Anda di halaman 1dari 14

Makalah Kelompok IV

Mata Kuliah : Filsafat Ilmu


Dosen Pemgampu: 1. Prof.Usman Pelly,MA.,PhD
2. Dr.Daulat Saragi,M.Hum
Judul :
KEPASTIAN DAN KEBENARAN ILMIAH SERTA
ANGGAPAN-ANGGAPAN FILSAFAT ILMU
PENGETAHUAN MODERN
Di susun Oleh :
Fauzan
Indra Jaya Saputra
Joko Rhamadan Sumitro
Program Studi Administrasi Pendidikan
Konsentrasi Kepengawasan
Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia
selalu
berusaha
menemukan
kepastian dan kebenaran ilmiah. Beberapa
cara ditempuh untuk memperoleh kepastian
dan
kebenaran,
antara
lain
dengan
menggunakan rasio seperti para rasionalis
dan melalui pengalaman atau empiris.
Pengalaman-pengalaman
yang
diperoleh
manusia membuahkan prinsip-prinsip yang
lewat penalaran rasional, kejadian-kejadian
yang berlaku di alam itu dapat dimengerti.

B. Rumusan Masalah
Apa itu kepastian dan kebenaran ilmiah?
Apa saja anggapan-anggapan filsafat ilmu
pengetahuan modern?
C. Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui apa itu
kepastian dan kebenaran ilmiah
Mahasiswa mampu mengetahui apa saja
anggapan-anggapan
filsafat
ilmu
pengetahuan modern

BAB II
PEMBAHASAN
A. Kepastian dan Kebenaran Ilmiah
Kebenaran
bertalian
erat
dengan
pengetahuan.
Kebenaran adalah kesesuaian pengetahuan dengan
objeknya. Ketidaksuaian pengetahuan dengan objeknya
disebut dengan kekeliruan. Suatu objek yang ingin
diketahui memiliki begitu banyak aspek yang senantiasa
sangat sulit untuk diungkapkan serentak. Kenyataannya
manusia hanya mampu mengetahui beberapa aspek dari
suatu objek sedangkan yang lainnya tetap tersembunyi
baginya. Dengan demikian, jelas bahwa amat sulit untuk
untuk mencapai kebenaran yang lengkap dari suatu objek
tertentu apalagi mencapai seluruh kebenaran dari segala
sesuatu yang dapat dijadikan objek pengetahuan.

1. Teori Kebenaran:
a. Kebenaran
sebagai
Persesuaian
(the
correspondent theory of truth).
b. Kebenaran sebagai Keteguhan (the coherent
theory of truth)
c. Teori Pragmatis tentang Kebenaran (the
pragmatic theory of truth)
d. Teori Kebenaran Performatif (performative
theory of ruth)
e. Teori Kebenaran Historis

2. Sifat-sifat Kebenaran
a.Struktur kebenaran ilmiah bersifat
rasional-logis (berdasarkan kesimpulan yang
logis-rasional dan premis-premis tertentu).
b.Isi empiris, kebenaran ilmiah perlu diuji
dengan kenyataan yang ada.
c. Sifat pragmatis, mau menggabungkan dua
sifat kebenaran di atas . pernyataan itu logis
dan empiris

3. Kepastian dan Kebenaran


Teori kebenaran :
- Pandangan kaum rasionalis yang menekankan kebenaran
logis-rasional, dan
- Pandangan kaum empirisis yang menekankan kebenaran
empiris.
4. Taraf kepastian Ilmu Empiris dan Ilmu Eksakta
Kepastian semua ilmu empiristerbagi menjadi dua arti
yaitu : kepastian tentang eksplanans dari gejala-gejala yang
diselidiki, terutama menyangkut kebenaran pernyataan dari
gejala-gejala itu. Dan kepastian mengenai kesimpulan yang
dapat ditarik dari suatu hukum yang berlaku. Lain halnya
kepastian ilmu eksakta, dalam konteks penemuan dalam
(context of discovery), dalam usaha mencoba-coba apa
yang dikatakan tentang ilmu-ilmu empiris juga berlaku
untuk ilmu-ilmu pasti (dimana ilmu itu belum pasti)

5. Kepastian Falibilitas
ilmu harus kritis terhadap apa yang sudah ia
temukan
6. Falibilisme dan Metode Ilmu
Pengetahuan
Alasan dari falibilisme moderat :
a.Peneliti sendiri tidak pernah merasa pasti
dengan apa yang dicapainya sendiri.
b.Fokus utama dari kegiatan penelitian ilmiah
adalah verifikasi dan hipotesis.
c.Karena metode induksi.
d.Setiap hipotesis pada dasarnya tidak pasti.

7. Falibilisme dan Objek Ilmu Pengetahuan


Realitas objek

Realitas yang dibicarakan ilmu


pengetahuan adalah realitas publik,
realitas yang menjadi perhatian banyak
orang. Yang real berarti yang memiliki
dimensi sosial.
Evolusi objek pengetahuan ilmiah

Objek ilmu pengetahuan selalu berubahubah dan mengalami perkembangan.

Anggapan-anggapan Filsafat Ilmu


Pengetahuan Modern
1. Anggapan sampai dengan Abad 19
Francis Bacon (1561-1626) , logika yang meliputi
empat macam ketrampilan yaitu :
a. Bidang penemuan
b. Bidang perumusan
c. Bidang memperathankan
d. Bidang pengajaran
Menurut Hume , hanya terdapat dua cara
memperoleh pengetahuan, yaitu pengetahuan
empiris berdasarkan pengalaman dan pengamatan
dan penalaran abstrak dalam hubungan dengan
kuantitas atau angka matematika dan logika.

2. Filsafat Ilmu Pengetahuan Abad 20


Pendasar Mazhab ini antara lain adalah Moritz
Schlick (1882-1936), Hans Han (1880-1934)
dan Otto Neurath (1882-1945). Mereka
memberikan pengaruh seperti : empirisme
dan positivisme (Hume, Mill dan Mach),
Lingkaran Wina Suatu kelompok ilmuwan pasti
dan ilmuwan alam di Wina. Mereka mendapat
pengaruh dari tiga arah yaitu:
Empirisme dan positifvisme
Metodologi ilmu empiris
Perkembangan logika simbolik

3. Filsafat Ilmu Baru


Tokoh-tokoh filsafat ilmu baru antara lain
Thomas, Paul F, Hanson, Robbet P dan
sebagainya memiliki satu ciri khas yang ingin
mendobrak
ilmu-ilmu
yang
bersifat
menghambat ilmu-ilmu baru.
Struktur Revolusi Ilmiah dikemukakan oleh
Thomas S Kuhn(1962). Sejarah ilmu harus
merupakan titik pangkal segala penyelidikan
yang diharapkan bisa semakin mendekati
kenyataan
ilmu
dan
aktivitas
ilmiah
sesungguhnya

4. Perubahan Epistemologis dalam Ilmuilmu Sosial Historis


Dengan didirikannya Institut Penyelidikan
Sosial Frankfrurt banyak sekali pembaruhan
ilmu-ilmu pengetahuan social, sehingga
masalah tentang ada tidaknya kebenaran
mutlak dapat dibicarakan khususnya bidang
ilmu-ilmu pengetahuan tentang manusia.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai