Anda di halaman 1dari 15

TUGAS DDPMIPA

Hakikat dan Karakteristik IPA

DISUSUN
O
L
E
H

RAHMADILLAH / 1905112152

DOSEN PENGAMPU MATEMATIKA


M. NAHOR S.Si,MT

UNIVERSITAS RIAU
2019
1. Hakikat IPA
IPA adalah suatu singkatan dari kata “Ilmu Pengetahuan Alam”
merupakan terjemahan dari kata “Natural Science”, secara singkat sering
disebut “Science”. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau
bersangkut paut dengan alam, sedangkan Science artinya ilmu pengetahuan.
Jadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu
tentang alam ini atau ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di
alam. 1
IPA adalah ilmu yang telah diuji kebenarannya melalui metode ilmiah.
Dengan kata lain, metode ilmiah merupakan ciri khusus yang menjadi identitas
IPA, Pengenalan IPA melalui metodologi atau cara memperoleh pengetahuan
itu. IPA adalah penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola keteraturan
dalam alam.
Oleh karena itu, Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk tidak dapat
dipisahkan dari hakikatnya sebagai proses. Produk IPA adalah fakta-fakta,
konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan teori- teori. Prosedur yang
dipergunakan oleh para ilmuan mempelajari alam ini adalah prosedur empirik
dan analitik.2
Dalam prosedur empirik ilmuan mengumpulkan informasi,
mengorganisasikan informasi untuk selanjutnya dianalisis. Prosedur empirik,
dalam IPA mencakup observasi, klasifikasi, dan pengukuran. Sedangkan dalam
prosedur analitik ilmuan menginterprestasikan penemuannya dengan
mempergunakan proses-proses seperti hipotesa, eksperimen terkontrol,
menarik kesimpulan, dan memprediksi. Untuk menjalankan suatu penelitian
tentang alam diperlukan pengetahuan terpadu tentang proses dan materi dalam
topik yang akan diselidiki.3 IPA untuk anak Sekolah Dasar harus dimodifikasi
agar anak didik dapat mempelajarinya. Ide-ide dan konsep-konsep harus
disederhanakan sesuai dengan tingkat perkembangan kognitifnya supaya
mudah dipahami.
1
Faizal Nisbah, Hakikat IPA (Semarang: Aneka Ilmu, 2013)
2
Ibid., 2
3
Ibid., 3
4
Webster’a menyatakan “natural science knowledge concerned with the
physical world and its phenomena”. Yang artinya IPA adalah pengetahuan
tentang alam dan gejala-gejalanya. Sedangkan Purnell’s mendefinisikan IPA
adalah pengetahuan manusia yang luas yang didapatkan dengan cara observasi
dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan,
hukum-hukum, prinsip prinsip, teori-teori, dan hipotesa. Definisi IPA yang
paling sederhana adalah apa yang dilakukan oleh para ahli IPA.
Dari penjelasan di atas dapat dikemukakan bahwa IPA pada hakikatnya
meliputi IPA produk, IPA proses, dan IPA sikap ilmiah yang tak dapat
dipisahkan satu dengan lainnya.
a. Hakikat dan Karakteristik Fisika
1) Hakikat Fisika
Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam dari segi materi
dan energinya. Fisika adalah bangun pengetahuan yang menggambarkan usaha,
temuan, wawasan dan kearifan yang bersifat kolektif dari umat manusia
(Wartono, 2003:18). Sedangkan menurut Mundilarto (2010: 4), fisika sebagai
ilmu dasar memiliki karakteristik yang mencakup bangun ilmu yang terdiri atas
fakta, konsep, prinsip, hukum, postulat, dan teori serta metodologi keilmuan.
Fisika adalah ilmu yang terbentuk melalui prosedur baku atau biasa disebut
sebagai metode ilmiah.5
Lederman dalam Atar dan Gallard (2014), Nature of Science mengacu
pada nilai-nilai dan keyakinan yang melekat pada pengembangan ilmu
pengetahuan. Menurut hakikatnya, fisika yang merupakan sains bukanlah
sekedar kumpulan ilmu pengetahuan semata. Lebih dari itu menurut Collette
dan Chiappetta (1994), sains merupakan a way of thinking (afektif), a way of
investigating (proses), dan a body of knowledge (kumpulan ilmu pengetahuan).
Aspek dari hakikat fisika yang pertama adalah fisika sebagai sikap (a way
of thinking). Fisika yang merupakan cabang ilmu IPA (sains) memiliki
karakter ilmiah, seperti tanggungjawab, jujur, objektif, terbuka, rasa ingin tahu,

4
Faizal Nisbah, Hakikat IPA (Semarang: Aneka Ilmu, 2013)
5
https://eprints.uny.ac.id/33969/3/Bab%20II.pdf
percaya diri, dan lain-lain, yang melekat kuat. Menurut Collette dan Chiappetta
(1994), beberapa karakter tersebut adalah sebagai beliefs (keyakinan), curiosity
(rasa ingin tahu), imagination (imajinasi), reasoning (penalaran), dan self-
examination (pemahaman diri). Menurut KBBI, keyakinan (beliefs) berarti
kepercayaan dan sebagainya yang sungguhsungguh, dan juga berarti sebagai
bagian agama atau religi yang berwujud konsep yang menjadi keyakinan
(kepercayaan) para penganutnya. Keyakinan merupakan dasar dari tindakan
seseorang yang dipercayainya sebagai sesuatu yang benar dan dapat dicapai
(Sugeng, 2015). Keyakinan adalah sebuah hal yang sangat penting dimiliki
oleh seseorang apalagi sebagai makhluk beragama. Sebagai negara Pancasila,
Indonesia menghimpun karakter ini pada Kurikulum 2013, khususnya
Kompetensi Inti (KI) 1. Karakter lainnya, yaitu curiosity (rasa ingin tahu),
imagination (imajinasi), reasoning (penalaran), dan self-examination
(pemahaman diri) tertampung dalam Kompetensi Inti 2 Kurikulum 2013.
Karakter-karakter ini secara tidak langsung akan memperngaruhi bagaimana
seorang saintis atau fisikawan berpikir. 6
Aspek dari hakikat fisika yang kedua adalah fisika sebagai proses (a way
of investigating). Proses sains diturunkan dari langkah-langkah yang
dikerjakan saintis ketika melakukan penelitian ilmiah. Langkah-langkah
tersebut disebut sebagai keterampilan proses sains yang mencakup observasi,
mengukur, inferensi, memanipulasi variabel, merumuskan hipotesis, menyusun
grafik dan tabel data, mendefinisikan secara operasional, dan melaksanakan
eksperimen (Mundilarto, 2002: 13).
Menurut Hetherington, dkk. (dalam Collette dan Chiappetta, 1994),
memahami bagaimana proses terbentuknya suatu ilmu pengetahuan itu lebih
penting daripada ilmu pengetahuan itu sendiri. Mundilarto, membagi
keterampilan proses menjadi dua, yaitu keterampilan proses dasar dan
keterampilan proses terpadu. Keterampilan proses sains dasar, meliputi:
mengamati/observasi, mengklasifikasi, berkomunikasi, mengukur,
memprediksi, dan membuat inferensi. Apabila dianalogikan dalam

6
https://eprints.uny.ac.id/33969/3/Bab%20II.pdf
pembelajaran, kemampuan proses sains dasar dapat tercerminkan sebagai
aspek psikomotor yang dalam kurikulum 2013 dimasukkan dalam KI 4.
Sedangkan keterampilan proses sains terpadu, meliputi: mengidentifikasi
variabel, merumuskan definisi operasional dari variabel, menyusun hipotesis,
merancang penyelidikan. Keterampilan sains terpadu tercerminkan sebagai
proses berpikir tingkat tinggi.
Aspek dari hakikat fisika yang ketiga adalah fisika sebagai produk (a body
of knowledge). IPA (termasuk fisika) sebagai produk dapat diartikan sebagai
kumpulan informasi/fakta yang dihasilkan dari proses-proses ilmiah yang
dilandasi dengan sikap-sikap ilmiah tersebut (Mundilarto, 2002: 2). Menurut
Collette dan Chiappetta (1994), fisika sebagai produk tersusun dari fakta,
konsep, prinsip, hukum, hipotesis, teori, dan model. Fisika sebagai produk juga
dapat diartikan sebagai informasi-informasi yang sudah masak yang ada dalam
ilmu fisika.7
2) Karakteristik Fisika
Karakteristik fisika berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga fisika bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pemahaman tentang
karakteristik fisika ini berdampak pada proses belajar fisika di sekolah. Sesuai
dengan karakteristik fisika, fisika di sekolah diharapkan dapat menjadi wahana
bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
8
sehari-hari. Berdasarkan karakteristik fisika pula, cakupan fisika yang
dipelajari di sekolah tidak hanya berupa kumpulan fakta tetapi juga proses
perolehan fakta yang didasarkan pada kemampuan menggunakan pengetahuan
dasar fisika untuk memprediksi atau menjelaskan berbagai fenomena yang
berbeda. Cakupan dan proses belajar fisika di sekolah memiliki karakteristik
tersendiri.

7
https://eprints.uny.ac.id/33969/3/Bab%20II.pdf
8
https://id.scribd.com/doc/94553607/Karakteristik-Keilmuan-Fisika-1
a) Fisika mempunyai nilai ilmiah.
Kebenaran dalam Fisika dapat dibuktikan lagi oleh semua orang dengan
menggunakan metode ilmiah dan prosedur seperti yang dilakukan terdahulu
oleh penemunya.
b) Fisika merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun
secara sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-
gejala alam.
c) Fisika merupakan pengetahuan teoritis.
Teori Fisika diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus,
yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan
teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara
cara yang satu dengan cara yang lain.
d) Fisika merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan.
Menggunakan bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu
hasil eksperimen dan observasi, yang bermanfaat untuk eksperimentasi dan
observasi lebih lanjut (Depdiknas, 2006).
e) Fisika meliputi empat unsur, yaitu produk, proses, aplikasi dan
sikap.
Produk dapat berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. Proses merupakan
prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi
pengamatan, penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen, percobaan atau
penyelidikan, pengujian hipotesis melalui eksperimentasi; evaluasi,
pengukuran, dan penarikan kesimpulan.9
b. Hakikat dan karakteristik kimia
1) Hakikat Kimia
Nama ilmu kimia berasal dari bahasa Arab, yaitu al-kimia yang artinya
perubahan materi, oleh ilmuwan Arab Jabir ibn 10 Hayyan (tahun 700-778). Ini
berarti, ilmu kimia secara singkat dapat diartikan sebagai ilmu yang

9
https://id.scribd.com/doc/94553607/Karakteristik-Keilmuan-Fisika-1
10
http://sunyonoms.wordpress.com/pengetahuan-umum/apa-kedudukan-filsafat-dalam-
sains/
mempelajari rekayasa materi, yaitu mengubah materi menjadi materi lain.
Secara lengkapnya, ilmu kimia adalah ilmu mempelajari 11 tentang susunan,
struktur, sifat, perubahan serta energi yang menyertai perubahan suatu zat atau
materi. Zat atau materi itu sendiri adalah segala sesuatu yang menempati ruang
dan mempunyai massa.12
Susunan materi mencakup komponen-komponen pembentuk materi dan
perbandingan tiap komponen tersebut. Struktur materi mencakup struktur
partikel-partikel penyusun suatu materi atau menggambarkan bagaimana atom-
atom penyusun materi tersebut saling berikatan. Sifat materi mencakup sifat
fisis (wujud dan penampilan) dan sifat kimia. Sifat suatu materi dipengaruhi
oleh : susunan dan struktur dari materi tersebut.  Perubahan materi meliputi
perubahan fisis/fisika (wujud) dan perubahan kimia (menghasilkan zat baru).
Energi yang menyertai perubahan materi menyangkut banyaknya energi yang
menyertai sejumlah materi dan asal-usul energi itu.
Dalam paparan di berbagai literatur, secara umum menyatakan bahwa
saintisme adalah suatu istilah yang digunakan oleh para filsuf untuk
menggambarkan apa yang mereka lihat sebagai pemujaan ilmu pengetahuan,
yakni suatu sikap yang ironisnya banyak ditemukan di kalangan intelektual.
Para pemikir dan pengkritik saintisme berpendapat bahwa ilmu pengetahuan
bukanlah satu-satunya jenis kegiatan intelektual manusia yang dapat
diandalkan. Ilmu pengetahuan juga tidak seharusnya mendapatkan status yang
istimewa, karena dianggap sebagai satu-satunya jalan yang dapat ditempuh
manusia untuk sampai pada pengetahuan.
Dalam kehidupan nyata sekarang ini, beberapa orang berpendapat bahwa
ilmu pengetahuan telah memberikan kemudahan pada manusia yang
seharusnya tidak perlu. Artinya, kita akan hidup jauh lebih baik dan manusiawi
tanpa adanya ilmu pengetahuan. Argumen terakhir ini mungkin relevan, jika
ditempatkan pada persoalan tentang penggunaan teknologi dan ilmu

