Anda di halaman 1dari 60

KRITERIA PATENTABILITAS

Disampaikan Oleh : Ir. Azhar Pemeriksa Paten Bidang Elektro/Fisika

Apakah hak kekayaan intelektual ?


Terdapat beberapa jenis hak kekayaan intelektual: Paten Merek Hak cipta Desain industri Rahasia dagang Desain tata letak sirkuit terpadu

Beberapa contoh hki yang dijumpai

pada handphone
Merek: Dibuat oleh "Nokia" Produk "N95" Software "Symbian","Java" Paten: Metode pemroses-data Rangkaian semikonduktor Senyawa bahan kimia Hak cipta: Kode Software Instruksi manual Ringtone

Rahasia dagang: ? Desain, beberapa yang terdaftar): Bentuk selubung (enclosure) telepon Susunan tombol dalam bentuk oval Bentuk tombol tiga dimensi bergelombang

Pentingnya hak kekayaan intelektual


Aset bisnis yang esensial dalam ekonomi pengetahuan Sandvik pabrik pembuat-baja Swedia: 20% nilai asetnya dari Kekayaan Intelektual. Meningkatkan keuangan untuk proyek inovatif Tanpa Kekayaan Intelektual banyak proyek inovatif tidak akan menguntungkan karena setiap orang dapat dengan mudah meniru hasilnya Memproteksi perusahaan kecil yang inovatif Dolby Laboratories W. L. Gore & Associates (Gore-Tex) Kebutuhan untuk peluncuran Kekayaan Intelektual ke Publik dalam kondisi terkontrol: Linux (GPL): penyempurnaan harus bebas juga.

Contoh-contoh hak kekayaan intelektual yang bernilai

Coca-Cola Apple iPod

Harry Potter

Instant camera

DNA copying process

Apakah paten itu ?


Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya.

Apak manfaat dari sistem paten ?


Mendorong inovasi teknologi Meningkatkan kompetisi dan investasi Mendorong penyebaran informasi Meningkatkan transfer teknologi

Sistem paten di Indonesia:


Sistem First to file (pasal 30 UUP), sistem lainnya adalah first to invent (untuk negara US) Diumumkan Pemeriksaan substantif paten Dapat banding (jika ditolak) Dapat dibatalkan (batal demi hukum karena tidak membayar biaya tahunan), (batal atas permohonan pemegang paten) dan (batal berdasarkan gugatan) Dapat Dilisensikan.

Jenis paten di Indonesia:


Paten biasa (perlindungannya 20 tahun) diberikan untuk satu invensi atau beberapa invensi yang masih dalam kesatuan invensi. (dasar pemberian pasal 55 ayat 1 UUP) Paten sederhana (perlindungannya 10 tahun) diberikan hanya untuk satu invensi saja, berupa alat atau produk, kecuali product by process. (dasar pemberian pasal 55 ayat 2 UUP)

Undang-undang paten
Tujuan UUP:
Dalam rangka menciptakan iklim persaingan usaha yang jujur serta memperhatikan kepentingan masyarakat pada umumnya. Sejalan dengan ratifikasi Indonesia pada perjanjian internasional, perkembangan teknologi, industri dan perdagangan yang memakin cepat dapat memberi perlindungan yang wajar bagi inventor.

Perangkat aturan berkaitan dengan Paten

UU No. 6 tahun 1989 UU No.13 tahun 1997 UU lama UU No. 14 tahun 2001 UU baru Peraturan Pemerintah RI No.34 tahun 1991 tentang Tata Cara Permohonan Paten Keputusan MENKEH.RI N0.M06-HC0210 tahun 1991 tentang Pelaksanaan Pengajuan Permohonan Paten.

Invensi yang dapat diberi paten

Adalah invensi yang merupakan pemecahan masalah yang spesifik dibidang teknologi dapat berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses yang memiliki kebaruan, langkah inventif serta dapat diterapkan dalam industri.

Invensi yang tidak dapat diberi paten:


a. proses atau produk yg pengumuman dan penggunaan atau pelaksanaanya bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama, ketertiban umum, atau kesusilaan; b. metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan/ atau pembedahan yang diterapkan terhadap manusia dan/atau hewan; c. teori dan metode dibidang ilmu pengetahuan dan matematika ; atau d. i. Semua makhluk hidup, kecuali jasad renik; ii. Proses biologis yang ensensial untuk memproduksi tanaman atau hewan kecuali proses, non-biologis. atau proses mikrobiologis (psl.7 UU Paten)

Invensi tidak mencakup:


kreasi dan metode untuk melakukan kegiatan;
yang melibatkan kegiatan mental, Permainan, Bisnis. aturan dan metode mengenai program komputer. presentasi mengenai suatu informasi.

Prior Art dan Penelusuran


Prior art adalah merupakan keahlian atau beberapa keahlian yang sudah ada, baik berupa dokumen tertulis maupun yang tidak tertulis dalam bentuk dokumen paten, literatur, majalah, jurnal teknologi, karya ilmiah yang dapat digunakan sebagai pembanding, dimana keterkaitannya dengan keahlian dari invensi hampir sama atau cukup dekat.

Penelusuran
Penelusuran pada dasarnya adalah pencarian sekumpulan dokumen yang dilakukan secara sistematik menurut subject matter yang terkandung didalam dokumendokumen tersebut. Maksud dilakukannya penelusuran adalah untuk menemukan state of the art (invensi sebelumnya/terdahulu) yang relevan dengan tujuan menilai kebaruan dan langkah inventif invensi yang dimintakan paten. Dalam penelusuran dokumen untuk menentukan kebaruan dan langkah inventif invensi tersebut, yang perlu diperiksa adalah spesifikasi permohonan paten yang telah dipublikasi.

Di kantor paten Indonesia penelusuran dilakukan baik secara manual (buku, makalah, majalah, dll) maupun secara elektronik melalui CD-ROM, database internal (http://10.1.8.101/ipdl_int/TopjaxServletH2H?screen=US_ Login) dan Internet (ESP@CENEThttp://ep.espacenet.com, USPTOhttp://patft.uspto.gov, JPOhttp://www.ipdl.inpit.go.jp/homepg_e.ipdl, dll).

Pemeriksaan substantif
Agar dapat diberi paten, terhadap suatu permohonan pemeriksa paten melakukan permeriksaan: Kejelasan Invensi (Clarity of invention) Kesatuan Invensi (Unity of Invention) Kebaruan (novelty) Langkah Inventif (Inventive Step), dan Dapat Diterapkannya Dalam Industri (Industrial Applicability).

Kejelasan (Clarity)
Klaim harus jelas secara individual dan keseluruhannya, karena klaim menentukan subject matter apa yang diinginkan untuk dilindungi. Persyaratan ini adalah sangat penting karena jika pemohon tidak memenuhinya, permohonan pada prinsipnya akan ditolak. (sesuai dengan Ps. 53 dan Ps. 55 (2) UUP)

Kejelasan dan Interpretasi dari Klaim


1. Kategori klaim harus ditetapkan dengan jelas. Kategori klaim dalam suatu invensi dapat terdiri dari klaim proses/metode dan/atau klaim produk/alat. 2. Antara klaim dan deskripsi harus konsisten, karena dalam penentuan perlindungan seperti yg didefinisikan dalam klaim, umumnya dilakukan dengan membaca deskripsi dan menggu-nakannya untuk mengintepretasikan klaim tsb. 3. Istilah yang besifat relatif dan kira-kira, secara normal tidak diperbolehkan dalam klaim dan harus diganti dengan istilah yang lebih pasti. 4. Klaim-klaim tidak boleh mengacu pada deskripsi atau gambar. 5. Ekspresi dalam tanda kurung pada klaim tidak diperbolehkan, karena menimbulkan ketidakjelasan dan menimbulkan penafsiran apakah fitur pilihan atau fitur pembatas.

Kebaruan
(1) Suatu invensi dianggap baru jika pada Tanggal Penerimaan,invensi tersebut tidak sama dengan teknologi yang diungkapkan sebelumnya. (2) Teknologi yang diungkapkan sebelumnya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah teknologi yang telah diumumkan di Indonesia atau diluar Indonesia dalam suatu tulisan, uraian lisan atau melalui peragaan, atau dengan cara lain yang memungkinkan seorang ahli untuk melaksanakan Invensi tersebut sebelum: a. Tanggal Penerimaan; atau b. Tanggal prioritas.

Kebaruan (lanjutan)

(3) Teknologi yang diungkapkan sebelumnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup dokumen Permohonan yang diajukan di Indonesia yang dipublikasi pada atau setelah tanggal Penerimaan yang pemeriksaan substantifnya sedang dilakukan, tetapi tanggal Penerimaan tersebut lebih awal daripada Tanggal penerimaan atau tanggal prioritas permohonan.

