Anda di halaman 1dari 32

BAHAN BACAAN HAKIKAT ILMU SAINS

ILMU SAINS
Pengertian Sains
Berikut akan dijelaskan apa itu pengertian dan definisi sains secara umum serta
menurut teori dari para ahli sains.
Definisi Sains Secara Umum
Pengertian sains menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah :
1. ilmu pengetahuan pada umumnya
2. pengetahuan sistematis tentang alam dan dunia fisik, termasuk di dalamnya,
botani, fisika, kimia, geologi, zoologi, dan sebagainya; ilmu pengetahuan alam
3. pengetahuan sistematis yang diperoleh dari sesuatu observasi, penelitian,
dan uji coba yang mengarah pada penentuan sifat dasar atau prinsip sesuatu
yang sedang diselidiki, dipelajari, dan sebagainya
Jadi bisa disimpulkan bahwa pengertian sains secara umum adalah ilmu
pengetahuan yang dipelajari oleh manusia yang diperoleh dari kegiatan pengamatan
dan penelitian untuk mengetahui teori yang disepakati.
Sains menjadi alat bagi manusia untuk bisa bertahan hidup di bumi, dengan
mempelajari kondisi alam dan sekitarnya menjadi sebuah pengetahuan yang
berharga.
Definisi sains menurut Webster’s New Collegiate Dictionary adalah pengetahuan
yang dicapai melalui studi atau praktek atau pengetahuan yang memiliki kebenaran
dari pengoperasian ilmu misalnya yang diperoleh dan diuji melalui metode ilmiah.
Sementara pengertian sains menurut UU No. 2 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) adalah salah satu mata pelajaran yang sangat
penting dan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan manusia, yang dalam Undang-
Undang dijelaskan bahwa pembelajaran Sains (Ilmu Pengetahuan Alam) diberikan
pada jenjang pendidikan yang terdapat di Indonesia (SD/MI,SMP/MTS, maupun
SMK) baik negeri maupun swasta.
Pengertian Sains Menurut Para Ahli
Menurut Albert Einstein (1940)
Pengertian sains menurut Einstein adalah sebuah bentuk upaya atau kegiatan yang
memungkinkan dari berbagai variasi atau pengalaman inderawi mampu membentuk
sebuah sistem pemikiran atau pola pikir yang secara rasional seragam.
Menurut Hardy dan Fleer (1996)
Menurut Hardy dan Fleer, pengertian sains dapat dibedakan menjadi empat fungsi
sains utama, yaitu sains sebagai kumpulan pengetahuan, sains sebagai suatu
proses, sains sebagai kumpulan nilai serta sains sebagai suatu cara untuk mengenal
dunia.
Menurut Wigner
Arti sains menurut Wigner merupakan gudang atau penyimpanan pengetahuan
tentang gejala-gejala alam, yang juga mencakup pengetahuan tentang dunia
alamiah yang diperoleh dari interaksi indra dengan dunia tersebut.
Menurut Sund (2005)
Pengertian sains menurut Sund adalah sebagai produk dan proses hal-hal yang
berkaitan dengan sikap ilmiah, metode ilmiah dan produk ilmiah.
Menurut Romano Harre
Definisi sains adalah kumpulan teori-
teori yang telah diuji kebenarannya, menjelaskan tentang pola pola dan keteraturan
maupun ketidakteraturan dari gejala yang diamati dengan seksama.
Menurut Doran R (1998)
Arti sains didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang harus dilakukan oleh para
siswa secara aktif, bukan dilakukan pada mereka.
Tujuan Sains
Beberapa fungsi dan tujuan sains sebagai ilmu pengetahuan adalah sebagai
berikut :
● Sebagai sarana untuk mengungkapkan fakta yang belum diketahui.
● Sebagai alat bagi manusia untuk bisa bertahan hidup.
● Untuk mengembangkan teknologi dan informasi.
● Untuk memudahkan kebutuhan hidup manusia sehari-hari.
Dalam melakukan penelitian, maka metode penyelidikan ilmiah yang harus ditempuh
antara lain adalah melakukan observasi, merumuskan hipotesis, membuat prediksi,
melaksanakan penelitian, dan menarik kesimpulan.

Hakikat Sains
Sains merupakan ilmu pengetahuan yang dipelajari manusia. Batasan ruang lingkup
sains adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh indera manusia, seperti indera
penglihatan atau indera pendengaran.
Sains merupakan pengetahuan yang didapat dari proses pembelajaran dan juga
pembuktian. Teori sains pun terus berkembang, sehingga bukan tidak mungkin ada
teori-teori baru lagi yang mematahkan teori lama, sehingga bisa dibilang sains
bersifat dinamis dan mengikuti perkembangan zaman.
Hakikat sains adalah bersifat universal. Artinya dilakukan dimana saja, oleh siapa
saja, serta kapan saja, pada dasarnya akan mendapatkan hasil yang sama. Sains
juga harus bersifaat logis dan sistematis, serta penelitiannya dilakukan secara
objektif dan empiris.
Sains bisa dibedakan menjadi natural science (ilmu pengetahuan alam) dan social
science (ilmu pengetahuan sosial). Tiap jenis sains juga memiliki banyak cabang
ilmu pengetahuan lainnya yang dipelajari.
Demikian informasi artikel mengenai pengertian sains beserta arti, definisi, tujuan,
hakikat, dan ciri-ciri sains menurut para ahli. Semoga bisa menambah wawasan
para pembaca.
LABORATORIUM IPA
Pengertian Laboratorium IPA
Di dalam PermenPANRB Nomor 3 Tahun 2010 disebutkan
bahwa laboratorium adalah unit  penunjang akademik pada lembaga pendidikan,
berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola
secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan atau produksi dalam skala
terbatas, dengan  menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan
tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.

Laboratorium IPA merupakan suatu wadah yaitu tempat, gedung ruang dengan


segala macam perangkat keras yang diperlukan untuk kegiatan ilmiah.

Laboratorium IPA menjadi tempat bagi guru dan siswa untuk melakukan kegiatan
ilmiah dalam rangka pembelajaran IPA.

Peran Laboratorium IPA


Peranan laboratorium IPA dalam pembelajaran adalah untuk menumbuhkan dan
mengembangkan hal-hal berikut.
1. Keterampilan dalam pengamatan, pengukuran dan pengumpulan data
2. Kemampuan menyusun data dan menganalisis serta menafsirkan hasil
pengamatan
3. Kemampuan menarik kesimpulan secara logis berdasarkan hasil eksperimen,
mengembangkan model dan menyusun teori
4. Kemampuan mengkomunikasikan secara jelas dan lengkap hasil-hasil percobaan
5. Keterampilan merancang percobaan, urutan kerja, dan pelaksanaannya
6. Keterampilan dalam memilih dan mempersiapkan peralatan dan bahan untuk
percobaan
7. Keterampilan dalam menggunakan peralatan dan bahan
8. Kedisiplinan dalam menggunakan peralatan dan bahan.
Fungsi Laboratorium IPA
Laboratorium IPA merupakan salah satu fasilitas sekolah tempat guru dan peserta
didik melakukan kegiatan pembelajaran IPA melalui praktikum. Kegiatan ini sangat
penting untuk mengembangkan pendekatan saintifik sesuai dengan Kurikulum 2013.

Fungsi laboratorium IPA adalah untuk mendukung pencapaian tujuan


pembelajaran di sekolah, sehingga kualitas hasilnya semakin meningkat.
Laboratorium IPA difungsikan untuk memberikan penguatan dalam rangka
memperkaya dan memperdalam pemahaman peserta didik mengenai konsep-
konsep dasar IPA.

Fungsi Laboratorium IPA secara umum adalah sebagai berikut,


1. Menggambarkan konsep-konsep IPA yang abstrak.
2. Mengembangkan konsep dan prinsip IPA
3. Mengembangkan keterampilan proses sains
4. Sarana pendidikan untuk pelatihan
5. Membangun dan mengembangkan rasa ingin tahu tentang alam lingkungan.

