Anda di halaman 1dari 29

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN KEAMANAN

TERHADAP MINAT MENGGUNAKAN E-MONEY DENGAN SIKAP


PENGGUNAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI KASUS
PADA PENGGUNA OVO DI MADIUN)

OLEH :
NURUL JAMIAH
NIM. 1803102280

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat,
karunia, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul
“Pengaruh Persepsi Kemudahan Dan Keamanan Terhadap Minat Menggunakan E-Money
Dengan Sikap Pengguna Sebagai Variabel Intervening(Studi Kasus Pada Pengguna OVO Di
Madiun” dengan lancar.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan proposal ini dapat dibuat dengan
sebaik-sebaiknya. Dalam proposal ini penulis akan memberikan gambaran dan sedikit
penjelasan tentang fenomena saat ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan tugas akhir
ini. Oleh karena itu, penulis megharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
untuk kesempurnaan laporan ini. Semoga proposal ini bermanfaat bagi pembacanya.

Madiun , 8 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian....................................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian...................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................5
A. Kajian Pustaka.........................................................................................................................5
1. Persepsi Kemudahan...........................................................................................................5
2. Keamanan............................................................................................................................6
3. Minat Pengguna...................................................................................................................7
4. Sikap Pengguna....................................................................................................................8
B. Penelitian Terdahulu...............................................................................................................9
C. Kerangka Berpikir.................................................................................................................12
D. Hipotesis.................................................................................................................................13
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................................................14
A. Tempat dan Waktu Penelitian..............................................................................................14
B. Desain Penelitian....................................................................................................................14
C. Variabel Penelitian................................................................................................................15
D. Populasi dan Sampel..............................................................................................................15
E. Instrumen Penelitian.............................................................................................................20
F. Uji Instrumen Penelitian.......................................................................................................20

ii
iii
iv
v
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan teknologi
komunikasi mempengaruhi kehidupan masyarakat di berbagai aspek kehidupan.
Teknologi selalu berkembang dan berevolusi mengikuti perkembangan zaman.
Dimulai dari era akuntansi pada tahun 1950, beranjak ke era operasional mulai tahun
1960, ke era informasi mulai tahun 1970, menuju ke era jejaring dimulai tahun 1980
sampai ke era jejaring global di mulai tahun 1990, sistem teknologi informasi banyak
sekali mengalami perubahan-perubahan (Jogiyanto, 2008). Adanya perkembangan
teknologi dapat memberikan kemudahan dan membantu dalam melakukan berbagai
sektor kegiatan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa manfaat teknologi sangat terasa baik dalam
bidang bisnis maupun ekonomi. Inovasi dalam transaksi bisnis telah menjadi
teknologi baru yang sangat mempengaruhi aktivitas bisnis (Khatimah & Halim,
2009). Kemajuan teknologi telah melahirkan terobosan-terobosan baru yang dapat
memudahkan dalam melakukan berbagai transaksi bisnis, yang kemudian digunakan
oleh perusahaan untuk menciptakan jasa financial technology atau financial
technology yang biasa disebut dengan fintech. Fintech memang merupakan alat
pembayaran jenis baru yang dapat memfasilitasi transaksi elektronik.
Fintech dapat dengan mudah mendapatkan produk keuangan dan
meningkatkan efisiensi transaksi. Kini dengan adanya inovasi layanan financial
technology di bidang jasa keuangan telah menyebabkan perluasan layanan yang
sebelumnya hanya dapat digunakan oleh pengguna rekening bank dan pengguna jasa
telekomunikasi tertentu. Perluasan layanan ini melalui penggunaan bentuk mata uang
baru, seperti uang elektronik atau uang elektronik. Situasi pangsa pasar yang selalu
berubah dan tidak dapat diprediksi juga memaksa perusahaan untuk saling bersaing
dalam menarik kepentingan konsumen. Perusahaan berlomba-lomba menciptakan jasa
keuangan yang efektif dan efisien. Ide-ide baru muncul ketika menggunakan bentuk
mata uang baru yang disebut uang elektronik.
Uang elektronik adalah alat pembayaran yang nilai nominal tersimpan secara
elektronik pada kartu maupun server (ferry, setyo,dkk 2015). e-money berfungsi untuk
memudahkan manusia ketika akan melakukan segala macam transaksi ekonomi

1
terutama untuk transaksi yang berskala mikro (micro payments). Pesatnya
peningkatan transaksi e-money menjadi potensi bagi banyak perusahaan untuk
mendirikan perusahaan penerbit e-money yang semakin memperketat persaingan di
bidang fintech, begitu pula dengan PT Visionet Internasional di bawah naungan Grup
Lippo yang meluncurkan sebuah smart financial application bernama OVO yang
berbasis e-money.
OVO, sebagai platform pembayaran digital meningkatkan kemitraannya
dengan menggandeng perusahaan antara lain Grab, Bank Mandiri, Alfamart dan
Moka. Melalui kemitraan tersebut, pengguna OVO dapat melakukan top up OVO
wallet di Bank Mandiri, Alfamart dan pengemudi Grab di seluruh Indonesia. OVO
juga sedang mengembangkan teknologi QR Code pada OVO Wallet yang dapat
diakses di UMKM seluruh Indonesia. Adanya kolaborasi yang dilakukan OVO
dengan Moka, perusahaan startup yang mengembangkan sistem point of sale (POS)
berbasis cloud terkemuka di indonesia, menjadikan OVO tersedia di platformMoka di
hampir 200 kota di Indonesia dan untuk pertama kalinya sebanyak 10000 UMKM di
Indonesia dapat menyediakan akses pembayaran digital.
Menurut Sun dan Zhang, persepsi kemudahan dapat dilihat dengan
menggunakan indikator yaitu mudah dipelajari, mudah untuk digunakan, jelas dan
mudah dipahami, menjadi terampil. Sedangkan menurut Jogiyanto, persepsi
kemudahan penggunaan adalah ketika seseorang percaya bahwa menggunakan suatu
teknologi akan bebas dari usaha (Ferry, Setyo, dkk 2015).
Keamanan dalam bertransaksi merupakan cara sebuah server mampu
melindungi sebuah data agar tidak terjadi kebobolan dan mampu mendeteksi adanya
penipuan di sebuah server yang berbasis teknologi (Saputri, 2015). Keamanan
merupakan usaha untuk mengendalikan dan mengontrol suatu aktivitas agar tetap
keadaan normal. Tsiakis & Sthephanides, ( mengemukakan bahwa keamanan adalah
seperangkat prosedur dan program untuk memverivikasi sumber informasi dan
menjamin integritas dan privasi informasi.
Minat untuk menggunakan (intention to use) dapat didefinisikan sebagai
bentuk keinginan pengguna untuk menggunakan atau menggunakan kembali suatu
objek tertentu. Minat merupakan salah satu aspek psikis manusia yang cenderung
untuk memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih besar kepada obyek
tersebut yang dapat mendorong untuk mencapai tujuan (Kusumah, 2009).

2
Sikap penggunaan teknologi didefinisikan oleh Davis sebagai perasaan positif
atau negatif dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan.
Mathieson mendefinisikan sikap penggunaan teknologi sebagai evaluasi pemakai
tentang ketertarikannya menggunakan system, Ardhiani (2015).
Pada permasalahan yang telah dijelaskan, penulis ingin mengadakan penelitian
dengan judul “Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Keamanan Terhadap Minat
Pengguna E-Money Dengan Sikap Peggunaan Sebagai Variabel Intervening (Studi
Kasus Pada Pengguna OVO Di Madiun".
B. Rumusan Masalah
1. Apakah persepsi kemudahan berpengaruh pada minat pengguna E-Money OVO?
2. Apakah keamanan berpengaruh pada minat pengguna E-Money OVO ?
3. Apakah persepsi kemudahan berpengaruh terhadap minat pengguna melalui sikap
penggunaan E-Money OVO ?
4. Apakah keamanan berpengaruh terhadap minat pengguna melalui sikap
penggunaan E-Money OVO ?
5. Apakah sikap penggunaan berpengaruh pada minat pengguna e-money OVO ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui keterkaitan persepsi kemudahan dengan minat penggunaan e-
money OVO
2. Untuk mengetahui keterkaitan keamanan dengan minat penggunaan e-money
OVO
3. Untuk mengetahui keterkaitan persepsi kemudahan dengan minat pengguna
melalui sikap penggunaan e-money OVO
4. Untuk mengetahui keterkaitan keamanan dengan minat pengguna melalui sikap
penggunaan e-money OVO
5. Untuk mengetahui keterkaitan sikap penggunaan dengan minat pengguna e-money
OVO
D. Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis:
1. Memperkaya konsep dan teori pendukung dalam perkembangan pengetahuan
dan nilai tambah mengenai manajemen pemasaran, khususnya yaitu
pengetahuan mengenai pengaruh pengaruh persepsi kemudahan dan

