Anda di halaman 1dari 8

RESUME

MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Model dan Teknik
Pemberdayaan Masyarakat

DOSEN:
Drs. Sayuti, MT

oleh

GAMA PERSADA GINTING MUNTE 28.0270


G-10

FAKULTAS POLITIK PEMERINTAHAN


INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
JATINANGOR 2020
PENDAHULUAN

World Bank (2001) dalam buku Mardikanto (2013) mengartikan pemberdayaan sebagai
suatu usaha untuk memberikan kemampuan dan adanya kesempatan kepada kelompok masyarakat
(miskin) untuk berani dan mampu bersuara atau menyalurkan pendapat, ide, gagasan serta
kemampuan dan keberanian untuk memilih suatu konsep, metoda, produk, dll. terbaik bagi pribadi,
keluarga, dan masyarakatnya, dengan kata lain pemberdayaan masyarakat merupakan proses
meningkatkan kemampuan dan sikap kemandirian masyarakat.

Dari pengertian di atas ditarik sebuah kesimpulan bahwasannya pemberdayaan ialah


perbaikan mutu hidup atau kesejahteraan setiap individu dan masyarakat baik antara lain dalam
artian sebagai berikut:

1. Perbaikan ekonomi, terutama kecukupan pangan;


2. Perbaikan kesejahteraan sosial;
3. Kemerdekaan dari segala bentuk penindasan;
4. Terjaminnya keamanan;
5. Terjaminnya hak asasi manusia yang bebas dari rasa takut dan kekhawatiran.
(Mardikanto, 2013).
A. PENGERTIAN, JENIS MODEL

Eriyanto (2012) menjelaskan pengertian model secara terminologi penelitian operasional


merupakan suatu perwakilan atau abstraksi dari sebuah objek atau situasi aktual. Soesilo (2007)
juga mengutarakan pengertian tentang model yakni suatu bentuk yang dibuat untuk menirukan
suatu gejala. Ada beberapa jenis dari model itu sendiri, diantaranya menurut Eriyanto (2012) model
dibagi tiga diantaranya:

 Model Ikonik (model fisik)


 Model Analog (model digramatik)
 Mosel Simbolik (model matematik)

Soesilo dan Karuniasa (2014) dan


 Model kuantitatif
 Model kualitatif
 Model ikonik

Kegunaan dari model ini sendiri menemukan perubah-perubah yang penting dan tepat
yang terdapat suatu hubungan sebab akibat, wujudnya kurang kompleks dari realitas, dan disebut
lengkap apabila mencakup berbagai aspek dan realitas yang dikaji.
Jenis Model yang lain bisa ditemukakan yakni Numerik, Optimalisasi, Kuantitatif, dan
Kualitatif. Berikut diberikan penjelasan sebagai berikut:

1. Numerik
 Dibuat untuk deskripsi matematis dari kondisi dunia nyata
 Dipakai untuk mempermudah penelaahan suatu permasalahan
 Diselesaikan secara eksak dan mampu mengevaluasi dari berbagai pilihan data
input
 Contohnya: regresi multivariant
2. Optimalisasi
 Dipakai untuk perbandingan antar alternatif
 Solusi berupa nilai optimum yang tergantung pada kriteria input
 Contoh: Non linear programming
3. Kuantitatif
 Model ini berbentuk rumus-rumus matematik, statistik, komputer
4. Kualitatif
 Model yang berbentuk gambar, diagram atau matriks, yang menyatakan
hubungan antar unsur

CONTOH: MODEL SISTEM DINAMIK

Sumber: PPT Sayuti, MT


Sumber: PPT
Sayuti, MT

CAKUPAN MODEL
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT:

Wallerstein (1992):
Perbaikan konsep diri,
analisis kritis tentang
dunia, identifikasi pihak-pihak lain dalam pengorganisasian perubahan masyarakat dan perubahan
lingkungan atau politk aktual.

Komponen-Komponen Model Proses Pemberdayaan Masyarakat

Teori penentuan sendiri (Edward Deci dan Richard Ryan, 2000) gagasannya memiliki
tujuan yang bermakna secara personal. “suatu individu secara pribadi berkoitmen dalam berbagai
tingkat untuk setiap perilaku yang dia lakukan”. Seseorang terlibat dalam beberapa perilaku
diantaranya kesenangan sesaat dan kaitannya dengan konsekuensi secara eksternal. Nilai-nilai dari
kebudayaan mempengaruhi pentingnya tujuan dan pilihan cara mencapai tujuan.

Orientasi tujuan kekuasaan dijabarkan menjadi suatu proses pemberdayaan didorong


untuk mengejar tujuan. Tujuan tidak hanya berorientasi pada kekuatan (power) tetapi bermakna
secara pribadi. Penting untuk memfasilitasi proses pemberdayaan yakni memahami sifat dari tjuan,
dan memahami bagaimana tujuan berbeda menurut orang dan konteks.

Self Efficacy yakni sebuah keyakinan individu akan kekuatan atau kemampuan yang
dimiliki, motivasi pada tujuan meningkat dan peningkatan diri meningkat. Sesuatu ini dapat
dipengaruhi peluang, hambatan, dan sumber daya setempat.

Pentingnya kekuatan dalam pencapaian orientasi:


Tujuannya adalah meningkatkan seseorang dalam hubungan sosial di setiap tingkat
interaksi manusia, dari interaksi pada diri sendiri dan sistem . mengejar tujuan yang berorientasi
kemampuan (power) tetapi tidak bermakna secara pribad, dan sebaliknya, bukan suatu
pemberdayaan.
Kompetensi
Unsur kunci proses pemberdayaan ialah defisit keterampilan dan belajar keterampilan
baru. Keterampilan belajar untuk menyelesaikan tugas akan meningkatkan self-efficacy dan
pengalaman dengan pengambilan tindakan akan memperbaiki keterampilan, lebih lanjut
mempengaruhi self-efficacy dan tindakan (Kieffer, 1984).

Pengetahuan
Diartikan sebagai pemahaman pada konteks sosial yang relevan, mencakup dinamika
kemampuan pada saat berperan, kemungkinan rute untuk mencapai tujuan, sumber daya yang
dibutuhkan, cara-cara memperoleh ketiganya.

Dampak
Suatu proses penilaian tentang apa yang terjadi mengikuti tingkatan individu. Tanggapan
dari lingkungan akan menghasilkan lebih dari satu tindakan individu.

Aksi
Tindakan yang didorong oleh tujuan tertentu, dimotivasi oleh nilai pribadi dari tujuan dan
keyakinan tentang kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan, diinformasikan oleh pengetahuan
yang relevan, dan dilakukan menggunakan keterampilan yang relevan. Terkait pada pengetahuan
tentang kekuatan dinamika yang beroperasi, dan cara mengatasi.

STUDI KASUS MODEL PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Kisah Keluarga Sarah

Dideskripsikan bahwa Sarah menjadi warga negara USA secara ilegal dan mempunyai
keluarga disana. Terjadi kekerasan rumah tangga yang dilakukan oleh Tony suami Sarah. Proses
pemberdayaan yang terjadi memiliki tujuan uuntuk melindungi anak-anaknya. Identitas itu penting
dengan perannya sebagai ibu dan istri. Rendahnya self-efficacy itu disebabkan sistem hukum di
USA.

Pengetahuan meningkat Sarah belajar bahwa prosesnya dalam kasus Tony tidak akan
menaikkan status imigrasinya; agar pengadilan bisa melanjutkan kasus, dibutuhkan kesaksiannya;
dan pengadilan tidak dapat memaksa Sarah untuk bersaksi.

Kontek sosial berpengaruh terjadi pada advokat atau pengacara, Sarah dapat menanyakan
tentang status imigrasinya, dan peran yang dimainkan anak-anaknya tentang pengambilan
keputusannya.
Kompetensi ada saat Sarah berinteraksi dengan advokat. Perlunya meyakinkan advokat
bahwa tidak ada cara untuk membujuknya bersaksi dan bahwa Sarah tidak dalam bahaya serius.
Aksinya saat Sarah memberikan advokat kisah yang telah dia latih bersama ibunya yakni
peningkatan self-efficacy dan competencenya. Dampaknya berupa kemampuan Sarah mengamati
dampak dari tindakannya.

Penulis menyimpulkan bahwasannya pemberdayaan merupakan sebuah upaya diri untuk


meningkatkan, memberdayakan, dan memberikan kekuatan diri terhadap situasi dan kondisi.
Diperlukan suatu pemberdayaan agar seorang manusia dapat menjaga dirinya, serta lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA

Buku-buku

Eriyanto. 2012. Analisis Framing: Komunikasi, Ideologi dan Politik Media. Yogyakarta: LKIS.

World Bank. 2001. Attacking poverty with a three-pronged strategy. Wordl Bank Policy and
Research Bulletin Vol. 11 No. 4 / Vol. 2 No. 1 Oktober-Desember 2000/Januari-Maret
2001.

Mardikanto, P dan Soebiato P. 2013. Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan


Publik. Bandung: Alfabeta.

Robert Chambers. 1996. Participatory Rural Appraisal (Memahami Desa Secara Partisipatif).
Terjemahan Y. Sukoco. Yogyakarta: Kanisius.

Irianto, H dan Soesilo, I. 2007. Dukungan Tekhnologi Penyediaan Produk Perikanan. Badan Riset
Kelautan dan Perikanan.

Soesilo, T.E.B., & Karuniasa, M. 2014. Permodelan System Dynamics, Untuk Berbagai Bidang
Ilmu Pengetahuan Kebijakan Pemerintah dan Bisnis. Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.

SUMBER LAINNYA

Slide PPT Drs. Sayuti, MT

Anda mungkin juga menyukai