Anda di halaman 1dari 3

Nama : Septi Putri Ayu

NIM : 150351600451

Prodi : P.IPA Off B

Analisis keterkaitan antara Taksonomi Bloom dengan Literasi Sains

Literasi Sains

Literasi sains menurut (PISA, 2000) adalah kemampuan menggunakan


pengetahuan sains, mengidentifikasi pertanyaan, dan menarik kesimpulan
berdasarkan bukti-bukti, dalam rangka memahami serta membuat keputusan
berkenaan dengan alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui
aktivitas manusia. Literasi sains berarti mampu menerapkan konsep-konsep atau
fakta yang didapatkan di sekolah dengan fenomena fenomena alam yang terjadi di
kehidupan sehari-hari. Aplikasi konsep dalam kehidupan sehari-hari akan
menciptakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu. Pada taksonomi Bloom,
literasi sains ini hampir sama dengan aplikasi konsep (C4) dalam kehidupan
sehari-hari. di Indonesia mulai dikenalkan pada tahun 1993 melalui undangan oleh
Unesco untuk mengikuti International Forum on Science and Technological
Literacy for All di Paris dan realisasinya diselenggarakan Workshop on Scientific
and Technological Literacy for All in Asia and Pasific di Tokyo

Kemampuan yang dapat dikembangkan dalam literasi sains adalah salah


satunya mampu memberikan penjelasan mengenai fenomena yang terjadi
berdasarkan konsep yang telah dipahami, serta dapat menggunakan metode ilmiah
dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Secara garis besar
literasi sains memiliki arti yang sama yaitu mampu mengaplikasikan konsep-
konsep keilmuwan dalam memecahkan masalah sehari-hari.

Secara umum literasi sains memiliki beberapa komponen, komponen tersebut


adalah:

1. mampu membedakan mana konteks sains dan mana yang bukan konteks sains
2. mengerti bagian-bagian dari sains dan memiliki pemahaman secara umum
aplikasi sains
3. memiliki kemampuan untuk menerapkan pengetahuan sains dalam pemecahan
masalah
4. mengerti karakteristik dari sains dan mengerti kaitannya dengan budaya
5. mengetahui manfaat dan resiko yang ditimbulkan oleh sains

Taksonomi Bloom

Taksonomi Bloom Dikembangkan pada tahun 1956 oleh Benjamin S. Bloom.


Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan.
Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah,
kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang
lebih rinci berdasarkan hierarkinya.

1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang


menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan
keterampilan berpikir.
2. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan
aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara
penyesuaian diri.
3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang
menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik,
berenang, dan mengoperasikan mesin.
Keterkaitan Antara Taksonomi Bloom dengan Literasi Sains

Applying dan analysing telah masuk pada tahapan berpikir tingkat tinggi,
jadi peningkatan literasi sains seseorang secara langsung dapat meningkatkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi seseorang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat keterkaitan antara taksonomi bloom dengan literasi sains. Taksonomi
bloom merupakan bagian dari literasi sains terutama pada domain kognitif di level
yang tinggi. Pada literasi sains terdapat tahapan applying, analysing, dan
evaluating jika level tersebut dikembangkan maka akan menciptakan kemampuan
dalam menciptakan sesuatu (create). Kemampuan tingkat tinggi yang dapat
dikembangkan dalam literasi sains adalah dapat menggunakan konsep sains dan
teknologi, mampu menempatkan, mengklasifikasikan teknologi informasi untuk
memecahkan masalah sehari-hari agar dapat membuat keputusan, dapat
membedakan bukti sains dan bukti teknologi untuk mengetahui informasi
yang reliable dan yang tidak reliable, mampu memberikan penjelasan mengenai
fenomena yang terjadi berdasarkan konsep yang telah dipahami, dapat
menggunakan metode ilmiah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari, dan mampu menganalisis hubungan sains dan teknologi dengan isu
yang berkembang dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai