Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah
natural science merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada rumpun ilmu
dimana obyeknya adalah benda - benda alam dengan hukum - hukum yang pasti dan
umum, berlaku kapan pun dan dimana pun.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ?
2. Apa perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ?
3. Apa pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ?
4. Apa manfaat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ?

C. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menjabarkan apa itu Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),
pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan manfaat Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA). Sehingga dengan adanya makalah ini pembaca dapat menambah
pengetahunnya mengenai masalah Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ).

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dikenal juga dengan istilah sains. Kata sains ini
berasal dari bahasa latin yaitu scienta yang berarti “saya tahu”. Dalam bahasa
inggris, kata sains berasal dari kata science yang berarti “pengetahuan”. Science
kemudian berkembang menjadi social science yang dalam bahasa indonesia dikenal
dengan ilmu pengetahuan sosial (IPS) dan natural science yang dalam bahasa
indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan alam (IPA). Dalam kamus fowler
(1951), natural science didefinisikan sebagai: systematic and formulated knowledge
dealing with material phenomena and based mainly on observation and induction
(yang diartikan bahwa ilmu pengetahuan alam didefinisikan sebagai: pengetahuan
yang sistematis dan disusun dengan menghubungkan gejala - gejala alam yang
bersifat kebendaan dan didasarkan pada hasil pengamatan dan induksi). Sumber lain
menyatakan bahwa natural science didefinisikan sebagai piece of theoretical
knowladge atau sejenis pengetahuan teoritis.

IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena


alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan
dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Definisi
ini memberi pengertian bahwa IPA merupakan cabang pengetahuan yang dibangun
berdasarkan pengamatan dan klasifikasi data, dan biasanya disusun dan diverifikasi
dalam hukum-hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran
matematis dan analisis data terhadap gejala - gejala alam. Dengan demikian, pada
hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan
berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenaranya dan melalui suatu
rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah .

IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena alam dan segala sesuatu
yang ada di alam. IPA mempunyai beberapa pengertian berdasarkan cara pandang
ilmuwan bersangkutan mulai dari pengertian IPA itu sendiri, cara berfikir IPA , cara
penyelidikan IPA sampai objek kajian IPA. Adapun pengertian IPA menurut

2
Trowbridge and Bybee (1990) sains atau IPA merupakan representasi dari hubungan
dinamis yang mencakup tiga faktor utama yaitu “the extant body of scientific
knowledge, the values of science and the method and procecces of science” yang
artinya sains merupakan produk dan proses, serta mengandung nilai - nilai. IPA
adalah hasil interpretasi tentang dunia kealaman. IPA sebagai proses / metode
penyelidikan meliputi cara berpikir, sikap dan langkah - langkah kegiatan scientis
untuk memperoleh produk - produk IPA, misalnya observasi, pengukuran,
merumuskan, menguji hipotesa, mengumpulkan data, bereksperimen dan prediksi.

Oleh karena itu IPA harus dipandang sebagai cara berpikir untuk memahami
alam, sebagai cara untuk melakukan penyelidikan dan sebagai kumpulan
pengetahuan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh collete dan chiapetta
(1994) “IPA harus dipandang sebagai suatu cara berfikir dalam pencarian tentang
pengertian rahasia alam dan sebagai batang tubuh pengetahuan yang dihasilkan dari
inquiry”. Dapat disimpulkan pada hakikatnya IPA merupakan kumpulan
pengetahuan atau IPA sebagai produk ilmiah, cara atau jalan berfikir atau IPA
sebagai produk ilmiah dan cara untuk penyelidikan atau IPA sebagai proses ilmiah.

B. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


Ilmu pengetahuan pada mulanya berkembang sangat lambat sampai abad
pertengahan (abad 15 - 16). Pengembangan tersebut sedikit lebih pesat terutama
setelah Copernicus yang kemudian diperkuat oleh Galileo berdasarkan
penemuannya mengubah konsep geosentris menjadi heliosentris dan sekaligus
mengubah kepercayaan penguasa dan agama pada saat ini. Penemuan ini sangat
dimungkinkan karena berkembangnya alat bantu penelitian (teropong bintang) yang
lebih baik. Periode ini dikenal sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan modern
yang menetapkan suatu kebenaran berdasarkan induksi atau eksperimen. Perubahan
konsep ilmu yang radikal ini juga mempengaruhi cara berpikir dan sekaligus
memacu perkembangan ilmu sampai terjadinya revolusi industri pada abad ke - 19.
Sampai mendekati abad pertengahan, perkembangan ilmu pengetahuan belum
begitu luas dan dalam sehingga seseorang yang mempunyai cara berpikir tajam dan
kritis akan sangat mungkin dapat menguasai beberapa cabang ilmu sekaligus.

3
Sebagai contoh adalah ahli pikir Yunani, Pythagoras (+ 500 SM) dikenal sebagai
seorang astronom dan juga ahli matematika dan transmutasi unsur (dasar dari
kimia). Copernicus (1473 - 1543 M) dikenal sebagai ahli astronomi, matematika dan
pengobatan. Setelah itu perkembangan ilmu yang relatif pesat dan mendalam
sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang menguasai berbagai bidang ilmu
dengan mendalam.

Perkembangan IPA sangat pesat terjadi setelah diperkenalkannya konsep fisika


kuantum dan relativtas pada awal abad ke - 20. Konsep modern ini mempengaruhi
konsep IPA keseluruhan sehingga dalam beberapa hal perlu dilakukan revisi dan
penyesuaian konsepsi ilmu pengetahuan ke arah pemikiran modern. Dengan
demikian terdapat dua konsep IPA, yaitu IPA klasik yang telaahannya bersifat
makroskopik, dan IPA modern yang bersifat mikroskopik.

C. PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


Secara umum, pengertian IPA bukan hanya ditinjau dari satu disiplin ilmu saja,
namun IPA dapat dirinci lebih lanjut mengenai berbagai disiplin ilmu.
Pengembangan IPA secara umum digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. IPA Klasik
Bila ditinjau dari pengertian klasik sendiri, maka dapat diartikan bahwa
yang klasik umumnya bersifat tradisional berdasarkan pengalaman, kebiasaan,
atau naluri semata. Meskipun ada kreasi, namun merupakan tiruan dari keadaan
alam sekitar.

Pakar fisika membedakan antara Fisika Klasik dan Fisika Modern. Fisika Klasik
atau fisika terbatas mempelajari komponen materi dan interaksi antara komponen
dengan perkembangan pengamatan.
a. Dinikmati langsung gerakan benda dalam mekanika.
b. Penglihatan dengan teori cahaya
c. Pendengaran dengan suara.
d. Indera rasa termodinamika.
e. Listrik magnet.

4
Dari sisi berkembangan pengetahuan tentang penjumlahan vektor yang dipakai
dalam computed tomografi (CT) atau penampang lintang tubuh dengan sinar X,m
magnetic resonance imaging (MRI) untuk deteksi tumor. Di samping itu, juga teori
momentum linear (p= mv) yang selanjutnya dikembangkan dalam sistem terisolasi,
muncul hukum kekekalan momentum maupun kekekalan energi. Listrik maupun
magnet ditemukan dan berkembang dengan adanya potensial dan energi potensial
serta gaya energi listrik induksi.

IPA klasik secara umum, sebagai contoh digambarkan pembuatan ragi tempe
dan juga ragi tapis; meskipun hanya berdasarkan pengalaman petani, namun tanpa
disadari petani tersebut telah berkecimpung dalam bidang mikrobiologi, mikologi,
dan tentu saja tidak lepas dari ilmu fisika yang mendasarinya. Contoh lain,
pembuatan gula kelapa merupakan proses fisika bersama - sama kimia yang telah
tinggi tingkatannya, juga pembuatan terasi, ikan asin, rendang, dan telor asin adalah
merupakan karya IPA klasik. Petani pembuat / pengrajin sama sekali tidak
mengetahui proses yang terjadi dalam mewujudkan karyanya.

Demikian pula segala kegiatan yang merupakan larangan berdasarkan


kepercayaan. Dengan kata lain, dianggap tabu atau pamali atau angker adalah
merupakan usaha untuk mempertahankan keseimbangan lingkungan, sebagai contoh
tokek tidak boleh dibunuh, ikan di suatu tempat angker tidak boleh dimakan.
Mereka tidak melakukan penelitian dan pengujian, namun hanya berdasarkan
pengalaman dari nenek moyangnya.

2. IPA modern
IPA modern muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah
diadakan pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada.
Proses canning, pengalengan ikan, buah - buahan, dan berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan fisika, biologi, kimia, biokimia, dan sebagainya merupakan
hasil perkembangan IPA yang telah dinikmati oleh manusia. Fisika modern
merintis dimulainya IPA modern yang dikaitkan dengan diketemukannya teori

5
relativitas dan kuantum yang menggambarkan sifat atom, inti, dan partikel lain
molekul zat padat. Sebagai contoh, teknologi nuklir merupakan teknologi
modern yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, trasnportasi,
angkatan bersenjata, dan berbagai penelitian yang berkaitan dengan disiplin ilmu
yang lain.

IPA modern diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah
disertai pengujian berulang kali sehingga diperoleh ilmu yang mantap, baik untuk
terapan atau ilmu murni. Banyak contoh kegiatan IPA modern, seperti pemanfaatan
energi matahari untuk kegiatan yang berkaitan dengan listrik untuk transportasi,
industri, rumah tangga adalah pemanfaatan foron untuk menimbulkan aliran muatan
listrik (elektron) karena perbedaan panas, sehingga terbentuklah sel pembangkit
listrik. Tungku sinar matahari telah banyak digunakan yang hanya berprinsip pada
titik fokus lensa cekung. Dengan energi panas bumi dapat diperoleh tenaga listrik.
Dalam kaitannya dengan alam lingkungan, untuk menciptakan suasana bersih timbul
pemikiran pemanfaatan sampah sisa organisme, seperti jerami, sisa tanam - tanaman
lain, dan kotoran hewan diproses dengan bantuan bakteri dalam kondisi tertentu
sehingga menghasilkan gas - gas yang ternyata dapat dimanfaatkan sebagai
pengganti bahan bakar. Proses di atas sering disebut sebagai energi biogas.

