannya Diperkeras di Wilayah Nusa Tenggara ................................................................ 97
Peta 3.35-04 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Sebagian Besar
Permukaan Jalannya Diperkeras di Wilayah Kalimantan....................................................................... 99
Peta 3.35-05 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Sebagian Besar
Permukaan Jalannya Diperkeras di Wilayah Sulawesi............................................................................. 101
Peta 3.35-06 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Sebagian Besar
Permukaan Jalannya Diperkeras di Wilayah Maluku dan Maluku Utara ............................................ 103
- xxii -
Peta 3.35-07 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Sebagian Besar
Permukaan Jalannya Diperkeras di Wilayah Papua................................................................................ 105
Peta 3.36-01 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Sebagian Besar
Permukaan Jalannya Berupa Tanah dan Lainnya di Wilayah Sumatera ............................................. 109
Peta 3.36-02 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Sebagian Besar
Permukaan Jalannya Berupa Tanah dan Lainnya Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut
Persentase Desa yang Sebagian Besar Permukaan Jalannya Berupa Tanah dan Lainnya di
Wilayah Jawa dan Bali .................................................................................................................................. 111
Peta 3.36-03 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Sebagian Besar
Permukaan Jalannya Berupa Tanah dan Lainnya di Wilayah Nusa Tenggara................................... 113
Peta 3.36-04 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Sebagian Besar
Permukaan Jalannya Berupa Tanah dan Lainnya di Wilayah Kalimantan ......................................... 115
Peta 3.36-05 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Sebagian Besar
Permukaan Jalannya Berupa Tanah dan Lainnya di Wilayah Sulawesi............................................... 117
Peta 3.36-06 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Sebagian Besar
Permukaan Jalannya Berupa Tanah dan Lainnya di Wilayah Maluku dan Maluku Utara............... 119
Peta 3.36-07 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Sebagian Besar
Permukaan Jalannya Berupa Tanah dan Lainnya di Wilayah Papua................................................... 121
.id
Peta 3.37-01 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Mempunyai Jalan go
dapat Dilalui Kendaraan Roda Empat atau Lebih Sepanjang Tahun di Wilayah Sumatera........... 125
s.
Peta 3.37-02 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Mempunyai Jalan
dapat Dilalui Kendaraan Roda Empat atau Lebih Sepanjang Tahun di Wilayah Jawa dan Bali ... 127
p
.b
Peta 3.37-03 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Mempunyai Jalan
dapat Dilalui Kendaraan Roda Empat atau Lebih Sepanjang Tahun di Wilayah Nusa
w
Tenggara.......................................................................................................................................................... 129
w
Peta 3.37-04 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Mempunyai Jalan
w
dapat Dilalui Kendaraan Roda Empat atau Lebih Sepanjang Tahun di Wilayah Kalimantan....... 131
://
Peta 3.37-05 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Mempunyai Jalan
tp
dapat Dilalui Kendaraan Roda Empat atau Lebih Sepanjang Tahun di Wilayah Sulawesi ............ 133
ht
Peta 3.37-06 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Mempunyai Jalan
dapat Dilalui Kendaraan Roda Empat atau Lebih Sepanjang Tahun di Wilayah Maluku dan
Maluku Utara.................................................................................................................................................. 135
Peta 3.37-07 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Mempunyai Jalan
dapat Dilalui Kendaraan Roda Empat atau Lebih Sepanjang Tahun di Wilayah Papua................. 137
Peta 3.38-01 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Penduduknya
Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih
ke Ibukota Kecamatan di Wilayah Sumatera........................................................................................... 141
Peta 3.38-02 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Penduduknya
Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih
ke Ibukota Kecamatan di Wilayah Jawa dan Bali ................................................................................... 143
Peta 3.38-03 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Penduduknya
Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih
ke Ibukota Kecamatan di Wilayah Nusa Tenggara ................................................................................ 145
Peta 3.38-04 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Penduduknya
Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih
ke Ibukota Kecamatan di Wilayah Kalimantan....................................................................................... 147
Peta 3.38-05 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Penduduknya
Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih
- xxiii -
ke Ibukota Kecamatan di Wilayah Sulawesi ............................................................................................. 149
Peta 3.38-06 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Penduduknya
Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih
ke Ibukota Kecamatan di Wilayah Maluku dan Maluku Utara............................................................. 151
Peta 3.38-07 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Penduduknya
Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih
ke Ibukota Kecamatan di Wilayah Papua ................................................................................................. 153
Peta 3.39-01 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Penduduknya
Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih
ke Ibukota Kabupaten/Kota di Wilayah Sumatera................................................................................. 157
Peta 3.39-02 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Penduduknya
Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih
ke Ibukota Kabupaten/Kota di Wilayah Jawa dan Bali......................................................................... 159
Peta 3.39-03 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Penduduknya
Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih
ke Ibukota Kabupaten/Kota di Wilayah Nusa Tenggara...................................................................... 161
Peta 3.39-04 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Penduduknya
Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih
ke Ibukota Kabupaten/Kota di Wilayah Kalimantan ............................................................................ 163
Peta 3.39-05 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Penduduknya
.id
Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih
ke Ibukota Kabupaten/Kota di Wilayah Sulawesi.................................................................................. 165
go
Peta 3.39-06 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Penduduknya
s.
Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih
p
Peta 3.39-07 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Penduduknya
w
Menggunakan Angkutan Umum Utama berupa Kendaraan Bermotor Roda Tiga atau Lebih
w
Peta 3.40-01 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Persentase Keluarga Pelanggan Telepon Kabel di
Wilayah Sumatera........................................................................................................................................... 173
://
tp
Peta 3.40-02 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Persentase Keluarga Pelanggan Telepon Kabel di
Wilayah Jawa dan Bali................................................................................................................................... 175
ht
Peta 3.40-03 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Persentase Keluarga Pelanggan Telepon Kabel di
Wilayah Nusa Tenggara................................................................................................................................ 177
Peta 3.40-04 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Persentase Keluarga Pelanggan Telepon Kabel di
Wilayah Kalimantan ...................................................................................................................................... 179
Peta 3.40-05 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Persentase Keluarga Pelanggan Telepon Kabel di
Wilayah Sulawesi............................................................................................................................................ 181
Peta 3.40-06 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Persentase Keluarga Pelanggan Telepon Kabel di
Wilayah Maluku dan Maluku Utara............................................................................................................ 183
Peta 3.40-07 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Persentase Keluarga Pelanggan Telepon Kabel di
Wilayah Papua ................................................................................................................................................ 185
Peta 3.41-01 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan Sarana Komunikasi dan Informasi
(Telepon Umum Koin/Kartu, Wartel, dan Warnet) di Pulau Sumatera ............................................ 189
Peta 3.41-02 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan Sarana Komunikasi dan Informasi
(Telepon Umum Koin/Kartu, Wartel, dan Warnet) di Pulau Wilayah dan Bali............................... 191
Peta 3.41-03 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan Sarana Komunikasi dan Informasi
(Telepon Umum Koin/Kartu, Wartel, dan Warnet) di Pulau Nusa Tenggara.................................. 193
Peta 3.41-04 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan Sarana Komunikasi dan Informasi
- xxiv -
(Telepon Umum Koin/Kartu, Wartel, dan Warnet) di Pulau Kalimantan........................................ 195
Peta 3.41-05 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan Jenis Sarana Komunikasi dan
Informasi (Telepon Umum Koin/Kartu, Wartel, dan Warnet) di Pulau Sulawesi .......................... 197
Peta 3.41-06 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan Jenis Sarana Komunikasi dan
Informasi (Telepon Umum Koin/Kartu, Wartel, dan Warnet) di Wilayah Maluku dan
Maluku Utara.................................................................................................................................................. 199
Peta 3.41-07 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan Jenis Sarana Komunikasi dan
Informasi (Telepon Umum Koin/Kartu, Wartel, dan Warnet) di Pulau Papua .............................. 201
Peta 3.42-01 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga dari Logam/Logam Mulia Per 100 Keluarga di Wilayah Sumatera...................................... 205
Peta 3.42-02 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga dari Logam/Logam Mulia Per 100 Keluarga di Wilayah Jawa dan Bali............................... 207
Peta 3.42-03 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga dari Logam/Logam Mulia Per 100 Keluarga di Wilayah Nusa Tenggara ........................... 209
Peta 3.42-04 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga dari Logam/Logam Mulia Per 100 Keluarga di Wilayah Kalimantan.................................. 211
Peta 3.42-05 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga dari Logam/Logam Mulia Per 100 Keluarga di Wilayah Sulawesi ....................................... 213
.id
Peta 3.42-06 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga dari Logam/Logam Mulia Per 100 Keluarga di Wilayah Maluku dan Maluku Utara ....... 215
go
Peta 3.42-07 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
s.
Tangga dari Logam/Logam Mulia Per 100 Keluarga di Wilayah Papua............................................ 217
p
Peta 3.43-01 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
.b
Tangga dari Gerabah/Keramik Per 100 Keluarga di Wilayah Sumatera ........................................... 221
w
Peta 3.43-02 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
w
Tangga dari Gerabah/Keramik Per 100 Keluarga di Wilayah Jawa dan Bali.................................... 223
w
Peta 3.43-03 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
://
Tangga dari Gerabah/Keramik Per 100 Keluarga di Wilayah Nusa Tenggara................................. 225
tp
Peta 3.43-04 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
ht
Tangga dari Gerabah/Keramik Per 100 Keluarga di Wilayah Kalimantan ....................................... 227
Peta 3.43-05 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga dari Gerabah/Keramik Per 100 Keluarga di Wilayah Sulawesi............................................. 229
Peta 3.43-06 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga dari Gerabah/Keramik Per 100 Keluarga di Wilayah Maluku dan Maluku Utara............. 231
Peta 3.43-07 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga dari Gerabah/Keramik Per 100 Keluarga di Wilayah Papua................................................. 233
Peta 3.44-01 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga Makanan dan Minuman Per 100 Keluarga di Wilayah Sumatera .......................................... 237
Peta 3.44-02 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga Makanan dan Minuman Per 100 Keluarga di Wilayah Jawa dan Bali................................... 239
Peta 3.44-03 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga Makanan dan Minuman Per 100 Keluarga di Wilayah Nusa Tenggara ............................... 241
Peta 3.44-04 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga Makanan dan Minuman Per 100 Keluarga di Wilayah Kalimantan...................................... 243
Peta 3.44-05 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga Makanan dan Minuman Per 100 Keluarga di Wilayah Sulawesi............................................ 245
Peta 3.44-06 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
- xxv -
Tangga Makanan dan Minuman Per 100 Keluarga di Wilayah Maluku dan Maluku Utara............ 247
Peta 3.44-07 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga Makanan dan Minuman Per 100 Keluarga di Wilayah Papua ................................................ 249
Peta 3.45-01 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga dari Kulit dan Kain/Tenun Per 100 Keluarga di Wilayah Sumatera..................................... 253
Peta 3.45-02 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga dari Kulit dan Kain/Tenun Per 100 Keluarga di Wilayah Jawa dan Bali............................. 255
Peta 3.45-03 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga dari Kulit dan Kain/Tenun Per 100 Keluarga di Wilayah Nusa Tenggara.......................... 257
Peta 3.45-04 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga dari Kulit dan Kain/Tenun Per 100 Keluarga di Wilayah Kalimantan ................................ 259
Peta 3.45-05 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga dari Kulit dan Kain/Tenun Per 100 Keluarga di Wilayah Sulawesi...................................... 261
Peta 3.45-06 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga dari Kulit dan Kain/Tenun Per 100 Keluarga di Wilayah Maluku dan Maluku Utara...... 263
Peta 3.45-07 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga dari Kulit dan Kain/Tenun Per 100 Keluarga di Wilayah Papua .......................................... 265
Peta 3.46-01 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
.id
Tangga dari Kayu dan Anyaman Per 100 Keluarga di Wilayah Sumatera.......................................... 269
Peta 3.46-02 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
go
Tangga dari Kayu dan Anyaman Per 100 Keluarga di Wilayah Jawa dan Bali .................................. 271
s.
Peta 3.46-03 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
p
Tangga dari Kayu dan Anyaman Per 100 Keluarga di Wilayah Nusa Tenggara ............................... 273
.b
Peta 3.46-04 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
w
Tangga dari Kayu dan Anyaman Per 100 Keluarga di Wilayah Kalimantan...................................... 275
w
Peta 3.46-05 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
w
Tangga dari Kayu dan Anyaman Per 100 Keluarga di Wilayah Sulawesi ........................................... 277
://
Peta 3.46-06 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
tp
Tangga dari Kayu dan Anyaman Per 100 Keluarga di Wilayah Maluku dan Maluku Utara ........... 279
ht
Peta 3.46-07 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga dari Kayu dan Anyaman Per 100 Keluarga di Wilayah Papua................................................ 281
Peta 3.47-01 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Tersedia Kelompok
Pertokoan di Wilayah Sumatera.................................................................................................................. 285
Peta 3.47-02 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Tersedia Kelompok
Pertokoan di Wilayah Jawa dan Bali .......................................................................................................... 287
Peta 3.47-03 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Tersedia Kelompok
Pertokoan di Wilayah Nusa Tenggara ....................................................................................................... 289
Peta 3.47-04 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Tersedia Kelompok
Pertokoan di Wilayah Kalimantan.............................................................................................................. 291
Peta 3.47-05 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Tersedia Kelompok
Pertokoan di Wilayah Sulawesi.................................................................................................................... 293
Peta 3.47-06 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Tersedia Kelompok
Pertokoan di Wilayah Maluku dan Maluku Utara ................................................................................... 295
Peta 3.47-07 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Tersedia Kelompok
Pertokoan di Wilayah Papua........................................................................................................................ 297
Peta 3.48-01 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Tersedia Pasar
- xxvi -
Dengan Bangunan Permanen/Semi Permanen di Wilayah Sumatera................................................ 301
Peta 3.48-02 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Tersedia Pasar
Dengan Bangunan Permanen/Semi Permanen di Wilayah Jawa dan Bali......................................... 303
Peta 3.48-03 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Tersedia Pasar
Dengan Bangunan Permanen/Semi Permanen di Wilayah Nusa Tenggara ..................................... 305
Peta 3.48-04 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Tersedia Pasar
Dengan Bangunan Permanen/Semi Permanen di Wilayah Kalimantan............................................ 307
Peta 3.48-05 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Tersedia Pasar
Dengan Bangunan Permanen/Semi Permanen di Wilayah Sulawesi.................................................. 309
Peta 3.48-06 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Tersedia Pasar
Dengan Bangunan Permanen/Semi Permanen di Wilayah Maluku dan Maluku Utara ................. 311
Peta 3.48-07 Indikasi Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Persentase Desa yang Tersedia Pasar
Dengan Bangunan Permanen/Semi Permanen di Wilayah Papua...................................................... 313
Peta 3.49-01 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Mini Market dan Toko Kelontong Per 100
Penduduk di Wilayah Sumatera.................................................................................................................. 317
Peta 3.49-02 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Mini Market dan Toko Kelontong Per 100
Penduduk di Wilayah Jawa dan Bali .......................................................................................................... 319
.id
Peta 3.49-03 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Mini Market dan Toko Kelontong Per 100
go
Penduduk di Wilayah Nusa Tenggara....................................................................................................... 321
Peta 3.49-04 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Mini Market dan Toko Kelontong Per 100
s.
Peta 3.49-05 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Mini Market dan Toko Kelontong Per 100
.b
Peta 3.49-06 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Mini Market dan Toko Kelontong Per 100
w
Peta 3.49-07 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Mini Market dan Toko Kelontong Per 100
://
Peta 3.50-01 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Restoran dan Rumah Makan Per 100
ht
Peta 3.50-02 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Restoran dan Rumah Makan Per 100
Penduduk di Wilayah Jawa dan Bali .......................................................................................................... 335
Peta 3.50-03 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Restoran dan Rumah Makan Per 100
Penduduk di Wilayah Nusa Tenggara....................................................................................................... 337
Peta 3.50-04 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Restoran dan Rumah Makan Per 100
Penduduk di Wilayah Kalimantan.............................................................................................................. 339
Peta 3.50-05 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Restoran dan Rumah Makan Per 100
Penduduk di Wilayah Sulawesi ................................................................................................................... 341
Peta 3.50-06 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Restoran dan Rumah Makan Per 100
Penduduk di Wilayah Maluku dan Maluku Utara................................................................................... 343
Peta 3.50-07 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Jumlah Menurut Jumlah Restoran dan Rumah
Makan Per 100 Penduduk di Wilayah Papua........................................................................................... 345
Peta 3.51-01 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan Sarana Hotel di Wilayah Sumatera....... 349
Peta 3.51-02 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan Sarana Hotel di Wilayah Jawa dan
Bali.................................................................................................................................................................... 351
Peta 3.51-03 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan Sarana Hotel di Wilayah Nusa
- xxvii -
Tenggara .......................................................................................................................................................... 353
Peta 3.51-04 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan Sarana Hotel di Wilayah Kalimantan.... 355
Peta 3.51-05 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan Sarana Hotel di Wilayah Sulawesi ......... 357
Peta 3.51-06 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan Sarana Hotel di Wilayah Maluku dan
Maluku Utara.................................................................................................................................................. 359
Peta 3.51-07 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan Sarana Hotel di Wilayah Papua ............. 361
Peta 3.52-01 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan Sarana Penginapan
(Hostel/Motel/Losmen/Wisma) di Wilayah Sumatera......................................................................... 365
Peta 3.52-02 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan Sarana Penginapan
(Hostel/Motel/Losmen/Wisma) di Wilayah Sumatera......................................................................... 367
Peta 3.52-03 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan Sarana Penginapan
(Hostel/Motel/Losmen/Wisma) di Wilayah Sumatera......................................................................... 369
Peta 3.52-04 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan Sarana Penginapan
(Hostel/Motel/Losmen/Wisma) di Wilayah Sumatera......................................................................... 371
Peta 3.52-05 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan Sarana Penginapan
(Hostel/Motel/Losmen/Wisma) di Wilayah Sulawesi........................................................................... 373
Peta 3.52-06 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan Sarana Penginapan
(Hostel/Motel/Losmen/Wisma) di Wilayah Maluku dan Maluku Utara .......................................... 375
.id
Peta 3.52-07 Indikasi Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan Sarana Penginapan go
(Hostel/Motel/Losmen/Wisma) di Wilayah Papua............................................................................... 377
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
- xxviii -
BAB 1 .id
go
s.
PENDAHULUAN
p
.b
w
w
w
://
tp
ht
1
2
ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
BAB I
PENDAHULUAN
.id
masyarakat secara mandiri tanpa adanya intervensi Sementara itu, pembangunan infrastruktur pada
go
khusus dari pihak pemegang otoritas yang lebih suatu wilayah akan memudahkan mobilitas faktor
tinggi misalnya pemerintah. Sebaliknya, pemusatan produksi bukan hanya bagi wilayah tersebut, tetapi
s.
non alamiah didorong oleh adanya implementasi juga terhadap wilayah-wilayah lain sekitarnya yang
p
program pembangunan kewilayahan antara lain: letaknya saling berdekatan atau saling terhubung
.b
penetapan tata ruang wilayah, kawasan andalan, (Bernat 1996; Boarnet 1998; Rosser 1998; Yilmaz
w
Pemusatan kegiatan sosial ekonomi di informasi tentang lokasi pemusatan kegiatan sosial
://
wilayah tertentu dipengaruhi oleh: (1) ketersediaan ekonomi menjadi sangat diperlukan karena
tp
faktor produksi meliputi: tanah, bahan baku, tenaga informasi tersebut sangat berguna bagi penetapan
ht
kerja, dan infrastruktur pada suatu wilayah (Boarnet target implementasi program pembangunan
1998; Fujita dan Thisse 2002; Yilmaz dkk 2002), nasional dan pengembangan usaha (investasi) yang
dan (2) adanya upaya untuk meminimalkan biaya relevan. Informasi tentang lokasi pemusatan dan
transportasi bagi kegiatan produksi dan pemasaran rentang wilayah pembentuknya juga manjadi bahan
(Henderson dkk 2001; Murata dan Thisse 2005). yang sangat berharga bagi perencanaan dan evaluasi
Keduanya mendorong pelaku usaha, tenaga kerja pembangunan di daerah. Akhirnya, fakta terjadinya
dan konsumen untuk merelokasi kegiatan sosial efek tumpahan spasial (spillover effects) antar wilayah
ekonominya terpusat di suatu wilayah. yang lokasinya saling berdekatan dapat dievaluasi
Lokasi pemusatan kegiatan sosial ekonomi dengan mudah menggunakan peta tematik yang
pada suatu wilayah dikenal sebagai klaster sosial menggambarkan pola sebaran spasial kegiatan
ekonomi. Klaster terbentuk sebagai akibat dari sosial ekonomi.
tingginya intensitas kegiatan masyarakat dalam
bidang sosial dan ekonomi di beberapa wilayah 1.2 Ruang Lingkup
yang letaknya saling berdekatan. Intensitas kegiatan Publikasi ”Peta Tematik Lokasi Pemusatan
dicerminkan oleh fenomena bahwa masyarakat Kegiatan Sosial Ekonomi Di Indonesia”,
pada umumnya berupaya untuk menetap pada merupakan salah satu wujud nyata upaya Badan
suatu lokasi dimana infrastuktur modern dan Pusat Statistik (BPS) untuk menyediakan informasi
kegiatan sosial ekonomi telah terbentuk secara berbasis wilayah tentang lokasi pemusatan kegiatan
mapan (Fujita dan Thisse 2002). sosial ekonomi di seluruh Indonesia. Data yang
3
digunakan adalah hasil pendataan Potensi Desa bahan baku, dan perluasan wilayah pemasaran
(Podes) tahun 2008. Dengan demikian, informasi hasil produksi di daerah.
dalam publikasi ini akan menggambarkan kondisi 3. Kalangan akademisi yang memiliki perhatian
sosial ekonomi masyarakat di Indonesia pada tahun terhadap kajian kewilayahan dan pembangunan
2008. regional.
Publikasi ini lebih bersifat eksploratori 4. Kalangan peneliti yang memiliki peminatan
karena informasi yang disajikan merupakan terhadap tata ruang dan perencanaan wilayah.
pengungkapan fakta hasil eksplorasi terhadap data 5. Masyarakat umum yang memerlukan informasi
mentah yang telah tersedia (data driven). Data tentang lokasi potensial kegiatan sosial
mentah yang tersedia merupakan data berbasis ekonomi yang berguna bagi pengembangan
wilayah sehingga pengungkapan fakta tentang pola jejaring dan kerja sama.
spasial kegiatan sosial ekonomi di seluruh Publikasi ini diharapkan dapat digunakan untuk
Indonesia dilakukan dengan metode analisis data berbagai keperluan antara lain:
spasial (spatial data analysis). Hasil analisis berupa 1. Menentukan lokasi yang menjadi prioritas dan
indikasi lokasi pemusatan kegiatan sosial ekonomi sasaran program pembangunan ekonomi dan
tersebut divisualisasikan dalam bentuk peta tematik sosial (misalnya program pengembangan usaha
agar mudah dipahami dalam membaca hasil analisis pertanian untuk mendukung ketahanan pangan
.id
spasial oleh semua kalangan. nasional) secara cepat dan tepat sesuai dengan
go
karakteristik yang dimiliki oleh wilayah.
1.3 Tujuan 2. Menentukan lokasi prioritas pembangunan
s.
Publikasi ini disusun untuk memenuhi dua infrastruktur publik (misalnya: jalan, pasar,
p
tujuan sebagai berikut: sekolah, rumah sakit, dsb) pada suatu wilayah
.b
1. Menyediakan informasi spasial berupa peta secara cepat dan tepat sehingga mampu
w
2. Meningkatkan nilai guna data hasil pendataan perencanaan) bagi kepentingan perencanaan
ht
Podes tahun 2008 dan menghasilkan kerangka tata ruang dan pengembangan kawasan. Tata
kerja evaluasi kualitas data hasil pendataan ruang dan pengembangan kawasan menurut
Podes di masa depan melalui penggunaan karakteristik sosial ekonomi masyarakat
metode analisis data spasial. setempat dapat dilakukan dengan efisien berkat
ketersediaan informasi kewilayahan dan
1.4 Pengguna dan Manfaat interaksi sosial masyarakat.
Para pihak yang sangat mungkin menjadi 4. Menentukan lokasi target investasi dan
pengguna potensial dan mendapatkan manfaat pengembangan usaha secara cepat dan tepat
secara optimal publikasi ini adalah: sesuai potensi yang dimiliki oleh wilayah yang
1. Instansi pemerintah baik pusat maupun daerah bersangkutan. Ketersediaan informasi tentang
sebagai perancang, pelaksana, dan pengevaluasi sarana dan prasarana penunjang investasi
program pembangunan nasional dan daerah. sangat penting bagi investor dalam menetapkan
2. Kalangan dunia usaha yang berminat untuk lokasi investasi yang tepat.
melakukan investasi, pengembangan pasokan
4
BAB II
.id
go
METODOLOGI
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
5
6
ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
BAB II
METODOLOGI
.id
Indonesia. peta elektronik. Wilayah administrasi pemerintahan
go
Kedua sumber data tersebut tersedia secara lengkap hasil pemekaran yang belum terbarui petanya
di BPS yang menggambarkan kondisi wilayah pada kemudian dianggap sebagai satu wilayah dengan
s.
Peta elektronik dibuat oleh BPS melalui administasi pemerintahan yang diolah pada
w
kegiatan pemetaan wilayah yang mencakup seluruh publikasi ini sebanyak wilayah yang ada pada peta
w
landmark, digitasi citra satelit, pemrosesan data 2.1.2 Data Hasil Pendataan Podes
ht
spasial, validasi dan koreksi batas desa, serta Data berbasis wilayah untuk penyusunan
updating dan dokumentasi hasil pemetaan. Fitur publikasi ini merupakan hasil pendataan Podes
geometrik yang dimiliki oleh peta elektronik antara tahun 2008. Data hasil pendataan Podes hingga
lain: titik (points), garis (lines), dan poligon (polygons). saat ini merupakan satu-satunya sumber data
Peta elektronik yang lengkap disimpan dengan tematik berbasis wilayah yang terbukti mampu
format baku ArcView (SHP file). Peta elektronik menggambarkan kondisi kewilayahan hingga level
tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan wilayah administrasi pemerintahan paling kecil
penyusunan berbagai laporan dan publikasi berupa setingkat desa di seluruh Indonesia. Data Podes
pemetaan tematik untuk berbagai keperluan. tersebut dapat diolah sehingga dihasilkan informasi
Publikasi ini menggunakan peta elektronik penting berbasis wilayah untuk berbagai keperluan
berfitur poligon karena data atribut tiap unit oleh berbagai pihak yang membutuhkan. Seiring
analisis telah disimpan dalam batasan wilayah dengan perkembangan jaman, maka kebutuhan
administrasi yang direpresentasikan oleh poligon. terhadap ragam data dan informasi kewilayahan
Setiap unit analisis diwakili oleh sebuah poligon. yang mencakup hingga wilayah administrasi
Dengan demikian, atribut kewilayahan (aspatial data) pemerintahan terkecil dirasakan semakin beragam
yang dimiliki oleh unit analisis direpresentasikan dan mendesak untuk bisa dipenuhi.
secara diskrit di dalam area poligon. Atribut Berbagai upaya pengembangan instrumen
kewilayahan tersebut diasumsikan memiliki lokasi telah dilakukan secara terus menerus melalui
yang tersebar merata di seluruh area poligon. kegiatan rapat interdep yang melibatkan berbagai
7
instansi terkait dalam rangka menghasilkan data wilayah administrasi pemerintahan setingkat desa,
Podes yang bisa dijamin kualitasnya secara kecamatan, dan kabupaten/kota di seluruh
berkesinambungan. Evaluasi dan penyesuaian Indonesia. Pengumpulan data lapangan dilakukan
terhadap isi dan cakupan instrumen juga senantiasa secara sensus (complete enumeration) terhadap semua
dilakukan agar instrumen tersebut tetap mampu desa, kecamatan, dan kabupaten/kota. Dengan
mencakup sebesar-besarnya dimensi informasi demikian Podes merupakan sumber data berbasis
kewilayahan di masa depan serta memiliki relevansi wilayah yang paling lengkap cakupan wilayahnya di
yang baik terhadap kebutuhan informasi spasial Indonesia.
bagi pembangunan nasional dan daerah. Kelayakan Pendataan Podes pada tahun 2008 telah
dan kelengkapan pertanyaan serta kejelasan definisi mengalami beberapa perubahan penting dibanding
operasional bagi setiap pertanyaan menjadi bagian pendataan serupa pada tahun-tahun sebelumnya.
penting untuk selalu diuji di tingkat lapangan. Perubahan tersebut dimaksudkan sebagai upaya
Metodologi pendataan lapangan juga selalu penyempurnaan sekaligus menambah manfaat bagi
dievaluasi dan dikembangkan melalui kegiatan pilot konsumen data khususnya pemerintah daerah
pendataan potensi desa yang dilaksanakan setahun dalam rangka merencanakan pembangunan daerah.
menjelang pelaksanaan kegiatan pendataan Podes. Perubahan yang dimaksud adalah penambahan
Metodologi pendataan lapangan selalu dipadukan kuesioner Suplemen Kecamatan (Podes08-Kec)
.id
dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi untuk pengumpulan data yang tersedia di tingkat
sehingga diharapkan mampu menjamin bahwa
go
kecamatan, dan Suplemen Kabupaten/Kota
seluruh proses pengumpulan data berlangsung (Podes08-Kab/Kota) untuk pengumpulan data
s.
secara efisien, efektif, dan transparan. Berbagai yang tersedia di tingkat kabupaten/kota. Kedua
p
kemungkinan kelemahan yang terjadi baik pada kuesioner suplemen tersebut melengkapi kuesioner
.b
petugas pendataan, sumber data (nara sumber), pendataan untuk desa (Podes08-Desa) yang selama
w
prosedur dan ketatalaksanaan pendataan di ini digunakan untuk pengumpulan data lapangan di
w
teknik pengukuran data juga selalu dilakukan untuk dan kabupaten/kota dimaksudkan agar data yang
tp
memastikan bahwa data yang dikumpulkan dikumpulkan akan menjadi lebih akurat. Beberapa
ht
memang mampu menggambarkan realitas yang pertanyaan yang kemungkinan tidak akurat atau
terjadi di wilayah kerja secara akurat. kejadiannya langka di tingkat desa selanjutnya
Penggunaan teknologi pengolahan data yang ditanyakan pada kuesioner Suplemen Kecamatan
efektif diperlukan untuk menjamin bahwa seluruh dan Suplemen Kabupaten/Kota. Selain itu
proses pengolahan data bisa terbebas dari segala ditambahkan juga beberapa pertanyaan baru seperti
kesalahan manusia (human error). Agar keseragaman lapangan udara perintis komersial, terminal
pengelolaan sistem informasi dan struktur data penumpang kendaraan bermotor roda empat atau
hasil pengolahan data dapat dijamin maka aplikasi lebih, sungai yang melintas, dan beberapa
pengolahan data dibuat oleh BPS. Pengolahan data pertanyaan lain.
dilaksanakan di setiap kabupaten/kota dengan Pendataan Podes tahun 2008 dilaksanakan
maksud agar berbagai kemungkinan terjadinya untuk mengumpulkan data berbasis wilayah antara
ketidakakuratan data dapat segera ditangani karena lain: kependudukan, ketenagakerjaan, pendidikan,
sumber data masih dekat dengan pusat pengolahan kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan
data. Semua kebijakan pengolahan data tersebut hidup, transportasi, komunikasi, dsb. Wilayah
dimaksudkan agar data hasil pengolahan dijamin administrasi pemerintahan yang dicakup sebanyak
sama dengan data hasil pendataan lapangan. 33 provinsi, 370 kabupaten, 95 kota, 6.685
Pendataan Podes merupakan kegiatan rutin kecamatan, dan 75.410 desa di seluruh Indonesia.
setiap tiga tahun yang dimaksudkan untuk Wilayah administrasi pemerintahan setingkat desa
mendapatkan data potensi yang dimiliki oleh semua yang didata meliputi semua desa, termasuk di
8
dalamnya adalah semua Unit Permukiman 2.2 Unit Analisis dan Variabel
Transmigrasi (UPT) dan Permukiman Masyarakat Publikasi ini diprioritaskan untuk menyajikan
Tertinggal (PMT) yang masih dibina oleh instansi informasi tentang lokasi pemusatan kegiatan sosial
atau kementerian terkait. ekonomi di seluruh Indonesia. Penggunaan metode
Pencacahan lapangan di tingkat desa analisis spasial sangat memungkinkan dihasilkannya
dilakukan oleh petugas pencacah terlatih melalui informasi tentang lokasi pemusatan sekaligus
wawancara langsung dengan kepala desa/lurah dan pencilan kegiatan di seluruh wilayah. Analisis data
aparatur desa atau nara sumber lain yang relevan. spasial yang digunakan memerlukan data mentah
Petugas pencacah adalah Koordinator Statistik berbasis wilayah yang memiliki skala ukur
Kecamatan (KSK) atau petugas lain (mitra statistik) interval/rasio, sehingga semua data kategorik yang
yang telah dilatih yang jumlahnya disesuaikan berskala ukur nominal ataupun ordinal tidak dapat
dengan kebutuhan/kondisi lapangan dan dipergunakan secara langsung. Agar data kategorik
diutamakan bagi mereka menguasai wilayah yang tersedia bisa digunakan untuk analisis, maka
kerjanya. KSK adalah aparatur organik BPS yang data tersebut perlu diagregasi dahulu menjadi data
bertugas di wilayah kecamatan. Sebaliknya, mitra yang berskala ukur interval/rasio.
statistik adalah pihak lain yang memiliki kecakapan Publikasi ini menggunakan unit analisis desa
yang cukup dan direkrut sebagai petugas untuk sebagai prioritas utama dan kecamatan sebagai
.id
melaksanakan tugas pendataan lapangan. Seorang prioritas berikutnya. Unit analisis diprioritaskan
petugas pencacah berkewajiban untuk melakukan
go
desa karena data mentah yang tersedia merupakan
pendataan terhadap kurang lebih 7 desa. Sementara data hasil pengumpulan data di tingkat desa. Selain
s.
itu, staf BPS Kabupaten/Kota bertugas sebagai itu, analisis spasial yang menggunakan unit analisis
p
petugas pengawas yang akan mengawasi kinerja dengan cakupan wilayah lebih kecil (desa) akan
.b
kurang lebih 3 (tiga) orang petugas pencacah. menghasilkan informasi yang lebih mendalam
w
Sementara itu, pendataan lapangan di tingkat dibanding wilayah lebih besar (kecamatan).
w
kecamatan dilakukan oleh KSK atau staf BPS Sebaliknya, unit analisis menjadi kecamatan ketika
w
Kabupaten/Kota yang bertugas untuk melakukan data level desa merupakan data kategorik sehingga
://
pendataan lapangan dengan menggunakan perlu diagregasi ke tingkat kecamatan agar menjadi
tp
9
Tabel 2.11 Daftar Variabel Podes, Variabel Analisis, dan Unit Analisis
Variabel Unit Variabel Unit
Variabel Podes Variabel Podes
Analisis Analisis Analisis Analisis
Sumber penghasilan Ag01 Kecamatan - Jumlah fasilitas Ag25 Kecamatan
utama dari sektor SLTA/sederajat
pertanian - Penduduk usia
Tanaman padi Ag02 Kecamatan sekolah
Tanaman palawija Ag03 Kecamatan SLTA/sederajat
Subsektor hortikultura Ag04 Kecamatan - Rumah sakit Ag26 Desa
Subsektor perkebunan Ag05 Kecamatan - Rumah sakit
Subsektor peternakan Ag06 Kecamatan bersalin
Subsektor perikanan Ag07 Kecamatan - Rumah bersalin
Subsektor kehutanan Ag08 Kecamatan - Poliklinik
Persentase keluarga Ag09 Desa - Puskesmas Ag27 Desa
pertanian - Puskesmas
Persentase keluarga Ag10 Desa pembantu
buruh tani - Praktek dokter
Konversi lahan Ag11 Kecamatan - Poskesdes
Sumber penghasilan Ag12 Kecamatan - Polindes
.id
utama dari sektor jasa - Tempat praktek
Sumber penghasilan Ag13 Kecamatan bidan
go
utama dari sektor - Posyandu
manufaktur - Apotek Ag28 Desa
s.
kota/LPG minum/memasak
Keberadaan penjual Ag19 Kecamatan - Keberadaan pompa Ag32 Kecamatan
LPG listrik/tangan untuk
Keberadaan keluarga Ag20 Kecamatan minum/memasak
pengguna minyak - Keberadaan sumur
tanah untuk minum/
Keberadaan Ag21 Kecamatan memasak
pangkalan/agen Keberadaan pengguna Ag33 Kecamatan
minyak tanah mata air untuk
Keberadaan keluarga Ag22 Kecamatan minum/memasak
menggunakan kayu Permukaan jalan Ag34 Kecamatan
bakar, batu bara, dan terluas berupa
lainnya sebagai bahan aspal/beton
bakar untuk memasak Permukaan jalan Ag35 Kecamatan
Pencemaran Ag23 Desa terluas diperkeras
lingkungan hidup (kerikil/batu)
- Jumlah fasilitas Ag24 Kecamatan Permukaan jalan Ag36 Kecamatan
SLTP/sederajat terluas berupa tanah
- Penduduk usia dan lainnya
sekolah
SLTP/sederajat
1
Penjelasan detail mengenai variabel Podes, variabel analisis, dan unit analisis yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran
10
Variabel Unit Variabel Unit
Variabel Podes Variabel Podes
Analisis Analisis Analisis Analisis
Keberadaan jalan yang Ag37 Kecamatan Industri kecil dan Ag44 Desa
dapat dilalui kendaraan kerajinan rumah tangga
roda empat atau lebih makanan dan
sepanjang tahun minuman
Keberadaan angkutan Ag38 Kecamatan Industri kecil dan Ag45 Desa
umum utama berupa kerajinan rumah tangga
kendaraan bermotor dari kulit dan
roda tiga atau lebih ke kain/tenun
ibukota kecamatan Industri kecil dan Ag46 Desa
Keberadaan angkutan Ag39 Kecamatan kerajinan rumah tangga
umum utama berupa dari kayu dan anyaman
kendaraan bermotor Keberadaan kelompok Ag47 Kecamatan
roda tiga atau lebih ke pertokoan
ibukota Keberadaan pasar Ag48 Kecamatan
kabupaten/kota dengan bangunan
Keluarga pelanggan Ag40 Desa permanen/semi
telepon kabel permanen
.id
- Keberadaan telepon Ag41 Desa - Mini market Ag49 Desa
umum koin/kartu - Toko kelontong
go
- Keberadaan wartel - Restoran Ag50 Desa
- Keberadaan warnet - Rumah makan
s.
dari gerabah/keramik
://
Identifikasi lokasi pemusatan kegiatan sosial suatu unit analisis ditentukan berdasarkan
ht
ekonomi di seluruh Indonesia dilaksanakan melalui skenario tertentu. Penjelasan detil terkait
beberapa tahapan berikut ini: skenario tersebut akan dibahas lebih mendalam
1. Pengecekan kesesuaian dan keunikan kode pada bagian selanjutnya.
identitas desa dan kecamatan pada peta 3. Pengolahan intensitas kegiatan sosial ekonomi
elektronik dan data mentah Podes tahun 2008, di seluruh Indonesia sesuai dengan unit analisis
untuk proses penggabungan data hasil (desa atau kecamatan). Intensitas kegiatan
pendataan Podes dengan peta elektronik. Kode sosial ekonomi pada setiap unit analisis
identitas desa merupakan kombinasi kode diindikasikan oleh variabel analisis (tema) yang
wilayah secara berurutan dan unik meliputi: disusun dari variabel Podes dan data relevan
provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa. lain secara tunggal maupun komposit.
Sementara itu kode identitas kecamatan 4. Penggabungan data intensitas kegiatan sosial
merupakan kombinasi kode wilayah secara ekonomi di seluruh Indonesia dengan peta
berurutan dan unik meliputi: provinsi, elektronik yang sesuai dengan unit analisis
kabupaten, dan kecamatan. (desa atau kecamatan). Penggabungan data ini
2. Pembuatan matriks penimbang spasial (spatial dimaksudkan untuk mengisikan data intensitas
weight matrix) untuk peta elektronik desa kegiatan sosial ekonomi ke dalam peta
maupun kecamatan. Setiap unit analisis akan elektronik yang akan digunakan untuk analisis
diidentifikasi unit-unit analisis lainnya yang data spasial pada tahap berikutnya.
11
5. Identifikasi lokasi pemusatan kegiatan sosial pemusatan unit-unit analisis pada wilayah tertentu
ekonomi di seluruh Indonesia menggunakan serta menentukan pola sebaran spasial tertentu.
metode ESDA (Exploratory Spatial Data Teknik statistika yang paling sering
Analysis). Data intensitas kegiatan sosial digunakan untuk mengidentifikasi terjadinya proses
ekonomi pada peta elektronik perlu dikalkulasi pemusatan kegiatan sosial ekonomi adalah
lebih jauh dengan metode ESDA untuk autokorelasi spasial global yang sering dikenal
menghasilkan informasi status keanggotaan sebagai Global Moran’s I statistic. Statistik yang
setiap unit analisis dalam kuadran (pemusatan dihasilkan akan mengukur derajat kecenderungan
atau pencilan). Variabel analisis (tema) pemusatan beberapa unit analisis yang letaknya
dikalkulasi secara nasional sehingga informasi saling berdekatan (bertetangga) berdasarkan
yang dihasilkan dapat saling diperbandingkan kesamaan karakteristik tertentu (Upton dan
secara relatif antar unit analisis antar wilayah di Fingleton 1985; Anselin 1988). Rumus statistik ini
seluruh Indonesia. adalah sebagai berikut:
6. Penyusunan peta tematik sesuai unit analisis
berdasarkan hasil identifikasi lokasi pemusatan n
åå w (x - m )(x - m )
i j
ij i j
I =
kegiatan sosial ekonomi di seluruh Indonesia. åå w ij å (x - m )
i
2
.id
per wilayah. Hasil penyusunan peta tematik Keterangan:
berupa gambar (image) kemudian dipergunakan
go
µ = nilai rata-rata variabel x,
sebagai bahan penyusunan publikasi. wij = elemen spatial weight matrix,
s.
7. Penyusunan publikasi cetak berisi gambar xi = nilai variabel x pada unit analisis ke-i,
p
12
acak bahkan terjadi pencilan (ketimpangan) antar • Kuadran I (HH, High-High) = unit analisis
unit analisis. bernilai tinggi dikelilingi oleh unit-unit analisis
tetangga yang juga bernilai tinggi
2.4.2 Indikator Asosiasi Spasial Lokal • Kuadran II (LH, Low-High) = unit analisis
Statistik Global Moran’s I hanya mampu bernilai rendah dikelilingi oleh unit-unit analisis
menjelaskan kemungkinan terjadinya proses tetangga yang bernilai tinggi
pemusatan (klasterisasi) kegiatan sosial ekonomi • Kuadran III (LL, Low-Low) = unit analisis
pada keseluruhan unit analisis. Sedangkan untuk bernilai rendah dikelilingi oleh unit-unit analisis
mengetahui unit analisis mana yang termasuk tetangga yang juga bernilai rendah
dalam kelompok pemusatan ataupun pencilan • Kuadran IV (HL, High-Low) = unit analisis
tertentu atau unit analisis mana yang memiliki bernilai tinggi dikelilingi oleh unit-unit analisis
perbedaan nilai terhadap unit analisis lainnya maka tetangga yang bernilai rendah.
digunakan statistik LISA (sering disebut sebagai
Local Moran’s I). Dengan demikian, LISA mampu Gambar 2.1:
menggambarkan lokasi pemusatan (local spatial Moran Scatterplot
clusters atau hot spots) dan pencilan (outliers) beserta
WZx
unit analisis anggotanya (Anselin 1995). Formula
.id
statistik LISA adalah sebagai berikut: Kuadran II Kuadran I
(LH) (HH)
go
(x i - m ) 0,0
s.
I i = åW (x - m )
ij j j
Zx
p
é ù
êå (x i - m )
2 j
n ú
.b
(LL) (HL)
Keterangan:
w
xi = nilai variabel x pada unit analisis ke-i, Unit-unit analisis yang berada pada Kuadran
tp
xj = nilai variabel x pada unit analisis tetangga, I atau III dikategorikan sebagai anggota pemusatan
n = jumlah unit analisis. (cluster). Sebaliknya unit-unit analisis pada Kuadran
ht
Untuk memudahkan identifikasi secara visual II atau IV merupakan anggota pencilan (outlier).
tentang unit-unit analisis mana yang membentuk Masing-masing kuadran memiliki makna yang
pemusatan dan unit-unit analisis lainya yang berbeda sehingga karakteristik setiap unit analisis
membentuk pencilan, maka LISA dilengkapi perlu diperhatikan dan diperlakukan secara spesifik
dengan Moran Scatterplot. Kedua teknik ini (LISA masing-masing kuadran. Posisi setiap unit analisis
dan Moran Scatterplot) memberikan informasi yang dalam Moran Scatterplot kemudian disimpan sebagai
saling melengkapi dimana Moran Scatterplot data yang akan dipetakan secara visual menurut
merupakan representasi visual dalam bentuk grafik tema yang telah ditetapkan. Peta tematik dalam
empat kuadran bagi setiap unit analisis yang publikasi merupakan visualisasi keanggotaan setiap
dihitung statistik LISA-nya (Anselin 1995). Sumbu unit analisis dalam kuadran yang sesuai.
horizontal menggambarkan nilai variabel analisis LISA juga dilengkapi dengan pengujian
terstandardisasi (Zx; Standardized X), sementara signifikansi bagi setiap unit analisis. Akibat
sumbu vertikal menggambarkan total nilai variabel terjadinya autokorelasi spasial global maka inferensi
analisis milik tetangga (WZx; Spatial Lag Zx). signifikansi pengujian hipotesis harus berdasarkan
Kedua sumbu bertemu pada koordinat (0,0). pada pendekatan permutasi kondisional (conditional
Setiap unit analisis akan berada pada salah permutation approach). Banyaknya permutasi yang
satu kuadran. Masing-masing kuadran memiliki disarankan sebanyak 999 (Anselin 1995). Perlu
makna yang berbeda. dicatat bahwa level signifikansi pengujian hipotesis
13
statistik (p-value) yang diperoleh untuk statistik 1. Kontinuitas sederhana (simple contiguity): suatu
LISA sebenarnya menunjukkan level signifikansi unit analisis merupakan tetangga bagi unit
pseudo (pseudo-significance levels) analisis lainnya jika berbagi batas wilayah secara
Status keanggotaan setiap unit analisis pada langsung. Skenario yang tersedia yaitu (1) Rook
suatu kuadran secara statistik dapat ditetapkan (antar unit-unit analisis berbagi garis batas atau
dengan tingkat keyakinan tertentu (misalnya 95%). common boundaries), (2) Bishop (antar unit-unit
Suatu unit analisis secara meyakinkan menjadi analisis berbagi titik sudut atau common vertices),
anggota suatu kuadran jika hasil penghitungan (3) Queen (kombinasi Rook dan Bishop).
LISA menunjukkan bahwa unit analisis tersebut 2. Kriteria jarak (distance criterion): suatu unit
secara statistik memiliki tingkat keyakinan analisis merupakan tetangga bagi unit analisis
setidaknya 95% (p-value ≤ 5%) dan ditandai sebagai yang lain apabila: (1) berada pada radius/jarak
”signifikan”. Sebaliknya, suatu unit analisis tidak tertentu (distance metric) atau (2) sejumlah
bisa diyakini menjadi anggota suatu kuadran bila tetangga yang terdekat lokasinya (k-nearest
secara statistik memiliki tingkat keyakinan kurang neighbor).
dari 95% (p-value > 5%) dan ditandai sebagai ”tidak 3. Berdasarkan struktur jejaring ekonomi atau
signifikan”. Unit analisis ini tetap dianggap sebagai sosial (based on economic or social network structure):
anggota kuadran tertentu, hanya saja interpretasinya suatu unit analisis merupakan tetangga bagi
.id
perlu memperhatikan fenomena bahwa keterkaitan unit analisis yang lain jika memiliki kesamaan
antara unit analisis tersebut dengan semua unit
go
struktur jejaring ekonomi ataupun sosial yang
analisis tetangga tidak searah (pada pemusatan) atau telah ditetapkan.
s.
14
Dengan demikian, perbandingan antar unit analisis tentang distribusi unit analisis dalam kuadran
dan antar wilayah dapat dilakukan secara langsung pemusatan (HH dan LL) maupun pencilan
(apple to apple). (LH dan HL).
Peta tematik secara nasional dicetak tidak Setiap peta tematik yang memuat hasil
dalam bentuk buku yang baku untuk menjaga penghitungan statistik LISA pada setiap wilayah
kejelasan gradasi warna peta. Agar kedalaman akan menggambarkan lokasi pemusatan sekaligus
informasi tentang lokasi pemusatan kegiatan sosial pencilan di setiap unit analisis. Untuk melengkapi
ekonomi tetap dapat disajikan lebih jelas dan detil informasi tentang sebaran data per wilayah, maka
maka peta tematik yang memuat hasil pada setiap peta tematik disertakan statistik
penghitungan statistik LISA kemudian disusun ke deskriptif berupa nilai minimum, maksimum, rata-
dalam tujuh wilayah meliputi: Sumatera, Jawa dan rata dan standar deviasi.
Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Indikator asosiasi spasial hasil penghitungan
Maluku, dan Papua. statistik LISA, yang meliputi empat kuadran,
Publikasi ini memuat sebanyak 52 tema ditampilkan kedalam empat warna yang berbeda.
sosial ekonomi. Setiap tema dilengkapi dengan Warna merah menunjukkan lokasi terjadinya
keterangan umum berupa: penjelasan dan statistik pemusatan (cluster) tinggi (HH), sedangkan warna
dengan cakupan nasional agar mudah dipahami. biru merepresentasikan lokasi terjadinya pemusatan
.id
Keterangan umum yang dimaksud antara lain: (cluster) rendah (LL). Sebaliknya, warna hijau
1. Rumus. Rumus yang ditampilkan merupakan
go
menunjukkan lokasi terjadinya pencilan (outlier)
formula variabel analisis (tema) yang digunakan tinggi (HL) dan warna kuning menggambarkan
s.
untuk menghitung intensitas kegiatan sosial lokasi terjadinya pencilan (outlier) rendah (LH).
p
ekonomi. Keterangan variabel yang digunakan Setiap lokasi pemusatan maupun pencilan
.b
untuk menghitung tema juga disampaikan. dibedakan menjadi dua kategori yaitu lokasi
w
2. Definisi Operasional. Definisi variabel Podes signifikan dan tidak signifikan. Lokasi pemusatan
w
yang digunakan untuk menghitung intensitas atau pencilan dinyatakan signifikan jika nilai level
w
kegiatan sosial ekonomi dituliskan sesuai signifikansi kurang dari atau sama dengan 5%. Pada
://
dengan buku pedoman pencacahan Podes tingkat keyakinan setidaknya 95%, lokasi unit
tp
2008 agar pemahaman terhadap informasi yang analisis tersebut memang berada pada kuadran
ht
dihasilkan pada publikasi ini sesuai dan (pemusatan maupun pencilan) yang sesungguhnya.
berpedoman pada konsep dan definisi baku Sebaliknya, lokasi pemusatan ataupun pencilan
pada Podes 2008. dinyatakan tidak signifikan jika nilai level
3. Statistik Moran’s I dan Moran Scatterplot. Jika signifikansi bernilai lebih dari 5% yang artinya unit
statistik Moran’s I bernilai positif maka semua analisis tersebut memang berada pada kuadran
unit analisis secara nasional memiliki pola dimaksud, hanya saja keterkaitan antara unit analisis
sebaran spasial yang membentuk pemusatan tersebut dengan unit-unit analisis tetangga tidak
baik tinggi maupun rendah. Sebaliknya jika searah/setara (untuk wilayah pemusatan) bahkan
bernilai negatif berarti terjadi randomisasi tidak memiliki pola atau bersifat acak (untuk
bahkan pencilan (ketimpangan). Sebaran data wilayah pencilan).
pada setiap kuadran secara visual ditampilkan Lokasi pemusatan kegiatan sosial ekonomi
dalam grafik Moran Scatterplot. baik pemusatan tinggi maupun pemusatan rendah
4. Statistik Deskriptif. Statistik dasar yang yang ditampilkan menurut unit analisis (desa atau
menggambarkan deskripsi unit analisis secara kecamatan) kemungkinan besar tersebar dengan
nasional meliputi nilai minimum, maksimum, pola tertentu. Untuk memudahkan identifikasi
rata-rata dan standar deviasi. lokasi maka khusus untuk lokasi pemusatan tinggi
5. Sebaran Lokasi. Sebaran unit-unit analisis pada setiap peta tematik dilengkapi dengan
menurut kuadran Moran Scatterplot dan wilayah penunjuk lokasi berisi nama-nama kabupaten/kota
dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang representatif. Penunjuk lokasi diprioritaskan
15
hanya pada lokasi pemusatan tinggi yang signifikan.
Pemilihan penunjuk pemusatan didasari pada 2.6 Keterbatasan
alasan untuk memberikan kemudahan identifikasi Publikasi ini disusun untuk memenuhi
lokasi dan tata letak artistik yang mana penunjuk harapan perlunya informasi tentang lokasi
lokasi diupayakan tidak menutupi tampilan peta pemusatan kegiatan sosial ekonomi di seluruh
tematik itu sendiri. Indonesia. Ketika memanfaatkan informasi yang
Lokasi pemusatan rendah dan pencilan pada terkandung di dalam publikasi ini, Pembaca
peta tematik tidak dilengkapi dengan penunjuk diharapkan juga memahami dan memperhatikan
lokasi meskipun sudut pandang analisis dan beberapa keterbatasan antara lain:
penerapan kebijakan dari sisi kewilayahan 1. Informasi lokasi pemusatan kegiatan sosial
menganggap lokasi-lokasi tersebut sama pentingnya ekonomi digambarkan oleh variabel analisis
dengan lokasi pemusatan tinggi. Perhatian terhadap (tema) yang mampu merepresentasikan secara
lokasi pemusatan rendah dan pencilan umumnya langsung maupun tidak langsung intensitas
tidak terfokus. Lokasi pencilan menunjukkan kegiatan sosial ekonomi masyarakat setempat.
bahwa intensitas kegiatan sosial ekonomi pada unit Dalam kondisi tersebut, gambaran kegiatan
analisis tersebut bersifat berbeda secara ekstrim yang sesungguhnya mungkin tidak bisa
(sangat tinggi ataupun sangat rendah) dengan unit- didapatkan secara langsung dari peta tematik
.id
unit lain di sekitarnya. dalam publikasi ini.
Sebagai ilustrasi, program pembangunan 2. Data yang digunakan untuk menyusun
go
terkait variabel tertentu yang dilaksanakan pada publikasi ini merupakan hasil pendataan Podes
s.
lokasi pemusatan tinggi akan berimbas secara luas tahun 2008 sehingga sebaran lokasi pemusatan
p
ke seluruh unit-unit analisis yang berada di wilayah dan pencilan kegiatan sosial ekonomi yang
.b
tersebut, tetapi akan berimbas sangat lamban atau dimuat dalam publikasi ini sesungguhnya
w
sangat terbatas pada lokasi pemusatan rendah. merupakan cerminan kondisi tahun 2008.
w
Sebaliknya, program pembangunan serupa yang Untuk mendapatkan gambaran kondisi saat ini
w
dicanangkan pada lokasi pencilan cenderung tidak mungkin tidak selalu relevan kecuali publikasi
://
akan berimbas kepada unit-unit analisis lain yang serupa disusun menggunakan data kondisi
terkini. Pendataan Podes akan dilaksanakan
tp
16
BAB III
.id
go
IDENTIFIKASI LOKASI
p s.
PEMUSATAN KEGIATAN
.b
w
w
SOSIAL EKONOMI
w
://
tp
ht
.id
1202 1407 2172
1214 1471 1405 2101 1673 KOTA PAGAR ALAM
1114 ACEH TAMIANG
1309 1406
1115 NAGAN RAYA 1312 1674 KOTA LUBUKLINGGAU
o
1116 ACEH JAYA 1404 1701 BENGKULU SELATAN
1308 2104
1117 BENER MERIAH 1307
13751376 1702 REJANG LEBONG
.g
1305
1374 1403
1401 1402 1703 BENGKULU UTARA
1118 PIDIE JAYA 1377
1306 1373 1304
1372
ps
1171 KOTA BANDA ACEH 1371 1303 1704 KAUR
1311 1508 1507
1172 KOTA SABANG 1301 1506 1705 SELUMA
1310
1173 KOTA LANGSA 1509 1505 1706 MUKOMUKO
1504 1571
.b
1174 KOTA LHOKSEUMAWE 1302 1903 1901 1707 LEBONG
1501 1502
1175 KOTA SUBULUSSALAM 1971 1708 KEPAHIANG
w
1503
1201 NIAS 1706 1606 1904 1771 KOTA BENGKULU
1202 MANDAILING NATAL 1607 1905 1801 LAMPUNG BARAT
w
1605 1902
1707 1671 1906
1203 TAPANULI SELATAN 1674 1802 TANGGAMUS
1703 1610 1602
w
1204 TAPANULI TENGAH 1702
1603 1672 1803 LAMPUNG SELATAN
1708
1205 TAPANULI UTARA 1771 1611 1604
1804 LAMPUNG TIMUR
://
1206 TOBA SAMOSIR 1705 1673 1601 1609 1808 1805 LAMPUNG TENGAH
1207 LABUHAN BATU 1701 1806 LAMPUNG UTARA
tp
1704 1608 1807
1208 ASAHAN 1806 1805 1807 WAY KANAN
1209 SIMALUNGUN 1808 TULANGBAWANG
ht
1801 1872
1210 DAIRI 1802 1871 1804 1809 PESAWARAN
1211 KARO 1809 1803 1871 KOTA BANDAR LAMPUNG
1212 DELI SERDANG 1872 KOTA METRO
1213 LANGKAT Kode Nama Kabupaten Kode Nama Kabupaten Kode Nama Kabupaten Kode Nama Kabupaten 1901 BANGKA
1214 NIAS SELATAN 1274 KOTA TEBING TINGGI 1308 LIMA PULUH KOTA 1377 KOTA PARIAMAN 1473 KOTA DUMAI 1902 BELITUNG
1215 HUMBANG HASUNDUTAN 1275 KOTA MEDAN 1309 PASAMAN 1401 KUANTAN SINGINGI 1501 KERINCI 1903 BANGKA BARAT
1216 PAKPAK BHARAT 1276 KOTA BINJAI 1310 SOLOK SELATAN 1402 INDRAGIRI HULU 1502 MERANGIN 1904 BANGKA TENGAH
1217 SAMOSIR 1277 KOTA PADANGSIDEMPUAN 1311 DHARMAS RAYA 1403 INDRAGIRI HILIR 1503 SAROLANGUN 1905 BANGKA SELATAN
1218 SERDANG BEDAGAI 1301 KEPULAUAN MENTAWAI 1312 PASAMAN BARAT 1404 PELALAWAN 1504 BATANG HARI 1906 BELITUNG TIMUR
1219 BATU BARA 1302 PESISIR SELATAN 1371 KOTA PADANG 1405 SIAK 1505 MUARO JAMBI 1971 KOTA PANGKAL PINANG
1220 PADANG LAWAS UTARA 1303 SOLOK 1372 KOTA SOLOK 1406 KAMPAR 1506 TANJ. JAB. TIMUR 2101 KARIMUN
1221 PADANG LAWAS 1304 SAWAHLUNTO 1373 KOTA SAWAH LUNTO 1407 ROKAN HULU 1507 TANJ. JAB. BARAT 2102 BINTAN
1271 KOTA SIBOLGA 1305 TANAH DATAR 1374 KOTA PADANG PANJANG 1408 BENGKALIS 1508 TEBO 2103 NATUNA
1272 KOTA TANJUNG BALAI 1306 PADANG PARIAMAN 1375 BUKITTINGGI 1409 ROKAN HILIR 1509 BUNGO 2104 LINGGA
1273 KOTA PEMATANG SIANTAR 1307 AGAM 1376 PAYAKUMBUH 1471 KOTA PEKANBARU 1571 KOTA JAMBI 2171 BATAM
2172 KOTA TANJUNG PINANG
3101
3672
3673
3604 3174 3175
3173
3603 3671
3171 3275 3216 3215
3172
3276
3212
3271 3214 3213
3602 3201 3320
3601 3209
3211 3274 3319 3318 3317
3210 3321
3272 32173277
3273
3376 3375
3523 3529
3203 3208 3329 3328 3327 3326 3325 3324 3374 3526 3527 3528
3202 3315 3316 3524
3204
.id
3525
3323 3322 3522 3578
3278 3303 3304
3279 3301 3307 3373 3309 3314
3206 3302 3521 35763515
3205
o
3371
3308
3207 3372 3518 3517 3516
3305 3313 352035773519
.g
3404 3310 3311 3575
3306
3401 3471 3514 3574 3512
3402 3571
3506 3579 3513
ps
3312 3511
3403 3502 3573
3572 3507
3501 3503 3504 3505 3508
.b
3509
5101 5108 5106
3510 5107
w
5102 5104
5103
w
5171 5105
w
://
Kode Nama Kabupaten Kode Nama Kabupaten Kode Nama Kabupaten Kode Nama Kabupaten Kode Nama Kabupaten Kode Nama Kabupaten Kode Nama Kabupaten
3101 KEPULAUAN SERIBU 3213 SUBANG 3305 KEBUMEN 3323 TEMANGGUNG 3501 PACITAN 3519 MADIUN 3578 KOTA SURABAYA
tp
3171 KOTA JAKARTA SELATAN 3214 PURWAKARTA 3306 PURWOREJO 3324 KENDAL 3502 PONOROGO 3520 MAGETAN 3579 KOTA BATU
3172 KOTA JAKARTA TIMUR 3215 KARAWANG 3307 WONOSOBO 3325 BATANG 3503 TRENGGALEK 3521 NGAWI 3601 PANDEGLANG
ht
3173 KOTA JAKARTA PUSAT 3216 BEKASI 3308 MAGELANG 3326 PEKALONGAN 3504 TULUNGAGUNG 3522 BOJONEGORO 3602 LEBAK
3174 KOTA JAKARTA BARAT 3217 BANDUNG BARAT 3309 BOYOLALI 3327 PEMALANG 3505 BLITAR 3523 TUBAN 3603 TANGERANG
3175 KOTA JAKARTA UTARA 3271 KOTA BOGOR 3310 KLATEN 3328 TEGAL 3506 KEDIRI 3524 LAMONGAN 3604 SERANG
3201 BOGOR 3272 KOTA SUKABUMI 3311 SUKOHARJO 3329 BREBES 3507 MALANG 3525 GRESIK 3671 KOTA TANGERANG
3202 SUKABUMI 3273 KOTA BANDUNG 3312 WONOGIRI 3371 KOTA MAGELANG 3508 LUMAJANG 3526 BANGKALAN 3672 KOTA CILEGON
3203 CIANJUR 3274 KOTA CIREBON 3313 KARANGANYAR 3372 KOTA SURAKARTA 3509 JEMBER 3527 SAMPANG 3673 KOTA SERANG
3204 BANDUNG 3275 KOTA BEKASI 3314 SRAGEN 3373 KOTA SALATIGA 3510 BANYUWANGI 3528 PAMEKASAN 5101 JEMBRANA
3205 GARUT 3276 KOTA DEPOK 3315 GROBOGAN 3374 KOTA SEMARANG 3511 BONDOWOSO 3529 SUMENEP 5102 TABANAN
3206 TASIKMALAYA 3277 KOTA CIMAHI 3316 BLORA 3375 KOTA PEKALONGAN 3512 SITUBONDO 3571 KOTA KEDIRI 5103 BADUNG
3207 CIAMIS 3278 KOTA TASIKMALAYA 3317 REMBANG 3376 KOTA TEGAL 3513 PROBOLINGGO 3572 KOTA BLITAR 5104 GIANYAR
3208 KUNINGAN 3279 KOTA BANJAR 3318 PATI 3401 KULON PROGO 3514 PASURUAN 3573 KOTA MALANG 5105 KLUNGKUNG
3209 CIREBON 3301 CILACAP 3319 KUDUS 3402 BANTUL 3515 SIDOARJO 3574 KOTA PROBOLINGGO 5106 BANGLI
3210 MAJALENGKA 3302 BANYUMAS 3320 JEPARA 3403 GUNUNG KIDUL 3516 MOJOKERTO 3575 KOTA PASURUAN 5107 KARANG ASEM
3211 SUMEDANG 3303 PURBALINGGA 3321 DEMAK 3404 SLEMAN 3517 JOMBANG 3576 KOTA MOJOKERTO 5108 BULELENG
3212 INDRAMAYU 3304 BANJARNEGARA 3322 SEMARANG 3471 KOTA YOGYAKARTA 3518 NGANJUK 3577 KOTA MADIUN 5171 DENPASAR
5307
5309
5272 5308
5201 5203 5205 5206 5313
5271 5315 5319
5312 5318 5311 5310
5202 5204
5207
5306
.id
5305
5317
5316
o
5301
.g
5302 5304
5303
ps
5371
.b
w
w
5314
w
://
tp
ht
6408
6410
6473
6407
6406
6405
.id
6101
6102
o
6404
6172 6108
.g
Kode Nama Kabupaten Kode Nama Kabupaten
ps
6103
6104
6101 SAMBAS 6105 6402 6301 TANAH LAUT
6474
6102 BENGKAYANG 6107 6302 KOTA BARU
.b
6103 LANDAK 6171 6213 6303 BANJAR
6109
6104 PONTIANAK 6112 6304 BARITO KUALA
w
6403
6105 SANGGAU 6472 6305 TAPIN
6110
6106 KETAPANG 6306 HULU SUNGAI SELATAN
w
6107 SINTANG 6307 HULU SUNGAI TENGAH
6211 6205
w
6108 KAPUAS HULU 6111 6308 HULU SUNGAI UTARA
6109 SEKADAU 6409 6471 6309 TABALONG
://
6110 MELAWI 6310 TANAH BUMBU
6111 KAYONG UTARA 6209 6311 BALANGAN
tp
6207 6271 6401
6112 KUBU RAYA 6309
6371 KOTA BANJARMASIN
6204
6171 KOTA PONTIANAK 6202 6212 6372 KOTA BANJAR BARU
ht
6106 6203
6172 KOTA SINGKAWANG 6201 6401 PASER
6201 KOTAWARINGIN BARAT 6311 6402 KUTAI BARAT
6206 6308
6202 KOTAWARINGIN TIMUR 6307 6403 KUTAI KARTANEGARA
6203 KAPUAS 6208 6210 6306 6302 6404 KUTAI TIMUR
6204 BARITO SELATAN 6305 6405 BERAU
6304
6205 BARITO UTARA 6406 MALINAU
6206 SUKAMARA 6371 6310 6407 BULUNGAN
6207 LAMANDAU 6372 6303 6408 NUNUKAN
6208 SERUYAN 6409 PENAJAM PASER UTARA
6209 KATINGAN 6301 6410 TANA TIDUNG
6210 PULANG PISAU 6471 KOTA BALIKPAPAN
6211 GUNUNG MAS 6472 KOTA SAMARINDA
6212 BARITO TIMUR 6473 KOTA TARAKAN
6213 MURUNG RAYA 6474 KOTA BONTANG
6271 KOTA PALANGKA RAYA
7103
Kode Nama Kabupaten
7101 BOLAANG MONGONDOW
7102 MINAHASA
7103 KEPULAUAN SANGIHE 7108
7104 KEPULAUAN TALAUD
7105 MINAHASA SELATAN
7106 MINAHASA UTARA
7107 BOLAANG MONGONDOW UTARA
7108 SIAU TAGULANDANG BIARO 7171
7106
7172
7109 MINAHASA TENGGARA 7173
7171 KOTA MANADO 7105 7102
7172 KOTA BITUNG 7206 7207 7505 7109
.id
7201 BANGGAI KEPULAUAN 7503 7501 7502 7107 7101
7174 Kode Nama Kabupaten
7202 BANGGAI 7571
7504 7401 BUTON
o
7203 MOROWALI 7402 MUNA
7204 POSO 7208 7403 KONAWE
.g
7205 DONGGALA 7404 KOLAKA
7206 TOLI-TOLI
ps
7405 KONAWE SELATAN
7207 BUOL 7406 BOMBANA
7208 PARIGI MOUTONG 7271 7407 WAKATOBI
.b
7209 TOJO UNA-UNA 7209 7202 7408 KOLAKA UTARA
7271 KOTA PALU 7205 7201 7409 BUTON UTARA
w
7301 SELAYAR 7605 7204 7410 KONAWE UTARA
7302 BULUKUMBA 7471 KOTA KENDARI
w
7303 BANTAENG 7203 7472 KOTA BAU-BAU
w
7304 JENEPONTO 7604 7501 BOALEMO
7305 TAKALAR 7322 7502 GORONTALO
://
7306 GOWA 7325 7503 POHUWATO
7307 SINJAI 7504 BONE BOLANGO
7603 7318 7373
tp
7308 MAROS 7601 7505 GORONTALO UTARA
7309 PANGKAJENE DAN KEPULAUAN 7602 7317 7410 7571 KOTA GORONTALO
ht
7408
7310 BARRU 73157316
7314
7601 MAJENE
7311 BONE 7403 7602 POLEWALI MANDAR
7312 SOPPENG 7372 7313 7471 7603 MAMASA
7313 WAJO 7404 7405 7604 MAMUJU
7314 SIDENRENG RAPPANG 7312
7605 MAMUJU UTARA
7315 PINRANG
7309 7310 7406 7409
7311
7316 ENREKANG 7402
7317 LUWU 7308
7371 7307
7318 TANA TORAJA 7306 7401 7407
7305 7302
7303 7472
7322 LUWU UTARA 7304
7325 LUWU TIMUR
7371 KOTA MAKASSAR
7301
7372 KOTA PARE -PARE
7373 KOTA PALOPO
.id
8204 HALMAHERA SELATAN
8205 HALMAHERA UTARA
o
8206 HALMAHERA TIMUR
8204 8271 KOTA TERNATE
.g
8203 8272 KOTA TIDORE KEPULAUAN
ps
.b
w
8106 8103
8107
w
8104
8171
w
://
tp
ht
8102
8172
8105
8101
9108
9107 9427
9171 9409
9105
9428
.id
9101 FAKFAK 9101 9403
9103
9102 KAIMANA 9420
9103 TELUK WONDAMA
o
9418
9104 TELUK BINTUNI 9404 9410 9411
9102
.g
9105 MANOKWARI
9106 SORONG SELATAN 9402
ps
9107 SORONG
9108 RAJA AMPAT 9412 9416 9417
.b
9171 KOTA SORONG
9401 MERAUKE
w
9402 JAYAWIJAYA
9403 JAYAPURA
w
9404 NABIRE
9408 YAPEN WAROPEN 9415
w
9409 BIAK NUMFOR
9410 PANIAI
://
9413
9411 PUNCAK JAYA
tp
9412 MIMIKA 9414
9413 BOVEN DIGOEL
ht
9414 MAPPI
9415 ASMAT
9416 YAHUKIMO
9417 PEGUNUNGAN BINTANG
9418 TOLIKARA 9401
9419 SARMI
9420 KEEROM
9426 WAROPEN
9427 SUPIORI
9428 MAMBERAMO RAYA
9428 WAROPEN
9471 KOTA JAYAPURA
Rumus:
Keterangan:
Ag31 = persentase desa yang keperluan air untuk
minum/memasak pada umumnya bersumber dari
PAM/ air dalam kemasan,
n PAM
Ag31 = x100% nPAM = jumlah desa yang keperluan air untuk
n Desa
minum/memasak pada umumnya bersumber dari
PAM/ air dalam kemasan,
n Desa = jumlah desa dalam satu kecamatan.
.id
Sebaran Lokasi Menurut Kuadran dan Wilayah
go Kuadran
I II III IV
(HH) (LH) (LL) (HL)
Wilayah
s.
Jumlah Desa
p
.b
Sumatera 137 66 42 17
Jawa dan Bali 218 44 55 11
w
Nusa Tenggara 10 11 9 5
w
Kalimantan 45 11 12 6
w
Sulawesi 80 7 29 15
Maluku dan Maluku Utara 3 0 2 8
://
Papua 2 55 2 5
tp
Definisi Operasional
Perusahaan Air Minum (PAM) adalah perusahaan yang menyalurkan air minum yang telah
mengalami proses penjernihan, seperti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), dan Dinas Air Minum
(DAM).
Air dalam kemasan adalah air yang diproduksi oleh suatu perusahaan melalui proses yang higienis
dan terdaftar di Depkes.
Ringkasan
Kecamatan yang memiliki ketersediaan sarana air bersih bagi keluarga untuk keperluan
minum/memasak yang bersumber dari PAM/air dalam kemasan umumnya berada di daerah
perkotaan. Lokasi pemusatan tinggi (ditandai oleh warna merah) terjadi di wilayah antara lain: daerah
perkotaan di Sumatera, daerah perkotaan di Jawa, Bali, daerah perkotaan di NTB dan NTT, daerah
perkotaan di Kalimantan, daerah perkotaan di Sulawesi, Poso, Buton dan sekitarnya, Kota Ternate, dan
Kota Jayapura.
27
TABEL 3.31-01 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI PEMUSATAN KECAMATAN MENURUT PERSENTASE DESA YANG
KEPERLUAN AIR UNTUK MINUM/MEMASAK PADA UMUMNYA BERSUMBER DARI PAM/AIR DALAM KEMASAN DI WILAYAH
SUMATERA
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
1212 DELI SERDANG 1375 KOTA BUKITTINGGI
1271 KOTA SIBOLGA 1376 KOTA PAYAKUMBUH
o
1272 KOTA TANJUNG BALAI 1471 KOTA PEKANBARU
1273 KOTA PEMATANG SIANTAR
.g
1501 KERINCI
1274 KOTA TEBING TINGGI 1571 KOTA JAMBI
ps
1275 KOTA MEDAN 1671 KOTA PALEMBANG
1302 PESISIR SELATAN 1673 KOTA PAGAR ALAM
.b
1303 SOLOK 1674 KOTA LUBUKLINGGAU
w
1304 SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG 1771 KOTA BENGKULU
1305 TANAH DATAR 2171 KOTA BATAM
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif U
Pemusatan Tinggi : Minimum : 0,00
Kota Banda Aceh Maksimum : 100,00
Rata-rata : 12,15
Standar Deviasi : 25,26
NANGGROE ACEH DARU SSALAM
Pemusatan Tinggi :
.id
Simalungun,
Deli Serdang,
Kota Pematang Siantar,
o
Kota Medan
2°2'00"
2°2'00"
.g
ps
SUMATERA UTARA
.b
KEPULAUAN RIAU
Pemusatan Tinggi :
w
Tapanuli Tengah, RIAU
Tapanuli Utara,
0
0
w
Kota Sibolga
Pemusatan Tinggi :
w
Kota Batam
SUMATERA BARAT
://
Pemusatan Tinggi :
Pesisir Selatan,
tp
JAMBI
Solok,
Sawahlunto/Sijunjung, KE TERANGAN :
ht
2°59'00"
2°59'00"
Agam,
0 100 200 300 400 500 Km Pasaman, SUMATERA SELATAN Pemusatan Tin ggi
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
3209 CIREBON 3373 KOTA SALATIGA 3578 KOTA SURABAYA
3212 INDRAMAYU 3374 KOTA SEMARANG 3579 KOTA BATU
o
3215 KARAWANG 3375 KOTA PEKALONGAN 3671 KOTA TANGERANG
.g
3216 BEKASI 3376 KOTA TEGAL 5101 JEMBRANA
3271 KOTA BOGOR 3403 GUNUNG KIDUL 5102 TABANAN
ps
3272 KOTA SUKABUMI 3471 KOTA YOGYAKARTA 5103 BADUNG
3273 KOTA BANDUNG 3507 MALANG 5104 GIANYAR
.b
3274 KOTA CIREBON 3508 LUMAJANG 5105 KLUNGKUNG
w
3307 WONOSOBO 3510 BANYUWANGI 5106 BANGLI
3308 MAGELANG 3515 SIDOARJO 5107 KARANGASEM
w
3313 KARANGANYAR 3519 MADIUN 5108 BULELENG
w
3314 SRAGEN 3520 MAGETAN 5171 KOTA DENPASAR
://
tp
ht
Pemusatan Tinggi : U
Indramayu
Pemusatan Tinggi :
Kota Semarang
.id
Gresik,
6°58'00"
6°58'00"
Kota Surabaya
JAWA BARAT
o
.g
JAWA TENGAH
ps
Pemusatan Tinggi :
JAWA TIMUR
Kota Jakarta Selatan,
Kota Jakarta Timur,
.b
Pemusatan Tinggi : DI YOGYAKARTA
Kota Jakarta Pusat,
Kota Jakarta Barat, Kota Bandung
w
Kota Jakarta Utara, baru
BALI
w
Bekasi,
Kota Tangerang
w
://
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Wonosobo, Gunung Kidul Karanganyar, Malang,
tp
Magelang, Sragen, Kota Malang
Kota Magelang, Kota Surakarta,
ht
9°59'00"
9°59'00"
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Minimum : 0,00
Indikator Asosiasi Spasial
Maksimum : 100,00
Rata-rata : 9,10 Pemusatan Tin ggi
Standar Deviasi : 19,80 Pemusatan Tin ggi *)
.id
Penc ilan Ti nggi
o
Penc ilan Rendah
.g
Penc ilan Rendah *)
ps
.b
NUSA TENGGARA BARAT
w
w
w
8°59'00"
8°59'00"
://
Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi :
Kota Mataram
tp
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi : Sikka
Sumbawa Ngada
ht
Pemusatan Tinggi :
Kota Kupang U
PEMUSATAN TINGGI
.id
6309 TABALONG 6473 KOTA TARAKAN
6371 KOTA BANJARMASIN 6474 KOTA BONTANG
o
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
4°3'00"
U
Statistik Deskriptif :
Minimum : 0,00
Maksimum : 100,00
Rata-rata : 12,80
Standar Deviasi : 23,33
Pemusatan Tinggi :
Kota Tarakan
.id
o
.g
KALIMANTAN TIMUR
ps
1°2'00"
1°2'00"
.b
w
Pemusatan Tinggi :
w
Kota Singkawang
0
0
KALIMANTAN BARAT
w
://
tp
ht
KETERANGAN :
KALIMANTAN TENGAH
1°59'00"
1°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
Pemusatan Tinggi : KALIMANTAN SELATAN
Pencilan Rendah
Kotawaringin Timur Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi : Pencilan Rendah *)
Banjar, Hulu Sungai Utara,
Tabalong *) Tidak Sign ifikan ( alpha > 5%)
Kota Banjarmasin
PEMUSATAN TINGGI
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
0 70 14 0 21 0 28 0 Km
5°5'00"
5°5'00"
Pemusatan Tinggi :
Kepulauan Sangihe
Pemusatan Tinggi :
Kota Gorontalo
Pemusatan Tinggi :
Poso
2°4'00"
2°4'00"
SULA W ES I U TA RA
.id
go Pemusatan Tinggi :
Minahasa,
G O RO NTA LO Minahasa Utara,
s.
Kota Manado,
Kota Bitung,
p
0
0
Kota Tomohon
.b
Pemusatan Tinggi :
w
0°57'00"
0°57'00"
Bolaang Mongondow,
SULA W ES I TEN G A H Kota Kotamobagu
w
w
://
SU LA W ES I
BA R A T
tp
ht
Pemusatan Tinggi :
Kota Palopo
Pemusatan Tinggi :
Kolaka,
3°58'00"
3°58'00"
Pemusatan Tinggi :
Buton,
Muna, U
Kota Bau-bau
SULA W ES I SELA TA N
K E TE R A N G A N :
Pe m usa tan R en da h
Kota Makassar
Pe m usa tan R en da h * )
Statistik Deskriptif Pe nc ila n T i ng gi
Minimum : 0,00 Pe nc ila n T i ng gi *)
Maksimum : 100,00 Pe nc ila n R e nda h
Rata-rata : 15,51 Pe nc ila n R e nda h * )
Standar Deviasi : 26,59 *) T ida k Sig n ifika n ( a lpha > 5% )
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif
6°5'00"
6°5'00"
KETER AN G AN :
Minimum : 0,00
Maksimum : 100,00 Indik a tor A s osia si S p as i al
Rata-rata : 7,25 Pe m usa ta n T in g g i
Standar Deviasi : 18,03 Pe m usa ta n T in g g i *)
Pe m usa ta n R en d a h
Pe m usa ta n R en d a h * )
Pe nc ila n T i ng g i
Pe nc ila n T i ng g i *)
Pe nc ila n R e nd a h
Pe nc ila n R e nd a h * )
2°4'00"
U
Pemusatan Tinggi :
Kota Ternate
.id
go
0
0
s.
M A LU K U U TA R A
p
.b
1°57'00"
1°57'00"
w
w
w
M A LU K U
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif
0
0
U
Minimum : 0,00
Maksimum : 100,00
0°57'00"
0°57'00"
Rata-rata : 2,57
Standar Deviasi : 10,57
PAPUA BARAT
.id
o
.g
ps
.b
3°58'00"
Pemusatan Tinggi :
3°58'00"
Kota Jayapura
w
PAPUA
w
w
://
tp
ht
KETERANGAN :
Indikator Asosiasi Spasial
0 100 200 300 Km
6°59'00"
6°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
Pencilan Rendah
Pencilan Rendah *)
Rumus:
Keterangan:
Ag32 = persentase desa yang keperluan air untuk minum/
memasak pada umumnya bersumber dari pompa
n Pompa listrik/tangan atau sumur,
Ag32 = x100% n Pompa = jumlah desa yang keperluan air untuk minum/
n Desa
memasak pada umumnya bersumber dari pompa
listrik/tangan atau sumur,
n Desa = jumlah desa dalam satu kecamatan.
.id
Sebaran Lokasi Menurut Kuadran dan Wilayah
go
Kuadran
I II III IV
s.
(HH) (LH) (LL) (HL)
Wilayah
p
Jumlah Kecamatan
.b
Kalimantan 9 270 2 20
Sulawesi 83 136 6 21
://
Papua 4 275 1 13
Total 1.257 1.246 110 110
ht
Definisi Operasional
Yang dimaksud bersumber dari pompa listrik/tangan adalah keperluan air yang diambil dari air
tanah yang cara pengambilannya menggunakan pompa listrik, tangan atau kincir angin, termasuk sumur
artesis (sumur pantek).
Yang dimaksud bersumber dari Sumur adalah keperluan air yang diambil dari dalam tanah dengan
lingkar sumur tanah paling sedikit 0,8 meter di atas tanah dan 3 meter ke bawah tanah serta ada lantai
semen sejauh 1 meter dari lingkar sumur maupun tidak yang cara pengambilannya baik dengan
menggunakan gayung ember, baik dengan menggunakan katrol maupun tidak.
