Anda di halaman 1dari 11

RESUME

BAPPEDA
(BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH)

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pembangunan Daerah

DOSEN:
Drs. Sayuti, MT

oleh

GAMA PERSADA GINTING MUNTE 28.0270


G-10

FAKULTAS POLITIK PEMERINTAHAN


INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
JATINANGOR 2020
PENDAHULUAN

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) atau dalam bahasa inggris disebut
sebagai Development Planning Agency at Sub-National Level adalah unsur pendukung pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah yang dipimpin oleh seorang
kepala dan bertanggungjawab kepada Gubernur/Bupati/Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Pembentukan Bappeda berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 27 Tahun 1980


tentang pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah pada Daerah Tingkat I dan Daerah
Tingkat II (sekarang daerah Provinsi dan daerah Kabupaten/Kota) di seluruh tanah air yang kemudian
dilebur dengan PP RI No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daereah, Bagian ke empat
Pasal 6 Tentang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Bappeda merupakan lembaga non departemen yang langsung di bawah koordinasi dan
bertanggungjawab kepada Kepala Daerah. Selain itu, Bappeda merupakan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) dan merupakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan keberadaannya sebagai
unsur penunjang pemerintah dibidang perencanaan pembangunan daerah.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dibentuk berdasarkan pertimbangan


sebagai berikut:

a. Bahwa dalam rangka usaha peningkatan keserasian pembangunan di daerah diperlukan adanya
peningkatan keselarasan antara pembangunan sektoral dan pembangunan daerah.
b. Bahwa dalam rangka usaha menjamin laju perkembangan, keseimbangan dan kesinambungan
pembangunan didaerah, diperlukan perencanaan yang lebih menyeluruh, terarah dan terpadu.

DASAR HUKUM
KEPRES NO. 19 TAHUN 1964
KEPRES NO. 27 TAHUN 1980
KEPMENDAGRI NO. 185 TAHUN 1980
UU 32 TAHUN 2004
UU 25 TAHUN 2004
PP 41 TAHUN 2007
A. PERKEMBANGAN AWAL
TUGAS POKOK DAN FUNGSI (KEPRES NO. 27 TAHUN 1980)

 TUGAS
Pasal 3
(1) BAPPEDA Tingkat I mempunyai tugas membantu Gubernur/Kepala Daerah
Tingkat I dalam menentukan kebijaksanaan di bidang perencanaan pembangunan
di Daerah Tingkat I serta penilaian atas pelaksanaannya.
(2) BAPPEDA Tingkat II mempunyai tugas membantu Bupati/Walikotamadya
Kepala Daerah Tingkat II dalam membentuk kebijaksanaan di bidang
perencanaan pembangunan di Daerah Tingkat II serta penilaian atas
pelaksanaannya.

 FUNGSI
Pasal 5
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaima dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) BAPPEDA
Tingkat I mempunyai fungsi :
a. menyusun Pola Dasar Pembangunan Daerah yang terdiri atas Pola Umum
Pembangunan Daerah jangka panjang dan Pola Umum PELITA Daerah Tingkat I;
b. menyusun REPELITA Daerah Tingkat I ;
c. menyusun proqram-program tahunan sebagai pelaksanaan rencanarencana tersebut
pada huruf a dan b yang dibiayai oleh Daerah sendiri ataupun yang diusulkan
kepada Pemenintah Pusat untuk dimasukan ke dalam program tahunan nasional ;
d. melakukan koordinasi perencanaan di antara Dinas-dinas Satuan Organisasi lain
dalam lingkungan Pemerintah Daerah, Instansiinstansi vertikal Daerah-daerah
tingkat II dan Badan-badan lain yang berada dalam wilayah Daerah Tingkat I yang
bersangkutan ;
e. menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tingkat I bersama-
sama dengan Biro Keuangan Daerah Dengan koordinasi Sekretaris Wilayah
Daerah Tingkat I ;
f. melaksanakan koordinasi dan atau mengadakan penelitian untuk kepentingan
perencanaan pembangunan di Daerah ;
g. mengikuti persiapan dan perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan di
Daerah untuk penyempurnaan perencanaan lebih lanjut ;
h. memonitor pelaksanaan pambangunan di Daerah ;
i. melakukan kegiatan-kegiatan lain dalam rangka perencanaan sesuai dengan
petunjuk Gubernur Kepala Daerah Tingkat I.
Pasal 6
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (2) BAPPEDA Tingkat II
mempunyai fungsi :
a. menyusun pola Dasar Pembangunan Daerah yang terdiri atas Pola Umum
Pembangunan Daerah jangka panjang dan Pola Umum REPELITA Daerah Tingkat
II ;
b. menyusun REPELITA Daerah Tingkat II ;
c. menyusun program-program tahunan sebagai pelaksanaan rencanarencana tersebut
pada huruf a dan b yang biayai oleh Daerah sendiri ataupun yang diusulkan kepada
Pemerintah Daerah Tingkat I untuk dimasukan kedalam program Daerah Tingkat I
dan atau yang diusulkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat I untuk dimasukan ke
dalam program Daerah Tingkat I dan atau yang diusulkan kepada Pemerintah Pusat
untuk dimasukan ke dalam program tahunan nasional
d. melakukan koordinasi perencanaan di antara Dinas-dinas Satuan Organisasi lain
dalam lingkungan Pemerintah Daerah Instansiinstansi Vertikal kecamatan-
kecamatan, dan Badan-badan lain yang berada dalam wilayah Daerah Tingkat II
yang bersangkutan ;
e. menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tingkat II bersama-
sama dengan Bagian keuangan Daerah dengan koordinasi Sekretaris wilayah
Daerah Tingkat II ;
f. melaksanakan koordinasi dan atau mengadakan penelitian untuk kepentingan
perencanaan pembangunan di Daerah ;
g. mengikuti persiapan dan perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan di
Daerah untuk penyempurnaan perencanaan lebih lanjut ;
h. memonitor pelaksanaan pembangunaan di Daerah ;
i. rnelakukan kegiatan-kegiatan lain dalam rangka perencanaan sesuai dengan
petunjuk Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI (KEPRES NO. 27 TAHUN 1980)

 Penyusunan pola dasar pembangunan daerah.


