HAK PATEN
OLEH :
192110133
FAKULTAS HUKUM
LAMPUNG
2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Segala puji kepada Allah subhanahu wata’ala, karena hanya dengan izin-
Nya lah, Penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul “HAK PATEN”
dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Tak lupa Salam dan Salawat
ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
Terlepas dari semua itu, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Akhirnya, Penyusun hanya dapat
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan terkhusus bagi
mahasiswa hukum maupun pada bidang ilmu lainnya yang berkaitan dengan
makalah ini, dan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan bagi masyarakat.
Penulis
2
DAFTAR ISI
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................2
E. PERMOHONAN PATEN.............................................................................12
A. KESIMPULAN ............................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era modern saat ini, pembangunan berbasis pada teknologi, sehingga
Nomor 13 tahun 1997 dan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2001 tentang Paten
bidangteknologi baik berupa proses maupun produk. Namun, UUP juga mengatur
Dari data yang ada. Jumlah permintaan pendaftaran paten dan paten
sederhanayang diterima kantor Paten, baik dari dalam negeri maupun dari luar
Desember 1995.
4
sebanyak 12. 936 buah yang dapat diperinci menjadi 12 536 buah permintaan
misalnya pada bidang industri. Hal tersebut disebabkan karena banyak sekali
produk-produk yang beredar bebas dan sudah dikenal oleh masyarakat, sehingga
ada upaya peniruan oleh pihak lain untuk memperoleh posisi pasar yang sama
dengan produk aslinya, dan tentu untuk memperoleh hasil penjualan yang baik atas
produknya.
makalah yang secara umum membahas tentang Paten beserta contoh kasus terhadap
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah yang kemudian akan dikaji di dalam
2. Unsur-unsur apa sajakah yang harus dipenuhi agar sebuah objek dapat
paten
5
C. Maksud dan Tujuan
paten; dan
6
BAB II
PEMBAHASAN (ISI)
A. Pengertian Paten
Istilah paten bermula dari bahasa Latin yang berarti dibuka dan berlawanan
dengan Latent yang berarti terselubung, oleh karenanya bahwa suatu penemuan
yang mendapatkan paten menjadi terbuka untuk diketahui oleh umum. Dengan
terbuka tersebut tidak berarti setiap orang bisa mempraktikan penemuan bisa
didayagunakan oleh orang lain. Baru setelah habis masa perlindungan patennya
penemuan tersebut menjadi milik umum (public domain), pada saat inilah benar-
benar terbuka.
tersebut dan untuk memberi petunjuk kepada mereka yang berminat dalam
istimewa (eksklusif) yang diberikan kepada seorang penemu (inventor) atas hasil
produk atau proses saja, atas dasar hak istimewa tersebut, orang lain dilarang
tentang Paten, Paten adalah hak khusus atau eksekutif yang diberikan Negara
7
kepada penemu atas hasil temuannya di bidang teknologi untuk selama waktu
adalah seorang inventor sebagai pemilik paten atau pihak yang menerima hak
tersebut dan terdaftar dalam Daftar Hak Paten. Hak paten diatur dalam Undang-
sebagai berikut.
to exclude, for a limited time, other from certain acts in relation to describe
matter of right to the person who is entitled to apply for it and who fulfils the
prescribed condition.”
dari pengertian paten yaitu bahwa paten adalah bersifat eksklusif dan bersal dari
pemerintah, Hak paten adalah perbuatan yang merupakan hak eksklusif dari
pemegang paten, yaitu mengenai penjualan, penggunaan dan halhal lain yang
8
B. Unsur-Unsur Pemberian Hak paten
Untuk penemuan yang diatur atau dilindungi paten atau tepatnya objek
perlindungan dari paten/ berbeda dengan objek hak cipta, maka objek dari paten
Menurut pasal 3 ayat 1 UUP suatu penemuan dianggap baru, jika pada
saat pengajuan permintaan paten, penemuan tersebut tidak semua atau tidak
dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 tersebut adalah suatu penemuan yang ada pada
penggunaan nya atau dengan cara lain yng memungkinkan seorang ahli
9
Dari ketentuan-ketentuan tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
dalam rangka sifat kebaruan. UUP menganut sistem world wide novelty
artinya penemuan tersebut tidak hanya baru di Indonesia, tetapi juga baru di
seluruh dunia.
yang mempunyai keahlian biasa mengenai teknik merupakan hal yang tidak
dapat diduga sebelumnya (pasal 2 ayat 1 UUP). Makalah yang tidak dapat
diduga harus dilakukan dengan memperhatikan keahlian yang ada pada saat
diajukan permintaan paten atu yang telah ada pada saat diajukan permintaan
paten pertama dalam hal permintaan itu diajukan dengan hak prioritas.
hal yang tidak dapat digunakan untuk memastikan bahwa sesuatu penemuan
merupakan hal yang tidak dapt diduga. Dalam pasal 2 ayat (3) UUP
memberikan petunjuk bahwa keahlian tersebut yang sudah ada pada saat
date sedangkan dalam hal permintaan paten dengan hak prioritas, maka
kehalian tersebut adalah yang ada pada saat diajukannya permintaan yang
pertama.
dapat pula berupa proses yang dapat dipakai untuk menghsilkan produk : oleh
karenanya, paten meliputi paten untuk produk dan paten untuk proses.
