Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

GESEK TUNAI PAYLATER DALAM HUKUM ISLAM

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Masail Fiqhiyyah

Dosen Pengampu : Lukmanul Hakim, M.Hum.

Disusun oleh :

1. Mita Wulandari 33020200111


2. Ririn Fatimah 33020200182

HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufiq dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan maklah ini yang berjudul "Gesek Tunai
Paylater Dalam Hukum Islam" ini tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa kami haturkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di yaumil qiyamah.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Lukmanul Hakim, M.Hum. selaku dosen
mata kuliah Masail Fiqhiyyah yang telah membimbing dalam perbuatan makalah ini sehingga
menambah pengetahuan serta wawasan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Semoga dengan dibuatnya makalah ini, bisa menjadi referensi dalam ilmu pengetahuan
khususnya mata kuliah Masail Fiqhiyyah. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua dari semua pihak diperlukan demi
perbaikan masa yang akan datang. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam proses
pembuatan makalah.

Salatiga, 24 September 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 2

C. Tujuan .................................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3

A. Definisi Gesek Tunai Paylater............................................................................................. 3

B. Praktik Penggunaan Gesek Tunai Paylater ......................................................................... 3

C. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Gesek Tunai Paylater ........................................ 4

BAB III PENUTUP ....................................................................................................................... 9

A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 9

B. Saran .................................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan informasi memiliki dampak positif pada masyarakat,
khususnya pada teknologi internet yang membuatnya lebih mudah untuk berinteraksi
pertukaran informasi dalam berbagai kegiatan dan akan memfasilitasi berbagai kebutuhan
hidup mereka. Dengan tekonologi bisa membantu perekonomian masyarakat, yaitu dengan
cara melakukan transaksi melalui internet.
Kemajuan teknologi perekonomian nasional semakin meningkat untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat untuk mencapai kehidupan ekonomi yang lebih baik, Dengan
berkembangnya zaman saat ini, berbagai aktivitas masyarakat tidak terlepas dari bantuan
teknologi. Bahkan pada sektor keuangan pun, sekarang mulai mengintegrasikan platform
sistem elektronik. Contoh platform layanan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan
fintech adalah pinjaman online. Praktik pinjaman online yaitu menghubungkan pemberi
pinjaman dengan peminjam online. 1
Salah satu pinjaman online terdapat pada aplikasi bukalapak paylater, bukalapak
paylater merupakan pinjaman dengan penundaan pembayaran selama 30 hari, dengan
biaya admin 5% di awal. Dulunya paylater ini banyak tersedia bukan hanya di marketplace
bukalapak, tetapi ada juga paylater lainnya seperti kredivo, akulaku dan lainnya, yang
disediakan oleh P2P Lending, akan tetapi sekarang e-commerce marketplace telah
menawarkan paylater menggunakan aplikasi bukalapak paylater. Berbeda dengan paylater
sebelumnya, paylater yang ada di bukalapak bukan dengan model cicilan tetapi dengan
pembayaran penuh dalam jangka waktu 1 bulan.
Paylater merupakan salah satu metode pembayaran yang disediakan oleh berbagai
perusahaan digital dan startup, yang dirancang untuk memudahkan pengguna dalam
memenuhi segala kebutuhan hidup. Maksudnya, dengan paylater, Anda bisa "beli
sekarang, bayar nanti". Konsepnya seperti kartu kredit, perusahaan digital membayar uang
Anda ketika Anda membeli produk, dan kemudian kami dapat membayar faktur setelah

1
Raden Ani Eko Wahyuni and Bambang Eko Turisno, “Praktik Finansial Teknologi Ilegal Dalam Bentuk
Pinjaman Online Ditinjau Dari Etika Bisnis,” Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia vol 1, no. 3 (2019): hlm.380.