11

12 12
http://sunyonoms.wordpress.com/pengetahuan-umum/apa-kedudukan-filsafat-dalam-
sains/
pengetahuan untuk menciptakan senjata pemusnah massal. Banyak antropolog
juga berpendapat bahwa ilmu pengetahuan modern yang berkembang di Eropa
memiliki arogansi kultural, sehingga ilmuwan barat seringkali memandang
rendah kebudayaan–kebudayaan lainnya di luar kebudayaan barat.
Metode pendekatan di dalam ilmu-ilmu alam memiliki koherensi dan
akurasi yang lebih tinggi daripada ilmu-ilmu sosial. Para ilmuwan sosial telah
melakukan analisis yang juga dengan pendekatan ilmu-ilmu alam. Hasilnya
adalah banyaknya penggunaan rumusan matematis dan metode statistik di
dalam ilmu-ilmu sosial. Di dalam sejarahnya, fisika mengalami perkembangan
yang sangat pesat, ketika Galileo memutuskan untuk menerapkan metode
matematis untuk mendeskripsikan gerak benda-benda. Keberhasilan ini
mempengaruhi para ilmuwan sosial untuk menggunakan metode yang sama
untuk mengembangkan ilmu-ilmu sosial. Tentu saja, argumen ini punya
pengandaian dasar yang problematis, bahwa objek penelitian di dalam ilmu–
ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial memiliki kualitas yang sama yang dapat
dimatematiskan.
Berfikir radikal merupakan awal lahirnya kimia. Dahulu, ilmuwan
menganggap secara radikal atau bebas tentang definisi atom dan model atom.
Pikiran radikal diperoleh dari dari kemauan dan kemampuan suatu otak untuk
memikirkan sesuatu yang abstrak ataupun empriris. Cara berpikir radikal ini,
mempunyai manfaat yang besar dalam perkembangan dunia kimia. Salah satu
mendorong ilmuwan untuk melakukan perenungan berpikir untuk menemukan
kelanjutan dari pikiran radikalnya. Banyak sekali muncul teori-teori tentang
atom yang yang diawali oleh berfikir yang pokok atau fundamental dari
fenomena dasar mengenai penyusun suatu materi. 13
14
Hakekat ilmu kimia adalah bahwa benda itu bisa mengalami perubahan
bentuk, maupun susunan partikelnya menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi
deformasi, perubahan letak susunan, ini mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda
13
http://sunyonoms.wordpress.com/pengetahuan-umum/apa-kedudukan-filsafat-dalam-
sains/

14
http://sunyonoms.wordpress.com/pengetahuan-umum/apa-kedudukan-filsafat-dalam-sains/
dengan wujud yang semula. Fakta yang terdapat di alam mempunyai banyak
hubungan dengan ilmu kimia. Dari ciri pemikiran filsafat yang telah dipelajari
mempunyai arti besar dalam menumbuhkan sikap kritis terhadap suatu fakta.
Sikap kritis ini merangsang otak untuk mengajukan berbagi pertanyaan
terhadap fenomena yang ada. Sebagai contoh ; fakta kimia yaitu larutan
elektrolit dan non-elektrolit. Dari sikap kritis muncul pertanyaan ; apa yang
menyebabkan larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dan apa yang
menyebabkan larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik,
bagaimana ciri-ciri larutan elektrolit dan non-elektrolit, dan lain-lain. Ilmu
kimia diperlukan dan terlibat dalam kegiatan industri dan perdagangan,
kesehatan, dan berbagai bidang lain. Kedepan, Ilmu Kimia sangat berperan
dalam penemuan dan pengembangan material dan sumber energi baru yang
lebih bermanfaat, bernilai ekonomis tinggi, dan lebih ramah lingkungan.
2) Karakteristik kimia
Karakteristik mungkin bisa diartikan sebagai suatu sifat yang khas, yang
melekat pada suatu objek. Sedangkan karakter adalah sifat yang dijadiin
ciri untuk mengidentifikasikan sebuah objek. Wiseman (1981)
mengemukakan bahwa ilmu kimia merupakan salah satu pelajaran tersulit
bagi kebanyakan siswa menengah. Kesulitan mempelajari ilmu kimia ini
terkait dengan ciri-ciri ilmu kimia itu sendiri yang disebutkan oleh Kean
dan Middlecamp (1985) sebagai berikut:15
a. Ilmu kimia bersifat abstrak
Atom, molekul, dan ion merupakan materi dasar kimia yang tidak
nampak, yang menurut siswa membayangkan keberadaan materi tersebut
tanpa mengalaminya secara langsung. Karena atom merupakan pusat
kegiatan kimia, maka walaupun kita tidak dapat melihat atom secara
langsung, tetapi dalam angan-angan kita dapat membentuk suatu gambar
untuk mewakili sebuah atom oksigen kita gambarkan secara bulatan.16

15
Inayah Taibah,2015 Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks) Praktikum Berbasis Inkuiri
Terbimbing Pada Pembuatan Perisa Nanas
16
Inayah Taibah,2015 Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks) Praktikum Berbasis Inkuiri
Terbimbing Pada Pembuatan Perisa Nanas
b.  Ilmu kimia merupakan penyederhanaan dari yang sebenarnya 
Kebanyakan obyek yang ada di dunia ini merupakan campuran zat-
zat kimia yang kompleks dan rumit. Agar segala sesuatunya mudah
dipelajari, maka pelajaran kimia dimulai dari gambaran yang
disederhanakan, di mana zat-zat dianggap murni atau hanya mengandung
dua atau tiga zat saja. Dalam penyederhanaanya diperlukan pemikiran
dan pendekatan tertentu agar siswa tidak mengalami salah konsep dalam
menerima materi yang diajarkan tersebut.
c. Sifat ilmu kimia berurutan dan berkembang dengan cepat
Seringkali topik-topik kimia harus dipelajari dengan urutan tertentu.
Misalnya, kita tidak dapat menggabungkan atom-atom untuk membentuk
molekul, jika atom dan karakteristiknya tidak dipelajari terlebih dahulu.
Disamping itu, perkembangan ilmu kimia sangat cepat, seperti pada
bidang biokimia yang menyelidiki tentang rekayasa genetika, kloning,
dan sebagainya. Hal ini menuntut kita semua untuk lebih cepat tanggap
dan selektif dalam menerima semua kunjungan tersebut.
d. Ilmu kimia tidak hanya sekedar memecahkan soal-soal
Memecahkan soal-soal yang terdiri dari angka-angka (soal numerik)
merupakan bagian yang penting dalam mempelajari kimia. Namun, kita
juga harus mempelajari deskripsi seperti fakta-fakta kimia, aturan-aturan
kimia, peristilahan kimia, dan lain-lain.
e. Bahan/materi yang dipelajari dalam ilmu kimia sangat banyak
Dengan banyaknya bahan yang harus dipelajari, siswa dituntut untuk
dapat merencanakan belajarnya dengan baik, sehingga waktu yang
tersedia dapat digunakan seefisien mungkin.
Arifin (1995) mengemukakan bahwa ilmu kimia merupakan salah
satu pelajaran tersulit bagi kebanyakan siswa menengah, sehingga jarang
diminati. Hal ini disebabkan :1). Dalam pelajaran kimia terdapat istilah-
istilah yang hanya dihafal siswa tetapi tidak dipahami dengan benar ; 2).
Kebanyakan konsep-konsep atau materi kimia bersifat abstrak seperti
atom, molekul atau ion sehingga siswa sulit membayangkan keberadaan
materi tersebut tanpa mengalaminya secara langsung ; 3). Kesulitan siswa
dalam memahami perhitungan matematis materi kimia.
c. Hakikat dan Karakteristik Biologi
1) Hakikat Biologi
Biologi berasal dari kata bios yang berarti hidup dan logos berarti
pengetahuan. Jadi biologi dapat didefinisikan ilmu pengetahuan yang
mempelajari makhluk hidup. Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu biologi
mengkaji berbagai persoalan yang berkaitan dengan berbagai tingkat
organisasi kehidupan dan interaksinya dengan faktor lingkungan.
Objek biologi meliputi seluruh makhluk hidup. Pada awalnya
biologi memiliki 3 ragam objek berupa rajaan (kingdom), yaitu plantae
(dunia tumbuhan), animalia (dunia hewan), dan prostista. Sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ragam objek biologi juga
terus berkembang. Klarifisikasi makhluk hidup yang semula dibagi 3
kingdom semenjak akhir abad ke-19 ragam objek biologi berkembang
menjadi 5 kingdom yaitu, plantae, animalia, protista, fungi, dan
eubacteria. Dalam perkembangan terakhir dunia mahkluk hidup
diklasifikasikan menjadi 6 kingdom, yaitu plantae, animalia, protista,
fungi, eubacteria dan achebacteria.
Berdasarkan tingkat organisasi kehidupan, objek biologi
merupakan kehidupan yang berbagai tingkat struktur yang dimulai dari
tingkat organisasi yang paling sederhana hingga yang paling kompleks,
yaitu mulai dari tingkat molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ,
individu/organisme, populasi, komunitas, ekosistem dan bioma.
a. Tingkat molekul
Kajian biologi pada tingkat molekul meliputi berbagai jenis
biomelekul yang menjadi penyusun tubuh makhluk hidup, misalnya
air, protein, lemak, karbohidrat, vitamin, DNA dan RNA.
b. Tingkat sel
Kajian biologi tingkat sel meliputi morfologi dan jenis sel, organ
sel, fungsi sel, metabolisme sel, transortasi dalam sel, serta cara sel
berproduksi.
c. Tingkat jaringan
Kajian biologi tingkat jaringan meliputi macam jaringan, komponen
jaringan, fungsi jaringan, komponen penyusun jaringan, serta
pembentukan dan perkembangan jaringan.
d. Tingkat organ
Kajian biologi pada organ meliputi jenis organ, penyusun organ,
fungsi organ, perkembangan organ, transportasi organ, serta
kelainan pada organ.
e. Tingkat sistem organ
Kajian biologi pada tingkat sistem organ meliputi macam sistem,
penyusun sistem, fungsi dari berbagai sistem, cara kerja sistem, dan
kelainan pada sistem.
f. Tingkat individu/organisme
Kajian biologi pada tingkat individu meliputi jenis individu,
kedudukan individu pada tingkat taksonomi, cara memperoleh
makanan, cara bereproduksi, cara beradaptasi dan lain lain.
g. Tingkat populasi
Kajian biologi pada tingkat populasi meliputi perkembangan
populasi, jumlah kelahiran (natalitas), jumlah kematian (moralitas),
perpindahan (migrasi) dan kompetisi dalam populasi.
h. Tingkat komunitas
Kajian biologi pada tingkat komunitas meliputi jenis populasi,
kondisi ligkungan, hubungan timbal balik, interaksi antar makhluk
hidup yang satu dengan yang lain, cara beradaptasi.
i. Tingakt ekosistem
Kajian biologi pada tingkat ekosistem meliputi jenis ekosistem,
komponen penyusun ekosistem, hubungan timbal balik antar
makhluk hidup dengan lingkungan, rantai makanan, jaring jaring
makanan, dan aliran energi serta pengaruh pencemaran terhadap
organisme didalam satu ekosistem dan karakteristik ekosistem
tercemar.
j. Tingkat bioma
Kajian biologi pada tingkat bioma meliputi macam macam bioma,
ciri ciri bioma, ciri ciri iklim yang mempengaruhi, serta tumbuhan
dan hewan khas yang terdapat dalam bioma.
2) Karakteristik ilmu biologi
Biologi mempelajari tentang makhluk hidup, bagaimana interaksinya
satu sama lain, dan bagaimana interaksinya dengan lingkungan.
Karakteristik ilmu biologi ditentukan oleh objek yang dipelajari dan
permasalahan yang dikaji. Objek yang dipelajari dalam ilmu biologi
adalah makhluk hidup. Makhluk hidup memiliki karakteristik tersendiri
jika dibanding dengan objek sains lainnya. Berikut ini adalah
karakteristik dasar makhluk hidup.
a. Makhluk hidup disusun oleh sel
Setiap makhluk hidup terdiri dari satu sel (uniseluler) atau banyak
sel (multiseluler). Setiap sel itu dilindungi oleh membran yang
memisahkannya dari lingkungan.\
b. Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan, yaitu perubahan ukuran
sel menjadi semakin besar ataupun pertambahan jumlah sel.
Pertambahan berat atau pertambahan tinggi suatu organisme
merupakan tolak ukur pertumbuhan yang dapat kita amati. Sejalan
dengan pertumbuhan sel makhluk hidup akan mengalami
perkembangan sel menjadi bentuk yang berbeda dan menjalankan
suatu fungsi tertentu. Contoh proses perkembangan adalah setiap
manusia berasal dari sel telur yang dibuahi, yang kemudian
berkembang menjadi berbagai sel yang memiliki bentuk dan fungsi
tertentu.
c. Makhluk hidup melakukan proses metabolisme
Didalam tubuh makhluk hidup terjadi berbagai reaksi penyusunan
senyawa senyawa, yang disebut metabolisme. Metabolisme itu
terjadi terus menerus sehingga tubuh makhluk hidup selalu dalam
keadaan hemeostatis, yaitu keadaan lingkungan internal yang
seimbang dan konstan
d. Makhluk hidup memberikan respon terhadap rangsang
Setiap makhluk hidup sensitif terhadap rangsang, baik yang berasal
dari dalam maupun dari luar. Contoh rangsang yang diterima oleh
makhluk hidup antara lain perubahan warna, arah, intensitas cahaya,
suhu, tekanan, kadar air dan suara.
e. Makhluk hidup melakukan reproduksi
Makhluk hidup dapat mempertahankan jenisnya karena
kemampuannya untuk melakukan reproduksi. Saat breproduksi
materi herediter dari induk diwariskan kepada keturunnya.
f. Makhluk hidup mampun beradaptasi dengan lingkungan
Setiap makhluk hidup mampu beradaptasi sehingga dapat bertahan
meskipun keadaan lingkungan senantiasa berubah.
2. Karakteristik IPA
IPA disiplin ilmu memiliki ciri ciri sebagaimana disiplin ilmu lainnya.
Setiap disiplin ilmu selain mempunyai ciri umum, juga mempunyai ciri
khusus/karakteristik. Adapun ciri umum dari suatu ilmu pengetahuan
adalah merupakan himpunan fakta serta aturan yang menyatakan
hubungan antara satu dengan lainnya. Fakta fakta tersebut disusun secara
sistematis serta dinyatakan dengan bahasa yang tepat dan pasti sehingga
mudah dicari kembali dan dimengerti untuk komunikasi
(prawirohartono,1989:93)
Ciri khusus IPA sebagai berikut:
a. IPA mempunyai nilai ilmiah, artinya kebenaran dalam IPA dapat
dibuktikan lagi oleh semua orang dengan melakukan metode ilmiah
dan prosedur seperti yang dilakukan terdahulu oleh penemunya.
b. Ipa merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara
sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada
gejala gejala alam.
c. Ipa merupakan pengatahuan teoritis, teori ipa diperoleh atau disusun
dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan
observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, observasi
dan demikian seterusnya kait megkait antara cara yang satu dengan
cara yang lain.
d. Ipa merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan, dengan
konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan
observasi, yang bermanfaat untuk eksperimentasi dan observasi lebih
lanjut (depdiknas,2006).
e. Ipa meliputi empat unsur, yaitu produk, proses, aplikasi dan sikap,
produk dapat berupafakta, prinsip, teori dan hukum. Proses merupakan
prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah, metode ilmiah
meliputi pengamatn, penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen,
percobaan atau penyelidikan, pengujian hipotesis melalui eksperimen,
evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.
Aplikasi merupakan penerapan metode atau kerja ilmiah dan konsep
ipa dalam kehidupan sehari hari. Sikap merupakan rasa ingin tahu
tentang obyek, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab
akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan
melalui prosedur yang benar.

Anda mungkin juga menyukai