Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 6 HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Nama : Diana Putri Hia

NIM : 2110113110

Mata Kuliah : Hukum Hak Kekayaan Intelektual

1. Jelaskan klasifikasi invensi baik dapat dipatenkan maupun yang tidak!

Jawaban:

Paten adalah hak eklusif yang dapat diberikan ole negara kepada inventor atas hasil
invensinya di bidang teknologi untuk jangka waktu tertentu melaksanakan sendiri invensi
tersebut atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Invensi
adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang
spesifik di bidang teknologi berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan
pengembangan produk atau proses. Tidak semua invensi dapat dilindungi paten. Hanya
invensi yang memenuhi syarat yang dapat dimintakan perlindungan paten. Sebagaimana di
atur dalam UU Paten, yaitu Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7, dan Pasal 8 UU No. 13 Tahun 2016
tentang Paten tentang Invensi yang dapat dipatenkan. Sedangkan untuk invensi yang tidak
dapat diberi paten diatur dalam Pasal 9 UU tersebut.

Invensi yang dapat dipatenkan:

1. Invensi yang baru

Yang dimaksud dengan invensi yang baru bukanlah dari tidak ada menjadi ada, akan
tetapi jika pada tangggal penerimaan, invensi tersebut tidak sama dengan teknologi yang
telah pernah diungkapkan atau didaftarkan sebelumnya (Pasal 5 UU Paten). Teknologi yang
diungkapkan sebelumya merupakan teknologi yang telah diumumkan di Indonesia atau di
luar Indonesia dalam suatu tulisan, uraian lisan, atau melalui peragaan, penggunaan, atau
dengan cara lain yang memungkinkan seorang ahli untuk melaksanakan invensi tersebut
sebelum tanggal penerimaan dan tanggal prioritas dalam hal permohonan diajukan dengan
hak prioritas. Tidak sama adalah bukan sekadar beda, tetapi harus dilihat sama atau tidak
sama dari fungsi ciri teknis (features) invensi tersebut dibanding fungsi ciri teknis invensi
sebelumnya. Padanan istilah teknologi yang diungkapkan sebelumnya adalah state of the art
atau prior art, yang mencakup literatur paten dan bukan literatur paten.
Terdapat pengecualian bahwa invensi tidak dianggap telah diumumkan bilamana dalam
waktu paling lama 6 bulan sebelum tanggal penerimaan, invensi telah: (Pasal 5 ayat (2) UU
Paten)

1. dipertunjukkan dalam suatu pameran resmi atau dalam suatu pameran yang diakui
sebagai pemeran resmi, baik yang diselenggarakan di Indonesia maupun di luar
negeri;
2. digunakan di Indonesia atau di luar negeri oleh inventornya dalam rangka percobaan
dengan tujuan penelitian dan pengembang;
3. diumumkan oleh inventornya dalam sidang ilmiah dalam bentuk ujian dan/atau tahap
ujian skripsi, tesis, disertasi, atau karya ilmiah lain dan/ atau diumumkan dalam forum
ilmiah dalam rangka pembahasan hasil penelitian di lembaga pendidikan atau
lembaga penelitian.

Selain itu, invensi juga tidak dianggap telah diumumkan apabila dalam waktu 12 bulan
sebelum tanggal penerimaan, ada pihak lain yang mengumumkan dengan cara melanggar
kewajiban untuk menjaga kerahasiaan invensi tersebut.

2. Mengandung langkah inventif

Invensi mengandung langkah inventif jika invensi tersebut bagi seseorang yang
mempunyai keahlian tertentu di bidang teknik merupakan hal yang tidak dapat diduga
sebelumnya. Yang dimaksud dengan tidak dapat diduga sebelumnya adalah misal
permohonan paten sikat gigi dengan kepala sikatnya bisa dilepas sehingga dapat dipasang
dengan kepala pisau cukur sehingga dapat difungsikan untuk mencukur. Invensi ini tidak
dapat diduga oleh orang yang ahli di bidangnya.

3. Dapat diterapkan dalam industri

Invensi dapat diterapkan dalam industri jika invensi tersebut dapat dilaksanakan dalam
industri sebagaimana diuraikan dalam permohonan. Invensi berupa produk yang dapat
diterapkan dalam industri harus mampu dibuat secara berulang-ulang (secara massal) dengan
kualitas yang sama, sedangkan jika invensi berupa proses maka proses tersebut harus mampu
dijalankan atau digunakan dalam praktik.

Invensi yang tidak dapat diberi paten, meliputi:


a. Proses atau produk yang pengumuman, penggunaan, atau pelaksanaannya
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, agama, ketertiban umum, atau
kesusilaan.
b. Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan/atau pembedahan yang diterapkan
terhadap manusia dan/atau hewan. Yang merupakan metode pemeriksaan merupakan
metode diagnosa. Yang dimaksud dengan metode perawatan merupakan metode
perawatan untuk medis. Dalam hal pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan
pemebedahan tersebut menggunakan peralatan kesehatan, ketentuan ini hanya berlaku
bagi invensi metodenya saja, sedangkan peralatan kesehatan termasuk alat, bahan,
atau obat, tidak termasuk ke dalam ketentuan ini.
c. Teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan matematika
d. Makhluk hidup, kecuali jasad renik. Makhluk hidup mencakup manusia, hewan, atau
tanaman, sedangkan jasad renik adalah makhluk hidup yang berukuran sangat kecil
dan tidak dapat dilihat secara kasat mata melainkan harus dengan bantuan mikroskop,
misalnya amuba, ragi, virus, dan bakteri.
e. Proses biologis yang essensial untuk memproduksi tanaman atau hewan, kecuali
proses nonbiologis atau proses mikrobiologis. Yang dimaksud dengan proses biologis
yang esensial untuk memproduksi tanaman atau hewan adalah proses penyilangan
yang bersifat konvensional atau alami, misalnya melalui teknik stek, cangkok, atau
penyerbukan yang bersifat alami. Yang dimaksud dengan proses non-biologis atau
proses mikrobiologis untuk memproduksi tanaman atau hewan adalah proses
memproduksi tanaman atau hewan yang biasanya bersifat transgenik atau rekayasa
genetika yang menyertakan proses kimiawi, fisika, penggunaan jasad renik, atau
bentuk rekayasa genetika lainnya.

2. Jelaskan syarat patentabilitas!

Jawaban:

1. Baru/Novelty

Suatu invensi dapat dikatakan baru jika tidak didahului pengetahuan dan kecakapan
terdahulu (prior art). Penemuan terdahulu adalah penemuan dan segala bentuk informasi
yang terkait dengan penemuan tersebut yang telah ada sebelum penemuan yang
bersangkutan diajukan permintaan paten atau sebelum tanggal pengajuan permintaan
paten yang bersangkutan. Pengetahuan dan kecakapan terdahulu meliputi hal-hal yang
diungkapkan kepada umum dengan cara:

a) Publikasi dalam bentuk yang nyata seperti tulisan, gambar, dan rekaman.
b) Bentuk lain pengungkapan seperti pengungkapan lisan berupa cerama, penyiaran
radio yang tidak dicatat kata-katanya, pengungkapan visual, peragaan, pameran,
demonstrasi, dan pengungkapan melalui penggunaan produk atau proses.

UU Paten dalam pasal 5 menuliskan syarat untuk suatu kebaruan adalah bahwa
teknologi dalam invensi yang tidak sama dengan teknologi yang sudah pernah diungkap
sebelumnya tidak dianggap telah diumumkan jika dalam jangka waktu 6 (enam) bulan
setelah penerimaan permohonan paten, invensi tersebut telah dipertunjukkan dalam
sebuah pameran resmi.

2. Memiliki langkah inventif

Menurut artikel publikasi WIPO mengenai Langkah Inventif atau Inventive Step (Non
Obviousness) dituliskan bahwa: karakteristik baru dalam invensi itu tidak dengan mudah
dapat diturunkan/dipecahkan oleh seseorang dengan pengetahuan rata rata/keahlian
biasa sesuai bidangnya. Pemecahan masalah di atas dalam ukuran normal belum ada
dugaan sebelumnya/tidak dapat diduga bahwa hal (kebaruan langkah) itu dapat diprediksi
oleh orang dengan kemampuan rata-rata di bidangnya. Hal mengenai langkah inventif ini
biasanya akan terhubung dengan keputusan dalam proses eksaminasi pada permohonan
paten. Para inventor dituntut untuk menjelaskan dengan baik dan terperinci mengenai
langkah inventif dari penemuannya tersebut sebagai salah satu syarat yang harus
terpenuhi pada permohonan paten yang diajukan. Penilaian mengenai langkah inventif ini
merupakan salah satu unsur penting bagi perolehan paten atas invensi yang jika tidak
dijelaskan dengan baik akan menghanguskan proses eksaminasi / substantif.

Suatu invensi memiliki langkah inventif apabila:

a. Jika klaim tersebut bagi seseorang yang ahli dalam bidang tersebut merupakan hal
yang tidak terduga sebelumnya (non-obvius). Penilaian dilakukan dengan
memperhatikan kaahlian yang ada pada saat permohonan diajukan atau yang telah ada
pada saat diajukan permohonan pertama dalam hal permohonan itu diajukan dengan
hak prioritas.
b. Harus bersifat antisipatif yaitu hasil pemikiran kreatif, dan merupakan tahapan yang
mengandung peningkatan atau keunggulan teknologi atau bermanfaat lain dari prior
art.
c. Peningkatannya signifikan dan mutlak.

Inti pemerikasaan langkah inventif:

a) Orang yang ahli di bidangnya dapat menduga klaim dan solusi teknis yang disebutkan
dalam invensi.
b) Subjektif
c) Perlu ada pendekatan atau strategi untuk memperkecil subjektifitas.
3. Dapat diterapkan dalam industri
Hal ini merupakan hal yang menjadi suatu keharusan untuk suatu permohonan paten,
apabila suatu invensi ini memperoleh paten, maka tidak hanya harus ada kebaruan dan
langkah inventif, invensi tersbut harus dapat diterapkan dalam industri yaitu untuk
digunakan oleh industri (invensi proses) atau jika dalam bentuk produk, harus dapat
diproduksi secara massal. Hal ini dapat terlihat ditegaskan oleh Pasal 5 dan 6 Undang
Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten. Bidang perindustrian di sini baik jika
diartikan seluas-luasnya, yaitu baik dalam bidang teknologi pertanian, kesehatan, atau
permesinan dan lainnya, selama hal tersebut memenuhi keperluan atas suatu invensi.
Suatu invensi dapat diterapkan dalam industri apabila: Pertama, klaim-klaim
merupakan suatu yang dapat diterapkan untuk tujuan praktis, setidaknya ada 1 kegunaaan
praktis yang terverivikasi, kegunaan praktis bisa berupa alternatif dari yang sebelumnya.
Kedua, bukan semata-mata teoritis, kegunaan yang masih perlu verivikasi useful. Ketiga
harus dapat dilaksanakan dalam praktek atau diproduksi.

3. Identifikasilah apa perbedaan paten biasa dengan paten sederhana!

Perbedaan secara umum:

1) Paten Biasa (standard patents) Paten biasa adalah penyebutan umum untuk paten yang
disebutkan dalam Undang-Undang No.14 Tahun 2001 tentang paten. Langkah penulisan
paten dalam undang-undang sebagai paten biasa diambil guna memudahkan pembedaan
dengan paten sederhana yang ada dalam undang-undang tersebut. Jangka waktu
perlindungannya adalah dua puluh tahun sejak tanggal penerimaan. Kriteria paten dan
persyaratan pendaftarannya berbeda dengan paten sederhana.
2) Patent Sederhana (simple patents) Pada Bab VIII Undang-Undang No.14 Tahun 2001
mengatur secara khusus tentang paten sederhana: adanya kualifikasi sebagai paten sederhana
muncul karena mengingat banyaknya penemuan atau teknologi yang bersifat sederhana, baik
dalam cara, metode atau proses serta bentuk penemuan maupun dalam hal pelaksanaannya
dapat memperoleh perlindungan paten setelah menjadi suatu produk. Jangka waktu
perlindungan paten sederhana hanya 10 tahun sejak tanggal penerimaannya dan tidak dapat
diperpanjang. Proses pemeriksaan dan kriteria hingga persyaratan lebih singkat dan mudah
daripada paten biasa. Contoh paten sederhana: cincin untuk menggoreng telur anti lengket.

Dalam hal kriteria paten yang dinilai:

1) Paten Biasa: Baru, mengandung langkah preventif, dan dapat diterapkan dalam industri.

2) Paten Sederhana: Baru dan dapat diterapkan dalam industri, tidak ada penilaian langkah
inventif.

Anda mungkin juga menyukai