Anda di halaman 1dari 14

LUPA DAN TRANSFER BELAJAR

PSIKOLOGI BELAJAR
Nama Kelompok

Alda Murdiyani
Annisa Rahmawati Annisa Putri Rinjani
Agustin
A1E121065 A1E121068 A1E121099

Retno Anastasya
Duwi Putri Reva Andreani
Bahri
A1E121106 A1E121098 A1E121112

Tonny Romulus Aritonang


7
A1E121097
Transfer belajar!
Pengertian Transfer Belajar

Menurut Gage dan Berlinner (1984), transfer dalam belajar transfer adalah suatu proses yang memungkinkan
menggunakan pelajaran sebelumnya di dalam situasi yang baru. Sedangkan menurut Gentile, dkk yang dikutip
pada Santrock (2007) transfer adalah seseorang mengaplikasikan pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya
untuk mempelajari atau memecahkan masalah (problem solving) dalam situasi baru.

Transfer belajar dapat membuat pelajar mempergunakan informasi dan pengetahuannya di dalam konteks yang
baru. sekolah seharusnya membantu para murid dengan kemampuan transfer belajar ini karena tidak semua hal
yang ingin diketahi oleh murid diajarkan oleh sekolah. Sehingga para murid mampu mengatasi permasalahan
baru dan atau belajar secara cepat di dalam suatu situasi baru (Mayer & Wittrock dalam Eggen & Kauchack,
2004).

Ketika pera pelajar mampu menangani suatu permasalahan yang sebelumnya belum pernah mereka pecahkan,
disanalah transfer itu terjadi di dalam strategi belajarnya. Contohnya seperti saat pelajar membuat suatu
pertanyaan tentang apa saja yang sudah mereka pelajari.
Ragam Transfer Belajar

Menurut Gagne, transfer dalam belajar dapat digolongkan ke dalam empat kategori.

Transfer Positif Transfer Negatif


Transfer positif terjadi jika pengalaman atau Transfer negative ini terjadi pada situasi
informasi yang telah dipelajari dapat diterapkan tertentu saat murid belajar dan
untuk mempelajari situasi yang baru. Dengan kata
mempengaruhi pengalaman dan informasi
lain, respons yang lama dapat memudahkan untuk
menerima stimulus yang baru. yang sedang dipelajarinya

Transfer vertikal (tegak lurus) Transfer lateral (ke arah


samping)
Transfer vertikal dapat terjadi dalam diri seorang Transfer lateral dapat terjadi dalam diri seorang siswa
siswa apabila pelajaran yang telah dipelajari dalam apabila ia mampu menggunakan materi yang telah
situasi tertentu membantu siswa tersebut dalam dipelajarinya untuk mempelajari materi yang sama
menguasai pengetahuan/keterampilan yang lebih kerumitannya dalam situasi-situasi yang lain. Dalam
tinggi atau rumit. hal ini, perubahan waktu dan tempat tidak
mengurangi mutu hasil belajar siswa tersebut.
Faktor yang mempengaruhi transfer belajar

Eggen & Kauchack (2004) berpendapat ada sedikitnya


terdapat enam factor yang dapat mempengaruhi kemampuan pelajar untuk transfer, yaitu:

Kesamaan di dalam situasi Pemahaman mendalam atas apa yang Kualitas dari pengalaman
belajar telah dipelajari belajar

Konteks/situasi untuk Variasi dari situasi dan


Penekanan metacognition
pengalaman pelajar pengalaman belajar
Teori Daya
yang sangat erat kaitannya dengan transfer belajar. Teori ini bertitik tolak dari pandangan ilmu jiwa. Dalam teori
berpendapat bahwa jiwa itu terdiri atas gejala-gejala/daya-daya jiwa, seperti: daya mengamati, daya ingatan, daya berpikir,
daya perasaan, daya kemauan, dan sebagainya.

Menurut teori daya, daya-daya jiwa yang ada pada manusia itu dapat dilatih. Dan setelah terlatih dengan baik, daya-daya itu
dapat di­gunakan pula untuk pekerjaan lain yang menggunakan daya tersebut. Dengan demikian terjadilah transfer belajar.

Contohnya seperti seorang anak yang semenjak kecil melatih diri cara-cara melempar dengan tepat. Awalnya ia berlatih
dengan cara sederhana seperti melempar-lempar dengan batu, kemudian di sekolah ia sering bermain kasti saat jam
olahraga, sehingga terlatih pula melempar dengan bola. Menurut teori daya, anak yang telah terlatih daya melemparnya
dengan baik, nantinya jika ia telah dewasa dan menjadi tentara, dapat menjadi pelempar granat yang baik.
Lupa!
Pengertian lupa belajar

Dalam persfektif psikologi belajar, lupa berarti hilangnya kemampuan untuk mengungkapkan kembali informasi yang
telah kita terima atau yang sudah kita pelajari. Gulo (1982) dan Reber (1988) secara sederhana mendefinisikan lupa
sebagai ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari atau dialami. Dengan demikian,
lupa bukanlah peristiwa hilangnya item informasi dan pengetahuan dari akal seseorang (Muhibbin Syah, 2008: 158).
Lupa adalah suatu fenomena umum, ia merupakan suatu pengendalian biologis yang membantu kita memertahankan
keseimbangan dalam dunia yang dipenuhi oleh rangsangan sensor (Mahmud,H.2005:139) Dengan demikian lupa
bukanlah peristiwa hilangnya item informasi dan pengetahuan dari akal kita.
Faktor yang mempengaruhi Lupa

Syah (2004: 169-171) menyebutkan bahwa ada enam faktor penyebab lupa, yaitu:

gangguan konflik antara item-item Perubahan situasi lingkungan antara


Tekanan terhadap item yang telah ada waktu belajar dengan waktu mengingat
informasi atau materi yang ada dalam baik sengaja ataupun tidak.
sistem memori siswa. kembali

Perubahan sikap dan minat siswa Materi pelajaran yang telah dikuasai Perubahan urat syaraf otak.Informasi yang
baru diterima mengganggu informasi yang
terhadap proses dan situasi belajar tidak pernah digunakan atau lama atau sebaliknya informasi yang baru
tertentu. dihafalkan siswa. terganggu oleh informasi yang lama.
Teori Lupa
Lahey (2006) menyatakan bahwa seseorang dapat lupa akan
suatu informasi yang pernah diterimanya karena beberapa hal, yaitu:

Decay Theory Interference theory

Teori Decay berarti informasi telah terlalu lama Menurut teori ini, lupa bukanlah disebabkan oleh informasi telah
tersimpan dalam memori dan tidak digunakan. Namun tersimpan terlalu lama, namun karena terganggu oleh informasi lainnya,
teori ini banyak misalnya karena informasi tersebut miripdengan informasi yang akan
dibantah, karena informasi terlupa justru pada tahapan diingat. Interference ini terdiri dari proactive interference dan retroactive.
sensori register dan memori jangka pendek.

Reconstruction (schema) theory Motivated forgetting.


Teori ini menyatakan bahwa informasi yang telah tersimpan
menjadi sulit untuk diingat kembali bukanlah karena terlupa, Teori ini menyatakan bahwa informasi tersebut
namun karena muncul dalam bentuk yang distorted atau muncul menjadi hilang karena memang sengaja
dalam bentuk yang tidak tepat. Ingatan jangka panjang menjadi dilupakan, karena menimbulkan dampak negatif
distorted karena ingatan kita berkembang sepanjang waktu ketika mengingatnya.
semakin konsisten dengan skema yang kita miliki.
Strategi Mnemonic

Adapun mengoptimalkan daya ingat terhadap memori adalah dengan mnemonic,


yaitu seni meningkatkan daya ingat dengan bantuan. Syah (2004) menyatakan bahwa
mnemonic adalah kiat khusus yang dijadikan “alat pengait” mental untuk
memasukkan item-iten informasi ke dalam akal siswa. Terdapat beberapa strategi
mnemonic, yaitu:

Sistem Kata Pasak Metode Losai


Rima (Rhyme) (Peg Word System). (Method of Loci)

Sistem Kata Kunci Teknik Kata Penghubung


(Key Word System).
kesimpulan

Transfer dalam belajar yang lazim disebut Transfer belajar ( transfer of learning ) itu mengandung arti pemindahan
keterampilan hasil belajar dari satu situasi kesituasi lainnya. Kata “pemindahan keterampilan” tidak berkonotasi
hilangnya keterampilan melakukan sesuatu pada masa lalu karena diganti dengan keterampilan baru pada masa
sekarang. Oleh karena itu ,definisi diatas harus dipahami sebagai pemindahan pengaruh atau pengaruh keterampilan
melakukan sesuatu terhadap tercapainya keterampilan melakukan sesuatu lainnya

Macam-macam transfer ada 4 kategori, yaitu : Transfer positif, Transfer negatif,Transfer vertikal dan transfer lateral.

Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang
sebelumnya telah kita pelajari. Peristiwa lupa ini dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja. Secara sengaja
yaitu, ketika seseorang sengaja untuk melupakan pengalaman-pengalaman yang telah terjadi terutama mengenai
peristiwa yang tidak menyenangkan.
Terima Kasih!
You can enter a subtitle here if you
need it

Follow ig: shaxsya

Anda mungkin juga menyukai