Anda di halaman 1dari 16

*Fiqih Muamalah I

“Transaksi”

Makalah
Dibuat dan Dipresentasikan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Fiqih Muamalah I, Prodi Ekonomi Syariah 6 Semester 3
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh

MUH. FADHIL AQSA (602022021185)

Dosen Pemandu:
AZIZAH AZIZ S.HI, M.HI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT , atas berkat dan

pertolongan-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah ini. Terima kasih juga kami

ucapkan kepada dosen pembimbing Ibu AZIZAH AZIZ S.HI., M.HI. yang telah

membimbing kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini sesuai waktu yang telah

di tentukan. Terima kasih juga kepada teman-teman yang turut adil dalam terselesainya

makalah ini.

Salawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada suri tauladan kita Nabi

Muhammad SAW yang selalu kita harapkan syafa’atnya di hari kiamat nanti. Saya

berharap makalah dengan judul “Transaksi” ini dapat bermanfaat bagi semua yang

membacanya, khususnya di serta hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut.

Makalah ini juga dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi

Islam. Dengan segala keterbatasan yang ada saya telah berusaha dengan segala daya dan

upaya guna menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari

kata sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari para pembaca.

Watampone, 10 Oktober 2022

Penyusun

II
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .............................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1

C. Tujuan .............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 2

A. Transakasi ........................................................................................ 2

B. Jenis-jenis Transaksi ......................................................................... 6

C. Transaksi berdasarkan muamalah...................................................... 8

BAB III PENUTUP ................................................................................... 11

A. Kesimpulan ...................................................................................... 11

B. Saran ................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 12

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Transaksi adalah kesepakatan antara pembeli dan penjual untuk menukar barang,

jasa atau instrumen keuangan. Peristiwa yang mempengaruhi keuangan bisnis harus

dicatat di pembukuan, dan transaksi akuntansi akan dicatat secara berbeda jika

perusahaan menggunakan akuntansi akrual daripada akuntansi kas. Akuntansi

akrual mencatat transaksi ketika pendapatan atau pengeluaran direalisasikan atau

terjadi, sedangkan akuntansi kas mencatat transaksi ketika bisnis benar-benar

membelanjakan atau menerima uang. Transaksi pihak ketiga juga dapat terjadi.

Apakah bisnis mencatat transaksi pendapatan dan beban menggunakan metode

akuntansi akrual atau metode akuntansi tunai mempengaruhi pelaporan keuangan dan

pajak perusahaan.

B. Rumusan Masalah

a. Jelaskan apa yang dimaksud Transaksi?

b. Apa saja jenis-jenis Transaksi?

c. Bagaimanakah Transaksi berdasarkan muamalah?

B. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Transaksi.

b. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis transaksi.

c. Untuk mengetahui bagaimana transaksi berdasarkan muamalah.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Transaksi
Penjualan dan pembelian suatu barang atau jasa merupakan kegiatan ekonomi yang
paling sering ditemukan setiap harinya. Secara umum hal tersebut dikenal dengan istilah
transaksi. Dalam prosesnya, transaksi adalah aktivitas pertukaran barang dimana penjual
dan pembeli terlibat di dalamnya. Terlepas dari aktivitas jual dan beli, transaksi memiliki
cakupan kegiatan yang lebih luas lagi. Dalam suatu kegiatan transaksi harus terdapat
perubahan nilai dari finansial kedua pihak. Oleh sebab itu, pembayaran gaji dan bentuk
pembayaran kebutuhan lainnya dapat dikategorikan sebagai bentuk transaksi juga. Tidak
hanya itu transaksi juga bisa melibatkan lebih dari dua orang dalam prosesnya atau
adany pihak ketiga dalam proses transaksi tersebut.

Dalam kegiatannya, transaksi harus dicatat di pembukuan khusus untuk akuntansi.


Perlu diketahui, terdapat dua macam bentuk pembukuan transaksi perusahaan yaitu,
akuntansi akrual dan akuntansi kas. Pendapatan atau pengeluaran dalam akuntansi akrual
tercatat apabila telah terealisasi. Sementara itu, akuntansi kas mencatat apabila
pengeluaran atau pendapatan benar-benar terjadi. Dalam kegiatannya, terdapat dua
macam sistem transaksi, yaitu tunai dan non-tunai. Kedua macam transaksi atau
pembayaran tersebut memiliki daya tarik tersendiri. Transaksi tunai menggunakan uang
pun masih banyak digemari di tengah maraknya bentuk pembayaran non-tunai saat ini.
Padahal dengan majunya teknologi seseorang bisa melakukan transaksi secara non-tunai.

Kendati demikian, sistem transaksi non-tunai menjadi primadona di


era smartphone karena kemudahan dan keefektifannya. Selain itu, pembayaran non-tunai
lebih memudahkan pemerintah melacak aktivitas ilegal di pasar gelap. Pasalnya,
transaksi digital meninggalkan jejak yang dapat ditelusuri oleh pihak berwenang. Dalam
era digital seperti saat ini, ada dua transaksi yang umum dikenal. Transaksi tersebut
antara lain:

2
1. Transaksi secara tunai

istem pembayaran tunai adalah sistem yang digunakan untuk melakukan pembayaran
dalam bentuk cash. Biasanya jenis transaksi ini dapat ditemukan dalam transaksi kecil
dan menggunakan alat pembayaran sah. Di Indonesia alat pembayaran sah adalah uang
kartal, baik berbentuk kertas ataupun koin.

2. Transaksi non-tunai

Istilah pembayaran non tunai mengacu pada mekanisme atau metode transaksi tanpa
menggunakan uang dalam bentuk fisik. Instrumen pembayaran non tunai di era digital
ini semakin beragam, sehingga masyarakat dapat memilih salah satu yang sesuai dengan
keinginannya. Seperti kartu kredit, giro dan E-money.

E-money

3
E-Money sangat penting dalam era digital saat ini. Dengan adanya E-Money
memudahkan seseorang untuk melakukan transaksi secara digital. Pengertian e money
adalah alat pembayaran dalam bentuk elektronik dimana nilai uangnya disimpan dalam
media elektronik tertentu. Penggunanya harus menyetorkan uangnya terlebih dahulu
kepada penerbit dan disimpan dalam media elektronik sebelum menggunakannya untuk
bertransaksi. Contoh uang elektronik adalah yang biasanya berbentuk kartu e money
yang beredar di Indonesia seperti ShopeePay, LinkAja, Paytren, iSaku, OVO Cash,
GoPay, Uangku, T-Cash, Brizzi, e money Mandiri, JakOne, dan Flazz. Penggunaan uang
elektronik adalah ini sebagai alat pembayaran yang inovatif dan praktis diharapkan dapat
membantu kelancaran pembayaran kegiatan ekonomi yang bersifat massal, cepat dan
mikro. Perkembangan uang elektronik atau e money adalah dapat membantu kelancaran
transaksi di jalan tol, di bidang transportasi seperti kereta api maupun angkutan umum
lainnya atau transaksi di minimarket, food court, atau parkir. Diharapkan perkembangan
uang elektronik adalah dapat digunakan sebagai alternatif alat pembayaran non tunai
yang dapat menjangkau masyarakat yang selama ini belum mempunyai akses.

Fungsi Transaksi
Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa karakteristik dari arti transaksi adalah
terjadinya perubahan nilai finansial dari kegiatan tersebut. Tentunya fungsi transaksi pun
tidak jauh dari pendataan pembayaran atas jasa, layanan, maupun produk yang Anda
nikmati. Dengan kata lain, catatan dari setiap kegiatan transaksi bisa menjadi media
dalam pengelolaan keuangan Anda. Perannya sebagai media informasi keuangan,
dokumen akuntansi, dan alat identifikasi merupakan fungsi utama dari aktivitas tersebut.

Pelaku Transaksi
Transaksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh dua pihak. Maka dari itu, pelakunya
melibatkan pemberi dana dan penerima dana. Dalam prosesnya, harus terdapat
kesepakatan berupa jumlah uang, waktu, dan metode pembayaran dari kedua belah
pihak. Pemberi dana adalah pihak yang melakukan aktivitas pembelian produk.
Sedangkan penerima dana merupakan penjual dari produk tersebut. Transaksi akan
dilakukan dengan pemberi dana memberikan jumlah uang sesuai persetujuan kepada
penerima dana atas produk berupa barang atau jasa hasil produksi.

