Anda di halaman 1dari 10

Ulasan Jurnal “Intensi UKM Dalam Adopsi Financial Technology

Di Jawa Timur”

RIZKY MUHARAM SURURI (8335161461)

Makalah ini kami tulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Usaha Kecil Mikro
dan Menengah.

S1 AKUNTANSI
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memudahkan saya dalam
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya, saya mungkin tidak akan
sanggup menyelesaikan makalah dengan baik. Semoga shalawat serta salam
terlimpah kepada baginda tercinta yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini saya buat demi memenuhi tugas UMKM, yakni membuat
model financial technology. Saya menyajikan makalah ini berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber dan hasil ide saya serta tidak lupa memberikan ucapan terima
kasih kepada pihak yang terlibat karena telah membantu proses penyelesaian
makalah ini. Makalah ini dibuat untuk memaparkan ide saya mengenai pembuat
financial technology dengan model baru.

Dalam proses pembuatan makalah ini, tentunya saya harap mendapatkan


bimbingan, arahan, koreksi dan saran. Untuk itu, rasa terima kasih yang sedalam-
dalamnya kami sampaikan kepada Pak Dr. Saparuddin, M.Si., selaku dosen mata
kuliah “UMKM”.

Demikian makalah ini saya buat semoga memberikan manfaat.

Jakarta, 14 Juli 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

BAB II .................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
A. Ulasan Jurnal ......................................................................................... 2

B. Model dan Inovasi Baru Financial Technology .................................... 4

BAB III ................................................................................................................... 6


PENUTUP .............................................................................................................. 6
A. Kesimpulan ........................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perdagangan merupakan transaksi jual beli barang yang dilakukan
antara penjual dan pembeli di suatu tempat. Transaksi perdagangan dapat timbul
jika terjadi pertemuan antara penawaran dan permintaan terhadap barang yang
dikehendaki. Perdagangan sering dikaitkan dengan berlangsungnya transaksi
yang terjadi sebagai akibat munculnya problem kelangkaan barang.
Perdagangan juga merupakan kegiatan spesifik, karena di dalamnya melibatkan
rangkaian kegiatan produksi dan distribusi barang. (Anonim, 2013)

Seiring perkembangan zaman dan semakin canggih teknologi, kegiatan


perdagangan dapat kita temui di berbagai tempat. Bahkan, informasi terkait
harga, barang, dan spesifikasi yang didagangkan dapat mudah kita telusuri
melalui daring internet. Tak bisa kita pungkiri bahwa kegiatan perdagangan bisa
saja dilakukan melalui daring bahkan sekalipun pembayarannya.

Benar saja bahwa hal tersebut terjadi, seperti pembayaran melalui


transfer bank. Namun, terkadang kita merasa terbuang waktu ketika melakukan
transaksi melalui bank karena harus mengetahui rekening penerima. Dengan
adanya ketidakefisienan tersebut, terciptalah financial technology. Hanya
dengan QR code ataupun ID yang singkat, kita dapat dengan mudah melakukan
pembayaran. Bahkan, kita bisa menyimpan uang melalui teknologi tersebut.

Financial technology inilah yang diharapkan akan memudahkan seluruh


umat manusia dalam melakukan kegiatan jual beli ataupun penyimpanan dana.
Maka dari itu, saya ingin membahas serta mengulas kembali suatu jurnal terkait
financial technology kemudian mencoba memberikan ide dan inovasi baru
mengenai model financial technology khususnya terhadap daya saing UMKM.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ulasan Jurnal
Menurut yang saya dapatkan melalui internet, terdapat jurnal publikasi
berjudul “Intensi UKM Dalam Adopsi Financial Technology di Jawa Timur”
(Setiobudi, 2018) yang membahas intensi atau niat UMKM untuk mengadopsi
financial technology dalam kegiatan jual beli nya. Terdapat lokasi penelitian
yang dilakukan oleh penulis jurnal, yaitu di Jawa Timur. Penulis menjabarkan
kesesuaian antara teori tentang framework Technology, Organization dan
Environtment (TOE) dengan kenyataan yang ada di lapangan. Penulis meneliti
dari beberapa faktor, diantaranya teknologi, organisasi, dan lingkungan.

Dari sisi teknologi, penulis jurnal menjelaskan bahwa beberapa pemilik


toko yang menggunakan e-payment seperti OVO, T-cash, dan Flazz mengaku
mendapatkan beberapa keuntungan. Keuntungan yang dirasakan di antaranya
adalah adanya promo yang beragam yang menguntungkan bagi kedua belah
pihak (pengguna dan penyedia), kemudahan dari adanya transaksi cashless,
kecepatan dan kepraktisan. Keuntungan tambahan yang dirasakan oleh
pelanggan produk OVO adalah adanya promo diskon, poin, cash back dan
produk gratis pada gerai tertentu. Secara tidak langsung, keuntungan ini
membantu merchant untuk mendatangkan pelanggan. Dari sisi penyedia jasa,
keuntungan tambahan bagi pengguna yang dapat diberikan adalah berupa
keamanan dan jaminan. Selain itu, adanya nilai – nilai yang dirasakan merchant
dan pelanggan, yakni kemudahan. Kemudahan dalam melakukan transaksi dan
penggunaan bagi kedua belah pihak. Inovasi yang ditawarkan adalah trend yang
berkembang dalam masyarakat saat ini yang mulai beralih menggunakan e-
money. Kemudian, kompleksitas yang rendah yang terdapat dalam proses e-
payment yang berlangsung. Pihak merchant tidak merasa kesulitan dalam

2
memahami promo dan menggunakan sistem produk OVO (aplikasi maupun
EDC) karena adanya bantuan dari pihak penyedia dalam pengenalan fitur.

Adapun dari pandangan organisasi yang telah diteliti penulis,


diantaranya Organizational Competency, Top Management Support, dan
Training and Education. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek
kompetensi organisasi terjamin. Hal ini dibuktikan dengan adanya sumber daya
berupa aplikasi, EDC, booth, karyawan, serta pemahaman mengenai produk
sangat baik. Pelanggan dapat dengan mudah memperoleh informasi dari setiap
pusat perbelanjaan yang bekerja sama dengan penyedia jasa (OVO). Merchant
juga terbantu dari adanya dukungan sarana yang diinstal di gerai mereka. Pihak
penyedia jasa juga membantu menyediakan tanda untuk mempermudah
penyampaian informasi pada pelanggan.

Pada aspek top management support, pihak merchant dan pelanggan


merasakan adanya inovasi baru dalam pembayaran dan transaksi pada proses
yang cepat. Keuntungan promosi yang beragam dan diinformasikan dengan
jelas melalui telepon genggam pada nomor yang terdaftar. Pihak penyedia jasa
juga berupaya memperluas jangkauan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga
sampai ke luar negeri.

Selain itu, pada aspek training and education, produk OVO terlihat
lebih nyata dalam memperkenalkan produk pada pelanggan dan merchant.
Pihak penyedia jasa OVO tidak hanya memberikan sosialisasi mengenai
produk, tetapi juga mentoring dan sharing yang dilakukan baik dengan sesama
karyawan maupun dengan merchant dan pelanggan. Jika merchant
membutuhkan edukasi untuk kasir / admin, pihak penyedia jasa akan
mengirimkan tim untuk bantu mengedukasi. Khusus bagi pelanggan, pihak
penyelanggara menyediakan booth di beberapa pusat perbelanjaan. Tim dari
pihak penyelenggara akan membantu mulai dari pendaftaran member,
menjelaskan keuntungan penggunaan, promo yang sedang berlangsung sampai
dengan top up.

3
Dari sisi lingkungan, adanya beberapa variabel yang berhubungan
dengan konteks lingkungan terkait industri pengaturan kompetitif, dan masalah
regulasi, yaitu competitive pressure dan trading partner support.

Hasil wawancara pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa competitive


pressure dalam transaksi dan pembayaran cukup tinggi dimana pelanggan mulai
beralih dari penggunaan kartu debit dan kredit ke produk e-money seperti OVO.
Para pengguna t-cash dan flazz juga mulai tergeser karena gencarnya promosi
yang diberikan oleh OVO. Kemudian pada aspek trading partner support,
beberapa merchant dan pelanggan tidak paham mengenai jaminan maupun
informasi mengenai adanya campur tangan pemerintah. Pihak penyedia
menjelaskan bahwa ada jaminan keamanan yang jelas dan perlindungan dari
Bank Indonesia dalam hal transaksi serta peraturan. Pihak lain yang membantu
dan mendukung adalah Nobu Bank dan Lippo Grup. Di samping itu, ada juga
beberapa perusahaan yang bersedia bekerja sama dalam hal pembayaran dengan
perusahaan penyedia jasa (OVO) seperti Grab.