3
keamanan terhadap minat pengguna e-money ovo dengan sikap penggunaan
sebagai variabel intervening .
2. Hasil dari penelitian diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan
ilmu konseptual bagi peneliti maupun akademika dalam rangka
mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kemajuan dalan dunia pendidikan
khususnya pada bidang manajemen pemasaran.
Manfaat Praktis:
1. Bagi perusahaan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan
masukan bagi OVO dalam meningkatkan inovasi dan ide kreatif untuk
membentuk citra perusahaan yang mengacu pada keputusan penggunaan
dalam minat pengguna konsumen.
2. Bagi Akademik
Penelitian ini dapat diigunakan sebagai bahan penelitian lebih dalam
yang dapat menambah wawasan serta pengetahuan tentang persepsi
kemudahan dan keamanan terhadap minat pengguna e-money OVO dengan
sikap penggunaan sebagai variabel intervening.

3. Bagi penulis

Penelitian ini bermanfaat bagi kehidupan masyarakat, karena selain


memberi informasi bagi perusahaan, penelitian ini juga membantu para
konsumen sebagai bahan pertimbangan keamanan dan meningkatkan
kepercayaan ketika akan melakukan transaksi pembayaran online

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Persepsi Kemudahan
a. Pengertian persepsi kemudahan
Kemudahan penggunaan adalah sejauh mana orang menganggap
teknologi mudah dipahami. Kemudahan penggunaan yang dirasakan
didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan
sistem tertentu akan mudah (Davis, 1989). Dibandingkan dengan sistem yang
mudah digunakan, sistem yang mudah digunakan akan meningkatkan niat
penggunaan. Oleh karena itu, dikatakan bahwa sistem yang membutuhkan
usaha kecil lebih baik daripada sistem yang membutuhkan usaha lebih (Davis,
1989). Menurut Luarn (2005), kemudahan penggunaan didefinisikan sebagai
sejauh mana orang berpikir bahwa menggunakan sistem tertentu tidak akan
melelahkan.
Kemudahan ini akan berdampak pada perilaku, yaitu semakin tinggi
persepsi seseorang tentang kemudahan menggunakan sistem, maka semakin
tinggi pula tingkat pemanfaatan teknologi informasi(Amijaya,2010). Persepsi
mengenai kemudahan menggunakan ini merujuk pada keyakinan individu
bahwa sistem teknologi informasi yang akan digunakan tidak merepotkan atau
tidak membuthkan usaha yang besar saat digunakan (Rahmatsyah, 2011).
Seperti yang diungkapkan Davis dalam Jogiyanto(2007:115), jika seseorang
merasa atatu meyakini bahwa sistem teknologi informasi mudah digunakan
maka akan menggunakannya. Sebaliknya, apabila seseorang merasa atau
percaya bahwa sistem teknologi informasi tidak mudah digunakan , tidak bisa
menggunakannya.
b. Dimensi Persepsi Kemudahan
Menurut Sun dan Zhang (2011) mengidentifikasi dimensi dari persepsi
kemudahan yaitu :