Ringkasan
Kecamatan yang memiliki ketersediaan sarana air bersih bagi keluarga untuk keperluan
minum/memasak yang bersumber dari pompa listrik/tangan ataupun sumur umumnya berada di daerah
perdesaan. Lokasi pemusatan tinggi (ditandai oleh warna merah) terjadi di wilayah antara lain: NAD
bagian barat dan timur, Sumatera Utara bagian timur, Riau dan Jambi bagian tengah, Bengkulu,
Sumatera Selatan dan Lampung bagian tengah, Bangka Belitung, wilayah bukan pegunungan di Jawa
selain DKI Jakarta, NTB, Sumbawa Barat, Kalimantan bagian selatan, wilayah perbatasan Sulawesi
Utara dan Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Raja Ampat,
dan Merauke.
43
TABEL 3.32-01 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI PEMUSATAN KECAMATAN MENURUT PERSENTASE DESA YANG
KEPERLUAN AIR UNTUK MINUM/MEMASAK PADA UMUMNYA BERSUMBER DARI POMPA LISTRIK/TANGAN ATAU SUMUR DI
WILAYAH SUMATERA
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
1103 ACEH SELATAN 1311 DHARMAS RAYA 1674 KOTA LUBUKLINGGAU
1105 ACEH TIMUR 1312 PASAMAN BARAT 1701 BENGKULU SELATAN
1107 ACEH BARAT 1377 KOTA PARIAMAN 1703 BENGKULU UTARA
1108 ACEH BESAR 1401 KUANTAN SINGINGI 1704 KAUR
1109 PIDIE 1402 INDRAGIRI HULU 1705 SELUMA
1110 BIREUEN 1404 PELALAWAN 1706 MUKOMUKO
.id
1111 ACEH UTARA 1405 SIAK 1802 TANGGAMUS
1112 ACEH BARAT DAYA 1406 KAMPAR 1803 LAMPUNG SELATAN
o
1114 ACEH TAMIANG 1407 ROKAN HULU 1804 LAMPUNG TIMUR
.g
1115 NAGAN RAYA 1409 ROKAN HILIR 1805 LAMPUNG TENGAH
ps
1118 PIDIE JAYA 1471 KOTA PEKANBARU 1806 LAMPUNG UTARA
1174 KOTA LHOKSEUMAWE 1502 MERANGIN 1807 WAY KANAN
.b
1201 NIAS 1503 SAROLANGUN 1808 TULANGBAWANG
w
1207 LABUHAN BATU 1504 BATANG HARI 1809 PESAWARAN
1208 ASAHAN 1505 MUARO JAMBI 1871 KOTA BANDAR LAMPUNG
w
1209 SIMALUNGUN 1508 TEBO 1872 KOTA METRO
w
1212 DELI SERDANG 1509 BUNGO 1901 BANGKA
1213 LANGKAT 1571 KOTA JAMBI 1902 BELITUNG
1218 SERDANG BEDAGAI
://
1601 OGAN KOMERING ULU 1903 BANGKA BARAT
tp
1219 BATU BARA 1602 OGAN KOMERING ILIR 1904 BANGKA TENGAH
ht
1220 PADANG LAWAS UTARA 1603 MUARA ENIM 1905 BANGKA SELATAN
1221 PADANG LAWAS 1604 LAHAT 1906 BELITUNG TIMUR
1276 KOTA BINJAI 1605 MUSI RAWAS 1971 KOTA PANGKAL PINANG
1302 PESISIR SELATAN 1609 OGAN KOMERING ULU TIMUR 2101 KARIMUN
1306 PADANG PARIAMAN 1610 OGAN ILIR 2102 BINTAN
1307 AGAM 1672 KOTA PRABUMULIH
1310 SOLOK SELATAN 1673 KOTA PAGAR ALAM
Statistik Deskriptif U
Minimum : 0,00
Maksimum : 100,00
Rata-rata : 62,02
Standar Deviasi : 37,62
NANGGROE ACEH DARU SSALAM
Pemusatan Tinggi :
.id
Aceh Selatan,
Aceh Timur,
Aceh Barat,
o
Aceh Besar,
.g
Pidie,
2°2'00"
2°2'00"
Bireuen,
ps
Aceh Utara,
Aceh Barat Daya, SUMATERA UTAR A
Aceh Tamiang,
.b
Nagan Raya,
KEPULAUAN RIAU
w
Pidie Jaya,
Kota Lhokseumawe, RIAU
w
Nias,
0
0
Labuhan Batu,
w
Asahan,
Simalungun,
://
SUMATERA BARAT
Deli Serdang,
tp
Langkat,
Serdang Bedagai, JAMBI
Batu Bara,
ht
2°59'00"
2°59'00"
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
3171 KOTA JAKARTA SELATAN 3310 KLATEN 3508 LUMAJANG
3172 KOTA JAKARTA TIMUR 3311 SUKOHARJO 3509 JEMBER
3201 BOGOR 3312 WONOGIRI 3510 BANYUWANGI
3202 SUKABUMI 3313 KARANGANYAR 3513 PROBOLINGGO
3203 CIANJUR 3314 SRAGEN 3514 PASURUAN
.id
3204 BANDUNG 3315 GROBOGAN 3515 SIDOARJO
3205 GARUT 3316 BLORA 3516 MOJOKERTO
o
3206 TASIKMALAYA 3317 REMBANG 3517 JOMBANG
.g
3207 CIAMIS 3318 PATI 3518 NGANJUK
3208 KUNINGAN 3319 KUDUS 3519 MADIUN
ps
3209 CIREBON 3320 JEPARA 3520 MAGETAN
.b
3210 MAJALENGKA 3321 DEMAK 3521 NGAWI
3212 INDRAMAYU 3322 SEMARANG 3522 BOJONEGORO
w
3213 SUBANG 3324 KENDAL 3523 TUBAN
w
3214 PURWAKARTA 3325 BATANG 3524 LAMONGAN
3215 KARAWANG 3326 PEKALONGAN 3526 BANGKALAN
w
3216 BEKASI 3327 PEMALANG 3527 SAMPANG
3273 KOTA BANDUNG
://
3328 TEGAL 3528 PAMEKASAN
tp
3275 KOTA BEKASI 3329 BREBES 3529 SUMENEP
3276 KOTA DEPOK 3375 KOTA PEKALONGAN 3571 KOTA KEDIRI
ht
U
DKI JAKARTA
BANTEN
.id
6°58'00"
6°58'00"
JAWA BARAT
o
.g
JAWA TENGAH
ps
JAWA TIMUR
DI YOGYAKARTA
.b
w
BALI
w
Pemusatan Tinggi :
w
Kota Jakarta Selatan,
Kota Jakarta Timur,
://
Bogor,
Sukabumi,
tp
Cianjur, Pemusatan Tinggi :
Bandung, Lumajang
9°59'00"
ht
9°59'00"
KETERANGAN :
Garut, Jember,
Majalengka, Banyuwangi Indikator Asosiasi Spasial
0 60 120 180 240 Km Indramayu,
Pemusatan Tin ggi
Subang,
Purwakarta, Pemusatan Tin ggi *)
Karawang, Pemusatan Ren dah
Bekasi,
Pemusatan Ren dah *)
Kota Bandung,
Kota Bekasi, Pencilan Ti nggi
Statistik Deskriptif
Kota Depok, Pencilan Ti nggi *)
Minimum : 0,00
Kota Cimahi
Maksimum : 100,00 ,
Pencilan Rendah
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Minimum : 0,00
Indikator Asosiasi S pasial
Maksimum : 100,00
Rata-rata : 35,99 Pemusatan Tin ggi
Standar Deviasi : 35,64 Pemusatan Tin ggi *)
Pemusatan R en dah
Pemusatan R en dah *)
Pemusatan Tinggi :
.id
Pencilan Ti nggi
Sumbawa
Pencilan Ti nggi *)
o
Pemusatan Tinggi : Pencilan Rendah
Bima
.g
Pencilan Rendah *)
ps
.b
NUSA TENGGARA BARAT
w
w
w
8°59'00"
8°59'00"
Pemusatan Tinggi :
://
tp
Lombok Barat,
Lombok Tengah Pemusatan Tinggi :
Sumbawa Barat
ht
Lombok Timur
NUSA TENGGARA TIMU R
0 60 120 180 240 Km
Pemusatan Tinggi :
Kupang
U
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
6301 TANAH LAUT
o
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
4°3'00"
Statistik Deskriptif U
Minimum : 0,00
Maksimum : 100,00
Rata-rata : 29,59
Standar Deviasi : 34,10
.id
o
.g
KALIMANTAN TIMUR
ps
1°2'00"
1°2'00"
.b
w
w
0
0
w
Sukamara Tabalong
://
tp
ht
KETERANGAN :
KALIMANTAN TENGAH Pemusatan Tinggi :
1°59'00"
1°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
KALIMANTAN SELATAN
Pencilan Rendah
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Katingan, Tanah Laut, Pencilan Rendah *)
Kota Palangka Raya Kota Banjar Baru *) Tidak Sign ifikan ( alpha > 5%)
PEMUSATAN TINGGI
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
0 70 14 0 21 0 28 0 Km
5°5'00"
5°5'00"
TABEL AG35-02 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI
Pemusatan Tinggi :
PEMUSATAN KECAMATAN MENURUT
Bolaang Mongondow, PERSENTASE DESA YANG
SEBAGIAN BESAR Boalemo,
PERMUKAAN JALANNYA DIPERKERAS
Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi : Gorontalo,
Luwu,
(KERIKIL/BATU) DI WILAYAH MALUKU DAN MALUKU UTARA
Mamuju Utara Pohuwato,
Luwu Utara,
Bone Bolango,
Luwu Timur
Gorontalo Utara
2°4'00"
2°4'00"
S U LA W ES I U TA RA
.id
go
G O RO N TA LO
p s.
0
0
.b
w
0°57'00"
0°57'00"
SU LA W ES I TEN G A H
w
://
SU LA W ES I
tp
BA R A T
Pemusatan Tinggi :
Wajo,
ht
Sidenreng Rappang,
Pinrang
Pemusatan Tinggi :
Konawe,
3°58'00"
3°58'00"
SU LA W ES I TENG G A RA Kolaka,
Konawe Selatan
Pemusatan Tinggi : U
Muna
SU LA W ES I S ELA TA N
K E TE R A N G A N :
Indi k a tor A so si a si S p as i al
Pe m usa ta n T in g g i
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Bulukumba, Kolaka Pe m usa ta n T in g g i *)
6°59'00"
6°59'00"
Pe m usa ta n R en d a h
Jeneponto,
Takalar, Statistik Deskriptif Pe m usa ta n R en d a h * )
PEMUSATAN TINGGI
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
6°5'00"
K E TE R AN G A N :
Statistik Deskriptif
Minimum : 0,00 Ind ik a tor A s osia si S p asi al
Maksimum : 100,00 Pe m usa ta n T in g g i
Rata-rata : 63,07 Pe m usa ta n T in g g i *)
Standar Deviasi : 30,27 Pemusatan Tinggi : Pe m usa ta n R en d a h
Pe nc ila n R e nd a h
Pe nc ila n R e nd a h * )
2°4'00"
U
.id
go
0
0
p s.
M A LU K U U TA R A
.b
1°57'00"
1°57'00"
w
w
w
M A LU K U
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif
0
0
U
Minimum : 0,00
Maksimum : 100,00
0°57'00"
Rata-rata : 19,88
0°57'00"
PAPUA BARAT
.id
o
.g
ps
.b
3°58'00"
3°58'00"
w
PAPUA
w
w
Pemusatan Tinggi :
://
Raja Ampat tp
ht
KETERAN GAN :
Indikator Asosiasi Spasial Pemusatan Tinggi :
0 100 200 300 Km Merauke
6°59'00"
6°59'00"
Rumus:
Keterangan:
Ag33 = persentase desa yang keperluan air untuk minum/
n Mata Air memasak pada umumnya bersumber dari mata air,
Ag33 = x100% n Mata Air = jumlah desa yang keperluan air untuk minum/
n Desa
memasak pada umumnya bersumber dari mata air,
n Desa = jumlah desa dalam satu kecamatan.
.id
Sebaran Lokasi Menurut Kuadran dan Wilayah
go Kuadran
II III IV
I (HH)
(LH) (LL) (HL)
Wilayah
s.
Jumlah Kecamatan
p
.b
Kalimantan 5 137 1 5
w
Sulawesi 135 33 38 9
Maluku dan Maluku Utara 3 2 4 1
://
Papua 180 6 31 0
tp
Definisi Operasional
Mata air adalah sumber air permukaan tanah yang mana air timbul dengan sendirinya baik terlindung
dari air bekas pakai, bekas mandi, mencuci dan lainnya maupun tidak.
Ringkasan
Kecamatan yang memiliki ketersediaan sarana air bersih bagi keluarga untuk keperluan minum/memasak
yang bersumber dari mata air umumnya berada di daerah pegunungan dan dataran tinggi. Lokasi
pemusatan tinggi (ditandai oleh warna merah) terjadi di wilayah antara lain: sepanjang bukit barisan di
NAD, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, daerah pegunungan di Jawa dan Bali, sebagian besar wilayah
NTT, Kalimantan bagian utara, Minahasa dan sekitarnya, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, Sulawesi Barat, Seram Bagian Barat, Papua Barat, dan Papua bagian tengah.
59
TABEL 3.33-01 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI PEMUSATAN KECAMATAN MENURUT PERSENTASE DESA YANG
KEPERLUAN AIR UNTUK MINUM/MEMASAK PADA UMUMNYA BERSUMBER DARI MATA AIR DI WILAYAH SUMATERA
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
1202 MANDAILING NATAL 1217 SAMOSIR
1203 TAPANULI SELATAN 1303 SOLOK
o
1204 TAPANULI TENGAH 1305 TANAH DATAR
.g
1205 TAPANULI UTARA 1307 AGAM
1206 TOBA SAMOSIR 1308 LIMA PULUH KOTA
ps
1209 SIMALUNGUN 1373 KOTA SAWAH LUNTO
1210 DAIRI 2103 NATUNA
.b
w
w
w
://
tp
ht
Pemusatan Tinggi :
.id
Aceh Tengah,
Gayo Lues,
Bener Meriah
o
.g
Pemusatan Tinggi :
2°2'00"
2°2'00"
Nias,
ps
Mandailing Natal, SUMATERA UTARA
Tapanuli Selatan,
.b
Tapanuli Tengah,
Tapanuli Utara, KEPULAUAN RIAU
w
Toba Samosir,
Simalungun, RIAU
w
Dairi,
0
0
Karo,
w
Deli Serdang,
Langkat, SUMATERA BARAT
Nias Selatan,
://
tp
Humbang Hasundutan,
Pakpak Bharat, JAMBI
ht
Samosir
KEP. BANGKA BELITUNG KETERANGAN :
Indikator Asosiasi Spasial
2°59'00"
2°59'00"
0 100 200 300 400 500 Km SUMATERA SELATAN Pemusatan Tin ggi
Pemusatan Tinggi : BENGKULU Pemusatan Tin ggi *)
Solok,
Tanah Datar, Pemusatan Ren dah
Agam, Pemusatan Ren dah *)
Lima Puluh Kota,
Pencilan Ti nggi
Kota Sawahlunto LAMPUNG
Pencilan Ti nggi *)
Pencilan Rendah
Pencilan Rendah *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
3208 KUNINGAN 3322 SEMARANG 3511 BONDOWOSO
3210 MAJALENGKA 3323 TEMANGGUNG 3512 SITUBONDO
o
3211 SUMEDANG 3324 KENDAL 3513 PROBOLINGGO
.g
3213 SUBANG 3325 BATANG 3514 PASURUAN
ps
3214 PURWAKARTA 3326 PEKALONGAN 3519 MADIUN
3217 BANDUNG BARAT 3327 PEMALANG 3601 PANDEGLANG
.b
3301 CILACAP 3328 TEGAL 3602 LEBAK
3302 BANYUMAS 3329 BREBES 3604 SERANG
w
3303 PURBALINGGA 3501 PACITAN 5102 TABANAN
w
3304 BANJARNEGARA 3502 PONOROGO 5108 BULELENG
3305 KEBUMEN
w
://
tp
ht
U
Pemusatan Tinggi :
Pandeglang,
Serang
DKI JAKARTA
BANTEN
.id
6°58'00"
6°58'00"
JAWA BARAT
o
.g
Pemusatan Tinggi :
JAWA TENGAH JAWA TIMUR
ps
Tabanan,
Buleleng
DI YOGYAKARTA
.b
Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi : Cianjur,
w
Sukabumi, Bandung, Pemusatan Tinggi :
BALI
w
Lebak Garut, Cilacap,
Tasikmalaya, Banyumas,
w
Ciamis, Purbalingga,
Kuningan, Banjarnegara, Pemusatan Tinggi :
://
Majalengka, Kebumen, Wonogiri, Pemusatan Tinggi :
Sumedang, Purworejo, Karanganyar, Blitar,
tp
Subang, Wonosobo, Pacitan, Malang,
Purwakarta, Semarang, Ponorogo, Lumajang,
9°59'00"
9°59'00"
ht
KETERANGAN :
Bandung Barat Temanggung, Trenggalek, Probolinggo,
Kendal, Tulungagung, Pasuruan Pemusatan Tinggi : Indikator Asosiasi Spasial
Pekalongan, Madiun Bondowoso,
0 60 120 180 240 Km Pemusatan Tin ggi
Pemalang, Situbondo
Pemusatan Tin ggi *)
Tegal,
Brebes Pemusatan Ren dah
Pencilan Ti nggi
Statistik Deskriptif
Pencilan Ti nggi *)
Minimum : 0,00
Maksimum : 100,00 Pencilan Rendah
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
5304 TIMOR TENGAH SELATAN 5315 MANGGARAI BARAT
5305 TIMOR TENGAH UTARA 5316 SUMBA TENGAH
o
5306 BELU 5317 SUMBA BARAT DAYA
.g
5307 ALOR 5318 NAGEKEO
ps
5308 LEMBATA 5319 MANGGARAI TIMUR
.b
w
w
w
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Pemusatan R en dah
Pemusatan R en dah *)
Pencilan Ti nggi
.id
Pencilan Ti nggi *)
o
Pencilan Rendah
.g
Pencilan Rendah *)
ps
.b
NUSA TENGGARA BARAT
w
w
w
Pemusatan Tinggi :
8°59'00"
8°59'00"
://
Lembata,
Pemusatan Tinggi : Flores Timur,
tp
Lombok Barat, Sikka,
Lombok Timur Ende,
ht
Ngada,
Manggarai, NUSA TENGGARA TIMU R
0 60 120 180 240 Km Manggarai Barat,
Pemusatan Tinggi : Nagekeo,
Sumba Barat, Manggarai Timur
Sumba Timur,
Sumba Tengah,
Sumba Barat Daya
Pemusatan Tinggi :
Kupang,
Timor Tengah Selatan, U
Timor Tengah Utara,
Belu
PEMUSATAN TINGGI
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
4°3'00"
Statistik Deskriptif U
o .id
.g
KALIMANTAN TIMUR
ps
1°2'00"
1°2'00"
.b
w
w
0
0
KALIMANTAN BARAT
Pemusatan Tinggi :
w
Bengkayang
://
tp
ht
KETERANGAN :
KALIMANTAN TENGAH
1°59'00"
1°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
KALIMANTAN SELATAN
Pencilan Rendah
Pencilan Rendah *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/ KOTA KODE KABUPATEN/ KOTA
.id
7307 SINJAI 7603 MAMASA
7308 MAROS 7604
go MAMUJU
7309 PANGKAJENE KEPULAUAN
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
0 70 14 0 21 0 28 0 Km
5°5'00"
5°5'00"
Pemusatan Tinggi :
Kepulauan Sangihe
Pemusatan Tinggi :
Enrekang,
Luwu,
Tana Toraja,
2°4'00"
2°4'00"
Kota Palopo, Pemusatan Tinggi :
Poliwali Mandar, Poso,
Mamasa Donggala SULA W ES I U TA RA
.id
go
G O RO NTA LO
Pemusatan Tinggi :
s.
Minahasa,
Minahasa Selatan,
0
0
Minahasa Tenggara,
.b
Kota Tomohon
0°57'00"
0°57'00"
SULA W ES I TEN G A H
w
w
://
SU LA W ES I
BA R A T
tp
Pemusatan Tinggi :
Banggai Kepulauan,
ht
Morowali,
Tojo Una-una
Pemusatan Tinggi :
Kolaka,
3°58'00"
3°58'00"
Pemusatan Tinggi : U
Buton
SULA W ES I SELA TA N
K E TE R A N G A N :
Indi k a tor A so si a si S p as i al
Pe m usa tan T in g g i
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Pe m usa tan T in g g i *)
Bulukumba, Bombana
6°59'00"
6°59'00"
Pe m usa tan R en da h
Bantaeng,
Gowa, Pe m usa tan R en da h * )
PEMUSATAN TINGGI
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
6°5'00"
Statistik Deskriptif KETER AN G AN :
Minimum : 0,00 Indik a to r A s osi a si S p as i al
Maksimum : 100,00 Pe m us a ta n T in g g i
Rata-rata : 20,18 Pe m us a ta n T in g g i *)
Standar Deviasi : 26,89 Pe m us a ta n R en d a h
Pe m us a ta n R en d a h * )
Pe nc ila n T i ng g i
Pe nc ila n T i ng g i *)
Pe nc ila n R e nd a h
Pe nc ila n R e nd a h * )
2°4'00"
U
.id
0
0
go
s.
M A LU K U U TA R A
p
1°57'00"
1°57'00"
.b
w
w
w
M A LU K U
://
tp
ht
Pemusatan Tinggi :
Seram Bagian Barat 5°58'00"
5°58'00"
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
9404 NABIRE 9426 WAROPEN
9408 YAPEN WAROPEN 9428 MAMBERAMO RAYA
o
9409 BIAK NUMFOR
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Pemusatan Tinggi :
0
0
Statistik Deskriptif U
Yapen Waropen, Minimum : 0,00
Biak Numfor
Maksimum : 100,00
0°57'00"
0°57'00"
Rata-rata : 47,23
Standar Deviasi : 42,35
PAPUA BARAT
Pemusatan Tinggi :
.id
Jayapura
o
.g
ps
Pemusatan Tinggi :
.b
Jayawijaya,
3°58'00"
3°58'00"
Nabire,
w
PAPUA Paniai,
Puncak Jaya,
w
Pemusatan Tinggi : Yahukimo,
Pemusatan Tinggi :
w
Sorong Selatan Pegunungan Bintang,
Teluk Bintuni, Tolikara,
://
Pemusatan Tinggi : Manokwari Waropen,
Fakfak Mamberamo Raya
tp
ht
KETERANGAN :
Indikator Asosiasi Spasial
0 100 200 300 Km
Pemusatan Tinggi :
6°59'00"
6°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
Pencilan Rendah
Pencilan Rendah *)
Rumus:
Keterangan:
Ag34 = persentase desa yang sebagian besar permukaan
n Aspal jalannya menggunakan aspal/beton,
Ag34 = x100% n Aspal = jumlah desa yang sebagian besar permukaan jalannya
n Desa menggunakan aspal/beton,
n Desa = jumlah desa dalam satu kecamatan.
.id
Kuadran
II III IV
go I (HH)
(LH) (LL) (HL)
Wilayah
s.
Jumlah Kecamatan
p
Nusa Tenggara 30 80 7 10
Kalimantan 36 221 3 22
w
Definisi Operasional
Jenis permukaan jalan antara lain dapat berupa aspal/beton, diperkeras (kerikil, batu, dsb), tanah.
Selain itu juga terdapat jenis permukaan jalan dari kayu/papan, yang biasanya ditemukan dan digunakan
di daerah rawa, termasuk jalan setapak, jalan di hutan dan sejenisnya.
Aspal adalah salah satu hasil olahan dari minyak bumi yang digunakan sebagai pelapis permukaan jalan.
Beton adalah hasil bentukan dari semen dan pasir yang digunakan sebagai pelapis permukaan jalan.
Ringkasan
Kecamatan yang desanya memiliki sarana jalan beraspal ataupun berbeton secara tidak langsung
menggambarkan kemudahan dan kelancaran transportasi di wilayah tersebut. Lokasi pemusatan tinggi
(ditandai oleh warna merah) terjadi di wilayah antara lain: Sumatera Utara bagian barat, Sumatera
Barat, Lampung bagian barat, Bangka Belitung, sebagian besar Jawa dan Bali kecuali Banten dan Jawa
Barat bagian selatan, Lombok dan Sumbawa bagian timur, Kota Kupang, daerah perkotaan di
Kalimantan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kota Ambon, dan Biak
Numfor.
75
TABEL 3.34-01 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI PEMUSATAN KECAMATAN MENURUT PERSENTASE DESA YANG
SEBAGIAN BESAR PERMUKAAN JALANNYA MENGGUNAKAN ASPAL/BETON DI WILAYAH SUMATERA
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
1212 DELI SERDANG 1374 KOTA PADANG PANJANG 1771 KOTA BENGKULU
1216 PAKPAK BHARAT 1375 KOTA BUKITTINGGI 1803 LAMPUNG SELATAN
o
1271 KOTA SIBOLGA 1376 KOTA PAYAKUMBUH 1871 KOTA BANDAR LAMPUNG
.g
1273 KOTA PEMATANG SIANTAR 1471 KOTA PEKANBARU 1872 KOTA METRO
1274 KOTA TEBING TINGGI 1501 KERINCI 1901 BANGKA
ps
1275 KOTA MEDAN 1509 BUNGO 1902 BELITUNG
1276 KOTA BINJAI 1571 KOTA JAMBI 1903 BANGKA BARAT
.b
1277 KOTA PADANGSIDIMPUAN 1601 OGAN KOMERING ULU 1904 BANGKA TENGAH
w
1302 PESISIR SELATAN 1603 MUARA ENIM 1905 BANGKA SELATAN
1303 SOLOK 1604 LAHAT 1906 BELITUNG TIMUR
w
1304 SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG 1605 MUSI RAWAS 1971 KOTA PANGKAL PINANG
w
1305 TANAH DATAR 1611 EMPAT LAWANG 2171 KOTA BATAM
://
1306 PADANG PARIAMAN 1671
tp KOTA PALEMBANG
ht
Statistik Deskriptif U
Minimum : 0,00
Pemusatan Tinggi : Maksimum : 100,00
Deli Serdang, Rata-rata : 56,22
Kota Medan,
Kota Binjai Standar Deviasi : 35,06
NANGGROE ACEH DARU SSALAM
Pemusatan Tinggi :
Dairi,
.id
Pakpak Bharat
o
.g
Pemusatan Tinggi :
2°2'00"
2°2'00"
Mandailing Natal,
ps
Pesisir Selatan,
SUMATERA UTARA
Solok,
.b
Sawahlunto/Sijunjung,
Tanah Datar, KEPULAUAN RIAU
w
Padang Pariaman,
Agam, RIAU
w
Lima Puluh Kota, Pemusatan Tinggi :
0
0
Kota Pekanbaru
Pasaman,
w
Pasaman Barat,
Kota Padang, SUMATERA BARAT
Kota sawahlunto,
://
tp
Kota Padang Panjang,
Kota Bukittinggi, JAMBI
ht
Kota Payakumbuh,
KEP. BANGKA BELITUNG KETERANGAN :
Kerinci
Indikator Asosiasi Spasial
2°59'00"
2°59'00"
Pemusatan Tinggi :
0 100 200 300 400 500 Km Lahat, SUMATERA SELATAN Pemusatan Tin ggi
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
3171 KOTA JAKARTA SELATAN 3301 CILACAP 3373 KOTA SALATIGA 3523 TUBAN
3172 KOTA JAKARTA TIMUR 3302 BANYUMAS 3374 KOTA SEMARANG 3524 LAMONGAN
3173 KOTA JAKARTA PUSAT 3303 PURBALINGGA 3375 KOTA PEKALONGAN 3525 GRESIK
3174 KOTA JAKARTA BARAT 3304 BANJARNEGARA 3376 KOTA TEGAL 3526 BANGKALAN
3175 KOTA JAKARTA UTARA 3305 KEBUMEN 3401 KULON PROGO 3528 PAMEKASAN
3201 BOGOR 3306 PURWOREJO 3402 BANTUL 3529 SUMENEP
.id
3202 SUKABUMI 3307 WONOSOBO 3403 GUNUNG KIDUL 3571 KOTA KEDIRI
3203 CIANJUR 3308 MAGELANG 3404 SLEMAN 3572 KOTA BLITAR
o
3204 BANDUNG 3309 BOYOLALI 3471 KOTA YOGYAKARTA 3573 KOTA MALANG
.g
3206 TASIKMALAYA 3310 KLATEN 3501 PACITAN 3574 KOTA PROBOLINGGO
ps
3207 CIAMIS 3311 SUKOHARJO 3502 PONOROGO 3575 KOTA PASURUAN
3208 KUNINGAN 3312 WONOGIRI 3503 TRENGGALEK 3576 KOTA MOJOKERTO
.b
3209 CIREBON 3313 KARANGANYAR 3504 TULUNGAGUNG 3577 KOTA MADIUN
w
3210 MAJALENGKA 3314 SRAGEN 3505 BLITAR 3578 KOTA SURABAYA
3211 SUMEDANG 3316 BLORA 3506 KEDIRI 3579 KOTA BATU
w
3212 INDRAMAYU 3317 REMBANG 3507 MALANG 3603 TANGERANG
w
3213 SUBANG 3318 PATI 3508 LUMAJANG 3604 SERANG
://
3214 PURWAKARTA 3319 KUDUS 3509 JEMBER 3671 KOTA TANGERANG
tp
3216 BEKASI 3320 JEPARA 3510 BANYUWANGI 3672 KOTA CILEGON
3217 BANDUNG BARAT 3321 DEMAK 3511 BONDOWOSO 5101 JEMBRANA
ht
U
DKI JAKARTA
BANTEN
.id
6°58'00"
6°58'00"
JAWA BARAT
o
.g
JAWA TENGAH JAWA TIMUR
ps
DI YOGYAKARTA
.b
Pemusatan Tinggi :
w
Kota Jakarta Selatan,
Kota Jakarta Timur,
BALI
w
Pemusatan Tinggi :
Kota Jakarta Pusat, Blora,
w
Kota Jakarta Barat, Rembang, Pemusatan Tinggi :
Kota Jakarta Utara, Pati, Trenggalek,
://
Bogor, Kudus, Tulungagung,
Kota Depok, Jepara, Blitar,
tp
Kota Bogor Tuban Kediri,
Malang,
9°59'00"
9°59'00"
ht
KETERANGAN :
Pasuruan,
Sidoarjo, Indikator Asosiasi Spasial
0 60 120 180 240 Km Mojokerto, Pemusatan Tin ggi
Jombang,
Pemusatan Tin ggi *)
Nganjuk,
Kota Kediri, Pemusatan Ren dah
Kota Blitar, Pemusatan Ren dah *)
Kota Malang,
Pencilan Ti nggi
Statistik Deskriptif Kota Pasuruan,
Minimum : 0,00 Kota Mojokerto, Pencilan Ti nggi *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
.id
Penc ilan Ti nggi
Pemusatan Tinggi : Penc ilan Ti nggi *)
Pemusatan Tinggi : Sumbawa,
o
Sumbawa Barat Dompu Penc ilan Rendah
.g
Penc ilan Rendah *)
ps
.b
NUSA TENGGARA BARAT
w
w
w
8°59'00"
8°59'00"
://
Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Lombok Barat,
Sikka
tp
Dompu,
Lombok Tengah,
Bima,
Lombok Timur,
Kota Bima
ht
Kota Mataram
NUSA TENGGARA TIMUR
0 60 120 180 240 Km
Pemusatan Tinggi :
Kota Kupang
U
PEMUSATAN TINGGI
.id
6307 HULU SUNGAI TENGAH 6474 KOTA BONTANG
6309 TABALONG
o
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
4°3'00"
Statistik Deskriptif U
Minimum : 0,00
Maksimum : 100,00
Rata-rata : 40,89
Standar Deviasi : 36,00 Pemusatan Tinggi :
Nunukan
o .id
.g
KALIMANTAN TIMUR
ps
1°2'00"
1°2'00"
.b
w
Pemusatan Tinggi :
Kota Balikpapan,
w
Kota Samarinda,
Pemusatan Tinggi :
0
0
w
Pontianak,
Kota Pontianak,
://
Kota Singkawang tp
ht
1°59'00"
1°59'00"
Pencilan Rendah *)
PEMUSATAN TINGGI
.id
7301 SELAYAR 7504 BONE BOLANGO
7302 BULUKUMBA 7505 GORONTALO UTARA
go
7303 BANTAENG 7571 KOTA GORONTALO
7304 JENEPONTO
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
0 70 14 0 21 0 28 0 Km
Pemusatan Tinggi :
5°5'00"
5°5'00"
Kepulauan Sangihe
Pemusatan Tinggi :
Gorontalo,
Pemusatan Tinggi : Gorontalo Utara,
Donggala, Kota Gorontalo
Toli-toli,
Parigi Moutong,
2°4'00"
2°4'00"
Kota Palu
SULA W ES I U TA RA
.id
go
G O RO NTA LO
Pemusatan Tinggi :
s.
Bolaang Mongondow,
Pemusatan Tinggi :
0
0
Minahasa,
Banggai Kepulauan Minahasa Utara,
.b
Kota Manado,
0°57'00"
0°57'00"
Kota Bitung,
w
Kota Tomohon,
SULA W ES I TEN G A H
w
Kota Kotamobagu
w
://
SU LA W ES I
BA R A T
tp
Pemusatan Tinggi :
Barru,
ht
Soppeng,
Sidenreng Rappang,
Pinrang,
Kota Pare-pare
3°58'00"
3°58'00"
SU LA W ES I TENG G A RA
Pemusatan Tinggi :
Muna,
Kota Bau-Bau U
SULA W ES I SELA TA N
K E TE R A N G A N :
Indi k a tor A so si a si S p as i al
Pe m usa tan T in g g i
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Pe m usa tan T in g g i *)
Bulukumba, Selayar
6°59'00"
6°59'00"
Pe m usa tan R en da h
Bantaeng,
Jeneponto, Pe m usa tan R en da h * )
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
6°5'00"
Statistik Deskriptif K E TE R AN G A N :
Minimum : 0,00 Ind ik a tor A s osia si S p asi al
Maksimum : 100,00 Pe m usa ta n T in g g i
Rata-rata : 39,55 Pe m usa ta n T in g g i *)
Standar Deviasi : 39,46 Pe m usa ta n R en d a h
Pe m usa ta n R en d a h * )
TABEL AG35-02 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI Pe nc ila n T i ng g i
Pe nc ila n R e nd a h * )
(KERIKIL/BATU) DI WILAYAH MALUKU DAN MALUKU UTARA *) T id a k Sig n ifika n ( a lp ha > 5% )
2°4'00"
2°4'00"
U
.id
go
0
0
s.
M A LU K U U TA R A
p
.b
1°57'00"
1°57'00"
w
w
w
M A LU K U
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Pemusatan Tinggi :
Kota Ambon
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif
0
0
U
Minimum : 0,00
Pemusatan Tinggi : Maksimum : 100,00
0°57'00"
0°57'00"
PAPUA BARAT
.id
o
.g
ps
.b
3°58'00"
3°58'00"
w
PAPUA
w
w
://
tp
ht
KETERANGAN :
Indikator Asosiasi Spasial
0 100 200 300 Km
6°59'00"
6°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
Pencilan Rendah
Pencilan Rendah *)
Rumus:
Keterangan:
Ag35 = persentase desa yang sebagian besar jalannya
n Diperkeras diperkeras/kerikil,
Ag35 = x100% n Diperkeras = jumlah desa yang sebagian besar jalannya
n Desa diperkeras/kerikil,
n Desa = jumlah desa dalam satu kecamatan.
.id
Kuadran
go I II III IV
(HH) (LH) (LL) (HL)
Wilayah
s.
Jumlah Kecamatan
Sumatera 244 82 51 11
p
.b
Kalimantan 24 45 11 4
w
Sulawesi 110 39 38 11
w
Definisi Operasional
Jalan dengan permukaan diperkeras/kerikil dapat berupa jalan dengan permukaan kerikil, batu atau
bahan lain yang dapat dilalui dalam semua kondisi.
Ringkasan
Jenis permukaan jalan yang digunakan akan sangat menentukan sarana transportasi umum yang mungkin
dapat beroperasi di suatu wilayah. Pada peta dapat dilihat lokasi kecamatan yang mengalami pemusatan
tinggi yang signifikan (ditandai warna merah tua) hanya terjadi dibeberapa wilayah, seperti Sumatera, Jawa,
Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Ini menunjukkan bahwa intensitas jalan dengan permukaan yang diperkeras
(kerikil, batu dsb) masih terkonsentrasi di wilayah tersebut. Sementara lokasi kecamatan dengan pemusatan
rendah (ditandai warna biru) lebih dominan terjadi di wilayah Kalimantan, Maluku dan Papua.
91
TABEL 3.35-01 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI PEMUSATAN KECAMATAN MENURUT PERSENTASE DESA YANG
SEBAGIAN BESAR PERMUKAAN JALANNYA DIPERKERAS DI WILAYAH SUMATERA
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
1110 BIREUEN 1403 INDRAGIRI HILIR
1111 ACEH UTARA 1404 PELALAWAN
o
1112 ACEH BARAT DAYA 1405 SIAK
.g
1113 GAYO LUES 1406 KAMPAR
ps
1114 ACEH TAMIANG 1407 ROKAN HULU
1115 NAGAN RAYA 1408 BENGKALIS
.b
1116 ACEH JAYA 1409 ROKAN HILIR
w
1117 BENER MERIAH 1502 MERANGIN
1118 PIDIE JAYA 1605 MUSI RAWAS
w
1174 KOTA LHOKSEUMAWE 1703 BENGKULU UTARA
w
1175 KOTA SUBULUSSALAM 1704 KAUR
1201 NIAS 1705 SELUMA
1203 TAPANULI SELATAN
:// 1706 MUKOMUKO
tp
1205 TAPANULI UTARA 1707 LEBONG
1206 TOBA SAMOSIR 1801 LAMPUNG BARAT
ht
Statistik Deskriptif U
Minimum : 0,00
Maksimum : 100,00
Pemusatan Tinggi : Rata-rata : 25,99
Aceh Singkil, Standar Deviasi : 26,49
Aceh Timur, NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Aceh Tengah,
Aceh Barat,
.id
Aceh Besar,
Pidie,
Bireuen,
o
Aceh Utara,
.g
2°2'00"
2°2'00"
Aceh Barat Daya,
Gayo Lues,
ps
Aceh Tamiang, SUMATERA UTARA
Nagan Raya,
.b
Aceh Jaya,
Bener Meriah, KEPULAUAN RIAU
w
Pidie Jaya,
RIAU
Kota Lhokseumawe,
0
Kota Subulussalam,
0
Langkat
w
SUMATERA BARAT
://
tp
JAMBI
ht
2°59'00"
2°59'00"
0 100 200 300 400 500 Km SUMATERA SELATAN Pemusatan Tin ggi
BENGKULU Pemusatan Tin ggi *)
Pencilan Rendah *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
3212 INDRAMAYU 3509 JEMBER
3213 SUBANG 3516 MOJOKERTO
o
3216 BEKASI 3517 JOMBANG
.g
3217 BANDUNG BARAT 3521 NGAWI
ps
3305 KEBUMEN 3522 BOJONEGORO
3306 PURWOREJO 3524 LAMONGAN
.b
3307 WONOSOBO 3525 GRESIK
3308 MAGELANG 3527 SAMPANG
w
3309 BOYOLALI 3528 PAMEKASAN
w
3312 WONOGIRI 3601 PANDEGLANG
w
3314 SRAGEN 3602 LEBAK
3315 GROBOGAN 3604 SERANG
3316 BLORA
://
tp
ht
Pemusatan Tinggi : U
Indramayu,
Subang
DKI JAKARTA
BANTEN
.id
6°58'00"
6°58'00"
JAWA BARAT
o
.g
JAWA TENGAH JAWA TIMUR Pemusatan Tinggi :
ps
Sampang,
Pamekasan
DI YOGYAKARTA
.b
w
BALI
w
Pemusatan Tinggi :
Bogor, Pemusatan Tinggi :
w
Sukabumi, Cianjur,
://
Pandeglang, Garut, Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Lebak, Tasikmalaya, Kebumen, Lumajang,
tp
Serang Ciamis Purworejo, Pemusatan Tinggi : Jember
Wonosobo, Wonogiri,
ht
9°59'00"
9°59'00"
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Minimum : 0,00
Indikator Asosiasi S pasial
Maksimum : 100,00
Rata-rata : 28,60 Pemusatan Tin ggi
Standar Deviasi : 29,71 Pemusatan Tin ggi *)
Pemusatan R en dah
Pemusatan R en dah *)
.id
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
o
Pencilan Rendah
Pemusatan Tinggi :
.g
Pencilan Rendah *)
Manggarai Barat,
Manggarai *) Tidak Sign ifikan (alpha > 5% )
ps
.b
NUSA TENGGARA BARAT
w
w
w
8°59'00"
8°59'00"
://
Pemusatan Tinggi :
Timor Tengah Selatan,
tp
Timor Tengah Utara,
Belu
ht
Pemusatan Tinggi :
Sumba Barat,
Sumba Timur, Pemusatan Tinggi :
Sumba Tengah, Rote Ndao,
Sumba Barat Daya Kupang,
Timor Tengah Selatan,
Timor Tengah Utara, U
Belu
PEMUSATAN TINGGI
.id
o
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
4°3'00"
Statistik Deskriptif U
Minimum : 0,00
Maksimum : 100,00
Rata-rata : 20,05
Standar Deviasi : 24,06 Pemusatan Tinggi :
Nunukan
o .id
.g
KALIMANTAN TIMUR
ps
1°2'00"
1°2'00"
.b
w
w
0
0
w
Kutai Timur
Pemusatan Tinggi :
://
Sukamara tp
ht
Pemusatan Tinggi :
Kota Baru, KETERANGAN :
KALIMANTAN TENGAH
1°59'00"
1°59'00"
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/ KOTA KODE KABUPATEN/ KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
0 70 14 0 21 0 28 0 Km
5°5'00"
5°5'00"
Pemusatan Tinggi :
Kepulauan Talaud
Pemusatan Tinggi :
Minahasa
Pemusatan Tinggi :
Toli-toli,
Buol,
2°4'00"
2°4'00"
Pemusatan Tinggi : Pohuwatu
Mamuju,
Mamuju Utara
SULA W ES I U TA RA
.id
go
G O RO NTA LO
s.
Pemusatan Tinggi :
0
0
Kolaka Utara
Luwu Utara
0°57'00"
0°57'00"
SULA W ES I TEN G A H
w
w
://
SU LA W ES I
BA R A T
tp
Pemusatan Tinggi :
Konawe,
ht
Kolaka,
Konawe Selatan,
Konawe Utara
3°58'00"
3°58'00"
SU LA W ES I TENG G A RA
Pemusatan Tinggi :
Muna,
Bombana, U
Buton Utara
SULA W ES I SELA TA N
K E TE R A N G A N :
Indi k a tor A so si a si S p as i al
Pemusatan Tinggi : Pe m usa tan T in g g i
Bulukumba,
Pe m usa tan T in g g i *)
Gowa,
6°59'00"
6°59'00"
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
6°5'00"
Statistik Deskriptif K E TE R AN G A N :
Minimum : 0,00 Ind ik a tor A s osia si S p asi al
Maksimum : 100,00
Pe m usa ta n T in g gi
Rata-rata : 10,15
Pe m usa ta n T in g gi *)
Standar Deviasi : 19,59
Pe m usa ta n R en da h
Pe m usa ta n R en da h * )
Pe nc ila n T i ng g i
Pe nc ila n T i ng g i *)
Pe nc ila n R e nda h
Pe nc ila n R e nda h * )
*) T ida k Sig n ifika n ( a lpha > 5% )
2°4'00"
2°4'00"
U
.id
0
0
go
s.
M A LU K U U TA R A
p
.b
1°57'00"
1°57'00"
w
w
w
M A LU K U
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Keterangan :
Sebagian kecil kecamatan mengalami pemusatan rendah.
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif
0
0
U
Pemusatan Tinggi : Minimum : 0,00
Waropen Maksimum : 100,00
0°57'00"
0°57'00"
Rata-rata : 10,80
Standar Deviasi : 22,45
PAPUA BARAT
.id
o
.g
ps
.b
3°58'00"
3°58'00"
w
PAPUA
w
Pemusatan Tinggi :
Sarmi,
w
Keerom
://
Pemusatan Tinggi :
Sorong,
tp
Sorong Selatan
ht
KETERAN GAN :
Indikator Asosiasi Spasial
0 100 200 300 Km
6°59'00"
6°59'00"
Rumus:
Keterangan:
Ag36 = persentase desa yang sebagian besar permukaan
n Tanah jalannya berupa tanah dan lainnya,
Ag36 = x100% n Tanah = jumlah desa yang sebagian besar permukaan jalannya
n Desa
berupa tanah dan lainnya,
n Desa = jumlah desa dalam satu kecamatan.
Statistik Deskriptif
Moran Scatterplot Minimum : 0,00
Maksimum : 100,00
Rata-rata : 15,71
Standar deviasi : 27,40
.id
Kuadran
go I II III IV
(HH) (LH) (LL) (HL)
Wilayah
s.
Jumlah Kecamatan
p
Sumatera 129 62 29 17
.b
Nusa Tenggara 44 3 9 10
w
Kalimantan 167 8 29 1
Sulawesi 42 38 17 19
w
Papua 256 1 28 5
Catatan: Moran’s I = 0,5894
tp
Definisi Operasional
Permukaan jalan tanah dan lainnya adalah jalan yang permukaannya masih berupa tanah, kayu atau
papan yang biasanya digunakan di daerah rawa, termasuk jalan setapak, jalan di hutan dan sejenisnya.
Ringkasan
Pada peta dapat dilihat bahwa jenis permukaan jalan di wilayah Jawa dan Bali memang lebih baik daripada
wilayah lainnya. Hal ini ditunjukkan oleh terjadinya pemusatan rendah (ditandai oleh warna biru) pada
lokasi kecamatan yang sebagian besar permukaan jalannya berupa tanah, papan dan sejenisnya di wilayah
tersebut. Sebaliknya pemusatan tinggi yang signifikan (ditandai oleh warna merah tua) terjadi di wilayah
Sumatera terutama bagian timur, Kalimantan, Maluku dan Papua.
107
TABEL 3.36-01 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI PEMUSATAN KECAMATAN MENURUT PERSENTASE DESA YANG
SEBAGIAN BESAR PERMUKAAN JALANNYA BERUPA TANAH DAN LAINNYA DI WILAYAH SUMATERA
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
1202 MANDAILING NATAL 1606 MUSI BANYUASIN
1206 TOBA SAMOSIR 1607 BANYUASIN
o
1207 LABUHAN BATU 1609 OGAN KOMERING ULU TIMUR
.g
1208 ASAHAN 1803 LAMPUNG SELATAN
1209 SIMALUNGUN 1805 LAMPUNG TENGAH
ps
1214 NIAS SELATAN 1807 WAY KANAN
1218 SERDANG BEDAGAI 1808 TULANGBAWANG
.b
1220 PADANG LAWAS UTARA 2103 NATUNA
w
1402 INDRAGIRI HULU
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif U
Minimum : 0,00
Pemusatan Tinggi :
Maksimum : 100,00
Aceh Timur, Pemusatan Tinggi :
Bireuen, Natuna Rata-rata : 15,95
Pidie Jaya Standar Deviasi : 24,09
NANGGROE ACEH DARUSSALAM
o .id
.g
2°2'00"
2°2'00"
ps
SUMATERA UTARA
Pemusatan Tinggi :
Labuhan Batu,
.b
Simalungun, KEPULAUAN RIAU
Serdang Bedagai,
w
Padang Lawas Utara RIAU
0
0
Pemusatan Tinggi :
w
Indragiri Hilir
Pemusatan Tinggi :
Nias, SUMATERA BARAT
Nias Selatan
://
tp
Pemusatan Tinggi : JAMBI
Indragiri Hulu,
ht
2°59'00"
2°59'00"
0 100 200 300 400 500 Km SUMATERA SELATAN Pemusatan Tin ggi
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
3529 SUMENEP
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
U
DKI JAKARTA
BANTEN
.id
6°58'00"
6°58'00"
JAWA BARAT
o
.g
JAWA TENGAH
ps
JAWA TIMUR Pemusatan Tinggi :
Sumenep
DI YOGYAKARTA
.b
w
BALI
w
w
://
tp
9°59'00"
ht
9°59'00"
KETERANGAN :
Indikator Asosiasi S pasial
0 60 120 180 240 Km Pemusatan Tin ggi
Pemusatan R en dah
Pemusatan R en dah *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Minimum : 0,00
Indikator Asosiasi S pasial
Maksimum : 100,00
Rata-rata : 21,05 Pemusatan Tin ggi
Standar Deviasi : 27,14 Pemusatan Tin ggi *)
.id
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
o
Pemusatan Tinggi : Pencilan Rendah
Manggarai Timur
.g
Pemusatan Tinggi : Pencilan Rendah *)
Sikka,
*) Tidak Sign ifikan (alpha > 5% )
ps
Ende
.b
NUSA TENGGARA BARAT
w
w
Pemusatan Tinggi :
Alor
8°59'00"
8°59'00"
://
tp
Pemusatan Tinggi :
ht
Nagekeo
NUSA TENGGARA TIMUR
0 60 120 180 240 Km
Pemusatan Tinggi :
Kupang
Timor Tengah Selatan,
Timor Tengah Utara
Pemusatan Tinggi :
Kupang U
PEMUSATAN TINGGI
.id
6106 KETAPANG 6211 GUNUNG MAS
6107 SINTANG 6213 MURUNG RAYA
o
6108 KAPUAS HULU 6302 KOTA BARU
.g
6109 SEKADAU 6401 PASER
6110 MELAWI 6402 KUTAI BARAT
ps
6111 KAYONG UTARA 6403 KUTAI KARTANEGARA
6112 KUBU RAYA 6404 KUTAI TIMUR
.b
6201 KOTAWARINGIN BARAT 6405 BERAU
w
6202 KOTAWARINGIN TIMUR 6406 MALINAU
6203 KAPUAS 6407 BULUNGAN
w
6204 BARITO SELATAN 6408 NUNUKAN
w
://
tp
ht
4°3'00"
Statistik Deskriptif U
Minimum : 0,00
Maksimum : 100,00
Rata-rata : 29,82
Standar Deviasi : 30,86
o .id
.g
KALIMANTAN TIMUR
ps
1°2'00"
1°2'00"
.b
w
w
0
0
w
Sebagian besar kecamatan
mengalami pemusatan tinggi.
://
tp
ht
KETERANGAN :
KALIMANTAN TENGAH
1°59'00"
1°59'00"
Pemusatan R en dah
Pemusatan R en dah *)
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
KALIMANTAN SELATAN
Pencilan Re ndah
Pencilan Re ndah *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/ KOTA KODE KABUPATEN/ KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
0 70 14 0 21 0 28 0 Km
5°5'00"
5°5'00"
Pemusatan Tinggi :
Poso,
2°4'00"
2°4'00"
Donggala
S U LA W ES I U TA RA
.id
go
G O RO N TA LO
p s.
0
0
Pemusatan Tinggi :
Tojo Una-Una
.b
w
0°57'00"
0°57'00"
SU LA W ES I TEN G A H
w
w
://
SU LA W ES I
BA R A T
tp
Pemusatan Tinggi :
ht
Luwu,
Tana Toraja,
Luwu Utara,
Polewali Mandar,
Mamasa
3°58'00"
3°58'00"
SU LA W ES I TENG G A RA
Pemusatan Tinggi : U
Konawe,
SU LA W ES I S ELA TA N Konawe Utara
K E TE R A N G A N :
Indi k a tor A so si a si S p as i al
Pemusatan Tinggi :
Pe m usa ta n T in g g i
Bombana
Pe m usa ta n T in g g i *)
6°59'00"
6°59'00"
Pe m usa ta n R en d a h
Pe m usa ta n R en d a h * )
Statistik Deskriptif Pe nc ila n T i ng g i
Minimum : 0,00 Pe nc ila n T i ng g i *)
Maksimum : 100,00 Pe nc ila n R e nd a h
Rata-rata : 13,12 Pe nc ila n R e nd a h * )
Standar Deviasi : 23,75 *) T id a k Sig n ifika n ( a lp ha > 5% )
PEMUSATAN TINGGI
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
6°5'00"
Statistik Deskriptif
K E TE R AN G A N :
Minimum : 0,00
Ind ik a tor A s osia si S p asi al
Maksimum : 100,00
Rata-rata : 31,29 Pe m usa ta n T in g gi
Pe m usa ta n R en da h
Pe m usa ta n R en da h * )
Pe nc ila n T i ng g i
Pe nc ila n T i ng g i *)
Pe nc ila n R e nda h
Pe nc ila n R e nda h * )
*) T ida k Sig n ifika n ( a lpha > 5% )
2°4'00"
2°4'00"
U
Pemusatan Tinggi :
Halmahera Tengah,
Halmahera Selatan
.id
0
0
go
s.
M A LU K U U TA R A
p
.b
1°57'00"
1°57'00"
w
w
w
M A LU K U
://
tp
Pemusatan Tinggi :
Kepulauan Sula
ht
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
9403 JAYAPURA 9419 SARMI
9404 NABIRE 9420 KEEROM
o
9408 YAPEN WAROPEN 9426 WAROPEN
.g
9410 PANIAI 9428 MAMBERAMO RAYA
ps
9411 PUNCAK JAYA
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif
0
0
U
Minimum : 0,00
Maksimum : 100,00
0°57'00"
0°57'00"
Rata-rata : 57,16
Standar Deviasi : 42,47
PAPUA BARAT
.id
o
.g
ps
Pemusatan Tinggi :
.b
Merauke,
3°58'00"
3°58'00"
Jayawijaya,
w
Pemusatan Tinggi : Jayapura,
PAPUA
Teluk Wondama, Nabire,
w
Teluk Bintuni, Yapen Waropen,
Manokwari, Paniai,
w
Sorong Selatan, Puncak Jaya,
Sorong Mimika,
Yahukimo,
KETERANGAN : Pegunungan Bintang,
Indikator Asosiasi Spasial Tolikara,
0 100 200 300 Km Sarmi,
6°59'00"
6°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
Pencilan Rendah
Pencilan Rendah *)
Rumus:
Keterangan:
Ag37 = persentase desa yang memiliki jalan yang dapat dilalui
n Kendaraan kendaraan roda 4 atau lebih sepanjang tahun,
Ag37 = x100% n Kendaraan = jumlah desa yang memiliki jalan yang dapat dilalui
n Desa
kendaraan roda 4 sepanjang tahun,
n Desa = jumlah desa dalam satu kecamatan.
.id
go
Sebaran Lokasi Menurut Kuadran dan Wilayah
Kuadran
s.
I II III IV
(HH) (LH) (LL) (HL)
p
Wilayah
.b
Jumlah Kecamatan
w
Sumatera 60 66 16 16
w
Nusa Tenggara 7 3 7 3
Kalimantan 0 140 4 41
://
Sulawesi 15 24 16 13
tp
Definisi Operasional
Jalan yang dapat dilalui kendaraan roda 4 sepanjang tahun adalah ketersediaan prasarana jalan yang
dapat dilalui kendaraan roda 4 atau lebih sepanjang tahun di desa tersebut.
Ringkasan
Kondisi jalan utama secara umum akan sangat menentukan kelancaran arus transportasi antar desa. Pada
peta dapat dilihat hampir semua kecamatan di wilayah Sumatera, Jawa dan Bali, Nusa Tenggara, dan
Sulawesi mengalami pemusatan tinggi (ditandai oleh warna merah) walaupun didominasi oleh pemusatan
tinggi yang tidak signifikan (merah muda). Ini menunjukkan kondisi jalan utama desa di wilayah tersebut
memang lebih baik daripada wilayah lainnya karena terjadi pemusatan tinggi untuk lokasi kecamatan yang
mempunyai jalan dapat dilalui kendaraan roda empat atau lebih sepanjang tahun. Sementara pemusatan
rendah (ditandai oleh warna biru) dominan terjadi di wilayah Kalimantan, Maluku dan Papua.
123
TABEL 3.37-01 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI PEMUSATAN KECAMATAN MENURUT PERSENTASE DESA YANG
MEMPUNYAI JALAN DAPAT DILALUI KENDARAAN RODA EMPAT ATAU LEBIH SEPANJANG TAHUN DI WILAYAH SUMATERA
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
1213 LANGKAT 1604 LAHAT
1218 SERDANG BEDAGAI 1671 KOTA PALEMBANG
o
1275 KOTA MEDAN 1672 KOTA PRABUMULIH
.g
1277 KOTA PADANGSIDIMPUAN 1802 TANGGAMUS
ps
1303 SOLOK 1803 LAMPUNG SELATAN
1304 SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG 1804 LAMPUNG TIMUR
.b
1305 TANAH DATAR 1805 LAMPUNG TENGAH
1306 PADANG PARIAMAN 1806 LAMPUNG UTARA
w
1308 LIMA PULUH KOTA 1871 KOTA BANDAR LAMPUNG
w
1404 PELALAWAN 1904 BANGKA TENGAH
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif U
Minimum : 0,00
Pemusatan Tinggi :
Maksimum : 100,00
Pelalawan,
Kampar, Rata-rata : 89,21
Kota Pekanbaru Standar Deviasi : 21,51
Pemusatan Tinggi : NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Simalungun,
Deli Serdang,
.id
Langkat,
Kota Medan
o
.g
2°2'00"
2°2'00"
ps
Pemusatan Tinggi : SUMATERA UTARA
Kota Padangsidimpuan
.b
KEPULAUAN RIAU
w
RIAU Pemusatan Tinggi :
w
Pemusatan Tinggi : Batang Hari,
0
0
w
Sawahlunto/Sijunjung,
Tanah Datar, SUMATERA BARAT
://
Pemusatan Tinggi :
Lima Puluh Kota Bangka Tengah
tp
JAMBI
ht
2°59'00"
2°59'00"
0 100 200 300 400 500 Km Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tin ggi
SUMATERA SELATAN
Bungo BENGKULU Pemusatan Tin ggi *)
Pemusatan Tinggi :
Lampung Timur, Pemusatan R en dah
Lampung Tengah, Pemusatan R en dah *)
Kota Bandar Lampung
Pencilan Ti nggi
Pemusatan Tinggi : LAMPUNG
Pencilan Ti nggi *)
Muara Enim,
Pencilan Rendah
Lahat,
Kota Palembang, Pencilan Rendah *)
Kota Prabumulih *) Tidak Sign ifikan (alpha > 5% )
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
3206 TASIKMALAYA 3311 SUKOHARJO 3513 PROBOLINGGO
3207 CIAMIS 3313 KARANGANYAR 3514 PASURUAN
o
3208 KUNINGAN 3314 SRAGEN 3515 SIDOARJO
.g
3209 CIREBON 3315 GROBOGAN 3516 MOJOKERTO
3210 MAJALENGKA 3316 BLORA 3517 JOMBANG
ps
3211 SUMEDANG 3317 REMBANG 3518 NGANJUK
3212 INDRAMAYU 3319 KUDUS 3519 MADIUN
.b
3213 SUBANG 3320 JEPARA 3520 MAGETAN
w
3214 PURWAKARTA 3321 DEMAK 3521 NGAWI
3215 KARAWANG 3322 SEMARANG 3522 BOJONEGORO
w
3216 BEKASI 3323 TEMANGGUNG 3523 TUBAN
w
3217 BANDUNG BARAT 3324 KENDAL 3524 LAMONGAN
://
3273 KOTA BANDUNG 3326 PEKALONGAN 3525 GRESIK
3275 KOTA BEKASI 3328 TEGAL 3572 KOTA BLITAR
tp
3276 KOTA DEPOK 3329 BREBES 3574 KOTA PROBOLINGGO
3277 KOTA CIMAHI 3374 KOTA SEMARANG 3578 KOTA SURABAYA
ht
U
DKI JAKARTA
BANTEN
6°58'00"
6°58'00"
.id
JAWA BARAT
o
.g
JAWA TENGAH JAWA TIMUR
ps
Pemusatan Tinggi :
Bogor, Indramayu,
DI YOGYAKARTA
.b
Sukabumi, Subang,
Cianjur, Purwakarta,
w
Bandung, Karawang, BALI
Pemusatan Tinggi :
w
Garut, Bekasi, Magelang,
Tasikmalaya, Bandung Barat, Boyolali,
w
Ciamis, Kota Bandung, Klaten,
Kuningan, Kota Bekasi, Sukoharjo,
://
Cirebon, Kota Cimahi, Karanganyar,
Majalengka, Kota Tasikmalaya
tp
Sragen,
Sumedang, Grobogan,
9°59'00"
9°59'00"
KETERANGAN :
ht
Blora,
Bantul, Indikator Asosiasi S pasial
0 60 120 180 240 Km Sleman Pemusatan Tin ggi
Pemusatan R en dah
Pemusatan R en dah *)
Pencilan Ti nggi
Statistik Deskriptif
Minimum : 0,00 Pencilan Ti nggi *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Minimum : 0,00
Indikator Asosiasi S pasial
Maksimum : 100,00
Rata-rata : 89,42 Pemusatan Tin ggi
Standar Deviasi : 19,03 Pemusatan Tin ggi *)
Pemusatan R en dah
Pemusatan R en dah *)
Pencilan Ti nggi
.id
Pencilan Ti nggi *)
o
Pencilan Rendah
.g
Pencilan Rendah *)
ps
.b
NUSA TENGGARA BARAT
w
w
w
8°59'00"
8°59'00"
://
tp
Pemusatan Tinggi :
Lombok Barat,
ht
Lombok Tengah,
Lombok Timur NUSA TENGGARA TIMUR
0 60 120 180 240 Km
Pemusatan Tinggi :
Timor Tengah Selatan
U
PEMUSATAN TINGGI
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
4°3'00"
U
Statistik Deskriptif :
Minimum : 0,00
Maksimum : 100,00
Rata-rata : 71,16
Standar Deviasi : 33,06
o .id
.g
KALIMANTAN TIMUR
ps
1°2'00"
1°2'00"
.b
w
w
0
0
w
Sebagian besar kecamatan
mengalami pemusatan rendah.
://
tp
ht
KETERANGAN :
KALIMANTAN TENGAH
1°59'00"
1°59'00"
Pemusatan R en dah
Pemusatan R en dah *)
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
KALIMANTAN SELATAN
Pencilan Re ndah
Pencilan Re ndah *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/ KOTA KODE KABUPATEN/ KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
0 70 14 0 21 0 28 0 Km
5°5'00"
5°5'00"
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Donggala Bone Bolango,
Kota Gorontalo
2°4'00"
2°4'00"
SULA W ES I U TA RA
.id
go
G O RO NTA LO
s.
Pemusatan Tinggi :
0
0
Minahasa,
Minahasa Selatan
.b
0°57'00"
0°57'00"
SULA W ES I TEN G A H
w
w
SU LA W ES I
://
BA R A T
tp
ht
Pemusatan Tinggi :
Sidenreng Rappang,
Pinrang
3°58'00"
3°58'00"
SU LA W ES I TENG G A RA
U
SULA W ES I SELA TA N
K E TE R A N G A N :
Pe m usa tan T in g g i *)
6°59'00"
6°59'00"
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
6°5'00"
Statistik Deskriptif
K E TE R AN G A N :
Minimum : 0,00
Maksimum : 100,00 Ind ik a tor A s osia si S p asi al
Pe m usa ta n R en d a h
Pe m usa ta n R en d a h * )
Pe nc ila n T i ng g i
Pe nc ila n T i ng g i *)
Pe nc ila n R e nd a h
Pe nc ila n R e nd a h * )
2°4'00"
U
.id
0
0
go
s.
M A LU K U U TA R A
p
1°57'00"
1°57'00"
.b
w
w
w
M A LU K U
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Keterangan :
Sebagian kecamatan mengalami pemusatan rendah
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif
0
0
U
Minimum : 0,00
Maksimum : 100,00
0°57'00"
0°57'00"
Rata-rata : 31,93
Standar Deviasi : 40,35
PAPUA BARAT
.id
o
.g
ps
.b
3°58'00"
3°58'00"
w
PAPUA
w
w
://
tp
Keterangan :
Sebagian besar kecamatan mengalami pemusatan rendah
ht
KETERANGAN :
Indikator Asosiasi Spasial
0 100 200 300 Km
6°59'00"
6°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
Pencilan Rendah
Pencilan Rendah *)
Rumus:
Keterangan:
Ag38 = persentase desa yang sebagian besar penduduknya
menggunakan angkutan umum utama berupa
n Angkutan Utama Kec.
kendaraan roda tiga atau lebih ke ibukota kecamatan,
Ag38 = x100% n AngkutanUtamaKec = jumlah desa yang sebagian besar penduduknya
n Desa
menggunakan angkutan umum utama berupa
kendaraan roda tiga atau lebih ke ibukota kecamatan,
n Desa = jumlah desa dalam satu kecamatan.
.id
Standar deviasi : 37,18
go
Sebaran Lokasi Menurut Kuadran dan Wilayah
s.
Kuadran
I II III IV
p
Jumlah Kecamatan
w
Nusa Tenggara 18 68 3 9
://
Kalimantan 15 216 5 10
Sulawesi 84 135 15 15
tp
Definisi Operasional
Angkutan umum utama yang dimaksud adalah angkutan umum yang tersedia untuk melayani trayek
dari desa ke ibukota kecamatan.
Angkutan umum utama yang dicakup meliputi kendaraan bermotor roda 3 dan kendaraan bermotor
roda 4 atau lebih. Kendaraan bermotor roda 3 adalah alat untuk mengangkut orang/barang seperti
bemo, bajaj, motor becak (mobet), dan sejenisnya. Kendaraan bermotor roda 4 mencakup semua
kendaraan seperti taksi, bis, angkutan kota dan sejenisnya.
Ringkasan
Ketersediaan sarana transportasi bagi penduduk untuk mencapai ibukota kecamatan dapat dilihat melalui
angkutan umum utama yang digunakan oleh sebagian besar penduduknya. Pada peta dapat dilihat
pemusatan tinggi untuk lokasi kecamatan yang sebagian besar penduduknya menggunakan angkutan umum
bermotor roda tiga atau lebih untuk mencapai ibukota kecamatan terjadi di wilayah Sumatera, Jawa dan
Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi. Hal ini menunjukkan sarana transportasi di wilayah tersebut memang
lebih baik daripada wilayah lainnya walaupun didominasi oleh pemusatan tinggi yang tidak signifikan
(ditandai oleh warna merah muda).
139
TABEL 3.38-01 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI PEMUSATAN KECAMATAN MENURUT PERSENTASE DESA YANG
PENDUDUKNYA MENGGUNAKAN ANGKUTAN UMUM UTAMA BERUPA KENDARAAN BERMOTOR RODA TIGA ATAU LEBIH KE
IBUKOTA KECAMATAN DI WILAYAH SUMATERA
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
1108 ACEH BESAR 1218 SERDANG BEDAGAI 1604 LAHAT
1111 ACEH UTARA 1220 PADANG LAWAS UTARA 1605 MUSI RAWAS
o
1112 ACEH BARAT DAYA 1221 PADANG LAWAS 1608 OGAN KOMERING ULU SELATAN
.g
1113 GAYO LUES 1271 KOTA SIBOLGA 1611 EMPAT LAWANG
1115 NAGAN RAYA 1272 KOTA TANJUNG BALAI 1671 KOTA PALEMBANG
ps
1117 BENER MERIAH 1273 KOTA PEMATANG SIANTAR 1674 KOTA LUBUKLINGGAU
1171 KOTA BANDA ACEH 1274 KOTA TEBING TINGGI 1701 BENGKULU SELATAN
.b
1173 KOTA LANGSA 1275 KOTA MEDAN 1703 BENGKULU UTARA
w
1175 KOTA SUBULUSSALAM 1276 KOTA BINJAI 1706 MUKOMUKO
1202 MANDAILING NATAL 1277 KOTA PADANGSIDIMPUAN 1771 KOTA BENGKULU
w
1203 TAPANULI SELATAN 1307 AGAM 1805 LAMPUNG TENGAH
w
1204 TAPANULI TENGAH 1308 LIMA PULUH KOTA 1872 KOTA METRO
1205 TAPANULI UTARA 1312 PASAMAN BARAT 1902 BELITUNG
1206 TOBA SAMOSIR
://
1371 KOTA PADANG 1903 BANGKA BARAT
tp
1207 LABUHAN BATU 1375 KOTA BUKITTINGGI 1904 BANGKA TENGAH
1208 ASAHAN 1401 KUANTAN SINGINGI 1906 BELITUNG TIMUR
ht
U
Statistik Deskriptif
Pemusatan Tinggi :
Minimum : 0,00
Pemusatan Tinggi : Agam,
Lima Puluh Kota, Maksimum : 100,00
Aceh Selatan,
Aceh Tenggara, Kota Padang, Rata-rata : 43,33
Aceh Tengah, Kuantaan Singingi, Standar Deviasi : 38,34
Aceh Barat Daya, NANGGROE ACEH DARUSSALAM Kampar,
Gayo Lues, Rokan Hulu,
Rokan Hilir,
.id
Nagan Raya,
Kota Subulussalam, Kota Pekanbaru
Mandailing Natal,
o
Tapanuli Selatan,
.g
Tapanuli Tengah,
2°2'00"
2°2'00"
Tapanuli Utara,
ps
Toba Samosir,
Asahan, SUMATERA UTARA
.b
Simalungun,
Dairi, KEPULAUAN RIAU
w
Karo,
Deli Serdang, RIAU
w
Langkat,
0
0
Humbang Hasundutan,
w
Padang Lawas Utara,
Padang Lawas, SUMATERA BARAT
Kota Pematang Siantar,
://
tp
Kota Tebing Tinggi,
Kota Medan, Pemusatan Tinggi : JAMBI
Musi Rawas,
ht
Kota Binjai,
Kota Padangsidimpuan Empat Lawang, KEP. BANGKA BELITUNG KETERANGAN :
Kota Lubuklinggau, Indikator Asosiasi S pasial
2°59'00"
2°59'00"
Bengkulu Selatan,
0 100 200 300 400 500 Km Bengkulu Utara, SUMATERA SELATAN Pemusatan Tin ggi
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
3171 KOTA JAKARTA SELATAN 3279 KOTA BANJAR 3326 PEKALONGAN 3518 NGANJUK
3172 KOTA JAKARTA TIMUR 3301 CILACAP 3327 PEMALANG 3519 MADIUN
3173 KOTA JAKARTA PUSAT 3302 BANYUMAS 3328 TEGAL 3520 MAGETAN
3174 KOTA JAKARTA BARAT 3303 PURBALINGGA 3329 BREBES 3521 NGAWI
3175 KOTA JAKARTA UTARA 3304 BANJARNEGARA 3371 KOTA MAGELANG 3523 TUBAN
3201 BOGOR 3305 KEBUMEN 3372 KOTA SURAKARTA 3525 GRESIK
.id
3203 CIANJUR 3306 PURWOREJO 3373 KOTA SALATIGA 3526 BANGKALAN
3204 BANDUNG 3307 WONOSOBO 3374 KOTA SEMARANG 3527 SAMPANG
o
3205 GARUT 3308 MAGELANG 3376 KOTA TEGAL 3529 SUMENEP
.g
3207 CIAMIS 3309 BOYOLALI 3401 KULON PROGO 3572 KOTA BLITAR
ps
3208 KUNINGAN 3310 KLATEN 3402 BANTUL 3573 KOTA MALANG
3209 CIREBON 3311 SUKOHARJO 3403 GUNUNG KIDUL 3574 KOTA PROBOLINGGO
.b
3210 MAJALENGKA 3312 WONOGIRI 3404 SLEMAN 3575 KOTA PASURUAN
3211 SUMEDANG 3313 KARANGANYAR 3471 KOTA YOGYAKARTA 3577 KOTA MADIUN
w
3212 INDRAMAYU 3314 SRAGEN 3501 PACITAN 3578 KOTA SURABAYA
w
3216 BEKASI 3316 BLORA 3502 PONOROGO 3603 TANGERANG
3217 BANDUNG BARAT 3317 REMBANG 3503 TRENGGALEK 5102 TABANAN
w
3271 KOTA BOGOR 3318 PATI 3504 TULUNGAGUNG 5103 BADUNG
3272 KOTA SUKABUMI 3319 KUDUS
:// 3505 BLITAR 5104 GIANYAR
tp
3273 KOTA BANDUNG 3320 JEPARA 3506 KEDIRI 5105 KLUNGKUNG
3274 KOTA CIREBON 3321 DEMAK 3507 MALANG 5106 BANGLI
ht
3275 KOTA BEKASI 3322 SEMARANG 3509 JEMBER 5107 KARANG ASEM
3276 KOTA DEPOK 3323 TEMANGGUNG 3513 PROBOLINGGO 5108 BULELENG
3277 KOTA CIMAHI 3324 KENDAL 3515 SIDOARJO 5171 KOTA DENPASAR
3278 KOTA TASIKMALAYA 3325 BATANG
U
DKI JAKARTA
BANTEN
.id
6°58'00"
6°58'00"
JAWA BARAT
o
.g
JAWA TENGAH
ps
JAWA TIMUR
Pemusatan Tinggi : DI YOGYAKARTA
.b
Kota Jakarta Selatan,
Kota Jakarta Timur,
w
Kota Jakarta Pusat, Pemusatan Tinggi : BALI
w
Kota Jakarta Barat, Kebumen,
Magelang,
w
Kota Jakarta Utara,
Bogor, Boyolali,
://
Kota Bogor, Klaten,
Kota Depok Pemusatan Tinggi :
tp
Sukoharjo,
Tabanan,
Wonogiri,
ht
Badung,
9°59'00"
9°59'00"
Karanganyar, KETERANGAN :
Gianyar,
Sragen, Indikator Asosiasi S pasial
0 60 120 180 240 Km
Klungkung,
Blora, Pemusatan Tin ggi
Bangli,
Kota Magelang, Pemusatan Tin ggi *)
Karang Asem,
Kota Surakarta, Pemusatan R en dah
Kota Denpasar
Kota Salatiga, Pemusatan R en dah *)
Kota Semarang, Pencilan Ti nggi
Statistik Deskriptif
Minimum : 0,00
Kulon Progo, Pencilan Ti nggi *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Minimum : 0,00
Indikator Asosiasi S pasial
Maksimum : 100,00
Rata-rata : 30,88 Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tin ggi
Standar Deviasi : 31,97 Nagekeo Pemusatan Tin ggi *)
Pemusatan R en dah
Pemusatan R en dah *)
.id
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
Pemusatan Tinggi :
o
Pencilan Rendah
Manggarai,
.g
Manggarai Barat, Pencilan Rendah *)
Manggarai Timur
ps
*) Tidak Sign ifikan (alpha > 5% )
.b
NUSA TENGGARA BARAT
w
w
w
Pemusatan Tinggi :
://
8°59'00"
8°59'00"
Flores Timur
tp
Pemusatan Tinggi :
ht
Sikka
NUSA TENGGARA TIMUR
0 60 120 180 240 Km
Pemusatan Tinggi :
Timor Tengah Utara
Pemusatan Tinggi : U
Sumba Timur
PEMUSATAN TINGGI
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
4°3'00"
Statistik Deskriptif : U
Minimum : 0,00
Maksimum : 100,00
Rata-rata : 22,22 Pemusatan Tinggi :
Standar Deviasi : 30,95 Kota Tarakan
o .id
.g
ps
KALIMANTAN TIMUR
1°2'00"
1°2'00"
.b
w
w
0
0
KALIMANTAN BARAT
w
://
Pemusatan Tinggi :
Pontianak,
tp
Kota Pontianak
ht
KETERANGAN :
KALIMANTAN TENGAH
1°59'00"
1°59'00"
Pemusatan R en dah
Pemusatan R en dah *)
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
KALIMANTAN SE LATAN
Pencilan Re ndah
Pencilan Re ndah *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/ KOTA KODE KABUPATEN/ KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
0 70 14 0 21 0 28 0 K m
5°5'00"
5°5'00"
Pemusatan Tinggi :
Parigi Moutong,
2°4'00"
2°4'00"
Kota Palu
S U LA W ES I U TA RA
.id
go Pemusatan Tinggi :
Kota Manado,
Kota Tomohon
G O RO N TA LO
s.
Pemusatan Tinggi :
Bolaang Mongondow,
p
0
0
Kota Kotamobagu
.b
Pemusatan Tinggi :
w
0°57'00"
Gorontalo,
0°57'00"
Bone Bolango,
w
SU LA W ES I TEN G A H
Kota Gorontalo
w
://
SU LA W ES I
tp
BA R A T
Pemusatan Tinggi :
ht
Bulukumba,
Sinjai,
Maros,
Pangkajene Kep.,
Barru,
3°58'00"
3°58'00"
Bone,
SU LA W ES I TENG G A RA Soppeng,
Wajo,
Sidenreng Rappang
U
SU LA W ES I S ELA TA N
K E TE R A N G A N :
Indi k a tor A so si a si S p as i al
Pe m usa ta n T in g g i
Pe m usa ta n T in g g i *)
6°59'00"
6°59'00"
Pe m usa ta n R en d a h
Pe m usa ta n R en d a h * )
Statistik Deskriptif
Pe nc ila n T i ng g i
Minimum : 0,00
Pe nc ila n T i ng g i *)
Maksimum : 100,00
Pe nc ila n R e nd a h
Rata-rata : 34,11
Pe nc ila n R e nd a h * )
Standar Deviasi : 35,55
*) T id a k Sig n ifika n ( a lp ha > 5% )
PEMUSATAN TINGGI
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
6°5'00"
K E TE R AN G A N :
Statistik Deskriptif
Ind ik a tor A s osia si S p asi al
Minimum : 0,00
Maksimum : 100,00 Pe m usa ta n T in g g i
Pe m usa ta n R en d a h * )
Pe nc ila n T i ng g i
Pe nc ila n T i ng g i *)
Pe nc ila n R e nd a h
Pe nc ila n R e nd a h * )
*) T id a k Sig n ifika n ( a lp ha > 5% )
2°4'00"
2°4'00"
U
.id
go
0
0
s.
M A LU K U U TA R A
p
.b
1°57'00"
1°57'00"
w
w
w
M A LU K U
://
tp
ht
Pemusatan Tinggi :
5°58'00"
5°58'00"
Pemusatan Tinggi :
Maluku Tengah, Seram Bagian Timur
Kota Ambon
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif
0
0
Pemusatan Tinggi : U
0°57'00"
0°57'00"
Rata-rata : 15,24
Standar Deviasi : 28,80
PAPUA BARAT
.id
o
.g
ps
3°58'00"
3°58'00"
.b
w
PAPUA
Pemusatan Tinggi :
Kota Sorong
w
w
://
tp
KETERAN GAN :
ht
6°59'00"
6°59'00"
.id
I II III IV
(HH) (LH) (LL) (HL)
Wilayah
go
Jumlah Kecamatan
s.
Nusa Tenggara 18 39 5 10
w
Kalimantan 5 157 5 36
Sulawesi 56 88 10 21
w
Papua 5 223 0 28
Catatan: Moran’s I = 0,5404
://
Definisi Operasional
ht
Angkutan umum utama yang dimaksud adalah angkutan umum yang tersedia untuk melayani trayek dari desa
ke ibukota kabupaten .
Angkutan umum utama yang dicakup meliputi kendaraan bermotor roda 3 dan kendaraan bermotor roda 4
atau lebih. Kendaraan bermotor roda 3 adalah alat untuk mengangkut orang/barang seperti bemo, bajaj, motor
beca (mobet), dan sejenisnya. Kendaraan bermotor roda 4 mencakup semua kendaraan seperti taksi, bis,
angkutan kota dan sejenisnya.
Ringkasan
Ketersediaan sarana transportasi bagi penduduk untuk mencapai ibukota kabupaten/kota dapat dilihat
melalui angkutan umum utama yang digunakan oleh sebagian besar penduduknya. Pada peta dapat dilihat
sebagian besar kecamatan di wilayah Sumatera, Jawa dan Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi mengalami
pemusatan tinggi (ditandai oleh warna merah) walaupun didominasi oleh pemusatan tinggi yang tidak signifikan
(ditandai oleh warna merah muda). Ini menunjukkan ketersediaan angkutan umum (kendaraan bermotor roda
tiga atau lebih) ke ibukota kab/kota di wilayah tersebut memang lebih baik daripada wilayah lainnya. Pemusatan
tinggi di wilayah Kalimantan, Maluku dan Papua hanya terjadi di sebagian kecil wilayah kecamatan karena
wilayah tersebut lebih didominasi oleh pemusatan rendah. Pada wilayah Kalimantan pemusatan tinggi yang
signifikan hanya terjadi di beberapa wilayah kecamatan seperti di Kota Balikpapan, Kutai Timur, Kapuas Hulu,
Landak dan Pontianak. Sementara di Papua pemusatan tinggi yang signifikan hanya terjadi di Biak Numfor dan
Jayawijaya, bahkan untuk wilayah Maluku tidak terjadi pemusatan tinggi yang signifikan.
