Anda di halaman 1dari 31

BAB II

PERKEMBANGAN DAN
PENGEMBANGAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
ILMU ALAMIAH DASAR
SIDIK PRAMONO, MM
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

adalah ilmu yang mempelajari tentang


pengungkapan rahasia dan gejala alam,
meliputi: asal mula alam semesta dengan segala
isinya, termasuk proses, mekanisme, sifat benda
maupun peristiwa yang terjadi.
Ilmu ini terus berkembang sejalan dengan sifat
manusia yang selalu ingin tahu, tentang benda di
sekelilingnya, seperti alam jagad raya beserta
isinya bahkan dirinya sendiri
A.   METODE ILMIAH SEBAGAI
DASAR IPA

Metode ilmiah adalah prosedur untuk


mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu.
Atau dengan kata lain ilmu adalah pengetahuan
yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah.
Tidak semua pengetahuan dapat disebut sebagai
ilmu, karena ilmu merupakan pengetahuan yang
cara mendapatkannya harus memenuhi syarat atau
kriteria tertentu.
A.1. Kriteria Ilmu Pengetahuan (1)

a. Logis atau masuk akal. Sesuai dengan kaidah-


kaidah ilmu pengetahuan yang telah diakui
kebenarannya. 
b. Objektif, sesuai dengan objeknya dan didukung oleh
fakta empiris.
c. Metodik, pengetahuan diperoleh dengan cara-cara
tertentu yang teratur, dirancang, diamati dan
terkontrol. 
d. Sistematis, pengetahuan disusun dalam satu sistem
yang satu dengan lainnya saling berkaitan dan saling
menjelaskan, sehingga merupakan satu kesatuan
yang utuh.
A.1. Kriteria Ilmu Pengetahuan (2)

e. Berlaku umum atau universal, berlaku untuk


siapa saja dan di mana saja yaitu dengan cara
eksperimentasi yang sama akan diperoleh hasil
yang sama atau konsisten.
f. Kumulatif, berkembang dan tentatif. Khasanah
ilmu pengetahuan selalu bertambah dengan
hadirnya ilmu pengetahuan baru. Ilmu
pengetahuan yang terbukti salah harus diganti
dengan ilmu pengetahuan yang benar (tentatif).
A.2. Langkah-langkah Metode Ilmiah (1)

Operasionalisasi metode ilmiah dijabarkan dalam tahap


kegiatan berikut :  
a.   Perumusan Masalah. Masalah adalah topik atau
objek yang diteliti dengan batasan yang jelas serta
dapat diidentifikasi faktor-faktor yang terkait.
b.   Penyusunan Hipotesis. Hipotesis merupakan
argumentasi tentang jawaban sementara masalah
yang ditetapkan, disusun berdasarkan pengetahuan
atau teori yang ada dan harus diuji kebenarannya
dengan observasi atau eksperimentasi.
Keunggulan metode ilmiah :
Metode ilmiah dapat memberikan latihan
dan kebiasaan berpikir sistematis, logis,dan
analitis
Menempuh sikap yang baik, jujur, obyektif
terbuka, didiplin dan toleran
Menolak paham takhayul dan pendapat
apriori atu menolak suatu pendapat tanpa
adanya bukti nyata
Keterbatasan metode ilmiah :
Kelemahan dari panca indera
Keterbatasan dari alat yang digunakan
Kebenarannya hanya bersifat sementara (tentative)
Sulit memilih fakta yang benar benar berkaitan
dengan masalah yang akan dipecahkan
Dua fakta yang tampak belum tentu berkaitan
menunjukkan hubungan sebab akibat
A.2. Langkah-langkah Metode Ilmiah (2)

c.   Pengujian Hipotesis. Pengujian hipotesis


merupakan usaha pengumpulan fakta yang
relevan dengan hipotesis dan diuji apakah fakta
tersebut mendukung hipotesis yang diajukan.
d.   Penarikan Kesimpulan. Kesimpulan diambil
berdasarkan hasil analisis data untuk melihat apakah
hipotesis yang diajukan dapat diterima atau tidak.
Hipotesis yang diterima merupakan pengetahuan
yang kebenarannya teruji secara ilmiah dan
merupakan bagian dari ilmu pengetahuan.
A.3. Sikap Ilmiah (1)

 Jujur. Ilmuwan wajib melaporkan hasil pengamatannya secara


objektif dan jujur, sehingga bila hasil penelitiannya tersebut diuji
kembali oleh peneliti lain akan memberikan hasil yang sama.
 Terbuka. Ilmuwan harus mempunyai pandangan yang luas,
terbuka terhadap pendapat orang lain, jauh dari praduga dan
menghargai gagasan baru orang lain meskipun untuk
menerimanya harus melakukan pengujian terlebih dahulu.
 Toleran. Seorang ilmuwan tidak akan merasa dirinya paling
hebat, bersedia belajar dari orang lain atau membandingkan
pendapatnya dengan yang lain serta tidak pernah memaksakan
pendapatnya pada orang lain.
A.3. Sikap Ilmiah (2)

 Optimis. Seorang ilmuwan tidak akan mengatakan


sesuatu tidak dapat dikerjakan sebelum memikirkan
dan mencoba mengerjakannya terlebih dahulu
 Skeptis. Dalam mencari kebenaran, seorang ilmuwan
akan bersikap hati-hati, meragukan sesuatu dan
skeptis, tetapi kritis sehingga akan menyelidiki
(memverifikasi) dahulu bukti-bukti (informasi) yang
mendasari suatu kesimpulan, keputusan atau
pemecahan masalah.
A.3. Sikap Ilmiah (3)

 Pemberani Sifat ilmuwan yang selalu mencari kebenaran, maka


akan berani melawan ketidakbenaran, kepura-puraan yang
menghambat kemajuan, meskipun harus merugikan dirinya
sendiri. Sifat pemberani ini dicontohkan oleh Copernicus dan
Galilieo mengenai keyakinan tentang heliosentrisnya yang sangat
bertentangan dengan kepercayaan dan penguasa saat itu yang
mempercayai faham geosentris
 Kreatif dan Inovatif. Selalu ingin mendapatkan, menciptakan,
memvariasikan sesuatu yang baru terutama guna mendapatkan
nilai tambah.

FILSAFAT ILMU ALAMIAH

1. Vitalisme,
merupakan suatu doktrin yang menyatakan adanya
kekuatan diluar alam. Kekuatan itu memiliki peranan
yang esensial mengatur segala sesuatu yang terjadi di
Alam semesta ini. (misalnya Tuhan).
pendapat ini ditantang oleh beberapa orang lain
karena dalam ilmu alamiah dikatakan bahwa segala
sesuatunya harus dapat dianalisis secaras
eksperimen. Atau harus cocok dengan metode ilmiah
FILSAFAT ILMU ALAMIAH
2. Mekanisme, penyebab segala gerakan di alam
semesta ini dikarenakan hukum alam (misalnya fisika
atau kimia).
Faham ini menganggap bahwa gejala pada mahluk
hidup secara otomatis terjadi hanya berdasar peristiwa
fisika –kimia belaka. Pandangan ini menyamakan
gejala pada mahluk hidup dengan gejala benda tidak
hidup sehingga perbedaan hakiki tidak ada. Dengan
begitu dapat menghanyutkan manusia ke pandangan
materialisme yang selanjutnya kepada Atheisme
FILSAFAT ILMU ALAMIAH

3. Agnotisme, untuk menghindari


pertentangan vitalisme dan mekanisme maka
aliran ini timbul, dimana aliran ini melepaskan
atau tidak memperhatikan sisi dari sang
pencipta. Mereka yang mengkuti aliran ini,
hanya mempelajari gejala-gejala alam saja,
aliran ini banyak dianut oleh ilmuwan Barat
FILSAFAT ILMU ALAMIAH

4. Filsafat Pancasila, paham yang


menjembatani dari 2 aliran yang menyatakan
bahwa alam dan hukumnya terjadi karena
ciptaan tuhan dan proses selanjutnya menurut
filsafat mekanisme (hukum alam). Hukum
alam adalah itu adalah sama dengan hukum
Tuhan.Dapat dilihat dari kehidupan makhluk
hidup dari awal sampai akhir
B. PERKEMBANGAN IPA

B.1. Penelitian dan Strata Ilmu.


Hipotesis, merupakan strata ilmu paling rendah,
merupakan dugaan atau prediksi berdasarkan pengetahuan
atau teori yang sudah ada untuk menjawab masalah
penelitian yang sedang dilakukan.
Teori, merupakan strata yang lebih tinggi dari hipotesis,
merupakan landasan ilmu yang telah teruji kebenarannya,
namun masih mungkin untuk dikoreksi dengan teori baru
yang lebih tepat.
Hukum atau Dalil, merupakan strata yang paling tinggi,
berasal dari teori yang telah diuji terus-menerus dan
diketahui tidak ditemukan adanya kesalahan.
Siklus Ilmu dengan Penelitian sebagai
pusatnya
Hipo
tesis

Penelitian

Hukum Teori
BAHASA ILMU ALAMIAH

Adalah bahasa kesatuan yang utuh


sebagai bentuk bahasa ilmu alamiah
merupakan bahasa universal.
Contoh : Air (Indonesia),
Water(Inggris) bahasa
ilmiahnya H2O
B.2. Perkembangan IPA : Klasik dan
Modern
Penggolongan IPA menjadi “klasik” dan “modern” sama
sekali bukan berkaitan dengan waktu, maupun klasifikasi
bidang ilmu. Penggolongaan ini lebih mengacu kepada
konsepsi yaitu cara berfikir, cara memandang dan cara
menganalisis suatu fenomena alam.
IPA Klasik : telaahannya mengikuti kaidah ilmu
tradisional dan bersifat makroskopik
Contoh : Kecepatan mobil, regenerasi cara cangkok
IPA Modern: yang bersifat mikroskopik, analisis tinggi
abstraksi dalam.
Contoh : Kecepatan pesawat luar angkasa, regenerasi
dengan kultur jaringan
Periode Perkembangan IPA

Abad 15 16 19 20
I I I I
Lambat Sedang Cepat Sangat cepat
- Pseudo - Awal IPA Sekarang - Revolusi Industri -IPA modern
science - Heliosentris - Penemuan mesin moden : - alat riset canggih
- Mitos - Liberalisme mesin uap, disel, listrik - telaah mikroskopik
- Logika - penemuan alat bantu - penemuan alat bantu - penemuan anomali teori
lebih baik sebelumnya
- Konsep baru (modern)

Sifat : - mikrokopis
- analisis tinggi
- abstraksi dalam
C. Ruang Lingkup IPA dan
Pengembangannya

C.1. Klasifikasi Ilmu Pengetahuan


 Ilmu Sosial dan Budaya : mempelajari tentang tingkah laku
manusia (humaniora)
 Ilmu Pengetahuan Alam : mempelajari mahluk hidup
(biologi) dan benda mati (sains fisik). Sains fisik utama
adalah ilmu fisika yang sasaran utama pembelajarannya
adalah materi dan energi serta ilmu kimia yang mempelajari
komposisi materi
Matematika, Statistika dan Informatika tidak termasuk
kedua bidang ilmu, tetapi sangat mendukung penelitan bidang
ilmu tersebut.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan menjadi
berbagai disiplin ilmu.

Sains Fisik Sains Hayati Ilmu Sosial dan


Budaya
-Fisika -Botani -Sosiologi
-Kimia -Zoologi -Seni dan Budaya
-Astronomi -Mikrobiologi -Bahasa
-Geologi -Kesehatan -Sejarah
-Geografi -Paleontologi -Pendidikan
-Geofisika -Fisiologi -Antropologi
-Meteorologi -Taksonomi -Psikologi
-Oseonologi -dll -Ekonomi
-dll -dll
Matematika, Statistika, dan Informatika
C.2. Pemfokusan dan Pembentukan
Multidisiplin Ilmu

Pemfokusan Ilmu, pengembangan/pendalaman ilmu menjadi


lebih spesifik (fokus).
Multidisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan
pembahasannya menggunakan lebih dari satu kelompok disiplin
ilmu, misal kelompok IPA dan IPS.
Contoh : ilmu lingkungan
Interdisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan
pembahasannya menggunakan satu kelompok disiplin ilmu saja.
Contoh : ilmu komputer, gabungan matematika, fisika,
elektronika dan teknologi
Contoh Pemfokusan Ilmu Bidang Kimia
 
  Disiplin KIMIA
  Ilmu
 
 
 
  Sub-Disiplin K. Ana K. Anor K. Or Bio K. Fi K. Teo
 
 
Ilmu lisis ganik ganik kimia sik ritis
 
 
 

Sub-sub KO. Sin K. Bahan K. Orga


Disiplin Ilmu tesis Alam nik lain

Fokus Sumber Kelompok


Ilmu B. Alam Senyawa

A B C dll
Perkembangan Interdisiplin IPA dan
Teknologi terkait.
KIMIA SOSIAL Interdisiplin FISIKA
BUDAYA Kimia-Fisika

Interdisiplin

Kimia-Matematika FISIKA
Interdisiplin
KIMIA
KF Fisika-Matematika
Matematika,
Statistika, KB FB
Informatika Interdisipkin

Interdisiplin Fisika-Biologi
BIOLOGI
Kimia-Biologi

Interdisiplin Interdisiplin

BIOLOGI Kimia-Fisika-Biologi Biologi-Matematika


Contoh Bioteknologi
SIKAP, METODE, DAN PRODUK
ILMIAH
SCIENTIFIC ATTITUDES
 kepercayaan/keyakinan, nilai-nilai,pendapat, obyektif, jujur dsb.
Misal: membuat keputusan setelah memperoleh cukup data yg
berkaitan dengan problemanya.
SCIENTIFIC PROCESSES :
 Cara khusus dalam menyelidiki/memecahkan problema. Misalnya:
membuat hipotesis, merancang dan melaksanakan eksperimen,
mengumpulkan dan menyusun data, mrnganalisis data dsb.
SCIENTIFIC PRODUCTS :
 Fakta, prinsip, hukum, teori dsb. Prinsip ilmiah: Logam bila dipanasi
akan memuai.
Kesimpulan
 Filsafat ilmu bertugas memberi landasan filosofi
untuk minimal memahami berbagai konsep dan
teori suatu disiplin ilmu, sampai membekalkan
kemampuan untuk membangun teori ilmiah.
 Interaksi antara ilmu pengetahuan dan filsafat ilmu
mengandung arti bahwa filsafat ilmu ini tidak dapat
berkembang dengan baik jika terpisah dari ilmu
pengetahuan dan ilmu pengetahuan tidak dapat
tumbuh dengan baik tanpa kritik dari filsafat ilmu.
ALAM dan Ilmu pengetahuan

ALAM SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN


ALAM SEBAGAI SUMBER KEHIDUPAN MANUSIA
ALAM MEMPENGARUHI CARA BERFIKIR DAN
BEKERJA MANUSIA
ALAM MENDORONG PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI DAN PENDAYAGUNAANNYA
ALAM MEMPENGARUHI BUDAYA MANUSIA
MANUSIA MEMPENGARUHI PERUBAHAN ALAM
ORIENTASI KEHIDUPAN
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah
kamu melupakan bahagiamu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan” (QS. Al-Qashash: 77)

Anda mungkin juga menyukai