NIM : H0421002
Mata Kuliah : Filsafat sains
UAS
1. Tanggung jawab ilmuwan antara lain :
a) Tanggung jawab social
Tanggung jawab social ilmuwan adalah suatu kewajiban seorang ilmuwan
untuk mengetahui masalah sosial dan cara penyelesaian permasalahan
sosial tersebut. Contohnya adalah seorang ilmuwan memberikan
perspektif yang benar: untung dan rugi, baik dan buruknya, sehingga
penyelesaian yang objektif dapat dimungkinkan.
b) Tanggung jawab moral
Tanggung jawab moral tidak dapat dilepaskan dari karakter internal dari
ilmuwan itu sendiri sebagi seorang manusia. Ilmuwan hendaknya
memiliki moral yang baik sehingga pilihannya ketika memilih
pengembangan dan pemilihan alternatif, mengimplementasikan keputusan
serta pengawasan dan evaluasi dilakukan atas kepentingan orang banyak,
bukan untuk kepentingan pribadinya atau kepentingan sesaat. Moral dan
etika yang baik perlu kepekaan atas rasa bersalah, kepekaan atas rasa
malu, kepatuhan pada hukum dan kesadaran diketahui oleh
Tuhan. Contohnya adalah seorang Ilmuwan memiliki sifat yang obyektif,
terbuka, menerima kritik, menerima pendapat orang lain, kukuh dalam
pendirian yang dianggapnya benar, berani mengakui kesalahan dan
mampu menegakkan kebenaran.
c) Tanggung jawab etika
Tanggung jawab yang berkaitan dengan etika meliputi etika kerja seorang
ilmuwan yang berkaitan dengan nilai-nilai dan norma-norma moral
(pedoman, aturan, standar atau ukuran, baik yang tertulis maupun tidak
tertulis) yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok
dalam mengatur tingkah lakunya. Contoh tanggung jawab etika ilmuwan
yaitu yang berkaitan dengan penulisan karya ilmiah, maka kode etik pada
penulisan karya ilmiah harus memenuhi beberapa kriteria, salah staunya
yaitu Memberi manfaat kepada masyarakat pengguna.
3. Sarana berpikir ilmiah yaitu bahasa, logika, matematika dan statistika. Adapun peran
masing-masing dari sarana berpikir ilmiah tersebut adalah :
a) Bahasa
Bahasa sebagai alat komunikasi verbal yang digunakan dalam proses
berpikir ilmiah dimana bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk
menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain, baik pikiran yang
berlandaskan logika induktif maupun deduktif. Dengan kata lain, kegiatan
berpikir imiah ini sangat berkaitan erat dengan bahasa. Menggunakan bahasa
yang baik dalam berpikir belum tentu mendapatkan kesimpulan yang benar
apalagi dengan bahasa yang tidak baik dan benar. Premis yang salah akan
menghasilkan kesimpulan yang salah juga. Semua itu tidak terlepas dari fungsi
bahasa itu sendiri sebagai sarana berpikir.
b) Logika
Logika sebagai sarana berpikir ilmiah adalah suatu anugerah yang miliki
oleh setiap manusia dalam menjalankan fungsinya baik sebagai makhluk individu
(untuk memikirkan hal-hal yang menyangkut pribadinya), makhluk social (untuk
memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan sekitarnya), makhluk roh
(untuk memikirkan hal-hal yang berhubungan kehidupan spiritualnya).
c) Matematika
Peranan matematika sebagai sarana berpikir ilmiah oleh Suherman (2003)
disebutkan dapat diperolehnya kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
Mampu melakukan operasi hitung, himpunan, dan operasi lainnya.
Mampu menggunakan sifat-sifat/rumus-rumus/prinsip-
prinsip/teorema-teorema kedalam pernyataan matematika.
Mampu membedakan atau menyebutkan apa yang diketahui dari
soal
Mampu menggunakan simbol, grafik, dan tabel serta membuatnya
Mampu menarik kesimpulan dari hasil hitungan atau pembuktian
suatu rumus.
d) Statistika
Statistika memberikan cara untuk dapat menarik kesimpulan yang bersifat
umum dengan jalan mengamati hanya sebagian dari populasi yang bersangkutan.
Statistika mampu memberikan secara kuantitatif tingkat ketelitian dari kesimpulan
yang ditarik itu, pada dasarnya didasarkan pada asas yang sangat sederhana, yakni
makin besar contoh yang diambil maka makin tinggi tingkat ketelitian itu dan
sebaliknya.
4. Maksud dari kalimat tersebut adalah Ilmu dan bahasa saling berhubungan antara
kebutuhan-kebutuhan kita untuk berekspresi dan berkomunikasi dan benda-benda yang
ditawarkan kepada kita melalui bahasa yang kita pelajari. Manusia hanya akan dapat
berkata dan memahami satu dengan lainnya dalam kata-kata yang terbahasakan. Atau
dengan kata lain Bahasa dianggap sebagai sebuah simbol dan ilmu merupakan alat utama
yang mencari jawaban atas makna-makna dari simbol-simbol yang menunjukkan diri di alam
semesta ini. Contoh yang menunjukkan adanya hubungan antara bahasa dan ilmu adalah
ketika ada seseorang yang bertanya kepada kita tentang suatu dan lain hal, tentunya kita
menggunakan ilmu untuk mencari jawaban atas pertanyaan tersebut dan menggunakan
bahasa sebagai sarana untuk menyampaikan jawaban tersebut.
5. Penelitian disebut sebagai proses yang berkesinambungan dan penelitian juga dapat
menjadi bencana Karena Penelitian berawal dari masalah/kebutuhan, dan
masalah/kebutuhan tidak akan pernah berakhir (akan terus berkesinambungan serta tidak
pernah final). Dan hasil Penelitian dapat digunakan untuk kepentingan tertentu yang
akan menimbulkan kerugian / bencana bagi kehidupan.
6. Nilai yaitu kemampuan yang dipercayai ada pada suatu benda untuk memuaskan
manusia. Jadi hakikat nilai yaitu sifat dan kualitas yang melekat pada suatu obyek. Tiga
manfaat/kegunaan dari ilmu yaitu Lebih bijaksana dalam megambil keputusan,
Hidup orang berilmu lebih sukses, dan Mempermudah manusia dalam beraktifitas sehari
hari