Anda di halaman 1dari 7

Ontologi Filsafat ilmu

A. Pengertian Ontologi

Kata Ontologi berasal dari bahasa Yunani, kata 'Ontos' yang berarti berada (yang ada)
dan kata 'Logos' artinya sebuah ilmu. Jadi dapat disimpulkan ontologi merupakan ilmu
atau teori mempelajari mengenai wujud yang ada. Mengutip dari eprints.umsida.ac.id,
ontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang keadaan alam secara universal (teory of
reality).

Ontologi dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas mengenai hakikat dan asas-
asas rasional dari yang sudah ada. Jadi dapat disimpulkan, fungsi dari ontologi adalah
mengetahui esensi terdalam dari suatu hal yang sudah ada.

Ruang lingkup ontologi adalah sejauh mana materi pelajaran yang ingin dicakup atau
diketahui. Ontologi harus memiliki ruang lingkup yang ditentukan dengan jelas dan
konten sesuai dengan ruang lingkup tersebut.

Secara umum ruang lingkup ontologi membicarakan objek telaah ontologi. Objek
telaah ontologi adalah segala sesuatu yang ada namun tidak terikat pada satu
perwujudan tertentu. Sehingga ontologi hadir untuk berusaha mencari inti yang termuat
pada objek telaah.

1. Contoh Ontologi Sahabat

Misalnya, kita memiliki sahabat ketika duduk di bangku sekolah dasar atau SD.
Kemudian kita berpisah dengan sahabat itu dan baru bertemu lagi setelah 15 tahun
lamanya. Secara fisik sahabat kita berubah (kemungkinan semakin tua, semakin gemuk,
atau lainnya), tetapi ada sesuatu yang tetap ada dalam dirinya.

Suatu hal yang tetap membuat kita mengenal dan tahu bahwa ia adalah sahabat kita
(bukan orang lain) meskipun secara fisik berubah. Itulah yang disebut ontologi dari
sahabat.

2. Contoh Ontologi Rumah

Seiring berkembangnya zaman, model rumah juga ikut berkembang dan beragam.
Mulai dari model minimalis hingga modern. Walaupun begitu banyak bentuk dan model
rumah, kamu akan selalu mengenali bahwa itu adalah rumah. Meskipun bentuk, warna,
dan bahkan modelnya berbeda.

1
Hal ini dikarenakan rumah dikenal dengan fungsinya sebagai tempat tinggal, tempat
tujuan saat pulang, bagaimana kondisinya, serta bagaimana orang-orang di sekitarnya
yang membuat kita berpikir bangunan tersebut adalah rumah.

Itulah pengertian, ruang lingkup, dan contoh dari ontologi. Semoga informasi ini bisa
membuat detikers lebih paham mengenai ontologi.

B. Luas Ilmu Pengetahuan

Pengertian ilmu pengetahuan secara umum dapat diartikan sebagai cabang ilmu yang
mempelajari tentang ilmu pengetahuan alam. Pada kesempatan kali ini, kita tidak akan
mengulas pengertian secara umum, menurut para ahli saja. tetapi juga akan mengulas
perkembangan dari ilmu pengetahuan. Untuk mempersingkat waktu, langsung saja kita
simak ulasan berikut.

Pengertian Ilmu Pengetahuan Menurut Para Ahli

1. Menurut The Liang Gie

Ilmu adalah adalah usaha manusia untuk memahami dunia dan sekelilingnya
melalui tiga bidang yang meliputi bidang pengetahuan ilmiah, bidang persoalan ilmiah
dan bidang penjelasan gaib.

2. Menurut Muhammad Hatta

Siapa yang tidak tahu Muhammad Hatta? Pasti semua orang tahu siapa beliau. Ilmu
pengetahuan menurut Mohammad Hatta adalah pengetahuan yang disusun secara
teratur dan membahas tentang pekerjaan hukum umum, mempelajari sebab akibat
dalam sebuah permasalahan yang muncul.

3. Karl Pearson

Ilmu merupakan pengetahuan yang menggambarkan atau menerangkan secara


komprehensif dan ajeg. Gambaran yang disampaikan pun berdasarkan pada fakta
pengalaman.

