Anda di halaman 1dari 19

Program Pendidikan Calon Pegawai

Otoritas Jasa Keuangan


Agustus 2016
• Pengawasan sebelum dan setelah terbentuknya OJK
• Latar Belakang dan Tujuan Pembentukan OJK
• Fungsi, Tugas dan wewenang OJK
• Perlindungan Konsumen
• Penegakan hukum
• Governance OJK
• Pembiayaan
• Koordinasi dan Kerja Sama
• Protokol Koordinasi

2
Pengawasan Lembaga Keuangan Sebelum
Terbentuknya OJK
Kemenkeu
Bapepam-
Kewenangan: LK
• Moneter
• Perbankan
• Sistem
Pembayaran

Bank Pasar
Umum IKNB
Modal
dan BPR
Kewenangan:
• Pengaturan dan
Kewenangan: pengawasan sektor jasa
• Moneter keuangan
• Sistem Pembayaran • Edukasi dan
• Makroprudensial perlindungan konsumen
Bank • Penyidikan

Umum Pasar
LPS dan BPR
IKNB Modal
- Perasuransian
- Dana Pensiun
- Lembaga
UU No.24 BPJS
Pembiayaan LKM UU No.1 Thn
- LJK lainnya 2013
Thn 2011

4
Masa Transisi

OJK
beroperasi penuh
31 Des 2013
Pengaturan dan
Pengawasan
31 Des 2012 Perbankan
Pengaturan dan beralih ke OJK
Pengawasan Catatan:
Pasar Modal & • Transisi dari BI dan Bapepam-LK
IKNB beralih ke
ke OJK meliputi transisi
OJK
22 November 2011 kewenangan, SDM, dokumen dan
penggunaan kekayaan
UU OJK disahkan
(Masa Transisi) • Selama masa transisi BI dan
Bapepam LK tetap melaksanakan
kewenangannnya

5
Status dan Kedudukan OJK Dalam Ketatanegaraan RI
Pengajuan Calon
ADK OJK
BPK DPR Presiden MA

Pengajuan Laporan
Persetujuan Triwulanan Pengambilan
Anggaran Laporan sumpah atau janji
Audit Laporan B
L
Kegiatan Kementerian/ Lembaga ADK
P
Keuangan I S tahunan
Kemenkeu
Tahunan Kemenkeu
Kemenkumham BI
Kepolisian dan Kejaksaan
KSSK OJK
LPS
PPATK
OJK

Laporan Tahunan

Publik
6
Perkembangan Permasalahan Amanat
Sistem di Sektor Undang-Undang
Keuangan Keuangan

Konglomerasi Moral hazard UU Bank


bisnis Indonesia
mengamanatkan
Hybrid Perlindungan pembentukan
products konsumen lembaga
pengawasan
sektor jasa
Regulatory Koordinasi keuangan
arbitrage lintas sektoral

Perlu penataan kembali lembaga-lembaga yang melaksanakan


fungsi pengaturan dan pengawasan di industri jasa keuangan
7
Pasal 4

mendorong kegiatan mewujudkan sistem melindungi


sektor jasa keuangan
keuangan yang kepentingan
agar terselenggara secara
teratur, adil, transparan, tumbuh secara konsumen &
& akuntabel berkelanjutan & stabil masyarakat

Dalam mencapai tujuannya, OJK mendukung kepentingan sektor jasa keuangan


nasional sehingga mampu meningkatkan daya saing nasional.
OJK juga diharapkan dapat menjaga kepentingan nasional, antara lain, meliputi
sumber daya manusia, pengelolaan, pengendalian, dan kepemilikan di sektor jasa
keuangan, dengan tetap mempertimbangkan aspek positif globalisasi.

8
Fungsi & Tugas OJK Pasal 5- 6

• menyelenggarakan sistem

Fungsi pengaturan & pengawasan yang


terintegrasi terhadap keseluruhan
kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan

• pengaturan & pengawasan terhadap


kegiatan jasa keuangan di sektor

Tugas perbankan, pasar modal,


perasuransian, dana pensiun,
lembaga pembiayaan, & lembaga
jasa keuangan lainnya

9
Pasal 7

Wewenang Pengaturan Wewenang Pengawasan


• menetapkan peraturan pelaksanaan UU OJK; • melakukan pengawasan dan perlindungan
• menetapkan peraturan perundang-undangan Konsumen sektor Perbankan, Pasar Modal &
di sektor jasa keuangan; IKNB
• menetapkan peraturan mengenai • memberikan dan/atau mencabut izin usaha;
pengawasan; pengesahan; persetujuan atau penetapan
• menetapkan peraturan mengenai tata cara pembubaran.
penetapan perintah tertulis • memberikan perintah tertulis kpd LJK &
menunjuk Pengelole Statuter.
• menetapkan sanksi administratif

10
Pasal
Perlindungan Konsumen 28-31

Pelayanan Pengaduan
Pencegahan Kerugian Konsumen
Pembelaan Hukum

• Memberikan edukasi • menyiapkan perangkat • memerintahkan atau


dan mekanisme pelayanan melakukan tindakan tertentu
kpd masyarakat tentang kepada lembaga jasa
produk jasa keuangan; pengaduan Konsumen yang
dirugikan oleh pelaku lembaga keuanganuntuk menyelesaikan
• Meminta lembaga jasa jasa keuangan; pengaduan Konsumen yang
keuangan menghentikan dirugikan;
• memfasilitasi penyelesaian
kegiatannya apabila pengaduan Konsumen yang • mengajukan gugatan :
untuk memperoleh kembali harta
berpotensi merugikan dirugikan oleh pelaku lembaga
kekayaan milik pihak yang
masyarakat; jasa keuangan.
dirugikan serta untuk
• tindakan lain yang memperoleh ganti kerugian dari
pihak yang menyebabkan
dianggap perlu. kerugian pada konsumen
dan/atau lembaga jasa
keuangansebagai akibat dari
pelanggaran atas peraturan

11
Pasal
Penegakan Hukum 49-51

Tindak lanjut
Penyidikan
Penyidikan

• Penyidik PNS diberi • Penyidik PNS menyampaikan


wewenang khusus sebagai hasil penyidikan kepada Jaksa
penyidik sebagaimana untuk dilakukan penuntutan;
dimaksud dalam KUHAP; • Jaksa menindaklanjuti dan
• Penyidik PNS memutuskan tindak lanjut
melaksanakan segala hal yg hasil penyidikan dalam waktu
berkaitan dengan 90 hari sejak diterimanya
penyidikan. hasil penyidikan.

12
Governance OJK Pasal 10

Ketua

Anggota (Kepala Wakil (Ketua


Eksekutif Pengawas Komite Etik)
Perbankan) Dewan Komisioner
Kepala Eksekutif OJK
• memimpin pelaksanaan tugas • Bersifat kolektif dan
pengawasan Perbankan/Pasar Anggota (Kepala kolegial
Eksekutif Pengawas Anggota (Ex
Modal/IKNB (a.l pemeriksaan, Pasar Modal) • Memiliki hak suara yang Officio BI)
penyidikan, perintah tertulis, sama
pengelola statuter, mengenakan • melaksanakan tugas
sanksi, memberi /mencabut izin) pengaturan
Anggota (Kepala • Mengawasi pelaksanaan Anggota (Ex
• melaporkan pelaksanaan tugasnya Eksekutif Officio
kepada Dewan Komisioner Pengawas IKNB)
tugas Kepala eksekutif Kemenkeu)

Anggota (Bidang
Edukasi & Anggota (Ketua
Perlindungan Dewan Audit)
Konsumen)
13
Pasal
Mekanisme Pemilihan Dewan Komisioner 11-14

Panitia Seleksi dan Presiden menyeleksi &


Presiden menyampaikan kepada menyampaikan kpd DPR 2
membentuk Presiden 3 orang calon orang calon untuk setiap
untuk setiap DK yang anggota DK yang
Panitia Seleksi dibutuhkan. dibutuhkan

Catatan:
• Dalam penyampaian calon anggota kepada DPR,
Presiden mengajukan 2 (dua) orang sebagai calon Ketua DPR memilih calon anggota
Presiden mengangkat dan
DK; Dewan Komisioner sesuai
menetapkan calon terpilih
dengan jumlah anggota
• DPR memilih salah satu calon sebagai Ketua DK, sebagai anggota Dewan
Dewan Komisioner yang
Komisioner
sementara calon yg tdk terpilih diikutsertakan utk dipilih dibutuhkan
sbg anggota DK
• Calon anggota Exofficio masing-masing diajukan Menteri
Keuangan dan Gubernur BI utk ditetapkan Presiden.

14
Pasal
Akuntabilitas 34-38

• OJK menyusun Rencana Kerja & Anggaran


OJK;
RKA • Anggaran diajukan kpd DPR untuk
mendapat persetujuan

• OJK menyusun laporan keuangan dan laporan


Laporan kegiatan
• OJK menyampaikan laporan-laporan kepada
Presiden dan DPR

• Laporan Keuangan OJK diaudit BPK atau KAP yang


Trans- ditunjuk BPK
paransi • OJK mengumumkan laporan tahunan OJK kepada
publik melalui media cetak dan media elektronik

15
Pasal 34

Pembiayaan OJK dan


Penjelasan

Penetapan besaran
pungutan dilakukan
dengan tetap
memperhatikan
kemampuan pihak yang
melakukan kegiatan di
sektor jasa keuangan Pembiayaan dr APBN
bersumber dari APBN diperlukan pd saat
&/ pungutan dari pungutan dr pihak yg
pihak yang melakukan kegiatan di
melakukan kegiatan industri jasa keuangan
di sektor jasa blm dpt mendanai
keuangan seluruh kegiatan OJK
secara mandiri

Anggaran
OJK

16
Pasal
Koordinasi dan Kerja Sama 39-43
• OJK, BI, dan LPS membangun dan memelihara sarana
pertukaran informasi secara terintegrasi;
• OJK, BI, dan LPS berbagi seluruh informasi tentang perbankan
(timely basis) dgn menjaga kerahasaiaan;
• OJK, BI dan LPS bekerja sama dlm kegiatan pemeriksaan
bank;
• OJK segera menginformasikan ke BI terhadap bank yang
mengalami kesulitan likuiditas atau kondisi memburuk untuk
dilakukan langkah-langkah sesuai kewenangan BI (lender of
last resort);
• OJK, Kemenkeu, BI dan LPS bekerja sama dalam menjaga
stabilitas sistem keuangan dan dalam pencegahan serta
penanganan krisis;
• OJK bekerja sama dan berkoordinasi dengan instansi lain ,
termasuk penegak hukum dalam rangka penyidikan dan
perlindungan konsumen.
• OJK bekerja sama dan berkoordinasi dengan instansi lain
nasional maupun internasional berdasarkan asas timbal balik
yang seimbang.
17
Pasal
Protokol Koordinasi 44-46
Dengan diberlakukannya UU No.9 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (UU
PPKSK), pengaturan mengenai Protokol Koordinasi dalam UU OJK (Pasal 44-46) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Beberapa pengaturan pokok dalam UU PPKSK, a.l.:


• Keanggotaan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terdiri dari Menteri Keuangan, Gubernur BI, Ketua DK OJK,
dan Ketua DK LPS (tanpa hak suara),
• Tugas KSSK:
a. Melakukan koordinasi dalam rangka pemantauan dan pemeliharaan SSK,
b. Melakukan penanganan Krisis Sistem Keuangan, dan
c. Melakukan penanganan permasalahan Bank Sistemik, baik dalam kondisi SSK normal maupun kondisi Krisis
Sistem Keuangan.
• UU PPKSK lebih fokus menangani permasalahan Bank Sistemik yang ditetapkan oleh OJK setelah berkoordinasi
dengan BI.
• Bank yang mengalami kesulitan likuiditas (illiquid but solvent) dapat mengajukan Pinjaman Likuiditas Jangka
Pendek (PLJP) kepada BI dengan memenuhi persyaratan tertentu. Sementara bank yang mengalami permasalahan
solvabilitas penanganannya dilakukan oleh OJK dan LPS.
• Dalam hal terjadi kondisi krisis, Presiden berdasarkan rekomendasi KSSK menetapkan pengaktifan Program
Restrukturisasi Perbankan yang dilaksanakan oleh LPS.

18
...Sekian dan
Terima Kasih ...

19

Anda mungkin juga menyukai