4
Dokumen Bukti Transaksi
Setiap transaksi dicatat dengan membuat entri jurnal oleh bookkeeper. Hal ini akan
memberi dampak pada posisi keuangan bisnis sehingga bookkeeper atau akuntan harus
memastikan bahwa transaksi tersebut telah disahkan oleh orang yang bertanggung jawab
dan juga didukung oleh dokumen sebagai bukti sebelum mencatatnya dalam
jurnal.Contoh umum dari dokumen yang digunakan sebagai bukti termasuk dokumen
penjualan, faktur pembelian, penerimaan kas, voucher pembayaran, laporan rekening,
wesel, surat promes dan dokumen lain yang berisi rincian dasar yang dapat disajikan
sebagai bukti yang sah. Lihat juga sekilas manfaat aplikasi nota ini.

Adapun dokumen yang biasanya dibutuhkan sebagai bukti dari transaksi yang dilakukan
oleh sebuah perusahaan adalah:

 Faktur, dokumen invoice yang dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli yang berkaitan
dengan penjualan berisi informasi produk, jumlah, dan harga yang disepakati untuk
produk atau layanan yang telah diberikan penjual kepada pembeli.
 Kuitansi atau kwitansi, dokumen yang mengakui bahwa seseorang telah menerima
pembayaran.
 Cek, dokumen yang memerintahkan bank untuk membayar sejumlah uang tertentu dari
rekening seseorang kepada orang sesuai dengan nama yang telah dikeluarkan.
 Nota debit, dokumen yang digunakan oleh vendor untuk menginformasikan pembeli
tentang kewajiban utang saat ini, atau dokumen yang dibuat oleh pembeli saat
mengembalikan barang yang diterima secara kredit.
 Bukti setoran bank, adalah slip setoran dari bank yang berfungsi sebagai alat bukti
nasabah bahwa mereka sudah menyetorkan uangnya dalam rekening tujuan.
 Rekening koran, ringkasan transaksi keuangan yang telah terjadi dalam periode tertentu
pada rekening bank.
 Bilyet giro, surat perintah yang ditujukan kepada bank untuk memindahkan dana dari
rekening pengaju ke rekening penerima.
 Bukti kas masuk dan keluar, bukti penerimaan atau pengeluaran uang dari kas yang
sudah disertai dengan dokumen tertentu.
 Bukti memorandum, adalah bukti transaksi yang diterbitkan untuk berbagai peristiwa
yang terjadi di dalam internal perusahaan dan biasanya berlangsung pada akhir periode,
contohnya seperti memo untuk menulis gaji karyawan yang masih harus dibayar.

5
B. Jenis-jenis Transaksi
Transaksi dalam laporan keuangan sederhana atau kompleks dibagi lagi menjadi
beberapa jenis yaitu yaitu:

Berdasarkan Hubungan Institusional


Jenis pertama yang akan kita bahas adalah yang berdasarkan hubungan
institusional yang dibagi menjadi internal dan eksternal:

1. Transaksi Internal

Transaksi internal terjadi di mana tidak ada pihak eksternal yang terlibat. Hal ini
tidak melibatkan pertukaran antara dua pihak melainkan peristiwa yang dapat diukur
secara moneter. Contoh: Pencatatan penyusutan aset tetap dan realisasi hilangnya aset
yang disebabkan oleh kebakaran dan ktivitas ekonomis yang terjadi dalam perusahaan
itu sendiri, seperti penggunaan perlengkapan, pemanfaatan gedung beberapa waktu,
penggunaan mesin, dan lain-lain.

2. Transaki Eksternal

Pengertian dari transaksi eksternal adalah jenis di mana bisnis bertukar nilai dengan
pihak eksternal. Sebagian besar hal ini dilakukan oleh bisnis apapun. Contohnya
termasuk pembelian barang dari supplier, penjualan barang ke pelanggan, pembelian aset
tetap untuk keperluan bisnis, pembayaran sewa kepada pemilik, pembayaran tagihan gas,
listrik atau air, pembayaran gaji kepada karyawan, dll.

Berdasarkan Penukaran Uang


Berdasarkan pertukaran uang, ada tiga jenis transaksi akuntansi, yaitu tunai, non
tunai, dan kredit.

1. Transaksi Tunai

Merupakan transaksi di mana uang tunai dibayarkan atau diterima langsung pada
saat transaksi terjadi. Misalnya, Anda menjual beberapa produk kepada pelanggan
seharga Rp 50ribu dan pelanggan tersebut langsung melakukan pembayaran di saat itu

6
juga Disebut begitu Anda sudah langsung menerima uang tunai atas barang yang dijual
kepada pelanggan Anda.