155
PETA 3.39-01 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI PEMUSATAN KECAMATAN MENURUT PERSENTASE DESA YANG
PENDUDUKNYA MENGGUNAKAN ANGKUTAN UMUM UTAMA BERUPA KENDARAAN BERMOTOR RODA TIGA ATAU LEBIH KE
IBUKOTA KABUPATEN/KOTA DI WILAYAH SUMATERA
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
1109 PIDIE 1216 PAKPAK BHARAT 1603 MUARA ENIM
1111 ACEH UTARA 1220 PADANG LAWAS UTARA 1604 LAHAT
o
1112 ACEH BARAT DAYA 1221 PADANG LAWAS 1605 MUSI RAWAS
.g
1113 GAYO LUES 1273 KOTA PEMATANG SIANTAR 1608 OGAN KOMERING ULU SELATAN
1114 ACEH TAMIANG 1274 KOTA TEBING TINGGI 1609 OGAN KOMERING ULU TIMUR
ps
1115 NAGAN RAYA 1275 KOTA MEDAN 1610 OGAN ILIR
1171 KOTA BANDA ACEH 1276 KOTA BINJAI 1611 EMPAT LAWANG
.b
1202 MANDAILING NATAL 1277 KOTA PADANGSIDIMPUAN 1703 BENGKULU UTARA
w
1203 TAPANULI SELATAN 1307 AGAM 1771 KOTA BENGKULU
1204 TAPANULI TENGAH 1308 LIMA PULUH KOTA 1802 TANGGAMUS
w
1205 TAPANULI UTARA 1309 PASAMAN 1805 LAMPUNG TENGAH
w
1206 TOBA SAMOSIR 1312 PASAMAN BARAT 1806 LAMPUNG UTARA
://
1207 LABUHAN BATU 1375 KOTA BUKITTINGGI 1808 TULANG BAWANG
1209 SIMALUNGUN
tp
ht
.id
Aceh Timur,
Aceh Utara,
Aceh Barat Daya,
o
Gayo Lues,
.g
Mandailing Natal,
2°2'00"
2°2'00"
Tapanuli Selatan,
ps
Tapanuli Tengah,
Tapanuli Utara, SUMATERA UTARA
.b
Toba Samosir,
Labuhan Batu, KEPULAUAN R IAU
w
Simalungun,
Dairi, RIAU
w
Karo,
0
0
Deli Serdang,
w
Langkat,
Padang Lawas Utara, SUMATERA BARAT
Kota Pematang Siantar,
://
tp
Kota Medan,
Pemusatan Tinggi : JAMBI
Kota Binjai,
Agam,
ht
Pasaman,
Lima Puluh Kota, KEP. BANGKA BELITUNG KE TERANGAN :
Pasaman Barat
Kota Bukittinggi, Indikator Asosiasi S pasial
2°59'00"
2°59'00"
Kampar,
0 100 200 300 400 500 Km Kota Pekanbaru SUMATERA SELATAN Pemusatan Tin ggi
BENGKULU Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tin ggi *)
Ogan Komering Ulu,
Pemusatan R en dah
Muara Enim,
Musi Rawas Pemusatan R en dah *)
Pemusatan Tinggi :
Indragiri Hulu, Ogan Komering Ulu Selatan, Pencilan Ti nggi
LAMPUNG Ogan Komering Ulu Timur,
Bungo Pencilan Ti nggi *)
Pemusatan Tinggi : Ogan Ilir
Pencilan Rendah
Tanggamus,
Pencilan Rendah *)
Lampung Tengah,
Lampung Utara *) Tidak Sign ifikan (alpha > 5% )
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
3202 SUKABUMI 3311 SUKOHARJO 3509 JEMBER
3203 CIANJUR 3312 WONOGIRI 3510 BANYUWANGI
o
3204 BANDUNG 3313 KARANGANYAR 3511 BONDOWOSO
.g
3205 GARUT 3314 SRAGEN 3512 SITUBONDO
ps
3206 TASIKMALAYA 3315 GROBOGAN 3513 PROBOLINGGO
3207 CIAMIS 3317 REMBANG 3514 PASURUAN
.b
3208 KUNINGAN 3318 PATI 3515 SIDOARJO
3209 CIREBON 3319 KUDUS 3516 MOJOKERTO
w
3210 MAJALENGKA 3320 JEPARA 3517 JOMBANG
w
3211 SUMEDANG 3321 DEMAK 3518 NGANJUK
w
3212 INDRAMAYU 3322 SEMARANG 3519 MADIUN
3213 SUBANG 3323 TEMANGGUNG 3520 MAGETAN
3214 PURWAKARTA
://
3324 KENDAL 3522 BOJONEGORO
tp
3215 KARAWANG 3325 BATANG 3523 TUBAN
3217 BANDUNG BARAT 3326 PEKALONGAN 3524 LAMONGAN
ht
U
DKI JAKARTA
BANTEN
.id
6°58'00"
6°58'00"
JAWA BARAT
o
.g
JAWA TENGAH JAWA TIMUR
ps
DI YOGYAKARTA
.b
w
BALI
w
w
://
tp
ht
9°59'00"
9°59'00"
KETERANGAN :
Indikator Asosiasi S pasial
0 60 120 180 240 Km Pemusatan Tin ggi
Pemusatan R en dah
Pemusatan R en dah *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Minimum : 0,00
Indikator Asosiasi S pasial
Maksimum : 100,00
Rata-rata : 72,06 Pemusatan Tin ggi
Pemusatan R en dah
Pemusatan R en dah *)
.id
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
o
Pencilan Rendah
.g
Pencilan Rendah *)
ps
*) Tidak Sign ifikan (alpha > 5% )
.b
NUSA TENGGARA BAR AT
w
w
w
://
8°59'00"
8°59'00"
Pemusatan Tinggi :
tp
Nagekeo,
Pemusatan Tinggi : Manggarai Timur
Sumbawa
ht
Pemusatan Tinggi :
Kupang,
Timor Tengah Selatan,
Timor Tengah Utara,
Belu
U
PEMUSATAN TINGGI
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
4°3'00"
Statistik Deskriptif : U
Minimum : 0,00
Pemusatan Tinggi :
Maksimum : 100,00 Kapuas Hulu
Rata-rata : 56,56
Standar Deviasi : 40,83
o .id
.g
ps
KALIMANTAN TIMUR
1°2'00"
1°2'00"
.b
w
w
0
0
KALIMANTAN BARAT
w
Pemusatan Tinggi :
://
tp
Landak,
Pontianak
ht
1°59'00"
1°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
KALIMANTAN SE LATAN
Pencilan Re ndah
Pencilan Re ndah *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/ KOTA KODE KABUPATEN/ KOTA
.id
7306 GOWA
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
0 70 14 0 21 0 28 0 K m
5°5'00"
5°5'00"
Pemusatan Tinggi :
Banggai,
Morowali,
Poso,
Donggala,
Parigi Moutong
2°4'00"
2°4'00"
S U LA W ES I U TA RA
.id
go
G O RO N TA LO Pemusatan Tinggi :
s.
Bolaang Mongondow,
Kota Kotamobagu
p
0
0
.b
Pemusatan Tinggi :
w
0°57'00"
0°57'00"
Gorontalo,
SU LA W ES I TEN G A H Kota Gorontalo
w
w
://
SU LA W ES I
BA R A T
tp
Pemusatan Tinggi :
ht
Luwu,
Tana Toraja,
Mamuju 3°58'00"
3°58'00"
U
SU LA W ES I S ELA TA N
K E TE R A N G A N :
Indi k a tor A so si a si S p as i al
Pe m usa ta n T in g g i
Pemusatan Tinggi : Pe m usa ta n T in g g i *)
Bulukumba,
6°59'00"
6°59'00"
Pe m usa ta n R en d a h
Bantaeng,
Gowa, Statistik Deskriptif Pe m usa ta n R en d a h * )
PEMUSATAN TINGGI
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
6°5'00"
Statistik Deskriptif K E TE R AN G A N :
Minimum : 0,00
In d ik a t o r A s o sia si S p as i al
Maksimum : 100,00
Rata-rata : 30,37 Pe m usa ta n T in g g i
Pe m usa ta n R en d a h
Pe m usa ta n R en d a h * )
Pe nc ila n T i ng g i
Pe nc ila n T i ng g i *)
Pe nc ila n R e nd a h
Pe nc ila n R e nd a h * )
2°4'00"
U
.id
go
0
0
p s.
M A LU K U U TA R A
.b
1°57'00"
1°57'00"
w
w
w
://
M A LU K U
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Keterangan :
Sebagian kecamatan mengalami pemusatan rendah
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif
0
0
Pemusatan Tinggi : U
0°57'00"
0°57'00"
Rata-rata : 34,92
Standar Deviasi : 43,58
PAPUA BARAT
.id
o
.g
ps
.b
3°58'00"
3°58'00"
w
PAPUA
w
w
:// Pemusatan Tinggi :
tp
Jayawijaya
ht
KETERAN GAN :
Indikator Asosiasi Spasial
0 100 200 300 Km
6°59'00"
6°59'00"
Rumus:
Keterangan:
Ag40 = persentase keluarga pelanggan telepon kabel,
n Telepon
Ag40 = x100% n Telepon = jumlah keluarga pelanggan telepon kabel,
n Keluarga
n Keluarga = jumlah keluarga dalam satu desa.
.id
go Jumlah Desa
Sumatera 1.131 2.252 206 70
s.
Jawa dan Bali 2.897 634 345 9
Nusa Tenggara 110 328 18 2
p
Definisi Operasional
Keluarga yang berlangganan telepon kabel adalah keluarga yang mempunyai sambungan telepon
ht
kabel (yang dimiliki atau dikuasai oleh pelanggan secara pribadi). Apabila ada keluarga yang
memiliki/menguasai lebih dari satu sambungan telepon tetap dihitung sebagai satu.
Ringkasan
Penggunaan telepon kabel tidak menjadi sarana komunikasi yang utama bagi sebagian besar keluarga di
desa. Hal ini ditunjukkan oleh pemusatan rendah (ditandai oleh warna biru) yang terjadi di hampir seluruh
lokasi desa walaupun didominasi oleh pemusatan rendah yang tidak signifikan (ditandai oleh warna biru
muda). Pemusatan tinggi (ditandai oleh warna merah) hanya terjadi di beberapa wilayah terutama daerah
kota, seperti seluruh wilayah di provinsi DKI Jakarta, Kota Bogor, Kota Bandung, Kota Garut dan
sebagainya.
171
TABEL 3.40-01 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI PEMUSATAN DESA MENURUT PERSENTASE KELUARGA
PELANGGAN TELEPON KABEL DI WILAYAH SUMATERA
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
1205 TAPANULI UTARA 1373 KOTA SAWAH LUNTO 1702 REJANG LEBONG
1206 TOBA SAMOSIR 1374 KOTA PADANG PANJANG 1703 BENGKULU UTARA
o
1207 LABUHAN BATU 1375 KOTA BUKITTINGGI 1704 KAUR
.g
1208 ASAHAN 1376 KOTA PAYAKUMBUH 1771 KOTA BENGKULU
1210 DAIRI 1377 KOTA PARIAMAN 1803 LAMPUNG SELATAN
ps
1211 KARO 1402 INDRAGIRI HULU 1805 LAMPUNG TENGAH
.b
1212 DELI SERDANG 1408 BENGKALIS 1806 LAMPUNG UTARA
1213 LANGKAT 1471 KOTA PEKANBARU 1809 PESAWARAN
w
1271 KOTA SIBOLGA 1501 KERINCI 1871 KOTA BANDAR LAMPUNG
w
1272 KOTA TANJUNG BALAI 1502 MERANGIN 1872 KOTA METRO
w
1273 KOTA PEMATANG SIANTAR 1509 BUNGO 1971 KOTA PANGKAL PINANG
://
1274 KOTA TEBING TINGGI 1571 KOTA JAMBI 2102 BINTAN
1275 KOTA MEDAN 1601 OGAN KOMERING ULU 2171 KOTA BATAM
tp
1276 KOTA BINJAI 1603 MUARA ENIM 2172 KOTA TANJUNG PINANG
ht
1604 LAHAT
Statistik Deskriptif U
Pemusatan Tinggi : Minimum : 0,00
Kota Banda Aceh Maksimum : 100,00
Rata-rata : 3,01
Standar Deviasi : 10,37
NANGGROE ACEH DARUSSALAM Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi : Kota Pekanbaru
Aceh Utara,
.id
Kota Lhokseumawe
o
.g
2°2'00"
2°2'00"
Pemusatan Tinggi :
ps
Deli Serdang, SUMATERA UTARA
Kota Medan,
.b
Kota Binjai
KEPULAUAN RIAU
w
RIAU Pemusatan Tinggi :
Bintan,
w
Pemusatan Tinggi :
0
0
w
Kota Padangsidimpuan Agam,
Kota Padang, SUMATERA BARAT
Kota Solok,
:// Pemusatan Tinggi :
tp
Kota Sawahlunto, Kota Jambi
Kota Padang Panjang, JAMBI
Kota Bukittinggi,
ht
2°59'00"
Kota Pariaman
2°59'00"
0 100 200 300 400 500 Km SUMATERA SELATAN Pem usatan Tin ggi
BENGKULU Pem usatan Tin ggi *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
3171 KOTA JAKARTA SELATAN 3277 KOTA CIMAHI 3402 BANTUL 3524 LAMONGAN
3172 KOTA JAKARTA TIMUR 3278 KOTA TASIKMALAYA 3403 GUNUNG KIDUL 3525 GRESIK
3173 KOTA JAKARTA PUSAT 3301 CILACAP 3404 SLEMAN 3526 BANGKALAN
3174 KOTA JAKARTA BARAT 3302 BANYUMAS 3471 KOTA YOGYAKARTA 3527 SAMPANG
3175 KOTA JAKARTA UTARA 3303 PURBALINGGA 3501 PACITAN 3528 PAMEKASAN
3201 BOGOR 3305 KEBUMEN 3502 PONOROGO 3529 SUMENEP
.id
3202 SUKABUMI 3306 PURWOREJO 3503 TRENGGALEK 3571 KOTA KEDIRI
o
3203 CIANJUR 3308 MAGELANG 3504 TULUNGAGUNG 3572 KOTA BLITAR
.g
3204 BANDUNG 3310 KLATEN 3505 BLITAR 3573 KOTA MALANG
3205 GARUT 3311 SUKOHARJO 3506 KEDIRI 3574 KOTA PROBOLINGGO
ps
3206 TASIKMALAYA 3313 KARANGANYAR 3507 MALANG 3575 KOTA PASURUAN
3207 CIAMIS 3317 REMBANG 3508 LUMAJANG 3576 KOTA MOJOKERTO
.b
3208 KUNINGAN 3318 PATI 3509 JEMBER 3577 KOTA MADIUN
w
3209 CIREBON 3319 KUDUS 3510 BANYUWANGI 3578 KOTA SURABAYA
w
3211 SUMEDANG 3320 JEPARA 3511 BONDOWOSO 3579 KOTA BATU
3212 INDRAMAYU 3322 SEMARANG 3512 SITUBONDO 3601 PANDEGLANG
w
3213 SUBANG 3323 TEMANGGUNG 3513 PROBOLINGGO 3602 LEBAK
3214 PURWAKARTA 3324 KENDAL
:// 3514 PASURUAN 3603 TANGERANG
tp
3215 KARAWANG 3325 BATANG 3515 SIDOARJO 3604 SERANG
3216 BEKASI 3326 PEKALONGAN 3516 MOJOKERTO 3671 KOTA TANGERANG
ht
3217 BANDUNG BARAT 3328 TEGAL 3517 JOMBANG 3672 KOTA CILEGON
3271 KOTA BOGOR 3371 KOTA MAGELANG 3518 NGANJUK 3673 KOTA SERANG
3272 KOTA SUKABUMI 3372 KOTA SURAKARTA 3519 MADIUN 5103 BADUNG
3273 KOTA BANDUNG 3373 KOTA SALATIGA 3520 MAGETAN 5104 GIANYAR
3274 KOTA CIREBON 3374 KOTA SEMARANG 3521 NGAWI 5105 KLUNGKUNG
3275 KOTA BEKASI 3375 KOTA PEKALONGAN 3522 BOJONEGORO 5108 BULELENG
3276 KOTA DEPOK 3376 KOTA TEGAL 3523 TUBAN 5171 KOTA DENPASAR
6°58'00"
6°58'00"
.id
JAWA BARAT
o
Pemusatan Tinggi :
.g
Kota Jakarta Selatan, JAWA TENGAH
Kota Jakarta Timur,
JAWA TIMUR
ps
Kota Jakarta Pusat, Pemusatan Tinggi :
Kota Jakarta Barat, Bandung,
DI YOGYAKARTA
.b
Kota Jakarta Utara, Garut,
Bogor, Sumedang,
w
Sukabumi, Bandung Barat, Pemusatan Tinggi : BALI
Cianjur, Kota Bandung, Cilacap
w
Kota Bogor, Kota Cimahi
Kota Sukabumi,
w
Kota Bekasi, Pemusatan Tinggi :
Kota Depok, Pasuruan,
://
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Kota Tangerang Bantul, Sukoharjo, Malang, Sidoarjo,
tp
Sleman, Karanganyar, Kota Malang, Mojokerto,
Kota Yogyakarta Kota Surakarta Kota Batu Gresik,
9°59'00"
9°59'00"
KETERANGAN :
ht
Bangkalan,
Kota Pasuruan, Indikator Asosiasi Spasial
0 60 120 180 240 Km Kota Surabaya
Pem usatan Tin ggi
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
5°58'00"
Minimum : 0,00
5°58'00"
Pencilan Tinggi
.id
Pencilan Tinggi *)
Pencilan Rendah
o
Pemusatan Tinggi :
Pencilan Rendah *)
.g
Flores Timur
Pemusatan Tinggi :
*) Tidak Signifikan (alpha > 5%)
Kota Mataram
ps
Pemusatan Tinggi :
Ngada
.b
NUSA TENGG ARA BARA T
w
w
w
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
8°59'00"
8°59'00"
://
Sumbawa Dompu Pemusatan Tinggi :
Manggarai
tp
ht
Pemusatan Tinggi :
Kota Kupang
U
PEMUSATAN TINGGI
.id
6108 KAPUAS HULU 6371 KOTA BANJARMASIN
6171 KOTA PONTIANAK 6403 KUTAI KARTANEGARA
o
.g
6172 KOTA SINGKAWANG 6405 BERAU
6201 KOTAWARINGIN BARAT 6408 NUNUKAN
ps
6202 KOTAWARINGIN TIMUR 6409 PENAJAM PASER UTARA
.b
6203 KAPUAS 6471 KOTA BALIKPAPAN
w
6271 KOTA PALANGKA RAYA 6472 KOTA SAMARINDA
6302 KOTA BARU 6473 KOTA TARAKAN
w
6303 BANJAR 6474 KOTA BONTANG
w
6306 HULU SUNGAI SELATAN
://
tp
ht
4°3'00"
U
Statistik Deskriptif
Minimum : 0,00 Pemusatan Tinggi :
Sintang Pemusatan Tinggi :
Maksimum : 99,11 Nunukan,
Rata-rata : 2,24 Kota Tarakan
Standar Deviasi : 9,20
.id
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Kota Singkawang Berau
o
.g
KALIMANTAN TIMUR
ps
1°2'00"
1°2'00"
.b
w
Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi : Kota Bontang
w
Kota Pontianak
0
0
KALIMANTAN BARAT
w
Pemusatan Tinggi :
Kutai Kartanegara,
1°59'00"
1°59'00"
Pe ncilan Ti nggi
Pe ncilan Ti nggi *)
KALIMANTAN SELATAN
Pe ncilan Rendah
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Kota Waringin Timur Banjar, Pe ncilan Rendah *)
Kota Banjarmasin *) Tidak Sign ifikan ( alpha > 5% )
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
7302 BULUKUMBA 7472 KOTA BAU-BAU
7303 BANTAENG 7502
go GORONTALO
7305 TAKALAR 7503 POHUWATO
7306 GOWA 7504 BONE BOLANGO
s.
7310 BARRU
w
w
w
://
tp
ht
0 70 14 0 21 0 28 0 Km
5°5'00"
5°5'00"
Pemusatan Tinggi :
Donggala,
Mamuju,
2°4'00"
Mamuju Utara,
2°4'00"
Kota Palu
SULA W ES I U TA RA
.id
G O RO NTA LO
go
Pemusatan Tinggi :
s.
Minahasa,
Pemusatan Tinggi :
0
0
Minahasa Utara,
Gorontalo
p
Kota Manado,
Kota Gorontalo
.b
Kota Bitung,
0°57'00"
0°57'00"
Kota Tomohon
w
SULA W ES I TEN G A H
w
w
SU LA W ES I
://
BA R A T
tp
Pemusatan Tinggi :
Banggai
ht
3°58'00"
3°58'00"
SULA W ES I TENG G A RA
Pemusatan Tinggi :
Kolaka,
Kota Kendari
U
SULA W ES I SELA TA N
K E TE R AN G AN :
Indi k a tor A s osia si S p as ial
Pe m usa ta n T in g g i
Pemusatan Tinggi :
Pe m usa ta n T in g g i *)
Sidenreng Rappang,
6°59'00"
6°59'00"
Pe m usa ta n R en da h
Pinrang,
Enrekang, Pe m usa ta n R en da h * )
Statistik Deskriptif
Tana Toraja, Pe nc ila n T i ng g i
Kota Makassar, Minimum : 0,00
Pe nc ila n T i ng g i *)
Kota Pare-Pare, Maksimum : 100,00
Pe nc ila n R e ndah
Kota Palopo Rata-rata : 3,94
Pe nc ila n R e ndah * )
Standar Deviasi : 11,68
*) T ida k Sign ifik a n ( a lpha > 5% )
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
6°5'00"
Statistik Deskriptif KETER AN G AN :
Pe m us a ta n R en d a h * )
Pe nc ila n T i ng g i
Pe nc ila n T i ng g i *)
Pe nc ila n R e nd a h
Pe nc ila n R e nd a h * )
*) T id a k Sig n ifik a n ( a lp ha > 5% )
2°4'00"
2°4'00"
U
Pemusatan Tinggi :
Kota Ternate
.id
0
0
go
s.
M A LU K U U TA R A
1°57'00"
1°57'00"
p
.b
w
w
M A LU K U
w
://
tp
Pemusatan Tinggi :
ht
Kota Ambon
5°58'00"
5°58'00"
Pemusatan Tinggi :
Kota Tual
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif
0
0
U
Pemusatan Tinggi : Minimum : 0,00
Manokwari Maksimum : 83,01
Rata-rata : 2,03
0°57'00"
0°57'00"
.id
Pemusatan Tinggi :
o
Sorong
.g
Kota Sorong
ps
.b
3°58'00"
3°58'00"
w
PAPUA
w
w
Pemusatan Tinggi :
Nabire
://
Pemusatan Tinggi :
Fakfak
tp
ht
KETERANGAN :
Indikator Asosiasi Spasial
0 100 200 300 Km
6°59'00"
6°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
Pencilan Re ndah
Pencilan Re ndah *)
Rumus:
Keterangan:
Ag41 = jumlah skor sarana komunikasi dan informasi,
s Telp Umum = skor ketersediaan telepon umum
(1=ada, 0=tidak ada),
Ag41 = s Telp Umum + s Wartel + s Warnet s Wartel = skor ketersediaan wartel
(1=ada, 0=tidak ada),
s Warnet = skor ketersediaan warnet
(1=ada, 0=tidak ada).
.id
Sebaran Lokasi Menurut Kuadran dan Wilayah
go
Kuadran
I II III IV
s.
Jumlah Desa
w
Papua 41 471 16 57
Catatan: Moran’s I = 0,7643
ht
Definisi Operasional
Sarana komunikasi dan informasi umum yang dimaksud mencakup telepon umum koin/kartu yang
masih aktif, wartel/kiospon/warpostel/warparpostel, warung internet (warnet).
Telepon umum koin/kartu yang masih aktif meliputi telepon umum koin dan telepon umum kartu.
Telepon umum koin adalah telepon yang penggunaannya dengan koin/uang logam. Telepon umum kartu
adalah telepon yang penggunaannya dengan kartu telepon biasa atau kartu telepon chip.
Warung telekomunikasi (wartel)/kios telepon (kiospon) adalah tempat yang disediakan untuk
menyelenggarakan pelayanan jasa telekomunikasi, yaitu pelayanan jasa pos dan jasa telekomunikasi. Warung
pariwisata, pos dan telekomunikasi (Warparpostel) adalah tempat yang disediakan untuk menyelenggarakan
pelayanan jasa pos, agen perjalanan/paket pariwisata dan telekomunikasi.
Warnet adalah tempat yang disediakan untuk menyelenggarakan pelayanan jasa internet.
Ringkasan
Pada peta terlihat jelas adanya perbedaan sarana komunikasi dan informasi berupa telepon umum koin/kartu,
wartel dan warnet yang tersedia di wilayah Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali. Hampir semua desa di luar wilayah
Jawa-Bali mengalami pemusatan rendah walaupun didominasi oleh pemusatan rendah yang tidak signifikan
(ditandai oleh warna biru muda). Hal ini menunjukkan bahwa intensitas penyediaan sarana komunikasi dan
informasi tersebut masih terkonsentrasi di wilayah Jawa.
Pemusatan tinggi di luar wilayah Jawa dan Bali hanya terjadi di beberapa wilayah terutama daerah kota di
wilayah Kalimantan (Kota Samarinda, Kota Bontang, Kota Tarakan, Kota Banjarmasin, Kota Baru, dsb), dan
sebagian besar wilayah provinsi Sumatera Barat (Tanah Datar, Padang Pariaman, Kota Padang, dsb).
187
TABEL 3.41-01 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI PEMUSATAN DESA MENURUT KETERSEDIAAN SARANA
KOMUNIKASI DAN INFORMASI (TELEPON UMUM KOIN/KARTU, WARTEL, DAN WARNET) DI WILAYAH SUMATERA
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
1213 LANGKAT 1571 KOTA JAMBI
1218 SERDANG BEDAGAI 1601 OGAN KOMERING ULU
o
1271 KOTA SIBOLGA 1607 BANYU ASIN
.g
1273 KOTA PEMATANG SIANTAR 1671 KOTA PALEMBANG
1274 KOTA TEBING TINGGI 1672 KOTA PRABUMULIH
ps
1275 KOTA MEDAN 1771 KOTA BENGKULU
.b
1276 KOTA BINJAI 1802 TANGGAMUS
1303 SOLOK 1803 LAMPUNG SELATAN
w
1305 TANAH DATAR 1805 LAMPUNG TENGAH
w
1306 PADANG PARIAMAN 1806 LAMPUNG UTARA
w
1307 AGAM 1809 PESAWARAN
1371 KOTA PADANG 1871 KOTA BANDAR LAMPUNG
1372 KOTA SOLOK :// 1872 KOTA METRO
tp
1374 KOTA PADANG PANJANG 1971 KOTA PANGKAL PINANG
ht
Statistik Deskriptif U
Minimum : 0,00
Maksimum : 3,00
Rata-rata : 0,22
Pemusatan Tinggi :
Standar Deviasi : 0,55
Bengkalis,
NANGGROE ACEH DARUSSALAM Kota Dumai
.id
o
.g
2°2'00"
2°2'00"
ps
SUMATERA UTARA
.b
Pemusatan Tinggi :
Deli Serdang, KEPULAUAN RIAU
w
Serdang Bedagai,
RIAU
Kota Medan,
w
Pemusatan Tinggi :
0
Kota Binjai
0
Karimun,
w
Kota Batam,
Pemusatan Tinggi :
SUMATERA BARAT Kota Tanjung Pinang
Kota Pekanbaru
://
tp
JAMBI
ht
2°59'00"
2°59'00"
Tanah Datar,
0 100 200 300 400 500 Km Padang Pariaman, SUMATERA SELATAN Pem usatan Tin ggi
Agam,
Pemusatan Tinggi : BENGKULU Pem usatan Tin ggi *)
Kota Padang, Kota Jambi Pem usatan Ren dah
Kota Padang Panjang,
Kota Bukittinggi Pemusatan Tinggi : Pem usatan Ren dah *)
Kota Bandar Lampung
Pencilan Ti nggi
LAMPUNG
Pencilan Ti nggi *)
Pencilan Rendah
Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi :
Kota Palembang Pencilan Rendah *)
Kota Bengkulu
*) Tidak Sign ifikan (alpha > 5%)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
3171 KOTA JAKARTA 3301 CILACAP 3373 KOTA SALATIGA 3523 TUBAN
SELATAN
3172 KOTA JAKARTA TIMUR 3302 BANYUMAS 3374 KOTA SEMARANG 3524 LAMONGAN
3173 KOTA JAKARTA PUSAT 3303 PURBALINGGA 3375 KOTA PEKALONGAN 3525 GRESIK
3174 KOTA JAKARTA BARAT 3304 BANJARNEGARA 3376 KOTA TEGAL 3526 BANGKALAN
3175 KOTA JAKARTA UTARA 3305 KEBUMEN 3401 KULON PROGO 3527 SAMPANG
3201 BOGOR 3306 PURWOREJO 3402 BANTUL 3528 PAMEKASAN
.id
3202 SUKABUMI 3307 WONOSOBO 3403 GUNUNG KIDUL 3529 SUMENEP
3203 CIANJUR 3308 MAGELANG 3404 SLEMAN 3571 KOTA KEDIRI
o
3204 BANDUNG 3309 BOYOLALI 3471 KOTA YOGYAKARTA 3572 KOTA BLITAR
.g
3205 GARUT 3310 KLATEN 3501 PACITAN 3573 KOTA MALANG
ps
3206 TASIKMALAYA 3311 SUKOHARJO 3502 PONOROGO 3574 KOTA
PROBOLINGGO
.b
3207 CIAMIS 3312 WONOGIRI 3503 TRENGGALEK 3575 KOTA PASURUAN
3208 KUNINGAN 3313 KARANGANYAR 3504 TULUNGAGUNG 3576 KOTA MOJOKERTO
w
3209 CIREBON 3314 SRAGEN 3505 BLITAR 3577 KOTA MADIUN
w
3210 MAJALENGKA 3315 GROBOGAN 3506 KEDIRI 3578 KOTA SURABAYA
3211 SUMEDANG 3316 BLORA 3507 MALANG 3579 KOTA BATU
w
3212 INDRAMAYU 3317 REMBANG 3508 LUMAJANG 3601 PANDEGLANG
3213 SUBANG 3318 PATI
:// 3509 JEMBER 3602 LEBAK
tp
3214 PURWAKARTA 3319 KUDUS 3510 BANYUWANGI 3603 TANGERANG
3215 KARAWANG 3320 JEPARA 3511 BONDOWOSO 3604 SERANG
ht
Pemusatan Tinggi : U
Sidoarjo,
Mojokerto,
Gresik,
Kota surabaya
DKI JAKARTA
BANTEN
.id
6°58'00"
6°58'00"
JAWA BARAT
o
.g
JAWA TENGAH
JAWA TIMUR
ps
Pemusatan Tinggi : DI YOGYAKARTA
.b
Kota JakartaSselatan,
Kota Jakarta Timur,
w
Kota Jakarta Pusat, BALI
Kota Jakarta Barat,
w
Kota Jakarta Utara,
Bogor,
w
Sukabumi, Pemusatan Tinggi :
Sukoharjo,
://
Cianjur,
Bandung Barat, Karanganyar,
tp
Kota Bogor, Kota Surakarta,
Pemusatan Tinggi :
Kota Bandung, Kulon Progo
Lumajang
9°59'00"
9°59'00"
ht
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Minimum : 0,00
Indikator Asosiasi Spasial
Maksimum : 3,00
Mean : 0,12 Pem usatan Tin ggi
Pencilan Ti nggi
.id
Pencilan Ti nggi *)
o
Pemusatan Tinggi : Sumbawa
Lombok Barat, Pemusatan Tinggi : Pencilan Rendah *)
.g
Kota Mataram Dompu
*) Tidak Sign ifikan (alpha > 5%)
ps
.b
NUSA TENGGARA BARAT
w
w
w
8°59'00"
8°59'00"
Pemusatan Tinggi :
://
tp
Lombok Tengah
ht
Pemusatan Tinggi :
Kota Kupang
U
PEMUSATAN TINGGI
.id
6172 KOTA SINGKAWANG 6403 KUTAI KARTANEGARA
6201 KOTAWARINGIN BARAT 6404 KUTAI TIMUR
o
6202 KOTAWARINGIN TIMUR 6405 BERAU
.g
6271 KOTA PALANGKA RAYA 6471 KOTA BALIKPAPAN
ps
6301 TANAH LAUT 6472 KOTA SAMARINDA
6303 BANJAR 6473 KOTA TARAKAN
.b
6304 BARITO KUALA 6474 KOTA BONTANG
w
w
w
://
tp
ht
4°3'00"
U
Statistik Deskriptif
Minimum : 0,00
Pemusatan Tinggi :
Maksimum : 3,00 Kota Tarakan
Rata-rata : 0,16
Standar Deviasi : 0,45
.id
Pemusatan Tinggi :
Kota Singkawang
o
.g
KALIMANTAN TIMUR Pemusatan Tinggi :
ps
1°2'00"
1°2'00"
Kota Bontang
.b
Pemusatan Tinggi :
w
Kubu Raya,
Kota Pontianak
0
0
KALIMANTAN BARAT
Pemusatan Tinggi :
w
Kutai Kartanegara,
Kota Samarinda
://
Pemusatan Tinggi :
Kota Palangkaraya
tp
ht
KETERANGAN :
KALIMANTAN TENGAH
1°59'00"
1°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
KALIMANTAN SELATAN
Pencilan Rendah
Pemusatan Tinggi : Pencilan Rendah *)
Kota Banjarmasin,
*) Tidak Sign ifikan (alpha > 5%)
Kota Banjar Baru
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
0 70 14 0 21 0 28 0 K m
5°5'00"
5°5'00"
Pemusatan Tinggi :
Kota Gorontalo
2°4'00"
2°4'00"
SULA W ES I U T A RA
.id
Pemusatan Tinggi :
go Minahasa,
G O RO N TA LO Minahasa Utara,
Kota Manado,
s.
Kota Bitung,
Kota Tomohon
0
0
Pemusatan Tinggi :
.b
Kota Palu
Pemusatan Tinggi :
0°57'00"
0°57'00"
Kota Kotamobagu
SU LA W ES I T EN G A H
w
w
://
SU LA W ES I
BA R A T
tp
ht
3°58'00"
3°58'00"
SU LA W ES I TEN G G A RA
Pemusatan Tinggi :
Kota Kendari
U
SU LA W ES I SELA TA N
KETER AN GAN :
Ind i k a tor A s osi a si S p as i al
Pe m usa ta n T in g g i
Pe m usa ta n T in g g i *)
6°59'00"
6°59'00"
Pe m usa ta n R en da h
Pemusatan Tinggi :
Pe m usa ta n R en da h * )
Gowa, Statistik Deskriptif : Pe n c ila n T i ng g i
Maros, Minimum : 0,00
Takalar, Pe n c ila n T i ng g i *)
Maksimum : 3,00
Kota Makassar Pe n c ila n R e nda h
Rata-rata : 0,28
Pe n c ila n R e nda h * )
Standar Deviasi : 0,59
*) T id a k Sig n ifik a n ( a lpha > 5% )
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
6°5'00"
Statistik Deskriptif KE TER A N G AN :
Minimum : 0,00 Indik a tor A s osi a si S p as ial
Maksimum : 2,00 Pe m usa ta n T in g g i
Rata-rata : 0,15 Pe m usa ta n T in g g i *)
Standar Deviasi : 0,39 Pe m usa ta n R en da h
Pe m usa ta n R en da h * )
Pe nc ila n T i ng g i
Pe nc ila n T i ng g i *)
Pe nc ila n R e nda h
Pe nc ila n R e nda h * )
*) T ida k Sign ifik a n ( alpha > 5% )
2°4'00"
2°4'00"
U
.id
0
0
Pemusatan Tinggi :
go
Kota Ternate
s.
M A LU K U U TA R A
p
1°57'00"
1°57'00"
.b
w
w
w
M A LU K U
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Pemusatan Tinggi :
Kota Ambon
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
0
0
U
Kota Sorong Minimum : 0,00
Pemusatan Tinggi :
Biak Numfor Maksimum : 3,00
Rata-rata : 0,07
0°57'00"
0°57'00"
PAPUA BARAT
o .id
.g
ps
.b
3°58'00"
3°58'00"
w
PAPUA
w
w
Pemusatan Tinggi :
://
Fakfak Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Nabire Jayapura
tp
Kota Jayapura
ht
KETERANGAN :
Indikator Asosiasi Spasial
0 100 200 300 Km
6°59'00"
6°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
Pencilan Re ndah
Pencilan Re ndah *)
Rumus:
Keterangan:
Ag42 = jumlah industri kecil dan kerajinan rumahtangga dari
I logam logam/logam mulia per 100 keluarga dalam satu desa,
Ag42 = x100 I logam = jumlah industri kecil dan kerajinan rumahtangga dari
n Keluarga logam/logam mulia dalam satu desa,
n Keluarga = jumlah keluarga dalam satu desa.
.id
Sebaran Lokasi Menurut Kuadran dan Wilayah
Kuadran
go
I II III IV
(HH) (LH) (LL) (HL)
Wilayah
p s.
Jumlah Desa
.b
Definisi Operasional
Industri adalah kegiatan mengolah barang dasar menjadi barang jadi/setengah jadi, barang setengah jadi
menjadi barang jadi, atau dari yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya dengan maksud
untuk dijual.
Industri kecil adalah kegiatan pengolahan dengan jumlah pekerja paling sedikit 5 orang dan paling banyak 19
orang, termasuk pengusaha.
Industri kerajinan rumah tangga adalah kegiatan pengolahan dengan jumlah pekerja paling banyak 4 orang,
termasuk pengusaha.
Industri dari logam mencakup industri pembuatan panci, kompor, mur, baut, parang, pacul, alat pertanian lain
dan pembuatan peralatan dari logam lainnya.
Industri dari logam mulia mencakup industri pembuatan anting-anting, gelang, cincin dan pembuatan
perhiasan lainnya dari emas atau perak.
Ringkasan
Pada peta terlihat desa yang mengalami pemusatan tinggi (ditandai oleh warna merah) hanya terjadi di sebagian
kecil wilayah. Ini berarti bahwa keberadaan Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari logam/logam
mulia hanya terpusat di wilayah tertentu, seperti di perbatasan Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan, Melawi dan
Ketapang (Kalimantan Barat).
Sebaliknya sebagian besar desa mengalami pemusatan rendah walaupun didominasi oleh pemusatan rendah
yang tidak signifikan (biru muda), terutama di Papua dan Maluku. Bahkan di Papua, pemusatan tinggi hanya
terjadi sebagian kecil desa yang berada di Biak Numfor, sementara di Maluku, pemusatan tinggi hanya terjadi di
sebagian kecil desa yang berada Halmahera Utara dan Maluku Tenggara.
203
TABEL 3.42-01 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI PEMUSATAN DESA MENURUT JUMLAH INDUSTRI KECIL DAN
KERAJINAN RUMAH TANGGA DARI LOGAM/LOGAM MULIA PER 100 KELUARGA DI WILAYAH SUMATERA
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o.id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif U
Minimum : 0,00
Maksimum : 290,00
Rata-rata : 0,09
Standar Deviasi : 2,51
NANGGROE ACEH DARUSSALAM
.id
Pemusatan Tinggi :
Aceh Barat Daya,
Nagan Raya
o
.g
2°2'00"
2°2'00"
ps
SUMATERA UTARA
.b
KEPULAUAN RIAU
w
RIAU
0
0
w
SUMATERA BARAT
://
tp
JAMBI
Pemusatan Tinggi :
ht
2°59'00"
2°59'00"
0 100 200 300 400 500 Km SUMATERA SELATAN Pem usatan Tin ggi
BENGKULU Pem usatan Tin ggi *)
Pencilan Ti nggi
LAMPUNG
Pencilan Ti nggi *)
Pencilan Rendah
Pencilan Rendah *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
3307 WONOSOBO 3525 GRESIK
o
3309 BOYOLALI 3526 BANGKALAN
.g
3310 KLATEN 3528 PAMEKASAN
3311 SUKOHARJO 3529 SUMENEP
ps
3318 PATI 3575 KOTA PASURUAN
.b
3319 KUDUS 5102 TABANAN
3320 JEPARA 5103 BADUNG
w
3326 PEKALONGAN 5104 GIANYAR
w
3328 TEGAL 5105 KLUNGKUNG
w
3402 BANTUL 5106 BANGLI
3471 KOTA YOGYAKARTA 5107 KARANGASEM
3501 PACITAN
:// 5108 BULELENG
tp
3502 PONOROGO 5171 KOTA DENPASAR
ht
3504 TULUNGAGUNG
U
Pemusatan Tinggi :
Kudus
6°58'00"
6°58'00"
.id
JAWA BARAT
o
JAWA TENGAH
.g
JAWA TIMUR
ps
.b
DI YOGYAKARTA
w
BALI
w
Pemusatan Tinggi :
w
Lumajang
://
tp
Pemusatan Tinggi :
Pacitan
9°59'00"
9°59'00"
KETERANGAN :
ht
Pemusatan Tinggi :
Tulungagung Indikator Asosiasi Spasial
Pemusatan Tinggi :
0 60 120 180 240 Km Pemusatan Tin ggi
Pemusatan Tinggi : Tabanan,
Pasuruan, Badung, Pemusatan Tin ggi *)
Sidoarjo Gianyar, Pemusatan Ren dah
Klungkung,
Bangli, Pemusatan Ren dah *)
Karangasem, Pencilan Tinggi
Statistik Deskriptif Buleleng
Pencilan Tinggi *)
Minimum : 0,00
Maksimum : 88,00 Pencilan Rendah
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Minimum : 0,00
Indikator Asosiasi Spasial
Maksimum : 50,00
Rata-rata : 0,07 Pem usatan Tin ggi
Standar Deviasi : 1,09 Pem usatan Tin ggi *)
.id
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
o
Pencilan Rendah
.g
Pencilan Rendah *)
ps
.b
NUSA TENGG ARA BARA T
w
w
w
8°59'00"
8°59'00"
Pemusatan Tinggi :
Sumbawa NUSA TENGG ARA TIMUR
0 60 120 180 240 Km
Pemusatan Tinggi :
Sumba Barat Daya
U
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
6211 GUNUNG MAS 6404 KUTAI TIMUR
6301 TANAH LAUT 6407 BULUNGAN
o
6303 BANJAR
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
4°3'00"
U
Statistik Deskriptif
Minimum : 0,00 Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi :
Maksimum : 87,00 Kapuas Hulu Bulungan
Rata-rata : 0,10
Standar Deviasi : 1,53 Pemusatan Tinggi :
Melawi
Pemusatan Tinggi :
.id
Pemusatan Tinggi : Kutai Kartanegara,
Sanggau Kutai Timur
o
.g
KALIMANTAN TIMUR
ps
1°2'00"
1°2'00"
.b
w
w
0
0
KALIMANTAN BARAT
w
Pemusatan Tinggi :
Ketapang
://
tp
ht
KETERANGAN :
KALIMANTAN TENGAH
1°59'00"
1°59'00"
Pe ncilan Ti nggi
Pe ncilan Ti nggi *)
Pemusatan Tinggi : KALIMANTAN SELATAN
Gunung Mas Pe ncilan Rendah
Pe ncilan Rendah *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
0 70 14 0 21 0 28 0 Km
5°5'00"
5°5'00"
Pemusatan Tinggi :
Tana Toraja,
Luwu Utara,
2°4'00"
2°4'00"
Mamasa,
Mamuju
SULA W ES I U TA RA
.id
go
G O RO N TA LO
s.
