Puji dan syukur saya panjatkan atas rahmat dan hidayah yang telah Allah
berikan kepada Saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktu yang telah diberikan untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisi
tentang “HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PATEN”
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat membantu. mahasiswa dalam proses
pembelajaran.
Saya menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab
itu keritik dan saran dari saudara atau saudari sangat saya harapkan untuk
kesempurnaan makalah pada kemudian hari.
Penulis
I
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang penulisan .................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengaturan Paten di Indonesia ........................................ 3
B. Perbedaan Paten dengan Paten Sederhana ....................... 6
C. Prosedur Pendaftaran Paten di Indonesia ........................ 7
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan...................................................................... 11
B. Saran ................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA
II
BAB I
PENDAHULUAN
Tahun 2016, Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada
inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi untuk jangka waktu tertentu
masalah yang spesifik di bidang teknologi berupa produk atau proses, atau
negara .
industri lokal.
1
Pasal 1 Angka 1 UU No.13 Tahun 2016
2
Pasal 1 Angka 2 UU No.13 Tahun 2016
3
Tim Lindsey dkk, HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Suatu Pengantar, Bandung: Alumni, 2013
Hal. 183.
1
3. Membantu perkembangan teknologi dan ekonomi negara lain
Lalu , yang menjadi kerugian dari paten adalah biaya paten yang relatif
mahal , dan jangka waktu perlindungan yang relatif singkat, serta tidak semua
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
4
Ibid, hal.184-185
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pasal 1 angka 1 Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2016, paten adalah hak
eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya
penemuan yang terdahulu dari orang yang sama maupun dari orang lain.
bidang ilmu dan teknologi, yang pada gilirannnya ilmu dan teknologi akan
bertujuan agar masyarakat umum pada suatu saat, dapat mengambil manfaat
dari hasil penemuan itu dengan cara melaksanakan sendiri penemuan dari si
3
pemegang paten tanpa harus memperoleh ijin atau memberikan kontra
Invensi yang bersifat baru ini menurut undang – undang adalah invensi
2. Langkah inventif
(non obvious).7
yang sama, sedangkan jika Invensi berupa proses maka proses tersebut
kesusilaan.
5
Retna Gumanti, PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK PATEN DI INDONESIA ,
Gorontalo: Jurnal Al-Mizan Volume 11 Nomor 1 Juni 2015 ISSN 1907-0985 E ISSN 2442-8256,
hlm. 198
6
Pasal 5 UU No.13 Tahun 2016
7
Pasal 7 UU No.13 Tahun 2016
8
Pasal 8 UU No.13 Tahun 2016
9
Pasal 9 UU No.13 Tahun 2016
4
2. Penemuan tentang metode pemeriksaan, perawatan,
f. Berakhirnya paten
10
Tim Lindsey dkk, Op.cit.,Hal. 183.
11
Pasal 22 UU No.13 Tahun 2016.
12
Pasal 130 UU No.13 Tahun 2016
5
1. Selama tiga tahun berturut-turut pemegang paten
tersebut.
Menurut UU No. 13 Tahun 2016 , lingkup perlindungan paten meliputi paten dan
paten sederhana. 13
berikut hal – hal yang membedakan paten dengan paten
sederhana
a. Masa perlindungan
masa penerimaan .
b. Syarat Paten
apabila di dalam paten syarat – syarat nya adalah invensi yang bersifat baru ,
paten sederhana tidak memiliki langkah inventif untuk menjadi syarat paten. 14
13
Pasal 2 UU No.13 Tahun 2016
14
Pasal 3 UU No.13 Tahun 2016
6
c. Jumlah klaim
paten dapat memiliki jumlah klaim terhadap 1 invensi atau beberapa invensi yang
a. pendahuluan
Setelah dilakukan penelusuran dan dapat diyakini bahwa invensi yang akan
1. Judul Invensi;
15
Pasal 122 UU No.13 Tahun 2016
16
https://www.ipindo.com/prosedur-pendaftaran-paten < diakses tanggal 17 maret 2017 >
17
Pasal 25 UU No.13 Tahun 2016
7
2. Latar Belakang Invensi, yang menerangkan teknologi yang ada sebelumnya
melaksanakan invensi;
jelas;
yang disertakan;
8. Klaim, yang memberi batasan mengenai fitur-fitur apa saja yang dinyatakan
sebagai baru dan inventif oleh sang inventor, sehingga layak mendapatkan
hak paten.
tersendiri, karena perlu memadukan antara bahasa teknik dan bahasa hukum di
dan pengalaman tersebut, serta akan dapat membantu Anda dalam menyusun
Spesifikasi Invensi.
b. Spesifikasi paten
8
rangkap empat, dan membayar biaya Permohonan Paten sebesar Rp. 750.000,00.
bulan sejak Tanggal Penerimaan, dan dapat dua kali diperpanjang, masing-masing
2. Surat Pengalihan Hak, yang merupakan bukti pengalihan hak dari Inventor
kepada Pemohon Paten, jika Inventor dan Pemohon bukan orang yang sama;
5. Fotokopi Akta Pendirian Badan Hukum yang telah dilegalisir, jika Pemohon
6. Fotokopi NPWP Badan Hukum, jika Pemohon adalah Badan Hukum; dan
c. Pengumuman
pengumuman akan dimulai segera setelah 18 (delapanbelas) bulan berlalu dari sejak
masa pengumuman ini permohonan paten akan dimuat dalam Berita Resmi Paten
9
dan media resmi pengumuman paten lainnya. Tujuannya adalah membuka
kepada DJHKI jika masyarakat mengetahui bahwa invensi tersebut tidak memenuhi
d. Pemerikasaan Substantif
Dalam Tahap Pemeriksaan Substantif inilah DJHKI melalui Pemeriksa Paten akan
pembanding baik dokumen paten maupun non-paten yang relevan. Dalam waktu
Pemeriksa Paten sudah harus memutuskan apakah akan menolak ataupun memberi
paten.
e. Upaya hukum
Banding Paten, yang dapat berlanjut ke Pengadilan Niaga hingga akhirnya kasasi
10
yang diajukannya tetap berujung pada penolakan, maka invensi tersebut menjadi
public domain.
Terhadap Invensi yang diberi paten, DJHKI akan segera mengeluarkan Sertifikat
Hak Paten.
proses yang sangat panjang dan tidak dapat dikatakan sederhana. Terlebih
yang baik. Untuk itu sangat disarankan bagi para calon pemohon paten - terutama
11
BAB III
KESIMPULAN
a. Kesimpulan
Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor
dengan syarat adanya invensi yang bersifat baru dan mengandung langkah inventif,
dengan batasan hal – hal apa saja yang tidak bisa dipatenkan sudah diatur oleh
undang – undang , paten mempunyai jangka waktu 20 tahun dan dapat berakhir
apabila inventor tidak membayar biaya tahunan sesuai dengan ketentuan undang-
undang.
paten , dimana paten sederhana memiliki waktu yang lebih singkat yaitu 10 tahun ,
serta paten sederhana tidak harus memenuhi syarat langkah inventif, dan paten
b. Saran
prosedur pendaftaran paten , karena tujuan dari paten sendiri selain untuk
12
DAFTAR PUSTAKA
a. Buku
Alumni, 2013.
b. Jurnal
c. Internet
d. Undang- Undang