Anda di halaman 1dari 10

RESUME

SEJARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN INDONESIA


diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pembangunan Daerah

DOSEN:
Drs. Sayuti, MT

oleh

GAMA PERSADA GINTING MUNTE 28.0270


G-10

FAKULTAS POLITIK PEMERINTAHAN


INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
JATINANGOR 2020
KONSEP DASAR PERENCANAAN

A. Pengertian Perencanaan Pembangunan

Definisi perencanaan dikemukakan oleh Erly Suandy (2001:2) sebagai berikut :


“Secara umum perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan
kemudian menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi (program), taktik-taktik (tata
cara pelaksanaan program) dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan
perusahaan secara menyeluruh”.
Perencanaan merupakan suatu proyeksi yang diharapkan terjadi dalam jangka waktu tertentu
dimasa yang akan datang. Pembuat rencana perlu menghitung, membuat asumsi-asumsi agar proyeksi
tersebut tercapai, juga perlu adanya lembaga yang mampu mengkoordinasikan semua kegiatan. Tujuan
akhir perencanaan adalah perbaikan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat.

Perencanaan adalah seleksi dan upaya untuk memelihara dan menghubungkan fakta-fakta dan
membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dengan jalan
menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
diinginkan.

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar, terencana
dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia
atau masyarakat suatu bangsa. Ini berarti bahwa pembangunan senantiasa beranjak dari suatu keadaan
atau kondisi kehidupan yang kurang baik menuju suatu kehidupan yang lebih baik dalam rangka
mencapai tujuan nasional suatu bangsa.

Pengertian pembangunan secara umum pada hakekatnya adalah proses perubahan yang terus
menerus untuk menuju keadaan yang lebih baik berdasarkan norma-norma tertentu. Mengenai
pengertian pembangunan, para ahli memberikan definisi yang bermacam-macam seperti halnya
perencanaan. Istilah pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang lain,
daerah yang satu dengan daerah lainnya, Negara satu dengan Negara lain. Namun secara umum ada
suatu kesepakatan bahwa pembangunan merupakan proses untuk melakukan perubahan (Riyadi dan
Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005).

 MICHAEL TODARO (2000), PERENCANAAN EKONOMI :


o Suatu upaya pemerintah secara sengaja untuk melakukan koordinasi pengambilan
keputusan ekonomi dalam jangka panjang untuk mempengaruhi secara langsung
maupun tidak langsung tingkat pertumbuhan dari beberapa variabel utama
perekonomian nasional.
 UNDANG – UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2004
o Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) yaitu suatu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana – rencana pembangunan
dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara negara dan masyarakat ditingkat pusat dan daerah.

Pembangunan nasional adalah suatu rangkaian upaya pembangunan yang dilakukan secara


berkesinambungan dalam semua bidang kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk mewujudkan
tujuan nasional. Pembangunan nasional dilakukan dalam rangka merealisasikan tujuan nasional seperti
yang tertulis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan
segenap tumpah darah indonesia, meningkatkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004


tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, adalah satu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan untuk menghasilkan rencana- rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka
menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat
Pusat dan Daerah.

B. Tujuan Dan Fungsi Perencanaan Pembangunan

Tujuan perencanaan pembangunan nasional menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004,antara


lain:
1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar-daerah, antar-ruang,antar-
waktu, antar-fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaandan
pengawasan Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan menjamin tercapainyapenggunaan
sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan
  Asas dan Tujuan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

- Asas Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional


1. Pembangunan nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-prinsip
kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional.
2. Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh,
dan tanggap terhadap perubahan.
3. SPPN diselenggarakan berdasarkan asas umum penyelenggaraan negara : Asas kepastian
hukum, Asas tertib penyelenggaraan negara, Asas kepentingan umum, Asas keterbukaan, Asas
proporsionalitas, Asas profesionalitas, dan Asas akuntabilitas.

- Tujuan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional


1. Mendukung koordinasi antar-pelaku pembangunan.
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar-Daerah, antar-ruang, antar-
waktu, antarfungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah.
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan.
4.   Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.

C. Jenis Perencanaan Pembangunan

Menurut Asnawir Ada tujuh jenis-jenis perencanaan, yang kesemua itu dilihat dari sudut pandang
berbeda, di antara jenis-jenis perencanaan tersebut adalah:

 ♥  Dilihat dari segi waktu


Dari segi waktu perencanaan dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
 Perencanaan jangka panjang, yang termasuk dalam perencanaan jangka panjang adalah
rentang waktu sepuluh sampai tiga puluh tahun. Perencanaan jangka panjang ini bersifat
umum, dan belum terperinci.
 Perencanaan jangka menengah, jangka menengah biasanya mempunyai jangka waktu antara
lima sampai sepuluh tahun.
 Perencanaan jangka pendek, yaitu perencanaan yang mempunyai jangka waktu antar satu
tahun sampai lima tahun.
 ♥  Dilihat dari segi sifatnya
Perencanaan dibagi menjadi dua yaitu:
 Perencanaan kuantitatif, yang termasuk perencaan kuantitatif adalah semua target dan sasaran
dinyatakan dengan angka-angka.
 Perencanaan kualitatif adalah perencanaaan yang ingin dicapai dinyatakan secara kualitas.

 ♥  Perencanaan dari segi luas wilayah


Perencanaan pendidikan dipandang dari segi luas wilayah dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
 Perencanaan local, yaitu perencanaan yang disusun dan ditetapkan oleh lembaga-lembaga
yang ada di daerah-daerah dengan sifat yang terbatas.
 Perencanaan regional adalah perencanaan yang ditetapkan di tingkat propinsi.
 Perencanaan nasional, adalah perencanaan di suatau Negara dan dijadikan dasar untuk
perencanaan local dan regional.
 Perencanaan internasional yaitu perencanaan oleh bebebrapa Negara yang melewati batas-
batas suatu negara yang dilaksanakan melalui dari Negara-negara tersebut.

 ♥  Perencanaan dari segi luas jangkauan


Terbagi menjadi dua yaitu:
 Perencanaan makro yaitu perencanaan yang bersifat universal, menyeluruh dan meluas.
 Perencanaan mikro adalah perencanaan yang ditetapkan dan di susun berdasarkan kondisi dan
situasi tertentu.

 ♥  Dari segi prioritas pembuatnya


Perencanaan dapat dibagi menjadi tiga:
 Perencanaan sentralisasi, yaitu perencanaan yang ditentukan oleh pemerintah pusat pada suatu
Negara.
 Perencanaan desentralisasi yaitu perencanaan yang di susun oleh masing-masing wilayah.
 Perencanaan dekonsentrasi yaitu perencanaan gabungan antara sentralisasi dengan
desentralisasi.

 ♥  Dari segi obyek


Perencanaan dibagi menjadi dua:
 Perencanaan rutin yaitu perencanaan yang di susun untuk jangka waktu tertentu yang
dilakukan setiap tahun.
 Perencanaan eksendental, yaitu perencanaan yang di susun sesuai dengan kebutuhan yang
mendesak pada saat tertentu.
 ♥  Dari segi proses
Perencanaan dapat dibagi menjadi tiga kelompok:
 Perencanaan filosofikal, yaitu perencanaan yang bersifat umum, hanya berupa konsep-konsep
dari nilai yang bersifat ideal dan masih memerlukan penafsiran-penafsiran dalam bentuk
program.
 Perencanaan programial adalah perencanaan berupa penjabaran dari perencanaan filosofikal.
 Perencanaan operasional yaitu perencanaan yang jelas dan dapat dilakukan.

Ada juga yang membagi jenis perencanaan menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Rencana strategik
Yang disusun untuk mencapai tujuan umum organisasi, yaitu melaksanakan misi organisasi.
Sering juga disebut Perencanaan Jangkah Panjang (longe range planning) adalah proses
pengambilan keputusan yang menyangkut tujuan jangka panjang organisasi, kebijakan yang
harus diperhatikan, serta strategi yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut.
Untuk melaksanakan strategi tersebut harus pula disusun program kerja yang terinci,
mencakup kegiatan yang harus dilakukan, kapan harus dimulai, kapan harus selesai, dan
siapa yang harus bertanggung jawab, serta sumber daya manusia yang diperlukan.
Singkatnya perencanaan strategik adalah proses perencanaan jangka panjang yang sudah
diformalkan, yang digunakan untuk merumuskan tujuan organisasi serta cara
menghadapinya.

2. Rencana operasional
Yang merupakan rincian tentang bagaimana rencana strategik dilaksanakan. Rencana
Operasional terdiri atas bentuk , yaitu :
(1) rencana sekali pakai (single use plan) yakni rencana yang disusun untuk mencapai tujuan
tertentu dan dibubarkan segera setelah tujuan ini tercapai;
(2) rencana permanen (standing plans), yakni pendekatan pendekatan yang sudah di
standarisasi untuk menghadapi situasi berulang dan dapat diramalkan sebelumnya.

D. Siklus Perencanaan Pembangunan


Perencanaan pembangunan mempunyai siklus (putaran kegiatan) yang terpola hampir secara
seragam. Memperhatikan literatur perencanaan yang tersedia, secara umum terdapat 10 siklus
minimum perencanaan pembangunan yang perlu dilakukan dalam kegiatan perencanaan
pembangunan. Siklus ini dimulai dari penilaian keadaan saat ini sampai dengan penyusunan rencana
tindak (action plan) dan anggarannya. Berikut uraian secara umum kegiatan pokok yang dilakukan
untuk masing-masing siklus perencanaan tersebut (Syafriza, 2015 : 26).

1. Penilaian Keadaan Saat Ini


Penyusunan perencanaan pembangunan selalu dimulai dengan penilaian terhadap
kondisi umum negara atau daerah maupun dibidang fisik dan sosial ekonomi saat ini (existing
condition). Kondisi fisik meliputi: geografi dan geomorfologi, potensi sumber daya alam,
kondisi lingkungan aspek tata ruang. Sedangkan kondisi, sosial ekonomi meliputi aspek:
kependudukan, sumber daya manusia, agama dan budaya, perekonomian, hukum,
pemerintahan, dan lainlainnya. Analisis ini sangat penting sebagailandasan utama penyusunan
perencanan pembangunan untuk periode mendatang.

2. Penilaian Arah Pembangunan Masa Datang


Kegitan berikutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan penilaian terhadap arah
pembagunan dimasa datang. Penilaian ini biasanya dilakukan dengan jalan melakukan
perkiraan (prediksi) secara terukur terhadap beberapa indikator makro pembangunan dibidang
ekonomi, indikator pembangunan yang perlu diperkirakan adalah: pertumbuhan ekonomi,
kebutuhan investasi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi, perkiraan pendapatan
perkapita, tingkat kemiskinan dan pengangguran. Di bidang sosial, indikator pembangunan
yang perlu diperkirakan kedepan adalah: proyeksi penduduk, perkiraan indeks
pembangunanmanusia (IPM), angka partisipasi kasar (APK), indeks kematian ibudan lain-
lainnya.

3. Formulasi Tujuan dan Sasaran Pembangunan


Melakukan formulasi secara tepat tentang tujuan dan sasaran pembangunan. Tujuan
pembangunan padadasarnya adalah merupakan gambaran tentang sasaran akhir yang ingin
diwujudkan melalui kegiatan pembangunan. Sedangkan sasaran pembangunan adalah jabaran
lebih konkret tentang tujuan pembangunan tersebut. Sasaran pembangunan biasanya
dirumuskan dalam bentuk target pembangunan secara makro yang harus dicapai pada akhir
periode pembangunan. Formulasi tujuan dan sasaran pembangunan ini dilakukan secara hati-
hati agar pencapaiannya menjadi lebih terjamin dan sesuai dengan yang telah ditetapkan
semula.

4. Mengkaji Alternatif Strategi Pembangunan


Tujuan dan sasaran pembangunan dapat dirumuskan secara tepat maka langkah
berikutnya adalah mengkaji berbagai alternatif strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai
tujuan dan sasaran pembangunan tersebut. Strategi pembangunan pada dasarnya adalah cara
dan upaya yang terbaik dapat dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan.
Strategi pembangunan ini dapat disusun untuk jangka pendek dan jangka panjang atau bersifat
parsial dan menyeluruh. Strategi pembangunan yang baik adalah strategi yang dapat
dilaksanakan secara operasional sesuai dengan kondisi sosial ekonomi Negara dan daerah
bersangkutan.

5. Menetapkan Prioritas Pembangunan


Setelah strategi pembangunan dapat ditentuan maka langkah berikutnya adalah
menetapkan prioritas pembangunan. Prioritas pembangunan perlu dilakukan secara tajam agar
pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan dapat dilakukan dengan kondisi dana yang
terbatas. Penetapan prioritas pembangunan tidak berarti kegiatan dan aspek lainnya tidak
penting tetapi hal ini semata-mata dilakukan karena keterbatasan dana dan sumberdaya yang
tersedia. Prioritas dapat ditentukan menurut bidang sumber daya manusia atau sektor
pertanian.bidang atau sektor prioritas adalah sektor yang mendapat perhatian lebih
dibandingkan dengan sektor lain dalam rangka efisiensi pencapaian tujuan dan sasaran
pembangunan.