Demikian pula, jika Anda membeli furnitur untuk bisnis Anda, dan Anda langsung
membayar sesuai harga dengan cara tunai kepada pemasok. Dalam dunia modern seperti
sekarang, transaksi tunai tidak terbatas pada penggunaan uang kertas atau koin untuk
melakukan atau menerima pembayaran. Semua kegiatan yang dilakukan dengan
menggunakan kartu debit atau kredit yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan juga
dikategorikan sebagai transaksi tunai, begitu pula melalui pembayaran digital seperti
melalui Gopay, OVO, Dana, dan lainnya.

2. Transaksi non Tunai

Jenis transaksi ini tidak terkait dengan apakah uang tunai telah dibayarkan atau
akan dibayarkan di masa depan. Misalnya, jika Perusahaan A membeli mesin dari
Perusahaan B dan melihat bahwa mesin itu rusak, pengembaliannya tidak akan
memerlukan uang tunai yang dikeluarkan, sehingga termasuk dalam transaksi non-tunai.

7
3. Transaksi Kredit

Dalam jenis kredit, uang tunai tidak langsung berpindah tangan pada saat transaksi
terjadi. Dengan kata lain, uang tunai diterima atau dibayarkan di masa mendatang.
Misalnya, Anda membeli beberapa barang dagangan dari vendor Anda seharga Rp
10juta. Atas permintaan Anda, vendor Anda setuju untuk menerima pembayaran sebesar
Rp 10juta untuk barang yang dijual kepada Anda di bulan berikutnya. Anda mengambil
kepemilikan barang dan mengangkutnya ke toko Anda. Hal ini merupakan jenis transaksi
kredit karena Anda belum melakukan pembayaran secara tunai langsung pada saat
pembelian barang. Demikian pula, Anda menjual beberapa barang kepada pelanggan
Anda dan kemudian menerima pembayaran di bulan depan.

Berdasarkan Tujuan
Ada tiga jenis transaksi akuntansi berdasarkan tujuannya yaitu bisnis, non-bisnis,
dan pribadi, berikut pengertian masing-masing :

1. Transaksi bisnis. Segala bentuk kegiatan sehari-hari yang membuat bisnis tetap berjalan,
seperti penjualan dan pembelian, sewa bangunan, iklan, dan pengeluaran lainnya.
2. Transaksi non-bisnis. Tidak melibatkan penjualan atau pembelian contohnya seperti
donasi dan tanggung jawab sosial.
3. Transaksi pribadi. Dilakukan untuk keperluan pribadi seperti perayaan ulang tahun.

C. Transaksi berdasarkan muamalah

Transaksi berdasarkan muamalah adalah transaksi yang dilakukan berdasarkan


dengan hukum dan syariat yang ada dalam islam. Muamalah ini membantu kita
mengetahui yang mana yang haram dan yang halal dalam transaksi. dalam islam,
transaksi bisa saja menjadi tidak sah bila tidak memenuhi syarat dan rukun akad. Maka
dari itu kita harus mempelajari apa saja syarat dan rukunnya agar transaksi yang kita
lakukan sah.

Cara-cara yang dilarang dalam transaksi keuangan secara syariah antara lain
adalah:

8
1. Tadlis (Penipuan)
Dalam Transaksi keuangan secara syariah sangat mengutamakan kejujuran. karena
itu Tadlis yang artinya Penipuan oleh salah satu pihak termasuk hal yang dilarang.
contoh pedagang mencampur barang yang cacat atau rusak dengan barang yang
berkualitas.

2. Tagrir (Gharar) (Ketidak Pastian Transaksi)


Hal ini terjadi karena pihak-pihak yang bertransaksi tidak tahu pasti ketentuan-
ketentuan dalam transaksi.
dalam transkasi jual beli harus jelas ketentuan-ketentuan seperti

a. Harga
b. kualitas
c. Kuantitas
d. waktu penyerahan
contoh ;
Pembelian hasil pertanian dengan sistem ijon

3.Riba
Riba adalah tambahan dari harta pokok atau modal secara batil. ada tiga jenis Riba
yaitu :

a. Riba Fadl
adalah kelebihan pinjaman yang dibayar dalam bentuk segala jenis, berbentuk
pembayaran tambahan oleh peminjam kepada kreditur dalam bentuk penukaran barang
yang jenisnya sama.
Misalnya ; pertukaran beras dengan beras, emas dengan emas.(yang berbeda kualistas)

b. Riba Nasiah
Riba Nasiah adalah tambahan yang dikenakan oleh pemberi pinjaman kepada
peminjam yang tidak membayar pinjamannya pada waktu yang telah ditentukan.
biasanya semakin lama keterlambatan akan semakin besar tambahan yang dikenakan.
misalnya; Bunga Pinjaman.

9
c. Riba Jahiliyah
Riba Jahuiliyah adalah tambahan yang dikenakan pada transaksi yang sifatnya
tabarru(non komersial)
Misalnya: meminjamkan uang untuk menolong namun pada saat menagih meminta
tambahan.

4. Maysir (JUDI)
Maysir adalah bentuk perjudian atau permainan yang membuat salah satu pihak
harus menanggung beban pihak yang lain akibat permaian tersebut

5. Ikhtikar
Ikhtikar adalah Upaya Produsen menciptakan kelangkaan barang dipasar supaya
naik harganya. hal ini memanipulasi persediaan ini dilakukan dengan cara menimbun
barang atau mencegah supplier lain masuk ke pasar.
misalnya ; penimbunan BBM atau sembako

6. Bay'Najasy (menciptakan permintaan palsu)


Bay’Najasy adalah upaya memanipulasi permintaan seolah-olah banyak
permintaan sehingga harga barang menjadi naik. permintaan palsu ini direkayasa oleh
penjual sendiri untuk mengambil keuntungan lebih.
misalnya ; penjualan dengan antrian palsu barang seolah-olah habis dan harga naik.

7. Risywah (suap)
Risywah adalah seatu pemberian yang bertujuan untuk mengambil sesuatu yang
bukan haknya. Dalam risywah atau suap ini pihak penyuap memberikan sesuatu kepada
pihak penerima suap agar dia memperoleh apa yang sebenrnya bukan hak nya.
misalnya ; menyuap agen asuransi/investasi untuk melancarkan money laundring

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Transaksi adalah kesepakatan antara pembeli dan penjual untuk menukar barang,
jasa atau instrumen keuangan. Peristiwa yang mempengaruhi keuangan bisnis harus
dicatat di pembukuan, dan transaksi akuntansi akan dicatat secara berbeda jika
perusahaan menggunakan akuntansi akrual daripada akuntansi kas. Kendati demikian,
sistem transaksi non-tunai menjadi primadona di era smartphone karena kemudahan dan
keefektifannya. Selain itu, pembayaran non-tunai lebih memudahkan pemerintah
melacak aktivitas ilegal di pasar gelap. Pasalnya, transaksi digital meninggalkan jejak
yang dapat ditelusuri oleh pihak berwenang. Dalam era digital seperti saat ini, ada dua
transaksi yang umum dikenal dengan transaksi tunai dan non-tunai. Hadirnya transaksi
Muamalah ini membantu kita mengetahui yang mana yang haram dan yang halal dalam
transaksi. dalam islam, transaksi bisa saja menjadi tidak sah bila tidak memenuhi syarat
dan rukun akad. Maka dari itu kita harus mempelajari apa saja syarat dan rukunnya agar
transaksi yang kita lakukan sah.

B. SARAN

Makalah ini menyajikan mengenai “Transaksi” Oleh karena itu, diharapkan


kepada para pembaca agar dapat mengetahui dan memahami isi materi yang
disajikan dalam makalah ini karena ada banyak manfaat dan kegunaan yang dapat kita
rasakan setelah mempelajari materi ini.
Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini belum sempurna secara keseluruhan.
Maka saya sebagai penulis dengan tangan terbuka menerima segala kritik dan saran
yang membangun sehingga saya dapat memperbaiki kesalahan pada pembuatan
sebelumnya. Saya mengucapkan terima kasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

Alifah, N. S. (2022, Februari 2). Transaksi :Pengertian, Jenis, dan


alat Buktinya.
Populix. (2022, Mei). Transaksi Adalah: Pengertian, Jenis, Manfaat
dan Contoh.
Ramadan, R. (2021, Desember 1). Transaksi adalah: Pengertian,
Jenis, dan Info Penting Lainnya.
.

12
XIII

Anda mungkin juga menyukai