 Penyusunan REPELITADA.
 Penyusunan REPETADA.
 Koordinasi seluruh kegiatan perencanaan pembangunan di daerah.
 Penyusunan RAPBD bersama – sama dengan sekretariat wilayah/daerah.
 Koordinasi penelitian untuk kegiat an pembangunan di daerah.
 Mengikuti persiapan dan perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan.
 Pemantauan pelaksanan pembangunan di daerah.
 Kegiatan-kegiatan lain dalam rangka perencanaan sesuai pentunjuk kepala daerah.
B. PERKEMBANGAN EKSISTING
 UU NO. 32 TAHUN 2004
Bappeda berwenang menyusun perencanaan pembangunan daerah.
BAB VII Pasal 150 Ayat (2)
Perencanaan pembangunan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh
pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya yang
dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Bappeda berwenang menyusun perencanaan Pembangunan Daerah.

 UU NO. 25 TAHUN 2004


Bappeda menyusun RPJPD, RPJMD, RKPD.
BAB V
Pasal 10
(1) Menteri menyiapkan rancangan RPJP Nasional.
(2) Kepala Bappeda menyiapkan rancangan RPJP Daerah.
(3) Rancangan RPJP Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
rancangan RPJP Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi bahan
utama bagi Musrenbang.

Pasal 14
(1) Menteri menyiapkan rancangan awal RPJM Nasional sebagai penjabaran dari
visi, misi, dan program Presiden ke dalam strategi pembangunan Nasional,
kebijakan umum, program prioritas Presiden, serta kerangka ekonomi makro
yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh, termasuk arah
kebijakan fiskal.
(2) Kepala Bappeda menyiapkan rancangan awal RPJM Daerah sebagai
penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah ke dalam strategi
pembangunan Daerah, kebijakan umum, program prioritas Kepala Daerah,
dan arah kebijakan keuangan Daerah.

Pasal 20
(1) Menteri menyiapkan rancangan awal RKP sebagai penjabaran dari RPJM
Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1).
(2) Kepala Bappeda menyiapkan rancangan awal RKPD sebagai penjabaran dari
RPJM Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (3).

C. PP 41 TAHUN 2007

Bappeda merupakan perangkat daerah


BAB III Pasal 6
BAPPEDA PROVINSI
(1) Bappeda merupakan unsur perencana penyelenggaraan daerah.
(2) Bappeda mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah.
(3) FUNGSI
a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan.
b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan
daerah.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
(4) Dipimpin oleh kepala badan.
(5) Kepala badan berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur
melalui Sekretaris Daerah.

BAB IV Pasal 13
BAPPEDA KABUPATEN/KOTA
(1) Bappeda merupakan unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan daerah.
(2) TUGAS
Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
perencanaan pembangunan daerah.
(3) FUNGSI
a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan.
b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan
daerah.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati/Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
(4) Dipimpin oleh kepala badan.
(5) Kepala badan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati/Walikota melalui Sekretaris Daereah.

SUSUNAN ORGANISASI
PROVINSI (Pasal 26)
 1 (satu) sekretariat = 3 (tiga) sub bagian
 Paling banyak 4 (empat) bidang, masing – masing bidang terdiri dari 2 (dua) sub bidang
atau kelompok jabatan fungsional
KAB/KOTA (pasal 26)
 1 (satu) sekretariat = 3 (tiga) sub bagian
 Paling banyak 4 (empat) bidang, masing – masing bidang terdiri dari 2 (dua) sub bidang
atau kelompok jabatan fungsional

ESELON
a. PROVINSI (BAB VII PASAL 34)
 KEPALA BADAN : II a (AYAT 2)
 SEKRETARIS : III a (AYAT 4)
 KEPALA BIDANG : III a (AYAT 4)
b. KAB/KOTA (BAB VII PASAL 35)
 KEPALA BADAN : II b (AYAT 2)
 SEKRETARIS : III a (AYAT 3)
 KEPALA BIDANG : III b (AYAT 4)

D. JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA


KEPUTUSAN MENPAN NO. 16/KEP/M.PAN/3/2001
BAB II RUMPUN JABATAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK
Pasal 2
Jabatan fungsional Perencana yang selanjutnya disebut Perencana, termasuk dalam
rumpun Manajemen.

Pasal 3
(1) Perencana berkedudukan sebagai pelaksana kegiatan teknis fungsional perencana
dilingkungan instansi pemerintah.
(2) Perencana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah jabatan karier yang
hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri
Sipil.

Pasal 4
Tugas pokok Perencana adalah menyiapkan, melakukan, dan menyelesaikan kegiatan
perencanaan.

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER LAINNYA
Slide PPT Bapak Drs. Sayuti, MT
BAPPEDA

DASAR HUKUM
KEPRES NO. 19 TAHUN 1964
KEPRES NO. 27 TAHUN 1980
KEPMENDAGRI NO. 185 TAHUN 1980
UU 32 TAHUN 2004
UU 25 TAHUN 2004
PP 41 TAHUN 2007
KEPUTUSAN MENPAN NO. 16/KEP/M.PAN/3/2001

INTERNET
https://www.pengadaan.web.id/2019/11/bappeda-adalah.html diakses pada tanggal 27
April 2020 Pukul 10:55 WIB.

Anda mungkin juga menyukai