Anda di halaman 1dari 45

Pengaturan Hukum

atas Paten
Oleh: Dr. Jelly Leviza, SH, M.Hum

Bahan Kuliah Program Pasca Sarjana (S-2)


Program Studi Ilmu Hukum
Universitas Sumatera Utara
Medan
2012
Beberapa Istilah Dalam UU Paten
• Invensi:
• Ide Inventor yg dituangkan ke dlm suatu kegiatan
pemecahan masalah yg spesifik di bid. teknologi
dapat berupa produk atau proses, atau
penyempurnaan & pengembangan produk atau
proses.

• Inventor
• Seseorang yg secara sendiri atau beberapa orang
yang secara bersama-sama melaksanakan ide
yang dituangkan ke dalam kegiatan yang
menghasilkan Invensi.
• Pemohon: pihak yang mengajukan
Permohonan Paten.
• Permohonan: permohonan Paten yang
diajukan kepada Direktorat Jenderal.

• Pemegang Paten:
• Inventor sebagai pemilik Paten atau;
• Pihak yg menerima hak tsb dari pemilik
Paten;
• Pihak lain yg menerima lebih lanjut hak
tsb, yg terdaftar dlm Daftar Umum
Paten.
• Tanggal Penerimaan: tanggal penerimaan
Permohonan yg telah memenuhi persyaratan
administratif.

• Hak Prioritas: hak Pemohon untuk


mengajukan Permohonan yang berasal dari
negara yang tergabung dalam Paris
Convention for the protection of Industrial
Property atau Agreement Establishing the
WTO untuk memperoleh pengakuan bahwa
tanggal penerimaan di negara asal
merupakan tanggal prioritas di negara
tujuan yang juga anggota salah satu dari
kedua perjanjian itu selama pengajuan
tersebut dilakukan dalam kurun waktu yang
telah ditentukan berdasarkan Paris
Convention tersebut.
• Lisensi:
• Izin yg diberikan oleh Pemegang Paten kepada pihak
lain berdasarkan perjanjian pemberian hak untuk
menikmati manfaat ekonomi dari suatu Paten yg diberi
perlindungan dalam jangka waktu & syarat tertentu.

• Paten Sederhana:
 Invensi yg memiliki nilai kegunaan lebih praktis dari
invensi sblmnya & bersifat kasat mata (tangible).
 Invensi yg tidak kasat mata spt metode atau proses,
penggunaan, komposisi, & produk yg merupakan
product by process tidak dapat diberikan perlindungan
sebagai Paten Sederhana.
 Namun demikian, sifat baru dalam Paten Sederhana
sama dengan Paten biasa yaitu bersifat universal.
Asal Kata Paten
 Berasal dari kata patere yg berarti membuka
diri (untuk pemeriksaan publik);

 Letters patent: surat keputusan yg dikeluarkan


kerajaan yg memberikan hak eksklusif kpd
individu & pelaku bisnis tertentu.

 Konsep paten mendorong inventor membuka


pengetahuan demi kemajuan masyarakat &
sebagai imbalannya, inventor mendapat hak
eksklusif selama periode ttt.
PATEN DALAM HUKUM INTERNASIONAL

• Paris Convention for the Protection of


Industrial Property.

• Agreement on Trade Related Aspects of


Intellectual Property Laws (TRIPS)
Agreement Establishing the World Trade
Organization (WTO) .

• The Patent Cooperation Treaty (PCT).


PATEN DALAM HUKUM NASIONAL
• Keppres no. 24/1979 tentang Ratifikasi atas Paris Convention
for the Protection of Industrial Property

• Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1997 tentang Pengesahan


Patent Cooperation Treaty (PCT) and Regulations under the
PCT

• UU no. 7/1994 tentang Ratifikasi atas Agreement Establishing


the World Trade Organization (WTO)  Agreement on Trade
Related Aspects of Intellectual Property Laws (TRIPS)

• UU no. 14/2001 tentang Paten (sebelumnya UU no. 6/1989


tentang Paten; UU no. 13/1997 tentang Perubahan atas UU no.
6/1989 tentang Paten)
Alasan Lahirnya UU No.13/2016
tentang Paten
• Paten punya peranan strategis dlm mendukung
pembangunan bgs & memajukan kesejahteraan umum;
• Perkembangan teknologi dlm berbagai bidang telah
sedemikian pesat shg diperlukan peningkatan
pelindungan bagi inventor & pemegang paten;
• Peningkatan pelindungan paten sangat penting bagi
inventor & pemegang paten krn dpt memotivasi
inventor utk meningkatkan hasil karya
(kuantitas/kualitas) utk mendorong kesejahteraan bgs &
negara serta menciptakan iklim usaha yg sehat;
• UU No. 14/2001 ttg Paten sdh tdk sesuai dgn
perkembangan hkm (nasional/internasional).
Paten adalah hak eksklusif yang
diberikan Negara kepada Inventor
atas hasil Invensinya di bidang
teknologi

PATEN
(Menurut UU Hak untuk selama waktu tertentu
No. 13/2016 melaksanakan sendiri Invensinya
tentang Paten tersebut

Hak utk memberikan persetujuannya


kepada pihak lain guna
melaksanakannya
Invensi Produk

Proses
ide Inventor yang
dituangkan ke dalam
suatu kegiatan penyempurnaan dan
pemecahan masalah pengembangan produk
yang spesifik di
bidang teknologi
penyempurnaan dan
pengembangan proses
mencakup perangkat mekanik,
perangkat elektronik dan
Produk komposisi materi seperti kimia,
obat-obatan, DNA, RNA dan
sebagainya.

Proses mencakup algoritma,


metode bisnis, sebagian besar
perangkat lunak (software),
Proses teknik medis, teknik olahraga
dan semacamnya. Mesin
mencakup alat dan aparatus.
KONSEP PATEN
 Berdasarkan konsep kepemilikan
individu secara eksklusif  bertujuan
mendapat manfaat ekonomi;

 Teritorial  tidak ada paten yang berlaku


internasional;

 Jangka waktu terbatas;

 Berfungsi sebagai reward/incentive.


KONSEP PATEN

 Atas dasar permohonan  First to File atau


"first inventor to file system” (beda dengan
First to Invent);

 Diajukan
ke Direktorat Paten, Ditjen HKI,
Kemenkumham;

 Tahapan Penting: Pendaftaran  Pemeriksaan


Formalitas  Publikasi  Pemeriksaan
Substantif  Diberi/Ditolak
PEMERIKSAAN SUBSTANTIF (1)
 Hal yang diperiksa dalam tahap ini adalah:

a. Kejelasan invensi.

Jika stlh dilakukan pemeriksaan ternyata


invensi yg diajukan permohonan patennya
mengandung ketidakjelasan/kekurangan lain
yg dianggap penting maka pemohon paten 
akan diberitahu oleh DJHKI secara
lisan/tertulis utk memperbaikinya.

Perbaikan atas ketidakjelasan dimaksud tidak


boleh memperluas lingkup invensi semula;
PEMERIKSAAN SUBSTANTIF (2)
b.  Kebaruan dari invensi.

Perbedaan secara teknik yg dihasilkan oleh invensi yg


dimohonkan dgn invensi terdahulu/yg tlh ada sebelumnya.

Dalam menentukan kebaruan suatu invensi yg dimohonkan,


pemeriksa paten akan membandingkan invensi yg diajukan dgn
teknologi yg sudah ada sebelum tanggal penerimaan
permohonan paten. 

Dokumentasi pembanding yg digunakan dapat berupa


dokumentasi tertulis maupun yg tidak tertulis. Contoh
dokumentasi tertulis a/l: dokumen paten, majalah, & karya
ilmiah lainnya. Sedangkan yg tidak tertulis berupa: siaran
radio, televisi dll.
DOKUMEN PATEN

 Sumber penelusuran paten terdiri dari dokumen paten,


dokumen non-paten (majalah ilmiah, buku, abstrak,
jurnal, database komputer & internet.

 Informasi yg dapat diperoleh dari dokumen paten a/l:

- teknologi dari bidang penemuan yang sudah ada;


- masalah teknologi apa yang akan diselesaikan
dan bagaimana cara penyelesaian masalahnya.
- Selain itu juga dapat diketahui apakah suatu
teknologi sudah menjadi publik domain atau belum.
KEGUNAAN INFORMASI PATEN
 Peneliti (industri/universitas): menghindari
duplikasi penelitian, dokumen pembanding sblm
meneliti & menjaga kemutakhiran dgn
mengembangkan teknologi.

 Produsen: meningkatkan teknologi yg ada utk


memproduksi produk2 baru yg lbh baik & murah;
menemukan jawaban terhadap masalah teknologi;
menambah produksi & produktivitas; mengetahui
pemasok peralatan/bahan; dokumen pembanding;
mengidentifikasi teknologi yg cocok untuk
adaptasi/transfer; & evaluasi teknologi alternatif.
 Pengusaha/Pebisnis: identifikasi produk baru terkait
pemasaran, lisensi/distribusi; mengetahui pemilik
paten; identifikasi kompetitor; menghindari
kemungkinan masalah pelanggaran; dan untuk
mengetahui wilayah investasi.

 Konsultan dan Perencana: memanfaatkan


informasi paten untuk menilai teknologi yang masih
aktif; membuat perkiraan teknologi; memberikan
nasihat kepada industri, R&D, & institusi keuangan.
PEMERIKSAAN SUBSTANTIF (3)
c. Langkah inventif, yaitu suatu tahapan yg bagi orang yg
punya keahlian biasa mengenai bidang teknik terkait
merupakan hal yg tdk terduga sebelumnya. Penilaian bhw
suatu invensi merupakan hal yg tdk dapat diduga
dilakukan dgn memperhatikan keahlian yg ada saat
diajukan permohonan paten;

d. Keterterapan invensi dlm industri, yaitu invensi yg


dihasilkan hrs dpt diterapkan dlm industri/dapat
diproduksi/digunakan dlm berbagai jenis industri sesuai
dgn karakteristiknya;

e.  Apakah invensi ybs termasuk dlm kelompok invensi yg


tdk dapat diberi paten sbgmn yg diatur dlm Psl 9 UUP.
Upaya Hukum atas Penolakan Permohonan Paten
karena Alasan Substantif

 Jika suatu permohonan paten ditolak karena alasan


substantif, maka pemohon/konsultan HKI dapat
mengajukan permohonan banding ke Komisi
Banding Paten dgn tembusan ke DJHKI secara lengkap
beserta alasannya.

 Permohonan banding diajukan paling lama 3


bulan terhitung sejak tanggal pengiriman surat
pemberitahuan penolakan permohonan.

 Jika Komisi Banding tsb menolaknya maka dapat


diteruskan ke Pengadilan Niaga.
 Terhadap putusan PN hanya bisa dilakukan Kasasi.
PEN WITH SCANNER

Dengan mesin sekecil pena, kita dapat


mentransfer teks dari kertas langsung ke
komputer.

Pena dapat digunakan sebagai stabilo di mana


bagian yang dipilih dari teks dengan mudah
dapat ditransfer ke komputer.

Model pertama diluncurkan tahun 1998 &


selama bertahun-tahun, pengembangan terus
diadakan. Kini misalnya, C Pen bisa digunakan
untuk menerjemahkan teks.

Penemuan ini saat ini diproduksi dan


dikembangkan di sebuah perusahaan
dijalankan oleh Christer Fåhraeus sendiri.

https://www.prv.se/en/patents/why-apply-for-a-patent/examples-of-patents/pen-with-scanner/
Paten Sederhana (Pasal 6): 
Setiap Invensi berupa produk atau alat yang baru dan
mempunyai nilai kegunaan praktis disebabkan oleh bentuk,
konfigurasi, konstruksi, atau komponennya dapat memperoleh
perlindungan hukum dalam bentuk Paten Sederhana.

Contoh paten sederhana: pengembangan payung yg tadinya


harus dibuka dengan cara manual, lalu ada yang menemukan
cara membuka payung hanya dengan memencet tombol.
penemuan tombol untuk membuka payung ini dapat dijadikan
paten sederhana.
http://images.slideplayer.info/10/2724033/slides/slide_6.jpg
Ruang Lingkup Paten
1. Invensi yang dapat diberi Paten (UU No.14/2001):
• Baru (novelty);
Invensi dianggap baru jika pada tanggal penerimaan, invensi tersebut tidak
sama dengan teknologi yang diungkapkan sebelumnya. Pengungkapan bisa
berupa uraian lisan, melalui peragaan, atau dengan cara lain yang
memungkinkan seorang ahli untuk melaksanakan invensi tersebut.
• Mengandung langkah inventif (inventive step);
Yaitu invensi yang bagi seseorang dengan keahlian tertentu di bidang teknik
merupakan hal yang tidak dapat diduga sebelumnya dengan memperhatikan
keahlian yang ada pada saat permohonan diajukan.
• Dapat diterapkan dalam industri (industrial applicable),
yaitu invensi dapat diterapkan dalam industri sesuai dengan uraian dalam
permohonan. Jika invensi tersebut dimaksudkan sebagai produk, produk
tersebut harus mampu dibuat secara berulang-ulang (secara massal) dengan
kualitas yang sama, sedangkan jika invensi berupa proses, proses tersebut
harus mampu dijalankan atau digunakan dalam praktik.
Invensi yang tidak dapat diberi Paten (UU Paten)

a. proses atau produk yang pengumuman & penggunaan atau


pelaksanaannya bertentangan dgn peraturan perundang-
undangan yg berlaku, moralitas agama, ketertiban umum, atau
kesusilaan;
b. metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan/atau
pembedahan yang diterapkan terhadap manusia dan/atau
hewan;
c. teori & metode di bidang ilmu pengetahuan & matematika;
atau
d. i. semua makhluk hidup, kecuali jasad renik;
ii. proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman
atau hewan, kecuali proses non-biologis atau proses
mikrobiologis.
Beberapa Larangan Paten di LN
• Khusus sel punca embrionik manusia (human
embryonic system atau HES) tidak bisa
dipatenkan di Uni Eropa.
• Kebenaran matematika, termasuk yang tidak
dapat dipatenkan.
• Software yang menerapkan algoritma juga
tidak dapat dipatenkan kecuali terdapat
aplikasi praktis (di AS) atau ada efek
teknikalnya (di Eropa).
• Paten yang berhubungan dgn zat alamiah (misalnya
zat yang ditemukan di hutan rimba) & juga obat-
obatan, teknik penanganan medis & sekuens genetik,
termasuk juga subjek yang kontroversial.

• Di berbagai negara, terdapat perbedaan dalam hal


ini. Misal di AS metode bedah dapat dipatenkan,
namun hak paten ini mendapat pertentangan
dlm prakteknya. Mengingat sesuai prinsip sumpah
Hipokrates (Hippocratic Oath), dokter wajib
membagi pengalaman & keahliannya secara bebas
kpd kolega. Sehingga pd thn 1994, The American
Medical Association (AMA) House of Delegates
mengajukan nota keberatan thdp aplikasi paten ini.
Subjek Paten
• Subjek yg berhak memperoleh Paten adalah Inventor
atau yang menerima lebih lanjut hak Inventor ybs.

• Jika suatu Invensi dihasilkan oleh beberapa orang


secara bersama-sama, hak atas Invensi tersebut
dimiliki secara bersama-sama oleh para inventor ybs.

• Kecuali terbukti lain, yang dianggap sebagai Inventor


adalah seorang atau beberapa orang yang untuk
pertama kali dinyatakan sebagai Inventor dalam
Permohonan.
• Pihak yg berhak memperoleh Paten atas suatu
Invensi yg dihasilkan dlm suatu hubungan
kerja adalah pihak yang memberikan
pekerjaan tsb, kecuali diperjanjikan lain.

• Ketentuan di atas juga berlaku terhadap


Invensi yang dihasilkan oleh karyawan/pekerja
yg menggunakan data atau sarana yg tersedia
dlm pekerjaannya sekalipun perjanjian tsb tdk
mengharuskannya utk menghasilkan Invensi.
Imbalan bagi Inventor
1. dalam jumlah tertentu dan sekaligus;
2. persentase;
3. gabungan antara jumlah tertentu dan
sekaligus dengan hadiah atau bonus;
4. gabungan antara persentase dan hadiah
atau bonus; atau
5. bentuk lain yang disepakati para pihak;
6. yang besarnya ditetapkan oleh pihak-pihak
yang bersangkutan
http://image.slidesharecdn.com/
psetiadharmapatenpengajuanpemanfaatandanpenegakan-1341305686573-
phpapp01-120703035858-phpapp01/95/paten-pengajuan-pemanfaatan-dan-
Pemakai Terdahulu
• Pihak yang melaksanakan suatu Invensi hanya dapat
diakui sebagai pemakai terdahulu apabila setelah
diberikan Paten terhadap Invensi yang sama, ia
mengajukan permohonan untuk itu kepada
Direktorat Jenderal.

• Permohonan pengakuan sebagai pemakai terdahulu


wajib disertai bukti bahwa pelaksanaan Invensi
tersebut tidak dilakukan dengan menggunakan
uraian, gambar, contoh, atau keterangan lainnya
dari Invensi yang dimohonkan Paten.
• Pengakuan sbg Pemakai Terdahulu diberikan
oleh Dirjen dlm bentuk Surat Keterangan
Pemakai Terdahulu dgn membayar biaya.

• Surat Keterangan Pemakai Terdahulu berakhir


pada saat yg bersamaan dgn saat berakhirnya
Paten atas Invensi yang sama tsb.

• Tata cara untuk memperoleh pengakuan


pemakai terdahulu diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
Hak dan Kewajiban Pemegang Paten
• Pemegang Paten memiliki hak eksklusif untuk melaksanakan
Paten yang dimilikinya dan melarang pihak lain yang tanpa
persetujuannya:

a. dalam hal Paten-produk: membuat, menggunakan,


menjual, mengimpor, menyewakan, menyerahkan,
atau menyediakan untuk dijual atau disewakan atau
diserahkan produk yang diberi Paten;

b. dalam hal Paten-proses: menggunakan proses produksi


yang diberi Paten untuk membuat barang dan tindakan
lainnya sebagaimana dimaksud dalam huruf a.
• Dalam hal Paten-proses, larangan terhadap pihak
lain yang tanpa persetujuannya melakukan impor
hanya berlaku terhadap impor produk yang semata-
mata dihasilkan dari penggunaan Paten-proses yang
dimilikinya.

• Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud


di atas apabila pemakaian Paten tersebut untuk
kepentingan pendidikan, penelitian, percobaan, atau
analisis sepanjang tidak merugikan kepentingan yang
wajar dari Pemegang Paten.
• Pemegang Paten wajib membuat produk atau
menggunakan proses yang diberi Paten di Indonesia,
kecuali apabila pembuatan produk/penggunaan proses
tsb hanya layak dilakukan secara regional.

• Pengecualian itu hanya dapat disetujui oleh Dirjen


apabila Pemegang Paten telah mengajukan
permohonan tertulis dengan disertai alasan & bukti
yang diberikan oleh instansi yang berwenang.

• Untuk pengelolaan kelangsungan berlakunya Paten &


pencatatan lisensi, Pemegang Paten atau penerima
lisensi suatu Paten wajib membayar biaya tahunan.
PENYELESAIAN SENGKETA
• Penyelesaian sengketa paten dapat dilakukan melalui
pengadilan (Pasal 117) & luar pengadilan (Pasal 124).

• Jika suatu Paten diberikan kepada pihak lain selain


dari yang berhak maka pihak yang berhak atas Paten
tersebut dapat menggugat kepada Pengadilan Niaga.

• Penyelesaian luar pengadilan dapat dilakukan melalui


Arbitrase atau Alternatif Penyelesaian Sengketa.
PENYELESAIAN SENGKETA
• Pemegang Paten/Penerima Lisensi berhak menggugat
ganti rugi di Pengadilan Niaga setempat kepada siapa
pun yg dgn sengaja & tanpa hak melakukan
perbuatan sbgmn dimaksud dlm Pasal 16.

• Gugatan ganti rugi yang diajukan terhadap perbuatan


sebagaimana dimaksud hanya dapat diterima apabila
produk atau proses itu terbukti dibuat dengan
menggunakan Invensi yang telah diberi Paten.
Apple vs Samsung

http://www.republika.co.id/berita/trendtek/gadget/13/08/10/mrai1x-apple-
kalahkan-samsung-di-kasus-hak-paten
• Hak paten yang dinilai dilanggar itu adalah "Steve
Jobs paten" yang melibatkan teknologi layar sentuh.
Paten lainnya berkaitan dengan audio pada
perangkat. Tuntutan empat paten lainnya ditolak ITC.
Apple dan Samsung telah bermusuhan dalam hak
paten bertahun-tahun di 10 negara.

• Pertarungan meningkat setelah Samsung menyalip


penjualan Apple tahun lalu.
Upaya Hukum Terhadap
Pelanggaran Paten
• Dalam hal suatu produk diimpor ke Indonesia dan
proses untuk membuat produk yang bersangkutan
telah dilindungi Paten yang berdasarkan Undang-
undang ini, Pemegang Paten-proses yang
bersangkutan berhak atas dasar ketentuan dalam
Pasal 16 ayat (2) melakukan upaya hukum
terhadap produk yang diimpor apabila produk
tersebut telah dibuat di Indonesia dengan
menggunakan proses yang dilindungi Paten.
Permohonan paten
 Paten diberikan atas dasar permohonan dan memenuhi
persyaratan administratif dan subtantif sebagaimana
diatur dalam Undang-undang Paten

 Sistem First to File adalah:


suatu sistem pemberian Paten yang menganut
mekanisme bahwa seseorang yang pertamakali
mengajukan permohonan dianggap sebagai pemegang
Paten, bila semua persyaratannya dipenuhi.

 Suatu permohonan Paten sebaiknya diajukan secepat


mungkin, mengingat sistem Paten Indonesia menganut
sistem First to File. Akan tetapi pada saat pengajuan,
uraian lengkap penemuan harus secara lengkap
menguraikan atau mengungkapkan penemuan tersebut.
http://4.bp.blogspot.com/-
Zxyhwyl5HMo/UWb2df2rsSI/
AAAAAAAAAJY/_sDrHx71rpE/s1600/
sertifikat-surat-paten.jpg
http://www.cemerlangradio.com/wp-
content/uploads/2017/04/sertifikat-
merk.jpeg

Anda mungkin juga menyukai