Dengan demikian penggolongan IPA klasik dan IPA modern sama sekali bukan
berkaitan dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu. Penggolongan ini lebih
mengacu kepada konsepsi yaitu cara berpikir, cara memandang, dan cara
menganalisis suatu fenomena alam. Perkembangan ilmu yang sangat besar akhir -
akhir ini sangat ditunjang oleh perkembangan ilmu maupun perangkat computer
yang semakin cepat dan canggih.

Pengembangan ilmu yang terus menerus dan begitu cepatnya, terutama mulai
awal abad ke - 20 menyebabkan klasifikasi ilmu berkembang ke arah disiplin ilmu
yang lebih spesifik. Sebagai contoh dalam displin ilmu kimia maka telah terjadi
pemfokusan menjadi berbagai sub - disiplin ilmu kimia antara lain : kimia teoritis,
kimia analisis, kimia anorganik, biokimia, kimia fisik, kimia organik. Selanjutnya

6
contoh adalah dalam sub - disiplin kimia organik maka terdapat antara lain fokus
kearah kimia organik sintesis dan kimia bahan alam. Kimia bahan alam pun dapat
terbagi lagi berdasarkan kelompok senyawa kimianya. Berdasarkan pengembangan
fokus ilmu tersebut menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan berkembang dengan
pesatnya sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang dapat menguasai ilmu
dengan sempurna. Untuk dapat menguasai ilmunya dengan baik, maka pada
akhirnya seorang ahli akan lebih memfokuskan atau menspesialisasikan dirinya
dalam salah satu fokus disiplin ilmu tertentu.

Dalam hal lain, perkembangan ilmu tidak hanya ke arah fokus disiplin ilmu saja.
Tetapi banyak ilmu baru yang tidak bisa dibahas berdasarkan satu disiplin ilmu saja.
Ilmu semacam ini disebut sebagai multidisiplin ilmu. Contoh ilmu multidisiplin
yang paling popular adalah ilmu lingkungan . Pembahasan ilmu lingkungan dapat
dilihat dari disiplin ilmu sosial maupun IPA. Pendekatan IPA pun dapat dilihat dari
berbagai disiplin ilmu seperti kimia (kimia lingkungan), fisika (fisika lingkungan),
biologi (ekologi, biodiversivitas), hidrologi (pencemaran air), geografi (pencemaran
udara, perubahan iklim), pertanian dan banyak lainnya. Perkembangan multidisiplin
IPA pun cukup banyak dan beberapa ilmu multidisiplin saat ini berkembang dengan
sangat pesat, sebagai contoh adalah bioteknologi, rekayasa genetika,
informatika/computer dan ilmu material. Perkembangan tersebut sangat
mempengaruhi pola pandang dan kehidupan sosial manusia saat ini.

D. MANFAAT ILMU PENGETAHUAN ALAM


Manfaat Ilmu Pengetahuan Alam, antara lain :
a. Menanamkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap lingkungan
b. Menanamkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang akan
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
d. Menghargai ciptaan Tuhan akan lingkungan alam.

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
IPA berkembang dengan sangat pesatnya sejalan dengan sifat manusia yang
mempunyai rasa ingin tahu atau curiousity yang juga selalu berkembang (dinamis).
Dengan sifat ini, dalam benak manusia selalu bertanya karena keingintahuannya : apa
sesungguhnya, bagaimana mungkin bisa terjadi dan mengapa demikian.

Adanya kemampuan berfikir pada manusia tersebut yang menyebabkan terus


berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada dialam semesta. Pengetahuan
yang diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar perkembangan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA).

Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas dan mendalam sesuai hasil – hasil
penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya cabang – cabang ilmu yang
dikenal sebagai : Fisika, Kimia, Biologi dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
(IPBA).

B. SARAN
Dengan ini kita sebagai manusia yang hidup berdampingan dengan alam harus
bisa menfaatkan dengan baik segala hal disekeliling kita, mempelajari hal – hal yang
berada di lingkungan. Dan tentunya tanpa merusaknya dan senantiasa melestarikannya.
Agar generasi berikutnya juga dapat kesempatan yang sama dengan kita untuk bisa
merasakan, mempelajari dan ikut melestarikan seperti generasi kita saat ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://www.marioatha.com/2014/04/definisi-IPA-atau-pengertian-IPA-menurut-para-
ahli.html

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_alamiah_dasar/bab2-
perkenalan_dengan_ilmu_pengetahuan_ala

http://murtisd21.blogspot.co.id/2012/03/perkembangan-ilmu-pengetahuan-alam.html

Anda mungkin juga menyukai