Anda di halaman 1dari 24

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

BAHAN KULIAH
PROGRAM ILMU
HUKUM UNIVERSITAS BANDAR
LAMPUNG
2020
• REVISI DAN PENGEMBANGAN
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

PATEN
BIDANG PATEN
• Pasal 1 angka (1) UU No.13 Tahun 2016:
Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh
Negara kepada inventor atas hasil invensinya di
bidang teknologi untuk jangka waktu tertentu
melaksanakan sendiri invensi tersebut atau
memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk
melaksanakannya.

dengan demikian:unsur pokok yang perlu


dipahami dlm Paten: hak khusus, diberikan oleh
negara kepada Penemu, melaksanakan sendiri
Penemuannya, selama jangka waktu tertentu.
Penemu (Inventor)
• Penemu adalah seorang atau beberapa orang yang secara
bersama-sama melaksanakan ide yang dituangkan kedalam
kegiatan yang menghasilkan invensi.

• Dalam pengertian “orang” menurut Pasal 1 Ayat 13 “ orang


adalah orang perseorang atau badan hukum”.

• Kepada peminta tidak diberikan Paten, jika isi


permintaannya memuat salinan yang diambil dari uraian
dan/atau gambar mengenai Penemuan orang lain yang
sedang dimintakan atau telah memperoleh Paten.
Penemuan (Invention)
• Penemuan adalah kegiatan pemecahan masalah tertentu di
bidang teknologi, yang dapat berupa proses atau hasil
produksi atau penyempurnaan dan pengembangan proses atau
hasil produksi.

• Teknologi pada dasarnya adalah ilmu pengetahuan yang


diterapkan dalam proses industri.

• Teknologi biasanya lahir atau ditemukan melalui kegiatan


penelitian dan pengembangan (research and development).

• Penemuan yang memenuhi syarat kebaruan (novelty),


mengandung langkah inventif (inventive step), dan dapat
diterapkan dalam industri (applicable to industry), dapat
diberi Paten.
• Menurut Pasal 4, invensi tidak mencakup :
a. Kreasi estetika;
b. Skema;
c. Aturan dan metode untuk melakukan kegiatan :
1. Yang melibatkan kegiatan mental
2. Permainan; dan
3. Bisnis
d. Aturan atau metode yang hanya berisi program komputer;
e. Presentasi mengenai suatu informasi; dan
f. Temuan (discovery) berupa :
1. penggunaan baru untuk produk yang sudah dan/atau dikenal; dan/atau
2. bentuk baru dari senyawa yang sudah ada yang tidak menghasilkan
peningkatan khasiat bermakna dan terdapat perbedaan struktur kimia
terkait yang sudah diketahui dari senyawa
Penemuan Tidak Diberi Paten

• Pasal 9 UU No.13 Tahun 2016:


– Proses atau produk yang pengumuman, penggunaan, atau
pelaksanaannya bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan, agama, ketertiban umum, atau
kesusilaan;
– Metode pemeriksaan,perawatan, pengobatan dan/atau
pembedahan yang diterapkan terhadap manusia dan/ atau
hewan;
– Teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan
matematika;
– Makhluk hidup, kecuali jasad renik; atau
– Proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanman
atau hewan, kecuali proses non-biologis atau proses
mikrobiologis
Hak Khusus (Exclusive Right)
• Paten adalah hak khusus yang diberikan negara
kepada Penemu atas hasil Penemuannya di bidang
teknologi, untuk selama waktu tertentu
melaksanakannya.
• Hak khusus adalah hak yang bersifat eksklusif,
artinya hak tersebut hanya diberikan kepada
Penemu sebagai satu-satunya yang berhak atas
Penemuannya.
• Dalam hal ini, hak seperti itu tetap melekat pada
Penemu dan tidak berkurang sekalipun kemudian
hari ada pula yang berdasarkan undang-undang
diakui sebagai Penemu terdahulu.
Apa motivasi negara memberikan Paten kepada Penemu?

• Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Pemberian Paten merupakan dorongan bagi para
ahli di bidang teknologi untuk terus-menerus
melakukan penelitian dan pengembangan yang
bermanfaat bagi industri.
• Penghargaan atas hasil karya Penemuan baru
(inventive rewarding). Pemberian Paten dimotivasi
oleh rasa keadilan dan kelayakan atas jerih
payahnya menghasilkan Penemuan di bidang
teknologi.
Apa motivasi negara memberikan Paten kepada Penemu?

• Pemberian insentif atas karya Penemuan dan


inovatif (incentive to invent and innovative).
Insentif yang adil dan wajar terhadap kegiatan
penelitian dan pengembangan memungkinkan
teknologi berkembang pesat, dan memberi jaminan
hidup Penemu yang dapat diwariskan.
• Paten adalah sumber informasi teknik. Paten tidak
hanya untuk kepentingan Penemu, tetapi juga
sumber pengetahuan umum yang dapat
merangsang Penemuan berikutnya. Setelah masa
perlindungan berakhir, setiap orang dapat
menggunakan Penemuan tersebut.
Pemegang Paten (Patent Holder)
• Pemegang Paten adalah Penemu sebagai Pemilik
Paten, atau orang yang menerima hak tersebut dari
Pemilik Paten, atau orang lain yang menerima lebih
lanjut hak dari orang tersebut di atas, yang terdaftar
dalam Daftar Umum Paten.

• Pemegang paten atau invensi yang dihasilkan oleh


inventor dalam hubungan kerja merupakan pihak
yang memberikan pekerjaan, kecuali diperjanjikan
lain.

• Jadi, kunci untuk mengetahui siapa Pemegang Paten


yang sah adalah Daftar Umum Paten, di mana nama
Pemegang Paten itu terdaftar.
• Pemegang Paten mempunyai hak mutlak atas Penemuannya
yang berlaku terhadap setiap orang. Hak atas Penemuan itu
bersifat monopoli (exclusive right), artinya Pemegang Paten
adalah satu-satunya yang dapat menggunakan haknya dan
dapat pula melarang orang lain menggunakannya tanpa izin
Pemegang Paten. Penggunaan tersebut meliputi perbuatan-
perbuatan yang dilakukan untuk tujuan industri dan
perdagangan.

• Pemegang Paten juga berhak melarang pemberian Paten


kepada pihak lain yang mengajukan permintaan Paten atas
Penemuan yang sudah dipatenkannya. Bahkan bila Paten
orang lain itu sudah terdaftar, Pemegang Paten berhak
menuntut pembatalannya melalui pengadilan yang
berwenang bila ternyata Paten itu tidak sah karena
melanggar Patennya.
Hak penggunaan Paten untuk tujuan industri dan perdagangan dlm.
Pasal 19 UU No.13 Tahun 2016

1) Pemegang Paten memiliki hak eksklusif untuk melaksanakan Paten yang


dimilikinya dan untuk melarang pihak lain yang tanpa persetujuannya:
– dalam hal Paten Produk: membuat, menjual, mengimpor,
menyewakan, menyerahkan atau menyediakan untuk dijual atau
disewakan atau diserahkan produk yang diberi paten;
– dalam hal Paten Proses: menggunakan proses produksi yang diberi
Paten untuk membuat barang atau tindakan lainnya sebagaimana
dimaksud dalam huruf (a).

2) Larangan menggunakan proses produksi yang diberi paten


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, hanya berlaku terhadap
impor produk yang semata-mata dihasilkan dari penggunaan proses
yang diberi perlindungan paten.
3) Dalam hal untuk kepentingan pendidikan, penelitian, percobaan, atau
analisis, larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dapat dikecualikan sepanjang tidak merugikan kepentingan yang
wajar dari pemegang paten dan tidak bersifat komersial.
Kewajiban Pemegang Paten:
• Pasal 20 UU No.13 Tahun 2016:
1. Pemegang paten wajib membuat produk atau menggunakan proses di
Indonesia.
2. Membuat produk atau menggunakan proses sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus menunjang transfer teknologi, penyerapan investasi
dan/atau penyediaan lapangan kerja.