Kebaruan (lanjutan)
Suatu invensi tidak dianggap telah diumumkan jika dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sebelum Tanggal Penerimaan: a. Invensi tersebut telah dipertunjukkan dalam suatu pameran internasional di Indonesia atau di luar negeri yang resmi atau diakui sebagai resmi atau dalam suatu pameran nasional di Indonesia yang resmi atau diakui sebagai resmi. b. Invensi tersebut telah digunakan di Indonesia oleh inventornya dalam rangka percobaan dengan tujuan penelitian dan pengembangan.

Kebaruan (lanjutan)
Invensi juga tidak dianggap telah diumumkan apabila dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sebelum Tanggal Penerimaan, ternyata ada pihak lain yang mengumumkan dengan cara melanggar kewajiban untuk menjaga kerahasian invensi tersebut. (Ps. 4 UU Paten)

Contoh 1
Invensi: Suatu resistor listrik terdiri dari suatu track spiral dari suatu endapan logam pada suatu tabung keramik yang dicirikan bahwa logam tersebut memiliki resistivitas 2,8 -cm.

Prior art 1: Suatu resitor listrik terlihat dalam suatu katalog dagang dalam bentuk suatu spiral dari endapan aluminium pada suatu tabung alumina (keramik). Resistivitas aluminium tersebut dalam suatu buku 2,8 -cm. Tentukan kebaruan invensi ?

Penjelasan:

Karena semua fitur-fitur yang ada dalam invensi juga diungkapkan dalam prior art, maka invensi tersebut diatas dinilai tidak baru. (not novel)

Prosedur (Teknik Matrik)


Untuk Setiap dokumen prior art (D1, D, D3) identifikasi apakah fiturfitur yang diklaim dari independen klaim yang diungkapkan dalam dokumen.
Invensi (Fitur yg diklaim) [a] .......................... [b] .......................... [c] ........................... [c] ........................... D1 v x v x D2 v v x v D3 v v v v

Ketidak baruan dari subject-matter : Semua fitur dari independen klaim diungakpkan dalam salah satu dokumen pembanding. (D3 dalam contoh ini)

Contoh 2
Invensi: IC dengan komponen-komponen sensitif secara termal dan timbal yang dapat disolder, timbal tersebut rata dan sedikitnya satu timbal memiliki pembatas yang berfungsi sebagai penghalang termal (barrier).

Prior art 1: IC dengan komponen-komponen presisi secara listrik, memiliki timbal rata dari bahan resistansi yang dapat di-trim untuk memberikan suatu simpangan yang presisi. Prior art 2: Transistor dengan timbal yang dapat disolder memiliki suatu penghalang termal dalam suatu timbal yang dibentuk dari bahan yang berbeda dari timbal tersebut. Bagaimana kebaruan invensi ?

Gambar

Perbandingan invensi vs pembanding


Invensi yang diklaim IC Timbal yang dapat disolder Dikoneksikan ke komponen sirkuit Komponen-komponen sensitif panas Timbal yang memiliki penghalang termal Dalam bentuk pembatas Timbal rata Dok. Pembanding 1 V X V X X V V Dok. Pembanding 2 Transistor V X V V X X

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Klaim Invensi ini adalah baru karena seluruh fitur dari klaim tersebut tidak sepenuhnya diungkapkan dalam masing-masing dokumen pembanding 1 dan dokumen pembanding 2.

Lankah Inventif

Syarat substantif kedua untuk mendapatkan paten yaitu persyaratan langkah inventif (ketidak-tampakan secara nyata non-obvius). Syarat kebaruan dan langkah inventif merupakan kriteria yang terpisah. Kebaruan ada jika ada perbedaan antara invensi dengan prior art. Pernyataan apakah ada langkah inventif? hanya timbul jika ada kebaruan.

Lankah Inventif (lanjutan)


Suatu invensi mengandung langkah inventif jika invensi tersebut bagi seseorang yang mempunyai keahlian tertentu dibidang teknik merupakan hal yang tidak dapat diduga sebelumnya. (Ps. 2 ayat 2 UUP) Penilaian bahwa suatu invensi merupakan hal yang tidak dapat diduga sebelumnya harus dilakukan dengan memperhatikan keahlian yang ada pada saat permohonan diajukan atau yang telah ada pada saat diajukan permohonan pertama dalam hal permohonan itu diajukan dengan Hak Prioritas. (Ps. 2 ayat 3 UUP)

Lankah Inventif (lanjutan)


Persyaratan langkah Inventif menyiratkan bahwa tidaklah cukup seandainya suatu invensi yang diklaim itu baru atau berbeda dari apa yang telah ada dalam prior art. Perbedaan itu harus mencakup pula dua ciri khusus; Pertama, harus bersifat inventif, hasil dari suatu pemikiran yang kreatif, dan harus berupa suatu pentahapan/langkah yang nampak nyata. Dengan demikian harus ada perbedaan yang tampak dengan jelas antara invensi yang diklaim dengan prior art. Hal tersebut dikategorikan sebagai suatu peningkatan atau penyempurnaan serta kemajuan dari prior art.

Lankah Inventif (lanjutan)


Kedua, peningkatan atau kemajuan itu harus merupakan suatu yang bermakna dan mutlak bagi invensi itu. Untuk mengkaji sifat perbedaan yang selanjutnya dikategorikan merupakan langkah inventif adalah perlu dipertimbangkan prior art yang ada sebagai suatu kesatuan. Penilaian terhadap perbedaan itu kemungkinan ada, yang dilakukan dengan mempertimbangkan tiga aspek yang menandai semua jenis invensi sebagai berikut: - Masalah apa yang akan dipecahkan: - Bagaimana pemecahan terhadap masalah itu; dan - Adanya hasil yang terjamin dengan diterapkannya pemecahan itu.

Lankah Inventif (lanjutan)


Apakah seseorang dengan keahlian biasa Dibidangnya, -mampu mendefinisikan permasalahannya -memecahkan dengan cara sebagaimana yang diklaim dan -dapat meramalkan/memperkirakan hasilnya? Jika jawaban terhadap masing-masing pertanyaan itu adalah ya, maka invensi yang bersangkutan dapat dianggap tidak mengandung langkah inventif. Dilain pihak, jika terdapat jawaban tidak pada salah satu pertanyaan tersebut, maka invensi yang bersangkutan dapat dianggap mengandung langkah inventif.

Lankah Inventif (lanjutan)


Untuk memeriksa langkah inventif digunakan prosedur pengambilan keputusan yang disebut pendekatan pemecahan masalah (problem-solution approach). Prosedur ini tidak memberikan jawaban terhadap pernyataan apakah invensi yang diperiksa mengandung langkah inventif atau tidak. Tetapi, prosedur ini memberikan langkah-langkah untuk mencapai suatu keputusan.

Pendekatan pemecahan-masalah ini terdiri dari :

Pengidentifikasian prior art yang paling dekat; Membandingkan prior art dengan invensi yang diklaim (dimana fitur-fitur teknis membedakan subject matter yang diklaim terhadap prior art). Memformulasikan problem teknis, problem teknis mana yang dipecahkan oleh fitur-fitur teknis? Apakah formulasi dari problem ini obvious? Jika ditentukan bahwa problem ini tidak obvious maka fitur-fitur teknis tersebut merupakan solusinya.

Contoh Kasus
Invention : Suatu kartu telegram yang dapat mengeluarkan suara /lagu, bila telegram tersebut dibuka. Kartu telegram tersebut juga dilengkapi dengan celah (window) agar penerima telegram dapat membaca nama sipengirim telegram tersebut. Prior art A: Kartu telegram yang mempunyai celah untuk melihat nama sipengirim tetapi tidak mengeluarkan suara/lagu bila dibuka. Prior art B: Kartu telegram yang dapat mengeluarkan suara/ lagu bila dibuka tetapi tidak dilengkapi dengan celah. Bagaimana mengenai novelti dan Inventif step ?

Contoh kasus
Invensi : Suatu kerangka komputer yang dapat disejajar terhadap dinding dan/ atau terhadap kerangka komputer lain yang sama, yang terdiri dari: N kaki yang dapat ditarik, dimana N 3, masing-masing kaki tersebut pada dasarnya berbentuk seperti suatu pelat persegi empat yang dapat digeser dipasang pada dasar kerangka tersebut.

Prior art A: Komputer dengan kaki tetap. Prior art B: Penopang (dasar) untuk tanda lalu-lintas. Bagaimana mengenai novelti dan Inventif step ?

Gambar

Analisa
Invensi (Fitur yang diklaim) Kerangka modular komputer Kaki yang dapat ditarik (N) (N3) Kesimpulan D1 V X V Novel D2 X V V Novel

Lanjutan
Tahap O Tes kebaruan Invensi : Novel (baru) Tahap 1 prior art terdekat ? D2 (f-1 = kaki dapat ditarik untuk juxtaposisi) Tahap 2 Solusi (D2+D1)=untuk membuat kaki lebih kompak Tahap 3 Efek (juxtaposisi) Tahap 4 Diketahui dari D2 Tidak baru dan tidak inventif

Contoh kasus
Invensi: Suatu kerangka komputer yang dapat disejajar terhadap dinding dan/ atau terhadap kerangka komputer lain yang sama, yang terdiri dari: tiga kaki yang tidak dapat digeser, dimana 2 kaki ditempatkan pada sudut-sudut kerangka dan satu kaki lainnya ditempatkan ditengahtengah sisi kerangka. Masing-masing kaki tersebut pada dasarnya berbentuk seperti suatu pelat persegi empat yang tidak dapat digeser.

Prior art A: Komputer dengan kaki tetap. Prior art B: Penopang (dasar) untuk tanda lalu-lintas. Bagaimana mengenai novelti dan Inventif step ?

Contoh kasus
Invensi: Konverter daya listrik
Suatu konverter daya yang terisolasi dengan suatu jaringan damping untuk memproteksi saklar utama terhadap puncak tegangan tinggi yang dihasilkan pada waktu pemblokan.

Klaim:
Suplai daya mode-tersaklar dengan kapasitor penyimpan, transformator dengan belitan primer dan belitan sekunder, dan dengan suatu transistor pensaklaran yang terhubung seri dengan belitan primer, dimana belitan primer tersebut dibagi lagi menjadi sub-belitan dengan sedikitnya satu tap, dimana suatu kapasitor berada dalam setiap kotak terhubung dalam paralel dengan sedikitnya dua subbelitan, dicirikan bahwa kapasitansi dan jumlah belitan dipilih sebagaimana osilasi yang timbul atas penonaktifan dari saklar yang memiliki frekuensi resonansi yang berbeda dan dengan demikian setidaknya meniadakan secara perbagian satu sama lain.

Hasil penelusuran prior art


Penelusuran prior art yang ditemukan DE 40 29 221, Suplai daya modeersaklar", yang mengungkapkan invensi yang mendekati.

suplai daya tersebut memiliki hubungan seri dari suatu resistor dan kapasitor dalam paralel dengan belitan primer.

Prior art tambahan ditemukan oleh Kantor Paten

Suplai daya pensaklaran yang mulus dengan derau direduksi"

US6061253: Suatu suplai daya pensaklaran dengan suatu rangkaian snubber aktif yang terdiri dari suatu saklar bantu (Q2) untuk mencapai pensaklaran arus-nol dan tegangan-nol.

Analisa:
Fitur-fitur teknik invension Kapasitor dalam paralel dengan primer Dua sub-belitan dengan dua kapasitor Dimensi untuk meniadakan osilasi Damp setiap belitan secara tersendiri Peredaman yang efektif/ kapasitansi yang kecil DE4029221 v x x x x US6061253 v v x x x

Hasil analisa
Beberapa elemen tersendiri dari invensi tidak dikenal dan tidak tampak nyata (obvious) dalam keterangan dokumen yang ditemukan, sebagaimana kombinasi fitur-fitur tidak diketahui dan hal ini menghasilkan yang baru, keuntungan yang unik. Diberikan pengetahuan dari prior art, ini tidak (nyata) obvious untuk menggabungkan elemen-elemen untuk mencapai efek yang baru ini persyaratan langkah inventif dipenuhi.

Alasan pemberian paten


Untuk tujuan ini, ini diketahui untuk jaringan peredaman, yang juga diacu sebagai jaringan snubber, untuk disediakan yang setidaknya secara sebagian dapat menekan puncak tegangan ini. Suatu jaringan peredaman yang sering digunakan dari jenis ini adalah, misalnya, diketahui dari DE4029221. Suplai daya ac mode tersaklar menurut preambul klaim 1 diungkapkan dalam US6061253. Tujuan invensi adalah untuk menunjukkan suatu jaringan peredam untuk suplai daya mode tersaklar dari jenis yang dimaksudkan pada permulaan, yang hanya memiliki sedikit komponen dan menghasilkan rugi-rugi yang rendah dalam suplai daya mode tersaklar. Suplai daya mode-tersaklar menurut invensi ... Belitan primer dibagi lagi disini menjadi sub-belitan yang sedikitnya satu tap, dan sebagai jaringan peredaman, suatu kapasitor yang ada dalam setiap kotak ditetapkan dalam paralel dgn suatu sub-belitan. Dengan sara pengukuran, sub-belitan dari belitan primer diredam secara individual. osilasi yang dihasilkan ketika transistor pengalihan di-nonaktifkan memiliki frekuensi resonan berbeda dan sehinga setidaknya sebagian meniadakan satu sama lain. Ini menghasilkan suatu peredaman efektif dari tegangan penonaktifan melalui transistor pensaklaran.

Diberi paten

Keterterapan Dalam Industri


Syarat terakhir dari ketiga syarat substantif untuk dapat iberi paten adalah dapat diterapkan dalam industri. Invensi agar layak diberi paten harus : dapat dilaksanakan dalam praktek, tidak dapat hanya teoritis semata.

Lanjutan
Jika invensi yang dimaksudkan sebagai produk atau bagian produk, maka produk itu harus mampu dibuat secara skala besar berulang-ulang (secara massal) dengan kualitas yang sama. Jika invensi yang dimaksud adalah merupkan proses atau bagian dari proses, maka proses itu harus mampu dijalankan atau digunakan dalam praktik.

Konsep Satu Kesatuan Invensi


Setiap permohonan paten hanya dapat diajukan hanya untuk satu Invensi atau beberapa invensi yang merupakan satu kesatuan Invensi. (Ps. 21 UU Paten)

Lanjutan
Permohonan Paten dapat berhubungan hanya dengan satu invensi atau untuk kelompok invensi yang terhubung (so linked) sehingga membentuk suatu konsep inventif umum tunggal (single general inventive concept) Pendekatan Common subject matter (CSM): 1. Identifikasi apakah ada suatu CSM ? 2. Apakah CSM tersebut baru dan inventif ?

Lanjutan
Independent Claimed (IC) Invention
IC-1 (Fitur-fitur) a b c d e

Analisys

a posteriori test
IC-2 (Fitur-fitur) a b c g h CSM

> CSM Baru & Inventif: Invensi Uniti > CSM Tdk Baru & Inventif: Invensi Non Uniti

Contoh-contoh
Contoh 1
Klaim 1: Sebuah pena berujung bola (ball point) yang terbuat dari suatu bahan (baru). Klaim 2: Tinta (baru) untuk digunakan dalam pena berujung Bola. The closest prior art: pena celup & fountain pen (pulpen). Analisis Klaim 1 Klaim 2 Fitur 1. Bahan (baru) 1. Tinta (baru) 2. Pena . 2. Pena 3. Ujung bola ..3. Ujung bola CSM CSM: Novel (& Inventif) .. Klaim : Uniti

Contoh 2
Klaim 1: Klaim 2:

Sebuah tusuk kontak (plug) dicirikan dengan fitur A. Soket yang dicirikan dengan fitur A yang sesuai.

Fitur A adalah fitur teknis khusus yang tercakup dalam kedua klaim 1 dan klaim 2, dan tentunya terdapat kesatuan invensi.

Contoh 3

Klaim 1: Sebuah penampil (display) dengan fitur A+B. Klaim 2: Sebuah penampil menurut kliam 1 dengan fitur tambahan C. Klaim 3: Sebuah penampil dengan fitur A + B dengan fitur tambahan D. Uniti terdapat antara klaim 1, 2 dan 3. Fitur teknis khusus yang umum utk semua klaim adalah fitur A+B.

Kasus
Kasus 1
Klaim 1: Klaim 2: Klaim 3: Filamen untuk lampu B. Lampu B yang memiliki filamen A. Lampu sorot dilengkapi dengan lampu B yang memiliki filamen A dan suatu susunan swivel C.

Bagaimana dengan kesatuan invensi antara klaim 1, 2 dan 3.

Kasus 2
Klaim 1: Klaim 2: Klaim 3: Klaim 4:

Rangkaian kontrol A untuk suatu motor dc. Rangkaian kontrol B untuk suatu motor dc. Suatu peralatan yang meliputi suatu motor dc dengan rangkaian kontrol A. Suatu peralatan yang meliputi suatu motor dc dengan rangkaian kontrol B.

Bagaimana dengan kesatuan invensi antara klaim 1, 2, 3 dan 4.

Terima Kasih Atas Perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai