NIM : 210322607205
Offering :O
BAB 3
Sumber-sumber Pengetahuan Alam
A. Alam : Paradigma yang Perlu Digali
Alam merupakan objek pengenalan pertama manusia akan lingkungannya. Alam
menyediakan rahasia untuk dieksplorasi manusia karena masih sangat banyak yang
belum tergali oleh pengetahuan dan kemampuan manusia sampai saat ini. Manusia ingin
tahu asal-usul hidupnya dan manusia juga memperhatikan pengetahuannya sendiri. Selain
itu juga percobaan Louis Pasteur yang membuat manusia semakin lama semakin ingin
tahu dan merasa tertantang untuk tetap meneliti dan mengembangkan pengetahuannya.
Alam yang diamati manusia dapat diklasifikasikan menjadi alam makro,
semimakro, semimikro, dan alam mikro. Alam makro menyangkut luas alam dari bumi
dan bahkan galaksi, di mana hal ini dipelajari dalam ilmu astronomi. Alam mikro juga
dapat dirujuk ke alam luas, bumi, gunung, laut, tanah, air, dan batuan yang tampak di
mata, di mana hal ini merupakan topik kajian dalam ilmu geografi. Alam semimakro
adalah alam yang diamati manusia sehari-hari (alam binatang, tumbuhan, serta makhluk
hidup yang dikaji dalam ilmu biologi). Sementara itu, yang tidak termasuk makhluk
hidup dikaji dalam ilmu fisika (cahaya, energy, kilat, listrik, panas, dll).
Gejala alam dapat dijelaskan dalam wilayah kajian geografi, fisika, kimia, dan
matematika. Gejala alam bisa menggerakkan manusia, bukan saja untuk berpikir, tetapi
juga untuk berekspresi. Semua fenomena yang ada di alam dana lam itu sendiri adalah
sumber utama pengetahuan alam. Apapun akan terjadi menurut hukum alam. Misalnya,
makhluk hidup akan berinteraksi sesuai dengan kodratnya atau adanya rantai
makananyang melibatkan makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan, dan manusia. Namun
demikian, semua itu tidak akan menjadi pengetahuan dan ilmu jika tidak ada manusia
yang memikirkannya. Oleh sebab itu, manusia adalah sumber pengetahuan alam yang
utama.
2. Logika Ilmiah
a. Logika dan Penalaran
Logika merupakan sarana yang sangat penting dalam pendekatan ilmiah. Bahasa
dalam logika adalah bahasa yang murni dibuat manusia dan dibuat sebagai sarana
ekspresi abstraksi manusia yang logis.
b. Penalaran dan Pemikiran
Penalaran adalah suatu bentuk pemikiran. Pengertian terbentuk dari pancaindra yang
mengamati dan masih berupa sesuatu yang abstrak. Proporsi atau pernyataan dibuat
untuk merangkai pengertian-pengertian. Proporsi yang menjadi dasar penalaran
disebut premis. Penalaran yang konklusinya lebih luas daripada premisnya disebut
penalaran induksi. Sedangkan penalaran yang premisnya lebih luas daripada
konklusinya disebut penalaran deduksi.
Logika membantu kita menentukan bentuk penalaran yang benar, termasuk meneliti
struktur proporsi premis.
c. Sistem Logika
Logika kelas dasarnya adalah proporsi kategoris. Sementara dalam logika
proporsional yang menentukan konklusi bukanlah kelas-kelas, melainkan silogisme.
Ada 5 lambang operator proporsional.
Logika deduksi lebih menyelidiki cara-cara mengambil kesimpulan yang diturunkan
dari pernyataan awalnya/premisnya.
Logika induksi menyelidiki cara menarik kesimpulan umum yang bersifat terbuka
(mungkin) dari sejumlah hal yang khusus.
Macam-macam metode kausal yang sering digunakan :
Metode persesuaian
Metode perbedaan
Metode gabungan persesuaian dan perbedaan
demikianlah kita telah mempelajari bagaimana terjadinya perkembangan pengetahuan.
Sejarah ilmu alam juga perlu kita pelajari, selain memperdalam logika dan bahasa,
sebagai sarana metode ilmiah yang sangat penting. Tanpa bahasa dan logika, kita tidak
akan menikmati pengetahuan semaju sekarang, dengan teknologi dan kemudahan dalam
pemenuhan hidup seperti yang kita alami sekarang.