Pasal 21 UU No.13 Tahun 2016:


Setiap pemegang paten atau penerima lisensi paten wajib membayar biaya
tahunan
Paten Asing:
• Pasal 28 UU No.13 Tahun 2016:
– Permohonan yang diajukan oleh Pemohon yang tidak
bertempat tinggal atau tidak berkedudukan tetap di wilayah
Negara Republik Indonesia harus diajukan melalui kuasanya
di Indonesia

• Pasal 29
– Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara
pengajuan pemohonan diatur dengan peraturan menteri
Wujud paten:

• Proses
• Hasil produksi
• Penyempurnaan dan pengembangan
proses
• Penyempurnaan dan pengembangan
hasil produksi
Unsur mutlak paten:
• Novelty
• Inventive Step
• Industrial Aplicability
Hak prioritas dalam paten
• Hak pemohon untuk mengajukan permohonan yang
berasal dari negara yang tergabung dalam Konvensi
Paris Tentang Perlindungan Kekayaan Industri (Paris
Convention fir the protection of industrial property) atau
persetujuan pembentukan organisasi perdagangan dunia
(agreement Establishing the world trade organization)
untuk memperoleh pengakuan bahwa tanggal
penerimaan dinegara asal merupakan tanggal prioritas
dinegara tujuan yang juga anggota saah satu dari kedua
perjanjian itu selama pengajuan tersebut dilakukan
dalam kurun waktu yang telah ditentukan berdasarkan
perjanjian internasional dimaksud.
Paten tidak dapat diberikan:
• Proses atau produk yang pengumuman,
penggunaan, atau pelaksanaannya
bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan, agama,
ketertiban umum, atau kesusilaan
• Metode pemeriksaan, perawatan,
pengobatan, dan atau pembedahan yang
diterapkan tehadap manusia dan atau
hewan
Paten tidak dapat diberikan:
• Terori dan metode di bidang ilmu
pengetahuan dan matematika
• makhluk hidup, kecuali jasad renik;
atau
• Proses biologis yang esensial untuk
memproduksi tanaman atau hewan,
kecuali proses nonbiologis atau
proses mikrobiologis
Jangka waktu paten:

• 20 tahun untuk paten biasa


• 10 tahun untuk paten sederhana
• Jangka waktu tersebut tidak bisa
diperpanjang
Beralihnya hak paten:
• Pewarisan
• Hibah
• Wasiat
• Wakaf
• Perjanjian tertulis; atau
• Karena sebab lain
Lisensi
• Lisensi
• Menurut Pasal 28, Pemegang Paten wajib melaksanakan patennya di
wilayah Negara Republik Indonesia. Akan tetapi, Pemegang paten berhak
mengalihakan kepemilikan patennya melalui lisensi ( Pasal 76 ).
• Ada tig macam lisensi yg sering ditemui dalam praktik, yaitu;
• Lisensi Eksklusif
• Dalam perjanjian ini hanya pemegang lisensi yg boleh menjalankan atau
menggunakan invensi yg dipatenkan. Setelah menyetujui perjanjian ini,
pemegang paten pun tidak lagi berhak menjalankan invensinya ( Pasal
77 ).
• Lisensi Tunggal
• Dalam perjanjian ini pemegang paten mengalihkan patennya kepada pihak
lain, tetapi pemegang paten tetap boleh menjalankan haknya sebagai
pemegang paten.
• Lisensi Non-Eksklusif
• Melalui perjanjian ini pemegang paten mengalihkan kepemilikannya
kepada sejumlah pihak dan juga tetap berhak menjalankan atau
menggunakan patennya.
• The End

Thanks You

Anda mungkin juga menyukai