4. Dadang Ahmad S

Ilmu pengetahuan adalah sebuah proses untuk menemukan penjelasan terhadap


fenomena terhadap kondisi alam, atau apapun yang dipertanyakan

2
C. Batas-batas Penjelajahan Ilmu

Ilmu memulai penjelajahannya dari pengalaman manusia dan berhentiberhenti di


pengalaman manusia. Mengapa ilmu membatasi hanya pada pengalaman manusia?
Jawabannya terletak pada fungsi ilmu dalam kehidupan manusia itu sendiri, ilmu
digunakan untuk alat bantu manusia dalam menyelesaikan masalah. Suatu ilmu terlahir
melaluimelalui metode yang dipergunakan dan dalam penyusunan metode tersebut
sudah teruji secara pengalaman empiris(Melalui, Penemuan, Percobaan, pengamatan).
Dari sanalah kita mendapatkan suatu ilmu. Ilmu yang berperan hanya menentukan
benar atau salah suatu pernyataan. Baik buruknya tergantung sumber moralmoral,
indah tidaknya tergantung pada pengkajian estetik. Ilmu tidak mempelajari di luar
pengalaman empiris.Karena itu diluar jangkauan pengalaman manusia. Tanpa multi
disipliner, akan menyebabkan kita menjadi seorang yang serakah dan membuat
pemiliknya marah. Batas-batas menjadi kabur dan tidak menyelesaikan masalah. Ruang
penjelajahan ilmu seorang manusia di ibaratkan kapling. Kita harus tau mana kapling
milik kita dan milik orang. Kita mesti mengenal tetangga kita (Ilmu lain yang
berhubungan dengan ilmu yang kita miliki). Namun bukan berarti mengambil gak milik
kapling itu dari tangan pemiliknya.Saling mengenal ini dinamakan multi disipliner,Dari
multi disipliner kita tatau mana batas-batas yang jelas dimana disiplin seseorang
berhenti dan dimana disiplin orang lain dimulai.

D. Cabang-Cabang Ilmu

Cabang - cabang ilmu pengetahuan , disebut juga sains , bidang keilmuan , atau
disiplin ilmu , biasanya dibagi menjadi tiga kelompok besar:

Ilmu formal : studi tentang sistem formal , seperti yang berada di bawah cabang logika
dan matematika , yang menggunakan metodologi apriori , bukan empiris .

Ilmu pengetahuan alam : studi tentang fenomena alam (termasuk faktor kosmologis ,
geologi , fisika , kimia , dan biologi alam semesta ). Ilmu pengetahuan alam dapat dibagi
menjadi dua cabang utama: ilmu fisika dan ilmu kehidupan (atau biologi ).

Ilmu-ilmu sosial : ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam aspek sosial dan
budayanya. [1]

3
Pengetahuan ilmiah harus didasarkan pada fenomena yang dapat diamati dan harus
mampu diterapkan oleh peneliti lain yang bekerja dalam kondisi yang sama. [2]
Keterverifikasian ini mungkin berbeda-beda bahkan dalam suatu disiplin ilmu. [3] [4]

Ilmu pengetahuan alam, sosial, dan formal membentuk ilmu-ilmu dasar , yang menjadi
dasar interdisipliner - dan ilmu-ilmu terapan seperti teknik dan kedokteran . Disiplin ilmu
pengetahuan khusus yang ada dalam berbagai kategori dapat mencakup bagian dari
disiplin ilmu lain namun sering kali memiliki terminologi dan keahliannya sendiri . [5]

E. Aliran Filsafat Ontologi

Aliran Filsafat

Berikut ini adalah beberapa aliran yang ada di dalam filsafat:

1. Idealisme

Idealisme adalah aliran yang menganggap bahwa kenyataan atau realistis tersusun
dari jiwa dan juga ide. Istilah idealisme berasal dari kata “idea” yang memiliki arti
sesuatu yang hadir di dalam jiwa. Aliran tersebut menjadi sebuah awal yang sangat
penting untuk perkembangan cara berpikir manusia. Pemikiran dasar dari aliran ini
ternyata juga pernah dijelaskan oleh Plato. Menurutnya, realitas yang paling dasar
adalah sebuah ide. Sementara realitas yang bisa dilihat oleh manusia adalah bayangan
dari ide itu sendiri.

Pemikiran tersebut pastinya memandang realitas yang terlihat sebagai sesuatu yang
tidak begitu penting. Mereka hanya akan menerimanya jika realitas tersebut
dihubungkan dengan ide-ide. Walaupun begitu, pemikiran idealisme ini adalah pemikiran
yang paling bisa diterima oleh para tokoh ataupun filsuf, salah satunya yaitu Descartes.
Ia sepakat bahwa unsur yang berhubungan dengan jiwa adalah unsur yang lebih penting
dibanding sebuah kebendaan yang tampak.

2. Rasionalisme

Aliran rasionalisme adalah suatu aliran yang mengedepankan ala sebagai satu-
satunya sumber pengetahuan yang bisa dipercaya. Untuk para tokohnya, akal adalah
suatu aset yang paling penting yang dimiliki oleh manusia untuk memperoleh,
menemukan, dan menguji suatu pengetahuan. Mereka juga menganggap bahwa akal
mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang

4
ada di dalam hidup. Semua permasalahan bisa diselesaikan dan dipecahkan
menggunakan akal. Adapun tokoh yang terkenal di dalam aliran rasionalisme adalah
Rene Descartes. Ia mempunyai julukan sebagai bapak filsafat modern.

