a. Pemfokusan Ilmu
Dengan pengembangan ilmu yang begitu cepatnya, terutama mulai
awal abad ke-20 menyebabkan klasifikasi ilmu berkembang kea rah disiplin
ilmu yang lebih spesifik. Sebagai contoh, dalam disiplin fisika telah terjadi
pemfokusan menjadi berbagai subdisiplin fisika, antara lain bunyi dan
getaran, magnet, listrik, optik, mekanika, dan fisika modern.
Selanjutnya, subdisiplin ilmu tersebut berkembang menjadi spesialisasi
tertentu. Sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang dapat menguasai
beberapa atau bahkan satu bidang ilmu tertentu dengan sempurna.. untuk
dapat menguasai ilmu dengan baik, maka seorang ahli akan lebih
memfokuskan atau menspesialisasikan dirinya dalam salah satu focus disiplin
ilmu tertentu.
Ilmu pengetahuan akan terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang tidak
pernah merasa puas dengan apa yang sudah dipunyai atau diketahuinya. Berdasarkan
hal tersebut, maka ilmu pengetahuan merupakan siklus ilmu dengan penelitian
sebagai intinya yang tidak pernah terputus. Bahkan ia akan semakin membesar dan
meluas.
Penggolongan IPA menjadi “klasik” dan “modern” sama sekali bukan berkaitan
dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu. Penggolongan ini lebih mengacu
kepada konsepsi, yaitu cara berpikir, cara memandang, dan cara menganalisis suatu
fenomena alam.
IPA klasik yang telaahannya mengikuti kaidah ilmu tradisional berdasarkan
pengalaman, kebiasaan, dan bersifat makroskopik. Sedangkan IPA modern yang
bersifat mikroskopik, muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah
diadakan pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada.
Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia
. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu
memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-
ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji
dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari
sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai
pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.
Contoh:
Ilmu Pengetahuan Non Ilmiah adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan
secara sistematik terhadap kemampuan diri manusia ataupun terhadap ide di alam
pikiran manusia secara deduktif dan analitik.
Cara memperoleh pengetahuan dengan pendekatan pseudo science (sains semu)
ini antara lain sebagai berikut.
1. Mitos, merupakan gabungan dari pengamatan, pengalaman dengan
dugaan, imajinasi dan kepercayaan.
2. Wahyu, merupakan komunikasi sang Pencipta dengan makhluk-Nya
sebagai utusan yang menghasilkan ilmu pengetahuan yang benar.
3. Otoritas dan Tradisi, yaitu pengetahuan yang telah lama ada dan
dipergunakan oleh pemimpin atau secara tradisi untuk menyatakan kebenaran.
4. Prasangka, yaitu berupa dugaan yang kemungkinannya bisa benar dan
bisa salah.
5. Intuisi, merupakan kegiatan berpikir yang nonanalitik (tanpa nalar),
tidak berdasarkan pola pikir tertentu dan biasanya pendapat itu diperoleh
dengan cepat tanpa melalui proses berpikir terlebih dahulu.
6. Penemuan Kebetulan, yaitu pengetahuan yang awalnya ditemukan
secara kebetulan dan beberapa di antaranya adalah sangat berguna.
7. Cara Coba-Ralat (Trial and Error), adalah pengetahuan yang
diperoleh melalui cara coba-salah-coba-salah, tanpa dilandasi dengan teori
yang relevan.
PENGETAHUAN ILMIAH
Asle Montagu
Ilmu pengetahuan menurut Asle Montagu dalam bukunya the cultured man adalah
sebagai pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengalaman,
studi dan percobaan yang telah dilakukan dipakai untuk menentukan hakikat prinsip
tentang hak yang sedang dipelajari.
Helmy A. Kotto
Ilmu pengetahuan adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus menerus
sampai menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.
Dadang Ahmad S
Ilmu pengetahuan menurut Dadang Ahmad S, adalah suatu proses pembentukan
pengetahuan yang terus menerus hingga dapat menjelaskan fenomena dan keberadaan
alam itu sendiri.
1. Menjelaskan.
Dalam fungsi ini, ilmu pengetahuan ini mempunyai empat bentuk :
deduktif, yaitu ilmu yang menjelaskan sesuatu berdasarkan premis pangkal ilir
yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Meramalkan.
Dalam fungsi ini, ilmu pengetahuan harus dapat menjelaskan faktor sebab akibat
suatu kejadian atau peristiwa.
3. Mengendalikan.
Dalam fungsi ini, ilmu pengetahuan harus dapat mengendalikan gejala alam
berdasarkan suatu teori atau pendekatan.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang dialami atau yang terjadi dalam kehidupan
sehari - hari seseorang. Misalnya ,kelaparan ,kedinginan ,kekeringan. Itulah yang
disebut sebagai pengetahuan, syarat syarat pengetahuan untuk disebut sebagai ilmu
pengetahuan :
1. Sistematis
Sistematis maksudnya adalah mempunyai bentuk susunan dan aturan permainan
yang jelas secara berurutan antara satu dengan yang lain.
Misalnya suatu susunan coordinator suatu acara pernikahan atau suatu susunan
struktur organisasi.
2. Logis
Logis adalah suatu cara penjelasan yang dapat dicerna oleh akal sehat atau masuk
akal dan mungkin ada. Misalnya “mengapa air di sungai mengering?” “karena musim
kemarau” penjelasan tersebut masih bisa masuk akal dan logis, tetapi jika jawabannya
“karena setan yang meminumnya” maka penjelasan tersebut akan sangat sulit untuk
diterima akal sehat, sehingga penjelasan tersebut tidak logis.
3. Objektif
Objektif diberi pengertian bahwa kebenaran melekat pada bendanya dan bukan pada
orang yang menilainya. Misalnya, seseorang mengukur berat 1 ember air seberat 1
kg, sedangkan jika orang lain mengukur benda tadi juga maka akan didapatkan hasil
yang sama. Kebenaran tersebutlah yang disebut sebagai Kebenaran yang
objektif.Berbeda dengan subjektif ,yang kebenarannya berdasarkan penilaian
seseorang. Misalnya Ani menilai Bani sangat tampan tetapi Cindy menilai Bani tidak
terlalu tampan. Sehingga penilaian tentang Bani bersifat subjektif, karena semua
kebenarannya tegantung orang yang menilainya.
4. Prediktif
Berarti memiliki kemampunan untuk memperkirakan atau memprediksi kejadian
yang akan datang di kemudian hari.Prediksi didalam ilmu pengetahuan adalah
prediksi yang didasarkan data yang dapat di percaya kebenarannya. Ilmu pengetahuan
mempunyai kemampuan untuk memprediksi waktu yang akan datang. Misalnya,
prakiraan cuaca dari BMKG untuk wilayah Indonesia.
5. Berlaku umum atau universal
Berlaku untuk siapapun dan dimana pun, dengan tata cara dan variabel
6. eksperimentasi yang lama untuk hasil yang sama.
7. Kumulatif berkembang dan tentatif
Ilmu pengetahuan selalu bertambah yang hadir sebagai ilmu pengetahuan baru. Ilmu
pengetahuan yang salah harus diganti dengan yang benar disebut sifat tentatif.
1. Hipotesis
Merupakan strata ilmu yang paling rendah, berupa dugaan atau prediksi yang
diambil berdasarkan pengetahuan atau teori yang sudah ada untuk menjawab
penelitian yang sedang dilakukan.
2. Teori
Merupakan strata ilmu yang lebih tinggi dari hipotesis, berupa landasan ilmu
yang telah teruji kebenarannya, namun teori masih mungkin untuk dikoreksi dengan
teori baru yang lebih tepat.
3. Hukum dan dalil
Merupakan strata ilmu yang paling tinggi, berupa teori yang telah diuji terus-
menerus dan diketahui tidak ditemukan adanya kesalahan.
Ilmu pengetahuan akan terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang tidak
pernah merasa puas dengan apa yang sudah dipunyai atau diketahuinya. Berdasarkan
hal tersebut, maka ilmu pengetahuan merupakan siklus ilmu dengan penelitian
sebagai intinya yang tidak pernah terputus. Bahkan ia akan semakin membesar dan
meluas.
Pengamtan ( observasi ) dilakukan untuk menemukan suatu masalah. Cara yang dapat
dilakukan dalam tahapan observasi ini diantaranya yaitu :
Pengamatan Kuantitatif
Merupakan pengamatan dengan mengamati data berupa angka-angka
Pengamatan Kualitatif
Merupakan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat indera kita.
c. Merumuskan Masalah
d. Membuat Hipotesis
Hipotesis ialah dugaan sementara atau dapat juga didefinisikan sebagai jawaban
sementara dari rumusan masalah. Hipotesis inilah yang nantinya akan dibuktikan
dalam sebuah eksperimen. Hipotesis harus mengandung 3 variable. Variable
merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi eksperimen yang memiliki ukuran dan
dapat diukur jenis-jenis variable tersebut yaitu :
f. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan pengertian IPA Klasik dan IPA Modern yang dipaparkan di atas, dapat
diketahui bahwa penggolongan IPA menjadi IPA Klasik dan IPA Modern didasarkan
pada konsepsi, yang meliputi cara berfikir, cara memandang, dan cara menganalisis suatu
gejala alam.Namun pada IPA Klasik, suatu pengetahuan didapatkan dari awal, yakni
didasarkan dari hasil eksperimen yang dilakukan dan kajian pada IPA Klasik lebih
dangkal karena terbatas pada media atau alat bantu penelitian. Sedangkan pada IPA
Modern, suatu pengetahuan diperoleh melalui eksperimen yang dilakukan dengan
berkiblat pada teori yang telah ada dan dengan bantuan teknologi yang lebih canggih dan
maju, maka kajian dari IPA Modern lebih mendetail. Sehingga diperoleh pengetahuan
yang lebih mendalam mengenai suatu fenomena alam. Dengan kata lain, dapat
disimpulkan bahwa IPA Modern merupakan pengembangan dari IPA Klasik.
RUANG LINGKUP IPA DAN PERKEMBANGANNYA
1. Klasifikasi IPA
Ilmu pengetahuan alam dapat dibagi menjadi tiga bidang utama yaitu:
1) Ilmu Sosial dan Budaya; membahas hubungan antarmanusia sebagai makhluk
sosial, yang selanjutnya dibagi atas:
2) Ilmu Pengetahuan Alam, yang membahas tentang alam semesta dengan semua
isinya dan selanjutnya terbagi atas:
a. Fisika, mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan yang
bersifat sementara. Seperti : bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik kelistrikan,
teknik nuklir
b. Kimia, mempelajari benda hidup dan tak hidup dari aspek sususan materi dan
perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi kimia organik (protein,
lemak) dan kimia anorganik (NaCl), hasil dari ilmu ini dapat diciptakan seperti
plastik, bahan peledak
c. Biologi, yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya.
Ø Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan
Ø Zoologi ilmu yang mempelajrai tentang hewan
Ø Morfologi ilmu yang mempelajari tentang struktur luar makhluk hidup
Ø Anatomi suatu studi tentang struktur dalam atau bentuk dalam mahkhluk hidup
Ø Fisiologi studi tentang fungsi atau faal/organ bagian tubuh makhluk hidup
Ø Sitologi ilmu yang mempelajari tentang sel secara mendalam
Ø Histologi studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang merupakan
serentetan sel sejenis
Ø Palaentologi studi tentang makhluk hidup masa lalu
Studi tentang bumi sebagai salah satu anggota tatasurya, dan ruang angkasa dengan
benda angkasa lainnya.
a. Geologi, yang membahas tentang struktur bumi. (yang bahasannya meliputi dari
ilmu kimia dan fisika) contoh dari ilmu ini petrologi (batu-batuan), vukanologi
(gempa bumi), mineralogi (bahan-bahan mineral)
b. Astronomi, membahas benda-benda ruang angkasa dalam alam semesta yang
meliputi bintang, planet, satelit da lain-lainnya. Manfaatnya dapat digunakan dalam
navigasi, kalendar dan waktu.