Pemusatan Tinggi :
0
0
Poso,
p
Tojo Una-Una
.b
Pemusatan Tinggi :
Bolaang Mongondow
0°57'00"
0°57'00"
SU LA W ES I TENG A H
w
w
://
SU LA W ES I
BA R A T
tp
Pemusatan Tinggi :
Morowali
ht
3°58'00"
3°58'00"
SULA W ES I T EN G G A RA
U
SULA W ES I SELA TA N
KE TER A N G A N :
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi : Ind ik a tor As osi a si S pas ial
Sidenreng Rappang, Konawe, Pe m usa ta n T in g g i
Pinrang, Kolaka
Pe m usa ta n T in g g i *)
Enrekang,
6°59'00"
6°59'00"
Pe m usa ta n R en da h * )
Statistik Deskriptif Pe nc ila n T i ng g i
Minimum : 0,00 Pe nc ila n T i ng g i *)
Maksimum :110,00
Pe nc ila n R e nda h
Rata-rata : 0,10
Pe nc ila n R e nda h * )
Standar Deviasi : 1,42
*) T ida k Sig n ifik a n ( a lpha > 5% )
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
6°5'00"
Statistik Deskriptif
KETER AN GAN :
Minimum : 0,00
Maksimum : 9,20 Indi k a tor A s osi a si S p as i al
Rata-rata : 0,04 Pe m us a ta n T in g g i
Standar Deviasi : 0,36 Pe m us a ta n T in g g i *)
Pe m us a ta n R en d a h
Pe m us a ta n R en d a h * )
Pe nc ila n T i ng g i
Pe nc ila n T i ng g i *)
Pe nc ila n R e nd a h
Pemusatan Tinggi : Pe nc ila n R e nd a h * )
Halmahera Utara *) T id a k Sig n ifik a n ( a lp ha > 5% )
2°4'00"
2°4'00"
U
.id
go
0
0
s.
M A LU K U U TA R A
p
.b
1°57'00"
1°57'00"
w
w
w
M A LU K U
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Pemusatan Tinggi :
Maluku Tenggara
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif
0
0
U
Pemusatan Tinggi : Minimum : 0,00
Biak Numfor Maksimum : 10,00
0°57'00"
0°57'00"
Rata-rata : 0,02
Standar Deviasi : 0,32
PAPUA BARAT
.id
o
.g
ps
.b
3°58'00"
3°58'00"
w
PAPUA
w
w
://
tp
ht
KETERANGAN :
Indikator Asosiasi Spasial
0 100 200 300 Km
6°59'00"
6°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
Pencilan Re ndah
Pencilan Re ndah *)
Rumus:
Keterangan:
Ag43 = jumlah industri kecil dan kerajinan rumahtangga dari
I Gerabah gerabah/keramik per 100 keluarga dalam satu desa,
Ag43 = x100 I Gerabah = jumlah industri kecil dan kerajinan rumahtangga dari
n Keluarga
gerabah/keramik dalam satu desa,
n Keluarga = jumlah keluarga dalam satu desa.
.id
Sebaran Lokasi Menurut Kuadran dan Wilayah
go Kuadran
I II III IV
(HH) (LH) (LL) (HL)
Wilayah
s.
Jumlah Desa
p
.b
Nusa Tenggara 68 34 64 35
w
Papua 6 183 9 32
tp
Definisi Operasional
Industri gerabah adalah industri dengan bahan dasar dari tanah liat, seperti genteng, batu bata dan lain-
lain.
Industri keramik adalah industri dengan bahan dasar dari porselin, seperti perlengkapan rumah tangga
dari porselin (misal piring, cangkir, mangkok, guci dan sejenisnya), bahan bangunan dari porselin (misal,
kloset, wastafel, bak mandi, ubin), dan sejenisnya.
Ringkasan
Keberadaan Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari gerabah/keramik belum menyebar secara
merata dan masih terpusat di wilayah tertentu. Hal ini ditunjukkan oleh pemusatan rendah (ditandai dengan
warna biru) yang dominan di hampir seluruh wilayah. Beberapa desa yang teridentifikasi mengalami
pemusatan tinggi (ditandai warna merah) berada di Berau, Malinau, Magelang, Majalengka dan sebagainya.
Sementara pemusatan tinggi yang signifikan di Papua hanya terjadi di Sorong.
219
TABEL 3.43-01 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI PEMUSATAN DESA MENURUT JUMLAH INDUSTRI KECIL DAN
KERAJINAN RUMAH TANGGA DARI GERABAH/KERAMIK PER 100 KELUARGA DI WILAYAH SUMATERA
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
1111 ACEH UTARA 1507 TANJUNG JABUNG BARAT
o
1113 GAYO LUES 1602 OGAN KOMERING ILIR
.g
1118 PIDIE JAYA 1610 OGAN ILIR
1202 MANDAILING NATAL 2104 LINGGA
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif U
Minimum : 0,00
Pemusatan Tinggi : Maksimum : 290,00
Pemusatan Tinggi :
Bengkalis Rata-rata : 0,96
Aceh Besar,
Pidie, Standar Deviasi : 5,95
Pidie Jaya
NANGGROE ACEH DARUSSALAM
o .id
Pemusatan Tinggi :
.g
Aceh Tenggara,
2°2'00"
2°2'00"
Gayo Lues
ps
SUMATERA UTARA
.b
KEPULAUAN RIAU
w
RIAU
0
0
Pemusatan Tinggi :
Mandailing Natal,
w
Padang Lawas Utara SUMATERA BARAT
://
tp
JAMBI
ht
2°59'00"
2°59'00"
0 100 200 300 400 500 Km SUMATERA SELATAN Pem usatan Tin ggi
BENGKULU Pem usatan Tin ggi *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
3211 SUMEDANG 3510 BANYUWANGI
o
3278 KOTA TASIKMALAYA 3511 BONDOWOSO
.g
3301 CILACAP 3512 SITUBONDO
3303 PURBALINGGA 3516 MOJOKERTO
ps
3304 BANJARNEGARA 3517 JOMBANG
.b
3305 KEBUMEN 3518 NGANJUK
3306 PURWOREJO 3520 MAGETAN
w
3307 WONOSOBO 3521 NGAWI
w
3308 MAGELANG 3522 BOJONEGORO
w
3309 BOYOLALI 3524 LAMONGAN
3312 WONOGIRI 3525 GRESIK
3313 KARANGANYAR
:// 3526 BANGKALAN
tp
3314 SRAGEN 3527 SAMPANG
ht
Pemusatan Tinggi : U
Pemusatan Tinggi :
Lebak,
Jombang,
Serang
Bojonegoro,
Lamongan
DKI JAKARTA
BANTEN
.id
6°58'00"
6°58'00"
JAWA BARAT
o
JAWA TENGAH
.g
ps
JAWA TIMUR
Pemusatan Tinggi :
.b
Garut, Pemusatan Tinggi :
Tasikmalaya, Purbalingga, DI YOGYAKARTA
w
Ciamis. Banjarnegara,
Kuningan, Kebumen, BALI
w
Majalengka, Purworejo,
Sumedang, Wonosobo,
w
Kota Tasikmalaya, Magelang,
Pemusatan Tinggi :
Brebes Wonogiri,
://
Trenggalek,
Karanganyar,
Tulungagung
tp
Sragen,
Semarang,
ht
9°59'00"
9°59'00"
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Pencilan Ti nggi
.id
Pencilan Ti nggi *)
o
Pencilan Rendah
.g
Pencilan Rendah *)
Pemusatan Tinggi :
*) Tidak Sign ifikan (alpha > 5%)
Lombok Tengah,
ps
Lombok Timur
.b
NUSA TENGG ARA BARA T
w
w
Pemusatan Tinggi :
Alor
8°59'00"
8°59'00"
Pemusatan Tinggi :
:// Pemusatan Tinggi :
tp
Bima
Ende
ht
U
PEMUSATAN TINGGI
.id
6210 PULANG PISAU 6401 PASER
6303 BANJAR 6402 KUTAI BARAT
o
6304 BARITO KUALA 6404 KUTAI TIMUR
.g
6305 TAPIN 6405 BERAU
ps
6306 HULU SUNGAI SELATAN 6406 MALINAU
.b
6408 NUNUKAN
w
w
w
://
tp
ht
4°3'00"
Statistik Deskriptif Pemusatan Tinggi : U
Nunukan
Minimum : 0,00
Maksimum : 200,00
Rata-rata : 2,09
Standar Deviasi : 9,99
.id
Pemusatan Tinggi :
Berau,
o
Malinau
.g
ps
KALIMANTAN TIMUR
1°2'00"
1°2'00"
.b
Pemusatan Tinggi :
w
Kutai Timur
0
0
KALIMANTAN BARAT
w
://
tp
Pemusatan Tinggi :
Barito Utara,
ht
Paser,
Kutai Barat KETERANGAN :
KALIMANTAN TENGAH
1°59'00"
1°59'00"
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
0 70 14 0 21 0 28 0 Km
5°5'00"
5°5'00"
Pemusatan Tinggi :
Buol
Pemusatan Tinggi :
Tana Toraja
2°4'00"
2°4'00"
SULA W ES I U TA RA
.id
G O RO N TA LO
go
s.
0
0
Pemusatan Tinggi :
p
Bone Bolango
.b
0°57'00"
0°57'00"
Morowali
w
SU LA W ES I
://
BA R A T
tp
ht
Pemusatan Tinggi :
Konawe,
Konawe Selatan
3°58'00"
3°58'00"
SULA W ES I T EN G G A RA
U
SULA W ES I SELA TA N
KE TER A N G A N :
Ind ik a tor A s osi a si S p as ial
Bone Pe m usa ta n T in g g i *)
6°59'00"
6°59'00"
Pe m usa ta n R en da h
Pe m usa ta n R en da h * )
Statistik Deskriptif
Pe nc ila n T i ng g i
Pemusatan Tinggi : Minimum : 0,00
Pe nc ila n T i ng g i *)
Takalar Maksimum :100,00
Pe nc ila n R e nda h
Rata-rata : 1,12
Pe nc ila n R e nda h * )
Standar Deviasi : 5,04
*) T ida k Sig n ifik a n ( a lpha > 5% )
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
6°5'00"
Statistik Deskriptif
KETER AN G AN :
Minimum : 0,00
Maksimum : 53,00 Indi k a tor A s osi a si S pas i al
Rata-rata : 1,27 Pe m usa ta n T in g g i
Standar Deviasi : 4,46 Pe m usa ta n T in g g i *)
Pe m usa ta n R en da h
Pe m usa ta n R en da h * )
Pe nc ila n T i ngg i
Pe nc ila n T i ngg i *)
Pe nc ila n R e nda h
Pe nc ila n R e nda h * )
Pemusatan Tinggi : *) T ida k Sig n ifik a n ( a lpha > 5% )
Halmahera Tengah,
2°4'00"
2°4'00"
Halmahera Utara, U
Halmahera Timur
.id
0
0
Pemusatan Tinggi :
go
Halmahera Selatan
s.
M A LU K U U TA R A
p
1°57'00"
1°57'00"
.b
w
w
w
M A LU K U
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif
0
0
U
Minimum : 0,00
Maksimum : 47,00
0°57'00"
0°57'00"
Rata-rata : 0,20
Standar Deviasi : 1,57
PAPUA BARAT
o.id
.g
ps
.b
3°58'00"
3°58'00"
w
PAPUA
w
w
Pemusatan Tinggi :
://
Sorong tp
ht
KETERANGAN :
Indikator Asosiasi Spasial
0 100 200 300 Km
Pemusatan Tinggi :
6°59'00"
6°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
Pencilan Re ndah
Pencilan Re ndah *)
Rumus:
Keterangan:
Ag44 = jumlah industri kecil dan kerajinan rumahtangga dari
makanan dan minuman per 100 keluarga dalam satu
I Makanan & Minuman
Ag44 = x100 desa,
n Keluarga I Makanan & Minuman = jumlah industri kecil dan kerajinan rumahtangga dari
makanan dan minuman dalam satu desa,
n Keluarga = jumlah keluarga dalam satu desa.
.id
Sebaran Lokasi Menurut Kuadran dan Wilayah
Kuadran
go I III IV
II (LH)
(HH) (LL) (HL)
Wilayah
p s.
Jumlah Desa
.b
Kalimantan 87 1.799 66 48
w
Papua 3 2.012 3 20
tp
Definisi Operasional
Industri makanan dan minuman mencakup pengolahan dan pengawetan daging, ikan, buah-buahan,
sayuran, minyak dan lemak, susu dan makanan dari susu, penggilingan padi-padian, tepung dan pakan
ternak, makanan lainnya dan industri minuman.
Ringkasan
Keberadaan Industri Kecil makanan dan minuman masih terpusat di wilayah tertentu. Di Sumatera,
pemusatan tinggi yang signifikan terjadi di Bengkalis, Lingga, Lampung Timur dan beberapa wilayah
lainnya. Di Jawa-Bali, pemusatan tinggi yang signifikan terutama terjadi di sebagian besar provinsi Jawa
Tengah sebelah utara. Di Sulawesi, pemusatan tinggi yang signifikan terutama terjadi di provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Tenggara. Sementara di Kalimantan, Maluku dan Nusa Tenggara hanya sebagian
kecil wilayah yang mengalami pemusatan tinggi yang signifikan. Bahkan seluruh tanah Papua mengalami
pemusatan rendah yang signifikan (ditandai oleh warna biru tua).
235
TABEL 3.44-01 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI PEMUSATAN DESA MENURUT JUMLAH INDUSTRI KECIL DAN
KERAJINAN RUMAH TANGGA MAKANAN DAN MINUMAN PER 100 KELUARGA DI WILAYAH SUMATERA
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
1114 ACEH TAMIANG 1408 BENGKALIS
1116 ACEH JAYA 1607 BANYU ASIN
o
1118 PIDIE JAYA 1707 LEBONG
.g
1171 KOTA BANDA ACEH 1804 LAMPUNG TIMUR
ps
1203 TAPANULI SELATAN 2102 BINTAN
1205 TAPANULI UTARA 2103 NATUNA
.b
1212 DELI SERDANG 2104 LINGGA
w
1213 LANGKAT
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif U
Minimum : 0,00
Pemusatan Tinggi : Maksimum : 92,00
Aceh Besar,
Pidie,
Rata-rata : 0,86
Aceh Jaya, Standar Deviasi : 3,15
Pemusatan Tinggi :
Pidie Jaya, NANGGROE ACEH DARUSSALAM Bintan
Kota Banda Aceh
.id
Pemusatan Tinggi :
o
Aceh Barat Daya,
.g
Deli Serdang,
2°2'00"
2°2'00"
Batubara
ps
SUMATERA UTARA
.b
KEPULAUAN RIAU
w
Pemusatan Tinggi : RIAU
w
Tapanuli Selatan,
0
0
w
Lingga
SUMATERA BARAT
://
Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi : Banyuasin
tp
Bengkalis JAMBI
ht
2°59'00"
2°59'00"
0 100 200 300 400 500 Km SUMATERA SELATAN Pem usatan Tin ggi
BENGKULU Pem usatan Tin ggi *)
Pencilan Rendah
Pencilan Rendah *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
3215 KARAWANG 3503 TRENGGALEK
o
3279 KOTA BANJAR 3505 BLITAR
.g
3301 CILACAP 3506 KEDIRI
3302 BANYUMAS 3520 MAGETAN
ps
3303 PURBALINGGA 3521 NGAWI
.b
3304 BANJARNEGARA 3522 BOJONEGORO
3305 KEBUMEN 3524 LAMONGAN
w
3306 PURWOREJO 3528 PAMEKASAN
w
3307 WONOSOBO 3529 SUMENEP
w
3308 MAGELANG 3572 KOTA BLITAR
3312 WONOGIRI 3601 PANDEGLANG
3317 REMBANG
:// 3602 LEBAK
tp
3322 SEMARANG 3604 SERANG
ht
U
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Sumedang Sumenep
DKI JAKARTA
BANTEN
.id
6°58'00"
6°58'00"
JAWA BARAT
o
JAWA TENGAH
.g
Pemusatan Tinggi :
JAWA TIMUR
ps
Pandeglang,
Serang,
Kota Cilegon Pemusatan Tinggi :
.b
Sukabumi DI YOGYAKARTA
Pemusatan Tinggi :
w
Garut BALI
w
Pemusatan Tinggi :
Ciamis,
w
Cilacap,
Banyumas,
://
Purbalingga, Pemusatan Tinggi :
Banjarnegara, Pacitan Pemusatan Tinggi :
tp
Kebumen, Karangasem,
Purworejo, Buleleng
9°59'00"
9°59'00"
ht
KETERANGAN :
Wonosobo,
Magelang, Indikator Asosiasi Spasial
0 60 120 180 240 Km Temanggung,
Pemusatan Tinggi : Pem usatan Tin ggi
Kendal,
Blitar Pem usatan Tin ggi *)
Batang,
Pekalongan, Pem usatan Ren dah
Tegal, Pem usatan Ren dah *)
Kulon Progo,
Bantul, Pencilan Ti nggi
Statistik Deskriptif
Minimum : 0,00 Sleman Pencilan Ti nggi *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Minimum : 0,00
Indikator Asosiasi Spasial
Maksimum : 95,00
Rata-rata : 0,93 Pem usatan Tin ggi
Standar Deviasi : 4,41 Pem usatan Tin ggi *)
.id
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
Pemusatan Tinggi :
o
Sumbawa Pencilan Rendah
.g
Pencilan Rendah *)
Pemusatan Tinggi : *) Tidak Sign ifikan (alpha > 5%)
ps
Ngada
.b
NUSA TENGG ARA BARA T
w
w
w
Pemusatan Tinggi :
Flores Timur
8°59'00"
8°59'00"
Pemusatan Tinggi :
Ende NUSA TENGG ARA TIMUR
0 60 120 180 240 Km
Pemusatan Tinggi :
Kupang
U
PEMUSATAN TINGGI
.id
6204 BARITO SELATAN
o
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
4°3'00"
U
Statistik Deskriptif
Minimum : 0,00
Maksimum : 82,14
Rata-rata : 0,71
Standar Deviasi : 2,90
.id
o
.g
KALIMANTAN TIMUR
ps
1°2'00"
1°2'00"
.b
w
w
0
0
KALIMANTAN BARAT
w
Pemusatan Tinggi:
Pontianak
://
tp
ht
KETERANGAN :
KALIMANTAN TENGAH Pemusatan Tinggi :
1°59'00"
1°59'00"
Pe ncilan Ti nggi *)
KALIMANTAN SELATAN
Pe ncilan Rendah
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi : Pe ncilan Rendah *)
Kotawaringin Timur Barito Kuala *) Tidak Sign ifikan ( alpha > 5% )
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
0 70 14 0 21 0 28 0 Km
5°5'00"
5°5'00"
Pemusatan Tinggi :
2°4'00"
2°4'00"
Polewali Mandar
Pemusatan Tinggi :
Donggala SULA W ES I U TA RA
.id
go
G O RO N TA LO
s.
0
0
Pemusatan Tinggi :
.b
Minahasa,
Minahasa Selatan,
0°57'00"
0°57'00"
Minahasa Utara,
SU LA W ES I TENG A H Minahasa Tenggara
w
w
SU LA W ES I
://
BA R A T
tp
Pemusatan Tinggi:
Luwu Utara
ht
Pemusatan Tinggi :
Banggai Kepulauan
Pemusatan Tinggi :
3°58'00"
3°58'00"
Konawe
SULA W ES I T EN G G A RA
Pemusatan Tinggi :
Buton,
M u n a, U
Buton Utara,
Kota Bau Bau
SULA W ES I SELA TA N
KE TER A N G A N :
Ind ik a tor A s osi a si S p as ial
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi : Pe m usa ta n T in g g i
Selayar, Pemusatan Tinggi :
Pinrang, Pe m usa ta n T in g g i *)
Bulukumba, Bombana
Enrekang
6°59'00"
6°59'00"
Pe m usa ta n R en da h
Jeneponto,
Pe m usa ta n R en da h * )
Sinjai, Statistik Deskriptif Pe nc ila n T i ng g i
Barru, Minimum : 0,00
Bone, Pe nc ila n T i ng g i *)
Soppeng
Maksimum : 100,00
Pe nc ila n R e nda h
Rata-rata : 1,77
Pe nc ila n R e nda h * )
Standar Deviasi : 4,84
*) T ida k Sig n ifik a n ( a lpha > 5% )
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
Pemusatan Tinggi :
Polewali Mandar
.id
go Pemusatan Tinggi :
Minahasa,
Minahasa Selatan,
Minahasa Utara,
s.
Minahasa Tenggara
p
.b
w
w
w
Pemusatan Tinggi :
://
Banggai Kepulauan
tp
Pemusatan Tinggi :
Konawe
ht
Pemusatan Tinggi :
Buton,
Muna,
Buton Utara,
Kota Bau-Bau
6°5'00"
Statistik Deskriptif KETER AN G AN :
Minimum : 0,00
Indi k a tor A s osi a si S pas i al
Maksimum : 23,00
Rata-rata : 2,07 Pe m usa ta n T in g g i
Pe m usa ta n R en da h
Pe m usa ta n R en da h * )
Pe nc ila n T i ngg i
Pe nc ila n T i ngg i *)
Pe nc ila n R e nda h
Halmahera Timur,
2°4'00"
2°4'00"
U
Kota Ternate
.id
0
0
go
s.
M A LU K U U TA R A
p
1°57'00"
1°57'00"
.b
w
w
w
M A LU K U
://
tp
ht
Pemusatan Tinggi :
Buru Pemusatan Tinggi :
Maluku Tengah,
5°58'00"
5°58'00"
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif
0
0
U
Minimum : 0,00
Maksimum : 17,00
0°57'00"
Rata-rata : 0,08
0°57'00"
PAPUA BARAT
.id
o
.g
ps
.b
3°58'00"
3°58'00"
w
PAPUA
w
Pemusatan Tinggi :
Raja Ampat
w
://
tp
ht
KETERANGAN :
Indikator Asosiasi Spasial
0 100 200 300 Km
6°59'00"
6°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
Pencilan Re ndah
Pencilan Re ndah *)
Rumus:
Keterangan:
Ag45 = jumlah industri kecil dan kerajinan rumahtangga dari
kulit, kain/tenun per 100 keluarga dalam satu desa,
I Kulit + I Kain I Kulit = jumlah industri kecil dan kerajinan rumahtangga dari
Ag45 = x100 kulit dalam satu desa,
n Keluarga I Kain = jumlah industri kecil dan kerajinan rumahtangga dari
kain/tenun dalam satu desa,
n Keluarga . = jumlah keluarga dalam satu desa.
.id
Standar deviasi : 6,99
go
Sebaran Lokasi Menurut Kuadran dan Wilayah
s.
Kuadran
I II III IV
p
Jumlah Desa
w
Kalimantan 46 0 108 41
Sulawesi 270 1 142 102
tp
Papua 6 0 30 23
Catatan: Moran’s I = 0,5516 Total 1.425 2 1.261 553
Definisi Operasional
Industri dari kulit mencakup industri pembuatan tas, sepatu, sandal, dan sebagainya.
Industri kain/tenun mencakup industri pemintalan benang menjadi kain, pembuatan kain tenun dan
sejenisnya.
Ringkasan
Pada peta dapat dilihat sebagian besar desa mengalami pemusatan rendah walaupun didominasi oleh
pemusatan rendah yang tidak signifikan (biru muda). Keberadaan Industri Kecil dan Kerajinan Rumah
Tangga dari kulit dan kain/tenun terutama terjadi di wilayah Nusa Tenggara seperti, Lombok Tengah,
Bima, Sumba Barat, Manggarai dan sebagainya. Hal ini ditunjukkan oleh pemusatan tinggi signifikan yang
terjadi di wilayah tersebut (ditandai oleh warna merah tua). Pada wilayah lain, pemusatan tinggi hanya
terjadi di beberapa lokasi tertentu seperti, Tapanuli Selatan, Pekalongan, Mamuju, Bone, Buton dan
sebagainya. Bahkan seluruh tanah Papua mengalami pemusatan rendah yang signifikan (ditandai oleh
warna biru tua).
251
TABEL 3.45-01 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI PEMUSATAN DESA MENURUT JUMLAH INDUSTRI KECIL DAN
KERAJINAN RUMAH TANGGA DARI KULIT DAN KAIN/TENUN PER 100 KELUARGA DI WILAYAH SUMATERA
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
1206 TOBA SAMOSIR 1408 BENGKALIS
1210 DAIRI 1602 OGAN KOMERING ILIR
o
1217 SAMOSIR 1610 OGAN ILIR
.g
1273 KOTA PEMATANG SIANTAR
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif U
Minimum : 0,00
Maksimum : 590,00
Rata-rata : 0,44
Standar Deviasi : 6,68
NANGGROE ACEH DARUSSALAM
o .id
.g
2°2'00"
2°2'00"
ps
SUMATERA UTARA
.b
KEPULAUAN RIAU
w
Pemusatan Tinggi : RIAU
Tapanuli Selatan, Pemusatan Tinggi :
w
Bengkalis
0
0
Tapanuli Utara,
Toba Samosir
w
SUMATERA BARAT
://
tp
JAMBI
Pemusatan Tinggi :
ht
2°59'00"
2°59'00"
Kota Sawahlunto,
0 100 200 300 400 500 Km Kota Pariaman SUMATERA SELATAN Pem usatan Tin ggi
BENGKULU Pem usatan Tin ggi *)
Pencilan Rendah
Pencilan Rendah *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
3311 SUKOHARJO 3525 GRESIK
o
3314 SRAGEN 3526 BANGKALAN
.g
3319 KUDUS 3528 PAMEKASAN
3320 JEPARA 5105 KLUNGKUNG
ps
3326 PEKALONGAN 5107 KARANGASEM
.b
w
w
w
://
tp
ht
Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi : U
Pemusatan Tinggi : Kudus,
Lamongan,
Pekalongan, Jepara Gresik
Kota Pekalongan
DKI JAKARTA
Pemusatan Tinggi :
Bangkalan
6°58'00"
.id
6°58'00"
o
.g
JAWA TENGAH
ps
Pemusatan Tinggi :
Bogor
DI YOGYAKARTA
.b
JAWA TIMUR
BALI
w
Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi :
w
Kebumen
Klaten
w
Pemusatan Tinggi :
Tulungagung
://
tp
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Sragen
9°59'00"
9°59'00"
Klungkung,
ht
KETERANGAN :
Karangasem
Indikator Asosiasi Spasial
0 60 120 180 240 Km Pem usatan Tin ggi
Pencilan Ti nggi
Statistik Deskriptif
Minimum : 0,00 Pencilan Ti nggi *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
5304 TIMOR TENGAH SELATAN 5314 ROTE NDAO
5305 TIMOR TENGAH UTARA 5315 MANGGARAI BARAT
o
5306 BELU 5317 SUMBA BARAT DAYA
.g
5307 ALOR 5318 NAGEKEO
5308 LEMBATA
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif
KETERANGAN :
Minimum : 0,00
5°58'00"
5°58'00"
.id
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
o
Pencilan Rendah
Ngada, Manggarai
.g
Pencilan Rendah *)
Bima Pemusatan Tinggi :
*) Tidak Sign ifikan (alpha > 5%)
ps
Ende
Pemusatan Tinggi :
Ngada
.b
NUSA TENGG ARA BARA T
w
Pemusatan Tinggi :
w
Flores Timur
w
Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi : Sikka
8°59'00"
8°59'00"
://
Manggarai, Nagekeo
Pemusatan Tinggi : Manggarai Barat
tp
Lombok Tengah
ht
U
PEMUSATAN TINGGI
.id
o
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
4°3'00"
U
.id
o
.g
KALIMANTAN TIMUR
ps
1°2'00"
1°2'00"
.b
w
Pemusatan Tinggi :
0
0
w
://
tp
Pemusatan Tinggi :
ht
1°59'00"
1°59'00"
Pe ncilan Ti nggi
Pe ncilan Ti nggi *)
KALIMANTAN SELATAN
Pe ncilan Rendah
Pe ncilan Rendah *)
Pemusatan Tinggi :
Tanah Bumbu *) Tidak Sign ifikan ( alpha > 5% )
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
0 70 14 0 21 0 28 0 Km
5°5'00"
5°5'00"
2°4'00"
2°4'00"
SULA W ES I U TA RA
.id
G O RO N TA LO
go
s.
0
0
p
.b
0°57'00"
0°57'00"
SU LA W ES I TENG A H
w
w
SU LA W ES I
://
BA R A T
tp
ht
Pemusatan Tinggi :
Mamasa,
Mamuju
3°58'00"
3°58'00"
SULA W ES I T EN G G A RA
Pemusatan Tinggi :
Buton,
Kota Bau-Bau U
SULA W ES I SELA TA N
KE TER A N G A N :
Ind ik a tor A s osi a si S p as ial
Pemusatan Tinggi : Pe m usa ta n T in g g i
Pemusatan Tinggi : Bone,
Polewali Mandar Wajo,
Pe m usa ta n T in g g i *)
6°59'00"
6°59'00"
Pe m usa ta n R en da h
Sidenreng Rappang
Pe m usa ta n R en da h * )
Statistik Deskriptif Pe nc ila n T i ng g i
Minimum : 0,00 Pe nc ila n T i ng g i *)
Pemusatan Tinggi : Maksimum : 130,00
Pe nc ila n R e nda h
Bulukumba Rata-rata : 0,75
Pe nc ila n R e nda h * )
Standar Deviasi : 5,43
*) T ida k Sig n ifik a n ( a lpha > 5% )
PEMUSATAN TINGGI
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
6°5'00"
Statistik Deskriptif KETER AN G AN :
Minimum : 0,00
Indi k a tor A s osi a si S pas i al
Maksimum : 88,00
Rata-rata : 0,17 Pe m usa ta n T in g g i
Pe m usa ta n R en da h
Pe m usa ta n R en da h * )
Pe nc ila n T i ngg i
Pe nc ila n T i ngg i *)
Pe nc ila n R e nda h
Pe nc ila n R e nda h * )
*) T ida k Sig n ifik a n ( a lpha > 5% )
2°4'00"
2°4'00"
U
.id
0
0
go
s.
M A LU K U U TA R A
p
1°57'00"
1°57'00"
.b
w
w
w
M A LU K U
://
tp
ht
Pemusatan Tinggi :
Maluku Tengah 5°58'00"
5°58'00"
Pemusatan Tinggi :
Maluku Tenggara Barat
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Pemusatan Tinggi :
0
0
Pemusatan Tinggi : U
Manokwari Statistik Deskriptif
Manokwari Minimum : 0,00
Maksimum : 900,00
0°57'00"
0°57'00"
Rata-rata : 0,30
Standar Deviasi : 14,62
PAPUA BARAT
.id
o
.g
ps
.b
3°58'00"
3°58'00"
w
PAPUA
w
w
Pemusatan Tinggi :
://
Paniai
tp
ht
KETERANGAN :
Indikator Asosiasi Spasial
0 100 200 300 Km
6°59'00"
6°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
Pencilan Re ndah
Pencilan Re ndah *)
Rumus:
Keterangan:
Ag46 = jumlah industri kecil dan kerajinan rumahtangga
dari kayu dan anyaman per 100 keluarga dalam satu
desa,
I Kayu + I Anyaman I Kayu = jumlah industri kecil dan kerajinan rumahtangga
Ag46 = x100
n Keluarga dari kayu dalam satu desa,
I Anyaman = jumlah industri kecil dan kerajinan rumahtangga
dari anyaman dalam satu desa,
n Keluarga = jumlah keluarga dalam satu desa.
.id
Standar deviasi : 7,20
go
Sebaran Lokasi Menurut Kuadran dan Wilayah
s.
Kuadran
I II III IV
p
Jumlah Desa
w
Definisi Operasional
Industri dari kayu mencakup pembuatan almari, meja, kursi, pembuatan perabot dan mainan anak-anak
dari kayu.
Industri anyaman misalnya pembuatan tikar, tas, hiasan dinding, dan sebagainya.
Ringkasan
Keberadaan Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga dari kayu dan anyaman telah tersebar di seluruh
wilayah walaupun masih terpusat pada lokasi tertentu. Di wilayah Papua, pemusatan tinggi yang signifikan
(ditandai oleh warna merah tua) terjadi di lokasi yang terkenal sebagai penghasil kerajinan dari kayu seperti
Asmat. Di wilayah Kalimantan, pemusatan tinggi terutama terjadi di provinsi Kalimantan Timur seperti di
Malinau, Berau dan sebagainya, kemudian di sekitar perbatasan provinsi Kalimantan Selatan dan provinsi
Kalimantan Tengah. Di wilayah Sumatera, pemusatan tinggi terutama terjadi di Aceh Selatan, Aceh
Tenggara, Bengkalis, Lingga, Indragiri Hulu dan sebagainya. Sementara di wilayah Jawa dan Bali, Nusa
Tenggara, Sulawesi dan Maluku, pemusatan tinggi yang terjadi menyebar di banyak lokasi.
267
TABEL 3.46-01 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI PEMUSATAN DESA MENURUT JUMLAH INDUSTRI KECIL DAN
KERAJINAN RUMAH TANGGA DARI KAYU DAN ANYAMAN PER 100 KELUARGA DI WILAYAH SUMATERA
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
1110 BIREUEN 1507 TANJUNG JABUNG BARAT
o
1111 ACEH UTARA 1602 OGAN KOMERING ILIR
.g
1113 GAYO LUES 1610 OGAN ILIR
1118 PIDIE JAYA 2103 NATUNA
ps
1202 MANDAILING NATAL 2104 LINGGA
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif U
Minimum : 0,00
Pemusatan Tinggi : Maksimum : 590,00
Pemusatan Tinggi : Bengkalis Rata-rata : 1,19
Aceh Besar, Standar Deviasi : 7,05
Pidie,
NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Pidie Jaya
o .id
.g
2°2'00"
2°2'00"
ps
SUMATERA UTARA
Pemusatan Tinggi :
.b
Simeulue,
Aceh Singkil, KEPULAUAN RIAU
w
Aceh Selatan, RIAU
Aceh Tenggara,
0
0
w
Deli Serdang Pemusatan Tinggi :
SUMATERA BARAT
Lingga
://
tp
Pemusatan Tinggi : JAMBI
Mandailing Natal,
ht
2°59'00"
2°59'00"
0 100 200 300 400 500 Km SUMATERA SELATAN Pem usatan Tin ggi
Pemusatan Tinggi :
BENGKULU Pem usatan Tin ggi *)
Indragiri Hilir
Pem usatan Ren dah
Pencilan Rendah
Pemusatan Tinggi :
Ogan Komering Ilir, Pencilan Rendah *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
3210 MAJALENGKA 3325 BATANG 3522 BOJONEGORO
o
3211 SUMEDANG 3326 PEKALONGAN 3524 LAMONGAN
.g
3278 KOTA TASIKMALAYA 3329 BREBES 3525 GRESIK
3301 CILACAP 3401 KULON PROGO 3526 BANGKALAN
ps
3303 PURBALINGGA 3402 BANTUL 3527 SAMPANG
.b
3304 BANJARNEGARA 3403 GUNUNG KIDUL 3528 PAMEKASAN
3305 KEBUMEN 3404 SLEMAN 3529 SUMENEP
w
3306 PURWOREJO 3502 PONOROGO 3575 KOTA PASURUAN
w
3307 WONOSOBO 3503 TRENGGALEK 3602 LEBAK
w
3308 MAGELANG 3504 TULUNGAGUNG 3604 SERANG
3309 BOYOLALI 3507 MALANG 5104 GIANYAR
3310 KLATEN
://
3510 BANYUWANGI 5106 BANGLI
tp
3311 SUKOHARJO 3511 BONDOWOSO 5107 KARANGASEM
ht
BANTEN
6°58'00"
6°58'00"
.id
JAWA BARAT
o
.g
JAWA TENGAH
Pemusatan Tinggi :
JAWA TIMUR Bondowoso,
ps
Situbondo
DI YOG YAKARTA
.b
w
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
BALI
Lebak, Garut,
w
Serang Tasikmalaya, Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Ciamis, Purbalingga, Purworejo,
w
Kuningan, Banjarnegara, Wonosobo,
Cirebon, Kebumen, Magelang,
Majalengka,
://
Pekalongan, Boyolali, Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
tp
Sumedang, Klaten, Trenggalek Gianyar,
Kota Tasikmalaya, Wonogiri, Bangli,
9°59'00"
9°59'00"
Brebes Sragen,
Indikator Asosiasi Spasial
Semarang,
0 60 120 180 240 Km Temanggung, Pemusatan Tin ggi
Kulon Progo, Pemusatan Tin ggi *)
Bantul,
Pemusatan Ren dah
Gunung Kidul,
Sleman, Pemusatan Ren dah *)
Magetan Pencilan Tinggi
Statistik Deskriptif
Minimum : 0,00 Pencilan Tinggi *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif
KETERANGAN :
Minimum : 0,00
5°58'00"
5°58'00"
Pencilan Ti nggi
.id
Pencilan Ti nggi *)
o
Pencilan Rendah
.g
Pencilan Rendah *)
ps
.b
NUSA TENGG ARA BARA T
w
w
Pemusatan Tinggi :
Alor
w
Pemusatan Tinggi :
8°59'00"
Bima
8°59'00"
Pemusatan Tinggi :
Lombok Tengah,
:// Pemusatan Tinggi :
tp
Lombok Timur Ende
ht
Pemusatan Tinggi : U
Rote Ndao
PEMUSATAN TINGGI
.id
6205 BARITO UTARA 6311 BALANGAN
6210 PULANG PISAU 6401 PASER
o
6301 TANAH LAUT 6402 KUTAI BARAT
.g
6302 KOTA BARU 6404 KUTAI TIMUR
ps
6303 BANJAR 6405 BERAU
6304 BARITO KUALA 6406 MALINAU
.b
6305 TAPIN 6408 NUNUKAN
w
6306 HULU SUNGAI SELATAN
w
w
://
tp
ht
Pemusatan Tinggi :
4°3'00"
4°3'00"
Statistik Deskriptif U
Nunukan
Minimum : 0,00
Maksimum : 200,00
Rata-rata : 2,30
Standar Deviasi : 10,10 Pemusatan Tinggi :
Malinau,
Berau
.id
Pemusatan Tinggi :
Kutai Timur
o
.g
KALIMANTAN TIMUR
ps
1°2'00"
1°2'00"
.b
w
Pemusatan Tinggi :
w
Barito Utara,
0
0
KALIMANTAN BARAT
Paser,
w
Kutai Barat
://
tp
ht
KETERANGAN :
KALIMANTAN TENGAH Pemusatan Tinggi :
1°59'00"
1°59'00"
Pe ncilan Ti nggi
Pe ncilan Ti nggi *)
KALIMANTAN SELATAN
Pe ncilan Rendah
Pe ncilan Rendah *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
0 70 14 0 21 0 28 0 Km
5°5'00"
5°5'00"
Pemusatan Tinggi :
Buol
2°4'00"
2°4'00"
SULA W ES I U TA RA
.id
G O RO N TA LO
go
s.
0
0
Pemusatan Tinggi :
p
Bone Bolango
0°57'00"
0°57'00"
SU LA W ES I TENG A H
w
w
SU LA W ES I
://
BA R A T
tp
Pemusatan Tinggi :
Morowali
ht
3°58'00"
3°58'00"
Pemusatan Tinggi :
SULA W ES I T EN G G A RA Konawe,
Konawe Selatan,
Buton Utara
U
SULA W ES I SELA TA N
KE TER A N G A N :
Ind ik a tor As osi a si S pas ial
Pemusatan Tinggi : Pe m usa ta n T in g g i
Bombana
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi : Pe m usa ta n T in g g i *)
Takalar Bone
6°59'00"
6°59'00"
Pe m usa ta n R en da h
Pe m usa ta n R en da h * )
Statistik Deskriptif Pe nc ila n T i ng g i
Pemusatan Tinggi : Minimum : 0,00 Pe nc ila n T i ng g i *)
Selayar Maksimum :100,00
Pe nc ila n R e nda h
Rata-rata : 1,83
Pe nc ila n R e nda h * )
Standar Deviasi : 5,38
*) T ida k Sig n ifik a n ( a lpha > 5% )
PEMUSATAN TINGGI
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
6°5'00"
Statistik Deskriptif KE TER A N G AN :
Minimum : 0,00 Indik a tor A s osi a si S p as ial
Maksimum : 59,00
Pe m usa ta n T in g g i
Rata-rata : 1,92
Pe m usa ta n T in g g i *)
Standar Deviasi : 5,27
Pe m usa ta n R en da h
Pe m usa ta n R en da h * )
Pe nc ila n T i ng g i
Pemusatan Tinggi :
Pe nc ila n T i ng g i *)
Halmahera Tengah,
Halmahera Selatan, Pe nc ila n R e nda h
2°4'00"
U
.id
0
0
go
s.
M A LU K U U TA R A
p
1°57'00"
1°57'00"
.b
w
w
w
M A LU K U
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif
0
0
U
Minimum : 0,00
Pemusatan Tinggi : Maksimum : 270,00
0°57'00"
Yapen Waropen
0°57'00"
Rata-rata : 0,46
Standar Deviasi : 5,00
PAPUA BARAT
.id
Pemusatan Tinggi :
o
Sorong,
.g
ps
.b
3°58'00"
3°58'00"
w
PAPUA
w
w
Pemusatan Tinggi :
Paniai
://
tp
ht
KETERANGAN :
Indikator Asosiasi Spasial Pemusatan Tinggi :
0 100 200 300 Km Asmat
6°59'00"
6°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
Pencilan Re ndah
Pencilan Re ndah *)
Rumus:
Keterangan :
Ag47 = persentase desa yang memiliki kelompok pertokoan,
n
Ag47 = Pertokoan x100% n Pertokoan = jumlah desa yang memiliki kelompok pertokoan,
n Desa
n Desa = jumlah desa dalam satu kecamatan.
.id
Jumlah Kecamatan
go
Sumatera 149 204 60 17
Jawa dan Bali 348 9 47 2
s.
Kalimantan 25 99 8 1
.b
Sulawesi 16 245 5 9
Maluku dan Maluku Utara 0 25 0 0
w
Definisi Operasional
tp
Kelompok pertokoan adalah sejumlah toko yang terdiri dari minimal 10 toko dan mengelompok.
ht
Dalam satu kelompok pertokoan, jumlah bangunan fisiknya bisa lebih dari satu.
Contoh: kelompok pertokoan Pasar Baru, kelompok pertokoan Pasar Senen.
Ringkasan
Keberadaan kelompok pertokoan masih terpusat di wilayah Jawa-Bali serta sebagian wilayah Sumatera,
seperti di provinsi Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau dan Jambi. Hal ini ditunjukkan oleh pemusatan
tinggi yang terjadi di wilayah tersebut walaupun masih didominasi oleh pemusatan tinggi yang tidak
signifikan (ditandai oleh warna merah muda). Pemusatan tinggi juga terjadi di sebagian kecil wilayah
Kalimantan terutama daerah kota, seperti Kota Samarinda, Kota Balikpapan, kota Pontianak. Sementara
pemusatan tinggi yang signifikan (ditandai oleh warna merah tua) di wilayah Nusa Tenggara hanya terjadi di
Kota Mataram, Lombok Barat.
283
TABEL 3.47-01 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI PEMUSATAN KECAMATAN MENURUT PERSENTASE DESA YANG
TERSEDIA KELOMPOK PERTOKOAN DI WILAYAH SUMATERA
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
1276 KOTA BINJAI 1508 TEBO
1302 PESISIR SELATAN 1571 KOTA JAMBI
o
1306 PADANG PARIAMAN 1671 KOTA PALEMBANG
.g
1307 AGAM 1674 KOTA LUBUKLINGGAU
ps
1308 LIMA PULUH KOTA 1771 KOTA BENGKULU
1309 PASAMAN 1803 LAMPUNG SELATAN
.b
1310 SOLOK SELATAN 1871 KOTA BANDAR LAMPUNG
w
1311 DHARMAS RAYA 1872 KOTA METRO
w
1312 PASAMAN BARAT 1971 KOTA PANGKAL PINANG
1371 KOTA PADANG 2102 BINTAN
w
1375 KOTA BUKITTINGGI 2103 NATUNA
1377 KOTA PARIAMAN
:// 2171 KOTA BATAM
tp
1405 SIAK 2172 KOTA TANJUNG PINANG
ht
Statistik Deskriptif U
Pemusatan Tinggi :
Minimum : 0,00
Kota Banda Aceh
Pemusatan Tinggi : Maksimum : 100,00
Kampar, Rata-rata : 16,20
Kota Pekanbaru Standar Deviasi : 23,82
NANGGROE ACEH DARUSSALAM
.id
Pemusatan Tinggi :
o
Kota Lhokseumawe
2°2'00"
2°2'00"
.g
ps
SUMATERA UTARA
.b
KEPULAUAN RIAU
Pemusatan Tinggi :
w
Deli Serdang, RIAU
Kota Medan, Pemusatan Tinggi :
0
0
w
Kota Batam,
SUMATERA BARAT Kota Tanjung Pinang
://
tp
Pemusatan Tinggi : JAMBI
Pesisir Selatan,
ht
2°59'00"
2°59'00"
0 100 200 300 400 500 Km Pasaman, SUMATERA SELATAN Pemusatan Tin ggi
Solok Selatan, BENGKULU Pemusatan Tin ggi *)
Pasaman Barat,
Kota Padang, Pemusatan R en dah
Kota BukitTinggi, Pemusatan Tinggi : Pemusatan R en dah *)
Kota Pariaman Muaro Jambi, Pemusatan Tinggi :
Pencilan Ti nggi
Tanjung Jabung Barat, LAMPUNG Kota Palembang
Tebo, Pencilan Ti nggi *)
Kota Jambi Pencilan Rendah
Pemusatan Tinggi :
Pencilan Rendah *)
Kota Bandar Lampung,
Kota Metro *) Tidak Sign ifikan (alpha > 5% )
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
3202 SUKABUMI 3318 PATI 3519 MADIUN
o
3204 BANDUNG 3319 KUDUS 3529 SUMENEP
.g
3213 SUBANG 3328 TEGAL 3571 KOTA KEDIRI
3215 KARAWANG 3371 KOTA MAGELANG 3572 KOTA BLITAR
ps
3216 BEKASI 3372 KOTA SURAKARTA 3573 KOTA MALANG
.b
3217 BANDUNG BARAT 3374 KOTA SEMARANG 3577 KOTA MADIUN
3271 KOTA BOGOR 3375 KOTA PEKALONGAN 3578 KOTA SURABAYA
w
3272 KOTA SUKABUMI 3402 BANTUL 3603 TANGERANG
w
3273 KOTA BANDUNG 3403 GUNUNG KIDUL 3671 KOTA TANGERANG
w
3274 KOTA CIREBON 3404 SLEMAN 3672 KOTA CILEGON
3275 KOTA BEKASI 3471 KOTA YOGYAKARTA 5103 BADUNG
3276 KOTA DEPOK
://
3502 PONOROGO 5104 GIANYAR
tp
3277 KOTA CIMAHI 3505 BLITAR 5108 BULELENG
ht
U
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Kota Semarang Pati,
Kudus
.id
6°58'00"
6°58'00"
JAWA BARAT
o
.g
JAWA TENGAH Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi : JAWA TIMUR
ps
Kota Jakarta Selatan, Badung,
Kota Jakarta Timur, Gianyar,
DI YOGYAKARTA Kota Denpasar
.b
Kota Jakarta Pusat,
Kota Jakarta Barat,
w
Kota Jakarta Utara, Pemusatan Tinggi :
Bogor, Bandung, BALI
w
Subang, Bandung Barat, Pemusatan Tinggi :
Karawang Cilacap
w
Kota Bandung,
Bekasi, Kota Cimahi
://
Kota Bogor,
Kota Bekasi, Pemusatan Tinggi :
tp
Kota Depok, Boyolali,
Tangerang, Klaten, Pemusatan Tinggi :
ht
9°59'00"
9°59'00"
Pencilan Ti nggi
Statistik Deskriptif
Minimum : 0,00 Pencilan Ti nggi *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
5°58'00"
Minimum : 0,00
5°58'00"
Pemusatan R en dah
Pemusatan R en dah *)
Pencilan Ti nggi
.id
Pencilan Ti nggi *)
o
Pencilan Rendah
.g
Pencilan Rendah *)
ps
.b
NUSA TENGGARA BARAT
w
w
w
8°59'00"
8°59'00"
://
Pemusatan Tinggi :
Lombok Barat,
tp
Kota Mataram
ht
Pemusatan Tinggi :
Belu
U
PEMUSATAN TINGGI
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
4°3'00"
Statistik Deskriptif : U
Minimum : 0,00
Maksimum : 100,00
Rata-rata : 11,74
Standar Deviasi : 19,41
o .id
.g
KALIMANTAN TIMUR
ps
1°2'00"
1°2'00"
.b
w
w
Pemusatan Tinggi :
0
0
KALIMANTAN BARAT
Kota Singkawang
w
Pemusatan Tinggi :
Kota Samarinda
://
tp
Pemusatan Tinggi :
Kubu Raya
ht
1°59'00"
1°59'00"
Pemusatan R en dah
Pemusatan Tinggi :
Kota Banjarmasin Pemusatan R en dah *)
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
KALIMANTAN SELATAN
Pencilan Re ndah
Pencilan Re ndah *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/ KOTA KODE KABUPATEN/ KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
0 70 14 0 21 0 28 0 Km
5°5'00"
5°5'00"
2°4'00"
2°4'00"
SULA W ES I U TA RA
.id
Pemusatan Tinggi :
GO RO NTA LO go Kota Manado
s.
0
0
p
.b
0°57'00"
0°57'00"
SULA W ES I TENG A H
w
w
SULA W ES I
://
BA R A T
tp
ht
3°58'00"
3°58'00"
SULA W ES I TENG G A RA
U
SULA W ES I SELATA N
K E TE R AN G A N :
Indi k a tor A s osi a si S pas i al
Pe m usa ta n T in gg i
Pemusatan Tinggi : Pe m usa ta n T in gg i *)
Gowa,
6°59'00"
6°59'00"
Pe m usa ta n R en da h
Maros,
Pe m usa ta n R en da h * )
Kota Makassar Statistik Deskriptif Pe nc ila n T i ng g i
Minimum : 0,00 Pe nc ila n T i ng g i *)
Maksimum : 100,00
Pe nc ila n R e nda h
Rata-rata : 7,09
Pe nc ila n R e nda h * )
Standar Deviasi : 15,12
*) T ida k Sign ifik a n ( alpha > 5% )
PEMUSATAN
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
6°5'00"
Statistik Deskriptif KE TER A N G AN :
Minimum : 0,00 Indik a tor A s osi a si S p as ial
Maksimum : 80,00
Pe m usa ta n T in g g i
Rata-rata : 3,59
Pe m usa ta n T in g g i *)
Standar Deviasi : 9,07
Pe m usa ta n R en da h
Pe m usa ta n R en da h * )
Pe nc ila n T i ng g i
Pe nc ila n T i ng g i *)
Pe nc ila n R e nda h
Pe nc ila n R e nda h * )
*) T ida k Sign ifik a n ( alpha > 5% )
2°4'00"
2°4'00"
U
.id
0
0
go
s.
M A LU K U U TA R A
p
1°57'00"
1°57'00"
.b
w
w
w
M A LU K U
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Keterangan :
Tidak terjadi pemusatan tinggi yang signifikan.
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif
0
0
U
Minimum : 0,00
Maksimum : 100,00
0°57'00"
0°57'00"
Rata-rata : 2,01
Standar Deviasi : 8,69
PAPUA BARAT
.id
o
.g
ps
3°58'00"
3°58'00"
.b
w
PAPUA
w
w
://
tp
Keterangan :
Tidak terjadi pemusatan tinggi yang signifikan.
ht
KETERANGAN :
Indikator Asosiasi Spasial
0 100 200 300 Km
6°59'00"
6°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
Pencilan Rendah
Pencilan Rendah *)
Rumus:
Keterangan:
Ag48 = persentase desa yang memiliki ketersediaan pasar
n Pasar dengan bangunan permanen/semi permanen,
Ag48 = x100% n Pasar = jumlah desa yang memiliki ketersediaan pasar dengan
n Desa
bangunan permanen/semi permanen,
n Desa = jumlah desa dalam satu kecamatan.
.id
Sebaran Lokasi Menurut Kuadran dan Wilayah
go Kuadran
I II III IV
(HH) (LH) (LL) (HL)
Wilayah
s.
Jumlah Kecamatan
p
.b
Nusa Tenggara 20 51 3 7
w
Kalimantan 20 117 13 11
w
Sulawesi 59 67 12 10
Maluku dan Maluku Utara 0 37 0 1
://
Papua 2 274 0 21
tp
Definisi Operasional
Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli barang dan jasa. Pasar bisa menggunakan
bangunan yang bersifat permanen atau semi permanen ataupun tanpa bangunan.
Pasar dengan bangunan permanen/semi permanen adalah pasar yang menggunakan lantai semen atau
tegel, tiang besi atau kayu, atap seng atau genteng atau sirap, baik berdinding maupun tidak. Pengertian pasar
dalam hal ini adalah keberadaan fasilitas pasar di desa, baik yang mempunyai kegiatan maupun tidak.
Ringkasan
Secara umum desa yang memiliki pasar dengan bangunan permanen dan semi permanen di wilayah Sumatera,
Jawa dan Bali serta Sulawesi memiliki intensitas yang lebih tinggi daripada wilayah lainnya. Hal ini ditunjukkan
oleh terbentuknya lokasi kecamatan yang mengalami pemusatan tinggi yang signifikan terutama di wilayah
provinsi Sumatera Barat dan Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jogya, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan
sebagainya. Sebaliknya sebagian besar kecamatan di Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku dan Papua mengalami
pemusatan rendah, terutama di Papua yang hampir seluruh wilayahnya mengalami pemusatan rendah yang
signifikan (biru tua). Ini berarti bahwa keberadaan pasar dengan bangunan permanen dan semi permanen di
wilayah Papua masih sangat jarang, kecuali di Yapen Waropen yang mengalami pemusatan tinggi signifikan.
Pemusatan tinggi juga terjadi di pulau Lombok dan Alor (wilayah Nusa Tenggara), dan beberapa kota di
wilayah Kalimantan seperti Kota Singkawang, Kota Pontianak, dan sebagainya.
299
TABEL 3.48-01 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI PEMUSATAN KECAMATAN MENURUT PERSENTASE DESA YANG
TERSEDIA PASAR DENGAN BANGUNAN PERMANEN/SEMI PERMANEN DI WILAYAH SUMATERA
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
1305 TANAH DATAR 1473 KOTA DUMAI
o
1306 PADANG PARIAMAN 1502 MERANGIN
.g
1307 AGAM 1507 TANJUNG JABUNG BARAT
1308 LIMA PULUH KOTA 1509 BUNGO
ps
1309 PASAMAN 1602 OGAN KOMERING ILIR
1310 SOLOK SELATAN 1603 MUARA ENIM
.b
1311 DHARMAS RAYA 1610 OGAN ILIR
w
1312 PASAMAN BARAT 1671 KOTA PALEMBANG
w
1372 KOTA SOLOK 1804 LAMPUNG TIMUR
w
1373 KOTA SAWAH LUNTO 1807 WAY KANAN
1374 KOTA PADANG PANJANG 1808 TULANG BAWANG
1402 INDRAGIRI HULU
:// 1871 KOTA BANDAR LAMPUNG
tp
1403 INDRAGIRI HILIR 2103 NATUNA
ht
Statistik Deskriptif U
Pemusatan Tinggi :
Minimum : 0,00
Deli Serdang,
Kota Medan Maksimum : 100,00
Rata-rata : 19,80
Standar Deviasi : 22,28
NANGGROE ACEH DARUSSALAM Pemusatan Tinggi :
Labuhan Batu
Pemusatan Tinggi :
.id
Pesisir Selatan,
Solok,
Sawahlunto/Sijunjung,
o
Tanah Datar,
.g
2°2'00"
Padang Pariaman,
2°2'00"
Agam,
ps
Lima Puluh Kota, SUMATERA UTARA
Pasaman,
Solok Selatan,
.b
Dharmas Raya, KEPULAUAN RIAU
w
Pasaman Barat,
Kota Solok, RIAU
w
Kota Sawah Lunto,
0
0
w
Pelalawan, Kota Batam
Kampar, SUMATERA BARAT
Rokan Hulu,
://
tp
Bengkalis,
Rokan Hilir, JAMBI
Kota Pekanbaru
ht
2°59'00"
2°59'00"
0 100 200 300 400 500 Km Pemusatan Tinggi : SUMATERA SELATAN Pemusatan Tin ggi
Muara Enim BENGKULU Pemusatan Tin ggi *)
Pemusatan R en dah
Pemusatan Tinggi : Pemusatan R en dah *)
Ogan Komering Ilir
Pencilan Ti nggi
LAMPUNG
Pencilan Ti nggi *)
Pemusatan Tinggi : Pencilan Rendah
Lampung Timur, Pencilan Rendah *)
Tulang Bawang,
Kota Bandar Lampung *) Tidak Sign ifikan (alpha > 5% )
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
3202 SUKABUMI 3401 KULON PROGO 3528 PAMEKASAN
3207 CIAMIS 3402 BANTUL 3529 SUMENEP
o
3216 BEKASI 3403 GUNUNG KIDUL 3573 KOTA MALANG
.g
3217 BANDUNG BARAT 3404 SLEMAN 3574 KOTA PROBOLINGGO
3272 KOTA SUKABUMI 3471 KOTA YOGYAKARTA 3576 KOTA MOJOKERTO
ps
3273 KOTA BANDUNG 3501 PACITAN 3578 KOTA SURABAYA
.b
3274 KOTA CIREBON 3502 PONOROGO 3603 TANGERANG
3275 KOTA BEKASI 3503 TRENGGALEK 3671 KOTA TANGERANG
w
3277 KOTA CIMAHI 3504 TULUNGAGUNG 5101 JEMBRANA
w
3301 CILACAP 3505 BLITAR 5102 TABANAN
w
3302 BANYUMAS 3506 KEDIRI 5103 BADUNG
3309 BOYOLALI 3507 MALANG 5104 GIANYAR
3310 KLATEN ://
3509 JEMBER 5105 KLUNGKUNG
tp
3311 SUKOHARJO 3510 BANYUWANGI 5106 BANGLI
ht
Pemusatan Tinggi : U
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Kota Bandung,
Jepara Sidoarjo,
Kota Cimahi
Tuban,
Lamongan,
Gresik,
DKI JAKARTA Bangkalan,
Sampang,
Pamekasan,
BANTEN Kota Mojokerto,
.id
6°58'00"
6°58'00"
Kota Surabaya
JAWA BARAT
o
JAWA TENGAH
.g
JAWA TIMUR
ps
Pemusatan Tinggi :
.b
Kota Jakarta Selatan,
Kota Jakarta Timur, Pemusatan Tinggi :
DI YOGYAKARTA
w
Kota Jakarta Pusat, Sukabumi BALI
Kota Jakarta Barat,
w
Kota Jakarta Utara
Pemusatan Tinggi :
w
Pemusatan Tinggi : Boyolali,
Sukoharjo,
://
Ciamis,
Cilacap, Wonogiri,
tp
Banyumas Karanganyar,
Sragen, Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
9°59'00"
9°59'00"
ht
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Pemusatan R en dah
Pemusatan R en dah *)
Pencilan Ti nggi
.id
Pencilan Ti nggi *)
o
Pencilan Rendah
.g
Pencilan Rendah *)
ps
.b
NUSA TENGGARA BARAT
w
w
Pemusatan Tinggi :
w
Alor
8°59'00"
8°59'00"
Pemusatan Tinggi :
://
tp
Lombok Barat,
Lombok Tengah,
Lombok Timur
ht
U
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
o
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
4°3'00"
Statistik Deskriptif U
Minimum : 0,00
Maksimum : 100,00 Pemusatan Tinggi :
Rata-rata : 16,15 Nunukan
Standar Deviasi : 18,26
o .id
.g
KALIMANTAN TIMUR
ps
1°2'00"
1°2'00"
.b
Pemusatan Tinggi :
w
Kutai Timur
w
Pemusatan Tinggi :
0
0
KALIMANTAN BARAT
Kota Singkawang
w
Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi :
KETERANGAN :
KALIMANTAN TENGAH Kota Balikpapan
1°59'00"
1°59'00"
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/ KOTA KODE KABUPATEN/ KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
0 70 14 0 21 0 28 0 Km
5°5'00"
5°5'00"
Pemusatan Tinggi :
Buol
Pemusatan Tinggi :
Donggala, Pemusatan Tinggi :
Toli-Toli, Gorontalo,
Parigi Moutong Goronalo Utara
2°4'00"
2°4'00"
SU LA W ES I U TA RA
.id
G O RO N TA LO
go
s.
Pemusatan Tinggi :
0
0
Banggai Kepulauan
p
.b
0°57'00"
0°57'00"
SULA W ES I TENG A H
w
w
SULA W ES I
://
BA R A T
tp
Pemusatan Tinggi :
ht
Majene,
Mamuju,
Mamuju Utara
3°58'00"
3°58'00"
SULA W ES I TENG G A RA
Pemusatan Tinggi :
Muna,
U
Buton Utara
SULA W ES I SELATA N
K E TE R AN G A N :
Indi k a tor A s osi a si S p as i al
Pemusatan Tinggi :
Pe m usa ta n T in gg i
Bulukumba,
Gowa, Pe m usa ta n T in gg i *)
6°59'00"
6°59'00"
Sinjai, Pe m usa ta n R en da h
Maros, Pe m usa ta n R en da h * )
Barru, Statistik Deskriptif Pe nc ila n T i ng g i
Bone, Minimum : 0,00
Pe nc ila n T i ng g i *)
Soppeng, Maksimum : 100,00
Pe nc ila n R e nda h
Pinrang Rata-rata : 20,42
Pe nc ila n R e nda h * )
Standar Deviasi : 17,32
*) T ida k Sign ifik a n ( alpha > 5% )
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif
6°5'00"
6°5'00"
Minimum : 0,00 KETER AN G AN :
Maksimum : 60,00 Indi k a tor A s osi a si S p as i al
Rata-rata : 8,43 Pe m usa ta n T in g g i
Standar Deviasi : 11,76 Pe m usa ta n T in g g i *)
Pe m usa ta n R en da h
Pe m usa ta n R en da h * )
Pe nc ila n T i ngg i
Pe nc ila n T i ngg i *)
Pe nc ila n R e nda h
Pe nc ila n R e nda h * )
*) T ida k Sig n ifik a n ( a lpha > 5% )
2°4'00"
2°4'00"
U
.id
0
0
go
s.
M A LU K U U TA R A
p
1°57'00"
1°57'00"
.b
w
w
w
M A LU K U
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Keterangan :
Tidak terjadi pemusatan tinggi yang signifikan.
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif
0
0
U
Minimum : 0,00
Maksimum : 60,00
0°57'00"
0°57'00"
Rata-rata : 6,22
Standar Deviasi : 11,66
PAPUA BARAT
.id
o
.g
ps
.b
3°58'00"
3°58'00"
w
PAPUA
w
w
://
tp
Pemusatan Tinggi :
ht
Yapen Waropen
KETERANGAN :
Indikator Asosiasi Spasial
0 100 200 300 Km
6°59'00"
6°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
Pencilan Rendah
Pencilan Rendah *)
Rumus:
Keterangan:
Ag49 = jumlah minimarket dan toko kelontong per 100
penduduk dalam satu desa,
I Minimarket + I Toko Kelontong I Minimarket = jumlah minimarket dalam satu desa,
Ag49 = x100 I Toko Kelontong = jumlah toko kelontong dalam satu desa,
(n Laki - Laki + n Perempauan )
n Laki - Laki = jumlah penduduk laki-laki dalam satu desa,
n Perempauan = jumlah penduduk perempuan dalam satu desa.
.id
Sebaran Lokasi Menurut Kuadran dan Wilayah
go
Kuadran
I III IV
II (LH)
s.
(HH) (LL) (HL)
Wilayah
p
Jumlah Desa
.b
Papua 70 2.105 59 75
Catatan: Moran’s I = 0,1768 Total 4.213 10.173 1.698 954
ht
Definisi Operasional
Mini market adalah sarana/tempat usaha yang menjual beraneka barang kebutuhan sehari-hari dengan
harga yang telah ditentukan, dan konsumen/pembeli melayani dirinya sendiri (swalayan) dan kemudian
membayarnya di kasir.
Toko/warung kelontong adalah bangunan (kedai) yang menjual beraneka barang secara eceran.
Ringkasan
Pada peta terlihat pemusatan desa yang tinggi (ditandai oleh warna merah) terutama terjadi di wilayah
Sumatera, Jawa dan Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Sementara pemusatan rendah (ditandai oleh warna
biru) lebih dominan terjadi di beberapa lokasi yang terletak di wilayah Nusa Tenggara dan Papua. Ini
menunjukkan bahwa intensitas keberadaan mini market dan toko kelontong antar wilayah memang belum
merata dan masih terkonsentrasi di wilayah Indonesia bagian Barat.
315
TABEL 3.49-01 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI PEMUSATAN DESA MENURUT JUMLAH MINI MARKET DAN TOKO
KELONTONG PER 100 PENDUDUK DI WILAYAH SUMATERA
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
1111 ACEH UTARA 1406 KAMPAR 1707 LEBONG
o
1112 ACEH BARAT DAYA 1407 ROKAN HULU 1771 KOTA BENGKULU
.g
1114 ACEH TAMIANG 1408 BENGKALIS 1801 LAMPUNG BARAT
1115 NAGAN RAYA 1409 ROKAN HILIR 1802 TANGGAMUS
ps
1117 BENER MERIAH 1471 KOTA PEKANBARU 1803 LAMPUNG SELATAN
.b
1118 PIDIE JAYA 1501 KERINCI 1804 LAMPUNG TIMUR
1202 MANDAILING NATAL 1502 MERANGIN 1805 LAMPUNG TENGAH
w
1203 TAPANULI SELATAN 1503 SAROLANGUN 1808 TULANG BAWANG
w
1205 TAPANULI UTARA 1504 BATANG HARI 1809 PESAWARAN
w
1207 LABUHAN BATU 1507 TANJUNG JABUNG BARAT 1901 BANGKA
1208 ASAHAN 1508 TEBO 1902 BELITUNG
1220 PADANG LAWAS UTARA
://
1509 BUNGO 1903 BANGKA BARAT
tp
1221 PADANG LAWAS 1601 OGAN KOMERING ULU 1904 BANGKA TENGAH
ht
1273 KOTA PEMATANG SIANTAR 1603 MUARA ENIM 1905 BANGKA SELATAN
1274 KOTA TEBING TINGGI 1604 LAHAT 1906 BELITUNG TIMUR
1277 KOTA PADANGSIDIMPUAN 1605 MUSI RAWAS 2103 NATUNA
1304 SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG 1606 MUSI BANYUASIN 2172 KOTA TANJUNG PINANG
1308 LIMA PULUH KOTA
.id
Tanjung Jabung Barat,
Pemusatan Tinggi : Tebo,
o
Mandailing Natal, Bungo
2°2'00"
2°2'00"
.g
Tapanuli Selatan,
Labuhan Batu,
ps
Padang Lawas Utara, SUMATERA UTARA
Padang Lawas,
Kota Padangsidempuan,
.b
Rokan Hulu, KEPULAUAN RIAU
Rokan Hilir
w
RIAU
0
0
w
SUMATERA BARAT
Pemusatan Tinggi :
://
Musi Rawas,
Kota Lubuklinggau,
tp
JAMBI
Rejang Lebong,
Bengkulu Utara,
ht
2°59'00"
2°59'00"
Lebong
0 100 200 300 400 500 Km SUMATERA SELATAN Pem usatan Tin ggi
BENGKULU Pem usatan Tin ggi *)
Pemusatan Tinggi :
Pem usatan Ren dah
Bangka,
Belitung, Pem usatan Ren dah *)
Pemusatan Tinggi : Bangka Barat, Pencilan Ti nggi
Muara Enim, LAMPUNG Bangka Tengah,
Pencilan Ti nggi *)
Lahat, Bangka Selatan,
Musi Banyuasin, Pemusatan Tinggi : Belitung Timur Pencilan Rendah
Kota Palembang, Lampung Barat, Lampung Tengah, Pencilan Rendah *)
Tanggamus, Tulang Bawang,
*) Tidak Sign ifikan (alpha > 5%)
Lampung Timur, Pesawaran
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
3171 KOTA JAKARTA SELATAN 3304 BANJARNEGARA 3502 PONOROGO 3526 BANGKALAN
3173 KOTA JAKARTA PUSAT 3306 PURWOREJO 3503 TRENGGALEK 3527 SAMPANG
3175 KOTA JAKARTA UTARA 3307 WONOSOBO 3504 TULUNGAGUNG 3528 PAMEKASAN
3201 BOGOR 3308 MAGELANG 3505 BLITAR 3529 SUMENEP
3202 SUKABUMI 3311 SUKOHARJO 3507 MALANG 3571 KOTA KEDIRI
3203 CIANJUR 3313 KARANGANYAR 3508 LUMAJANG 3572 KOTA BLITAR
3204 BANDUNG 3314 SRAGEN 3509 JEMBER 3574 KOTA PROBOLINGGO
.id
3205 GARUT 3316 BLORA 3510 BANYUWANGI 3575 KOTA PASURUAN
3206 TASIKMALAYA 3318 PATI 3511 BONDOWOSO 3576 KOTA MOJOKERTO
o
3207 CIAMIS 3319 KUDUS 3512 SITUBONDO 3577 KOTA MADIUN
.g
3208 KUNINGAN 3322 SEMARANG 3513 PROBOLINGGO 3578 KOTA SURABAYA
ps
3210 MAJALENGKA 3323 TEMANGGUNG 3514 PASURUAN 3601 PANDEGLANG
3211 SUMEDANG 3324 KENDAL 3515 SIDOARJO 3602 LEBAK
.b
3212 INDRAMAYU 3325 BATANG 3516 MOJOKERTO 3603 TANGERANG
3214 PURWAKARTA 3326 PEKALONGAN 3517 JOMBANG 3604 SERANG
w
3215 KARAWANG 3372 KOTA SURAKARTA 3518 NGANJUK 3671 KOTA TANGERANG
w
3217 BANDUNG BARAT 3374 KOTA SEMARANG 3520 MAGETAN 3673 KOTA SERANG
3273 KOTA BANDUNG 3402 BANTUL 3522 BOJONEGORO 5101 JEMBRANA
w
3275 KOTA BEKASI 3404 SLEMAN 3523 TUBAN 5103 BADUNG
3278 KOTA TASIKMALAYA 3471
://
KOTA YOGYAKARTA 3524 LAMONGAN 5108 BULELENG
tp
3301 CILACAP 3501 PACITAN 3525 GRESIK 5171 KOTA DENPASAR
ht
BANTEN
.id
6°58'00"
6°58'00"
3601
JA WA BARAT
o
.g
JAWA TENGAH
JAWA TIMUR Pemusatan Tinggi :
ps
Jembrana,
DI Y OG YAKARTA Buleleng
.b
Pemusatan Tinggi :
w
Pandeglang, Pemusatan Tinggi :
Lebak Ciamis, BAL I
w
Pemusatan Tinggi : Cilacap
Sukabumi
w
://
Pemusatan Tinggi :
Tulungagung,
tp
Pemusatan Tinggi : Blitar,
Bantul, Malang
ht
9°59'00"
9°59'00"
Sleman, KETERANGAN :
Kota Yogyakarta Indikator Asosiasi Spasial
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
0 60 120 180 240 Km Ponorogo, Lumajang, Pem usatan Tin ggi
Trenggalek Jember Pem usatan Tin ggi *)
Pencilan Ti nggi
Statistik Deskriptif
Minimum : 0,00 Pencilan Ti nggi *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
5271 KOTA MATARAM 5313 MANGGARAI
5272 KOTA BIMA 5371 KOTA KUPANG
o
5304 TIMOR TENGAH SELATAN
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
5°58'00"
Minimum : 0,00
5°58'00"
Pencilan Ti nggi
.id
Pemusatan Tinggi : Pencilan Ti nggi *)
Lombok Timur Pencilan Rendah
o
Pencilan Rendah *)
.g
Pemusatan Tinggi : *) Tidak Sign ifikan (alpha > 5%)
Manggarai
ps
.b
NUSA TENGG ARA BARA T
w
w
Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi : Lembata
w
Bima, Pemusatan Tinggi :
8°59'00"
8°59'00"
://
Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi : Sumbawa
tp
Lombok Barat,
Kota Mataram
ht
Pemusatan Tinggi :
Belu
U
PEMUSATAN TINGGI
.id
6107 SINTANG 6306 HULU SUNGAI SELATAN
6108 KAPUAS HULU 6308 HULU SUNGAI UTARA
o
6110 MELAWI 6310 TANAH BUMBU
.g
6171 KOTA PONTIANAK 6371 KOTA BANJARMASIN
ps
6202 KOTAWARINGIN TIMUR 6401 PASER
6203 KAPUAS 6403 KUTAI KARTANEGARA
.b
6205 BARITO UTARA 6404 KUTAI TIMUR
w
6209 KATINGAN 6405 BERAU
w
6210 PULANG PISAU 6472 KOTA SAMARINDA
w
6211 GUNUNG MAS
://
tp
ht
4°3'00"
U
Statistik Deskriptif
Minimum : 0,00
Maksimum : 38,00 Pemusatan Tinggi :
Rata-rata : 1,75 Sintang,
Standar Deviasi : 1,88 Kapuas Hulu
Pemusatan Tinggi :
Kutai Kartanegara,
Kutai Timur
o .id
.g
KALIMANTAN TIMUR
ps
1°2'00"
1°2'00"
.b
w
w
0
0
w
Pulang Pisau,
://
Kota Palangkaraya tp
ht
KETERANGAN :
KALIMANTAN TENGAH
1°59'00"
1°59'00"
Pe ncilan Ti nggi
Pe ncilan Ti nggi *)
KALIMANTAN SELATAN
Pe ncilan Rendah
Pemusatan Tinggi : Pe ncilan Rendah *)
Tanah Laut *) Tidak Sign ifikan ( alpha > 5% )
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
7207 BUOL 7409 BUTON UTARA
7208 PARIGI MOUTONG 7410 KONAWE UTARA
go
7209 TOJO UNA-UNA 7471 KOTA KENDARI
7271 KOTA PALU 7472 KOTA BAU-BAU
s.
0 70 14 0 21 0 28 0 Km
5°5'00"
5°5'00"
Pemusatan Tinggi :
Toli-toli,
Buol,
Boalemo,
Gorontalo,
Pohuwatu,
Pemusatan Tinggi : Bone Bolango,
Majene, Gorontalo Utara,
Polewali Mandar, Kota Gorontalo
2°4'00"
2°4'00"
Mamuju,
Mamuju Utar
SULA W ES I U TA RA
.id
GO RO NTA LO go
Pemusatan Tinggi :
Bolaang Mongondow,
s.
Minahasa
0
0
Minahasa Selatan,
p
Minahasa Utara,
.b
Minahasa Tenggara,
0°57'00"
0°57'00"
Kota Manado,
w
SULA W ES I
://
BA R A T
tp
ht
3°58'00"
3°58'00"
SULA W ES I TENG G A RA
U
SULA W ES I SELATA N
KE TER A N G A N :
Pe m usa ta n R en da h
Pe m usa ta n R en da h * )
StatistikDeskriptif
Statistik Deskriptif:
Pe nc ila n T i ng g i
Minimum
Minimum : : 00,00
0,00
Pe nc ila n T i ng g i *)
Maksimum
Maksimum : :86,00
86,00
Pe nc ila n R e nda h
Rata-rata
Rata-rata : : 02,34
2,34
StandarDeviasi
Deviasi : : 02,75
0,75 Pe nc ila n R e nda h * )
Standar
*) T ida k Sig n ifik a n ( a lpha > 5% )
PEMUSATAN TINGGI
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
6°5'00"
Statistik Deskriptif KE TER A N G AN :
Minimum : 0,00 Indik a tor A s osi a si S p as ial
Maksimum : 27,00
Pe m usa ta n T in g g i
Rata-rata : 1,58
Pe m usa ta n T in g g i *)
Standar Deviasi : 1,66
Pe m usa ta n R en da h
Pe m usa ta n R en da h * )
Pe nc ila n T i ng g i
Pe nc ila n T i ng g i *)
Pe nc ila n R e nda h
Pe nc ila n R e nda h * )
*) T ida k Sign ifik a n ( alpha > 5% )
2°4'00"
2°4'00"
U
.id
0
0
go
s.
M A LU K U U TA R A
p
1°57'00"
1°57'00"
.b
w
w
w
M A LU K U
://
tp
ht
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
9171 KOTA SORONG
o
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
0
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi
0
U
(Tidak Signifikan) :
Sorong Selatan
Biak Numfor
(Signifikan)Pemusatan
: Tingg : Minimum : 00,00
0,00
Nabire Nabire Maksimum : 89,00
0°57'00"
0°57'00"
Rata-rata : 00,65
0,65
Standar Deviasi : 02,13
2,13
PAPUA BARAT
Pemusatan Tinggi
.id
(Signifikan) : Pemusatan Tinggi :
Kota Sorong Pemusatan Tinggi Jayapura
(Tidak Signifikan) :
Pemusatan
(Signifikan) : Tinggi : Kota Jayapura
o
Jayapura,
Kota
SorongSorong
Selatan Keerom,
.g
Kota Jayapura
ps
.b
3°58'00"
3°58'00"
w
PAPUA
Pemusatan Tinggi
w
(Signifikan) :
Pemusatan Tinggi :
w
Pemusatan Tinggi : Teluk Wondama
Kaimana Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi
Raja Ampat Teluk Wondama
://
(Tidak Signifikan) : Pemusatan Tinggi Pemusatan Tinggi
Raja Ampat Pemusatan
Pemusatan Tinggi :
Tinggi (Tidak Signifikan) : (Tidak Signifikan) :
tp
Teluk Bintuni
(Tidak Signifikan) : Kaimana Sarmi
Fakfak
Pemusatan Tinggi :
ht
KETERANGAN : Sarmi
Indikator Asosiasi Spasial Pemusatan Tinggi :
0 100 200 300 Km Merauke
6°59'00"
6°59'00"
Pencilan Re ndah *)
Rumus:
Keterangan:
Ag50 = jumlah restoran/ rumah makan, warung/kedai
makanan minuman per 100 penduduk dalam
satu desa,
I Restoran = jumlah restoran/ rumah makan dalam satu
I Restoran + I Warung
Ag50 = x100 desa,
(n Laki - Laki + n Perempuan ) = jumlah warung/kedai makanan minuman
I Warung
dalam satu desa,
n Laki -Laki = jumlah penduduk laki-laki dalam satu desa,
n Perempuan = jumlah penduduk perempuan dalam satu desa.
.id
go
Sebaran Lokasi Menurut Kuadran dan Wilayah
Kuadran
s.
I III IV
II (LH)
(HH) (LL) (HL)
p
Wilayah
.b
Jumlah Desa
w
Definisi Operasional
Restoran/Rumah makan merupakan jenis usaha pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh
bangunan permanen yang menjual dan menyajikan makanan dan minuman untuk umum di tempat
usahanya, baik dilengkapi dengan perlengkapan untuk proses pembuatan dan penyimpanan maupun
tidak dan telah mendapatkan izin sebagai restoran/rumah makan dari instansi yang membinanya.
Warung/Kedai Makanan Minuman meliputi usaha yang menjual bermacam-macam makanan kecil
dan minuman siap dikonsumsi yang dijual di tempat tetap, termasuk kantin.
Yang membedakan antara restoran/rumah makan dan warung/kedai makanan minuman
adalah bangunan (permanen/tidak permanen), dan skala omset (besar/kecil).
Ringkasan
Keberadaan restoran dan rumah makan mengalami pemusatan tinggi (ditandai oleh warna merah) pada
desa-desa yang terletak di wilayah Sumatera, Jawa dan Bali serta Kalimantan. Sebaliknya hampir seluruh
kawasan di wilayah Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua mengalami pemusatan rendah yang
signifikan (ditandai oleh warna biru tua). Namun pemusatan tinggi juga terjadi pada beberapa desa di
provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara, dan kabupaten sorong Selatan di provinsi Papua Barat.
