BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia
selalu
berusaha
menemukan
kepastian dan kebenaran ilmiah. Beberapa
cara ditempuh untuk memperoleh kepastian
dan
kebenaran,
antara
lain
dengan
menggunakan rasio seperti para rasionalis
dan melalui pengalaman atau empiris.
Pengalaman-pengalaman
yang
diperoleh
manusia membuahkan prinsip-prinsip yang
lewat penalaran rasional, kejadian-kejadian
yang berlaku di alam itu dapat dimengerti.
B. Rumusan Masalah
Apa itu kepastian dan kebenaran ilmiah?
Apa saja anggapan-anggapan filsafat ilmu
pengetahuan modern?
C. Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui apa itu
kepastian dan kebenaran ilmiah
Mahasiswa mampu mengetahui apa saja
anggapan-anggapan
filsafat
ilmu
pengetahuan modern
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kepastian dan Kebenaran Ilmiah
Kebenaran
bertalian
erat
dengan
pengetahuan.
Kebenaran adalah kesesuaian pengetahuan dengan
objeknya. Ketidaksuaian pengetahuan dengan objeknya
disebut dengan kekeliruan. Suatu objek yang ingin
diketahui memiliki begitu banyak aspek yang senantiasa
sangat sulit untuk diungkapkan serentak. Kenyataannya
manusia hanya mampu mengetahui beberapa aspek dari
suatu objek sedangkan yang lainnya tetap tersembunyi
baginya. Dengan demikian, jelas bahwa amat sulit untuk
untuk mencapai kebenaran yang lengkap dari suatu objek
tertentu apalagi mencapai seluruh kebenaran dari segala
sesuatu yang dapat dijadikan objek pengetahuan.
1. Teori Kebenaran:
a. Kebenaran
sebagai
Persesuaian
(the
correspondent theory of truth).
b. Kebenaran sebagai Keteguhan (the coherent
theory of truth)
c. Teori Pragmatis tentang Kebenaran (the
pragmatic theory of truth)
d. Teori Kebenaran Performatif (performative
theory of ruth)
e. Teori Kebenaran Historis
2. Sifat-sifat Kebenaran
a.Struktur kebenaran ilmiah bersifat
rasional-logis (berdasarkan kesimpulan yang
logis-rasional dan premis-premis tertentu).
b.Isi empiris, kebenaran ilmiah perlu diuji
dengan kenyataan yang ada.
c. Sifat pragmatis, mau menggabungkan dua
sifat kebenaran di atas . pernyataan itu logis
dan empiris
5. Kepastian Falibilitas
ilmu harus kritis terhadap apa yang sudah ia
temukan
6. Falibilisme dan Metode Ilmu
Pengetahuan
Alasan dari falibilisme moderat :
a.Peneliti sendiri tidak pernah merasa pasti
dengan apa yang dicapainya sendiri.
b.Fokus utama dari kegiatan penelitian ilmiah
adalah verifikasi dan hipotesis.
c.Karena metode induksi.
d.Setiap hipotesis pada dasarnya tidak pasti.
TERIMAKASIH