Anda di halaman 1dari 7

RESUME 1

PENDIDIKAN IPA SD
“Hakikat IPA (Sebagai proses, sebagai produk, sebagai sikap ilmiah)”

Disusun Oleh :
Nama : Anestra Putri Fauziah
Nim : 22129012

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Risda Amini, M.P.
Afriza Media, S.Pd., M.Pd.

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2024
PEMBAHASAN

A. Hakikat IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)


Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa
Inggris yaitu natural science yang berarti ilmu yang mempelajari tentang alam
sekitar kita. Pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
gejala-gelaja alam yang terjadi melalui serangkaian proses ilmiah. Jadi Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dapat disebut sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa-
peristiwa yang terjadi di alam ini (Usman Samatowa, 2011: 2-3). IPA merupakan
kumpulan pengetahuan melalui proses penemuan yang sistematis tentang alam
seperti yang dinyatakan oleh Josep Abruscato (1995: 2) “ Science is the knowledge
gathered through a group of proccesses that people use systematically to make
discoveries about the natural world”
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) secara umum meliputi tiga bidang ilmu
dasar, yaitu fisika, biologi, dan kimia. IPA hakikatnya merupakan suatu produk,
proses, dan aplikasi. Sebagai produk IPA merupakan sekumpulan pengetahuan dan
sekumpulan konsep dan bagan konsep. Sebagai suatu proses, IPA merupakan
proses yang dipergunakan untuk mempelajari objek studi, menemukan dan
mengembangkan produk-produk sains, dan sebagai aplikasi, teori IPA akan
melahirkan teknologi yang dapat memberi kemudahan bagi kehidupan (Laksmi
Prihantono, dkk, dalam Trianto, 2010: 137).
Sedangkan Supriyadi (2009: 3) menjelaskan bahwa sains adalah suatu cara
berpikir untuk memahami suatu gejala alam, suatu cara untuk memahami gejala
alam, dan sebagai batang tubuh keilmuan yang diperoleh dari suatu penyelidikan.
Sains mengandung nilai-nilai ilmiah, dalam usaha membaca alam untuk menjawab
hubungan sebab akibat, sains memiliki potensi pengembangan nilai-nilai individu.
Pengkajian terhadap keteraturan sistem alam mendorong peningkatan kekaguman,
keingintahuan terhadap alam, dan kemahfuman akan kebesaran Tuhan yang
menciptakannya. Nilai-nilai etika dan moral yang terpatri pada pembacaan alam ini
akan berkembang dari dampak pengiring oleh sikap ilmiah di atas yang dibiasakan
dan terbiasa penerapannya dalam perilaku keseharian student as a scientist
(Zuhdan, 2011: 7).
I Made Alit & Wandy, 2009 : 17 menyatakan bahwa sains sebagai tubuh
dari pengetahuan (body of knowledge) dibentuk melalui proses inkuiri yang terus
menerus, yang diarahkan oleh masyarakat yang bergerak dalam bidang sains. Sains
lebih dari sekedar pengetahuan (knowledge). Sains merupakan suatu upaya
manusia yang meliputi operasi mental, keterampilan dan strategi memanipulasi dan
menghitung, keingintahuan (curiosity), keteguhan hati (courage), ketekunan
(persistence) yang dilakukan oleh individu untuk mengungkap rahasia alam
semesta. Martin (2005: 10) menyatakan bahwa “ The word science originates from
the Latin scientia, meaning “knowledge”, namun dalam perkembangan zaman
sains berubah menjadi “organized body of knowledge”.
Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan
sikap ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai produk, dan
sebagai prosedur. Sebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk
menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan
pengetahuan baru. Sebagai produk dirtikan sebagai hasil proses, berupa
pengetahuan yang diajarkan di dalam sekolah atau di luar sekolah ataupun bahan
bacaan untuk penyebaran atau dissiminasi pengetahuan. Sebagai prosedur
dimaksudkan adalah metodologi atau cara yang dipakai untuk mengetahui sesuatu
(riset pada umumnya) yang lazim disebut metode ilmiah (scientific method)
(Trianto, 2014: 137). Josep Abrustaco (1995: 6) mengkategorikan IPA sebagai
berikut: Science as procese that lend to discovery, science as knowledge, and
sciene as a set of values. Menurut Sitiatava Rizema Putri (2013: 51) dimensi sains
meliputi:
a. Sains adalah pengetahuan yang mempelajari, menjelaskan, serta
menginvestigasi fenomena alam dengan segala aspeknya yang bersifat empiris.
b. Sains sebagai proses atau metode atau produk. Dengan menggunakan metode
ilmiah yang sarat keterampilan proses, mengamati, mengajukan masalah,
mengajukan hipotesis, mengumpulkan dan menganalisis, serta mengevaluasi
data dan menarik kesimpulan terhadap fenomena alam, maka akan diperoleh
produk sains, misalnya fakat, konsep, prinsip, dan generalisasi yang
kebenarannya bersifat tetatif.
c. Sains bisa dianggap sebagai aplikasi. Dengan penguasaan pengetahuan dan
produk, sains sapat diperguanakan untuk menjelaskan, mengolah dan
memanfaatkan, memprediksi fenomena alam, serta mengembangkan disiplin
ilmu lainnya dan teknologi.
d. Sains mampu dianggap sebagai sarana untuk mengembangkan sikap dan nilai-
nilai tertentu, misalnya nilai, religius, skeptisme, objektivitas, keteraturan,
sikap keterbukaan, nilai praktis dan ekonomis,serta nilai etika atau estetika.
Collete & Chiapetta (1994: 30) menyatakan bahwa sains merupakan suatu
cara berpikir dalam upaya penyelidikan tentang gejala alam, dan sebagai suatu
kumpulan pengetahuan yang didapatkan dari proses penyelidikan. IPA sebagai cara
berpikir (a way of thinking) ditandai oleh adanya proses berpikir untuk
memberikan gambaran tentang rasa keingintahuannya tentang fenomena alam. IPA
sebagai cara penyelidikian (a way of investigating) ditandai dengan penggunaan
metode ilmiah dalam memahami gejala-gejala alam dan segala hal yang terlibat di
dalamnya. IPA sebagai kumpulan pengetahuan (a body of knowledge) ditandai
dengan keberadaan fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan model.

Berdasarkan dari beberapa definisi hakikat IPA, maka dapat disimpulkan bahwa
IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai gejala-gejala alam melalui
serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah. Proses ilmiah ini dibangun atas
dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga
komponen yaitu sebagai produk, proses, dan aplikasi. IPA sebagai produk dan proses
untuk menghasilkan sikap ilmiah hingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan pengetahuan yang dimiki dan mampu melakukan kerja ilmiah yang
diiringi sikap ilmiah maka dapat diperoleh produk IPA yang berupa fakta, konsep,
prinsip, hukum, teori, dan model.

a. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai Proses


Proses adalah urutan atau langkah-langkah suatu kegiatan untuk memperoleh hasil
pengumpulan data melalui metode ilmiah. Adapun Tahapan dalam proses penelitian
sebagai berikut:
a. Observasi adalah pengamatan suatu objek berdasarkan ciri-cirinya dengan
menggunakan beberapa indera.
b. Klasifikasi adalah pengelompokan objek pengamatan berdasarkan perbedaan dan
persamaan sifat yang dimiliki.
c. Interpretasi adalah menafsirkan data-data yang telah diperoleh dari kegiatan
observasi.
d. Prediksi adalah memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan kecenderungan
atau pola hubungan yang terdapat pada data yang telah diperoleh.
e. Hipotesis adalah suatu pernyataan berupa dugaan tentang kenyataan-kenyataan yang
terdapat di alam melalui proses pemikiran.
f. Mengendalikan variabel adalah mengatur variabel sedemikian rupa, sehingga
perbedaan pada akhir eksperimen benarbenar karena pengaruh variabel yang diteliti.
g. Merencanakan dan melaksanakan penelitian eksperimen meliputi menetapkan suatu
masalah yang dijawab melalui suatu penelitian, menetapkan hipotesis penelitian,
menetapkan alat dan bahan yang akan digunakan, dan menetapkan langkah-langkah
percobaan serta waktu yang dibutuhkan.

b. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai Produk


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai produk meliputi fakta-fakta, konsep-konsep,
prinsip-prinsip, dan teori-teori IPA. Fakta dalam IPA adalah pertanyaan benda-benda
yang benar adanya atau peristiwa yang benar terjadi dan sudah dikonfirmasi secara
objektif. Konsep IPA merupakan suatu ide yang dapat mempersatukan fakta-fakta IPA.
Prinsip IPA adalah generalisasi tentang hubungan di antara konsep-konsep IPA.
Sedangkan teori ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, konsep-
konsep, dan prinsipprinsip yang saling berhubungan. Produk adalah hasil yang diperoleh
dari suatu pengumpulan data yang disusun secara sistematis. IPA sebagai produk ada
empat yaitu:
a. Fakta adalah pernyataan tentang benda yang benar adanya atau sudah terjadi.
b. Konsep adalah kumpulan dari beberapa fakta yang saling berhubungan.
c. Prinsip adalah kumpulan dari beberapa konsep.
d. Teori atau hukum adalah prinsip-prinsip yang sudah diterima
c. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai Produk
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai sikap ilmiah yaitu dalam memecahkan masalah
seorang ilmuan sering berusaha mengambil sikap tertentu yang memungkinkan usaha
mencapai hasil yang diharapkan. Adapun beberapa ciri dari sikap ilmiah yaitu:
a. Objektif terhadap fakta, artinya tidak dicampuri dengan perasaan senang atau tidak
senang.
b. Tidak tergesa-gesa dalam mengambil kesimpulan.
c. Tidak mencampur adukan fakta dengan pendapat.
d. Bersifat hati-hati.
e. Ingin menyelidiki.
Daftar Pustaka

Asih Widi Wisudawati dan Eka Sulistyowati, Metodologi Pembelajaran IPA (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2017), 24.

Bayu Wijayama, Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Bervisi SETS Dengan


Pendekatan SAVI (Semarang: Qahar Publisher, 2019), 12-14.

Hisbullah dan Nurhayati Selvi, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Dasar
(Makassar: Aksara Timur, 2018).

Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar (Jakarta: PT Indeks, 2016), 5.

I Gede Astawan dan I Gusti Ayu Tri Agustina, Pendidikan IPA Sekolah Dasar di Era Revolusi
Industri 4.0 (Bandung: NILACAKRA, 2020), 12.

Anda mungkin juga menyukai