Anda di halaman 1dari 10

RESUME BAB 1

HAKIKAT SAINS

1) Hakikat Sains Terkait Pengertian Sains

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sering disebut dengan singkat sebagai sains. Sains (Inggris:
science) berasal dari kata latin “scientia” yang berarti (1) pengetahuan tentang, atau tahu tentang;
(2) pengetahuan, pengertian, faham yang benar dan mendalam. Sedangkan Ilmu merujuk ke: (1)
studi sistematis (systematical study), (2) tubuh pengetahuan yang terorganisir (the organized
body of knowledge), dan (3) pengetahuan teoritis (theoretical knowledge). Biasanya sains atau
ilmu mempunyai makna yang merujuk ke pengetahuan yang berada dalam system berpikir dan
konsep teoritis dalam system tersebut, yang mencakup segala macam penegtahuan, mengenai
apa saja. Adapun system pengetahuan ini dibangun dengan kesadaran kognisi yang meliputi
semua kegiatan pengamatan dan analisis ditambah dengan serangkaian percobaan di
laboratorium untuk memperkuat kerangka system tadi dan pemahaman yang lebih komprehensif.

Ilmu alam atau sains sifatnya lebih pasti karena gejala yang diamati relative nyata dan
terukur. Karenanya ilmu alam sering disebut ilmu pasti, atau ilmu eksakta. Jadi, dapat ditarik
kesimpulan bahwa sains atau ilmu pengetahuan alam adalah sekumpulan pengetahuan yang
diperoleh melalui metode tertentu.

2) Fungsi dan Sifat Sains

Fungsi pokok sains:

a) Sains membantu manusia berpikir dalam pola sistematis.

b) Sains dapat menjelaskan gejala alam serta hubungan satu sama lain antar gejala
alam. Kemampuan sains untuk menjelaskan ini dimungkinkan karena sains
mempunyai sifat-sifat utama:

1) Analitis, yaitu dapat meneliti setiap bagian dari objek dengan seksama dan
terstruktur.

2) Logis, dapat dipikirkan dan diamati dengan sederhana dan masuk akal, yang
memberikan serangkaian sebab akibat dalam proses-prosesnya.

3) Sistematis, urutan penjelasan harus ada dan sifatnya logis seta hubungan
dengan sebab akibat tadi

4) Kausatif, menjelaskan gejala alam berdasarkan penyebab-penyebabnya.


5) Kuantitatif, artinya dapat diukur dan apa yang dilaporkan dalam bentuk
angka-angka dapat dipercaya secara statistika.

c) Sains dapat digunakan untuk meramalkan gejala alam yang akan terjadi
berdasarkan pada gejala alam yang dipelajari. Salah satu sifat sains adalah
kausatif. Jika ada hokum alam berarti gejala alam dapat dijamin akan mengikuti
hokum alam tersebut. Atau pengamatan ilmiah mengenai suatu objek akan
menghasilkan pengetahuan mengenai objek tersebut dan pengamatnya dapat
mengenali gerak-gerik objeknya serta meramalkan langkah-langkah alamiah
objeknya.

d) Sains digunakan untuk menguasai alam dan mengendalikannyha demi


kepentingan manusia.

e) Sains digunakan untuk melestarikan alam karena sumbangan ilmunya mengenai


alam.

3) Sumber-sumber Pengetahuan Alam


A. Alam : Paradigma yang Perlu Digali

Alam raya dengan segala isinya, baik makhluk hidup maupun komponen tidakhidupnya,
menyediakan hidupnya, menyediakan banyak materi yang tidak ada habisnya. Alam merupakan
pengenalan pertama manusia. Alam menyediakan rahasia untuk dieksplorasi manuasia karena
masih banyak yang belum digali didalamnya. Alam yang kaya, mempunyai hukum – hukum
dimana manusia harus tunduk kepadanya. Manusia akan ikut merasakan hukum alam.

