PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengertian perencanaan bermakna sangat kompleks apa lagi disertai
dengan istilah pembangunan. Sampai sekarang belum ada defenisi
perencanaan yang memuasakan semua semua pihak, karena masing-masing
ahli tentang perencanaan mendefenisikan menurut pengertiannya masing-
masing.
Y. Dior dalam bukunya “The Planing Process” mengatakan bahwa
perecanaan adalah suatu proses penyiapan seperangkat keputusan untuk
dilaksanakan pada waktu yang akan datang yang diarahkan pada pencapaian
sasaran tertentu. Dengan defenisi tersebut bahwa perencanaan mempunyai
unsure-unsur sebagai berikut :
Berhubungan dengan hari depan
Menyusun seperangkat kegiatan secara sistematis
Dirancang untuk mencapai tujuan tertentu
1
Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih
urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan
usahanya.
Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk
mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya
secara lebih efisien dan efektif. Diusahakan dihindarinya keborosan-
keborosan. Suatu usaha untuk mencapai output/hasil secara maksimal
daripada sumber-sumber yang tersedia. Dengan perencanaan, perkembangan
ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat
ditingkatkan.
Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis
konjungtur.
B. Rumusan Masalah
1. Apa jenis dan ruang lingkup perencanaan?
2. Apa saja dari sifat perencanaan ?
3. Apa saja elemen perencanaan?
4. Bagaimana perencanaan ekonomi di Indonesia?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
c. Perencanaan fisik
Perencanaan yang berorientasi dan bermotivasi pada aspek fisik.
Pengertian Perencanaan fisik merupakan suatu usaha mengatur dan
menata kebutuhan fisik dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia
dengan berbagai kegiatan atau aktivitas fisiknya.
Ruang : wadah tempat manusia dan makhluk lainnya menjalani
kehidupan dan melakukan aktivitas serta menjaga keberalangsungan
hidupnya. Perencanaan fisik akan mencakup usaha pengaturan dan
penataan :
Ruang (spatial) dalam arti luas yang menghasilkan susunan tata
guna lahan;
Ruang secara khusus yang diwujudkan dalam bentuk bangunan;
Ruang secara lebih khusus yang diwujudkan dalam internal interior
bangunan;
Kebutuhan jalan dan utilitas umum seperti jaringan air bersih,
telepon, listrik dan lain-lain.
4
Lingkup Perencanaan fisik (dari sisi fungsi):
B. Sifat Perencanaan
Sifat perencanaan diantaranya yaitu:
1. Dari segi ruang lingkup tujuan dan sasarannya, perencanaan dapat bersifat
nasional, sektoral dan spasial.
2. Perencanaan dapat berupa perencanaan agregatif atau komprehensif dan
parsial.
3. Dalam jangkauan dan hierarkinya, ada perencanaan tingkat pusat dan
tingkat daerah.
4. Dalam jangka waktunya, perencanaan dapat bersifat jangka panjang,
menengah atau jangka pendek.
5. Dilihat dari arus informasi, perencanaan dapat bersifat dari atas kebawah,
dari bawah keatas atau kedua-duanya.
6. Dari segi ketepatan atau keluwesan proyeksi kedepan nya, perencanaan
dapat indikatif, atau preskriptif.
5
7. Berdasarkan sistem politiknya, perencanaan dapat bersifat alokatif,
inovatif dan radikal.
8. Produk perencanaan dapat berbentuk rencana kebijakan,peraturan,alokasi
anggaran,program atau kegiatan.
1. Sifat dan Peranan Perencanaan Ekonomi
Suatu rencana ekonomi bisa dianggap sebagai target ekonomi
secara kuantitatif yang khusus dan harus dicapai dalam jangka waktu
tertentu. Rencana ekonomi bersifat komprehensif atau parsial yang
artinya menetapkan sasarannya mencakup seluruh aspek pokok
perekonomian nasional, sedangkan yang bersifat parsial adalah hanya
mencakup sebagian dari perekonomian nasional seperti sector industri,
pertanian, luar negri, dsb.
Perekonomian pasar tidak sesuai dengan tugas operasional negara-
negara miskin, yakni bagaimana memobilisir sumberdaya yang
terbatas sehingga timbul perubahan structural untuk medorong
pertumbuhan ekonomi yang lancer, cepat dan seimbang.
Di dunia system perekonomian dibagi menjadi 2 macam yaitu
market economy dan planned economya, namun sebenarnya tidak ada
perekonomian yang benar-benar berencana karena masalah
perencanaan adalah masalah kadar atau derajat saja(formalitas).
System sosialis yang terdesentralisir dapat dikatakan termasuk kategori
pasar.
2. Perencanaan Dalam Perekonomian Kapitalis
Perencanaan pada umumnya merupakan usaha dengan tingkat
pengerjaan yang tinggi dan harga yang stabil melalui kebijaksanaan
fiscal dan moneter. Alat kebijaksanaan yang utama digunakan adalah
terutama dalam bidang moneter, perpajakan, dan hubungan
perdagangan luar negri.
Jadi, kalaupun tidak terdapat rencana ekonomi yang terisi
dikebanyakan perekonomian kapitalis dalam arti seperangkat sasaran
tertentu yang ditetapkan, tetapi perencanaan pemerintah dilaksanakan
6
dengan dasar analisis trend masa lalu dan proyeksi keadaan ekonomi di
masa yang akan datang.
7
1. Penggunaan tabungan masyarakat dan pembayaran dari luar
negri dilakukan secara sengaja oleh pemerintah untuk
melaksanakan investasi-investasi pada proyek pemerintahdan
memobilisir serta menyalurkan sumberdaya yang langka ke
bidang yang bisa diharapkan memberi sumbangan ke arah
kemajuan ekonomi dalam jangka panjang.
2. Kebijaksanaan pemerintah untuk mempermudah, bahkan
mengendalikan keadaan ekonomi swasta untuk menjamin suatu
hubungan yang serasi antara pengusaha swasta dengan
pemerintah pusat.
Sifat kompromi dari keadaan tersebut yaitu antara rangsangan
kapitalis dan pengendalian sosialis tampak jelas dari karakteristik
perencanaan dan perekonomian campuran.
C. Elemen Perencanaan
Adapun elemen nya yaitu
1) Merencanakan berarti memilih:
Memilih berbagai alternatif tujuan agar tercapai kondisi yang lebih
baik.
Memilih cara/kegiatan untuk mencapai tujuan/sasaran dari kegiatan
tersebut.
2) Perencanaan sebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya: SDA, SDM,
Modal.
Sumber daya terbatas sehingga perlu dilakukan pengalokasian sumber
daya sebaik mungkin.
Konsekuensi: pengumpulan dan analisis data dan informasi mengenai
ketersediaan sumber daya yang ada menjadi sangat penting.
3) Perencanaan sebagai alat untuk mencapai tujuan/sasaran Beberapa
masalah yang dihadapi dalam pembuatan tujuan antara lain:
Tujuan tidak terdefinisikan dengan baik.
Tujuan tidak realistik.
Perencanaan cenderung lebih dari satu tujuan, kadang tidak konsisten
satu sama lain.
8
Tujuan dipertanyakan atau tidak sesuai dengan tujuan pengambil
keputusan lain (Mis: DPRD).
4) Perencanaan berhubungan dengan masa yang akan datang, yang berkaitan
dengan: Proyeksi/prediksi.
5) Penjadwalan kegiatan.
6) Monitoring dan evaluasi.
7) Tujuan akhir yang dikehendaki
8) Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang mencerminkan
pemilihan dan berbagai alternatif).
9) Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut
10) Masalah-masalah yang dihadapi
11) Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya
12) Kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya
13) Orang, organisasi atau badan pelaksanaannya
14) Mekanisme pemantauan, evaluasi dan pengawasan pelaksanaannya
9
berantakan akibat peperangan, pemberontakan dan reformasi perpolitikan di
Indonesia. Usaha-usahatersebut mulai tercermin mulai dari pembentukan
Panitia Pemikiran Siasat Ekonomisampai disusunnya Program Pembangunan
Nasional (Propenas) diantaranya:
10
c) Rencana Kasimo
Masalah yang sangat mendesak dan perlu ditanggulangi adalah
penyediaan pangan. Karena itu rencana kasimo ditujukan untuk
memecahkan bagaiamanIndonesia dapat mencapai swasembada
pangan.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa sebelum adanya
pembangunan terlebih dahulu harus adanya perencanaan. Perencanaan adalah
proses yang kontinyu, terdiri dari keputusan atau pilihan dari berbagai cara
untuk menggunakan sumber daya yang ada, dengan sasaran untuk mencapai
tujuan tertentu di masa mendatang.
Dalam perencanaan itu kita harus mengetahui sifat perencanaan, jenis dan
ruang lingkup, serta elemen perencanaan agar terbentuklah pembangunan
yang baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
13