B. Model dan Inovasi Baru Financial Technology


Di zaman ini seringkali financial technology menjadi daya tarik yang
kuat bagi konsumen maupun pengusaha. Keberagaman diskon, promo, dan
cashback dijadikan ajang bersaing bagi para penyedia fintech ini.
Bagaimanapun, inovasi-inovasi tersebut hanyalah penunjang sementara bagi
penyedia fintech. Maka dari itu, saya akan memberikan sebuah model baru yang
tentunya bisa menjadi ide inovatif guna mendorong perkembangan fintech yang
mendukung daya saing UMKM.

Fintech ini bernama Frauddom yang dimana berasal dari kata Fraud dan
Freedom. “Turning Fraud Risk Into Revenue Potential” merupakan slogan bagi
fintech yang dibuat. Frauddom menggunan basis data besar guna
mengendalikan keuangan perusahaan, namun target pemasaran lebih kepada
usaha kecil menengah yang dimana telah memiliki situs web. Maka dari itu,
frauddom akan mengidentifikasi jejak pengunjung situ melalui behavior dari
pengunjung tersebut apakah ia termasuk fraudster atau bukan.

4
Suatu fraud akan bisa terdeteksi melalui histori atau catatan lampau
suatu pengunjung daring. Dengan adanya frauddom yang menggunakan Real-
Time Pattern Recognition, pencarian fraud bisa dilakukan tidak hanya dengan
data histori pengunjung situs. Selain itu, Frauddom juga mencoba berupaya
mencegah beberapa aktivitas kecurangan lainnya seperti pembuatan akun palsu,
pengambilalihan akun pengguna, pembayaran curang, dan loyalty fraud.

Artificial Intelligence yang dibuat frauddom telah dibuat seefisien dan


canggih sedemikian rupa mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
Penggunaan ini bertujuan mencegah berbagai penipuan secara real-time. Hal
seperti ini bisa dilakukan asal pemakai frauddom selalu memperbaharui basis
data keamanan yang selalu frauddom kembangkan setiap periodenya.

Pada sistem keamanan financial technology yang saya sebut Frauddom


ini, diharapkan bisa digunakan oleh berbagai UKM yang telah melakukan
pemasarannya melalui situs web yang mereka miliki maupun media sosial yang
ada. Aplikasi seperti Instagram dan Whatsapp yang biasa digunakan UKM
dalam melakukan pemasarannya akan Frauddom ajukan kemitraan guna
membantu keamanan proses bisnis yang terjadi di kedua aplikasi tersebut.
Selain itu, Frauddom berharap bahwa sistem yang dibuat berjalan dengan lancar
dan tanpa masalah serta sedikit ataupun hampir tidak ada bug server.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan saya, financial technology banyak
menguntungkan berbagai pihak baik itu pengusaha maupun konsumen. Dalam
pengembangannya, diperlukan juga sistem keamanan yang kuat guna
membantu proses transaksi daring yang terjadi. Banyak UMKM sangat senang
dan merasa diuntungkan dengan adanya financial technology ini. Dari sisi
teknologi, efisiensi tinggi dan kompleksitas yang rendah merupakan kunci
sukses berkembangnya financial technology ini. Tidak lupa aspek lain-lain
seperti lingkungan dan organisasi yang mempengaruhi kemajuan financial
technology yang terjadi dalam industri UMKM.

Dengan tertulisnya ide saya ini, saya berharap Frauddom ini bisa
terealisasi sehingga sistem keamanan yang terdapat di financial technology bisa
terus terjamin.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2013). Study: Sejarah Perdagangan di Indonesia.


http://studyandlearningnow.blogspot.com/2013/01/sejarah-perdagangan-
di-indonesia.html. Diakses pada Minggu, 14 Juli 2019.
Setiobudi, Auditia dan Trianggoro Wiradinata. (2018). Intensi UKM Dalam Adopsi
Financial Technology di Jawa Timur. 476-490.

Anda mungkin juga menyukai