Termasuk dalam topik-topik alam yang diketahui manusia, manusia juga bercermin dari
alam raya. Alam yang diamati manusia dapat diklasifikasikan menjadi alam makro, semimakro,
semimikro, dan alam mikro. Alam Makro menyangkut alam luas dari bumi dan bahkan galaksi
kita yang kita pelajari dalam ilmu astronomi (gunung, luas, bumi, lautan, tanah air, batuan).
Alam Semimakro alam yang diamati manusia sehari-hari (Bintang, Tumbuhan). Alam Mikro
penyusun materi dalam ilmu kimia.

B. Manusia : Pengamat yang Berpikir


1. Manusia sebagai Sumber Pengetahuan, sumber pengetahuan yang kedua dan merupakan
subjek yang paling aktif dan bergerak dalam mencari pengetahuan adalah manusia itu
sendiri. Manusia yang mengamati alam akan berusaha mencari penjelasan akan segala
alam. Manusia memulai proses eksplorasi alam karena manusia ingin tahu dan ingin
menguasai alam. Manusia lantas membuat struktur pengetahuan, yang biasanya manurut
objeknya, bisa juga menurut metodenya. Manusia yang secara otomatis mengembangkan
pengetahuanya , akan membentuk dua macam jalan.Peran manusia sebagai observer.
2. Pernyataan sebagai Dasar Penelaahan Ilmiah,
 Dunia itu ada dan kita dapat mengetahui bahwa dunia bebar-benar ada
 Dunia dapat diketahui melalui pancaindra dan abstraksi manusia yang berpikir
 Gejala-gejala yang ada di dunia dan alam mempunyai hubungan kausal satu sama
lain
C. Interaksi antara Manusia dan Alam

Manusia hidup di alam dan berhubungan dengan ala. Di zaman purba manusia berpikir
untuk menyesuaikan diri dengan alm, manusia bertahan hidup di alam. Jika manusia merusak
alam, seperti penebangan hutan yang semena-mena, mengeruk tanah tanpa memperhitungkan
kontur tanah dan lain-lain.

D. Sarana Berpikir Ilmiah Manusia

Merupakan sarana penyampaian informasi ilmiah dan seluruh proses ilmiah, pada saat
kegiaatan ilmiah berlangsung, diperlukan karangka logika untuk bergerak yang disebut dengan
metode ilmiah.

 Bahasa ilmiah
 Logika ilmiah : logika dan penalaran, merupakan sarana penting dalam
pendekatan ilmiah.
 Penalaran dan pemikiran : penalaran adalan suatu bentuk pemikiran
 Sistem logika.
4) Perkembangan Ipa
A. LINGKARAN WINA : VERIFIKASI TERUS MENERUS
Lingkaran Wina (wiener kreis / Vienna circle ) terdiri dari para sarjana ilmu alam
yang berdiskusi dalam kurun waktu 1922 – 1938 mengenai perkembangan ilmu alam
terutama fisika yang bertujuan yaitu kesatuan ilmu alam serta memperbaiki laju ilmu
pengetahuan di jalur porsitivitisme di Inggris yang sangat empiris, dengan memberi
masukan dari beberapa aliran lain . mereka terkenal denga aliran logical positivist,
neopositivisme, empirisme.
Pokok pikiran kelompok ini secara garis besar yaitu bahwa pengetahuan bersumber
utama pada pengalaman walaupun dibantu dalil logika dan matematika yang tidak didapat
dari pengaaman yang membantu mendiskripsikan makna pengalaman tadi seta memberikan
pernyataan.
Pandangan dari wina berasal dari Wittgenstein yang penalaran logis sistematis
merupakan gambaran mengenai kenyataan yang ada dialam,makin rinci penjelasan
matematisnya makin dekat kita dengan kenyataan sesungguhnya.
Bertrand Russel dan A.N. Whitehead dalam principia Mathematica yang mengklaim
bahwa logika adalah inti dari matematika.
Rudolf Carnap (1891-1970) adalah tokoh utama dalam lingkaran Wina yang
menekankan proporsi ilmiah dari empirisme dan rasionalisme dan pentingnya tahap – tahap
verifikasi terus menerus dalam proses penerimaan suatu teori.

B. PROPPER : PRINSIP FALSIFIKASI DAN METODE ILMU PENGETAHUAN


1. Pengertian Falsifikasi
Falsoficationism atau fallibilisme adalah prinsip yang menyalahkan apa yang
telah ada sebelumnya dan menyebabkan keharusan dicarinya alternative yang lebih
besar daripada yang sudah ada tersebut yang berhubungan erat dengan usaha verifikasi
yang dikemukakan oleh para tokoh Wina.
Derajat Fasibilitas adalah sejauh mana suatu pernyataan dapat disalahkan
dalam proses verifikasinya. Jika teori dapat disalahkan maka teori ini baik daripada teori
yang kurang dapat disalahkan.

2. Jenis Falsifikasi
a. Falsifikasi Metode , menyangkut penyempurnaan metodologi yang bertujuan
mencapai tujuan yang lebih sempurna, ada hal yang perlu diingat :
- Mencoba sesuatu yang baru yang berasal dari variasi metode yang lama
- Memverifikasi hipotesis yang menyangkut bagaimana prediksi divariasi dan
diverifikasikan dengan menguji kecocokan dengan latar belakang teori dan
contoh
- Kelemahan metode empiris (induksi) yaitu tidak pernah mengumpulkan semua
fakta secara lengkap dan menarik kesimpulan
b. Falsifikasi Objek, kiranya jelas berasal dari objek yang diteliti yaitu alam.

3. Filsuf Pasca – Popper


Mislanya Thomas S. Kuhn, Paul Feyerabend dan Imre Lakatos yang
digolongkan para pemberontak positivism dan merekonstruksi kembali kejadian –
kejadian sejarah mengenai ilmu yang mana teori akumulasi pengetahuan dan falsifikasi
Popper mendapat tantangan

C. KUHN: REVOLUSI SAINS


Konsep sentral Thomas Samuel Kuhn adalah apa yang disebut Paradigma.
Kegiatan penelitian pada dasarnya adalah pengumpulan pengamatan secara randomdalam
kerangka topic yang disebut paradigm, dan tiap paradigm mempunyai metode dan teknik
sendiri untuk berkembang dan memecahkan masalah yang ada di dalamnya.
Gambaran Kuhn mengenai kemajuan ilmiah dapat dilukiskan ke dalam skema
terbuka, yaitu : pra-sains – sains normal – revolusi krisis – sains normal baru – krisis
baru.
Jika suatu fenomena alam dijadikan bahan penelitian lebih lanjut dan ditemui
bahwa semua hokum dan teori yang ada didalam paradigm saat itu tidak relevan, dan
diperkuat oleh bukti yang akurat dan logis, maka dimulailah era krisis dalam paradigma
tersebut menuntut dicarikannya teori baru berdasarkan pengamatan yang tidak relevan tadi.
Apabila masa krisis berakhiran dengan digantinya teori dan asumsi yang terdahulu, maka
dikatakan bahwa ada paradigm baru yang telah lahir dalam masyarakat ilmiah tersebut.
Paradigma adalah kemampuan atau keamanan suatu teori dan semua fenomena
yang dapat dijelaskan oleh teori ini dalam sistem tertentu. Sedangkan Krisis adalah keadaan
dimana bagian yang tidak dapat masuk kedalam teori tadi mencari penjelasannya yang
membawa ke revolusi.

D. LAKATOS : PROGRAM PENELITIAN


Imre Lakatos menganggap teori pengetahuan sebagai struktur, dimana Kuhn
membahasakannya sebagai paradigma. Popper menganggap teori bukan dalam struktur yan
ketat namun dalam lingkaran yang terbuka untuk penyempurnaan dari waktu ke waktu
dengan prinsip falibilitas.
Lakatos berpendapat bahwa ilmu pengetahuan dan teori merupakan struktur
ilmiah yang terbentuk dalam sejarah. Pada akhirnya Lakatos berdiri di pihak Popper, namun
ia menambahkna bahwa bukan teori tunggal yang harus dinilai sebagai ilmiah dan tidak
ilmiah melainkan rangkaian teori yang saling berhubungan secara kontinyulah yang
membentuk “program” penyelidikan. Adapun kontinuitasnya adalah sejarah
Dalam program penelitian ada dua aturan metodologis, yaitu: Cara yang harus
dihindari (heuristik negatif) dan Cara yang harus dijalani (heuristik positif)
Kedua itu merupakan inti pokok program yang harus dilindungi dari ancaman
falsifikasi. Pelindungannya adalah hipotesis pedukung kondisi awal landasan teori, dan lain
lain. Heuristik positif biasannya fleksibel dan terbuka sehingga dapat menyempurnakan inti
pokok program.
Sabuk pengaman (protective belt) berisi asumsi dan hipotesis dasar yang
mendukung inti teori yang sifatnya membuat bangun struktur sangat kuat. Yang termasuk ke
dalam sabuk pengaman adalah kondisi awal, asumsi dasar, bahkan pernyataan mengenai
data pengamatan.
Metodologi adalah bagian dari sains yang memuat kreativitas manusia dan
menjadi motor dalam perkembangan sains sampai saat ini. Metodologi berkembang dan
membuat gambaran mengenai alam berubah-ubah dari waktu ke waktu.

E. FEYERABEND : PENDEKATAN ANARKISTIK


Feyerabend berpendapat bahwa sebaiknya ilmuwan tidak dibatasi ketat oleh
aturan dan hukum walaupun mungkin pada awalnya dibimbing oleh metode yang ada.
Ilmuwan harus bebas dan kegiatan keilmuwan adalah upaya “anarkistik” (kata ini berbeda
dalam konteks ilmu kemasyarakatan)
Pokok kritik Feyerabend dalam Against Method adalah ilmu dapat berkembang
dengan demikian bebasnya sehingga tidak terlacak oleh metodologi yang paling umum
sekalipun.
Pandangan Feyerabend yang mengejutkan adalah ilmu pengetahuan tidak boleh
dianggap sebagai dewa karena keunggulan metodenya. Menentang dominasi ilmu alam yang
sering memproklamasikan diri sebagai pengetahuan yang paling objektif namun pada
praktiknya mengungkung kehidupan manusia. Manuia harus dibebaskan dari kungkungan
perbudakan ilmu pengetahuan, dan ilmu pengetahuanlah yang seharusnya membebaskan
manusia.
Ilmuwan juga harus bertanggung jawab kepada masyarakat bukan hanya kepada
ilmu. Karena keputusan bahan kajian, dan kerja ilmuwan alam tidak lepas dari kepentinga
masyarakat maka dalam hal ini diharapkan para ilmuwan dapat mempertahankan
objektivitasnya dalam menentukan tujuan pragmatis kegiatan ilmiah yang dilakukan.
F. BACHELARD : PENTINGNYA SEJARAH
Gaston Bachelard (1884-1962) banyak menyumbangkan pikirannya ke dalam
analisis mengenai perkembangan ilmu pengetahuan alam. Gejala alam yang menjadi pusat
perhatiannya dirumuskan ke dalam tulisannya mengenai filsafat alam. Salah satu hal yang
membuat Bachelard menarik adala usahannya untuk memadukan nafas alam dan nafas seni.
Sejak dulu Bachelard sudah mengambil inspirasi da mekanika gelombang untuk
menjelaskan dualisme cahaya sebagai gelombang dan materi yang menggambarkan dua cara
pandang yang tidak dapat ditinggalkan namun tidak dapat dengan tepat digabungkan. Menurut
refleksi Bachelard tidak ada apapun yang dapat dijelaskan secara gamblang dengan cara berpikir
saat ini karena jika ada bagian yang diketahui pasti ada bagian yang porsinya sama tidak
diketahui.
Menurut Bachelard, alam tinggal dan berjalan seprti adanya, sedangkan
pengetahuan manusia berkembang menciptakan sistem yang dapat menjelaskan alam menurut
pemahaman manusia dan kemampuan manusia untuk emahami, semua proses
pencarianpengetahuan alam ditentukan oleh konteksnya dalam sejarah. Sepanjang sejarah
konteks besar atau kecil akan selalu bertambah karena setiap kali ada penemuan dan metode
terpadu yang lahir dari pengalamn empiris maupun teoritis dan dikenal oleh ilmuwan.
Jika mengikutsertakan sejarah, maka tahapan ilmiah saat itu adalah tahapan
ketiga menurut Buchelard, pada tahapan ketiga yang dia sebut sebagai “ Suasana ilmiah baru”.
Adapun ketiga tahapan tersebut adalah:
1. Tahap pertama : fase pra-ilmiah dari zaman dahulu kala sampai aman renaissance yang
ditandai oleh bentuk pengenalan konkret akan alam, terutama informasi yang diolah
setelah pengamatan panca indera manusia
2. Tahap kedua : fase ilmiah yang bersifat “konkret-abstrak” dimana kesadaran dan
abstraksi telah memainkan peranannya dalam pengamatan indrawi manusia
3. Tahap ketiga : sering terjadi “keretakan” antara teori dan konsep baru dan teori serta
konsep lama karena yang dibutuhkan adalah abstraksi untuk menjelaskan gejala alam
yang tidk tampak secara konkret.
Keretakan epistemologis memungkinkan adanya “gap” antara ilmuwan satu
dengan yang lain karena sejarah lahirnya abstraksi baru tidak diikuti oleh semua orang. Itulah
sebabnya banyak lahirnya abstraksi baru tidak diikuti oleh semua orang. Itulah sebabnya banyak
lahir ilmu baru dalam dekade-dekade terkahir yang sifatnya tidak umum dan para ahlinya
berbicara secara ekslusif dalam kelompokya sendiri, hanya untuk segelintir ahli saja.
Dapat disimpulkan bahwa pada era ketiga dalam uraian Bachelard ini merupakan
sintesis dari apa yang dicapai dalam era pra-ilmiah dan era ilmiah sebelumnya. Cara kerja
pengetahuan modern adalah “dialektika” tidak ada metode deduksi, induksi atau verifikasi aja.
Semuannya harus dipandang sebagai satu kesatuan dalam proses. Semuannya harus
berhubungan satu sama laindalam dinamika yang terpadu.

5) Produk Sains dari Waktu ke Waktu Terkait dengan Perkembangan Teknologi


A. Teknologi Komunikasi dan Komputer
Lapangan andalan sains di masa depan adalah teknologi komunikasi, terutama yang berbasis
audio visual. Walaupun radio dan televisi tidak dapat ditinggalkan, namun dengan adanya
komputer, teknologi komunikasi semakin merajai perhatian masyarakat. Contohnya teknologi
telepon genggam atau ponsel pintar yang merajai pasar ekonomi. Dari tahun ke tahun, telepon
genggam mengalami perkembangan yang sangat pesat dan semakin diminati oleh masyarakat.
Model demi model dari tiap perusahaan telepon genggam keluar sepanjang tahun dengan bentuk
yang lebih praktis dan lebih canggih. Saat ini telepon genggam bukan lagi alat komunikasi biasa
namun sudah menjadi simbol pergaulan.

Selain telepon genggam, teknologi komputer sudah merajai kehidupan manusia. Di masa
depan kemungkinan besar setiap rumah tangga akan dilengkapi dengan teknologi di setiap sudut
rumah, mulai dari peralatan memasak, mencuci, membersihkan, mengatur kenyamanan, bahkan
berkomunikasi dengan anggota keluarga lainnya.

Komputer dengan internetnya mengalami masa booming terutama karena dapat


menyediakan informasi penting dan standar dan dapat diakses kapan saja dan dari mana saja.
Sebentar lagi semua katalog buku dan sumber lain di perpustakaan akan di-online-kan sehingga
dapat diakses dengan mudah dan murah dari mana saja. Internet merupakan penghubung handal
bagi informasi yang diperlukan ilmuwan. Demikian pula adannya internet membuat komunikasi
antar ilmuwan dalam masyarakat ilmiah terjamin, cepat, dan efisien.

Perkembangan internet ini sangat ditunjang oleh tersedianya perangkat lunak (software)
yang semakin bagus. Kemajuan ini memungkinkan hasil eksperimen sains yang menyangkut
proses dapat disebarkan secara utuh dan dapat dilihat dari manapun. Namun ada beberapa
informasi baru yang tidak dipublikasikan secara gratis lewat internet. Hal ini dikarenakan
perhitungan hak cipta dari karya tersebut.

Komunikasi antar ilmuwan dalam masyarakat ilmiah juga dapat dilakukan dengan
penelitian bersama atau diskusi bersama lewat internet (teleconferencing). Dengan demikian,
ilmuwan dari berbagai dunia dapat saling berdiskusi tanpa kehilangan waktu, biaya, dan tenaga
yang besar.

Semakin banyaknya informasi yang tersedia, sekelompok ilmuwan membuat satu forum
diskusi dalam bentuk mailing list, dimana informasi penting dan diskusi yang relevan dapat
diposting disana. Forum semacam ini sangat berguna dan intensif untuk memajukan dunia sains.

Jejaring pertemanan seperti Facebook (Fb) mempunyai pengaruh luar biasa dalam
perkembangan sains. Jejaring ini juga menyebabkan perkembangan ekonomi global juga
berubah. Informasi yang di-sharing-kan lewat jejaring sosial semacam ini lebih cepat
berkembang daripada komunikasi lewat e-mail biasa. Perkembangan sains melaui media internet
sudah terbukti sangat menarik perhatian siswa. Karena dengan adanya internet, wawasan siswa
mengenai sains akan menjadi sangat luas. Selain itu, pengajaran dengan internet juga mempunyai
keuntungan lain seperti penghematan biaya untuk percobaan, karena banyak bahan percobaan
yang sebenarnya dilakukan di laboratorium. Saat ini, sedang dikembangkan pusat pembelajaran
sains yang memuat bahan ajar yang dapat diakses oleh siswa. Langkah ini adalah langkah maju
yang sangat cepat bahkan dapat digolongkan revolusioner dalam dunia pendidikan.

Di masa depan, jika komputer dan internet benar-benar merupakan teknologi sehari-hari
manusia, maka sistem pembelajaran di sekolah dapat diubah metodenya dibandingkan dengan
sistem pengajaran saat ini. Dengan danya internet, sebenarnya manusia satu dengan manusia
lainnya berada dalam "jaringan" sosial maupun ilmiah dimana dimungkinkan informasi, ide, dan
sumber daya mengalir. Jaringan sebagai pola hidup memang sangat berhutang banyak kepada
sains komunikasi dan komputer ini. Sains yang diciptakan satu demi satu akan mememui
sasarannya, sampai ke teknologi yang aplikatif pula.

B. Sains Teoritis dan Sains Eksperimental: Peranan Sains Komputasi


Penelitian teoritis adalah penelitian dengan langkah-langkah serta metodologi ilmiah, mulai
dari perumusan masalah sampai pada penarikan kesimpulan. Namun, dengan hukum yang
digunakan dan programmer komputer yang dibuat ilmuwan, penelitian teoritis akan selalu
sampai pada penarikan kesimpulan tertentu, yang kebenarannya belum teruji. Untuk itulah perlu
dilakukan penelitian eksperimental untuk membuktikan bahwa apa saja yang dikaji dalam ilmu
teoritis memang menghasilkan keluaran alamiah yang sesuai dan terukur nyata.

Sains teoritis didefinisikan sebagai deskripsi matematis atas sains, karena gejala alam yang
dibahas diwakili oleh persamaan matematis. Metode komputasi digunakan jika metode
matematisnya sudah dikembangkan secara memadai sehingga dapat dikerjakan secara otomatis
oleh komputer. Salah satu contoh metode komputasi dalam sains adalah abi nitio yang
merupakan salah satu jenis komputasi dalam kimia fisika yang mulai banyak dilakukan saat ini.

Metode semi empiris juga banyak digunakan sebagai alternatif lain dalam bidang sains
komputasi. Metode ini mirip dengan penelitian murni teoritis. Perhitungan semi empiris ini lebih
efisien waktu dibandingkan dengan metode ab intio, namun hasilnya bisa menjadi sangat
berbeda. Metode semi empiris ini biasa digunakan di lapangan kimia organik dimana hanya
sedikit macam unsur terlibat ke dalam pembentukan molekul dan molekul yang dikomputasi
tidak begitu besar ukurannya.

Sains teoritis dan sains eksperimentalis dalam dua dekade terakhir dianggap sebagai dua
bagian penelitian yang tidak terpisah satu sama lain. Dua pendekatan yang digunakan bersamaan
ini sering memerlukan beberapa manfaat positif, antara lain:

1. Kajian teoritis diperlukan untuk lebih mengerti eksperimen yang dilakukan.


2. Ada penghematan biaya yang dialokasikan untuk trial and error dalam eksperimen di
laboratorium sebelum menemukan pola percobaan yang ideal serta rentangan satuan
yang digunakan.
3. Akurasi hasil keduanya harus merupakan suplemen satu sama lain, atau menunjang
satu sama lain sebagai parameter yang terpadu.
Komputer juga dapat menggantikan peran manusia dalam penelitian yang berbahaya.
Misalnya penelitian di reaktor nuklir atau di ruang angkasa, kita memilih menggunakan
komputer daripada mengirimkan orang untuk melakukan penelitian tersebut.

Komputasi tidak dapat diingkari merupakan cabang ilmu yang menjadi sangat penting di
abad ini, dan fenomena diginakannya komputasi sebagai sarana berkembangnya sains membuat
beberapa ahli berpikir bahwa kita sedang mengalami perubahan paradigma dan bukan sekedar
pergeseran paradigma. Dalam hal ini komputer menyebabkan semacam revolusi dalam sains,
yang nantinya juga akan berpengaruh pada dunia berpikir manusia termasuk filsafat. Sains baru
adalah sains serba digital, dan zaman baru adalah zaman digital, informasi baru adalah informasi
digital.

C. Teknologi "Instan"
Perkembangan sains yang sangat pesat tidak dapat dipisahkan dari tujuan pragmatisnya,
yaitu teknologi. Salah satu gejala yang dapat diamati dalam masyarakat modern adalah budaya
"instan". Budaya ini menggejala dengan sangat kentara beberapa dekade terakhir. Seperti
kehidupan sehari-hari seperti makanan dan minuman instan yang dapat dikonsumsi dengan cepat
tanpa benar-benar mengolahnya.

Dalam bidang sains, kepraktisan juga menjadi salah satu tujuan terpenting jika hendak
diterapkan ke dalam teknologi. Budaya ini mendorong ilmuwan untuk menciptakan komputer
super cepat, komunikasi super cepat, pesawat dan mobil super cepat, serta komponen-komponen
lainnya.

Biosensor adalah salah satu produk sains yang banyak menjanjikan kemudahan di masa
depan. Seiring dengan kemajuan penelitian kimia farmasi dan kedokteran, alat-alat kecil
semacam biosensor mendapat perhatian yang cukup serius. Demikian pula pembuatan alat bantu
pemeriksa kesehatan yang dapat digunakan oleh orang awam, dan tidak perlu mengandalkan
tenaga medis dan para medis. Contohnya, alat pengukur tekanan darah, alat pengukur gula darah,
cek kehamilan sendiri oleh ibu rumah tangga, dll.

Budaya instan membawa ilmuwan untuk terus meneliti dan menghasilkan benda-benda
teknologi baru yang semakin paktis. Dengan demikian, manusia modern dapat menghemat
waktunya untuk aktivitas lain yang lebih berguna untuk pengembangan kepribadian, misalnya
olahraga dan seni.

6) Hakikat Metode Ilmiah dan Kebenaran Ilmiah Serta Membandingkan Hukum


dan Teori Ilmiah

A. Terbentuknya Hukum Ilmiah


Secara umum hukum (law) dalam ilmu alam diartikan sebagai pernyataan yang benar
mengenai urutan yang tidak berubah atas kondisi tertentu dan gejala tertentu. Hukum alam
adalah keteraturan di alam (laws of nature is regularity in nature). Prinsip-prinsip dalam hukum
alam pada dasarnya adalah urutan langkah untuk mengamati gejala alam yang dikondisikan.

B. Sifat-sifat Hukum Alam

Hukum ilmu alam bersifat netral dan tidak diperuntukkan bagi prioritas golongan pengguna
tertentu. Hukum alam bersifat universal, karena sifatnya sangat objektif. Netral dalam hal ini
tidak memihak siapapun yang meneliti atau menggunakan hukum tersebut. Sifat lain hukum
ilmiah adalah sifat lebih pasti-nya. Kepastian hukum dapat dibuktikan dengan kemampuan
hukum tersebut memjelaskan gejala yang sama dari waktu ke waktu.

C. Teori dan Hukum Ilmiah

Teori adalah pernyataan yang menerangkan sesuatu mengenai alam maupun gejala alam
berdasarkan prinsio-prinsip bebas dan bukan berdasarkan fenomena itu sendiri. Teori masih
perlu dibuktikan kebenarannya dengan serangkaian percobaan maupun pemikiran. Teori dapat
gugur atau diperbaiki karena adanya pengamatan baru.

Hukum ilmiah sifatnya lebih pasti. Jarang sekali kita mengetahui suatu hukum ilmiah gugur
karena pengamatan baru. Namun, wilayah kajian hukum sangat luas jika dibandingkan dengan
teori, karena itu sifatnya lebih stabil dan jarang sekali gugur.

D. Hukum dan Prediksi Ilmiah

Salah satu fungsi hukum dalam dunia sains adalah untuk memperkirakan gejala yang akan
terjadi setelah sistem diberi perlakuan tertentu. Hasil pengamatan berabad-abad ditunjang oleh
ilmu dan hukum yang valid akan menunjang pe getahuan manusia dalam meramalkan gejala
alamyang akan datang dengan lebih pasti. Dengan demikian, manusia dapat mengantisipasi
gejala alam yang dapat merugikan kehidupan manusia lainnya.

E. Dari Ketidakteraturan Sampai Menjadi Hukum

Pengamatan demi pengamatan dikumpulkan, kemudian diklasifilasikan, dibuatkan hipotesis


yang harus diuji dan dieksplorasi lebih lanjut sampai menjadi teori. Dari teori juga masih harus
diuji terus-menerus sampai pada perumusan hukum. Hukum yang sudah dirumuskan dapat
digunakan untuk memprediksi gejala yang akan datang. Hukum ilmiah lahir dari para aktivis
para ilmuwan dalam mencoba melukiskan alam dan gejala serta perubahan di alam baik yang
drastis maupun yang evolutif.

Anda mungkin juga menyukai