Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga diskusi Bahasa Indonnesia ini dapat
terselesaikan dengan baik tanpa kendala.
Maksud dan tujuan diskusi ini adalah menambah wawasan tentang
memecahkan suatu persoalan dan juga memenuhi tugas diskusi tentang “korupsi”
yang diberikan oleh guru Bahasa Indonesia. Adapun penyusunan makalah ini
berdasarkan data-data yang telah diperoleh dari beberapa metode pengumpulan
data yang kami lakukan, juga informasi-informasi lain yang menjadi pedoman dan
keterangan.
Kami menyadari bahwa dalam diskusi ini tidak lepas dari dukungan
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1.     Drs. Andi Bakti M.Si selaku kepala sekolah yang telah memberikan kesempatan
untuk bersekolah disini.
2.     Ibu Hasbiah , S.Pd selaku guru Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini.
3.     Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan, terimakasih atas bantuan dan doa
restu yang berhubungan dengan tugas diskusi ini.
Akhirnya, kelompok kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas
diskusi ini masih banyak kekurangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
diharapkan demi kesempurnaan makalah diskusi ini.
Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat khususnya
bagi diri pribadi kami sendiri dan pembaca pada umumnya.
Sengkang, 06 Februari 2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.          Latar belakang
Korupsi sudah ada di tengah – tengah kita sejak awal manusia mulai
membentuk organisasi.Korupsi adalah bagian dari kegiatan kolektif kita. Namun
demikian, tidak berarti kita boleh bersikap acuh tak acuh menngenai korupsi.
Korupsi merusak kehidupan ekonomi dan landasan moral tata kehidupan kita.
Benar memang, sulit untuk melihat korupsi ada atau tidak, karna korupsi
berlangsung dalam selubung kerahasiaan.. Bahkan hingga detik ini sekalipun,
sebagian besar korupsi terjadi di sektor pemerintah. Kita harus membangkitkan
dorongan yang lebih kuat dalam diri kita masing – masing untuk membasmi
korupsi. Meskipun pemerintah sudah membentuk sebuah organisasi yang bertujuan
besar untuk membebaskan Negara kita ini dari kasus korupsi yaitu komisi
pemberantasan korupsi (KPK) namun kenyataanya korupsi masih meraja lela di
negeri kita.
1.2.          Identifikasi Masalah
1. Apa saja bentuk-bentuk korupsi di Indonesia?
2. Apa faktor yang menyebabkan korupsi?
3. Apa saja kondisi yang menimbulkan korupsi?
4. Apa akibat yang ditimbulkan dari korupsi?
5. Apa saja dampak dari korupsi tersebut?
6. Bagaimana cara menangani adanya korupsi tersebut?
1.3.          Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka muncul rumusan masalah
yaitu
1. Bentuk – bentuk korupsi di Indonesia
2. Faktor-faktor korupsi
3. Kondisi yang menimbulkan korupsi
4. Akibat dari korupsi
5. Dampak korupsi
6. Cara menangani korupsi
1.4.          Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memahami mengapa munculnya suatu
tindakan korupsi dalam sebuah kekuasaan, bahkan dalam praktek-praktek
penegakan hukum dan kita dapat mengerti apa saja faktor, dan hal yang
menyebabkan terjadinya korupsi di kalangan Pemerintahan atau lembaga.
Makalah Diskusi Tentang Korupsi

MAKALAH DISKUSI

KORUPSI DI INDONESIA
Nama Kelompok :
-Putri Sahratul Jannah
-Putri Cinderella
-Muh. Fadhil Aqsa
-Muh. Iqswatul azwar
-Willi Saputra
KELOMPOK 3
SMPN 2 SENGKANG

TAHUN PELAJARAN 2016\2017


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Dalam melihat hubungan antara korupsi, kekuasaan, dan kejahatan korporasi
dan birokrasi ini, akan dibahas pengertian beberapa kerangka teoritik berikut.
1. Korupsi
Secara etimologi, kata korupsi berasal dari bahasa Latin, yaitu corruptus yang
merupakan kata sifat dari kata kerja corrumpere yang bermakna menghancurkan
(com memiliki arti intensif atau keseungguh-sungguhan, sedangkan rumpere
memiliki arti merusak atau menghancurkan. Dengan gabungan kata tersebut, dapat
ditarik sebuah arti secara harfiah bahwa korupsi adalah suatu tindakan
menghancurkan yang dilakukan secara intensif.
2.2 Pendahuluan Dan Pembahasan
1.     Bentuk – bentuk korupsi di Indonesia 
Korupsi merupakan tindakan yang sangat tercela, selaain merugikan Negara,
tindakan korupsi juga dapat merugikan pelaku korupsi itu sendiri jika terbukti
perbuatannya diketahui oleh penindak korupsi yang berwenang.
Di Indonesia, klafikasi tindakan korupsi secara garis besar dapat di
golongkan dalam beberapa macam bentuk., tindakan korupsi dapat dibagikan
menjadi beberapa jenis, antara
1.Penyuapan
Untuk penyuapan yang biasanya dilakukan dalam birokrasi pemerintahan di
indonesia khususnya dibidang atau intansi yang mengadministrasikan penerimaan
Negara (revenue administration) dapat dibagi menjadi empat antara lain :
1.      Pembayaran untuk menunda atau mengurangi kewajiban bayar pajak dan
cukai.
2.      Pembayaran untuk meyakinkan petugas agar tutup mata terhadap kegiatan
illegal.
3.      Pembayaran kembali (kick back) setelah mendapatkan pembebasan pajak,
agar dimasa mendatang mendapat perlakuan yang yang lebih ringan daripada
administrasi normal.
4.      Pembayaran untuk meyakinkan atau memperlancar proses penerbitan ijin
(license) dan pembebasan (clearance).
B.     Penyalahgunaan atau penyelewengan
Penyalahgunaan atau penyelewengan dapat terjadi bila pengendalian
administrasi (check and balances) dan pemeriksaan serta supervise transaksi
keuuangan tidak berjalan dengan baik.
Contoh dari korupsi jenis ini adalah pemalsuan catatan, klafikasi barang yang
salah, serta kecurangan (fraud).
C.    Penggelapan
Korupsi ini adalah dengan menggelapkan atau mencuri uang Negara yang
dikumpilkan, menyisakan sedikit atau tidak sama sekali.
D.    Pemerasan
Pemerasan ini terjadi ketika masyarakat tidak mengetahui tentang peraturan
yang berlaku, dan dari celah inilah petugas melakukan pemerasan dengan menakut
– nakuti masyarakat untuk membayar lebih mahal daripada yang semestinya.
E.     Perlindungan
Perlidungan dilakukan dalam hal pemilihan, mutasi, atau promosi staf
berdasarkan suku, kinship, dan hubungan sosial lainnya tanpa mempertimbangkan
prestasi dan kemeampuan dari seseoran tersebut
2.    Factor terjadinya korupsi
Perbuatan korupsi terjadi dimana – mana, dan justru sering terjadi di Negara
berkembang seperti indonesia. Hal tersebut di sebabkan oleh factor antara lain :
1.      Belum mantapnya sistem administrasi keuangan dan pemerintahan.
2.      Belum lengkapnya peraturan perundang – undangan yang dimiliki.
3.      Masih banyak ditemuinya celah – celah ketentuan yang merugikan
masyarakat.
4.      Lemahnya dan belum sempurnanya sistem pengawasan keuangan dan
pembangunan.
5.      Serta tingkat penggajian atau pendapatan pegawai negri yang rendah
3.     Kondisi yang menimbulkan korupsi
       Kurangnya transparansi di pengambilan keputusan pemerintah
       Kampanye-kampanye politik yang mahal, dengan pengeluaran lebih besar dari
pendanaan politik yang normal.
       Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar.
       Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan "teman lama".
       Lemahnya ketertiban hukum.
       Lemahnya profesi hukum.
       Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa.
       Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil.
4.     Akibat dari korupsi
Akibat-akibat dari korupsi antara lain Pemborosan sumber-sumber,
gangguan terhadap penanaman modal, bantuan yang lenyap,ketidakstabilan,
revolusi sosial, pengambilan alih kekuasaa oleh militer,menimbulkan ketimpangan
sosial budaya,pengurangan kemampuan aparatur pemerintah ,pengurangan
kapasitas administrasi, hilangnya kewibawaan administrasi.
5. Dampak korupsi
a.       Lesunya perekonomian
Korupsi memperlemah investasi dan pertumbuhan ekonomi. Korupsi
merintangi akses masyarakat terhadap pendidikan dan kesehatan yang berkualitas.
Korupsi memperlemah aktivitas ekonomi dan Korupsi menyebabkan lumpuhnya
keuangan atau ekonomi meluasnya praktek korupsi di suatu Negara mengakibatkan
berkurangnya dukungan Negara, karna korupsi menggoyahkan sendi – sendi
kepercayaan pemilik modal asing.
b.      Meningkatkan kemiskinan
c.       Tinginya angka kriminalias
Korupsi menyuburka bebagai macam kejahatan lain dlam masyarakat.
Semakin tinggi tingkat korupsi, semain ber pula kejahatan. Menurut transparency
rasionalnya, ketika angka korupsi meningkat, maka angka kejahatan juga
meningkat. Sebalknya, ketika angka korupsi berhasil di kurangi, maka kepercayaan
masyarakat terhdap penegakan hukum ( law enforcement ) juga meningkat.
Dengan mengurangi korups dapat juga ( secara tidak lagsung ) mengurangi
kejahatan yan lain.
Idealnya, angka kejahatan akan berkurang, jika timbul kesadaran
masyarakat (marginal detterrence). Kondisi ini hanya terwujud jika tingkat
kesadaran hukum dan tingkat kesejahteraan masyarakat sudah memadai
(sufficient). Soerjono soekanto menyatakan bahwa penegakan hukum dalam suatu
Negara selain tergantung dari hukum itu sendiri, profesionalisme aparat, sarana
dan prasarana, juga tergantung pada kesadaran hukum masyaraka. Kesejahteraan
yang memadai mengandung arti bahwa kejahatan tidak terjadi oleh karena
kesulitan ekonomi.
6.     Upaya menangani korupsi
Upaya dalam menanganinya ,Membenarkan transaksi yang
dahulunya dilarang dengan menentukan sejumlah pembayaran tertentu, Membuat
struktur baru yang mendasarkan bagaimana keputusan dibuat,Bagaimana dorongan
untuk korupsi dapat dikurangi dengan jalan meningkatkan ancaman kepada yang
bersangkutan.
2.3 Kesimpulan
Korupsi adalah kejahatan atau penyimpangan berupa pelanggaran hukum
yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
demi kepentingan pribadi, di mana tindakan tersebut menimbulkan kerugian yang
besar bagi negara dan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dengan dibuatnya makalah ini kita dapat mengetahui apa yang di maksud
korupsi, apa saja faktor yang menyebabkan korupsi dan dampak yang terjadi
karena korupsi. Sehingga sebagai warga negara yang baik, kita harus bisa
menghindari agar kita bisa terhindar dari korupsi dan mendukung pemerintah
dalam menangani korupsi
3.2 KRITIK/SARAN
Masalah korupsi di Indonesia sudah seharusnya cepat di berantas dan
ditangani. Seharusnya lembaga hukum di Indonesia harus bisa adil terhadap para
koruptor yang telah melakukan korupsi dan merugikan rakyat Indonesia. Sehingga
tercipta negara yang damai, sejahtra dan bebas dari korupsi.

Anda mungkin juga menyukai