331
TABEL 3.50-01 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI PEMUSATAN DESA MENURUT JUMLAH RESTORAN DAN RUMAH
MAKAN PER 100 PENDUDUK DI WILAYAH SUMATERA
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
1108 ACEH BESAR 1219 BATU BARA 1371 KOTA PADANG
1109 PIDIE 1220 PADANG LAWAS UTARA 1372 KOTA SOLOK
o
1110 BIREUEN 1221 PADANG LAWAS 1373 KOTA SAWAH LUNTO
.g
1111 ACEH UTARA 1271 KOTA SIBOLGA 1374 KOTA PADANG PANJANG
ps
1112 ACEH BARAT DAYA 1210 DAIRI 1375 KOTA BUKITTINGGI
1113 GAYO LUES 1211 KARO 1376 KOTA PAYAKUMBUH
.b
1114 ACEH TAMIANG 1212 DELI SERDANG 1377 KOTA PARIAMAN
1115 NAGAN RAYA 1213 LANGKAT 1401 KUANTAN SINGINGI
w
1116 ACEH JAYA 1215 HUMBANG HASUNDUTAN 1402 INDRAGIRI HULU
w
1118 PIDIE JAYA 1216 PAKPAK BHARAT 1404 PELALAWAN
w
1171 KOTA BANDA ACEH 1217 SAMOSIR 1405 SIAK
://
1173 KOTA LANGSA 1218 SERDANG BEDAGAI 1406 KAMPAR
1174 KOTA LHOKSEUMAWE 1219 BATU BARA 1407 ROKAN HULU
tp
1175 KOTA SUBULUSSALAM 1220 PADANG LAWAS UTARA 1471 KOTA PEKANBARU
ht
.id
Aceh Jaya,
Kota Banda Aceh Pemusatan Tinggi :
Natuna
o
.g
2°2'00"
2°2'00"
ps
Pemusatan Tinggi :
Aceh Singkil, Deli Serdang, SUMATERA UTARA
.b
Aceh Tenggara, Langkat,
Kota Subulussalam, Humbang Hasundutan,
w
Mandailing Natal, Pakpak Bharat, KEPULAUAN RIAU
Tapanuli Selatan, Samosir,
w
RIAU
Tapanuli Tengah, Serdang Bedagai,
Tapanuli Utara, Padang Lawas Utara,
0
0
w
Toba Samosir, Padang Lawas
://
Labuhan Batu, Kota Sibolga,
Asahan, Kota Pematang Siantar, SUMATERA BARAT
tp
Simalungun, Kota Medan,
Dairi, Kota Padangsidimpuan
ht
Karo, JAMBI
2°59'00"
2°59'00"
0 100 200 300 400 500 Km Pemusatan Tinggi : SUMATERA SELATAN Pemusatan Tin ggi
Pesisir Selatan, K ota Padang Panjang, BENGKULU Pemusatan Tin ggi *)
Solok, Kota Bukittinggi,
Sawahlunto/Sijunjung, Kota Pariaman, Pemusatan Tinggi : Pemusatan Ren dah
Tanah Datar, Kuantan Singingi, Bangka Selatan Pemusatan Ren dah *)
Padang Pariaman, Indragiri Hulu,
Pencilan Tinggi
Agam, Siak, LAMPUNG
Lima Puluh Kota, Kampar, Pencilan Tinggi *)
Pasaman, Rokan Hulu, Pencilan Rendah
Kota Padang, Kota Pekanbaru Pemusatan Tinggi :
Pencilan Rendah *)
Kota Sawahlunto, Bengkulu Utara
*) Tidak Signifikan (alpha > 5%)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
3171 KOTA JAKARTA SELATAN 3310 KLATEN 3504 TULUNGAGUNG 3529 SUMENEP
3173 KOTA JAKARTA PUSAT 3311 SUKOHARJO 3505 BLITAR 3571 KOTA KEDIRI
3201 BOGOR 3313 KARANGANYAR 3506 KEDIRI 3572 KOTA BLITAR
3202 SUKABUMI 3314 SRAGEN 3507 MALANG 3574 KOTA PROBOLINGGO
3203 CIANJUR 3315 GROBOGAN 3510 BANYUWANGI 3575 KOTA PASURUAN
.id
3204 BANDUNG 3316 BLORA 3511 BONDOWOSO 3576 KOTA MOJOKERTO
3205 GARUT 3317 REMBANG 3512 SITUBONDO 3577 KOTA MADIUN
o
3206 TASIKMALAYA 3318 PATI 3513 PROBOLINGGO 3578 KOTA SURABAYA
.g
3207 CIAMIS 3319 KUDUS 3514 PASURUAN 3601 PANDEGLANG
3208 KUNINGAN 3324 KENDAL 3515 SIDOARJO 3603 TANGERANG
ps
3209 CIREBON 3325 BATANG 3516 MOJOKERTO 3604 SERANG
.b
3210 MAJALENGKA 3326 PEKALONGAN 3517 JOMBANG 5101 JEMBRANA
3211 SUMEDANG 3327 PEMALANG 3518 NGANJUK 5102 TABANAN
w
3212 INDRAMAYU 3328 TEGAL 3519 MADIUN 5103 BADUNG
w
3213 SUBANG 3372 KOTA SURAKARTA 3520 MAGETAN 5104 GIANYAR
w
3214 PURWAKARTA 3374 KOTA SEMARANG 3521 NGAWI 5105 KLUNGKUNG
://
3215 KARAWANG 3375 KOTA PEKALONGAN 3522 BOJONEGORO 5106 BANGLI
3216 BEKASI 3402 BANTUL 3523 TUBAN 5107 KARANG ASEM
tp
3217 BANDUNG BARAT 3404 SLEMAN 3524 LAMONGAN 5108 BULELENG
ht
3278 KOTA TASIKMALAYA 3471 KOTA YOGYAKARTA 3525 GRESIK 5171 KOTA DENPASAR
3302 BANYUMAS 3502 PONOROGO 3528 PAMEKASAN
.id
3601
6°58'00"
6°58'00"
JAWA BARAT
o
.g
JAWA TENGAH
ps
JA WA TIMUR
DI YOGYAKARTA
.b
Pemusatan Tinggi :
Pandeglang
w
Pemusatan Tinggi :
BALI
Kota Jakarta Selatan, Majalengka,
w
Bogor, Sumedang,
Sukabumi, Indramayu,
w
Cianjur, Subang,
Pemusatan Tinggi :
://
Bandung, Purwakarta,
Kediri,
Garut, Karawang,
Pasuruan,
tp
Tasikmalaya, Bekasi,
Mojokerto,
Ciamis, Bandung Barat, Pemusatan Tinggi :
Jombang,
ht
9°59'00"
9°59'00"
Nganjuk, KETERANGAN :
Cirebon, Tabanan,
Madiun, Indikator Asosiasi S pasial
Badung,
Magetan,
0 60 120 180 240 Km Gianyar, Pemusatan Tin ggi
Ngawi,
Klungkung,
Bojonegoro, Pemusatan Tin ggi *)
Bangli,
Lamongan, Pemusatan R en dah
Karangasem,
Gresik,
Buleleng, Pemusatan R en dah *)
Kota Kediri,
Kota Denpasar
Statistik Deskriptif Kota Pasuruan, Pencilan Ti nggi
Kota Mojokerto, Pencilan Ti nggi *)
Minimum : 0,00 Kota Madiun,
Maksimum : 9,60 Kota Surabaya Pencilan Rendah
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Minimum : 0,00
Indikator Asosiasi Spasial
Maksimum : 5,30
Rata-rata : 0,04 Pem usatan Tin ggi
.id
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
o
Pencilan Rendah
.g
Pencilan Rendah *)
ps
.b
NUSA TENGG ARA BARA T
w
w
w
8°59'00"
8°59'00"
://
tp
Pemusatan Tinggi :
Kota Mataram
ht
Pemusatan Tinggi :
Kota Kupang U
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
6205 BARITO UTARA 6310 TANAH BUMBU
6209 KATINGAN 6311 BALANGAN
o
6210 PULANG PISAU 6371 KOTA BANJARMASIN
.g
6211 GUNUNG MAS 6372 KOTA BANJAR BARU
ps
6212 BARITO TIMUR 6403 KUTAI KARTANEGARA
6301 TANAH LAUT 6405 BERAU
.b
6302 KOTA BARU 6407 BULUNGAN
w
6303 BANJAR 6409 PENAJAM PASER UTARA
w
6304 BARITO KUALA 6472 KOTA SAMARINDA
w
6305 TAPIN
://
tp
ht
4°3'00"
Statistik Deskriptif U
Minimum : 0,00
Pemusatan Tinggi :
Maksimum : 6,03 Sambas
Rata-rata : 0,39
Standar Deviasi : 0,51
Pemusatan Tinggi :
Berau
o.id
.g
ps
KALIMANTAN TIMUR
1°2'00"
1°2'00"
.b
Pemusatan Tinggi :
w
Kutai Kartanegara,
Kota Samarinda
0
0
KALIMANTAN BARAT
w
Pemusatan Tinggi :
://
Ketapang
tp
Pemusatan Tinggi :
ht
Tanah Laut,
Kota Baru, KETERANGAN :
KALIMANTAN TENGAH
1°59'00"
1°59'00"
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
0 70 14 0 21 0 28 0 Km
5°5'00"
5°5'00"
Pemusatan Tinggi :
Kepulauan Talaud
Pemusatan Tinggi :
Kota Gorontalo
Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi : Boalemo,
Pemusatan
Parigi Moutong Tinggi : Pohuwato
Pemusatan Tinggi :
Parigi Moutong
2°4'00"
2°4'00"
Boalemo,
Pohuwato
SULA W ES I U TA RA
.id
GO RO NTA LO
go Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi :
Minahasa,
Minahasa,
Minahasa Utara,
s.
Minahasa
Kota Manado,Utara,
0
0
Kota Manado,
p
Kota Tomohon
Pemusatan Tinggi : Kota Tomohon
.b
Pemusatan Tinggi :
Bolaang Mongondow,
Bolaang Mongondow,
0°57'00"
0°57'00"
Minahasa Selatan,
w
Minahasa Selatan,
Kotamobagu
SULA W ES I TENG A H Kota Kotamobagu
w
w
SULA W ES I
://
BA R A T
tp
Pemusatan Tinggi :
Poso
ht
3°58'00"
3°58'00"
SULA W ES I TENG G A RA
U
SULA W ES I SELATA N
K E TE R AN G A N :
Indi k a tor A s osi a si S pas i al
Pe m usa ta n T in gg i
Pe m usa ta n T in gg i *)
6°59'00"
6°59'00"
Pe m usa ta n R en da h
Pe m usa ta n R en da h * )
Statistik Deskriptif Pe nc ila n T i ng g i
Minimum : 0,00
Pe nc ila n T i ng g i *)
Maksimum : 15,00
Pe nc ila n R e nda h
Rata-rata : 0,20
Pe nc ila n R e nda h * )
Standar Deviasi : 0,42
*) T ida k Sign ifik a n ( alpha > 5% )
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
6°5'00"
Statistik Deskriptif KE TER A N G AN :
Minimum : 0,00 Indik a tor As osi a si S pas ial
Maksimum : 1,80
Pe m usa ta n T in g g i
Rata-rata : 0,05
Pe m usa ta n T in g g i *)
Standar Deviasi : 0,16
Pe m usa ta n R en da h
Pe m usa ta n R en da h * )
Pe nc ila n T i ng g i
Pe nc ila n T i ng g i *)
Pe nc ila n R e nda h
Pe nc ila n R e nda h * )
*) T ida k Sign ifik a n ( alpha > 5% )
2°4'00"
2°4'00"
U
.id
0
0
go
s.
M A LU K U U TA R A
p
1°57'00"
1°57'00"
.b
w
w
w
M A LU K U
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Keterangan :
Tidak terjadi pemusatan tinggi yang signifikan.
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif
0
0
U
Minimum : 0,00
Maksimum : 5,10
0°57'00"
Rata-rata : 0,04
0°57'00"
PAPUA BARAT
.id
o
Pemusatan Tinggi:
.g
Sorong Selatan
ps
.b
3°58'00"
3°58'00"
w
PAPUA
w
w
://
tp
ht
KETERANGAN :
Indikator Asosiasi Spasial
0 100 200 300 Km
6°59'00"
6°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
Pencilan Rendah
Pencilan Rendah *)
Rumus:
Ag51 = jumlah hotel dalam satu desa
.id
Sumatera 211 412 714 207
Jawa dan Bali
go 636 59 1163 275
Nusa Tenggara 54 60 123 35
Kalimantan 120 133 316 52
s.
Papua 32 495 91 16
Catatan: Moran’s I= 0,3631 Total 1.170 1.613 2.696 672
w
w
w
://
Definisi Operasional
tp
Hotel adalah suatu usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan
secara khusus untuk disewakan pada setiap orang untuk menginap, makan, memperoleh pelayanan dan
ht
menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran. Seperti: Hotel Bintang 3 s/d 5 dan Hotel Melati.
Ringkasan
Intensitas keberadaan sarana hotel terlihat sangat tidak merata karena hanya terkonsentrasi pada beberapa
daerah kota atau tempat wisata, seperti DKI Jakarta, Kota Denpasar, Kota Banjarmasin dan Kota
Bontang. Hal ini ditunjukkan oleh lokasi desa yang berwarna merah tua yang berarti mengalami
pemusatan tinggi yang signifikan. Sementara hampir seluruh desa di wilayah lainnya mengalami pemusatan
rendah (ditandai warna biru).
347
TABEL 3.51-01 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI PEMUSATAN DESA MENURUT KETERSEDIAAN SARANA HOTEL DI
WILAYAH SUMATERA
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
1271 KOTA SIBOLGA 1871 KOTA BANDAR LAMPUNG
o
1275 KOTA MEDAN 2101 KARIMUN
.g
1277 KOTA PADANGSIDIMPUAN 2171 KOTA BATAM
1371 KOTA PADANG 2172 KOTA TANJUNG PINANG
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif U
Minimum : 0,00
Maksimum : 31,00
Rata-rata : 0,07
NANGGROE ACEH DARUSSALAM Standar Deviasi : 0,74
Pemusatan Tinggi :
Kota Banda Aceh
Pemusatan Tinggi :
Kota Pekanbaru
.id
Pemusatan Tinggi :
o
Aceh Selatan
2°2'00"
2°2'00"
.g
SUMATERA UTARA
ps
Pemusatan Tinggi : KEPULAUAN RIAU
.b
Kota Medan
RIAU
w
Pemusatan Tinggi :
0
0
w
Simalungun Kota Tanjung Pinang
w
SUMATERA BARAT
://
Pemusatan Tinggi :
Kota Jambi
tp
JAMBI
KETERANGAN :
ht
2°59'00"
2°59'00"
Kota Bukittinggi
0 100 200 300 400 500 Km Pemusatan Tin ggi
SUMATERA SELATAN Pemusatan Tin ggi *)
BENGKULU
Pemusatan R en dah
Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi : Kota Palembang Pemusatan R en dah *)
Kota Bengkulu Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
LAMPUNG Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi : Kota Bandar Lampung Pencilan Rendah
Ogan Komering Ulu Pencilan Rendah *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
3202 SUKABUMI 3371 KOTA MAGELANG 3578 KOTA SURABAYA
o
3203 CIANJUR 3372 KOTA SURAKARTA 3579 KOTA BATU
.g
3204 BANDUNG 3373 KOTA SALATIGA 3601 PANDEGLANG
3205 GARUT 3374 KOTA SEMARANG 3604 SERANG
ps
3209 CIREBON 3375 KOTA PEKALONGAN 3671 KOTA TANGERANG
.b
3214 PURWAKARTA 3402 BANTUL 5101 JEMBRANA
3217 BANDUNG BARAT 3404 SLEMAN 5102 TABANAN
w
3272 KOTA SUKABUMI 3471 KOTA YOGYAKARTA 5103 BADUNG
w
3273 KOTA BANDUNG 3504 TULUNGAGUNG 5104 GIANYAR
w
3274 KOTA CIREBON 3507 MALANG 5107 KARANGASEM
3278 KOTA TASIKMALAYA 3509 JEMBER 5108 BULELENG
3301 CILACAP
://
3510 BANYUWANGI 5171 KOTA DENPASAR
tp
3302 BANYUMAS 3515 SIDOARJO
ht
Sukabumi, Semarang,
Cianjur, Kota Salatiga,
Kota Sukabumi Kota Semarang
DKI JAKARTA
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Bandung Barat, Sidoarjo,
Kota Bandung Kota Surabaya
BANTEN
3601
.id
6°58'00"
6°58'00"
JAWA BARAT
o
.g
Pemusatan Tinggi : JA WA TENGAH
Pandeglang, JAWA TIMUR
ps
Serang
DI Y OGYAKARTA
.b
Pemusatan Tinggi :
w
Kota Jakarta Selatan, BALI
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Kota Jakarta Timur,
w
Cilacap Banyumas
Kota Jakarta Pusat,
Kota Jakarta Barat,
w
Kota Jakarta Utara,
://
Kota Tangerang Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi :
Klaten, Banyuwangi,
Malang,
tp
Sukoharjo, Jembrana,
Kota Malang,
Kota Surakarta, Tabanan,
9°59'00"
9°59'00"
Bantul, Badung,
Sleman, Gianyar, Indikator Asosiasi Spasial
0 60 120 180 240 Km Kota Yogyakarta Karangasem,
Pem usatan Tin ggi
Buleleng,
Kota Denpasar Pem usatan Tin ggi *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Pe musatan R en dah
Pe musatan R en dah *)
Pe ncilan Ti nggi
.id
Pe ncilan Ti nggi *)
Pe ncilan Rendah
o
Pemusatan Tinggi : Pe ncilan Rendah *)
.g
Sikka *) Tidak Sign ifikan (alpha > 5%)
ps
.b
w
NUSA TENGGARA BARAT
w
w
8°59'00"
8°59'00"
Kota Mataram
0 60 120 180 240 Km
NUSA TENGGARA TIMUR
Pemusatan Tinggi :
Kota Kupang U
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
6172 KOTA SINGKAWANG 6404 KUTAI TIMUR
6201 KOTAWARINGIN BARAT 6405 BERAU
o
6202 KOTAWARINGIN TIMUR 6407 BULUNGAN
.g
6203 KAPUAS 6408 NUNUKAN
6204 BARITO SELATAN 6409 PENAJAM PASER UTARA
ps
6271 KOTA PALANGKARAYA 6471 KOTA BALIKPAPAN
6301 TANAH LAUT 6472 KOTA SAMARINDA
.b
6302 KOTA BARU 6473 KOTA TARAKAN
w
6307 HULU SUNGAI TENGAH 6474 KOTA BONTANG
6309 TABALONG
w
w
://
tp
ht
4°3'00"
U
Statistik Deskriptif
Minimum : 0,00
Pemusatan Tinggi :
Maksimum : 20,00
Nunukan
Rata-rata : 0,11
Standar Deviasi : 0,75
Pemusatan Tinggi :
Kota Tarakan
.id
Pemusatan Tinggi :
o
Kota Singkawang
.g
KALIMANTAN TIMUR
ps
1°2'00"
1°2'00"
.b
w
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Kota Pontianak
w
Kota Bontang
0
0
KALIMANTAN BARAT
w
Pemusatan Tinggi :
://
Kutai Kartanegara,
Pemusatan Tinggi :
Kota Samarinda
Ketapang
tp
ht
KETERANGAN :
KALIMANTAN TENGAH Pemusatan Tinggi :
1°59'00"
1°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
KALIMANTAN SELATAN
Pemusatan Tinggi :
Pencilan Rendah
Kotawaringin Barat, Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Kotawaringin Timur Kota Palangkaraya Kota Banjarmasin, Pencilan Rendah *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
0 70 14 0 21 0 28 0 Km
5°5'00"
5°5'00"
Pemusatan Tinggi :
Kota Gorontalo
2°4'00"
2°4'00"
Pemusatan Tinggi :
Kota Palu
SU L A W E SI U T A R A
.id
Pemusatan Tinggi :
GOR O N T ALO
go
Kota Manado
s.
0
0
Pemusatan Tinggi :
Kota Kotamobagu
.b
0°57'00"
0°57'00"
SU L A W E SI T E N G A H
w
w
SU L A W E SI
://
B AR AT
tp
ht
Pemusatan Tinggi :
Kota Kendari
3°58'00"
3°58'00"
SU L A W E SI T E N G G A R A
Pemusatan Tinggi :
U
Muna
SU L A W E SI SE L A TA N
K E TE R AN G A N :
Indi k a tor A s osi a si S p as i al
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi : Pe m usa ta n T in gg i
Kolaka Kota Bau-Bau Pe m usa ta n T in gg i *)
6°59'00"
6°59'00"
Pe m usa ta n R en da h
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
6°5'00"
Statistik Deskriptif KE TER A N G AN :
Minimum : 0,00 Indik a tor As osi a si S pas ial
Maksimum : 10,00
Pe m usa ta n T in g g i
Rata-rata : 0,05
Pe m usa ta n T in g g i *)
Standar Deviasi : 0,45
Pe m usa ta n R en da h
Pemusatan Tinggi : Pe m usa ta n R en da h * )
Kota Ternate Pe nc ila n T i ng g i
Pe nc ila n T i ng g i *)
Pe nc ila n R e nda h
Pe nc ila n R e nda h * )
2°4'00"
U
.id
0
0
go
s.
M A LU KU U T A R A
p
1°57'00"
1°57'00"
.b
w
w
w
M A L U KU
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif
0
0
U
Minimum : 0,00
Maksimum : 10,00
0°57'00"
0°57'00"
Rata-rata : 0,04
Standar Deviasi : 0,43
PAPUA BARAT
Pemusatan Tinggi :
Kota Jayapura
.id
o
.g
ps
3°58'00"
3°58'00"
.b
w
PAPUA
w
Pemusatan Tinggi :
Mimika
w
Pemusatan Tinggi :
://
Kota Sorong tp
ht
KETERANGAN :
Indikator Asosiasi Spasial
0 100 200 300 Km
6°59'00"
6°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
Pencilan Rendah
Pencilan Rendah *)
Rumus:
Ag52 = jumlah sarana penginapan dalam satu desa
.id
Jawa dan Bali 387 54 967 326
Nusa Tenggara
go 12 52 102 58
Kalimantan 98 107 603 215
Sulawesi 154 275 489 189
s.
Papua 14 438 94 41
.b
Definisi Operasional
://
Penginapan adalah suatu usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan dalam bentuk sederhana bagi
umum yang dikelola secara komersial dengan menggunakan sebagian atau seluruh bagian bangunan.
ht
Contoh: hostel (penginapan remaja, bumi perkemahan, pondok wisata), losmen, wisma dan sejenisnya.
Ringkasan
Pada peta terlihat desa yang mengalami pemusatan tinggi (ditandai oleh warna merah) hanya terjadi di
beberapa daerah perkotaan yang tidak begitu luas di setiap wilayah antara lain: Sumatera, Jawa dan Bali,
Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Sementara itu, hampir sebagian besar wilayah
lainnya mengalami pemusatan rendah yang tidak signifikan (ditandai oleh warna biru muda). Ini berarti
bahwa secara umum intensitas keberadaan sarana penginapan (hostel/motel/losmen/wisma) masih
sangat rendah di seluruh wilayah, namun setiap wilayah tetap mempunyai wilayah yang menjadi pusat
konsentrasi sarana penginapan non hotel.
363
TABEL 3.52-01 : DAFTAR KABUPATEN/KOTA TERINDIKASI MEMILIKI LOKASI PEMUSATAN DESA MENURUT KETERSEDIAAN SARANA PENGINAPAN
(HOSTEL/MOTEL/LOSMEN/WISMA) DI WILAYAH SUMATERA
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
1212 DELI SERDANG 1671 KOTA PALEMBANG
o
1217 SAMOSIR 1902 BELITUNG
.g
1275 KOTA MEDAN 2171 KOTA BATAM
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Pemusatan Tinggi :
Karo,
Statistik Deskriptif U
Pemusatan Tinggi :
Kota Banda Aceh Pemusatan Tinggi :
.id
Bengkalis
Kota Dumai
o
.g
2°2'00"
2°2'00"
ps
SUMATERA UTARA
Pemusatan Tinggi :
.b
Simeulue KEPULAUAN RIAU
w
RIAU
Pemusatan Tinggi :
0
0
Kota Batam,
Pemusatan Tinggi :
w
Labuhan Batu
SUMATERA BARAT
://
tp
Pemusatan Tinggi :
JAMBI
ht
2°59'00"
2°59'00"
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
3203 CIANJUR 3516 MOJOKERTO
3204 BANDUNG 3573 KOTA MALANG
o
3205 GARUT 3578 KOTA SURABAYA
.g
3217 BANDUNG BARAT 3579 KOTA BATU
ps
3271 KOTA BOGOR 3601 PANDEGLANG
3273 KOTA BANDUNG 3603 TANGERANG
.b
3274 KOTA CIREBON 3604 SERANG
w
3302 BANYUMAS 5101 JEMBRANA
w
3309 BOYOLALI 5102 TABANAN
w
3320 JEPARA 5103 BADUNG
://
3328 TEGAL 5104 GIANYAR
3374 KOTA SEMARANG 5107 KARANGASEM
tp
3402 BANTUL 5108 BULELENG
ht
Pemusatan Tinggi : U
Bandung Barat, Pemusatan Tinggi :
KotaBandung Jepara
.id
3601
6°58'00"
6°58'00"
o
Serang
.g
JAWA TENGAH
JA WA TIMUR
ps
DI Y OGYAKARTA
.b
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
w
Pemusatan Tinggi :
Kota Jakarta Timur, Bogor, BALI
Cianjur,
Sukabumi,
w
Kota Jakarta Pusat, Garut
Tangerang Cianjur,
Kota Bogor
w
://
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Boyolali, Lumajang, Jembrana,
tp
Bantul, Probolinggo, Tabanan,
Gunung Kidul, Pasuruan, Badung,
9°59'00"
9°59'00"
ht
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
5°58'00"
5°58'00"
Pemusatan R en dah
Pemusatan R en dah *)
Pencilan Ti nggi
.id
Pencilan Ti nggi *)
o
Pencilan Rendah
.g
Pencilan Rendah *)
ps
.b
w
NUSA TENGGARA BARAT
w
w
8°59'00"
8°59'00"
://
tp
Pemusatan Tinggi :
Lombok Timur
ht
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
6110 MELAWI 6310 TANAH BUMBU
6171 KOTA PONTIANAK 6371 KOTA BANJARMASIN
o
6201 KOTAWARINGIN BARAT 6372 KOTA BANJAR BARU
.g
6202 KOTAWARINGIN TIMUR 6402 KUTAI BARAT
6203 KAPUAS 6403 KUTAI KARTANEGARA
ps
6205 BARITO UTARA 6404 KUTAI TIMUR
6206 SUKAMARA 6405 BERAU
.b
6208 SERUYAN 6406 MALINAU
w
6209 KATINGAN 6407 BULUNGAN
6212 BARITO TIMUR 6408 NUNUKAN
w
6213 MURUNG RAYA 6472 KOTA SAMARINDA
w
://
tp
ht
4°3'00"
Statistik Deskriptif U
Pemusatan Tinggi :
Minimum : 0,00 Sintang
Maksimum : 12,00
Rata-rata : 0,15
Standar Deviasi : 0,70
o .id
.g
KALIMANTAN TIMUR
ps
1°2'00"
1°2'00"
.b
w
Pemusatan Tinggi :
Kutai Timur
0
0
KALIMANTAN BARAT
w
Pemusatan Tinggi :
://
tp
Kota Pontianak
Pemusatan Tinggi :
ht
Kutai Kartanegara KETERANGAN :
KALIMANTAN TENGAH
1°59'00"
1°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
KALIMANTAN SELATAN
Pencilan Rendah
Pencilan Rendah *)
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
0 70 14 0 21 0 28 0 Km
5°5'00"
5°5'00"
Pemusatan Tinggi :
Pemusatan Tinggi : Kota Manado
Parigi Moutong,
Kota Palu
2°4'00"
2°4'00"
SU L AW E SI U T AR A
.id
GO R O N T AL O go
s.
0
0
Pemusatan Tinggi :
p
Morowali,
.b
Luwu Timur
0°57'00"
0°57'00"
SU L AW E SI T E N GA H
w
w
SU L AW E SI
://
B AR AT
tp
ht
Pemusatan Tinggi :
3°58'00"
3°58'00"
Tana Toraja
SU L AW E SI T E N GG AR A
U
Pemusatan Tinggi :
Wakatobi
SU L AW E SI SE L A TA N
Pemusatan Tinggi : K E TE R AN G A N :
Bone Indi k a tor A s osi a si S pas i al
Pe m usa ta n T in gg i
Pemusatan Tinggi : Pemusatan Tinggi :
Pe m usa ta n T in gg i *)
Kota Makassar Kota Bau-Bau
6°59'00"
6°59'00"
Pe m usa ta n R en da h
Pe m usa ta n R en da h * )
Statistik Deskriptif Pe nc ila n T i ng g i
Minimum : 0,00
Pe nc ila n T i ng g i *)
Maksimum : 45,00
Pemusatan Tinggi : Pe nc ila n R e nda h
Rata-rata : 0,13
Barru Pe nc ila n R e nda h * )
Standar Deviasi : 0,93
*) T ida k Sign ifik a n ( alpha > 5% )
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
6°5'00"
Statistik Deskriptif KE TER A N G AN :
Minimum : 0,00 Indik a tor A s osi a si S p as ial
Maksimum : 15,00 Pe m usa ta n T in g g i
Rata-rata : 0,16 Pe m usa ta n T in g g i *)
Standar Deviasi : 0,80 Pe m usa ta n R en da h
Pemusatan Tinggi : Pe m usa ta n R en da h * )
Kota Ternate
Pe nc ila n T i ng g i
Pe nc ila n T i ng g i *)
Pe nc ila n R e nda h
Pe nc ila n R e nda h * )
2°4'00"
U
.id
0
0
go
s.
M A LU KU U T A R A
p
1°57'00"
1°57'00"
.b
w
w
w
M A L U KU
://
tp
ht
Maluku Tengah
Pemusatan Tinggi :
Kota Tual
PEMUSATAN TINGGI
KODE KABUPATEN/KOTA KODE KABUPATEN/KOTA
o .id
.g
ps
.b
w
w
w
://
tp
ht
Statistik Deskriptif
0
0
U
Minimum : 0,00
Maksimum : 7,00
0°57'00"
Rata-rata : 0,03
0°57'00"
PAPUA BARAT
.id
o
.g
ps
.b
3°58'00"
3°58'00"
w
PAPUA
Pemusatan Tinggi :
w
Boven Digoel
w
://
Pemusatan Tinggi :
Teluk Bintuni
tp
ht
KETERANGAN :
Indikator Asosiasi Spasial
0 100 200 300 Km
6°59'00"
6°59'00"
Pencilan Ti nggi
Pencilan Ti nggi *)
Pencilan Rendah
Pencilan Rendah *)
DAFTAR PUSTAKA
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
Acs, Zoltan J., Innovation and the Growth of Cities, Cheltenham: Edward Elgar Publishing
Limited, 2002.
Acs, Zoltan J. dan Attila Varga (2002), Geography, Endogenous Growth, and Innovation,
International Regional Science Review 25(1):132-148.
Anselin, Luc, Spatial econometrics: Methods and models, Boston: Kluwer Academic, 1988.
Anselin, Luc (1995), Local indicators of spatial association-LISA, Geographical Analysis 27:93-
115.
Anselin, Luc, Attila Varga, dan Zoltan J. Acs (1997) Local geographic spillovers between
university research and high technology innovations. Journal of Urban Economics
42:422-448.
.id
Anselin, Luc, Attila Varga, dan Zoltan J. Acs (2000) Geographic and sectoral characteristics
of academic knowledge externalities. Papers in Regional Science 79:435-443.
go
Bernat, G. Andrew, Jr. (1996), Does Manufacturing Matter? A Spatial Econometric View of
s.
Boarnet, Marlon G. (1998), Spillovers and the Locational Effects of Public Infrastructure,
w
207.
ht
Fischer, Manfred M. dan Attila Varga (2003), Spatial knowledge spillovers and university
research: Evidence from Austria, The Annals of Regional Science 37:303-322.
Henderson, J. Vernon, Zmarak Shalizi, dan Anthony J. Venables (2001), Geography and
development, Journal of Economic Geography 1(2001):81-105.
Jaffe, A.B. (1989), Real effects of academic research. American Economic Review 79:957-970.
Murata, Yasusada dan Jacques-Francois Thisse (2005), A simple model of economic geography a la
Helpman-Tabuchi, Discussion Paper 2005-17 Université catholique de Louvain.
Rosser, J. Barkley, Jr. (1998), Coordination and bifurcation in growing spatial economies,
The Annals of Regional Science 32:133-143.
Upton, Graham dan Bernard Fingleton, Spatial Data Analysis by Example, New York: Wiley,
1985.
Yilmaz, Serdar, Kingley E. Haynes, dan Mustafa Dinc (2002), Geographic and Network
Neighbors: Spillover Effects of Telecommunications Infrastructure, Journal of Regional Science
42:339-360.
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
LAMPIRAN
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
383
384
ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
Lampiran 1
Unit
No Variabel Indikator
Observasi
1 R402.1 (Sumber Lokasi pemusatan Kecamatan Menurut Kecamatan
Penghasilan Utama Sektor Persentase Desa Yang Sebagian Besar
Pertanian) Penduduknya Bersumber Penghasilan Utama
Dari Sektor Pertanian
2 R403.1 (Komoditas Padi) Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Kecamatan
Persentase Desa Yang Sebagian Besar
Penduduknya Mengusahakan Komoditas Padi
3 R403.2 (Komoditas Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Kecamatan
Palawija) Persentase Desa Yang Sebagian Besar
Penduduknya Mengusahakan Komoditas
Palawija
4 R403.3 (Komoditas Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Kecamatan
.id
Hortikultura) Persentase Desa Yang Sebagian Besar
Penduduknya Mengusahakan Komoditas
go
Hortikultura
s.
Perkebunan
w
Peternakan
tp
385
Lampiran 1 lanjutan
Unit
No Variabel Indikator
Observasi
Penghasilan Utama Dari Persentase Desa Yang Sebagian Besar
Sektor Manufaktur) Penduduknya Bersumber Penghasilan Utama
Dari Sektor Manufaktur
14 R404a (Tenaga Kerja Lokasi Pemusatan Desa Menurut Persentase Desa
Indonesia Di Luar Negeri) Warga Yang Sedang Bekerja Sebagai Tenaga
Kerja Indonesia Di Luar Negeri
15 R501b.1 (Keluarga Lokasi Pemusatan Desa Menurut Persentase Desa
Pengguna Listrik PLN) Keluarga Pengguna Listrik PLN
16 R501b.2 (Keluarga Lokasi Pemusatan Desa Menurut Persentase Desa
Pengguna Listrik Non- Keluarga Pengguna Listrik Non-PLN
PLN)
17 R502a (Penerangan Jalan Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Kecamatan
Utama Dari Listrik di Persentase Desa Yang Memiliki Penerangan
Desa) Jalan Dari Listrik
18 R503.1 (Keluarga Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Kecamatan
Menggunakan Gas Persentase Desa Yang Sebagian Besar Keluarga
.id
Kota/Elpiji di Desa) Menggunakan Gas Kota/Elpiji Sebagai Bahan
go
Bakar Untuk Memasak
19 R14b (Keberadaan Penjual Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Kecamatan
s.
.id
28 R604 (k, l) Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan
go Desa
- Apotek Sarana Kesehatan (Apotek Dan Toko Khusus
- Toko Khusus Obat Obat)
s.
- Dokter Gigi
w
- Dukun Bayi
31 R612a.1 (Keberadaan Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Kecamatan
ht
387
Lampiran 1 lanjutan
Unit
No Variabel Indikator
Observasi
Aspal/Beton)
35 R901b.1.2 (Keberadaan Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Kecamatan
jenis permukaan jalan Persentase Desa Yang Sebagian Besar
diperkeras (Kerikil/Batu)) Permukaan Jalannya Diperkeras (Kerikil/Batu)
36 R901b.1.3,4 (Keberadaan Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Kecamatan
jenis permukaan jalan Persentase Desa Yang Sebagian Besar
berupa tanah, papan dan Permukaan Jalannya Berupa Tanah, Papan Dan
sejenisnya) Sejenisnya
37 R901b.2 (Keberadaan jalan Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Kecamatan
yang dapat dilalui Persentase Desa Yang Mempunyai Jalan Dapat
kendaraan roda empat atau Dilalui Kendaraan Roda Empat Atau Lebih
lebih sepanjang tahun) Sepanjang Tahun
38 R902(4) (Keberadaan desa Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Kecamatan
yang memiliki angkutan Persentase Desa Yang Penduduknya
umum utama berupa Menggunakan Angkutan Umum Utama Berupa
kendaraan bermotor roda Kendaraan Bermotor Roda Tiga Atau Lebih Ke
.id
tiga atau lebih ke ibukota Ibukota Kecamatan go
kecamatan)
39 R902(4) (Keberadaan desa Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Kecamatan
s.
Kabupaten/Kota)
w
388
Lampiran 1 lanjutan
Unit
No Variabel Indikator
Observasi
Kain/Tenun)
46 R1102b,d (Industri Lokasi Pemusatan Desa Menurut Rasio Industri Desa
Kecil/Kerajinan Rumah Kecil/Kerajinan Rumah Tangga Dari Kayu Dan
Tangga Dari Kayu Dan Anyaman Per 100 Keluarga
Anyaman)
47 R1103a (Keberadaan Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Kecamatan
Kelompok Pertokoan) Persentase Desa Yang Tersedia Kelompok
Pertokoan
48 R1104.a (Keberadaan Lokasi Pemusatan Kecamatan Menurut Kecamatan
Pasar Dengan Bangunan Persentase Desa Yang Tersedia Pasar Dengan
Permanen/Semi Bangunan Permanen/Semi Permanen
Permanen)
49 (R1106& R1109) Lokasi Pemusatan Desa Menurut Rasio Mini Desa
- Mini Market Market Dan Toko Kelontong Per 100 Penduduk
- Toko Kelontong
50 (R1107) Lokasi Pemusatan Desa Menurut Rasio Restoran Desa
.id
- Restoran Dan Rumah Makan Per 100 Penduduk
go
- Rumah Makan
51 R1110 (Hotel) Lokasi Pemusatan Desa Menurut Ketersediaan Desa
s.
Sarana Hotel
p
Wisma)) (Hostel/Motel/Losmen/Wisma)
w
w
://
tp
ht
389
390
ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
Lampiran 2
ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
391
392
ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
393
394
ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
395
396
ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
397
398
ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
399
400
ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
401
402
ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
403
Lampiran 3
DIREKTORI KABUPATEN DI INDONESIA
.id
1113 GAYO LUES 1213 LANGKAT
1114 ACEH TAMIANG 1214 NIAS SELATAN
go
1115 NAGAN RAYA 1215 HUMBANG HASUNDUTAN
s.
.id
LAMPUNG
go
BENGKULU 1801 LAMPUNG BARAT
1701 BENGKULU SELATAN 1802 TANGGAMUS
s.
1872 METRO
BANGKA BELITUNG
1901 BANGKA KEPULAUAN RIAU
1902 BELITUNG 2101 KARIMUN
1903 BANGKA BARAT 2102 BINTAN
1904 BANGKA TENGAH 2103 NATUNA
1905 BANGKA SELATAN 2104 LINGGA
1906 BELITUNG TIMUR 2171 BATAM
1971 PANGKAL PINANG 2172 TANJUNG PINANG
405
Kode Kabupaten Kode Kabupaten
JAWA BARAT JAWA TENGAH
3201 BOGOR 3301 CILACAP
3202 SUKABUMI 3302 BANYUMAS
3203 CIANJUR 3303 PURBALINGGA
3204 BANDUNG 3304 BANJARNEGARA
3205 GARUT 3305 KEBUMEN
3206 TASIKMALAYA 3306 PURWOREJO
3207 CIAMIS 3307 WONOSOBO
3208 KUNINGAN 3308 MAGELANG
3209 CIREBON 3309 BOYOLALI
3210 MAJALENGKA 3310 KLATEN
3211 SUMEDANG 3311 SUKOHARJO
3212 INDRAMAYU 3312 WONOGIRI
3213 SUBANG 3313 KARANGANYAR
3214 PURWAKARTA 3314 SRAGEN
3215 KARAWANG 3315 GROBOGAN
.id
3216 BEKASI 3316 goBLORA
3217 BANDUNG BARAT 3317 REMBANG
3271 BOGOR 3318 PATI
s.
3327 PEMALANG
DI YOGYAKARTA 3328 TEGAL
3401 KULON PROGO 3329 BREBES
3402 BANTUL 3371 MAGELANG
3403 GUNUNG KIDUL 3372 SURAKARTA
3404 SLEMAN 3373 SALATIGA
3471 YOGYAKARTA 3374 SEMARANG
3375 PEKALONGAN
JAWA TIMUR 3376 TEGAL
3501 PACITAN
3502 PONOROGO BALI
3503 TRENGGALEK 5101 JEMBRANA
3504 TULUNGAGUNG 5102 TABANAN
3505 BLITAR 5103 BADUNG
3506 KEDIRI 5104 GIANYAR
3507 MALANG 5105 KLUNGKUNG
3508 LUMAJANG 5106 BANGLI
3509 JEMBER 5107 KARANG ASEM
406
Kode Kabupaten Kode Kabupaten
3510 BANYUWANGI 5108 BULELENG
3511 BONDOWOSO 5171 DENPASAR
3512 SITUBONDO
3513 PROBOLINGGO NUSA TENGGARA BARAT
3514 PASURUAN 5201 LOMBOK BARAT
3515 SIDOARJO 5202 LOMBOK TENGAH
3516 MOJOKERTO 5203 LOMBOK TIMUR
3517 JOMBANG 5204 SUMBAWA
3518 NGANJUK 5205 DOMPU
3519 MADIUN 5206 BIMA
3520 MAGETAN 5207 SUMBAWA BARAT
3521 NGAWI 5271 MATARAM
3522 BOJONEGORO 5272 BIMA
3523 TUBAN
3524 LAMONGAN NUSA TENGGARA TIMUR
3525 GRESIK 5301 SUMBA BARAT
.id
3526 BANGKALAN 5302
go SUMBA TIMUR
3527 SAMPANG 5303 KUPANG
3528 PAMEKASAN 5304 TIMOR TENGAH SELATAN
s.
407
Kode Kabupaten Kode Kabupaten
6301 TANAH LAUT 6209 KATINGAN
6302 KOTA BARU 6210 PULANG PISAU
6303 BANJAR 6211 GUNUNG MAS
6304 BARITO KUALA 6212 BARITO TIMUR
6305 TAPIN 6213 MURUNG RAYA
6306 HULU SUNGAI SELATAN 6271 PALANGKA RAYA
6307 HULU SUNGAI TENGAH
6308 HULU SUNGAI UTARA KALIMANTAN TIMUR
6309 TABALONG 6401 PASER
6310 TANAH BUMBU 6402 KUTAI BARAT
6311 BALANGAN 6403 KUTAI KARTANEGARA
6371 BANJARMASIN 6404 KUTAI TIMUR
6372 BANJAR BARU 6405 BERAU
SULAWESI UTARA 6406 MALINAU
7101 BOLAANG MONGONDOW 6407 BULUNGAN
7102 MINAHASA 6408 NUNUKAN
.id
7103 KEPULAUAN SANGIHE 6409 PENAJAM PASER UTARA
go
7104 KEPULAUAN TALAUD 6410 TANA TIDUNG
7105 MINAHASA SELATAN 6471 BALIKPAPAN
s.
UTARA
w
408
Kode Kabupaten Kode Kabupaten
7306 GOWA
7307 SINJAI SULAWESI BARAT
7308 MAROS 7601 MAJENE
7309 PANGKAJENE DAN 7602 POLEWALI MANDAR
KEPULAUAN
7310 BARRU 7603 MAMASA
7311 BONE 7604 MAMUJU
7312 SOPPENG 7605 MAMUJU UTARA
7313 WAJO
7314 SIDENRENG RAPPANG MALUKU
7315 PINRANG 8101 MALUKU TENGGARA BARAT
7316 ENREKANG 8102 MALUKU TENGGARA
7317 LUWU 8103 MALUKU TENGAH
7318 TANA TORAJA 8104 BURU
7322 LUWU UTARA 8105 KEPULAUAN ARU
7325 LUWU TIMUR 8106 SERAM BAGIAN BARAT
.id
7371 MAKASSAR 8107 SERAM BAGIAN TIMUR
7372 PARE-PARE
go
8171 AMBON
7373 PALOPO 8172 TUAL
s.
PAPUA
p
409
410
ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
ISBN. 978-979-064-236-2