C. Jenis-Jenis Paten
Paten membagi paten ke dalam dua bagian yaitu paten proses dan paten produk
dalam hal pelaksanaan paten. Tetapi dari bentuk penemuan yang dipatenkan,
a. Paten Sederhana (Pasal 6, Pasal 9, dan Pasal 104 sampai dengan Pasal 108
UU Paten; dan
paten saja.
teknologi yang mempunyai nilai kegunaan paraktis, baik dalam produk, alat
akan mendapatkan manfaat ekonomi. Inilah yang dasar bahwa paten mendapatkan
11
perlindungan hukum. Perlindungan hukum yang diberikanpun tidak secara
sebagai berikut :
a. Paten merupakan hak khusus yang diberikan Negara kepada penemu atas
kepada orang lain untuk melaksanakannya (UU No.6 Tahun 1989). Karena
hak khusus ini pula pada awalnya paten, seperti halnya hak cipta, sering
kantor paten. Bila tidak ada permintaan maka tidak ada paten. Hanya penemu
atau yang menerima lebih lanjut hak penemu yang berhak memperoleh paten.
c. Paten diberikan untuk satu penemuan; Setiap permintaan paten hanya untuk
satu penemuan atau tepatnya satu penemuan tidak dapat dimintakan lebih dari
satu paten.
d. . Penemuan harus baru, langkah inventif, dan dapat diterapkan dalam industri.
e. Paten dapat dialihkan; seperti halnya hak cipta dan hak milik perseorangan
lainnya paten juga dapat dialihkan kepada orang atau pihak lain, yang
12
menurut Pasal 66 UU Paten paten dapat beralih untuk selruhnya ataupun
harus disertai dengan dokumen paten serta hak-hak lain yang berkaitan
f. Paten dapat dibatalkan dan dapat batal demi hukum; Paten yang telah
maupun oleh pihak-pihak tertentu karena hal-hal tertentu, seperti yang diatur
dalam Pasal 91 UU Paten. Selain itu paten dapat dinyatakan batal demi
bahwa apabila :
paten) tersebut atau tidak dalam hal sewajarnya selama 36 (tiga puluh
enam) bulan sejak tanggal pemberian paten (jo Pasal 17 ayat (1) UU
13
2) Juga apabila paten telah dilaksanakan di Indonesia oleh pemegang paten
atau pemegang lisensi dalam hal lisensi wajib tetapi dalam bentuk dan
untuk melaksanakan paten tersebut. Hal ini berarti pemegang paten selain
3) Paten mensyaratkan kewajiban umum bagi pemegang paten; Dari isi Pasal
17 ayat (1) UU Paten di atas, terlihat jelas bahwa pemegang paten juga
dengan bidang teknologi, yang menjadi salah satu faktor penting dalam
menentukan masa depan bangsa dan negara. Untuk itu negara mempunyai
peran yang luas dan penting untuk mengatur npaten, salah satu satunya
dua sudut kepentingan, yaitu hak pemegang paten itu sendiri dan kepentingan
E. Permohonan Paten
14
Paten hanya dapat diperoleh dengan cara Permohonan, yaitu dengan cara
prosedur, mulai dari tata cara permohonan dan syarat yang harus dipenuhi dalam
Pendaftaran Paten. Dalam pendaftaran dengan Hak Prioritas diatur secara khusus
pada Undang-Undang No 14 Tahun 2001 tentang Paten pada pasal yang ke 27,
yaitu :
berwenang.
3. Apabila point pertama dan kedua tidak dipenuhi maka permohonan tidak
F. Pendaftaran Paten
Pendaftaran paten disini sifatnya wajib dan bukan bersifat sukarela ini
sebagai amanat stelsel konstitutif yang dianut oleh UUP. Tanpa adanya
15
kepada kantor paten yang dalam hal ini adalah kantor Direktorat Paren, Direktorat
yang bersangkutan akan diberikan sertifikat paten. Tentu saja dalam hal ini kantor
paten akan melaksanakan tugasnya sesuai dengan amanat yang tercantum dalam
pasal 23 sampai dengan pasal 71 UUP. segala prosedur yang berkaitan dengan
pendaftaran paten itu harus dipenuhi dan dilaksanakan oleh pendaftar dan
untuk dijual atau disewakan atau diarahkan hasil produksi yang diberi
paten; dan
16
melakukan aksi plagiasi dnegan menggunakan teknologi hibrida, dan karena
kasus tersebut perusahaan raksasa asal Korea Selatan tersebut digugat dan
Selatan tersebut agar tidak memproduksi lagi mobil Hyundai dan KIA dengan
hibrida, dan aksi penjegalan tersebut akan dia hentikan jika pihak dari
tidak selang lama teknologinya ada di salah satu produk milik Hyundai. Dan
Texas, AS. Tuntutan paten ini antara lain paten teknologi display, user
penggunaan paten pada 2011 silam. Lebih lanjut, Head of Patent Business
17
Nokia Ilkka Rahnasto mengatakan, pihak Nokia akhirnya mengambil
18
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Organization.
Ada beberapa unsur yang harus dipenuhi sebuah objek yang paten yang akan
diberikan hak paten baik itu berupa objek paten sederhana maupun paten biasa.
didaftaarkan terlebih dahulu kepada pejabat yang berwenang yakni Ditjend HKI
19
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/39624/Chapter%20I.pdf;js
20
41 WITA.
http://tekno.liputan6.com/read/2685302/nokia-tuntut-apple-atas-pelanggaran-32-
paten. Diakses Pada Hari Senin, 06 November 2017, Pukul 20.12 WITA.
21