6. Merumuskan Kebijakan Pembangunan


Dengan memperhatikan prioritas pembangunan yang telah ditetapkan, maka siklus
berikutnya adalah merumuskan kebijakan pembangunan yang tepat sesuai dengan kondisi
umum dan prediksi pembangunan dimasa mendatang. Kebijaksanaan ini juga dapat
dirumuskan untuk jangka pendek dan untuk jangka panjang atau bersifat parsial atau
menyeluruh. Perumusan kebijakan penggunaan ini harus dilakukan secara tepat sesuai dengan
permasalahan pokok yang dihadapi serta tujuan dan sasaranpembangunan yang telah
ditetapkan terdahulu. Sama halnya dengan strategi kebijakan pembangunan yang baik adalah
kebijakan yang dapat dilaksanakan secara operasional sesuai dengan kondisi fisik dan sosial
ekonomi serta kemampuan keuangan Negara dan daerah bersangkutan.

7. Identifikasi Program dan Kegiatan


Siklus kegiatan perencanaan berikutnya adalah melakukan identifikasi terhadap
program dan kegiatan yang diperlukan untuk dapat melaksakan kebijakan yang telah
ditetapkan terdahulu dalamrangka mewujudkan visi dan misi pembangunan. Program dan
kegiatan pada dasarnya adalah merupakan kebijakan dan upaya yang harus dilakukan dengan
dana yang tersedia.
Untuk keperluan monitoring dan evaluasi, masing-masing program dan kegiatan
ditetapkan indikator kinerja berikut target kinerja yang harus dicapai. Penentu indikator dan
target kinerja ini juga diperlukan untuk dapat memudahkan penyusunan anggaran kinerja yang
harus dilaksankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dewasa ini.
8. Menetapkan Perkiraan Dana Investasi
Penetapan perkiraan dana investasi yang dibutuhkan untuk masing- masing program
dan kegiatan dapat dilakukan dengan menggunakan standar anggaran belanja yang ditetapkan
oleh masing-masing daerah secara berkala. Perkiraan dana investasi dapat diketahui dengan
mengalikan keluaran (output) yang akan dihasilakan dengan harga satuan yang ditetapkan.

9. Menetapkan Indikator Kinerja


Penetapan indikator kinerja sangat penting artinya untuk dapat mengetahui secara
konkret tingkat keberhasilan pelaksanan program dan kegiatan, karena itu siklus kegiatan
perencanaan berikutnya yang diperlukan dilakukan adalah menentukan indikator dan target
kinerja ini dapat ditetapkan secara kuantitatif maupun kualitatif. Untuk memudahkan
penyusunan anggaran kinerja dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi, sebaiknya indikator
dan target kinerja tersebut ditentukan secara kuantitatif, kecuali hal ini tidak dimungkinkan.

10. Penyusunan Rencana Tindak


Siklus terakhir dari perencanaan adalah menyusun rencana tindak yang berisikan
berbagai ketentuan operasioanl dan cara yang perlu dilakukan dalam pelaksanan rencana.
Khusus program dan kegitan yang telah ditetapkan. Salah satu ketentuan yang harus diikuti
dalam pelaksanaan program dan kegiatan adalah Perpres Nomor 70 tahun 2012 tentang
pengaadaan barang dan jasa berikut ketentuan perubahannya. Aspek lain juga termasuk
dalampenyusunan rencana tindak ini adalah menyangkut dengan kegiatan monitoring dan
evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegitan pembangunan.
DAFTAR PUSTAKA

BUKU-BUKU

Abimanyu, Anggito. 2000. Ekonomi Indonesia Baru: Kajian dan Alteernatif solusi menuju pemulihan.
Jakarta: Elex Media Komputindo.

Anoraga, Pandji. 1994. BUMN, Swasta dan Koperasi : Tiga Pelaku Ekonomi. Jakarta: Pustaka Jaya.

Badan Pusat Statistik. 2002. Buletin Statistik Indonesia “ Indikator Ekonomi”. Edisi juli 2002.

Erly Suandy. 2001. Perencanaan Pajak, Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat.

Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah. 2005. Perencanaan Pembangunan Daerah. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama

Syafrizal. 2015. Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Otonomi, Edisi.Pertama, Cetakan


Kedua. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada, 2015. Hal. 26

SUMBER LAINNYA
Slide PPT Bapak Drs. Sayuti, MT

INTERNET
https://goenable.wordpress.com/2012/01/08/jenis-jenis-perencanaan/ Diakses pada 1 April 2020 Pukul
13:37
http://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/1495/Revica%20Oka%20Wati
%20Sianipar.pdf?sequence=1&isAllowed=y Diakses pada 1 April 2020 Pukul 14:25

Anda mungkin juga menyukai