1
tanggal jatuh tempo bulan berikutnya, dan tenggat waktu juga disesuaikan dengan jangka
waktu yang dipilih.2
Gesek tunai atau yang biasa disebut dengan “gestun” merupakan salah satu bentuk
penyalahgunaan pencairan uang kredit untuk dicairkan menjadi uang tunai,3 biasanya
“gestun” digunakan untuk melakukan penarikan uang tunai menggunakan kartu kredit di
merchant, akan tetapi sekarang “gestun” juga sudah mulai terkenal di bagian marketplace,
yaitu dengan mencairkan uang tunai melalui uang kredit yang ada di aplikasi bukalapak
paylater menjadi uang tunai dengan cara membelanjakan uang kredit tersebut di
marketplace bukalapak, namun bukan barang yang didapatkan tetapi uang tunai. Jadi gesek
tunai ini bisa disebut dengan membeli uang memakai uang.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan mengenai pengertian Paylater dan mengenai gesek tunai ?
2. Bagaimana praktik gesek tunai Paylater tersebut ?
3. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik gesek tunai Paylater tersebut ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian atau definisi dari Paylater.
2. Untuk mengetahui praktik penggunaan gesek tunai Paylater.
3. Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap praktik gesek tunai Paylater.

2
Iin Emy Prastiwi and Tira Nur Fitria, “Konsep Paylater Online Shopping Dalam Pandangan Ekonomi
Islam,” Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam vol 7, no. 1 (2021): hlm.427.
3
Dhita Amanda Sari, “Tinjauan Hukum Terhadap Tanggung Jawab Acquirer (Pengelola) Dan Merchant
(Pedagang) Pada Penyelenggaraan Cash Withdrawal Transaction (Gesek Tunai) Dalam Penggunaan Kartu Kredit,”
Jurnal Dipenogoro Law Review vol 5, no. 2 (2016): hlm.2.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Gesek Tunai Paylater


Paylater adalah metode pembayaran yang menggunakan dana talangan dari
perusahaan aplikasi terkait, kemudian pengguna membayar tagihannya ke perusahaan
aplikasi. Fitur paylater ini memberikan kesempatan kepada konsumen untuk menggunakan
suatu layanan atau jasa, sementara mereka membayar sesuai dengan tenggat waktu yang
telah ditentukan.4
Gesek tunai adalah aksi menarik sejumlah uang tunai dengan kartu kredit yang
dimilikinya dengan berpura-pura membeli suatu barang. Namun, alih- alih mendapatkan
barang, pelaku gesek tunai akan mendapatkan uang dari merchant (pedagang).5
Gesek tunai paylater merupakan menarik sejumlah uang tunai dengan
memanfaatkan saldo limit paylater di aplikasi tertentu yang memiliki fitur paylater seperti
Shopee, Ovo, dan sebagainya. Seharusnya saldo limit Paylater hanya bisa digunakan untuk
transaksi di e-commerce atau di aplikasi berbelanja, melalui jasa gesek tunai Paylater ini
bisa dicairkan menjadi uang tunai.
Selanjutnya gesek tunai Paylater merupakan menarik sejumlah uang tunai dengan
memanfaatkan saldo limit Paylater. Dalam praktik gesek tunai ini terdapat transaksi jual
beli, rukun dari jual beli yang sesungguhnya meliputi penjual, ijab kabul (sighat), dan objek
akad. Syarah sah jual beli adalah sesuatu yang harus ada dalam jual beli yang bertujuan
untuk menghindarkan dari hal yang tidak baik.

B. Praktik Penggunaan Gesek Tunai Paylater


Sebelum seseorang dapat melakukan gesek tunai paylater maka tentunya harus
dipastikan terlebih dahulu bahwa akun shopee paylater-nya telah aktif. Adapun dalam
praktik penggunaan gesek tunai ini terdapat tiga poin yang dapat kita pelajari, antara lain:6

4
Oni Sahroni, Fikih Muamalah Kontemporer Jilid 3 (Jakarta: Republika Penerbit, 2020), hlm.52.
5
Rifardhi Reza Saputra dkk., “Analisis Empiris Akun Jasa Gesek tunai Pada Instagram,” ETTISAL:
Journal of Communication 5 (Juni 2020): hlm.124.
6
Cut Marshanda Egifa, Skripsi: Rekayasa Penarikan Uang Tunai Melalui Shopee Paylater dalam
Prespektif Hukum Positif dan Fiqh Muamalah, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2023), hlm. 61-66.

3
1. Persentase Fee
Persentase fee adalah keuntungan atau bayaran yang akan didapat oleh
penyedia jasa gesek tunai biasanya dan persentase fee tersebut diluar dari bunga dan
biaya penanganan yang diberikan oleh shopee.
2. Alur Pengajuan
Gesek tunai bisa dijadikan sebagai alternatif mendapatkan dana dengan cepat,
karna pengajuannya cukup mudah dan tanpa syarat yang sulit. Mencari para penyedia
jasa gesek tunai sangat mudah dan banyak sekali iklannya dimedia sosial seperti di
aplikasi Instagram dan Whatssap, karna pada dua media itu sangat mudah untuk
berinteraksi langsung dengan seseorang yang tertarik dalam melakukan gesek tunai.
Bila menggunakan jasa gesek tunai prosesnya mudah, cepat dan tidak memerlukan
jaminan dalam bentuk apapun. Dalam pencairan dananya pun bisa dilakukan terlama 1
x 24 jam, bahkan lebih bisa lebih cepat hingga proses hanya memerlukan waktu 8 jam.
3. Produk Yang Dijual
Produk-produk yang di tampilkan pada laman penjualan cukup beragam. Hal
yang ditampilkan harus seperti benar-benar menjual dan dapat mengelabui pihak
shopee agar lolos dalam upload produk. Produk bisa berupa paket skincare, buket
bunga dan barang-barang real lainnya yang ditampilkan pada laman produk yang dijual
untuk mengelabui serta menghindari kecurigaan dari pihak shopee.

C. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Gesek Tunai Paylater

Menurut Fatwa DSN-MUI No.117/DSN-MUI/II/2018 mengatur tentang hubungan


hukum antara pihak-pihak yang terlibat di dalam transaksi uang elektronik dan prinsip
umum yang wajib dipatuhi pada saat melakukan transaksi uang elektronik tersebut.
ketentuan umum prinsip syariah yang ada dalam kegiatan fintech dan ragam produk yang
dapat dijalankan, antara lain penyelenggaraan Layanan Pembiayaan berbasis teknologi
informasi tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah yaitu antara lain terhindar dari
riba, gharar, maysir, tadlis, dharar, zhulm, dan haram. Ragam produk yang dapat
dijalankan oleh penyelenggara layanan pembiayaan berbasis teknologi, antara lain
pembiayaan anjak piutang (factoring), Pembiayaan Pengadaan Barang pesanan Pihak
Ketiga (Purchase Order), Pembiayaan Pengadaan barang untuk pelaku usaha yang

4
berjualan secara online (online seller), Pembiayaan pengadaan barang untuk pelaku usaha
yang berjualan secara online dengan pembayaran melalui penyelenggara payment gateway,
pembiayaan untuk pegawai (Employee), dan Pembiayaan berbasis komunitas (community
based).7
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah pada Pasal 80 yaitu: “Penambahan dan
pengurangan harga, serta jumlah barang yang dijual setelah akad, dapat diselesaikan sesuai
dengan kesepakatan para pihak”. Mekanisme akad dalam praktik jual beli menggunakan
shopee paylater terdapat unsur ketidakjelasan. Ketidak jelasan akad dapat mengandung
unsur gharar dan dalam hukum ekonomi Islam tidak diperbolehkan. Ketidak jelasan syarat
dan ketentuan dalam pengajuan bagi pengguna shopee paylater juga dapat menimbulkan
kesalah pahaman dan resiko atau bahaya kepada salah satu pihak karena hanya disebutkan
terdapat bunga tanpa disebutkan besar bunganya.

Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 275 yang berbunyi.

َُ‫سَۚ َٰذلِكَبِأنَّ ُه ْمَقَالُ ٓواَإِنَّماَٱ ْلب ْي َُعَمِ ثْل‬ َُ ‫شي ْٰط‬


َِّ ِ ‫نَمِ نَٱ ْلم‬ َّ ‫طهَُٱل‬ ُ َّ‫لرب ٰواَََلَيقُو ُمونَإِ ََّلَكماَيقُو ُمَٱ ََّلَذِىَيتخب‬ ِّ ِ ‫ٱلَّذِينََيأْ ُكلُونَٱ‬
َُ ‫َللََۖوم ْنَعادَفأ‬ ََِّ ‫نَربِِّ َِهۦَ َفٱَنته ٰىَفل َهۥَُماَسلفَوأ ْم ُر ٓهَُۥَإِلىَٱ‬ َّ ‫َم‬ِّ ِ ٌ‫لرب ٰواَََۚفمنَجآءهَُۥَم ْوعِظة‬ ِّ ِ ‫َللَُٱ ْلبيْعَوح َّرمَٱ‬
ََّ ‫لرب ٰواَََۗوأحلََّٱ‬
ِّ ِ ‫ٱ‬
ٓ
ٰ ‫ارََۖهُ ْمَفِيه‬
َ‫اَخ ِلدُون‬ ُ ‫و ٰلئِكَأص ْٰح‬
َِ َّ‫بَٱلن‬

Artinya: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan karena (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka
yang demikian itu, disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu
sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Orang-orang yang telah sampai padanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), maka apa pun yang telah diambilnya terlebih dahulu (sebelum datangnya
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba),
maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Orang-orang yang bermuamalah dengan riba (yaitu tambahan dari modal pokok),
mereka tidaklah bangkit berdiri di akhirat kelak dari kubur-kubur mereka, kecuali
sebagaimana berdirinya orang-orang yang dirasuki setan karena penyakit gila. Hal itu

7
Peraturan tentang Uang Elektronik dalam Fatwa MUI. Diakses pada tanggal 26 September 2023 pukul
21.26 WIB. https://mui.or.id/berita/11352/ini-fatwa-terbaru-dsn-muitentang-uang-elektronik-dan-layanan-
pembiayaan-berbasis-it/

5
karena sebenarnya mereka mengatakan, “sebenarnya jual beli itu sama dengan praktik
ribawi dalam kehalalan keduanya, karena masing-masing menyebabkan bertambahnya
kekayaan.” Maka Allah mendustakan mereka dan menjelaskan bahwa Dia menghalalkan
jual beli dan mengharamkan transaksi ribawi, karena dalam jual beli terdapat manfaat bagi
orang-orang secara individu dan masyarakat, dan karena dalam praktik riba terkandung
unsur pemanfaatan kesempatan dalam kesempitan, hilangnya harta dan kehancuran. Maka
siapa saja yang telah sampai padanya larangan Allah terkait riba, lalu dia menghindarinya,
maka keuntungannya yang telah berlalu sebelum ketetapan pengaraman. Tidak ada dosa
atas dirinya. Dan urusannya dikembalikan kepada Allah terkait apa yang akan terjadi pada
dirinya pada masa yang akan datang. Apabila dia komitmen terus di atas taubatnya, maka
Allah tidak akan menghilangkan pahala orang-orang yang berbuat baik. Dan barangsiapa
kembali ke praktik riba dan menjalankannya setelah sampai di hadapannya larangan Allah
tentang itu, maka sungguh dia pantas diperoleh dikompromikan dan hujjah telah berdiri
nyata di hadapannya. Oleh karena itu, Allah berfirman, “Maka mereka itu adalah para
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” Apabila dia komitmen terus di atas
taubatnya, maka Allah tidak akan menghilangkan pahala orang-orang yang berbuat baik.
Dan barangsiapa kembali ke praktik riba dan menjalankannya setelah sampai di
hadapannya larangan Allah tentang itu, maka sungguh dia pantas diperoleh
dikompromikan dan hujjah telah berdiri nyata di hadapannya. Oleh karena itu, Allah
berfirman, “Maka mereka itu adalah para penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”
Apabila dia komitmen terus di atas taubatnya, maka Allah tidak akan menghilangkan
pahala orang-orang yang berbuat baik. Dan barangsiapa kembali ke praktik riba dan
menjalankannya setelah sampai di hadapannya larangan Allah tentang itu, maka sungguh
dia pantas diperoleh dikompromikan dan hujjah telah berdiri nyata di hadapannya. Oleh
karena itu, Allah berfirman, “Maka mereka itu adalah para penghuni neraka; mereka kekal
di dalamnya.” 8
Surah al-Baqarah ayat 275 diatas telah menjelaskan bahwa dalam segala transaksi
haruslah menjauhi riba, karena Allah mengharamkannya. Allah menghalalkan jual beli
karena jual beli menghasilkan keuntungan diantara keduanya yaitu penjual dan pembeli,

8
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Arab Saudi. Diakses pada tanggal 26 September 2023 pukul
22.36 WIB. https://tafsirweb.com/1041-surat-al-baqarah-ayat-275.html

6
sedangkan pada riba hanya salah satu pihak yang mendapatkan keuntungannya. Dalam
melakukan transaksi gesek tunai terdapat kerugian yang dirasakan oleh pembeli.
Maka gesek tunai paylater pada aplikasi shopee dalam Islam tidak diperbolehkan.
Hal tersebut disebabkan karena praktik gesek tunai paylater pada aplikasi shopee
merugikan dapat merugikan satu pihak. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi untuk
melakukan suatu akad, dan didalam rukun akad qardh yang mana dalam akad qardh harus
jelas sighat (ijab dan Kabul atau serah terima), objek akad (uang atau barang), pelaku akad
yang terdiri atas pemberi pinjaman (muqrid), serta penerima pinjaman (muqtarid). Kredit
pada aplikasi shopee mengenai pelaksanaan qardh atau hutang piutang telah sesuai dengan
rukun dan syaratnya.
Objek akad juga tidak sesuai dengan syarat karena pinjaman uang yang digunakan
dalam praktik perjanjian hutang-piutang secara online ini sudah ditentukan nominalnya
secara jelas, dan dapat disimpulkan bahwa yang terkait dengan objek akad telah sesuai
dengan yang disyaratkan:9
4. Harta berupa harta yang ada padanya, maksudnya harta yang satu sama lain dalam jenis
yang tidak sama tidak banyak berbeda yang mengakibatkan perbedaan nilai, seperti
uang, barang-barang yang dapat ditukar, ditimbang, ditanam, dan dihitung.
5. Harta yang diutangkan disyaratkan berupa benda, tidak sah mengutangkan manfaat
(jasa).
6. Harta yang diutangkan diketahui, yaitu diketahui kadarnya dan diketahui sifatnya.
Terhadap pemberlakuan denda dikalangan para ulama fiqh terdapat perbedaan
pendapat. Denda yang di perbolehkan di kalangan ulama fiqh yakni denda dalam kaitan
syarth jaza’i. Jika dilihat dari kategori denda dalam kaitan syarth jaza’i, tambahan dalam
proses penyelesaian utang piutang melalui fitur layanan Shopee Paylater yang hanya
diberikan bagi pengguna yang terlambat membayar, hal tersebut tidak di perbolehkan
dalam hukum islam karena denda tersebut tidak termasuk denda dalam kaitan syarth jaza’i
yang memiliki ketentuan sebagai berikut:
1. Transaksi tersebut bukanlah suatu transaksi hutang piutang.

9
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hlm.
104.

7
1. Persyaratan denda tersebut tidak boleh disepakati di awal akad dan denda hanya
diberlakukan bagi yang mampu membayar, tetapi menunda pembayaran.
2. Denda tidak berlaku bagi orang yang sedang dalam kesulitan atau miskin, serta nominal
dendanya wajar sesuai dengan besarnya kerugian materil yang ditanggung.

8
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Gesek tunai paylater merupakan menarik sejumlah uang tunai dengan
memanfaatkan saldo limit paylater di aplikasi tertentu yang memiliki fitur paylater seperti
Shopee, Ovo, dan sebagainya. Seharusnya saldo limit Paylater hanya bisa digunakan untuk
transaksi di e-commerce atau di aplikasi berbelanja, melalui jasa gesek tunai Paylater ini
bisa dicairkan menjadi uang tunai.

Dalam praktik penggunaan gesek tunai ini terdapat tiga poin yang dapat kita
pelajari, antara lain: Persentase Fee (Keuntungan), Alur Pengajuan (Terbilang mudah dan
tanpa jaminan), dan Produk Yang Dijual (Barang ghoib).

Menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah pada Pasal 80, mekanisme akad
dalam praktik jual beli menggunakan shopee paylater terdapat unsur ketidakjelasan.
Ketidakjelasan akad dapat mengandung unsur gharar yang mana dalam hukum ekonomi
Islam tidak diperbolehkan. Ketidakjelasan syarat dan ketentuan dalam pengajuan bagi
pengguna shopee paylater juga dapat menimbulkan kesalah pahaman dan resiko atau
bahaya kepada salah satu pihak karena hanya disebutkan terdapat bunga tanpa disebutkan
besar bunganya. Hal tersebut selaras dengan pembahasan pada Quran surah al-Baqarah
ayat 275 yakni bahwa dalam segala transaksi haruslah menjauhi riba, karena Allah
mengharamkannya. Allah menghalalkan jual beli karena jual beli menghasilkan
keuntungan diantara keduanya yaitu penjual dan pembeli, sedangkan pada riba hanya salah
satu pihak yang mendapatkan keuntungannya. Dalam melakukan transaksi gesek tunai
terdapat kerugian yang dirasakan oleh pembeli.
Dengan demikian maka dapat kita simpulkan bahwa praktik gesek tunai pada
aplikasi e-commerce dalam Islam tidak diperbolehkan. Islam memperbolehkan adanya
suatu transaksi asalkan tidak merugikan kedua belah pihak dan dengan didasari niat yang
baik.

9
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah tentunya masih banyak
kekurangan. baik dalam kepenulisan maupun lainnya. Kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat dibutuhkan oleh guna terciptanya makalah yang lebih baik
kedepannya.

10
DAFTAR PUSTAKA
Egifa, Cut Marshanda. 2023. Skripsi: Rekayasa Penarikan Uang Tunai Melalui Shopee Paylater
dalam Prespektif Hukum Positif dan Fiqh Muamalah. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Hasan, M. Ali. 2002. Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Prastiwi, Iin Emy dan Tira Nur Fitria. 2021. “Konsep Paylater Online Shopping Dalam
Pandangan Ekonomi Islam.” Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam vol 7, no. 1.
Sahroni, Oni. 2020. Fikih Muamalah Kontemporer Jilid 3. Jakarta: Republika Penerbit.
Saputra, Rifardhi Reza dkk. 2020. “Analisis Empiris Akun Jasa Gesek tunai Pada Instagram,”
ETTISAL: Journal of Communication 5.
Sari, Dhita Amanda. 2016. “Tinjauan Hukum Terhadap Tanggung Jawab Acquirer (Pengelola)
Dan Merchant (Pedagang) Pada Penyelenggaraan Cash Withdrawal Transaction (Gesek
Tunai) Dalam Penggunaan Kartu Kredit,” Jurnal Dipenogoro Law Review vol 5, no. 2.
Wahyuni, Raden Ani Eko dan Bambang Eko Turisno. 2019. “Praktik Finansial Teknologi Ilegal
Dalam Bentuk Pinjaman Online Ditinjau Dari Etika Bisnis.” Jurnal Pembangunan Hukum
Indonesia vol 1. no. 3.
Peraturan tentang Uang Elektronik dalam Fatwa MUI. Diakses pada tanggal 26 September 2023
pukul 21.26 WIB. https://mui.or.id/berita/11352/ini-fatwa-terbaru-dsn-muitentang-uang-
elektronik-dan-layanan-pembiayaan-berbasis-it/
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Arab Saudi. Diakses pada tanggal 26 September 2023
pukul 22.36 WIB. https://tafsirweb.com/1041-surat-al-baqarah-ayat-275.html

11

Anda mungkin juga menyukai