5
a. Ease to learn (mudah untuk dipelajari)
Suatu kondisi dimana pelaku usaha percaya bahwa penggunaan sistem
baru yang baru dapat dengan mudah untuk dipelajari
b. Ease to use (mudah digunakan)
Suatu kondisi dimana pelaku usaha percaya bahwa penggunaan sistem
baru yang baru mudah digunakan
c. Clear and understandable (jelas dan mudah dimengerti)
Suatu kondisi dimana pelaku usaha percaya bahwa sistem yang baru
mudah untuk dimengerti
d. Become skillful (menjadi terampil)
Suatu kondisi dimana pelaku usaha percaya bahwa dengan menggunakan
sistem baru akan menjadi individu yang terampil dalam penggunaan
teknologi
c. Indikator persepsi kemudahan
Menurut miliani et.al (2013) indikator-indikator dari persepsi kemudahan
adalah :
a. Kemudahan Top-Up saldo E-Money
b. Dapat digunakan dibanyak merchant
2. Keamanan
a. Pengertian Keamanan
Jebran dan Dipankar (2012) mengidentifikasi bahwa keamanan, privasi
dan risiko keselamatan yang dikeluarkan yang dapat mempengaruhi persepsi
pelanggan. Keamanan dan privasi, menunjukkan tingkat keamanan dan privasi
pada saat menggunakan e-money untuk bertransaksi. Keamanan adalah
seperangkat prosedur dan program untuk mem-verifikasi sumber informasi
dan menjamin integritas dan privasi informasi. Tsiakis dan Stephanides (2005)
Menurut Audun J. (2007), keamanan secara umum dapat diartikan
sebagai keadaan bebas dari bahaya. Pengertian ini sangat luas dan meliputi
rasa terlindungi seseorang dari kejahatan baik disengaja maupun tidak
disengaja seperti bencana alam. Sedangkan ancaman keamanan didefinisikan
sebagai sebuah keadaan, kondisi, atau peristiwa yang berpotensi terhadap data
atau jaringan, yang dapat berupa perusakan, pembocoran, perubahan serta
penyalahgunaan data (Kalakota dan Whinston, 1996)

6
Menurut Simons (2005) dalam Bambang (2014: 5), keamanan adalah
metode kami untuk mencegah penipuan atau setidaknya mendeteksi penipuan
dalam sistem berbasis informasi. Zahid et al. (2010: 47) menyatakan bahwa
Bagi konsumen, keamanan adalah kemampuan untuk melindungi
informasi atau data konsumen dari serangan penipuan dan pencurian di
perbankan online.
b. Indikator keamanan
Ketika tingkat jaminan keamanan dapat diterima dan memenuhi
harapan konsumen, konsumen mungkin bersedia mengungkapkan informasi
pribadi dan membeli dengan rasa aman. Menurut Raman Arasu dan
Viswanathan (2011) indikator keamanan meliputi dua hal, yaitu :
1. Jaminan Keamanan
Jaminan keamanan berperan penting dalam mengurangi
kekhawatiran konsumen tentang penyalahgunaan data pribadi dan
transaksi data yang mudah rusak. Kapan keamanan bisa terjamin
Menerima dan memenuhi ekspektasi konsumen, maka konsumen
akan bersedia mengungkapkan informasi pribadinya dan akan
membeli dengan rasa aman
2. Kerahasiaan Data
Nilai kerahasiaan data sangatlah penting. Data yang jatuh ke
tangan pihak lain dapat merugikan pemilik informasi. Oleh karena
itu, kerahasiaan data konsumen harus dijaga

3. Minat Pengguna
a. Pengertian Minat Pengguna
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:132) minat adalah
kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap aktivitas akan memperhatikan
aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang. Sedangkan menurut Winkel
(1984) minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa
tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam
bidang itu. Adanya suatu ketertarikan yang sifatnya tetap di dalam diri subjek
atau seseorang yang sedang mengalaminya atas suatu bidang atau hal tertentu
dan adanya rasa senang terhadap bidang atau hal tersebut, sehingga

7
mendalaminya secara sederhana minat (interest) berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu
(Muhibbin,2011:152).
b. Indikator Minat
Menurut Ferdinand dalam Dwityanti (2008:21), minat dapat diidentifikasi
melalui indikator-indikator sebagai berikut :
1. Minat Transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli
produk
2. Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk merefrensikan
prosuk kepada orang lain
3. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang
yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut.
4. Minat eksploratif, ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu
mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari
informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
4. Sikap Pengguna
a. Pengertian sikap pengguna
Sikap pengguna teknologi dikonsepkan sebagai sikap terhadap
penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai
dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya.
Peneliti lain menyatakan bahwa faktor sikap sebagai salah satu aspek yang
mempengaruhi perilaku individual. Sikap penggunaan teknologi didefinisikan
oelh Davis sebagai perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus
melakukan perilaku yang akan ditentukan. Methieson mendefinisikan sikap
penggunaan tejnologi sebagai evaluasi pemakai tentang ketertarikannya
menggunakan system. Ardhuani(2015).
Kotler and Keller (2009) mengemukakan bahwa sikap adalah evaluasi,
perasaan, dan kecenderungan yang konsisten atas suka atau tidak sukanya
seseorang atas objek atau ide. Wibowo (2008) dalam Tjini (2012)
menyebutkan bahwa sikap dalam teknologi dikonsepkan sebagai sikap
terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan
sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam
pekerjaannya. Davis (1989) mendefinisikan sikap yang dipakai dalam

8
teknologi sebagai suatu tingkat penilaian terhadap dampak yag dialami oleh
seseorang bila menggunkan suatu sistem tertentu dalam pekerjaannya.
b. Indikator sikap pengguna
Variabel sikap pengguna diukur menggunkan indikator berikut :
a. Keuntungan saat menggunakan e-money
b. Keinginan saat menggunakan e-money

B. Penelitian Terdahulu
Berikut penelitian-penelitian terdahulu yang dijadikan dasar penelitian dan
dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya dan penelitian-penelitian
selanjutnya:

No Judul, Peneliti, Variabel Penelitian Metode Penelitian Hasil


Tahun Penelitian
1. Pengaruh Variabel bebas : a. Teknik Variabel
Kemudahan, 1. Kemudahan Sampling : manfaat
Manfaat 2. Manfaat Teknik penggunaan
Penggunaan penggunaan purposive dan sikap
Teknologi, Fitur teknologi sampling penggunaan
Layanan Dan 3. Fitur layanan b. Metode berpengaruh
Keamanan, 4. Keamanan pengambilan secara
Terhadap Minat Variabel Terikat : data pada langsung
Menggunakan E- Minat Menggunakan penelitian ini terhadap
Money, Dengan E-Money adalah minat
Sikap Variabel dengan menggunakan
Penggunaan Intervening : menggunakan e-money, dan
Sebagai Variabel Sikap Penggunaan kuesioner variabel sikap
Intervening(Studi c. Analisis data penggunaan
Pada Pengguna yang memediasi
e-money Flazz digunakan variabel
BCA di Bank dalam manfaat
BCA Syariah penelitian ini penggunaan
Semarang,Ika adalah path terhadap
Sari, 2019 analiysis minat

9
menggunakan
e-money. Hal
ini
menunjukkan
bahwa minat
menggunakan
e-money
dipengaruhi
oleh manfaat
penggunaan
dan sikap
penggunaan.
2. Pengaruh Variabel Bebas : a. Teknik Hasil analisis
Persepsi 1. Persepsi Sampling : menunjukkan
Kegunaan, Kegunaan Convenience bahwa
Persepsi 2. Persepsi Sampling persepsi
Kemudahan, Dan Kemudahan b. Teknik kegunaan,
Persepsi 3. Persepsi pengumpulan persepsi
Keamanan Keamanan data yang kemudahan,
Terhadap Minat Variabel Terikat : digunakan dan persepsi
Penggunaan E- 1. Minat dalam keamanan
Money (Studi Penggunaan penelitian ini berpengaruh
Pengguna Go- adalah positif
Pay Di Kota menggunakan terhadap
Malang), Kartika kuesioner minat
Aprillya,2018 c. Analisis penggunaan
dilakukan e-money Go-
dengan Pay. Hal ini
menggunakan menunjukkan
Software bahwa minat
Smart Partial untuk
Least Square menggunakan
versi 3.0 e-money Go-
Pay

10
dipengaruhi
oleh persepsi
kegunaan,
persepsi
kemudahan,
dan persepsi
keamanan.
2. Pengaruh Variabel Bebas : a. Teknik Hasil
Persepsi 1. Persepsi sampling : penelitian
Kemanfaatan, kemanfaatan Accidental menunjukkan
Persepsi 2. Persepsi Sampling bahwa
Kemudahan kemudahan b. Teknik persepsi
Penggunaan, penggunaan pengumpulsn kemanfaatan,
Persepsi Resiko 3. Persepsi data yang persepsi
Terhadap Minat resiko digunakan kemudahan
Menggunakan Variabel Terikat : dalam penggunaan,
Layanan E- 1. Minat penelitian ini persepsi
Money : Studi menggunakan adalah resiko
Kasus Pada layanan e- dengan berpengaruh
Masyarakat Kota money menggunakan terhadap
Cirebon, Qulub, kuesioner minat
Ashif c. Metode menggunakan
Syifa’ul,2019 analisis data layanan e-
dalam money.
penelitian ini Menurut uji t,
adalah persepsi
analisis kemudahan
deskriptif dan penggunaan
analisis tidak
inferensial berpengaruh
secara
signifikan
dan negatif
terhadap

11
minat
menggunakan
layanan e-
money.
Persepsi
kemanfaatan,
persepsi
resiko
berpengaruh
secara
signifikan
dan positif
terhadap
minat
menggunakan
layanan e-
money.
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu

C. Kerangka Berpikir

PERSEPSI H1
KEMUDAHAN
(x1)
H3

SIKAP MINAT
H5
PENGGUNAAN MENGGUNAKAN
(Z) (Y)

KEAMANAN H4
(X2)

H2

Gambar 1.1
Kerangka Berpikir

12
D. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2010), hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Berdasarkan definisi hipotesis yaitu
suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu permasalahan penelitian
melalui data yang terkumpul yang siap untuk diuji. Berdasarkan uraian diatas, maka
hipotesis penelitian ini adalah:
H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara Persepsi Kemudahan (X1) terhadap Minat
Pengguna (Y)
H2 : Ada pengaruh yang signifikan antara Keamanan (X2) terhadap Minat Pengguna
(Y)
H3 : Ada pengaruh yang signifikan antara Persepsi Kemudahan (X1) terhadap Minat
Pengguna (Y) melalui Sikap Pengguna (Z)
H4 : Ada pengaruh yang signifikan antara Keamanan (X2) terhadap Minat Pengguna
(Y) melalui Sikap Pengguna (Z)
H5 : Ada pengaruh signifikan antara Sikap Pengguna (Z) terhadap Minat Pengguna
(Y)

13
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian berada di wilayah Kota Madiun. Objek yang diteliti dalam penelitian ini
adalah masyarakat Kota Madiun sebagai pengguna E-Money OVO

2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini pada Maret 2021 – April 2021. Dengan rincian seperti pada
tabel di bawah ini :

Tabel Tahun 2021


3.1.
No. Jenis Kegiatan Maret April
Waktu
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengamatan (Identifikasi
Masalah)
2. Pengumpulan data awal
(Wawancara dan Survey)
3. Penyusunan Proposal
Penelitian
4. Pengumpulan data dengan
penyebaran kuesioner
5. Analisis data
6. Penulisan Laporan
Kegiatan Penelitian

B. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan menggunakan data
berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin
diketahui. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penyusunan ini merupakan suatu
prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa angka yang disajikan dalam

14
bentuk persentase mengenai hasil analisis data tentang pengaruh persepsi kemudahan
dan keamanan terhadap minat pengguna e-money dengan sikap pengguna sebagai
variabel intervening.

C. Variabel Penelitian
Variabel di dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas (Independent
Variabel), satu variabel mediasi, satu variabel terikat (Dependent Variabel). Variabel
bebas tersebut adalah variabel persepsi kemudahan (X1) dan keamanan (X2) ,
variabel mediasi tersebut adalah sikap pengguna (Z) dan variabel terikat tersebut
adalah minat pengguna (Y)
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah gabungan dari elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau
orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian
seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian
(Ferdinand. 2006). Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat Kota Madiun
sebagai pengguna E-Money OVO.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2015:116). Sampel merupakan sebagian kecil dari
populasi yang dipilih sebagai objek untuk mewakili populasi. Dalam menentukan
sampel tidak boleh dilakukan secara sembarangan karena kesimpulan hasil
penelitian merupakan kesimpulan populasi.
Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive
sampling. Menurut Sugiyono (2016:54) purposive random sampling adalah
teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan tertentu ini misalnya seseorang yang menggunakan e-money
tersebut. Dan random karena siapapun konsumen bisa dijadikan sampel.
Pada penelitian ini jumlah populasi tidak diketahui dengan pasti. Maka dari itu
rumus yang digunakan untuk menghitung kuota sampel menurut Rao Purba
(1996) sebagai berikut :

15
Z2
n=
4 ( Moe )2
Keterangan:
n = jumlah sampel

Z = tingkat distribusi normal pada taraf signifikan atau α sebesar 5% = 1, 96


Moe = Margin of Error, yaitu tingkat kesalahan maksimal pengambilan sampel
yang masih dapat di toleransi atau yang diinginkan. Dengan menggunakan margin
of error sebesar 10%, maka jumlah sampel minimal yang dapat diambil sebesar:
1,962
n=
4( 1,10)2
n=96,04

Dengan perhitungan di atas dilakukan permbulatan menjadi 96 responden

3. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Teknik ini
merupakan suatu bentuk instrumen pengumpulan data yang sangat fleksibel dan
relatif mudah digunakan. Teknik pengumpulan data adalah proses peneliti untuk
mendapatkan data (Sugiyono, 2012:224).
3.1 Sumber Data
Sumber data yag digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,
yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian (Sugiyono,
2016). Data primer dalam penelitian ini didapat dengan kuesioner yang
diberikan kepada responden kemudian di nilai dengan skala Likert. Kuesioner
ini disebarkan dengan metode online dengan cara menyebarkan kuesioner
melalui Google Form yang dikirimkan kepada responden.
(Indrianto dan Supomo, 2002) mengatakan data adalah semua
keterangan seorang yang dijadikan responden maupun yang berasal dari
dokumen-dokumen baik dalam bentuk statistik maupun dalam bentuk lainnya
guna keperluan penelitian.
1. Data Primer

16
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber
aslinya (bukan melalui perantara). Penelitian ini menggunakan data
primer dari hasil pengisian kuesioner yang diberikan kepada
responden yang telah ditentukan (masyarakat Kota Madiun) berupa
data mentah dengan skala Likert untuk mengetahui respon dari
responden.
3.2 Skala Pengukuran
Pengukuran merupakan suatu proses hal mana suatu angka aau simbol
diletakkan pada karakteristik atau property suatu stimuli sesuai dengan aturan
atau prosedur yang telah ditetapkan. Misalkan orang dapat digambarkan dari
beberapa karakteristik seperti umur, pendidikan, pendapatan, jenis kelamin,
dan preferensi terhadap merek barang tersebut (Ghozali, 2013:3). ). Dalam
pengukuran variabelnya setiap responden diminta pendapatnya mengenai
suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilhan yang tersedia pada
kuesioner dengan skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
social. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik
oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan
skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel Berikut adalah rentang penilaian skala likert:

Tabel 3.2 pembobotan Nilai Jawaban Responden terhadap Kuesioner

Sangat
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5
Setuju

Keterangan :
1. Jawaban sangat tidak setuju diberi bobot skor 1
2. Jawaban tidak setuju diberi bobot skor 2
3. Jawaban netral diberi bobot 3
4. Jawaban setuju diberi bobot 4
5. Jawaban sangat setuju diberi bobot skor 5
4. Definisi Konsep Dan Operasional
4.1 Variabel Penelitian

17
Menurut Sugiyono (2015:38) variabel penelitian adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal terssebut, kemudian ditarik
kesimpulan. Dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel yaitu:
a. Variabel independen (variabel bebas) merupakan suatu variabel
yang mempengaruhi variabel lainnya. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah persepsi kemudahan dan keamanan.
b. Variabel dependen (variabel terikat) variabel yang dipengaruhi
(respon) atau variabel yang nilainya tergantung oleh perubahan
variabel lain yang selanjutnya dinyatakan sebagai (Y). Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah minat
pengguna
c. Variabel intervening atau variabel perantara, variabel intervening
merupakan variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan
antara variabel independen dengan dependen, tetapi tidak dapat
diamati dan diukur. Variabel intervening ini merupakan variabel
perantara antara variabel independen yang variabel dependen, yang
mana variabel independen tidak mempengaruhi langsung terhadap
variabel dependen tetapi melalui variabel perantara yaitu variabel
intervening yang selanjutnya dinyatakan sebagai (Z). Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel intervening sikap pengguna.
4.2 Pengertian Operasional Variabel
Definisi operasional dari variabel-variabel penelitian adalah untuk
memberikan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel-variabel diukur.
Definisi operasional adalah penjelasan dari variabel serta indikator yang
meyusun setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

18
Variabel Indikator Pengukuran
Tabel
Persepsi Kemudahan 1. Kemudahan Top- Skala Likert
3.3 Kisi-kisi
(Jogiyanto, 2007) Up saldo e- SS = 5
angket
money S =4
2. Dapat digunakan RR = 3
dibanyak TS = 2
merchant STS = 1
Keamanan (X2) 1. Tidak khawatir Skala Likert
(Tsiakis dan Stephanides, memberikan SS = 5
2005) informasi S =4
2. Kepercayaan RR = 3
bahwa informasi TS = 2
dilindungi STS = 1
3. Kepercayaan
bahwa keamanan
uang yang ada di
dalam alat
elektronik
terjamin pada
saat transaksi

Sikap Pengguna(Z) 1. Keuntungan saat Skala Likert


menggunakan e-
(Thurau et al., 2004) SS = 5
money
2. Keinginan saat S =4
menggunakan e-
money RR = 3
3. Kesenangan saat TS = 2
menggunakan e-
money STS = 1

Minat pengguna (Y) 1. Dorongan Skala Likert


dari dalam SS = 5
diri individu S =4
2. Motif sosial RR = 3
3. Faktor TS = 2
19
emosional STS = 1
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Arikunto dalam Sujarweni (2015: 97) adalah
alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan
data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mempermudah penelitian.
Pembuatan isntrumen harus mengacu pada variabel penelitian, definisi operasional,
dan skala pengukurannya. Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitian
ini adalah berupa angket atau kuesioner yang dibuat beradasarkan teori atau konsep
serta indikator variabel yang terkait dengan penelitian terdahulu, kemudian kuesioner
akan dibagikan secara langsung oleh peneliti kepada para responden.
F. Uji Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2000:177), Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi
peneliti dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian ini menggunakan instrumen
penelitian berupa kuisioner. Jenis kuisioner penelitian yang diugunakan adalah
kuesioner tertutup, yaitu suatu model kuisioner dimana pertanyaan atau pernyataan
tersebut telah disediakan jawabannya, sehingga responden cukup memilih dari
alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapat atau pilihannya. Kuesioner dalam
penelitian ini dengan instrumen sebagai berikut:
1. Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid ketika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut, Ghozali (2013: 52). Uji validitas digunakan untuk
mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatan
valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
(Bawono, 2006: 68).
2. Uji reabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruksi. Suatu kuesioner
dikatakan reliable dan handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013). Jawaban
yang reliabel adalah (0,07). Jika nilai koefisien alpha >0,70 merupakan
indikator bahwa kuesioner terebut handal atau reliabel.
3. Uji Statistik

20
a. Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji T test)
Uji statistik T test digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
tingkat signifikansi variabel independen secara individual atau
sendirisendiri mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006:
89). Pengujian ini dilakukan secara individu dengan menggunakan
uji Ttest statistik masing-masing variabel bebas atau variabel
independen dengan tingkat kepercayaan tertentu.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Ftest)
Uji statistik F pada dasarnya digunakan untuk mengetahui
apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen dengan melihat nilai F nya. Tingkat signifikansi dalam
penelitian ini adalah 5%. Dimana jika nilai signifikansi F<0,005
(Ghazali, 2011). Artinya, semua variabel independen secara
simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel
dependen.
c. Uji Asumsi Klasik
1. Uji normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel dependen maupun variabel
independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model
regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau
mendekati normal (Ghozali, 2013). Dalam penelitian ini
digunakan cara analisis normal probability plot. Yaitu dengan
membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya
dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal dan plotting
data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi
data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal nya (Ghozali,
2013).
2. Uji Multikolinieritas
Tujuan dari uji multikolinieritas adalah untuk menguji
adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang

21
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Jika variabel – variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel – variabel ini tidak orthogonal.
Variabel orthogonal adalah variabel independen sama dengan
nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di
dalam model regresi adalah dengan cara melihat nilai variance
inflation factor (VIF). Jika nilai VIF lebih kecil dari 10, maka
tidak terjadi multikolinieritas. Begitu pula sebaliknya apabila
nilai VIF lebih besar dari 10, maka terjadi multikolinieritas
(Ghozali, 2013).
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
terjadi homokedastisitas dan jika berbeda terjadi
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Deteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas di
dalam suatu penelitian adalah dengan media grafik scatterplot,
apabila grafik membentuk pola khusus maka model terdapat
heteroskedastisitas. Tetapi, jika tidak ada pola yang jelas, serta
titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu
Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).
4. Analisis Jalur (Path Analysis)
Untuk menguji pengaruh variabel intervening maka digunakan
Analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir
hubungan kausalitas antar variabel yang telah ditetapkan sebelumnya
(Ghozali, 2013: 249). Variabel intervening ini merupakan variabel
perantara antara variabel independen yang variabel dependen, yang mana
variabel independen tidak mempengaruhi langsung terhadap variabel
dependen tetapi melalui variabel perantara yaitu variabel intervening.
Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sikap pengguna (Z)

22

Anda mungkin juga menyukai