Aliran tersebut muncul karena satu pertanyaan darinya “Apakah metode dasar yang
akan digunakan manusia untuk melakukan refleksi?” Dari pertanyaan tersebut lah Ia
menemukan akal sebagai salah satu hal yang paling mendasar yang digunakan
manusia untuk melakukan refleksi pada sesuatu. Apabila ditarik aliran tersebut ke masa
sekarang, apakah masih relate? Apakah kamu termasuk ke dalam golongan orang-
orang rasionalisme, yang selalu menggunakan akal dalam menyelesaikan segala
macam permasalahan yang muncul di dalam hidup? Atau mungkin saja kamu termasuk
ke dalam aliran yang lain?

3. Empirisme

Aliran ini lebih berfokus pada pengalaman yang dimiliki oleh seseorang sebagai
sumber dari pengetahuan. Kata empirisme berasal dari Bahasa Yunani yang artinya
pengalaman inderawi atau pengalaman observasi melalui panca indera. Empirisme
adalah suatu aliran yang sangat bertentangan dengan rasionalisme. Menurut para tokoh
yang ada di dalamnya, pengetahuan itu berasal dari pengalaman. Sehingga panca
indera adalah sumber utama yang paling jelas dan pasti daripada akal. Semua hal yang
diketahui oleh manusia itu tergantung pada bagaimana mereka menggunakan panca
inderanya, mulai dari mendengar, melihat, menyentuh yang mereka miliki, dan berbicara.

Adapun tokoh empirisme juga menolak keyakinan bahwa manusia mempunyai fitrah
pengetahuan di dalam dirinya. Menurut aliran ini, tanpa adanya pengalaman, sebuah
pengetahuan tidak akan bisa terbentuk. Selain itu, aliran ini juga dibentuk oleh Francis
Bacon dan Thomas Hobbes dengan pandangan: Semua pengetahuan bisa terbentuk
dengan menggabungkan apa yang telah dialami oleh manusia. Apakah kamu adalah
salah satu orang yang meyakini aliran ini? Dimana pengalaman menjadi hal yang bisa
membentuk cara pandang seseorang sampai bisa mempengaruhi bagaimana mereka
berperilaku dan kepribadian yang terbentuk dari pengalaman tersebut.

4. Dualisme

Dualisme adalah suatu aliran yang mengungkapkan bahwa realitas terdiri dari dua
akar yang berlainan dan bertolak belakang. Masing-masing akar itu bersifat unik dan

5
tidak bisa dihilangkan. Sehingga, ada beberapa tokoh mengungkapkan bahwa aliran ini
adalah gabungan dari aliran idealisme dan aliran materialisme, atau aliran yang
menggabungkan antara jiwa dan tubuh. Adapun tokoh yang membentuk pemikiran
tersebut adalah Thomas Hyde. Dimana pemikiran dasarnya merupakan zat dan pikiran
merupakan suatu hal yang berbeda dan keduanya akan saling melengkapi untuk
membentuk suatu pengetahuan.

5. Positivisme

Aliran yang satu ini muncul pada abad ke 19. Dimana dasar pemikiran ini bersumber
pada pengetahuan yang berasal dari apa yang diketahui, pasti, dan hal yang nyata.
Positivisme berfokus pada suatu fakta yang nyata dan mengesampingkan hal-hal diluar
realitas dan kenyataan yang tidak terlihat. Aliran yang satu ini sangat dekat dengan
aliran empirisme, yaitu sama-sama meyakini bahwa pengetahuan berdasar pada
pengalaman yang didasari oleh inderawi. Menurut para tokoh yang ada di dalamnya,
manusia tidak akan pernah mengetahui sesuatu lebih dari apa yang dilihat. Berdasarkan
fakta-fakta yang nyata, manusia tidak akan mengetahui sesuatu dibalik fakta tersebut
bila mereka tidak melihatnya.

Tokoh yang menciptakan aliran ini yaitu Henri de Saint Simon, yang kemudian
dikembangkan oleh muridnya yang bernama August Comte. Dasar dari pemikiran ini
adalah untuk memahami sebuah pengetahuan bahwa manusia harus menarik
hubungan sebab akibat. Hingga hukum-hukum yang membentuk pengetahuan tersebut.
Dalam proses mencari ini, manusia akan menemukan berbagai macam fakta yang
nyata di dalam pengetahuan tersebut.

6. Realisme

Realisme adalah sebuah aliran yang ada di dalam ilmu pengetahuan. Menurut aliran
ini,Ia mempermasalahkan objek pengetahuan manusia. Dimana realisme memandang
bahwa objek pengetahuan yang diyakini oleh manusia berada di luar diri manusia itu
sendiri, misalnya saja.

a. Pengetahuan mengenai pohon

b. Pengetahuan mengenai binatang

c. Pengetahuan mengenai bumi

6
d. Pengetahuan mengenai kota

Semua contoh yang disebutkan di atas tak hanya ada di dalam pikiran manusia yang
mengamatinya saja, tapi juga ada dengan sendirinya dan tidak bergantung pada jiwa
manusia.

Anda mungkin juga menyukai