Belajar IPA pada hakekatnya mengembangkan science process skills,


dengan demikian ketrampilan dasar seperti melakukan observasi, merumuskan
masalah dan hipotesis, merancang dan melaksanakan percobaan, mengumpulkan
dan menganalisis data merupakan bagian dari kegiatan belajar IPA. Laboratorium
IPA menjadi wadah untuk pengembangan science process skills tersebut.
Fungsi laboratorium sebagai didaktik IPA dikategorikan ke dalam tiga,
kelompok, sebagai berikut.
1. Fungsi yang memberikan peningkatan pengetahuan,
2. Fungsi yang memberikan peningkatan keterampilan.
3. Fungsi yang memberikan penumbuhan sikap

Laboratorium IPA berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran


IPA secara praktek yang memerlukan peralatan khusus yang tidak mudah
dihadirkan di ruang kelas.
1. Eksperimen
Ekperimen diartikan sebagai rangkaian kegiatan (misalnya menyusun alat,
mengoperasikan alat, mengukur), melakukan pengamatan untuk memverifikasi, dan
menguji suatu hipotesis berdasarkan bukti-bukti empiris.

2. Kerja Laboratorium
Kerja laboratorium cakupannya lebih luas daripada eksperimen, yang diartikan
sebagai aktifitas dengan menggunakan fasilitas laboratorium, seperti melatih
keterampilan menggunakan alat melakukan eksperimen (percobaan),
mendemonstrasikan percobaan, melakukan pengontrolan kualitas bahan baku,
pengontrolan kualitas produk industri, dan ekshibisi (pameran) proses-proses kimia.

3. Praktikum
Praktikum diartikan sebagai salah satu metode pembelajaran yang
berfungsi memperjelas konsep melalui kontak dengan alat, bahan, atau peristiwa
alam secara langsung.
Kegiatan praktikum akan meningkatkan keterampilan intelektual peserta didik
melalui observasi atau pencarian informasi secara lengkap dan selektif yang
mendukung pemecahan problem praktikum.
Selain itu, melalui praktikum akan melatih peserta didik dalam memecahkan
masalah, menerapkan pengetahuan dan keterampilan terhadap situasi yang
dihadapi, melatih dalam merancang eksperimen, menginterpretasi data, dan
membina sikap ilmiah.
ALAT PRAKTIKUM

Gambar alat-alat Laboratorium. Buku IPA SMP Kelas 7, Kemendikbud


A. Nama: gelas kimia Terbuat dari gelas atau plastik Untuk mencampur/
memanaskan bahan kimia
B. Nama: tabung reaksi Terbuat dari gelas/ kaca Untuk mencampur/ memanaskan
bahan kimia dalam jumlah sedikit
C. Nama: cawan porselen Terbuat dari keramik Untuk menguapkan cairan dalam
suatu campuran
D. Nama: gelas ukur Terbuat dari gelas atau plastik Untuk mengukur volume cairan
E. Nama: corong Terbuat dari gelas atau plastik Untuk menyaring campuran
F. Nama: labu Erlenmeyer Terbuat dari gelas atau kaca Untuk mencampur/
memanaskan bahan kimia, tertama yang menghasilkan gas, juga untuk menyaring
G. Nama: termometer Terbuat dari gelas dan air raksa/ alkohol Untuk mengukur
suhu
H. Nama: kaki tiga Terbuat dari logam Untuk menopang alat lain dalam proses
pemanasan

Tata Tertib di Laboratorium


Tata tertib di laboratorium sangatlah penting demi menghindari kecelakaan dan
mendukung keberhasilan percobaan. Maka tata tertibnya adalah sebagai berikut:

1. Persiapan                                                                
Sebelum melakukan percobaan, persiapkanlah hal hal berikut:
● jas laboratorium
● serbet atau tisu
● catatan kerja

2. Buatlah Prosedur Kerja                                       


Tentukan terlebih dahulu tujuan praktikum, hal yang dikerjakan, alat dan bahan, cara
kerja, dan hal hal yang perlu diperhatikan saat praktikum.

3. Alat dan Cara Menggunakannya                       


Kita harus terlebih dahulu mengetahui cara menggunakan suatu alat dan jika belum
mengetahui sebaiknya bertanya kepada guru pembimbing. Dan setelah digunakan,
sebaiknya alat alat dikembalikan ke tempat sebelumnya namun sebelumnya harus
sudah dalam keadaan bersih.
4. Saat Berada di dalam Laboratorium             
Aturan umum saat berada di dalam Laboratorium:
● Jangan bermain main selama berada di dalam laboratorium.
● Jangan makan makan selama berada di dalam laboratorium.
● Berhati hatilah terhadap zat kimia berbahaya yang berada di dalam
laboratorium.
● Buanglah sampah pada tempatnya.
● Jangan membawa atau mengambil alat alat serta bahan laboratorium keluar
ruangan tanpa seizin guru pembimbing.
● Hanya gunakan alat dan bahan yang dibutuhkan atau yang sesuai dengan
petunjuk praktikum.
● Kamu wajib mengenali dan menghapal semua jenis jenis peralatan kerja yang
berada di laboratorium terutama zat zat kimia bereaksi, alat alat darurat
laboratorium dan P3K.
● Jika terjadi kerusakan pada peralatan, segera laporkan kepada yang
berwenang.
● Peralatan peralatan khusus juga memiliki perawat khusus,maka jangan
sembarangan seperti contoh tabung reaki, jika ingin dilap jangan mengelap
bagian dalam atau bagian bagian yang berhubungan dengan pereaksi.
● Sebelum melakukan praktikum selalu dianjurkan agar meminum susu atau
vitamin terlebih dahulu untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta stamina
tubuh.

5. Bahan Kimia                                                            
Dalam menggunakan bahan kimia, perhatikan hal hal berikut ini:
● Saat mereaksikan suatu zat, lakukanlah secara perlahan dan perhatikan
hasilnya di setiap penambahan zat kimia.
● Gunakan masker, sarung tangan, dan kacamata pelindung ketika
menggunakan bahan kimia berbahaya.
● Berhati hatilah saat meggunakan bahan kimia berbahaya, ikuti prosedur dan
protokol kerja praktikum.
● Jangan mencium botol bahan kimia secara langsung, tetapi dekatkanlah
hidung dengan mulut botol lalu kibaskan tangan diatas mulut botol ke arah
hidung.
● Pada saat menimbang, letakkan bahan pada piringan neraca atau gelas arloji,
jangan meletakkannya langsung diatas neraca.

Alat – Alat Keselamatan Kerja di Laboratorium


Alat alat keselamatan kerja yang wajib ada di laboratorium:
● Jas laboratorium
● Kain lap tahan panas (tidak mudah terbakar)
● Sarung tangan tahan panas
● PPPK (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
● Masker
● Kacamata pelindung
● Alat pemadaman api ringan

Penanganan Kecelakaan Laboratorium


Saat terjadi kecelakaan pada praktikum hal utama yang harus dilakukan
adalah tidak panik dan mengikuti prosedur penanganan kecelakaan yang baik dan
benar. Mintalah bantuan kepada guru pembimbing atau petugas laboratorium untuk
membantu kita.
Bila terkena bahan kimia, bersihkan bagian kulit yang terkena bahan kimia
sampai bersih dan jangan digaruk agar tidak menyebar. Jika tidak kunjung membaik
dan menjadi semakin parah, segera pergi ke dokter terdekat.
Bila terjadi kebakaran atau korsleting, segera bunyikan alarm tanda bahaya.
Gunakan alat pemadam kebakaran ringan untuk mematikannya dan jangan
menghirup asap dari kebakaran. Bila kebakaran tidak kunjung padam, panggil
petugas pemadam kebakaran.
Saat bekerja di laboratorium kiranya kita bekerja dengan teliti, fokus dan serius.
Jangan melakukan hal hal yang melanggar aturan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan
karena seperti kata pepatah mencegah lebih baik daripada mengobati.
Sebaiknya kita mencegah hal buruk terjadi daripada mengobati atau memperbaiki
hal buruk yang sudah terjadi. Agar terciptalah praktikum di ruang laboratorium yang aman
dan nyaman.
SIMBOL KESELAMATAN KERJA
METODE ILMIAH
Pengertian Metode Ilmiah
Metode Ilmiah adalah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method)
merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis
berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis
dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. 
Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan
eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat
menjadi suatu teori ilmiah.

Pengertian metode ilmiah menurut beberapa ahli :


1. (Almack, 1939) Metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis
terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
2. (Ostle, 1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap
sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.
Ciri-Ciri Metode Ilmiah
Metode Ilmiah memiliki ciri-ciri keilmuan
1. Rasional: sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penalaran
2. Empiris: menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati dengan
menggunakan panca inderaSistematis: menggunakan proses dengan
langkah- langkah

Unsur Metode Ilmiah


Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
1. Karakteristik (pengamatan dan pengukuran).
2. Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil
pengamatan dan pengukuran).
3. Prediksi (deduksi logis dari hipotesis).
4. Eksperimen (pengujian atas semua hal di

Syarat Metode Ilmiah


Syarat-syarat Metode Ilmiah, diantaranya
1. Obyektif, artinya pengetahuan itu sesuai dengan objeknya atau didukung
metodik fakta
2. Metodik, artinya pengetahuan ilmiah diperoleh dengan menggunakan cara-
cara tertentu yang teratur dan
3. Sistematik, artinya pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu sistem, tidak
berdiri sendiri, satu dengan yang lain saling
4. Universal, artinya pengetahuan tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh
seseorang atau beberapa orang saja tetapi semua orang melalui
eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil

Tujuan Metode Ilmiah


Tujuan dalam mempelajari metode ilmiah adalah salah satu bentuk harapan untuk
masa depan. Oleh karena itu, dalam penulisan ilmiah kita tidak diperbolehkan asal
menulis atau mengindahkan kaidah-kaidah dalam penulisan ilmiah. Dalam penulisan
ilmiah, kita harus mempunyai metode agar tulisan dapat dipahami dan dimengerti
oleh pembaca dikemudian hari. Berikut beberapa tujuan dalam mempelajari metode
ilmiah :
1. Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta
secara sistematis,
2. Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis, dan
3. Meningkatkan pengetahuan tentang mekanismen penulisan karangan

Sikap Ilmiah
1. Sikap Ingin Tahu: apabila menghadapi suatu masalah yang baru
dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan
pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera
sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah
dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
2. Sikap Kritis: Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada
bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik
kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain;
bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
3. Sikap obyektif: Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan
bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain
mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya
sebagai
4. Sikap ingin menemukan: Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen
baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik
dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan
yang
5. Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang
karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun
ditemukan oleh orang atau bangsa
6. Sikap tekun: Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi
eksprimen yang hasilnya meragukan‟ tidak akan berhenti melakukan kegiatan
– kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia
berusaha bekerja dengan
7. Sikap terbuka: Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun
berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon
negatif terhadap pendapatnya

Langkah langkah Metode Ilmiah


1. Merumuskan masalah: Langkah pertama dalam melakukan suatu penelitian
adalah merumuskan masalah. Hal ini bertujuan untuk memperjelas masalah
yang akan dipecahkan. Perumusan masalah dilakukan dengan mengajukan
serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan
2. Menyusun perencanaan penelitian: langkah langkah dalam membuat suatu
rancangan penelitian adalah menyusun tujuan penelitian, menyusun
hipotesis, menetapkan variabel, memilih alat dan bahan yang akan
digunakan, menentukan langkah kerja, menentukan populasi dan sampel
serta menetapkan cara pengambilan data dan menganalisis data.
3. Melakukan penelitian: Penelitian diawali dengan kegiatan pengamatan.
Pengamatan dapat dilakukan secara langsung (observasi kualitatif) dan
pengamatan tidak langsung (observasi kuantitatif). Untuk menguji hipotesis
yang telah dibuat, kita perlu melakukan penelitian melalui percobaan yang
sesuai dengan rancangan percobaan yang disusun sebelumnya. Berlatih
menggunakan peralatan percobaan merupakan cara belajar yang efektif
untuk mengurangi kesalahan kerja.
4. Menyusun kesimpulan penelitian : Setelah mengolah dan menganalisis data,
selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan tersebut
harus berdasarkan pada hasil penelitian dan tetap berpedoman pada
pandangan yang objektif.
5. Melakukan penelitian perbaikan : Suatu penelitian akan menjadi menjadi valid
secara ilmiah apabila penelitian tersebut dapat diuji ulang baik oleh peneliti
yang lain. Oleh karena itu, seluruh teori yang ada pasti terdapat banyak
peneliti yang menjadi kontributor.
6. Menulis laporan ilmiah: Suatu penelitian dapat bernilai ilmiah apabila hasil
penelitian dipublikasikan agar hasil diperoleh dalam penelitian tersebut dapat
diketahui orang lain. Kerangka tulisan atau outline dari suatu laporan ilmiah
disusun secara berurut dari judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan,
bahan dan metode, hasil dan pembahasan, daftar pustaka, dan juga
lampiran.

Macam-macam Karya Tulis Ilmiah


Beberapa macam karya tulis ilmiah yang kita ketahui adalah sebagai berikut ;

● Essay Ilmiah
Merupakan sebuah komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis
tentang subjek tertentu.
Sebuah essay ilmiah harus berisi argumen dan analisis yang jelas serta data-data
yang akurat dan kredibel, tetapi dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh
pembaca. Sehingga secara ilmiah dapat dipertanggungjawaban, sekaligus enak
dibaca.
Tubuh essay ilmiah terdiri atas antara lain :
● Pendahuluan
Berisi latar belakang informasi yang menjelaskan subjek bahasan dan pengantar
tentang subjek.
● Isi
Berisi seluruh informasi tentang subjek.
● Konklusi
Berisi simpulan dengan menyebutkan jembali ide pokok, ringkasan dari tubuh essay
atau menambahkan beberapa observasi tentang subjek.

● Artikel Ilmiah
Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat
untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan
menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan
menghibur.
Komponen-komponen artikel ilmiah
1. Judul artikel ilmiah
2. Nama dan alamat penulis
3. Abstrak dan kata kunci
4. Pendahuluan
5. Metode
6. Hasil dan Pembahasan
7. Simpulan dan saran
8. Ucapan Terima Kasih
9. Daftar Pustaka

● Makalah
Makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah disertai
analisis logis dan objektif. Secara umum tujuan penulisan makalah adalah untuk
kepentingan penyajian hasil penelitian atau gagasan pemikiran dalam suatu diskusi.

● Proposal Penelitian
Proposal penelitian adalah rencana penelitian yang menggambarkan secara umum
hal-hal yang akan diteliti dan cara penelitian itu dilaksanakan. Oleh karena itu ada
beberapa hal yang dikemukakan di dalam sebuah penelitian.
BESARAN DAN PENGUKURAN
● Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka,
sedangkan satuan adalah besaran pembanding yang digunakan dalam pengukuran.
● Besaran pokok terdiri dari panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, jumlah zat, dan
intensitas cahaya. Dari besaran pokok tersebut dapat diturunkan besaran turunan
seperti luas, volume, kecepatan, gaya, dan sebagainya.
BESARAN POKOK

● Besaran Pokok ● Nama Satuan ● Lambang Satuan

● Panjang ● Meter ● m

● Massa ● Kilogram ● kg

● Waktu ● Sekon ● s

● Suhu ● Kelvin ● K

● Kuat Arus ● Ampere ● A

● Jumlah Zat ● mole ● mol

● Intensitas Cahaya ● Kandela ● cd

BESARAN TURUNAN

Besaran Turunan Nama Satuan Lambang Satuan

Luas L = panjang x lebar m²

Volume V=pxlxt m³

Berat w=mxg kg x m / s2

Gaya F=mxa N

Massa Jenis m Kg/m³


ρ=
v
Kecepatan v = panjang/waktu m/s

Kelajuan a = kecepatan/waktu m/s²


● Alat-alat yang digunakan untuk pengukuran besaran panjang antara lain mistar, rol
meter, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.
● Alat untuk mengukur besaran massa disebut timbangan atau neraca. Terdapat
bermacam-macam jenis timbangan atau neraca sesuai kegunaannya.
● Alat pengukuran waktu adalah jam dan stopwatch. Stopwatch digunakan dalam
pengukuran waktu yang membutuhkan ketelitian seperti mencatat waktu dalam
perlombaan olahraga lari, renang, balap mobil, dan sebagainya.
● Suhu adalah besaran untuk menyatakan tingkat panas dinginnya suatu keadaan.
Alat pengukuran suhu adalah termometer.
KONVERSI
● Konversi satuan panjang dilakukan untuk mengubah besaran yang belum sesuai
dengan satuan internasional (yaitu dalam meter)

Naik dibagi
km
10
hm

dam

m
Turun dikali
dm
10
cm

mm
● Konversi satuan berat:
dilakukan untuk mengubah besaran yang belum sesuai dengan satuan internasional
(yaitu dalam kilo gram)

● Konversi waktu
1 menit = 60 sekon
1 jam = 60 menit
1 jam = 3600 sekon

● Konversi suhu:
Ada empat skala satuan suhu, yaitu Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin
dengan konversi sebagai berikut:
    t °C = 5 / 9 (t °F – 32) atau t °F = 9 / 5 t °C + 32
    t °C = 5 / 4 t °R atau t °R = 4 / 5 t °C
    t °C = t K – 273 atau t K = t °C + 273
Lampiran Lembar Kerja Peserta Didik
LKPD PERTEMUAN 1

LEMBAR KERJA 1
MENGENAL ALAT-ALAT LABORATORIUM

NAMA :

KELAS :

NO. ABSEN :

GAMBARLAH ALAT-ALAT LABORATORIUM IPA BERDASARKAN NAMA ALAT YANG TELAH TERLULIS
PADA KARTU YANG KALIAN PEROLEH !

1. 2.

3. 4.

5. 6.

LKPD PERTEMUAN 2

LEMBAR KERJA 2
MERANCANG PERCOBAAN
NAMA :

KELAS :

NO. ABSEN :

OBSERVASI

HIPOTESIS

RANCANGAN PERCOBAAN

EKSPERIMEN

DATA

KESIMPULAN
LKPD PERTEMUAN 3

LEMBAR KERJA 3
BESARAN DAN SATUAN
NAMA :

KELAS :

NO. ABSEN :

PERHATIKAN GAMBAR BERIKUT DAN TULISKAN JENIS BESARAN POKOK


YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR!
Lengkapi tabel berikut ini!

No. Pernyataan Besara Nilai Satua


n n
conto
h
Luas 4,5 hektar

Ladang tembakau pak


Ahmad seluas 4,5
hektar
1.

…… ….. …..

Tinggi badan Assya


diketahui 76 cm
3

…… ….. …..
Naufal mengendarai
motor dengan kecepatan
50 km/jam
4

…… ….. …..

Jarak kota batu-surabaya


sekitar 104 km
5

…… ….. …..

Berilah tanda centang 🗸 benar atau salah pada pernyataan berikut!


Pernyataan Benar Salah
Mengukur menggunakan penggaris adalah contoh pengamatan
secara kualitatif.
Warna suatu larutan adalah contoh pengamatan kualitatif.
Satuan yang tepat untuk mengukur jarak adalah detik.
Satuan waktu secara internasional adalah jam.
Volume adalah besaran turunan.

LKPD PERTEMUAN 4

LEMBAR KERJA 4
MENGENAL ALAT-ALAT LABORATORIUM
NAMA :
KELAS :

NO. ABSEN :

No. Gambar Nama Alat Nilai


Ukur
1.

…… …..

2.

…… …..

3.

…… …..

4.

…… …..

5.

…… …..

Lampiran Assesmen

1. Ada enam cabang utama ilmu sains yaitu astronomi, biologi, fisika, kimia, geologi, dan
ekologi. Sebutkan focus masing-masing cabang ilmu tersebut.
2. Tuliskan tahapan metode ilmiah secara urut, beserta keterangannya!
3. Jelaskan perbedaan besaran pokok dan besaran turunan!
4. Konversikan tinggi badan Hasya 76cm kedalam satuan meter!

Lampiran Refleksi Guru dan Peserta didik


Lampiran III.3

Kegiatan Pengayaan dan Remedial


Lampiran III.4

Glosarium

Ilmuwan: orang yang ahli atau memiliki banyak pengetahuan menegenai suatu
ilmu
Sains: pengetahuan yang didapat dari proses pembelajaran dan juga pembuktian
Eksperimen: percobaan
Variabel: faktor, kondisi, unsur, yang dapat berupa angka atau jenis-jenis yang
menentukan dalam suatu percobaan
Observasi: peninjauan secara cermat
Botani: ilmu tentang tumbuhan
Mikrobiologi: ilmu tentang makhluk hidup yang sangat kecil dan hanya bisa terlihat
dengan bantuan mikroskop.
Zoologi: ilmu tentang binatang
Entomologi: ilmu tentang serangga
Optika geometris: ilmu tentang alat-alat optik
Radiokimia: ilmu tentang zat-zat radioaktif
Zat radioaktif: zat yang mengandung inti tak stabil memungkinkan untuk memancarkan
radiasi
Vulkanologi: ilmu tentang gunung berapi
Seismologi: ilmu tentang gempa bumi
Palentologi: ilmu tentang fosil yang dapat membantu kita mengetahui umur suatu tempat
dan kebudayaan zaman itu
Lampiran III. 5
Daftar Pustaka

Dwi Hardani, Budiyanti. 2021. Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas
VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
Inabuy, Victoriani, dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VII. Jakarta:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Widodo, Wahono, dkk.2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP kelas VII. Jakarta.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai